Konsep Dasar Bagi Hasil

32 Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan : 1. Inflasi ringan kurang dari 10 tahun 2. Inflasi sedang antara 10 sampai 30 tahun 3. Inflasi berat antara 30 sampai 100 tahun 4. Hiperinflasi lebih dari 100 tahun Inflasi IHK atau inflasi umum adalah inflasi seluruh barangjasa yang dimonitor harganya secara periodik yang dapat menunjukkan perubahan- perubahan yang terjadi pada eceran barang dan jasa yang diminta oleh konsumen dari waktu ke waktu. Inflasi umum adalah komposit dari inflasi inti, inflasi administered prices, dan inflasi volatile goods. Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali hiperinflasi, keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu Boediono, 2005.

2.1.16 Konsep Dasar Bagi Hasil

Bagi hasil atau profit sharing adalah prinsip pembagian laba yang diserapakan dalam kemitraan kerja, dimana porsi bagi hasil ditentukan pada saat aqad kerja sama. Jika usaha mendapatkan keuntungan, porsi bagi hasil disesuaikaan dengan kontribusi modal masing-masing pihak. Dasar yang digunakan dalam bagi hasil adalah berupa laba bersih setelah dikurangi dengan biaya operasional. Sudarsono, 2003 33 Penegrtian lain menyatakan bahwa bagi hasil adalah suatu system yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dengan pengelola dana. Bentuk produk berdasarkan prinsip bagi hasil ini adalah mudhrabah dan musyarakah, lebih jauh prinsip mudharabah dapat dipergunakan sebagai dasar untuk produk pendanaan maupun pembiayaan, sedangkan musyarakah lebih banyak untuk pembiayaan. Muhammad, 2002 Bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi pembagian hasil usaha antara pemodal dan pengelola dana pembagian hasil usaha. Bagi hasil dibedakan menjadi profit sharing dan revenue sharing. 1. Profti Sharing Menurut Etimologi Indonesia adalah bagi keuntungan. Dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Profit secara istilah adalah perbedaan yang timbul ketika total pendapatan total revenue suatu perusahaan lebih besar dari biaya total total cost. Didalam istilah lain profit sharing adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada hasil bersih dari total pendapatan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Pada perbankan syariah istilah yang sering dipakai adalah profit and loss sharing, di mana hal ini dapat diartikan sebagai pembagian antara untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas hasil usaha yang telah dilakukan. 2. Revenue Sharing Berasal dari bahasa Inggris, yang terdiri dari dua kata yaitu Revenue yang artinya adalah hasil, pendapatan, penghasilan. Sharing adalah bentuk kata kerja dari share yang berarti bagi atau bagian. Revenue Sharing berarti pembagian hasil, penghasilan atau pendapatan. Revenue pendapatan dalam kamus ekonomi adalah 34 hasil uang yang diterima oleh suatu perusahaan dari penjualan barang-barang goods dan jasa-jasa services yang dihasilkannya dari pendapatan penjualan sales revenue. Dalam arti lain revenue merupakan besaran yang mengacu pada perkalian antara jumlah output yang dihasilkan dari kegiatan produksi dikalikan dengan harga barang atau jasa dari suatu produksi tersebut. Syariah Islam dengan tegas meyakini bahwa bunga bank yang bersifat pre- determined akan mengeksploitasi perekonomian, cenderung terjadi misalokasi sumber daya dan penumpukan kekayaan dan kekuasaan pada segelintir orang. Hal ini akan membawa pada ketidakadilan, ketidakefisienan dan ketidakstabilan perekonomian. Dalam ekonomi Islam sistem bagi hasil lah profit and loss sharing yang kemudian menjadi jantung dari sektor moneter Islam, bukan bunga. Karena sesungguhnya, bagi hasil sebenarnya sesuai dengan iklim usaha yang memiliki kefitrahan untung atau rugi. Tidak seperti karakteristik bunga yang memaksa agar hasil usaha selalu positif. Jadi penerapan sistem bagi hasil pada hakikatnya menjaga prinsip keadilan tetap berjalan dalam perekonomian. Karena memang kestabilan ekonomi bersumber dari prinsip keadilan yang dipraktikkan dalam perekonomian Muhammad, 2002.

2.1.17 Tingkat Suku Bunga