Karakteristik Subjek Hubungan Status Gizi dengan Kadar Hemoglobin

Mahasisw a S-1 Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Univer sitas Muhammadiyah Sur akar ta Page 8 Arisman, 2004. konsumsi sayuran hijau subjek 3 kali sehari yaitu sebanyak 78,8 dengan konsumsi rata-rata ± 50 ghari. subjek penelitian yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi sumber vitamin C seperti buah pepaya, nanas, dan mangga yang mengkonsumsi kurang dari 5 kali dalam seminggu sebanyak 60 subjek penelitian. Melalui aneka ragam bahan makanan, kekurangan zat gizi pada bahan makanan yang satu dapat dilengkapi oleh jenis bahan makanan lainnya. Bahan pangan yang dikonsumsi hendaknya terdiri atas sumber energi, protein hewani dan nabati, susu dan olahannya, roti dan biji-bijian, serta buah dan sayur Arisman, 2004.

D. Karakteristik Subjek

Penelitian Menurut Kadar Hemoglobin Tabel ditribusi Kadar Hemoglobin Kadar Hemoglobin Jumlah n Anemia 21 63,6 Tidak anemia 12 36,4 Berdasarkan parameter statistik Kadar hemoglobin subjek penelitian mempunyai rata-rata 11,42 ± 1,25 gdl, dengan nilai minimal sebesar 9,20 gdl dan nilai maksimal sebesar 15,10 gdl. Sebanyak 63,6 responden memiliki status anemia , dan sebanyak 36,4 memiliki status tidak anemia. Remaja putri mempunyai risiko yang lebih tinggi terkena anemia daripada remaja putra. Alasan pertama karena setiap bulan pada remaja putri mengalami haid. Seorang wanita yang mengalami haid yang banyak selama lebih dari lima hari dikhawatirkan akan kehilangan besi, sehingga membutuhkan besi pengganti lebih banyak daripada wanita yang haidnya hanya tiga hari dan sedikit. Alasan kedua adalah karena remaja putri seringkali menjaga penampilan, keinginan untuk tetap langsing atau kurus sehingga berdiet dan mengurangi makan. Diet yang tidak seimbang dengan kebutuhan zat gizi tubuh akan menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi yang penting seperti besi Arisman, 2004. Mahasisw a S-1 Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Univer sitas Muhammadiyah Sur akar ta Page 9

E. Hubungan Status Gizi dengan Kadar Hemoglobin

Status Gizi Kejadian Anemia p Anemia Tidak anemia Total N N N 1 Normal 1 7 65,4 9 34,6 16 100 0,237 2 Kurang 4 57,1 3 42,9 7 100 Tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 4 siswi 57,1 yang anemia memiliki status gizi kurang dan 17 siswi 65,4 dengan status gizi normal. Siswi yang tidak anemia dengan status gizi kurang sebanyak 3 siswi 42,9 dan 9 siswi 34,6 dengan status gizi. Diperoleh nilai p = 0,237, karena nilai p 0,05 berarti, Ho diterima sehingga tidak ada hubungan antara status gizi dengan kadar hemoglobin. Hal ini dapat disebabkan karena IMT tidak hanya dipengaruhi oleh kadar Hb atau kejadian anemia saja, Penyebab langsung terjadinya anemia antara lain , defisiensi asupan gizi dari makanan zat besi, asam folat, protein, vitamin C, riboflavin, vitamin A, seng dan vitamin B12, konsumsi zat-zat penghambat penyerapan besi, penyakit infeksi, malabsorpsi, perdarahan dan peningkatan kebutuhan Ramakrishnan, 2001 serta pada remaja putri mengalami menstruasi, perubahan gaya hidup, kurangnya gerak badan, sehingga dapat menyebabkan IMT menjadi kurang atau tidak normal Depkes RI, 1998. Status gizi didapat orang dari nutrien yang diberikan kepadanya. Ada tiga jenis kekurangan gizi, ada yang kurang secara kualitatif dan ada yang kurang secara kuantitatif, serta kekurangan keduanya. Apabila kuantitas nutrient cukup,tetapi kualitasnya kurang maka orang dapat menderita berbagai kekurangan vitamin, mineral, protein dan lain- lainnya. Masalah status gizi pada remaja di Indonesia meliputi kurang zat gizi makro karbohidrat, protein, lemak dan kurang zat gzi mikro vitamin, mineral. Kurang zat gizi makro dan mikro menyebabkan tubuh menjadi kurus, berat badan turun, anemia dan mudah sakit Soemirat, 2000. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Hubungan Sosio Ekonomi, Asupan Zat Gizi dan Status Gizi dengan Ketahanan Fisik pada Siswi SMA Negeri 9 Bogor.

0 9 49

HUBUNGAN KEBIASAAN MINUM TEH DAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN Hubungan Kebiasaan Minum Teh dan Pengetahuan Gizi dengan Kadar Hemoglobin Pada Siswi Di SMK Negeri 1 Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.

0 3 16

SKRIPSI Hubungan Kebiasaan Minum Teh dan Pengetahuan Gizi dengan Kadar Hemoglobin Pada Siswi Di SMK Negeri 1 Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.

0 3 18

PENDAHULUAN Hubungan Kebiasaan Minum Teh dan Pengetahuan Gizi dengan Kadar Hemoglobin Pada Siswi Di SMK Negeri 1 Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.

0 5 5

HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI, VITAMIN C DAN STATUS GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 1 Hubungan Asupan Zat Besi, Vitamin C dan Status Gizi dengan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Kelas X di SMA Negeri 1 Teras Kabupaten B

0 3 15

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI SISWI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

2 9 55

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO Hubungan Kualitas Hidup Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Sukoharjo.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN DERAJAT DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 SURAKARTA.

0 0 11

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK,PERILAKU SEDENTARI DENGAN STATUS GIZI SISWI SMA NEGERI 5 MAKSSAR TAHUN 2015

0 2 90

abstrak Hubungan Antara Status Gizi dengan Derajat Dismenore pada Siswi SMA Negeri 1 Surakarta COVER

0 0 1