Perkembangan Bagi Hasil Pembiayaan Bank Syariah Perkembangan Suku Bunga Pinjaman Bank

60 perdagangan telah berhasil membuat pasokan barang yang ada relatif terjaga. Selain itu masih terbatasnya pengeluaran konsumsi masyarakat juga membuat ekspektasi masyarakat terhadap harga kebutuhan pokok terutama bahan pangan relatif menurun.

4.5 Perkembangan Bagi Hasil Pembiayaan Bank Syariah

Prinsip bagi hasil merupakan prinsip yang berdasarkan syariah Islam yang digunakan oleh bank syariah dalam menetapkan imbalan yang akan diperoleh pelanggan sehubungan dengan penggunaan dana pelanggan yang dipercayakan kepadanya. Perkembangan tingkat bagi hasil yang diberikan bank syariah kepada nasabah dapat dilihat pada tabel 4.5 dan grafik 4.4 dibawah ini. 61 Tabel 4.5 Perkembangan Tingkat Bagi Hasil Pembiayaan Bank Syariah di Sumatera Barat Tahun Triwulan 2007. I -2011. IV TAHUN TRIWULAN PERSENTASE 2007 I 11,33 II 11,14 III 11,59 IV 11,48 2008 I 10,43 II 11,36 III 11,42 IV 11,58 2009 I 11,47 II 11,78 III 11,14 IV 11,03 2010 I 11,80 II 10,59 III 10,08 IV 10,16 2011 I 11,55 II 10,34 III 9,67 IV 9,68 Sumber: Bank Indonesia, 2011 62 Grafik 4.4 Perkembangan Tingkat Bagi Hasil Pembiayaan Bank Syariah di Sumatera Barat Tahun Triwulan 2007. I - 2011. IV Sumber: Bank Indonesia, 2011 Bagi hasil pembiayaan merupakan tingkat bagi hasil pembiayaan rata-rata yang ditetapkan perbankan syariah. Dari data diatas dapat diketahui bahwa perkembangan bagi hasil perbankan syariah mengalami fluktuatif yang tidak begitu tinggi hanya sekitar 1. Hal ini disebakan perbankan syariah ingin meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada masyarakat. Pada triwulan I tahun 2010 terjadi peningkatan bagi hasil yang cukup tinggi pembiayaan yaitu dari 11,03 IV-2009 menjadi 11,80. Peningkatan bagi hasil pembiayaan tersebut membuat daya permintaan masyarakat terhadap pembiayaan konsumtif menurun. Sedangkan pada tingkat bagi hasil paling rendah yaitu pada tahun 2011 triwulan IV mencapai sebesar 9,68. 2 4 6 8 10 12 14 tr w 1 tr w 2 tr w 3 tr w 4 tr w 1 tr w 2 tr w 3 tr w 4 T rw 1 T rw 2 T rw 3 T rw 4 T rw 1 T rw 2 T rw 3 T rw 4 T rw 1 T rw 2 T rw 3 T rw 4 2007 2008 2009 2010 2011 P e rs e n ta se Triwulan Tahun 63

4.6 Perkembangan Suku Bunga Pinjaman Bank

Tingkat suku bunga merupakan pertimbangan utama bagi nasabah dalam melakukan permintaan kredit kepada bank konvensional, selain itu suku bunga juga berpengaruh positif terhadap permintaan pembiayaan pada bank syariah. Pada tabel 4. 6 dan grafik 4.5 dibawah ini dapat dilihat bagiamana perkembangan tingkat suku bunga. Tabel 4.6 Perkembangan Tingkat Suku Bunga Pinjaman Bank konvensional di Sumatera Barat Tahun Triwulan 2007. I-2011. IV TAHUN TRIWULAN PERSENTASE 2007 I 15,35 II 14,98 III 15,32 IV 15,82 2008 I 16,04 II 15,38 III 15,63 IV 15,82 2009 I 15,52 II 16,07 III 15,94 IV 15,81 2010 I 13,91 II 13,97 III 13,88 IV 13,79 2011 I 14,77 II 14,63 III 13,44 IV 13,38 Sumber: Bank Indonesia, 2011 64 Grafik 4.5 Perkembangan Tingkat Suku Bunga Pinjaman Bank Konvensional di Sumatera Barat Tahun Triwulan 2007. I-2011. IV Sumber: Bank Indonesia, 2011 Suku bunga merupakan harga yang harus dibayar karena meminjamkan uang untuk suatu jangka waktu tertentu. Dari data diatas dapat diketahui bahwa perkembangan suku bunga pada bank konvensional mengalami fluktuatif yang tidak begitu tinggi hanya sekitar 1 hingga 2 persen. Hal ini disebakan bank konvensional ingin meningkatkan penyaluran kredit kepada masyarakat. Pada triwulan II tahun 2009 terjadi peningkatan suku bunga kredit yang cukup tinggi yaitu dari 15,52 I-2009 menjadi 16,07. Peningkatan suku bunga kredit tersebut membuat daya permintaan masyarakat terhadap kredit konsumtif menurun dan nasabah lebih banyak melakukan kegiatan investasi. Sedangkan pada tingkat suku bunga paling rendah yaitu pada tahun 2011 triwulan IV mencapai sebesar 13,38. 2 4 6 8 10 12 14 16 18 tr w 2 tr w 3 tr w 4 tr w 1 tr w 2 tr w 3 tr w 4 T rw 1 T rw 2 T rw 3 T rw 4 T rw 1 T rw 2 T rw 3 T rw 4 T rw 1 T rw 2 T rw 3 T rw 4 2008 2009 2010 2011 P e rs e n ta se Triwulan Tahun 65

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN