SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG DI PT KURNIA RATU KENCANA PURWAKARTA
1 1.1 Latar Belakang
Berkembangnya teknologi yang semakin pesat merupakan suatu usaha dalam meningkatkan kinerja suatu instansi swasta ataupun pemerintah. Teknologi yang berkembang pesat saat ini telah banyak memberikan manfaat dan kemudahan sehingga banyak digunakan diberbagai bidang. Karena dengan teknologi komputer, informasi yang dihasilkan tersebut dapat membantu pekerjaan manusia dengan tingkat kecepatan yang tinggi.
Dalam rangka pencapaian program kerja dan peningkatan kinerja perusahaan, hampir semua perusahaan berupaya untuk melakukan perubahan terhadap sistem kerja yang sudah ada karena sistem yang diterapkan hampir sudah tidak layak digunakan untuk kegiatan operasioal perusahaan terutama di dalam melakukan pengolahan data yang membutuhkan ketepatan dan ketelitian dalam proses transaksi persediaan dan penjualan barang. Adapun penulis memilih PT Kurnia Ratu Kencana Purwakarta yang bergerak dalam bidang tekstil sebagai tempat dilaksanakannya penelitian sebagai bahan untuk menyusun skripsi ini, dikarenakan PT Kurnia Ratu Kencana ini sebagai salah satu PT Kurnia Ratu Kencana yang membutuhkan fasilitas Teknologi Sistem Informasi yang bertujuan untuk membantu pengolahan data penjualan.
(2)
PT Kurnia Ratu Kencana Purwakarta sebagaian besar system informasi datanya masih bersifat manual contohnya dalam pengelolaan data penjualan barang dan dalam pembuatan laporan yang belum efektif. Seperti dalam pembuatan surat kontrak pembuatan jual beli barang dan pencatatan kartu proses pada bagian produksi masih kurang efisien. Selain itu juga ada masalah yang lainnya yaitu sering hilangnya faktur-faktur dan data penjualan yang merupakan bukti-bukti dari transaksi-transaksi yang dilakukan karena penyimpanan dokumen yang masih disimpan menggunakan arsip, oleh karena itu dalam pencarian dokumen yang dibutuhkan secara cepat akan memakan waktu yang cukup lama.
Mengatasi berbagai kendala atau masalah yang ada di PT Kurnia Ratu Kencana yaitu seperti yang disebutkan diatas maka perlu perlu dirancang sebuah sistem informasi yang dapat menampung data dalam jumlah banyak sehingga apabila dilakukan pengaksesan terhadap suatu data akan lebih mudah untuk mendapatkannya dan juga mudah melakukan perhitungan dan pembuatan laporan sehingga informasi yang diperoleh dapat lebih baik, cepat dan akurat diharapkan dengan adanya sistem yang akan dibuat dapat menangani permasalahan yang selama ini ada dalam penjualan yang masih berjalan dengan sistem manual, selain itu juga sistem pengolahan dan pembuatan laporannya dapat berjalan dengan baik dan sesuai seperti apa yang diharapkan selama ini.
(3)
Berdasarkan dari masalah diatas penulis akan memberikan sebuah solusi yang akan dibahas pada uraian dari masing-masing bab dengan judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG DI PT KURNIA RATU KENCANA PURWAKARTA”.
(4)
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat diidentifikasikan bahwa permasalahan yang kerap kali terjadi pada PT Kurnia Ratu Kencana Purwakarta adalah:
a. Dalam pengolahan data penjualan seperti dalam pembuatan surat kontrak pembuatan jual beli barang dan pencatatan kartu proses pada bagian produksi masih kurang efisien.
b. Dalam penyimpanan data transaksi dan pengolahan data penjualan barang masih disimpan dalam bentuk berkas dikarenakan belum adanya database sehingga data-data tersebut belum terintegrasi dengan baik.
c. Kesulitan dalam pembuatan laporan penjualan.
1.2.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dimaksudkan untuk merumuskan ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkecil masalah yang ada pada bagian PT Kurnia Ratu Kencana Purwakarta tersebut. Masalah yang akan dibahas pada laporan ini yaitu:
a. Bagaimana cara merancang Sistem informasi yang terkomputerisasi sehingga berfungsi secara efektif dan efisien serta dapat mendukung proses pengolahan data penjualan barang?
(5)
b. Bagiamana implementasi sistem informasi yang terkomputerisasi sehingga membantu dalam proses pengolahan data penjualan pada PT Kurnia Ratu Kencana Purwakarta
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi penjualan barang yang terkomputerisasi guna mempermudah dalam pengolahan data-data dalam proses pengolahan data-data penjualan di PT Kurnia Ratu Kencana Purwakarta sehingga dapat mengefektifkan kinerja perusahan.
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Membantu PT Kurnia Ratu Kencana Purwakarta merancang sebuah sistem informasi penjualan barang agar mengefektifkan sistem pengelolaan data.
b. Untuk mempermudah implementasi Sistem Informasi pengolahan data penjualan barang.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu kegunan Praktis dan Kegunaan Akademis. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dibawah ini. 1.4.1 Kegunaan Akademis
Kegunaan akademis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan dibidang teknologi informasi khususnya yang berhubungan dengan sistem informasi penjualan barang.
(6)
1.4.2 Kegunaan Praktis
Kegunaan Praktis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis bagi PT Kurnia Ratu Kencana Purwakarta yaitu dengan adanya sistem ini diharapkan dapat digunakan secara optimal dan tepat guna, sehingga dapat meningkatkan pelayanan terhadap konsumen, serta dapat mengefisienkan waktu dalam proses pengolahan data barang sehingga data tersebut dapat lebih cepat, tepat dalam penyimpanan dan pembuatan laporan sehingga dapat teratur dengan baik.
1.5 Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu luas dan hasil dari penelitian tidak keluar dari topik yang dibahas, maka memerlukan batasan-batasan atau ruang lingkup terhadap masalah yang akan diteliti
Adapun batasan-batasan masalah tersebut yaitu :
1. Sistem Informasi yang dibuat meliputi sistem penjualan dan retur barang yang dilakukan oleh PT Kurnia Ratu Kencana Purwakarta Bandung.
2. Proses yang dibuat dalam Sistem Informasi ini hanya membahas tentang pengolahan data penjualan barang serta proses pengolahan keluarnya barang kepada customer seperti nota penjualan, surat jalan, retur barang dan proses pembuatan laporan.
3. Transaksi penjualan dalam Sistem Informasi ini hanya dibahas secara pembayaran tunai.
(7)
1.6. Lokasi dan Jadwal Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir ini, maka penulis melakukan penelitian di PT Kurnia Ratu Kencana Purwakarta yang beralamat di Jl. Tanggul Ubrug No. 87 Desa Cibinong Jatiluhur Purwakarta. Waktu penelitian dan pembuatan Sistem Informasi Pengolahan Data Penjualan Barang di PT Kurnia Ratu Kencana Purwakarta ini dimulai dari bulan September 2009 - februari 2009. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gart chart di bawah ini :
Tabel 1.1 Jadwal Penyusunan Skripsi
No Tahap
September Oktober November Desember
1.
Identifikasi
kebutuhan
2. Membuat prototype
3. Menguji prototype
4.
Penyusunan
(8)
8
2.1 Konsep dasar sistem
Sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada procedure dan elemennya. Procedure didefinisikan sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan Gerald.J. (1991: 3) Sedangkan penganut pendekatan elemen adalah davis (1985) yang mendefinisikan sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran. Al-barha bin ladjamudi (2005: 3)
2.1.1 Pengertian Sistem
”Sistem adalah sekelompok sistem yang terintegrasi dengan maksud yang sama utuk mencapai suatu tujuan .
Di dalam buku Al-barha bin ladjamudin (2005 : 8), mendefinisikan ”sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa ”sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu” Al-barha bin
(9)
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 4), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan dan menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan dari luar sistem (environment) adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media yang menghubungkan antara
satu subsistem dengan subsistem lainnya.
5. Masukan Sistem
Masukan sistem (input) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
(10)
dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Sasaran sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Sistem Merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, seperti contoh sistem yang
sifatnya abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministic dan sistem
yang bersifat terbuka dan tertutup.Adapun penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkan di bawah ini. Al-bahra bin ladmudin (2005 : 6).
(11)
1. Sistem diklasifikasikan sistem sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berpa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik .Misalnya sistem komputer.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia.sistem buatan adalah sistem yang dirancang oleh manusia. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tertentu.
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi denagn pasti,sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan da terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
(12)
2.2 Konsep dasar informasi
Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan kejadian- kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah di proses atau diolah. Al-bahra bin jadmudin (2005 : 8)
2.2.1 Definisi Informasi
Menurut Al-bahra bin jadmudin (2005 : 13) Informasi dapat didefinisikan ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”. Pekerjaan informasi adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data, penyebaran, data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah
menjadi informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke informasi lain.
Al-barha bin jadmudin (2005 : 14)
Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang tepat, pada waktunya,dan dala bentuk yang tepat pula. Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor- kantor menyimpan data-data atau catatan yang sebenernya tidak ada gunanya. Sebaliknya ada informasi yang perlu diperlengkapi dengan data. Al-barha bin jadmudin (2005 : 14)
(13)
2.2.2 Siklus Informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 siklus informasi Sumber: Albahra Bin Ladjamudin,
Analisis dan Desain Sistem Informasi 2005
2.2.3 Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal sebagai berikut: Al-barha bin jadmudin (2005 : 11)
1. Relevan, seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap
kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benang merah relevansi kejadian masa lalu,hari ini,dan masa depan sebagai bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.
2. Akurat
Suatu sistem dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan, seluruh pesan telah benar, serta pesan yang disampaikan
(14)
3. Tepat Waktu
Berbagai proses dapat terselesaikan dengan tepat waktu, laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.
4. Ekonomis
Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilakan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.
5. Efisien
Informasi yang berkualitas memiliki sintaks atau kalimat yang
sederhana,namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam,atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.
6. Dapat dipercaya
Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya.
2.2.4 Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya dan sebagaian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir
nilai efektifitasnya. Pengukurannya dapat mengunakan analisis cost effectiveness
(15)
2.3 Sistem Informasi
Menurut Al-barha bin jadmudin (2005 :78) dalam buku. Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi, kualitas, manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta keunggulan kompetitip yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis
2.3.1 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut: Al-barha bin (2005 :57)
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.
3. suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi dalam sistem informasi. Keliam komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
(16)
1. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin.
2. people dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara mengunakan mesin.
3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi
suatu proses pengolahan data
Gambar 2.2 lima Komponen Sistem Informasi Sumber: Al Bahra Bin Ladjamudin,
Analisis dan Desain Sistem Informasi 2005
2.4 Analisis & Perancangan sistem
Menurut Al Bahra Bin Ladjamudin (2005 :35) analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Tujuannya dalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien ,mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan,merancang atau mengganti output yang sedang digunakan,untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain.
Tahapan dalam menganalisis sistem adalah sebagai berikut:
manusia mesin
(17)
1. Definisi masalah (mencakup definisi input, proses, output dari sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan dibangun).
2. pahami sistem yang sedang berjalan tersebut dan buat definisinya
(mendefinisikan input, proses, dan output).
3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan
memperhatikan modifikasi sistem tersebut.
4. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.
5. Implementasikan alternatif terpilih dari sekian alternatif yang telah
ditawarkan tersebut.
6. Mengevaluasi dampak yang ditimbulkan akibat perubahan yang telah
dilakukan terhadap sistem.
2.4.1 Perancangan Sistem
Untuk dapat bisa melakukan langkah atau prosedur yang sesuai dengan yang diberikan oleh metode pengembangan sistem yang telah terstruktur ,maka dibutuhkan alat dan Alat-alat pengembangan sistem yang digunakan adalah suatu alat berbentuk grafis yang sifatnya berupa suatu bagan. Bagan adalah suatu alat berbentuk grafis yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan semua metodologi yang ada. Al-barha bin jadmudin (2005 : 64)
1. Diagram konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau
(18)
output dari sistem akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem
.Sistem dibatasi oleh boundary. Dalam diagram konteks hanya ada satu
proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.
2. Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)
DFD adalah diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai
atau user kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang
dikerjakan. Simbol-simbol yang digunakan dalam diagram arus data yaitu :
a. Kesatuan Luar
Lingkungan luar yang mempengaruhi sistem merupakan kesatuan (entity) luar yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar disimbolkan dengan notasi kotak.
b. Arus Data
Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem. Arus data disimbolkan dengan garis panah dengan nama arus data dituliskan disamping garisnya.
c. Proses
Suatu kegiatan yang dilakukan sistem dari hasil arus data yang masuk untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses sistem. Proses disimbolkan dengan lingkaran atau kotak sudut tumpul dengan nama
(19)
proses di dalamnya serta dengan nama bagian di dalamnya serta bagian yang memprosesnya.
d. Simpanan Data
Merupakan simpanan yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip, table dan lain-lain. Simpanan parallel yang tertutup di salah satu ujungnya.
3. Flowchart
Flowchart adalah bagan- bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini di pakai sebagai alat Bantu menggambarkan proses didalam program.
4. Kamus Data
Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi
secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam
system secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data dibuat berdasarkan arus data dari DFD, arus data di DFD sifatnya adalah global hanya ditunjukan nama arus datanya saja. Kamus data terdiri dari :
1. Nama arus data
2. Alias
3. Bentuk data
(20)
2.4.2 Perancangan Basis Data
Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data
yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi masalah pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas Al-barha bin jadmudin (2005 : 130). Tahapan yang dilakukan adalah :
1. Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).
2. ERD
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model konseptual yang
mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (dalam DFD). ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan.
3. Relasi Tabel
Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel – tabel
yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari flat file yang
menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah kunci yang menghubungkan relasi datanya.
(21)
2.5 Jaringan Komputer
Secara sederhana, jaringan komputer dapat didefinisikan sebagai hubungan dari dua komputer atau lebih. Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim
(transmisi) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi.
2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan
berbagi (sharing) perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi (sharing)
kekuatan pemrosesan. Abdulah kadir (2003 :150)
2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Menurut Budi irawan (2005 :140), jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan komputer, yaitu :
1. LAN (Local Area Network)
LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada dalam suatu area yang kecil, jarak antara komputer yang dihubungkannya hanya bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan 10 sampai 100 Mbps. LAN menjadi populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara bersama-sama.
(22)
MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.
3. WAN (Wide Area Network)
WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain dalam suatu negara. Cakupan WAN dapat meliputi 100 sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps.
4. GAN (Global Area Network)
GAN merupakan jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer.
2.5.3 Topologi Fisik Jaringan Komputer
Topologi fisik jaringan yang digunakan di dalam jaringan lokal diantaranya Budi irawan (2005 : 129)
1. Linear Bus (Garis Lurus)
Topologi linear bus terdiri dari satu jalur kabel utama dimana
masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan
(23)
utama (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan local talk menggunakan
topologi linear ini.
Gambar 2.3Topologi Bus
Sumber : Yuhefizal 2003
2. Star (Bintang)
Pada topologi star, setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat
lainnya) terkoneksi ke jaringan melalui sebuah concentrator.
Gambar 2.4Topologi Star
(24)
3. Ring (Cincin)
Topologi ring menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan
topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup . kelemahan topologi cincin terletak pada kegagalan salah satu simpul. Jika ada satu simpul yang mengalami kegagalan, maka semua hubungan terputus.
Gambar 2.5Topologi Ring
Sumber : Yuhefizal 2003
4. Tree (Pohon)
Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi linear bus dan
star, yang terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan
konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan
(25)
jaringan yang telah ada dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.
2.5.4 Client server
Menurut Budhi Irawan (2005 : 180) Istilah client, server dan client/server
dapat digunakan untuk merunjuk kepada konsep yang sangat umum atau hal spesifik dari perangkat keras atau perangkat lunak. Pada level yang sangat umum,
sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan
atau sumber daya (resources) dari komponen sistem lainnya. Sedangkan sebuah
server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem lainnya.
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi
komputer-komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang
menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server
dijaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni
berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan
server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.
Sistem client-server biasanya berjalan pada setidaknya dua sistem yang
berbeda. Satu komputer bertindak sebagai client dan lainnya sebagai server, tetapi
client dan server juga bisa berada pada satu sistem komputer. Biasanya sebuah
server melayani beberapa komputer client walaupun mungkin juga hanya
(26)
Fungsi client/ server biasanya dilakukan oleh file server, kecuali apabila
dibutuhkan kinerja yang maksimal maka digunakanlah server yang khusus. Client
biasanya berupa komputer dekstop yang terhubung dalam jaringan. Apabila
pemakai ingin mengambil atau menyimpan informasi bagian aplikasi client akan
mengeluarkan permintaan yang akan dikirim ke server, server kemudian
menjalankan permintaan dan mengirimkan informasi kepada client.
Keunggulan:
1. Kecepatan akses lebih tinggi
2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik
3. Sistem back-up data lebih baik
4. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server)
5. Skalabilitas
6. Fleksibel
7. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi ke dalam system
8. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama
Kelemahan:
1. Biaya operasional relatif lebih mahal.
2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk
ditugaskan sebagai server.
3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami
gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
4. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar
(27)
Model hubungan client-server memungkinkan jaringan untuk
mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file
server.Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer-komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.
Gambar 2.6client server
Sumber : Yuhefizal 2003
2.6 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 dan
(28)
2.6.1 Sekilas Tentang Visual Basic
Visual Basic (VB) merupakan suatu bahasa pemrograman yang
memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan
pemrogramannya yang terstruktur. Keunggulan lain dari Visual Basic ini adalah
dapat digunakan untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan
seperti program aplikasi lain yang berbasis Windows. Khusus untuk pemrograman
database, Visual Basic menyediakan fasilitas objek yang kuat dan lengkap yang
memudahkan programmer dalam membuat program. Bentuk database yang
dimiliki Visual Basic adalah bentuk database Paradox, dBase, MS.Access, ODBC,
SyBASE, Oracle dan lain-lain.
Lingkungan pengembangan terpadu atau Integrated Development
Environment (IDE) dalam program Visual Basic terbagi menjadi sembilan bagian yaitu :
a. Control Menu
Control Menu adalah menu yang digunakan terutama untuk memanipulasi
jendela Visual Basic. Dari menu ini kita bisa mengubah ukuran,
memindahkan atau menutup jendela Visual Basic atau jendela Windows
(29)
b. Menu
Menu Visual Basic berisi semua perintah Visual Basic yang dapat kita pilih
untuk melakukan tugas tertentu. Isi dari menu ini sebagian hampir sama
dengan program-program Windows pada umumnya.
c. Toolbar
Toolbar adalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah tertentu dari
Visual Basic. Setiap tombol tersebut dapat langsung diklik untuk melakukan perintah tertentu. Biasanya tombol-tombol ini merupakan perintah-perintah
yang sering digunakan dan terdapat pula pada menu Visual Basic.
d. Form Windows
Form Windows atau jendela form adalah daerah kerja utama, dimana kita akan
memuat program-program aplikasi Visual Basic. Pada form ini, kita akan
meletakkan berbagai macam objek interaktif seperti misalnya teks, gambar,
tombol-tombol perintah, scrollbar, dan sebagainya. Jendela form ini pada
awalnya kelihatannya kecil, tetapi ukurannya bisa diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan aplikasi kita.
e. Toolbox
Toolbox adalah “kotak peranti” yang mengandung semua objek atau kontrol yang dibutuhkan untuk membentuk suatu program aplikasi. Control adalah
suatu objek yang akan menjadi interface (penghubung) anatara program
(30)
f. Project Explorer
Jendela Project Explorer adalah jendela yang mengandung semua file di
dalam aplikasi Visula Basc. Setiap aplikasi dalam Visula Basic disebut dengan
istilah project (proyek), dan setiap proyek bisa mengandung lebih dari satu
file. Pada Project Explorer ditampilkan semua file yang terdapat pada aplikasi
kita, misalnya form, modul, clas, dan sebagainya.
g. Jendela Properties
Jendela Properties adalah jendela yang mengandung semua informasi
mengenai objek yang terdapat pada aplikasi Visual Basic. Property adalah sifat
dari sebuah objek, misalnya seperti namanya, warna, ukuran, posisi, dan sebagainya. Setiap objek sebagian besar memiliki jenis property yang sama, tetapi ada pula yang berbeda.
h. Form Layout Windows
Form Layout Windows adalah jendela yang menggambarkan posisi dari form
yang ditampilkan pada layer monitor. Posisi form pada form layout windows
inilah yang merupakan petunjuk dimana aplikasi kita akan ditampilkan pada layer monitor saat menjalankan program aplikasi nanti.
i. Jendela Code
Jendela Code adalah suatu jendela yang penting didalam Visual Basic. Jendela ini berisi kode-kode program yang merupakan instruksi-instruksi untuk
aplikasi Visual Basic. Setiap objek pada Visual Basic dapat kita tambah
dengan kode-kode program untuk melakukan tugas-tugas tertentu, misalnya menutup aplikasi, membatalkan perintah, dan sebagainya.
(31)
2.6.2 Sekilas Tentang SQL Server 2000
Menurut Bunafit Nugroho (2007 : 240): Microsoft SQL Server 2000
adalah perangkat lunak Relation Database Management Sistem (RDBMS) yang
handal. Di desain untuk mendukung proses transaksi yang besar seperti order
online, inventory, akuntansi atau manufaktur. Microsoft SQL Server 2000 dapat
dijalankan pada NT 4.0 Server atau Microsoft Windows 2000 Server, selain itu
dapat pula di install pada personal desktop di Windows 2000 Profesional dan
Windows Millenium.
Sistem akan dipergunakan oleh beberapa komputer (client-server) maka
database yang dibangun adalah merupakan database yang berfungsi untuk
menunjang hal tersebut, untuk itu dalam penulisan ini dipakai database Microsoft
SQL Server 2000, selain itu database ini juga compatible dengan bahasa
pemrograman Visual Basic yang digunakan. Secara teoritis, program SQL yang
sudah terinstal pada komputer dapat menampung 32.767 database dan terdapat
lebih dari 2 billion object. Kelebihan Microsoft SQL Server 2000 dalam
pembuatan database adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai transaction log tersendiri dan mengatur transaksi dalam
database.
2. Data dapat berkisar antara 1 MB sampai 1.048.516 MB. 3. Dapat menambah ukuran data secara manual atau otomatis.
4. Dapat diset sesuai dengan keinginan, misal sebuah database hanya dapat
(32)
5. Mendukung Web Database melalui IIS.
2.6.3 Crystal Report
Menurut Jogiyanto (2002 : 211): Crystal reports merupakam program
khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic
tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage). Hasil cetak dengan menggunakan
Crystal Report lebih baik dan lebih mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek maupun komponen yang mudah digunakan.
2.6.4 Pengertian penjualan
Penjualan produk merupakan sumber utama perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini merupakan sumber pendapatan perusahaan Setelah penulis membahas lebih jauh mengenai transaksi penjualan didalah perusahaan, sehingga akan lebih memahami artinya secara utuh dan lebih jelas.
Menurut Collin (2001 :599) terjemahan Tompul Rumaphe dan Posman
Halolo “Penjualan adalah pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang(good)
dan jasa (services), hasil penjualan tergantung pada volume produk yang akan di
jual dalam harga (price) dari produk tersebut”,
Menurut Basu Swastha (2003 :9) menyatakan bahwa:
“Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pembeli yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang/ jasa yang ditawarkan.”
(33)
33 3.1 Objek penelitian
Objek penelitian dalam pembuatan sistem informasi penjualan barang ini adalah di PT Kurnia Ratu Kencana Purwakarta, sebelum menganalisis suatu perusahaan, ada baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu tentang profil, struktur organisasi, serta deskripsi kerja dari tiap-tiap bagian yang terkait di dalamnya seperti yang akan diuraikan pada bab ini.
3.1.1 Sejarah Perusahaan
PT Kurnia Ratu Kencana sebagai kita kenal yaitu Ratutex telah didirikan oleh Mr. Johan Kurniawan 1980 di Bandung, sebagai Perusahaan perajutan. Pada tahun 2003 Mr. Johan yang memutuskan memperluas dari Pekerjaan merajut sampai tahap Penyelesaiannya dan Ratutex menjadi suatu perusahaan Textile/Tekstil yang Memproses secara terintegrasi, yang terletak di area Jatiluhur Purwakarta yang dikelilingi oleh sawah dan hutan kecil bambu.
Di samping dilengkapi dengan Permesinan pencelupan dan proses akhir Eropa terakhir kita juga mempunyai pabrik penanganan air yang mematuhi standard lingkungan.
Produk kami adalah 100% proses perajutan pabrik dalam bentuk pipa dan lebar yang terbuka. Kami R&D menghubungkan mengikuti kecenderungan arus musim dengan pekerjaan merajut kami, dalam permesinan pencelupan dan proses
(34)
Bahan nabati yang dipakai untuk sutera buatan, Polyester, Tencel, Polymide 100% atau mencampurnya dengan serat yang lain dan terutama dengan Lycra.
Sebelum pembelian permesinan pencelupan dan proses akhir, kami telah banyak melakukan riset untuk meyakinkan pelanggan kami mengenai pelayanan perusahaan kami. dikarenakan untuk menuntut standar mutu perajutan dan pada waktu yang sama jadilah suatu eco-concius perusahaan yang melindungi lingkungan sekitar tanpa ada pencemaran sungai dan udara.
Dari semua mesin yang ada dipelajari, kemudian kita memutuskan Airflow mesin yang beroperasi pada rendah 35 L/ kg dari pabrik kapas yang diproses dan sangat banyak menurunkan untuk serabut buatan. Sistem ini terlalu memerlukan lebih sedikit bahan-kimia dan garam yang dibandingkan bagi konvensional machinesand sehingga barang sisa produksi dapat diturunkan
Celupan dan bahan-kimia yang digunakan dalam pabrik kami hanya dari pabrikan yang mempunyai nama baik dan semua produk temu Oekotex sertifikasi. Kita mengoperasikan suatu rumah celupan yang secara terkomputerisasi, mulai dari pemberian warna sampai tahap produksi akhir dan ini mengkombinasikan dengan suatu yang lebih baik karena pekerja kami terlatih dalam melakukan proses produksi sehingga dapat memenuhi persyaratan untuk memberi pelayanan yang berkwalitas dan jasa layanan yang baik kepada pelanggan.
(35)
Disamping itu PT Kurnia Ratu Kencana mempunyai visi dan misi dalam menjalankan tugasnya sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan produksi tekstil dan penjualan bahan kain dari dulu hingga sekarang mempunyai Profil Bisnis dan kemiteraan guna untuk mencapai perkembangan juga persaingan yang ketat dengan perusahaan yang lainya yang bergerak dibidang pembuatan produk dan penjualan kain tekstil. Adapun visi dan misi PT Kurnia Ratu Kencana adalah: 3.1.2.1 Visi
Menjadi perusahaan terkemuka dalam bidang tekstil penyediaan bahan kain maupun penyediaan produk-produk yang berkualitas
3.1.2.2 Misi
Meningkatkan nilai perusahaan bagi pemegang saham, karyawan melalui peningkatan kualitas SDM, sistem manajemen dan pertumbuhan profitabilitas
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi dalam arti bagan adalah kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dari pengertian tersebut diatas dapat dicari suatu kesimpulan tentang pengertian organisasi secara universal mengandung pengertian sebagai kumpulan orang-orang yang bekerja sama dengan dasar persamaan tujuan, karena pada dasarnya struktur organisasi merupakan kerangka kerja sama atas dasar pembagian kerja dalam organisasi
(36)
kelancaran mekanisme kerja perusahaan, adanya organisasi yang dimaksudkan untuk menciptakan suatu sistem pembagian kerja atau tugas yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga mempermudah kegiatan operasional perusahaan dalam mencapai tujuan.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi perusahaan Sumber: PT Kurnia Ratu Kencana 3.1.4 Deskripsi tugas
Agar setiap karyawan dapat menjalankan fungsi serta tugasnya masing-masing dengan baik maka perlu dijabarkan secara jelas tentang deskripsi kerjanya masing-masing yang sesuai dengan posisi jabatan yang diambil di dalam perusahaan tersebut. Adapun deskripsi kerja masing-masing bagian yang ada di PT Kurnia Ratu Kencana adalah sebagai berikut:
(37)
a) Bertanggung jawab atas segala kegiatan usaha perusahan baik teknis dan non teknis baik kedalam maupun di luar perusahaan.
b) Mengevaluasi semua kegiatan yang direncanakan perusahaan. c) Memonitor perkembangan perusahaan.
2. Bagian Pemasaran atau Marketing
Merencanakan pemasaran dan merumuskan target penjualan produk perusahaan, mengatur dan menjalankan aktivitas pemasaran dan produk penjualan perusahaan.
3. Bagian Administrasi Penjualan
Mempunyai tugas mengawasi proses penjualan, mengolah data penjualan barang serta membuat laporan penjualan barang atau kain yang terjual.
4. Bagian Produksi
Mempunyai wewenang dalam merencanakan produksi dan mengatur serta menjalankan aktivitas produksi perusahaan dan melakukan fungsi pengawasan terhadap kegiatan bagian produksi dan fungsi koordinasi di perusahaan tersebut. 5. Bagian Gudang atau Distribusi
a. Menyimpan seluruh bahan baku yang telah di beli dan mendistribusikannya ke bagian produksi sesuai dengan anggaran yang telah dianggarkan untuk membuat barang.
b. Mengeluarkan barang pesanan untuk dikirim ke konsumen. c. Memeriksa semua barang yang berada di dalam gudang
(38)
produksi.
6. Bagian Keuangan
Merencanakan pendapatan dan pengeluaran perusahaan, mengatur dan menjalankan aktivitas keuangan perusahaan dan memeriksa kembali bukti-bukti transaksi serta membuat laporan keuangan perusahaan
7. Designer
Membuat gambar design, dengan memperhatikan originalitas ide dan kecenderungan konsumsi pasar yaitu mempunyai wewenang seperti :
a. Membuat rencan design secara terperinci
b. Melakukan identifikasi kesersian dan kemungkinan dari material produksi c. Membuat secara terperinci, untuk membuat spesifikasi design termasuk
bagian dan biayanya
d. Membuat sample atau model kerja berupa gambar kerja mengenai design e. Menguji design tersebut menjadi sebuah produk
f. Meneliti bahan baku, proses dan kecenderungan pasar terhadap produk
8. Supervisor Quality Control
Menjaga kelanjuatan hasil produksi di dalam perusahanaan, serta menjaga kualitas produk tetap sesuai dengan standar perusahaan yaitu mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, dan menjalankan program Quality Contol yang
(39)
ditentukan. 9. IT Staf
Menyediakan bantuan dan pengembangan di dalam bidang informasi dan teknologi, untuk memastikan seluruh IT system (perangkat keras dan lunak) bekerja dengan baik dan efektif seperti Memonitoring sistem pendukung IT termasuk instalasi, software, pemeliharaan software dan memperbaiki apabila terjadi kesalahan-kesalahan maupun kerusakan terhadap software tersebut.
3.2 Metode Penelitian
Dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan data kegiatan dan metode yang sesui untuk menemukan dan mengembangkan masukan-masukan yang baru, kumpulan-kumpulan dari file-file, metode-metode, prosedur dan keluaran dalam pemprosesan suatu data agar tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai.
3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan peneliti yaitu desain penelitian secara deskriptif analisis yang merupakan suatu metode yang menggambarkan dan memaparkan suatu kejadian atau peristiwa pada waktu peneliti mengadakan penelitian, kemudian peneliti akan membahas masalah – masalah yang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Dalam hal ini peneliti akan mencoba mencari bahan – bahan yang diperlukan yang berhubungan dengan pokok penelitian, kemudian dianalisis melalui pembahasan sistematis dan dapat dipercaya kebenarannya.
(40)
Dalam pengembangan sistem tentunya diperlukan data yang akurat sesuai dengan sistem yang akan dikembangkan, oleh karena itu dibutuhkan suatu teknik pengumpulan data yang tepat. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam tahap analisa dan tahap perancangan sebagai berikut :
3.2.2.1Data Primer
Sumber data primer yang penulis dapatkan ialah: 1. Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan melihat langsung terhadap permasalahan-permasalahan yang ada dan mengambil data-data selama penelitian. Adapun penulis melakukan penelitian pada bagian penjualan untuk mengetahui prosedur yang berjalan apabila ada pemesanan barang yang terjadi pada PT Kurnia Ratu Kencana tersebut.
2. Interview (wawancara)
Pada metode ini penyusun mengadakan interview atau wawancara langsung dengan pihak yang berwenang dalam hal ini adalah PT Kurnia Ratu Kencana khususnya dengan bagian penjualan dan bagian produksi barang dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan objek yang dianalisa.
Adapun hal-hal yang menjadi pertanyaan adalah seputar alur dan prosedur penjualan barang dan proses keluarnya barang pada PT Kurnia Ratu Kencana
(41)
memperbaiki sistem yang ada.
3.2.2.2 Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder didapatkan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan dalam tahap analisis sistem. Adapun dokumen-dokumennya yaitu:
1) Surat kontrak perjanjian jual beli 2) Memo pemesanan barang
3) Kartu Proses 4) Surat Jalan
5) Invoice ( Nota Penjualan )
3.2.3 Metode Pendekatan / Pengembangan Sistem
Di dalam sebuah penelitian diperlukan adanya pengembangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan, oleh karena itu dengan mengikuti metodologi atau prosedur-prosedur yang ada diharapkan penelitian dapat diselesaikan dengan baik secara sistematis, faktual, dan akurat yang dikumpulkan, diolah, diteliti, dan dianalisa.
(42)
Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data yang diperlukan untuk menyusun suatu karya ilmiah yang kemudian menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang di hadapi sehingga didapat suatu kebenaran data yang di peroleh.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Untuk mencapai tujuan dalam mengembangkan perangkat lunak sistem informasi pengolahan data penjualan barang di PT Kurnia Ratu Kencana Purwakarta, digunakan metode siklus hidup pengembangan perangkat lunak berupa Prototype Model. Prototype model ini merupakan metode siklus hidup pengembangan perangkat lunak yang bertujuan mendapatkan kebutuhan yang jelas dan disetujui calon pemakai atau suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar model siklus prototype di bawah ini :
Gambar 3.2 Model Prototyping Sumber : Rona F, Model dan Proses 2007
(43)
(a) Pengumpulan kebutuhan: developer dan pengguna bertemu kemudian menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidak dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan yang dilakukan adalah melakukan pertemuan-pertemuan intensif dengan pengguna dengan membicarakan atau interview basic requirement yang diketahui untuk menampung informasi yang akan dijadikan dasar dalam penyajian kelak. (b) Perancangan : perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua
aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype, pada tahap perancangan yang dilakukan adalah menerapkan hasil kedalam rancangan sistem. Perancangan ini meliputi rancangan DFD, ERD, spesifikasi file dan proses, kamus data, struktur program dan struktur menu, kemudian rancangan masukan dan keluaran serta rancangan prosedur yang diusulkan. Dari hasil perancangan tersebut dibangun aplikasi prototype dengan menerapkan rancangan sistem kedalam sebuah aplikasi dengan menggunakan perangkat pendukung sehingga dihasilkan output nyata
(c) Evaluasi prototype: pengguna mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software yang merupakan masukan untuk perbaikan, pengubahan atau ‘menghentikan’ prototype sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguan dengan lebih baik. Pada tahapan ini yang dilakukan yaitu setelah diperbaiki perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi.
(44)
3.2.3.3Alat Bantu Analisis perancangan
Perancangan disini adalah kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan masukan-masukan yang baru, kumpulan-kumpulan dari file-file, metode-metode, prosedur dan keluaran dalam pemprosesan suatu data agar tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai.
Untuk merancang sistem diperlukan suatu alat bantu yang dalam hal ini penyusun menggunakan alat bantunya yaitu:
a. Flowmap
Flowmap adalah diagram yang menunjukan aliran data berupa formulir-formulir ataupun keterangan berupa dokumentasi yang mengalir atau beredar dalam suatu sistem menurut Al-barha bin ladjamudi (2005: 418)
b. Diagram Kontek
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem .Ia akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks menurut jogyanto (2001: 89)
c. Data Flow Diagram
DFD adalah diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan
(45)
menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikerjakan menurt jogyanto (2001: 95)
d. Kamus Data
Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data dibuat berdasarkan arus data dari DFD, arus data di DFD sifatnya adalah global hanya ditunjukan nama arus datanya saja menurut jogyanto (2001: 110).
e. Perancangan Basis Data
Basis data merupakan komponen utama sistem informasi karena semua informasi penjualan dan persediaan barang dari basis data, pengelolaan basis data yang buruk dapat mengakibatkan ketidak tersediaan data penting yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam penjualan maupun persediaan barang jogyanto (2001: 55)
1. Normalisasi
Dalam proses normalisasi, persyaratan sebuah tabel masih harus dipecah didasarkan adanya kesulitan kondisi pengorganisasian data seperti untuk menambah atau menyisipkan, menghapus atau mengubah, serta pembacaan data dari tabel tersebut. Bila masih ada kesulitan, maka tabel harus dipecah menjadi beberapa lagi,
(46)
Bentuk normalisasi yang biasanya digunakan pada normalisasi adalah bentuk : a) Bentuk normalisasi I/1-NF (First Normal Form)
Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap nilai bernilai tunggal untuk setiap baris.
b) Bentuk normalisasi II/2-NF (Second Normal Form)
Suatu relasi memenuhi 2-NF jika dan hanya jika memenuhi 1-NF dan setiap kunci bukan-kunci-primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika satu kolom selalu bernilai sama untuk nilai kunci yang sama.
c) Bentuk normalisasi III-3-NF (Third Normal Form)
Suatu relasi memenuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi 2-NF dan setiap kolom bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada kolom bukan kunci lain dalam relasi tersebut. Dengan kata lain setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.
2. Tabel Relasi
Relasi merupakan tabel yang berisi baris-baris, kolom-kolom yang bernama, sekumpulan tupel atau dapat dikatakan record, baris tabel merepresentasikan relationship diantara himpunan-himpunan nilai dikolom-kolom, basisdata relational berisi kumpulan tabel dengan masing-masing tabel diberi nama secara unik, pemakai memandang basisdata hanya sebagai kumpulan relasi (tabel).
(47)
Metode yang diambil adalah metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pada metode ini data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white box. Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.
(48)
48
4.1 Analisis Sistem
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau untuk melakukan beberapa perbaikan serupa di PT Kurnia Ratu Kencana.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan guna menganalisis atau mempelajari dokumen-dokumen yang ada pada sebuah sistem untuk selanjutnya digunakan sebagai acuan pada tahap desain atau pengembangan sistem. Berikut ini adalah dokumen-dokumen yang ada pada sistem penjualan barang di PT Kurnia Ratu Kencana yaitu :
Tabel 4.1 Analisis Dokumen
No Nama
Dokumen
Keterangan
1 Memo
Pesanan
Deskripsi : dokumen yang digunakan untuk mencatat data barang yang dipesan.
Fungsi : untuk mengetahui barang apa saja yang dipesan
(49)
alamat_konsumen, nama_barang, no_warna, jumlah_roll, jumlah_kg
2 Surat
Kontrak Perjanjian Jual Beli
Deskripsi : dokumen yang digunakan sebagai suatu perjanjian beli antara pihak konsumen dengan PT Kurnia Ratu Kencana
Fungsi : sebagai surat kontrak bahwa konsumen
melakukan perjanjian kontrak jual beli barang Rangkap : 2
Atribut : nama_customer, alamat, Tanggal, nama_barang, no_warna, jumlah_roll, jumlah_kg
3 Kartu
Proses
Deskripsi : dokomen yang berisi data mengenai produksi barang
Fungsi : sebagai data mengenai spesifikasi barang dari hasil produksi yang telah dibuat
Rangkap : 3
Atribut : tanggal_kp, no_sj, no_order, kode_pelanggan, no_design, no_warna, packing, pengiriman, lebar, courses, grmasi, roll, kgs, mtr, benang, total_kg
4 Surat Jalan Deskripsi : dokumen yang digunakan sebagai suatu
perintah untuk mengantarkan barang kepada konsumen
(50)
dipesan sudah sampai pada konsumen Rangkap : 1
Atribut : tgl,kepada,alama,nama_barang, tanda_terima, no_warna, jumlah_roll, jumlah_kg, harga, keterangan
5 Nota
Penjualan
Deskripsi : dokomen yang berisi faktur penjualan yang diberikan perusahaan kepada konsumen Fungsi : sebagai bukti barang transaksi jual beli barang
yang diberikan kepada konsumen Rangkap : 3
Atribut : no, tgl, alamat, no_warna, jumlah_roll, jumlah_kg, harga, Total, diskon, dp, keterangan
4.1.2 Prosedur Flowmap Sistem Informasi Penjualan Barang yang sedang Berjalan
1. Konsumen memberikan data pesanan pada bagian sales, kemudian bagian
sales akan mengecek stock data bahan baku barang apabila bahan baku tersedia maka bagian sales akan mencatat data pesanan sedangkan jika bahan baku tidak ada akan memberikan konfirmasi kepada konsumen bahwa bahan baku tidak ada, apabila konsumen dengan pihak perusahaan menyetujui untuk melakukan kontrak perjanjian jual beli maka bagian sales membuat surat kontrak perjanjian jual beli sebanyak 2 rangkap, rangkap pertama diberikan
(51)
sales.
2. Setelah di buatkan surat kontrak perjanjian jual beli kemudian bagian sales
memberikan memo pesanan pada bagian produksi untuk diproses, setelah barang tersebut telah selesai diproduksi kemudian bagian produksi membuat kartu proses sebanyak 2 rangkap, rangkap pertama di arsipkan oleh bagian produksi kemudian kartu proses rangkap ke dua diberikan kepada bagian keuangan.
3. Dari hasil kartu proses tersebut oleh bagian keuangan dibuat nota penjualan
sebanyak 3 rangkap, nota penjualan rangkap pertama diarsipkan oleh bagian keuangan, sedangkan nota penjualan sebanyak 2 rangkap dan kartu proses diberikan kepada bagian gudang.
4. Pada bagian gudang berdasarkan kartu proses dan nota penjualan kemudian
bagian gudang membuat surat jalan sebanyak 2 rangkap.
5. Surat jalan sebanyak 2 rangkap beserta nota penjualansebanyak 2 rangkap
diberikan kepada konsumen untuk di terima, setelah nota penjualan dan surat jalan di ACC oleh konsumen tembusan surat jalan dan nota penjualan di ambil kembali, sebagai bukti barang sudah diterima.
6. Setiap satu bulan sekali di buat laporan penjualan oleh bagian keuangan dan
laporan barang oleh bagian produksi sebanyak 2 rangkap, rangkap pertama untuk diarsipkan sedangkan rangkap yang kedua di berikan kepada pimpinan.
(52)
Flow Map merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan serta dapat mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
!"
!
! !"
#
! #
! # $ %
$&%
%
$&% %
!
!
(53)
PJBB : Perjanjian Jual Beli Barang
A1 : Stock Bahan Baku
A2 : Arsip Surat Kontrak PJBB
A3 : Arsip Kartu Proses
A4 : Arsip Nota Penjualan
A5 : Arsip Nota Penjualan dan Kartu Proses acc
4.1.2.2 Diagram Kontek
Diagram konteks merupakan suatu diagram yang menggambarkan relasi antar sistem dan lingkungannya. Lingkungan tersebut menggambarkan suatu proses dalam sistem keseluruhan, Adapun Diagram Konteks yang berjalan dalam Sistem Informasi Penjualan Barang adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2 Diagram Konteks Sistem Informasi Sistem Informasi Penjualan
Barang yang sedang Berjalan
4.1.2.3 Data Flow Diagram
Data flow diagram adalah diagram yang menggambarkan proses dari
(54)
ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya
atau digambarkannya data store yang digunakan. Adapun Data Flow Diagram
yang berjalan dalam Sistem Informasi Pengolahan dan Penjualan adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3. DFD Level 1.0 Sistem Informasi Sistem Informasi Penjualan
Barang yang sedang Berjalan
4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Mengevaluasi sistem yang sedang berjalan sangat penting karena untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dan berusaha untuk memperbaikinya, jika terdapat kesalahan-kesalahan. Sistem yang akan dibangun merupakan hasil
(55)
berjalan tersebut mempunyai kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu untuk memperbaiki dan menghilangkan kelemahan-kelemahan tersebut dibuatkan sebuah program aplikasi sistem informasi pengolahan dan penjualan barang pada PT Kurnia Ratu Kencana. sehingga dapat mempermudah dalam meningkatkan kinerja perusahaan khususnya dalam menangani pengolahan data penjualan.
Tabel 4.2 Evaluasi Sistem Informasi Penjualan Barang
No Masalah Rencana Pemecahan
1 Pencatatan data penjualan masih
mengunakan dokumen atau
manual sehingga menyebabkan penumpukan arsip atau dokumen
Dibuat sistem pemecahan informasi pengolahan data penjualan barang secara terkomputerisasi
2 Dalam proses pencarian data
penjualan dan data barang
membutuhkan waktu yang lama karena sistem yang berjalan
masih menggunakan sistem
manual, sehingga akan
mengalami kesulitan mencari file yang disimpan apabila sewaktu-waktu diperlukan kembali.
Sehingga perlu dibuat suatu aplikasi sistem dengan pengolahan data yang
terpusat menggunakan konfigurasi
jaringan client server dan database sistem untuk penyimpanan datanya sehingga setiap bagian kerja dapat mengambil dan mencari data secara cepat dan mudah.
3 Pengolahan data pada bagian
sales, produksi, keuangan dengan
Dibuat sistem informasi pengolahan data penjualan yang dapat mendukung proses
(56)
terintegrasi sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk mengolah data sehingga dalam pembuatan laporan menjadi hal yang sulit dilakukan karena file-file tersebut hanya berdiri sendiri, tidak terintegrasi sebagai suatu kesatuan dalam ruang lingkup database system
pembuatan laporan akan lebih cepat dan akurat yang mana terintegrasi dalam suatu database sistem
4.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah suatu proses yang mengaplikasikan berbagai teknik dan prinsip yang bertujuan mendefinisikan kebutuhan suatu sistem sedemikian detail sehingga mendekati keadaan fisik yang sebenarnya dan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan efektifitas kerja yang sesuai dengan teknologi dan fasilitas yang tersedia. Dimana suatu desain sistem informasi merupakan suatu langkah awal dalam pembuatan suatu sistem sehingga perlu di perhatikan kebutuhan dari
sistem atau software yang diharapkan.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem, dimana pada desain sistem digambarkan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan
(57)
lepas dari hasil analisis, karena dari hasil analisis sistem baru dapat dibuat suatu rancangan sistem.
Perancangan pada sistem berlaku untuk menentukan langkah-langkah operasi dalam proses penjualan dan menentukan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Secara umum perancangan sistem memiliki tujuan untuk
memberikan gambaran pada pemakai (User) mengenai sistem yang baru.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Perancangan Sistem Informasi penjualan barang pada PT Kurnia Ratu Kencana bandung ini akan menghasilkan sebuah produk berupa program aplikasi yang dapat menangani pengolahan data seperti Penjualan barang, pengecekan barang, serta pembuatan laporan.
Penerapannya sistem yang digunakan di lingkungan dalam sistem maupun lingkungan luar sistem itu sendiri. Adapun pemakai sistem dalam lingkungan dalam sistem yaitu bagian sales, bagian prosuksi, bagian keuangan dan bagian gudang sedangkan lingkungan luar sistem yang mendapatkan hasil dari sistem yaitu konsumen dan pimpinan. Selain itu, sistem tersebut dapat mengolah semua data masukan yang ada dalam sistem kemudian dapat menghasilkan suatu keluaran yang sesuai dengan kebutuhan seperti data penjualan, data persediaan barang, laporan data penjualan dan laporan barang.
(58)
Usulkan
1. Konsumen memberikan data pesanan pada bagian sales, kemudian bagian
sales akan mengecek stock data bahan baku barang apabila bahan baku tersedia maka bagian sales akan mencatat data pesanan sedangkan jika bahan baku tidak ada akan memberikan konfirmasi kepada konsumen bahwa bahan baku tidak ada, kemudian bagian sales menginput data konsumen dan data pesanan, apabila konsumen dengan pihak perusahaan menyetujui untuk melakukan kontrak perjanjian jual beli maka bagian sales mencetak surat kontrak perjanjian jual beli sebanyak 2 rangkap, rangkap pertama diberikan kepada konsumen sedangkan rangkap yang kedua di arsipkan oleh bagian sales.
2. Setelah di buatkan surat kontrak perjanjian jual beli kemudian bagian sales
memberikan memo pesanan pada bagian produksi untuk diproses, setelah barang tersebut telah selesai diproduksi kemudian bagian produksi membuat kartu proses sebanyak 2 rangkap, rangkap pertama di arsipkan oleh bagian produksi kemudian kartu proses rangkap ke dua diberikan kepada bagian keuangan.
3. Dari hasil kartu proses tersebut oleh bagian keuangan di cetak nota penjualan
sebanyak 3 rangkap, nota penjualan rangkap pertama diarsipkan oleh bagian keuangan, sedangkan nota penjualan sebanyak 2 rangkap dan kartu proses diberikan kepada bagian gudang.
4. Pada bagian gudang berdasarkan kartu proses dan nota penjualan kemudian
(59)
diberikan kepada konsumen untuk di terima, setelah nota penjualan dan surat jalan di ACC oleh konsumen tembusan surat jalan dan nota penjualan di ambil kembali, sebagai bukti barang sudah diterima.
6. Setiap satu bulan sekali di buat laporan penjualan oleh bagian keuangan dan
laporan barang oleh bagian produksi sebanyak 2 rangkap, rangkap pertama untuk diarsipkan sedangkan rangkap yang kedua di berikan kepada pimpinan.
4.2.3.1Flow Map yang Diusulkan
Adapun Flow Map yang diusulkan dari rancangan sistem informasi yang
(60)
'
! !
! #
! # ( !
%
%
( !
" !" #
" !"
$&% %
$&%
%
$%%
Gambar 4.4 Flowmap Sistem Informasi Sistem Informasi Penjualan Barang
yang diusulkan
Keterangan :
PJBB : Perjanjian Jual Beli Barang
A1 : Arsip Surat Kontrak PJBB
A2 : Arsip Kartu Proses
(61)
A5 : Arsip Nota Penjualan
A6 : Arsip Kartu proses pada Bag. Gudang
A7 : Arsip Nota Penjualan dan Kartu Proses acc
4.2.3.2Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan suatu diagram yang menggambarkan relasi antar sistem dan lingkungannya. Lingkungan tersebut menggambarkan suatu proses dalam sistem keseluruhan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
! #
!
!
! &% %
Gambar 4.5 Diagram Konteks Sistem Informasi Penjualan Barang
yang di Usulkan
4.2.3.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram digunakan untuk membuat model sebuah sistem
informasi dalam bentuk jaringan proses-proses yang saling berhubungan antara
satu dengan yang lain oleh alir data. Adapun Data Flow Diagram yang diusulkan
(62)
!
%
&
Gambar 4.6 DFD Level 1 Sistem Informasi Penjualan Barang
yang di Usulkan
Adapun Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses 1.0 dari sistem informasi pengolahan dan penjualan barang yang di usulkan yaitu sebagai berikut :
#
#
#
#
Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses 1.0 dari sistem informasi penjualan barang
(63)
4.2.3.4Kamus Data
Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data di buat berdasarkan
arus data yang ada di data flow diagram. Arus data dan flow diagram sifatnya
global hanya di tujukan nama arus datanya saja. Berikut ini adalah kamus data dari Sistem Informasi Penjualan Barang yaitu :
1. Nama Data : Data Pesanan
Deskripsi Data : Rincian barang yang akan dipesan dari konsumen
Alias : -
Aliran Data : Dari Entitas Luar – Proses 1.0
Struktur Data : Tanggal, nama_konsumen, alamat_konsumen, nama_barang, no_warna, jumlah_roll, jumlah_kg
2. Nama Data : Memo Pesanan
Deskripsi Data : Data barang yang akan di buat oleh bagian
produksi
Alias : -
Aliran Data : Dari Proses 1.0 – Proses 2.0
Dari Proses 2.0 – Proses 3.0
Struktur Data : Tanggal, nama_barang, no_warna, jumlah_roll, jumlah_kg
3. Nama Data : Surat Kontrak Perjanjian Jual Beli
Deskripsi Data : Sebagai suatu perjanjian beli antara pihak konsumen dengan PT Kurnia Ratu Kencana
(64)
Aliran Data : Dari Proses 1.0 – Proses 2.0
Dari Proses 2.0 – Entitas Luar (Konsumen) Struktur Data : nama_customer, alamat, Tanggal, nama_barang,
no_warna, jumlah_roll, jumlah_kg, Disetujui, Diterima.
4. Nama Data : Kartu Proses
Deskripsi Data : Data mengenai barang yang di produksi
Alias : -
Aliran Data : Dari Proses 3.0 – Proses 4.0
Struktur Data : tanggal_kp, no_sj, no_order, kode_pelanggan, no_design, no_warna, packing, pengiriman, lebar, courses, grmasi, roll, kgs, mtr, benang, total_kg
5. Nama Data : Surat Jalan
Deskripsi Data : sebagai tanda bukti bahwa barang yang dipesan sudah sampai pada konsumen
Alias : -
Aliran Data : Dari Proses 6.0 – Entitas Luar (Konsumen)
Struktur Data : tgl,kepada,alama,nama_barang, tanda_terima, no_warna, jumlah_roll, jumlah_kg, harga, keterangan
(65)
Deskripsi Data : sebagai bukti barang transaksi jual beli barang
Alias : -
Aliran Data : Dari Proses 6.0 – Entitas Luar (Konsumen)
Struktur Data : no, tgl, alamat, no_warna, jumlah_roll,
jumlah_kg, harga, Total, diskon, dp, keterangan
4.2.4 Perancangan Basis Data
Perancangan Database merupakan langkah untuk menentukan basis data
yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Penyusunan basis data berlandaskan kamus data yang telah dibahas sebelumnya. Pada skema
database ini akan dibahas Normalisasi, Entity-Relationship Diagram (ERD), Relasi Tabel, Struktur File dan kodefikasi.
4.2.4.1 Normalisasi
Normalisasi adalah untuk menghilangkan penggandaan penyimpanan
file-file yang sama. Adapun bentuk normalisasi sistem informasi pengolahan dan
penjualan barang adalah sebagai berikut:
1. Bentuk Tidak Normal
Berikut ini merupakan normalisasi sistem informasi pengolahan dan
penjualan barang bentuk tidak normal atau Un Normalized Form (UNF) yaitu:
-no_order, tanggal, pelanggan, kode_pelanggan, alamat_pengiriman, kode_sales, nama_sales, unit, status, memo, berat, pengiriman_terakhir, tipe_pembayaran,
(66)
alamat_pengiriman, nama_sales, no_kp, tanggal, no_sj, no_order, kode_pelanggan, no_design, nama_kain, warna, no_warna, packing, pengiriman, lebar, courses, gramasi, roll, kgs, mtr, benang, roll1, roll2, roll3, roll4, roll5, roll6, roll7, roll8, roll9, roll10, total_kg
2. Bentuk Normal Pertama (1st NF)
Dalam normalisasi sistem informasi pengolahan dan penjualan barang
bentuk bormal pertama atauFirst Norm Form (1NF) yaitu :
#N1
no_order, tanggal, pelanggan, kode_pelanggan, alamat_pengiriman, kode_sales, nama_sales, unit, status, memo, berat, pengiriman_terakhir, tipe_pembayaran,
batas_waktu_pembayaran, mata_uang, ppn, dp, discount, kode_katun,
nama_katun, no_warna, warna, jumlah_roll, jumlah_kg, harga, no_kp, tanggal_kp, no_design, nama_kain, packing, pengiriman, lebar, courses, gramasi, roll, kgs, mtr, benang, roll1, roll2, roll3, roll4, roll5, roll6, roll7, roll8, roll9, roll10, total_kg
3. Bentuk Normal Kedua (2nd NF)
Dalam normalisasi sistem informasi pengolahan dan penjualan barang
normal kedua atau Second Norm Form (2NF) yaitu:
#N2
T_Pemesanan
*no_order, tanggal, pelanggan, kode_pelanggan, alamat_pengiriman, kode_sales, nama_sales, unit, status, memo, berat, pengiriman_terakhir, tipe_pembayaran,
(67)
nama_katun, no_warna, warna, jumlah_roll, jumlah_kg, harga
T_produksi
*no_kp, tanggal_kp, no_sj, no_order, no_design, nama_kain, packing, pengiriman, lebar, courses, gramasi, roll, kgs, mtr, benang, roll1, roll2, roll3, roll4, roll5, roll6, roll7, roll8, roll9, roll10, total_kg
4. Bentuk Normal Ketiga (3nd NF)
Dalam normalisasi sistem informasi pengolahan dan penjualan barang
bentuk normalisasi ketiga yaitu :
#N3
T_pemesanan
*no_order, tanggal, **kode_pelanggan, **kode_sales, unit, status, memo, berat, pengiriman_terakhir, tipe_pembayaran, batas_waktu_pembayaran, mata_uang, ppn, dp, discount, **kode_katun, **no_warna, jumlah_roll, jumlah_kg, harga
T_pelanggan
*kode_pelanggan, pelanggan, alamat_pengiriman
T_sales
*kode_sales, nama_sales
T_katun
*kode_katun, nama_katun
T_warna
(68)
*no_kp, tanggal_kp, no_sj, **no_order, **kode_pelanggan, **no_design, **no_warna, packing, pengiriman, lebar, courses, grmasi, roll, kgs, mtr, benang, roll1, roll2, roll3, roll4, roll5, roll6, roll7, roll8, roll9, roll10, total_kg
T_kain
*no_design, nama_kain
4.2.4.2 Relasi Tabel
Model basis data Relational sering disebut sebagai model relational atau
basis data relasional, model basis data menunjukkan suatu cara mekanisme yang digunakan untuk mengelola atau mengorganisasi data secara fisik. Adapun saling keterkaitan antar tabel atau relasi tabel digunakan dalam sistem informasi penjualan barang di PT Kurnia Ratu kencana adalah sebagai berikut:
(69)
) % * % )! ## ** % ) ** % ) ** )+ ** &
! #& & ) & &! )! ,
)+ )! , ) # !! %! %& ) ) # # $) ## % )! ## * ! ##
)! #& &
$) % ) * ) $) % ) * ) $)-)+ * + $) & )% &# *
) &
$) % & ) ! * ) % **
% )! ## **
)% &# **
)+ **
! & # ! #& &
# & # # ' . / 0 1 ) #
Gambar 4.8 Tabel Relasi
4.2.4.3 Entity Relationship Diagram
Diagram E-R pada sistem informasi penjualan barang di PT Kurnia Ratu kencana adalah sebagai berikut:
(70)
Gambar 4.9 Entity Relational Diagram
4.2.4.4 Stuktur File
Pada tahapan perancangan struktur file ini akan dijelaskan mengenai
perancangan basis data yang akan digunakan, dan terlebih dahulu akan melakukan penyusunan tabel data yang sesuai dengan kelas datanya. Penyusunan tabel ini pada dasarnya digunakan untuk memudahkan dalam pemasukan dengan penyimpanan data yang sesuai dengan kelompok dari data atau informasi tersebut. Struktur file dari sistem informasi pengolahan dan penjualan barnag adalah sebagai berikut :
(71)
Nama File : T_Pemesanan.dbo
Media : Hardisk
Primary Key : no_order
Tabel 4.3 Struktur File Pemesanan
No Nama Field Type Size Keterangan
1 no_order Varchar 9 Primary key*
2 kode_pelanggan Varchar 6 Foreign Key **
3 kode_sales Varchar 6 Foreign Key **
4 kode_katun Varchar 6 Foreign Key **
5 no_warna Varchar 13 Foreign Key **
6 tanggal Datetime 8 Tanggal pesan
7 unit Varchar 15 Unit barang
8 status Varchar 30 Status barang
9 memo Varchar 30 Memo barang
10 berat Int 4 Berat barang
11 pengiriman_terakhir Varchar 30 Pengiriman akhir
12 tipe_pembayaran Varchar 30 Tipe bayar
13 batas_waktu_pembayaran Datetime 8 Batas waktu bayar
14 mata_uang Varchar 15 Mata uang
15 ppn Float 8 Pajak
16 dp Float 8 Uang muka
17 discount Float 8 Diskon
18 jumlah_roll Int 4 Jumlah roll
19 jumlah_kg Int 4 Jumlah dalan kg
(72)
Nama File : T_Pelanggan.dbo
Media : Hardisk
Primary Key : kode_pelanggan
Tabel 4.4 Struktur File Pelanggan
No Nama Field Type Size Keterangan
1 kode_pelanggan Varchar 6 Primary key*
2 pelanggan Varchar 20 Nama pelanggan
3 alamat_pengiriman Varchar 35 Alamat pelanggan
3. Struktur file sales
Nama File : T_Sales.dbo
Media : Hardisk
Primary Key : kode_sales
Tabel 4.5 Struktur File Sales
No Nama Field Type Size Keterangan
1 kode_sales Varchar 6 Primary key*
2 nama_sales Varchar 20 Nama sales
4. Struktur file katun
Nama File : T_katun.dbo
Media : Hardisk
Primary Key : kode_sales
Tabel 4.6 Struktur File Katun
No Nama Field Type Size Keterangan
1 kode_katun Varchar 6 Primary key*
(1)
xv Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)
Simbol Keterangan
Aliran / Arus
Menunjukan arus informasi yang masuk dan keluar antar proses, bagian, atau antar penyimpanan
Kesatuan Luar (External Entity) / Boundary Merupakan suatu kesatuan atau entitas
Proses
Merupakan simbol proses / kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer
Simpanan Data
Merupakan simbol dari media penyimpanan data
Digram Relasi Entitas (Entitas Relation Diagram)
Simbol Keterangan
Menunjukan aliran data
Merupakan suatu kesatuan atau entitas
Merupakan simbol dari hubungan atau relasi antar entitas
(2)
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Jadwal Penyusunan Skripsi ... 7
Tabel 4.1Analisis Dokumen ... 48
Tabel 4.2 Evaluasi Sistem Informasi Penjualan Barang ... 55
Tabel 4.3 Struktur File Pemesanan ... 71
Tabel 4.4 Struktur File Pelanggan ... 72
Tabel 4.5 Struktur File Sales ... 72
Tabel 4.6 Struktur File Katun ... 72
Tabel 4.7 Struktur File Warna ... 55
Tabel 4.8 Struktur File Produksi ... 73
Tabel 4.9 Struktur File Kain... 74
Tabel 5.1 Implementasi Struktur Menu ... 93
Tabel 5.2 Implementasi Sub Menu File ... 94
Tabel 5.3 Implementasi Sub Menu Input Data ... 95
Tabel 5.4Implementasi Struktur Sub Menu Master ... 95
Tabel 5.5Implementasi Sub Menu Report ... 96
Tabel 5.6Implementasi Sub Menu About ... 97
Tabel 5.7 Rencana Pengujian ... 110
Tabel 5.8 Pengujian login ... 111
Tabel 5.9 Pengujian Pemesanan ... 112
Tabel 5.10 Pengujian Data Produksi ... 114
(3)
xiii
Tabel 5.12 Pengujian Data Kain ... 116
Tabel 5.13Pengujian Data Warna ... 117
Tabel 5.14Pengujian Data Katun ... 118
Tabel 5.15Pengujian Data Pelanggan ... 119
(4)
iii
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yanag Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA PT. KURNIA RATU KENCANA
PURWAKARTA”, sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Strata 1
Jurusan Manajemen Informatika, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Dengan kerendahan hati, penulis banyak mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga atas segala bantuan dan dukungannya yang telah diberikan kepada penulis, khususnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Dadang Munandar SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika, Universitas Komputer Indonesia.
4. …...…… selaku wali dosen yang telah banyak membantu dalam segala hal. 5. ………..…. selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam
penyusunan laporan penelitian ini.
(5)
iv
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat di harapkan untuk penyempurnaan di masa yang akan datang.
Akhirnya, Penulis mengharapkan semoga Skripsi ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.
Bandung, Januari 2010
Penulis,
(6)
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA PT. KURNIA RATU KENCANA
Oleh:
………..
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai tugas akhir Pada Tanggal,
Mengetahui, Pembimbing
………
Ketua Jurusan Dekan Fakultas
Manajemen Informatika Teknik dan Ilmu Komputer
Dadang Munandar .Se, M .si Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira,Msc NIP : 4127.70.26.019 NIP : 4127.70.006