BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Untuk dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi keluarga I Wayan
Dana, diperlukan pendekatan terlebih dahulu melalui wawancara yang dilakukan secara bertahap. Setelah beberapa kali kunjungan ke rumah keluarga dampingan
ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan, yaitu:
2.1.1 Masalah Ekonomi
Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap keluarga I Wayan Dana ditemukan bahwa keluarga ini memiliki sumber penghasilan yang minim,
sehingga kesulitan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pendapatan yang diperoleh dari hasil bertani dan berternak sebesar Rp1.750.000 per bulan habis
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan upacara keagamaan, dan kebutuhan pendidikan. Jika dibandingkan dengan pengeluaran
yang harus ditanggung keluarga pendapatan ini sangat tidak mendukung.
Banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi oleh keluarga Bapak I Wayan Dana menimbulkan kekurangan dalam hal pendapatan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Sehingga, tidak jarang keluarga Bapak I Wayan Dana meminjam uang di kerabat beliau demi memenuhi kebutuhan keluarga.
2.1.2 Masalah Kesehatan
Dari hasil wawancara dengan anggota keluarga Bapak I Wayan Dana, diperoleh bahwa istri dari Bapak I Wayan Dana, yaitu Ni Wayan Narsih memiliki
penyakit asam urat yang sudah diderita selama lima tahun terakhir. Wayan Narsih sudah sempat mencari pengobatan baik secara medis maupun nonmedis. Namun
sampai saat ini penyakit tersebut masih diderita Ni Wayan Narsih.
Untuk permasalahan kesehatan tersebut keluarga Bapak I Wayan Dana merasa masih dapat menangani sendiri dalam hal biaya pengobatan. Hanya saja,
jika penyakit asam urat Ibu Ni Wayan Narsih kambuh, maka akan mengganggu aktivitas beliau.
2.1.3 Masalah Kebersihan Tempat Tinggal
Kondisi lingkungan tempat tinggal keluarga I Wayan Dana dapat dikatakan kurang rapi dan teratur. Hal ini terjadi karena banyak barang-barang
milik keluarga yang diletakkan sembarangan. Kondisi ini diakui sendiri oleh anak I Wayan Dana, ia beralasan karena kekurangan tempat sehingga barang-barng
diletakkan begitu saja setelah selesai digunakan. Kondisi kebersihan rumah sendiri juga cukup kotor karena banyaknya barang-barang yang kurang tertata
rapi.
2.2 Masalah Prioritas