Landasan Teori dan Penelitian yang Relelevan

Validitas Soal-soal Ujian Nasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMPMTs ”. Berdasarkan masalah di atas, permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. Bagaimana tingkat validitas isi dan tingkat validitas konstruk pada soal-soal ujian nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP MTs tahun 2010-2011 ? Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, bagi lembaga peneliti, peneliti pada khususnya maupun bagi guru Sekolah Menengah Pertama SMP MTs pada umumnya. Bagi lembaga peneliti, penelitian ini dimaksudkan dapat memberikan informasi yang faktual. Manfaat penelitian ini dapat dirinci menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis.

2. Landasan Teori dan Penelitian yang Relelevan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan bantuan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh para peneliti sebelumnya. Hasil penelitian Ritma Yuniasari tahun 2011 berjudul: “ Validitas Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP Tahun Ajaran 20092010 ”. Hasil analisis telah dilakukan yaitu soal-soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia Tahun Akademik 20092010 di SMP memiliki validitas isi tinggi. Meskipun kriteria tinggi, ada dua pertanyaan yang tidak sah, tidak sesuai dengan indikator yang diuji dalam Standar Kompetensi Lulusan. Memiliki kesamaan dengan penelitian ini pada cara menganalisis butir soal. Validitas isi yang Yuniasari 2011 lakukan menggunakan cara menyesuaikan butir soal ujian nasional dengan SKL yang digunakan saat itu. Soal yang digunakan Yuniasari 2011 soal ujian nasional bahasa Indonesia untuk SMP tahun ajaran 20092010, alat analisis dengan menyesuaikan SKL yang digunakan yakni lampiran Menteri Pendidikan Nasional Peraturan Nomor 75 tahun 2009. Sedang pada penelitan ini menggunakan soal ujian nasional bahasa Indonesia SMPMTs tahun ajaran 20102011 menyesuaikan dengan SKL lampiran dari menteri Pendidikan Nasional Peraturan nomor 46 tahun 2010. Penelitian kedua dari Saparudin 2008 dengan judul “ Anaslisis Butir Soal Ujian Semester Mata Pela jaran Bahasa Indonesia kela s V SDN 010 Selumit Tarakan tahun 2008- 2009” . penelitian Saparudin 2008 meneliti kaitannya alat evaluasi yang mampu mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan adalah alat evaluasi yang handal. Alat evaluasi yang handal adalah alat evaluasi yang mampu mengukur dari berbagai aspek kemampuan, maupun membedakan siswa dari tingkat kemampuan yang dikuasainya, serta kekontinyuan kemampuan evaluasi untuk mengukur di waktu yang lain dan ditempat yang lain. Dalam proses belajar mengajar, penekanannya adalah pembentukan kecerdasan, sikap, dan psikomotor. Oleh karena itu, penilaian yang dilakukan guru juga harus menuju ketiga aspek tersebut. persamaan dengan penelitian ini adalah subjek penelitian yaitu butir soal ujian, alat penelitian yang digunakan yaitu validitas butir soal yang mencakup pertimbangan validitas isi pada butir soal- soal ujian. Persamaan yang lain butir soal-soal mata pelajaran bahasa Indonesia. Penelitian lainnya oleh Candra Setia Murni 2008 dengan judul “ Analisis Validitas Konstruksi Instrumen Penilain Mata Pelajaran Bahasa da n Sastra Indonesia berdasa rkan kurikulum 2004 di SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang”.. Dalam penelitiannya Murni 2008 mengemukakan cara penyusunan dan penggunaan instrumen penilaian yang sesuai dengan syarat penyusunan alat penilaian yaitu validitas konstruk instrumen penilaian dikatakan baik jika setiap instrumen penilain yang dibuat harus mampu ditelusuri indikator dan kemampuan dasarnya. Penelitian Murni 2008 memiliki persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan alat penelitian dengan menggunakan validitas konstruk dan mata pelajaran yang digunakan sebagai subjek penelitian sama-sama menggunakan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian oleh Djunaidi Lababa 2007 yang berjudul “Karakteristik Butir Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA Program Studi IPA Tahun Pelajaran 20052006 di Propinsi Sulawesi Utara”. Penelitian Djunaidi Lababa bertujuan untuk mengungkapkan karakteristik butir soal ujian nasional Bahasa Indonesia SMA Program Studi IPA tahun pelajaran 20052006 serta untuk membuat pemetaan berkaitan dengan kualitas pendidikan antara kabupatenkota di Propinsi Sulawesi Utara. Objek penelitian ini adalah Paket Tes 01 dan 03 Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA program studi IPA tahun pelajaran 20052006. Sumber data utama adalah 1.234 lembar jawaban siswa pada Paket 01 dan 2.842 lembar jawaban Paket 03. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menganalisis aspek materi, konstruksi dan bahasa. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan Teori Tes Klasik dan Teori Respon Butir 1 parameter Rasch Model. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa setiap butir yang terdapat pada Paket Tes 01 dan 03 berkualitas baik. Pada Paket 01 lima butir soal dan pada Paket 03 satu butir soal tidak memenuhi kriteria pada aspek konstruksi. Dalam penelitian Lababa 2007 memiliki persamaan dengan penelitian ini pada penggambilan sampel soal. Sama-sama menggunakan sampel soal-soal ujian nasional, sama menggunakan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan sama menggunakan alat penelitian validitas konstruk pada tiap butir soal. Metode penelitian sama-sama menggunakan metode kualitatif. penelitian lainnya oleh Andi Ashari 2010 yang berjudul Uji Validitas Kostruk Soal Ulangan Akhir Semester 1 Mata Pelajaran Matematika kelas VII SMP Negeri Se-Kecamatan Balapulang Tahun Pelajaran 20092010, Tujuan penelitian Ashari 2010 adalah untuk mengetahui apakah soal Ulangan Akhir Semester UAS I mata pelajaran matematika kelas VII SMP Negeri se- kecamatan Balapulang tahun pelajaran 20092010 memenuhi validitas isi dan validitas konstruk. Analisis data untuk uji validitas isi dengan meminta pertimbangan professional judgement, sedangkan untuk uji validitas konstruk menggunakan analisis faktor konfirmatori. Simpulan dari hasil penelitian Ashari 2010 adalah memenuhi validitas isi dan validitas konstruk 1 Soal Ulangan Akhir Semester UAS I mata pelajaran matematika kelas VII SMP Negeri se- kecamatan Balapulang tahun pelajaran 20092010 memenuhi validitas isi. 2 Soal Ulangan Akhir Semester UAS I mata pelajaran matematika kelas VII SMP Negeri se-kecamatan Balapulang tahun pelajaran 20092010 memenuhi validitas konstruk. Dalam penelitian Ashari 2010, memiliki persamaan dengan penelitian ini pada alat penelitian. Alat penelitian yang digunakan sama yakni validitas konstruk dan validitas isi. Persamaan lain pada jenjang pendidikan yang digunakan dalam penelitian ini dengan penelitia Ashari 2010, sama-sama menggunakan jenjang pendidikan SMP MTs. Penelitian oleh Hermi Ratna Kurniasih 2008 yang berjudul “ Analisis Soal Ulangan Umum Matematika Kelas VIII Semester I SMP N 2 Gombong, Kebumen Tahun Ajaran 2007- 2008”. Penelitian Kurniasih 2008 memiliki tujuan: 1 Menganalisis validitas item dan reliabilitas soal, 2 Mengetahui taraf kesukaran, Daya pembeda dan distraktor dari butir-butir soal ulangan umum semester I bentuk obyektif dan uraian kelas VIII SMP di kecamatan Gombong. Penelitaian Kurniasih 2008, memiliki persamaan dengan penelitian ini terdapat pada alat penelitian yang digunakan yaitu validitas isi dan tes yang digunakan dalam penelitian adalah tes objektif. Persamaan yang lain pada jenjang pendidikan yang digunakan dalam sempel sama-sama menggunakan jenjang pendidikan SMP MTs. Penelitian Oleh Rudolfo, Joanne Urrutia,dan Aleksandr Shneyderman 2005 yang berjudul: An Examination of the Validity of English-Language Achievement Test Seoresin an English Language Learner Populatio. Tujuan dari penelitian 1 mengetahui kemampuan berbahasa Inggris siswa ELL berpengaruh terhadap hasil tes kemampuan, 2 mengetahui kermampuan dalam berbahasa sehari-hari mempengaruhi validitas hasil tes kemampuan, 3 mengetahui tes kemampuan berbahasa Inggris mampu menunjukkan hasil yang valid ketika digunakan oleh siswa ELL yang sudah lulus. Persamaan dalam penelitian Rudolfo, dkk 2005 dengan penelitian ini pada alat penelitan yang digunakan yakni kevaliditasan soal-soal yang digunakan dalam penelitian, siswa yang dipilih menjadi sampel juga siswa SMP. penggunaan bahasa yang menjadi objek penelitian. Penelitian oleh Raymond Zurcher dan Diane Pedrotty Bryant 2001 yang berjudul “The Validity And Comparability of Entrance Examination Scores Afte r Accommodations Are Made for Students Wite LD” Persamaan dengan penelitian ini adalah pada validitas yang digunakan sebagai alat penelitian. Sedangkan perbedaan penelitian Raymond Zurcher dan Diane Pedrotty Bryant 2001 pada sampel yang digunakan adalah mahasiswa uji validitas pada saat ujian masuk perguruan tinggi.. Pada penelitian ini menggunakan validitas soa-soal ujian nasional, sempel yang digunakan untuk siswa SMP MTS. Penelitian lain oleh Yuh-Mei Chen 2012 yang berjudul “ Self Assessment Of Oral Performance In The EFL University Cla ssrom, Penelitian ini mempelajari efek penilaian diri sendiri self-assessment dalam kelas perkuliahan speaking EFL dalam hubungannya dengan validitas-nya dan persepsi mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu validitas penggunaan penilaian diri sendiri self-assessment untuk mengukur kemampuan berbicara mahasiswa di kelas perkuliahan EFL. Peserta dalam penelitian ini 28 mahasiswa yang baru mengikuti English Oral Training Kelas Berbicara Bahasa Inggris. Data diperoleh dari model evaluasi dimana nilai dan jawaban tertulis harus dinilai dalam sebuah kuisoner, yang digunakan untuk mengungkapkan pendapat mahasiswa mengenai mengikuti sebuah tes dan dampaknya dalam pembelajaran. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa para mahasiswa cenderung untuk memberikan penilaian kurang untuk mereka sendiri, namun nilai mereka menjadi lebih baik jika dinilai oleh rekannya atau dosen, Seiring pengalaman yang mereka peroleh selama proses penilaian. Pada penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian Yun-Mai Chen pada pokok pembahasan yaitu mengenai validitas dan mata pelajaran bahasa. Penelitian lain oleh Dr. Byron Gong. 2011 yang berjudul “ Considerations Of Conducting Spoken English Tests for Adanced College Students”. English Department Soochow University, Taipei, Taiwan. Cara untuk menilai assess kemampuan berbicara mahasiswa program pendidikan guru TEFL di berbagai Universitas kian penting dalam beberapa tahun terakhir ini. Jurnal ini membahas diskusi tentang garis besar notional penggunaan pendekatan tugaslatihan sebagai sebuah jalan tengah yang berharga dalam menilai kemampuan berbicara bahasa inggris. Jurnal ini menunjukan bahwa pendekatan berbasis tugas merupakan pilihan yang efektif untuk para dosen digunakan dalam tes kemampuan berbicara tingkat lanjut. Penelitian eksperimental berskala kecil yang disajikan dalam jurnal ini menunjukan mahasiswa dan bisa menghasilkan hasil tes yang lebih baik. Harapannya metode pendekatan berbasis tugas bisa menjadi metode yang valid dalam menguji kemampuan komunikasi produktif para mahasiswa, khususnya untuk para mahasiswa yang mengambil jurusan bahasa inggris di tingkat lanjut. Persamaan penelitian Gong2011 dengan penelitian ini sama-sama meneliti penguasaan bahasa. Penelitian lainnya oleh Maizam Alias 2012 berjudul “ Assessment of learning Out Comes validity And Reliability Of Class Room Tes t” Kolej Universiti Teknologi Tun Hussein Onn Johor Darul Takzim, Malaysia. Classroom test secara rutin dirancang dan dilaksanakan para dosen untuk menilai kemampuan para siswanya. Supaya benar-benar menjadi bahan pertimbangan yang kuat, classroom test harus memiliki dua hal penting, yakni: Validitas dan Reabilitas. Validitas dan Reabilitas mungkin bisa diperoleh melalui pendekatan sistematik dalam merancang tes. Pada pembahasan ini, penulis memaparkan dan mendiskusikan ukuran-ukuran yang bisa diambil para dosen untuk membantu meningkatkan validitas dan reabilitas tes yang mereka buat, dengan mengambil contoh dari proses belajar mengajar di program structural design di jurusan teknik mesin. Persamaan penelitian Alias 2012 dengan penelitian ini sama-sama membahas mengenai penilaian pembelajaran dan validitasnya. Persamaan penelitian Alias 2012 dengan penelitian ini sama-sama membahas mengenai penilaian pembelajaran dan validitasnya Pengukuran adalah suatu proses mencapai sejumlah tujuan yang telah ditetapkan menurut Nurgiantoro 2011:5. Untuk mengetahui informasi tentang kemampuan peserta didik yang berwujud data-data angka, lewat pengukuran tersebut diperlukan cara dan alat yang sesuai dengan tujuan pengukuran dan apa yang diukur. Sehingga dalam sebuah pengukuran seorang guru membutuhkan alat bantu berupa “Tes”. Evaluasi terdiri dari pengukuran dan penilaian itu terdiri atas unsur-unsur kualitatif dan kuantitatif yang dipadukan dengan bentuk penilaian yang berupa pertimbangan value judgment. Penilaian merupakan proses untuk memperoleh data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan berdasarkan kompetensi yang dikuasai oleh peserta didik melalui proses pembelajaran dalam pengambilan keputusan inilah dilakukan penilaian, penilaian menggunakan alat bantu berupa tes. Alat untuk mengadakan Penilaian menggunakan alat “Tes”. Dalam penyusunan soal tes menggunakan perancangan khusus yang dituangkan dalam kisi-kisi. Dasar pembuatan kisi- kisi menggunakan standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai dengan jenjang pendidikan dan semester yang akan dibuat, kemudian dijabarkan kedalam beberapa indikator, dengan penjabaran indikator itulah butir-butir soal disusun. Tes soal memiliki dua bentuk, yaitu tes subjektif dan tes objektif. Soal ujian nasional menggunakan bentuk tes objektif yaitu bentuk tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda menurut Nurgiantoro 2011:129 adalah tes yang terdiri dari sebuah pernyataan atau kalimat stem yang belum lengkap yang kemudian diikuti oleh sejumlah pernyataan atau bentuk yang dapat untuk melengkapinya. Dari sejumlah “pelengkap” tersebut, hanya sebuah yang tepat sedang yang lain merupakan pengecoh distracters atau jawaban yang salah. Tes objektif menuntut siswa hanya memberikan jawaban singkat yaitu dengan memilih kode-kode tertentu yang mewakili alternatif-alternatif jawaban yang telah disediakan. Validitas menurut Porwanto 2009:114 adalah berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang diinginkan diukur. Validitas alat penilaian adalah alat penilaian untuk mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan mata pelajaran yang dipelajari, istilah lainnya memiliki kompetensi. Validitas merupakan hal yang penting dan perlu dipertimbangkan guru dalam menyusun tes. Isi sebuah tes meliputi materi pelajaran dan tujuan instruksional pengajaran yang akan dicapai. Jika tujuan pengajaran dan tujuan kurikuler TIU dan TIK sudah terwakili dalam tes maka dapat dinyatakan bahwa tes tersebut sudah memiliki validitas. Tujuan alat tes soal memiliki validitas adalah agar alat tessoal dapat dipertanggungjawabkan. Tingkat validitas isi adalah kesesuaian isi butir soal yang ditulis dengan perencanaan yang dituangkan dalam kisi-kisi. Validitas isi merupaskan hal yang penting dipertimbangkan guru dalam penyusunan tes. Agar soal memiliki validitas isi, tes harus sesuai dengan materi pelajaran dan tujuan instruksional pengajaran yang akan dicapai. Jika tujuan pengajaran dan tujuan kurikuler TIU dan TIK sudah terwakili dalam tes maka dapat dinyatakan bahwa tes tersebut sudah memiliki validitas isi Karmel dan Karmel, 1978:10. Kriteria yang menjadi dasar pengujian validitas isi adalah kisi-kisi yang direncanakan. Untuk menguji soal-soal ujian nasional dengan menggunakan cara mencocokkan indikator yang terdapat dalam SKL yang digunakan pada tahun ajaran saat digunakannya ujian tersebut. Validitas konstruk menurut Purwanto 2009: 128 adalah pengujian validitas yang dilakukan dengan melihat kesesuaian konstruksi butir soal yang ditulis dengan kisi-kisi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas kontruk apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebut dalam Tujuan Instruksional khusus TIK. Butir soal mengukur aspek berpikir tersebut sudah sesuai dengan berpikir yang menjadi tujuan instruksional. Pengujian tingkat validitas konstruk Widoyoko 2011:130 pengujian validitas yang dilakukan dengan melihat kesesuaian konstruksi butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan pembelajaran atau mengukur sesuatu sesuai dengan definisi yang digunakan. Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana instrument mengukur konsep dari suatu teori yaitu menjadi dasar penyusunan instrument. Untuk menguji tingkat validitas konstruk soal ujian nasional menggunakan bentuk soal pilihan ganda, penelaahannya dengan menggunakan bentuk format soal pilihan ganda. Format penelaahan soal bentuk Pilihan Ganda dengan menggunakan 3 macam aspek mengembangkan pendapat Safari 2008: 7. Ketiga aspek penelaahan butir soal pilihan ganda yaitu aspek materi, aspek konstrusi, dan aspek bahasa. Dari 3 aspek itu dijabarkan lagi dalam 18 persyaratan.

B. Metode Penelitian