9
C. Hasil Penelitian
Data persepsi mahasiswa atas keterampilan mengajar dosen diperoleh dengan teknik angket yang terdiri dari 15 pertanyaan. Dari hasil analisis dan
perhitungan diperoleh nilai tertinggi sebesar 123, nilai terendah sebesar 104, rata-
rata sebesar 112,94, median sebesar 113, modus sebesar 113 dan standar deviasi sebesar 4,142 serta varian sebesar 17,160.
Data komunikasi dosen dengan mahasiswa diperoleh dengan metode angket, yang terdiri dari 15 pertanyaan. Dari hasil analisis dan perhitungan
diperoleh nilai tertinggi sebesar 121, nilai terendah sebesar 104, rata-rata sebesar
112,38, median sebesar 113, modus sebesar 114 dan standar deviasi sebesar 3,984
serta varian sebesar 15,873. Data prestasi belajar DAK 1 diperoleh diperoleh dengan teknik dokumentasi.
Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi sebesar 99, nilai
terendah sebesar 36, rata-rata sebesar 71,92, median sebesar 68, modus sebesar 67 dan standar deviasi sebesar 14,062 serta varian sebesar 197,749.
D. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa atas keterampilan mengajar dosen dan komunikasi antara dosen dengan mahasiswa
berpengaruh secara bersama-sama terhadap prestasi belajar DAK 1. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut Y = 112,204 + 0, 201X
1
+ 0, 156X
2
, berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-masing variabel independen bernilai positif, artinya variabel persepsi
mahasiswa atas keterampilan mengajar dosen dan komunikasi antara dosen dengan mahasiswa berpengaruh secara bersama-sama terhadap prestasi belajar
DAK 1. Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel
persepsi mahasiswa atas keterampilan mengajar dosen b
1
adalah sebesar 0,201 atau bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel persepsi mahasiswa
atas keterampilan mengajar dosen berpengaruh positif terhadap prestasi belajar DAK 1. Berdasarkan uji t untuk variabel motivasi belajar b
1
diperoleh t
hitung
10
t
tabel
, yaitu 3,404 2,021 dan nilai signifikansi 0,05, yaitu 0,006 dengan sumbangan relatif sebesar 63 dan sumbangan efektif 22,8. Berdasarkan
kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik persepsi mahasiswa atas keterampilan mengajar dosen akan semakin tinggi prestasi belajar DAK 1,
demikian pula sebaliknya semakin rendah persepsi mahasiswa atas keterampilan mengajar dosen akan semakin rendah prestasi belajar DAK 1.
Penjelasan dari penemuan ini dikemukakan oleh Robbins 2004:23, “Persepsi adalah proses yang digunakan individu dalam mengelola atau
menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna pada lingkungan mereka”.
Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel komunikasi antara dosen dengan mahasiswa b
2
adalah sebesar 0,156 atau positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel komunikasi antara dosen
dengan mahasiswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar DAK 1. Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi linear ganda untuk variabel kebiasaan
belajar b
2
diperoleh t
hitung
t
tabel
, yaitu 2,702 2,021 dan nilai signifikansi 0,05, yaitu 0,013 dengan sumbangan relatif sebesar 37 dan sumbangan efektif
13,4. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik komunikasi antara dosen dengan mahasiswa akan semakin tinggi prestasi belajar
DAK 1. Sebaliknya semakin rendah komunikasi antara dosen dengan mahasiswa, maka semakin rendah pula prestasi belajar DAK 1.
Penjelasan dari penemuan ini dikemukakan Gibson dalam Andhi 2008:14 mengem
ukakan bahwa “Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu pemindahan makna atau pemahaman dari pengirim ke penerima, didalamnya
tercakup tiga bagian penting dari komunikasi yang efektif yakni sang pengirim, penerima, dan keberhasilan pengiriman makna”.
Berdasarkan uji keberartian regresi linear ganda atau uji F diketahui bahwa nilai F
hitung
F
tabel
, yaitu 7,146 3,320 dan nilai signifikansi 0,05, yaitu 0,001. Hal ini berarti persepsi mahasiswa atas keterampilan mengajar dosen dan
komunikasi antara dosen dengan mahasiswa secara bersama-sama berpengaruh
11
positif dan signifikan terhadap prestasi belajar DAK 1. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan persepsi mahasiswa
atas keterampilan mengajar dosen dan komunikasi antara dosen dengan mahasiswa akan diikuti peningkatan prestasi belajar DAK 1, sebaliknya
kecenderungan penurunan kombinasi variabel persepsi mahasiswa atas keterampilan mengajar dosen dan komunikasi antara dosen dengan mahasiswa
akan diikuti penurunan akan prestasi belajar DAK 1. Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,362, arti dari koefisien ini adalah bahwa
pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel persepsi mahasiswa atas keterampilan mengajar dosen dan komunikasi antara dosen dengan mahasiswa
terhadap prestasi belajar DAK 1 adalah sebesar 36,2 sedangkan 63,8 dipengaruhi oleh variabel lain.
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel persepsi mahasiswa atas keterampilan mengajar dosen memberikan sumbangan relatif sebesar 63 dan
sumbangan efektif 22,8 .
Variabel komunikasi antara dosen dengan mahasiswa memberikan sumbangan relatif sebesar 37 dan sumbangan efektif 13,4.
Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel persepsi mahasiswa atas keterampilan mengajar dosen memiliki pengaruh
yang lebih dominan terhadap prestasi belajar DAK 1 dibandingkan variabel komunikasi antara dosen dengan mahasiswa. Dengan demikian dari kedua
variabel tersebut memberikan sumbangan efektif sebesar 36,2, dan bisa dikatakan berpengaruh sevara signifikan terhadap variabel prestasi belajar DAK 1.
Sedang sisanya yang 63,8 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
E. Kesimpulan