BAB II. INSTRUKSI KEPADA PESERTA IKP
A. Umum IKP ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah, yang berisi instruksi danatau informasi yang diperlukan oleh peserta untuk menyiapkan penawarannya.
Dalam IKP ini dipergunakan istilah dan singkatan sebagai berikut:
- Jasa Konsultansi
: adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir
brainware;
- KAK
: Kerangka Acuan Kerja;
- HPS
: Harga Perkiraan Sendiri;
- Kemitraan
: adalah kerjasama usaha antar penyedia yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan
perjanjian tertulis;
- Pokja ULP
: Kelompok Kerja ULP adalah unit kerja di dalam organisasi ULP yang berfungsi untuk melaksanakan pemilihan penyedia;
- LDP
: Lembar Data Pemilihan
- PPK
: Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan
- SPPBJ
: Surat Penunjukan Penyedia BarangJasa
- SPMK
: Surat Perintah Mulai Kerja
- LPSE
: Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit kerja KLDI yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan
BarangJasa secara elektronik.
- Aplikasi SPSE
: Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara Elektronik SPSE berbasis web yang terpasang di server LPSE yang dapat diakses melalui
website LPSE
1. Lingkup Pekerjaan 1.1
Pokja ULP mengundang para peserta untuk menyampaikan penawaran atas paket pekerjaan jasa konsultansi yang tercantum dalam LDP.
1.2 Peserta yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam
jangka waktu yang tercantum dalam LDP, berdasarkan syarat umum dan syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai Kerangka Acuan Kerja dan
biaya sesuai kontrak.
2. Sumber Dana 2.1
Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan yang tercantum dalam LDP.
3. Peserta Pemilihan 3.1
Pemilihan penyedia jasa konsultansi ini dapat diikuti oleh semua penyedia yang tercantum dalam Daftar Pendek.
3.2 Peserta kemitraan dilarang untuk mengubah Perjanjian Kerja Sama
Operasikemitraan
4. Larangan Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme KKN serta Penipuan
4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk
mematuhi etika pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP dalam bentuk dan cara
apapun, untuk memenuhi keinginan peserta yang bertentangan dengan Dokumen Pemilihan, danatau peraturan perundang-undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil pemilihan, sehingga mengurangimenghambatmemperkecilmeniadakan
persaingan yang sehat danatau merugikan pihak lain; c. membuat danatau menyampaikan dokumen danatau keterangan lain
yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Pemilihan.
4.2 Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam
angka 4.1 di atas dikenakan sanksi-sanksi sebagai berikut: a.
sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses pemilihan, atau pembatalan penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam; c. gugatan secara perdata; danatau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.
4.3 Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Pokja ULP kepada PAKPA.
5. Larangan Pertentangan