kepemilikan institusional, dan proporsi dewan
komisaris tidak berpengaruh terhadap
tindakan tax avoidance
yang dilakukan perusahaan.
4. Nurfathia Herlyuliani
2015 Pengaruh
karakteristik perusahaan dan
kepemilikan keluarga
terhadap penghindaran
pajak Hasilnya menunjukkan
bahwa karakteristik perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap tax avoidance di perusahaan
manufaktur di BEI.
sumber : berbagai penelitian terdahulu di Indonesia
2.3 Kerangka Pemikiran
2.3.1. Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan
antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan Haruman, 2008. Banyaknya perusahaan yang melakukan penghindaran pajak membuktikan
bahwa corporate governance belum sepenuhnya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan publik di
Indonesia. Proksi dari corporate governance yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemilikan insitusional, proporsi dewan komisaris independen, kualitas audit dan komite audit.
Annisa 2012 melakukan penelitian untuk menguji pengaruh corporate governance terhadap penghindaran pajak. Corporate governance diproksikan dengan komite audit dan kualitas audit
yang berpengaruh terhadap tax avoidance. 2.3.2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Tax Avoidance
Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas terdiri dari beberapa rasio, salah satunya adala return on assets. Return on
Assets ROA adalah suatu indikator yang mencerminkan performa keuangan perusahaan, semakin tingginya nilai ROA yang mampu diraih oleh perusahaan maka performa keuangan
perusahaan tersebut dapat dikategorikan baik. ROA dilihat dari laba bersih perusahaan dan pengenaan Pajak Penghasilan PPh untuk Wajib Pajak Badan. Pengukuran kinerja dengan ROA
menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. ROA adalah rasio keuntungan bersih pajak yang juga berarti suatu ukuran
untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif rugi pula. Hal ini menunjukkan
kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan aktiva belum mampu menghasilkan laba. Perusahaan yang memperoleh laba diasumsikan tidak melakukan tax
avoidance karena mampu mengatur pendapatan dan pembayaran pajaknya. Tommy Kurniasih dan Maria M. Ratnasari 2013 melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ROA terhadap
penghindaran pajak dan diperoleh hasil bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance
.
2.3.3. Pengaruh Karakteristik Eksekutif terhadap Tax Avoidance Penghindaran pajak yang dilakukuan oleh perusahan, biasanya melalui kebijakan
yang diambil oleh pimpinan perusahaan bukanlah tanpa sengaja. Terkait dengan hal tersebut telah dilakukan banyak penelitian misalnya pengujian pengaruh high-powered insentif
terhadap penghindaran pajak Tax Avoidance Desai dan Dharmapala, 2004, pengujian hubungan antara kompensasi eksekutif dan Tax Aggressivness Rego dan Wilson, 2009,
pengujian hubungan antara karakteristik perusahaan dengan Tax Sheltering Lisowsky, 2009, dan belakangan adalah penelitian tentang pengaruh individu eksekutive terhadap
penghindaran pajak Tax Avoidance perusahaan Dyreng at al., 2010. Penelitian yang dilakukan oleh Dyreng at al., 2010 ditujukan untuk menguji apakah
individu Top Executive memiliki pengaruh terhadap penghindaran pajak perusahaan. Dengan mengambil sampel sebanyak 908 pimpinan perusahaan yang tercatat di ExecuComp diperoleh
hasil bahwa pimpinan perusahaan Executive secara individu memiliki peran yang signifikan terhadap tingkat penghindaran pajak perusahaan. Pimpinan perusahaan CEO, CFO, dan Top
Executive yang lain sebagai individu pengambil kebijakan pasti memiliki karakter yang berbeda-beda. Karakter atau perilaku pimpinan perusahaan sebagai pengambil keputusan bisa
bersifat risk-taking Low, 2006 atau bersifat risk-averse Lewellen, 2003. Penelitian yang dilakukan oleh Dyreng a al., 2010 hanya mengidentifikasi pengaruh pimpinan perusahaan
secara individu terhadap penghindaran pajak, tetapi belum memberikan jawaban tentang individu dengan karakter atau perilaku yang seperti apa yang memiliki pengaruh terhadap penghindaran
pajak Tax Avoidance perusahaan. Jenis karakter individu exekutive yang duduk dalam manajemen perusahaan apakah
mereka merupakan risk-taking atau risk-averse tercermin pada besar-kecilnya risiko perusahaan corporate risk yang ada. Penelitian ini akan menguji pengaruh karakter eksekutif terhadap
penghindaran pajak tax avoidance. 2.3.4. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Tax avoidance
. Karakteristik perusahaan adalah ciri khas suatu entitas usaha. Karakteristik tersebut bisa dilihat dari jenis usahanya, ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, tingkat likuiditas, dan
keputusan investasi Surbakti, 2012. Ciri khas suatu perusahaan dapat dilihat dari ukuran perusahaannya dan multinational company.
Hormati 2009 mendefinisikan ukuran perusahaan sebagai skala atau nilai yang dapat mengklasifikasikan suatu perusahaan ke dalam kategori besar atau kecil berdasarkan total asset,
log size, dan sebagainya. Semakin besar total asset mengindikasikan semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Menurut Rego 2003, semakin besar ukuran perusahaannya, maka
transaksi yang dilakukan akan semakin kompleks. Jadi hal itu memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan celah-celah yang ada untuk melakukan tindakan tax avoidance dari setiap
transaksi. Selain itu perusahaan yang beropersi lintas negara memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan tax avoidance yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang beroperasi
lintas domestik, karena mereka bisa melakukan transfer laba ke perusahaan yang berada di lain negara, dimana negara tersebut memungut tarif pajak yang lebih rendah dibandingkan negara
lainnya. Surbakti 2012 melakukan penelitian terkait pengaruh karakteristik perusahaan terhadap penghindaran pajak. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap tingkat penghindaran pajak di suatu perusahaan. Gambar 2.1 Skema pemikiran
2.4 Perumusan Hipotesis