Beberapa faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan koperasi unit desa
I . PENDAHUWAN
Menurut
kodratnya
manusia
memerlukan
kerjasama
dengan orang lain untuk memenuhi berbagai kepentingannyaDengan kerjasama dan tolong menolong atau saling membantu
orang akan dapat mencapai kemajuan menuju keaempurnaannya
Praptokusumo. 1956).
(Sumantri
adalah
suatu
bentuk
Koperasi
kerjasama
pada
orang
memperbaiki dan meningkatkan ekonominya.
daaarnya
usaha
dalam
Dalam
hubungan
ini A - Lyeen (1960) menyatakan bahwa kecendermngan
untuk
mempersatukan diri dalam kslompok
dan
orang
maey6rakat
bertujuan untuk mempertahankan diri dan untuk mendapatkan
kebutuhan
kebendaan
di1akuka.n
eendiri-
secara
Semangat
lebih
ringan
kerjaaama
daripada
itulah
yang
mendasari pembentukan koperasi yaitu untuk menolong
diri
sendiri melalui cara bekerjaaama dengan orang lain, bukan
sifat
menggantungkan diri kepada orang lain.
Sifat
menpgambarkan suatu upaya untuk mengatasi kesulitan
ini
yang
dihadapi bersama terutama clibidang ekonomi.
Ketika
kedaulatan
atas Indonesia
direbut
kembali
oleh Bangsa Indonesia dari tangan Pemerintah Belanda maka
Indonesia
krut.
dalam keadaan "chaos", kacau dan hampir
Kerniskinan terjadi di mana-mana (Hatta. 1951).
----------
*)
bang-
Keterangan : Uraian tambahan perikrsa Lampiran 1.
*)
Bagaimana miskinnya orang Lndonasia waktu itu
dapat
diperkirakan dari unpkapan direktur "Binnenlands Bestuur"
dalam
yang
sidang
"Raad Van Indie" tanggal 26
Oktober
menyatakan bahwa orang Indonesia dewaea bisa
dengan sebenggol seharimendorong
akan
harkat
keeadaran
bangsanya
akan
hidup
Suasana kemiskinan inilah
tampilnya beberapa tokoh nasional
lalu
berusaha
harga diri sebagai euatu
yang
20 banyak timbul perkumpulan
ke
Budi
Utomo,
Sarikat
Islam
dan
membangkitkan
bangsa-
adanya
Nusantara
terutarna
kemiskinan
di Jawa
yang
sebwai
awal
eeperti
misalnya
Indische
Partij-
Pergerakan-pergerakan tersebut berdirinya di ilhami
kenyataan
yang
sadar
Dalam sejarah pertumbuhan ekonomi Indonesia di
abad
1932
melanda
akibat
oleh
kawasan
penjajahan
Belanda.
Para
sudah
perintis kemerdekaan Indonesia pada waktu
sepakat
sebagai
bahwa
perekonomian
usaha bersAma berdasar atas
Kesepakatan
Indonesia
azas
tersebut dituangkan dalam pasal
itu
disusun
kekeluargaani
33
Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang di
dalam
penjelaeannya menyatakan bahwa bentuk yang
sesuai
dengan perekonomian yang dimaksud itu adalah koperasi.
Menurut
perekonomian
kekeluargaan
ayat
1 pasal 33 Undang-undang
Indonesia
mencerminkan
(Sri Edi Swasono, 1985).
Dasar
1945
kebersamaan
dan
Dengan
demikian
maka penyusunan tata ekonomi Indonesia merupakan hak
tanggung
jawab
bersama
seluruh
anggota
dan
masyarakat
Indonesia.
Usaha
terutama
sering
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat.
kaum bani kecil dengan luas lahan yang
mengalami .kesulitan karena
terangsang
oleh
teknologi
mereka
tidak
mudah
Petani
kecil
lebih
baru.
untuk memilih dan melaksanakan pekerjaan
cenderung
memberikan
kepastian
haeil
baginya,
walaupun
daripada menanggung resiko yang besar, walaupun
besar .
itu
sempit.
kecil,
hasilnya
Prof. Teko Sumodiwirjo menyatakan bahwa
bisa
berproduksi akan tetapi tidak
yang
pandai
petani
menjual
eehingga lemah kedudukannya dan selalu dirugikan kegiatan
pamasaran
haail.
Justru inilah yang
menjadi
tantangan
bagi koperasi di daerah pedesaan khususnya Koperasi
atau
Desa
tersebut.
KUD
untuk
Peranan
turut
menperbaiki
koperasi
di
Unit
ketimpangan
sektor
pertanian
diharapkan dapat :
1
meningkatkan
produksi dan
pendapatan
petani
khususnya anggota-anggota koperasi,
( 2 ) menggiatkan
anggota
(3) rnelayani
dan
usaha
sirnpan
pinjam
di kalangan
masyarakat
kebutuhan
konsumsi
bagi
anggota
khususnya dan masyarakat pada urnumnya.
+
Koperasi
Unit
Desa sebagai suatu
organisasi
yang
berada di dalam lingkungan'masyarakat desa hidupnya tidak
terlepas dari berbagai pengaruh. baik pengaruh dari dalam
tubuh organiaasi itu
dari
luar.
sendiri maupun pengaruh yang berasal
Pada waktu ini kehidupan Koperasi Unit
maaih lebih banyak melakukan usaha yang beraifat
pemerintah
daripada
melakukan
Desa
program
usaha
kegiatan
atas
kemampuan sendiri-
KUD
adalah
tengah-tengah
organisasi
masyarakat
ekonomi
serta
rakyat,
rnerupakan
hidup
bagian
terpieahkan dari rakyat
Kehidupannya erat sekali
faktor-faktor
internal
penmarus,
rnanajer
mengelolanya-
yang
pengaruh
dominan
yang
di
badan
kebijaksanaan
pemerintah.
masyarakat
di
mana
menentukan
kehidupan dan perkembangan KUD-
dapat
masuk
terbawah
atau
KUD
merembes
yang
Keadaan
hidup
dan
kedalam
termiskin.
dengan
lepas
masyarakat
dalam
tak
pemeriksa
KUD juga tidak
dan
dan
dari
serta
sifat-sifat
berkembang
lapisan
di
KUD
turut
balum
masyarakat
Sesungguhnya
koperasi
dapat dipakai sebagai wadah untuk menghimpun kaum ekonorni
lemah,
yaitu
produktifitasnya
mereka
guna
yang
secara
mernperbaiki
ekonomi
dan
rendah
rneningkatkan
keadaan ekonorni serta kesejahteraannya. Selarna dua Pelita
yartu
rata-rata
anggota
Pelita
Pelita
111,
koperaal
sebesar
94,3
persen
mengalami
maslng-rnaslng
dan
koperasi
dalam Pelita I ,
I1
dan
200,- Rp
1-500,- dan Rp 1.650,- per orang per tahun.
-
diterima
Pelita
1 1 1 masing-masing rata-rata sebesar Rp
pada tahun 1985
persen
55,3
Besarnya sisa hasil usaha (SHU) yang
setahun.
oleh
dan
usaha yang mengesankan yaitu
perkembangan
naik
II
Pelita
Sedangkan
1987 rata-rata sebesar Rp. 2-448,- per
tahun .
Koperasi
menghimpun
modal terutama
dari
angggota
berupa simpanan pokok, simpanan wajib yang umumnya
dan
simpanan
disebabkan
permodalan
koperasi
karena
dan
Lemahnya
lemahnya
kepada
permodalan
lemahnya ekonomi
mengakibatkan
pelayanan
demikian
sukarela.
lemahnya
anggota
mengakibatkan
dan
koperasi,
anggota-
ketrampilan
Lernahnya
para
pelaksana
koperasi
memberikan
masyarakat-
rendahnya
keoil
kepercayaan
Keadaan
anggota
terhadap kemampuan koperasi.
Anggota seharusnya berpartisipasi aktif lebih dahulu
dalam koperasinya baru akan mendapat pelayanan yang
baik
dan menguntungkan sebagai perwujudan "sef help" dan "self
reliance".
tetapi
ha1 itu masih
belum
bisa
terwujud.
Pada umumnya anggota berharap bahwa kemudahan segera akan
diperoleh
setelah menjadi anggota.
Hal ini
adanya kelemahan pengertian tentang koperasi-
menunjukkan
6
Kurangnya
kepercayaan
anggota dan
rnasyarakat
terhadap
koperasi/KUD menyebabkan rendahnya partisipasi yang
mengakibatkan keberhasilan 'koperasi/KUIj belum
akhirnya
menjadi
kenyataan.
khususnya
koperasi
pemerintah.
Dalam
dalam
rangka
KUD mendapat
pembangunan
perhatian
menunjang
Untuk
perkembangannya
termuat
pada
pemerintah
ketetapan
nasional
besar
dari
pertumbuhan
memberikan
pemerintah
dan
pedoman
berupa
yang
rangkaian
Instruksi Presiden No. 4 tahun 1973
Instruksi Presiden.
memberi
peranan
kepada BWD/KUD untuk
wilayah
unit .deoa yang mendukung
berfungsi
Bimas
dalam
dalam
rangka
pembangunan pertanian.
Dalam
memaauki
~nstruksi Presiden
Presiden
No-
2
Pelita
I11
N o - 4 tahun 1973
tahun
1978
KUD
pedesaan-
Untuk membina hidup dan
beberapa
dengan
tentang
menetapkan
diberi
Pemerintah
sebagai pusat pelayanan
kemudahan
dalam
mengganti
Instruksi
BWD/KUD
yang
ekonomi
daerah
KUD
perkembangannya
memperlengkapi
diri
seperti kemudahan mendapat kredit, sarana pengolahan' dan
penyimpanan
dalam menyalurkan sarana produksi
pertanian
ke daerah-daerah pedesaan dan menampung serta menyalurkan
hasil
produksi
pasaran -
anggota dan masyarakat di
daerahnya
ke
Menjelang
Pelita
keempat
Pemerintah
mengeluarkan
Instruksi Presiden No.4 tahun 1984 tentang pembinaan
KUD.
pengembangan
mengganti
Instruksi Presiden Nomor
Instruksi
BWD/KUD
karena
Presiden No. 2 tahun
perkembangan KUD yang diharapkan.
No.
Tujuan
tersebut
4
tentang
1978
dirasa sudah tidak sesuai
lagi
dengan
dikeluarkannya
Instruksi
Presiden
memberikan
secara nyata dukungan dan bantuan kepada
dalam
melaksanakan
anggota
dengan
maupun
Cahun
4
pekerjaan
Pemerintah.
1984
adalah
dipikul
yang
Untuk
dan
untuk
baik
memperlancar
tata administrasi yang baik KUD mendapat
KUD
dari
usaha
bantuan
tenaga yang telah dilatih untuk menjadi manaj-erDari
berbagai
tercermin
keinginan
mandiri
melaksanakan
upaya
untuk
KUD
mengembangkan
KUD
pemerintah agar
tugasnya dengan
segera
baik-
lnampu
Kenyataan
lnenunjukkan bahwa Koperasi.Unit Deea belum dapat memenuhi
harapan
yaitu
(Presiden
jauh
sebagai sarana perekonomian
Soeharto,
dari jangkauan.
1984). dan keberhasilan
di
pedesaan
KUD
Peningkatan kesejahteraan
masih
anggota
dan masyarakat desa belum dapat dicapai melalui KUD.
Kelemahan
dalam
dalam pengawasan masih banyak terjadi
Koperasi Unit Desa (Sudarsono
sehingga
banyak
Keberhasilan
terjadi
penyalah
Hadisaputro,
gunaan
KUD memang diharapkan oleh
di
1986)
keuangan-
beberapa
pihak
sejauh ini harapan-harapan tersebut
tetagi
biaa dipenuhi.
1-
Bagaimana
masih
belum
Yang menjadi masalah sekarang ialah :
meningkatkan
keberhaailan
Koperasi
Unit
Desa
2.
Bagaimana
rneningkatkan ketrampilan pengurus.
badan
pemeriksa dan manager.
3-
Bagaimana meningkatkan permodalan KUD.
4.
Bagaimana
meningkatkan keikutsertaan anggota
dalam
KUD .
Sisa hasi.1 uaaha dalam koperasi merupakan hasil dari
kegiatan usaha yang dilakukan oleh pengurus, manager
badan
dan
pemerikea dalam memberi pelayanan
masyarakat.
kepada
Masalah yang terkait didalam
adalah bagaimana meningkatkan keragaan pengurue,
dan
badan
pemeriksa
aehingga
dapat
bekerja
dan
anggota
ha1
ini
manager
secara
maksimal dalann suatu manajemen yang baik pelayanan kepada
ariggota dan masyarakat dapat lebih ditingkatkan-
1
Atas
di
T u j u a n Penelitian
3
dasar rumusan masalah sebagaimana
atas
dikaitkan dengan
beberapa
keragaan
badan pemeriksa dan manager KUD yang diduga
pelaksanaan
manajemen
dalam
mencapai
maka penelitian ini bertujuan untuk
(1)
menelaah
keragaan
kaitannya
mecapai
mempengaruhi
keberhaeilannya
Unit
pelaksanaan
keberhaailan
pengurus.
:
Koperasi
dengan
dikemukakan
KUD
Desa
tugas
yang
dalam
untuk
ditunjukkan
dengana danya kenaikan sisa hasil usaha( 2 ) menelaah
beberapa
faktor
Y-g
utama
mempengaruhi keberhaailan Koperasi Unit Deea.
(3) menganalisis hubungan
faktor
dalam
kaitannya
(intern)
dengan
falrtor-
yang ada antara
koperaei
keberhasilan
yang
Koperaei
era*
Unit
Desa -
-
1 4
-
Kee-~
Panelit ian
Koperasi Unit Desa diikut eertakan dalam pembangunan
nasional
khususnya bidang ekonomi.
Hal ini
dimakeudkan
disatu pihak ur~tukmenunbuhkan peranan dan tanggung jawab
serta
keikut
aertaan
masyarakat
pedesaan
pembangunan dan dilain pihak dimaksudkan agar
dapat turut menikmati
Keberhasilan
dipikulnya
sangat
hasil
KUD
-
masyarakat
hasil pembangunan.
melaksanakan
diharapkan
dalam
baik
tugas
oleh
~ang
anggota.
masyarakat pedesaan maupun oleh Pemerintah.
Keberhasilan
KUD kecuali aangat ditentukan oleh faktor-faktor internal
KUD itu sendiri juga dipengaruhi oleh faktor disekitarnya
termasuk
kebijaksanaan
(resourcee)
Presiden
yang
tentang
Pemerintah
mendukungnya.
sumber
dan
Instruksi-instruksi
pembinaan KUD yang
telah
dikeluarkan
pemerintah maksudnya untuk mendorong agar KUD
oleh
berhasil melaksanakan tugaenya dengan baik.
yang
dicapai
untuk
daya
KUD eelama ini memberikan
bisa
Hasil-hasil
petunjuk
mencapai keberhasilan tidak cukup hanya
bahwa
diberikan
iklim usaha yang baik saja melainkan harus ditunjang oleh
para pelakeana yang memadai dengan tugas yang
disertai
dengan
Penelitian
utama
yam
sehat.
ifii berueaha menganalieie
faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan KUD terutama
kaitannya
dengan
pengurus,
badan
dapat
manajemen
dipikulnya
digunakan
pelakeana
manajemen
pemeriksa dart
manajer.
antara lain untuk
koperasi
Hasilnya
aecara
pemecahan
penelitian ini dapat
masalah
keberhasilannya.
yang
dihadapi
menunjukkan
XUD
yaitu
akan
konsepaional
memberi arah dalam pembinaan dan pengembangan KUD.
diharapkan
dalam
dalam
Juga
alternatif
mencapai
11. TINJAUAN PUSTAKA
2.1- Timbulnya Perkumpulan Koperasi
2.1.1-
Beberapa Pengertian dan Fungsi Koperasi
Kata koperasi berasal dari kata dalam bahasa Inggrie
"Co-operation".
Co
artinya
bersama.
artinya
bekerja;
Walaupun
demikian tidak eetiap kerjasama
koperasi.
Cooperation
dan
berarti
operation
bekerjaeamadapat
diaebut
Koperasi sebagai auatu organiaaai dalam bahasa
Inggris lazimnya disebut "Cooperative" di samping kadangkadang dipakai istilah "aaeociation". "cooperation"
"society".
dalam
atau
Karena tidak adanya kata pellgganti yang tepat
Indonesia maka dalam
bahasa
Undang-undang
Daear
1945 tetap dipakai kata koperasi (SudJanadi. 1985).
Beberapa
definisi
tentang
koperaai
dikemukakan
sebagai berikut :
(1)
International
lembaga
koperasi
koperasi
sebagai
Orang-OFang
perbaikan
atau
sosial
Cooperative
Alliance
internasioaal
berikut :
badan
ekonotni
memberikan
"Koperasi
hukum.
(ICA),
yang
anggotanya
adalah
definisi
kumpulan
bertujuan
dengan
suatu
untuk
memenuhi
kebutuhan anggotanya dengan jalan berusaha bersama saling
membantu
antara
yang satu dengan
membatasi keuntungan".
lainnya
dengan
cara
(2) Dr.
sebagai
Mohammad Hatta memberikan
berikut :
pengertian
koperasi
"Bahwa koperasi adalah usaha
beraama
untuk memperbaiki penshidupan ekonomi berdaaarkan
menolong
para
anggotanya
aendiri
atas
dasar
dengan
percaya
solidaritas,
tolong
kepada
diri
individualitas
dan
kolektivitasW- Sejak awalnya Bung Hatta telah
menekankan
bagaimana
perlu
dihidupkan
(3) Teko Sumodiwirjo (Teko Sumodiwiryo, 1955)
memberikan
ancar-ancar
berikut
pentingnya faktor kejujuran
dan dikembanpkan dalam koperaei-
"Koperasi
definisi koperasi adalah sebagai
ialah
beberapa
orang
angaota)
dexlgan
suatu
perkumpulan
dan atau badan hukum
jalan kerjasama,
dengan hak dan tang-
yang
memungkinkan
koperasi
atas
:
dasar
(sebagai
aukarela
jawab yan8 sama, menyelenggarakan
produksi, pembelian atau penjualan barang atau jasa untuk
kepent ingan anggota" .
(4) Undang-undang No. 12 tahun 1967 tentang
perkoperasian
yang berlaku sekarang
memberi
pokok-pokok
pengertian
tentang koperasi yaitu sebagai oreanisasi ekonomi
yang
berwatak
sosial, beranggotakan
rakyat
orang-orang,
atau
badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan
ekonomi
sebagai usaha bersama berdasar azas kekeluargaan-
*)
----------
*)
Pengertian lebih lanjut periksa : Lampiran 2 Dalam penelitian ini penulis mengacu pada definisi
tentang
koperasi
undang
No.
12
perkoperasian.
terutama
sebagaimana
ten%ang
1967
meningkatkan
Undang-
pokok-pokok
Indonesia
sebagai alat perjuangan
dan
sebagaimana
dalam
fungsi koperasi
Adapun
adalah
memperbaiki
tahun
tercan%um
yang
ekonomi
keaejahteraan
untuk
rakyat
diungkapkan dalam pasal 4 Undang-undang
No.
12 tahun 1967 tersebut.
- - -
2 1 2
Timbulnya K o p e r a s i di Indonesia
Pemerintah Belanda meninggalkan warisan antara
lain
kebodohan dan kemiskinan kepada bangsa Indoneeia
sebagai
akibat
pelaksanaan
Keadaan
ekonomi
rakyat
mendorong
politik
Indonesia yang amat jelek
semangat
para
memperkenalkan
koperasi
Gagasan
eesuai
ini
(Soedjanadi
adalah
satu
R.,
-
penjajahannya.
perintis
kepada
dengan
itu
kemerdekaan
masyarakat
pandangan
badan yang dapat
untuk
IndonesiaVan
1969). yang mengemukakan bahwa
satunya
akhirnya
Dranen
koperasi
menjadi
milik
penduduk dan dapat bekerja sesuai dellgan keadaan setempat
dengan
aemboyan
:
"bekerja
untuk
masyarakat
oleh
masyarakat sendiri".
Secara
singkat
pertumbuhan
perkoperasian
di
Indonesia dipaparkan melalui beberapa masa pertumbuhan.
(1)- Masa Pertumbuhan Tahun 1888 - 1908.
Melihat
menyedihkan
kehidupan masyarakat yang sangat
terketuklah
hati
para
berat dan
sosiawan
untuk
mengupayakan
jalan
perkumpulan
pernecahannya-
-
Bentuk
koperaai yang telah berjalan
bentuk
diluar
negeri
dicoba diterapkan di Hindia Belanda kini IndonesiaBerbagai bentuk perkumpulan koperasi kemudian timbul
di Indonesia.
bentuk
Koperasi kredit yang pertama berdiri dalam
bank ewasta (Spaarbank voor Inlanders)
di Mojowarno Jawa Timur pada tahun 1888melayani
keperluan
menjelang
lain
kaum
pribumi -
Bank ini
Indonesia
bank-bank eerupa
dengan
daerah-daerah
yang
tidak
diprakarsai olsh pihak ewasta akan tetapi 3-a
Pemerintah
hanya
Sampai
akhir abad ke-19 timbul pula di
di
didirikan
hanya
oleh p i h d
Hindia Belanda sendiri seperti misalnya
oleh
R - Aria Wiria Atmadja dan E. Sieburg masing-masing adalah
Di awal abad ke-20
Patih dan Asisten Rssiden Pu-kerto-
bank-bank serupa telah berdiri pula di luar Jawa
misalnya
di
Sumatera
Sosrodiharjo,l982)Atqkadja
di
Manado
( Soedj ito
Usaha yang dirintis oleh Aria
dan Sieburg diteruskan oleh Westerrode
kemudian
dan
dan
terbentuk Bank Rakyat, Rumah Gadai.
Lumbung
Iksa.
seperti
Dalam
Wiria
eehingga
Bank
perkembangan selanjutnya Bank
Rakyat diubah menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelayan
sekarang
menjadi
Bank
De-a
Rakyat
(2)- Masa Pertumbuhan Tahun 1908
dan
Indonesia-
-
1945.
Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang tahun 1905
mempunyai
dampak
positif bagi
bangsa-bangaa
di
Asia-
.
-
Bangsa
kulit
bangsa Asia menjadi sadar bahwa ternyata
putih
biea
juga
dikalahkan
oleh
orang
bangsa
berwarna. Kesadaran itu merembas pula ke bumi
kulit
Indonesia.
Xemudian timbulah perkumpulan - perkumpulan dan persatuan
-
persatuan orang atau pemuda
-
pemuda Indonesia
seperti
misalnya Budi Utomo, Sarikat Dagang Islam dan perkumpulan
perkumpulan
lain
p e r w ujudan
keinginan
-
Perkumpulan
kesadaran
yang
bersifat
adanya
kedaerahan
persatuan
sebagai
nasional-
perkumpulan tereebut bemrsaha membangkitkan
rakyat
melalui perbaikan hidup
dengan
jalan
menganjurkan pembentukan koperasi dibeberapa tempat.
Partai-partai
politik
menganjurkan
agar
Sumodiwirjo
1954).
masyarakat
terus tumbuh.
pert-
Undang
mgotanya
Senangat
Dalam
-
(Teko
berkoperaai
dalam
menamapi
Indonesia
kali berlakunya Undang
Undang
tereebut
sehingga
tidak
dirasa tidak
ketinggalan
berkoperasi
pada tahun 1915 di Indonesia
koperasi,
yang
.
tidak
pun
-
pertumbuhan
diumumkan
Undang
khusus
cocok.
u11tuk
Koperasi-
untuk
bangsa
Dieamping
untuk mendapatkan pengakuan badan hukum sebagai
itu
koperaei
harus membayar akta pendirian yang mahal.
Pada bulan Juni tahun 1920 atas desakan para
pemuka
rakyat Indonesia make Pemerintah Hindia Belanda membentuk
Panitia
Koperasi yang diketuai oleh Pr0f.Dr.J.H.
Panitia ini
bertugas untuk :
Boeke
(a). Menyelidiki
apakah koperasi berfaedah
bagi
rakyat
membangunkan
hasrat
Indonesia.
(b). Mencari
jalan bagaimana dapat
koperasi bagi rakyat Indonesia, dan
(c). Mempersiapkan
aebuah Undang
-
Undang Koperaei
yang
lebih eesuai bagi rakyat Indonesia.
Panitia
Koperasi
tersebut menyelesaikan
tugasnya
bulan Semtember 1821 (Teko Sumodiwirjo.1954).
kenyataanya
baru pada tahun 1927
pada
Akan tetapi
Indonesia
memperoleh
Undang-undan8 Koperaei yang lebih sesuai dengan keperluan
bangeta Indonesia dibanding d e w a n Undanp-undang
Koperasi
aebelumnya.
Setelah
adanya Undeng
-
Undang Koperasi tahun
pertumbuhan koperaei menjadi lebih pesat.
maka
jenia
koperasi
perikanan,
tumbuh
kopersai
seperti
kredit ,
misalnya
koperasi
1927
Beberspa
koperasi
kerajinan
dan
koperasi konauuu3i.
Sikap
pemerintah
Hindia Belanda
koperasi
Indonesia
membantu
perkembangannya.
karena
lebih
banyak
menghambat
Sikap menghambat
pemerintah Belanda menganggap
koperasi
merupakan
tempat
terhadap
para
bahwa
perintis
gerakan
daripada
itu
timbul
perkumpulan
kemerdekaan
Indonesia berkunrpul dan menyusun persatuan nasional (Teko
Sumodiwiryo, 1960).
Pada
tahun
1933
dikeluarkan
suatu
Undang-undang
Koperasi (dalam Staatsblad, 1933, Nomor 108, tahun
yang
hanya
merupakan
tinjauan
kembali
Koperaei
Stbl
108 tahun 1915.
berdasar
pada
hukum Barat sehingga
kehidupan banged Indonesia.
Koperasi
untuk
tahun
1927 yang belum
Undang-undang
Undang-undang
tidak
Dengan adanya
dicabut
1933)
tersebut
sesuai
bagi
Undang-undang
dan
khususnya
pribumi ( b a n g ~ aIndonesia) maka waktu itu ada
Undang-undang Koperasi yang berlaku.
menunjukkan
bahwa
diskriminasi
dan
pemerintah
memecah
Kenyataan
Belanda
tetap
persatuan
dua
tersebut
melakukan
dengan
memberi
keaempatan adanya koperaai dikelompok-kelompok masyarakat
atae daear ketu-anJawatan Koperasi yang sejak t a h m 1930 dipimpin oleh
Prof. Boeke juga m e d a d i pedorong pertumbuhan
Pada
mulanya Jawatan Koperaei berada didalam
koperasi.
Departemen
Dalam Negeri. Pada tahun 1935 Jawatan Koperaei dimasukkan
dalam
Departemen
Koperasi
Ekonomi, dan pada tahun
diperluas
menjadi
Jawatan
1939
Jawatan
Koperasi
dan
Perdagangan Dalam NegeriPada
menguaeai
ada
tahun
1942 bala tentara Jepang
mendarat
~kdonesia. Undang-undang Koperasi yang
yaitu Undang-undang Koperasi tahun 1927 dan
dan
telah
Undang-
undang Koperasi tahun 1933 dihapuskan.
Koperasi-koperasi
yang
Kumiai-
telah ada diubah namanya menjadi
Sifatnya
yang
demokratis berubah pula menjadi alat
pengunpul
bahan-bahan
untuk
keperluan
penyalur
perang
dan
Jepang.
Hilanglah sendi - aendi dasar koperasi yang sudah terbina
aebelumnya.
(3). Masa Pertumbuhan Tahun 1945 - 1966.
Setelah
proklamasi
kemerdekaan tanggal
1945
dan
Undang-undang Daaar tahun 1945
maka
koperasi Indonesia mulai bangkit
17 Agustua
mulai
kembali
berlaku
walaupun
Belanda sampai dengan tahun 1949 maaih menguasai beberapa
wilayah
Indonesia-
Taaikmalaya
eeluruh
Jawa
Pada
tanggal
Barat dilangaungkan
Indonesia yang pert--
12
Juli
Kongres
1947
di
Koperasi
Beberapa keputusan
yaw
penting dalam kongres tersebut antara lain adalah :
tangeal 12 Juli eebagai
a - Ditetap-ya
Hari
Koperaei
Indoneafab - Ditetapkannya azas gotoTlg royollg aebagai azas Koperasi
Indonesia.
c - Mengusahakan
terbentuknya
Koperasi Desa
di
seluruh
Indonesia untuk memperkuat perekonomian NasionalKongres
kedua
diadakan pads tahun 1953
di
Taaikmalaya
dengan menetapkan antara lain Dr. Mohammad Hatta
sebagai
Bapak Koperasi IndoneaiaPada
tahun
Federal
Belanda
Undnag-undnag tentang Perkumpulan
Koperasi
termuat dalam Staatsblad nomor 1979 tahun 1949-
Undang-
mengeluarkan
IS49
pemerintah
undang tersebut hanya merupakan terjemahan
Undang-undang
Perkoperasian tahun 1949 dan Undang-undang
Perkoperasian
tahun
1933
berlaku sampai dengan tahun 1958
pada
saat
pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-undang nomor
79
tahun 1958 tentang Perkumpulan Koperasi.
Beberapa
ha1 dagat dikemukakan
dari
Undang-undang
Perkoperasian tahun 1958 :
1-
Mulai
saat itu koperasi Indonesia hidup
Undang-undang
Perlrumpulan
Koperasi
atae
dasar
nasional, bukan
kolonial -
2-
Merupakan
tonggak pemisah koperasi
masa
penjajahan
dan mama kemerdekaan-
3- Msngaghiri
koperaai
4.
Orang
adanya
duali-
perundw---art
.
asing
tidak lagi
dibenarkan
mendirikan
dan
menjadi anggota serta pengurus koperaei5.
Pemerintah berkewajiban untuk membimbing,
me-ukan
dan mellgawasi koperaei,
Menilik dqri proses perkembangan
tentang
perkumpulan
koperasi sejak
pe-clang-undangan
tahun
1915
samapi
dengan tahun 1958 ternyata bahwa koperasi sebagai
sarana
perekonomian moderen yang "diimport" dari luar tidak bisa
secara
langaung menerap dalam masyarakat Indonesia-
memerlukan
suatu
inteprasi
dengan
sifat
yang
Ia
hidup
berakar dalam masyarakat Indonesia ialah kekeluargaan dan
kegotong-royongan (Ibnoe SoedJono. 1982)Kehidupan
pengaruh
koperasi
lingkungannya.
politik
meningkat
dipakai
juga
Undang-undang
tanggal
30-S/PKI,
pada
awal
tahun
1960-an
koperasi
tempat
untuk
berebut
pengaruh.
14 t a h u 1985 yang
Kehidupan
koperasi
aspirasi tetapi lebih banyak
Fungsi koperasi menjadi tak
down".
diundangkan
menunjukkan adanya pengaruh politik
itu.
NASAKOM.
Peranan
yang
tid&
pada
G-
ada
la&
bsrsifat
terpieahkan
serta tujuan revoluei Indonesia dan
berdasarkan
dari
partai-partai
2 Aguetue 1965. menjelang pecahnya peristiwa
menunjukkan
yang
sebagai
terlepas
Sewaktu kegiatan
pada
No.
waktu
dasar
Indonesia tidak
"top
dengan
Manipol/Usdek
pemerintah
menjadi
semakin menguat (Ibnoe Soedjono. 1982).
Dipandang
maka
dari segi
Undang-undang
No.
azas dan eendi daaar
14
tahun
1965
koperasi
tentang
perkoperamian tersebut menunjukkan bahwa :
1.
Koperasi dipakai eebagai slat politik.
2-
Azas dan sendi daear
3-
Koperaai kehilangan sifat kemandiriarmya.
Keadaan
koperasi tidak algi diindahkan.
yang tidak menguntunpkan kehidupan koperaei
itu
berakhir dengan terjadinya peristiwa G-30-S/PKI(4).
Masa Pertumbuhan Setelah Tahun 1966.
Setelah G.30.S PKI, Orde Baru bertekad
melaksanakan
21
Pancasila dan.Undang-undang Dasar tahun 1945 secara murni
dan
konsekuen-
Gerakan
Pemerintah mulai menata kehidupan
koperasi
ditetapkannya
pengganti
Undang
-
Undang-undang
-
Undang
juga menata
Undang
kembali
Koperasi
ini
No.
-
Undang
Dasar
1945
14
berusaha
koperasi kepada citra yang seb-arnya
Undang
hidupnya
dengan
Undang No-12 tahun 1967
Koperasi
baru.
sebagai
tahun
1965-
mengembalikan
yaitu sesuai dengan
pasal
33.
Diharapkan
koperaei menjadi tulang punggung perekonomian naeional.
Dengan
dilakukan
REPELITA
adanya
eecara
Rencana
bertahap
Pembangunan
dalam
Naeional
lima
yang
tahunan
maka pembangunan koperaei terasa lebih
Selama Pelita I sampai dengan Pelita IV
atau
mantap.
perkembangannya
digambarkan eebagai berikut.
Selmasing
Pelita
sama
tumbuh
maeing-
Koperasi non KUD dalam kurun
tumbuh sebesar -4.97
persen, dan 8-30 persen setahun.
anggota
sama
KUD
rata-rata sebesar 14-39 pereen. 5 - 5 7 persen
4.02 persen setahun.
yang
11, I11 clan IV
KUD
tumbuh
pereen
non
waktu
(negatif).
7.72
Dalam kurun waktu
yang
masing-masing
sebesar
persen. 27.54 persen dan 13.11 persen pertahun.
koperasi
dan
KUD bertambah sebeear 43.47
32-96
Anggota
persen.
0.81
persen. dan 20.74 peraen per tahun.
Perkembangan
volume
usaha
dan
jumlah
anggota,
sisa hasil
usaha
simpanan
selama
anggota.
Pelita
IV
dipaparkan dalam Tabel 1,
eedangkan perkembangan
aelama
Pelita I, I 1 dan I11 dikemukakan dalam Lampiran 3.
Tabel 1. Perkembangan Kogerasi D a r i Pelita I1 Sampai Pelita IV
.............................................................................
No U R A I A N
PELITA I1
PELITA I11
FELITA
1974/1975 s/d
1970/1979
1.
KOPERASI :
a- Jrrmlah (unit)
- Rata-rata Perkembangan (%)
b- NON KUD
- Jumlah (unft)
- Rata-rata Perkembangan (%)
2.
SIMPANAN
- Jumlah (juta Rp .)
- Rata-rata Perk-
(%)
3- PBFwoMLAN
- Jl~lllah(3uta Rp- Rata-rata Perkembangan (%)
- Total Modal RUD (Juta R p )
- Modal luar (Juta Rp)
4.
5.
1979/1980 s/d
1983/1984
IV
1984/1985 s/d
1988/1989
17430
25161
4444
7,57
6373
4.02
12986
4.97
18788
7,72
20074,Z
124991
50.83
435745
44.0
537600
60.75
341244
186010
785157
36.3
311680
115229
25.29
92906
34.86
"CL
VOLUME USAHA
-
Jlnnlah (juts b->
Rata-rata Perkembangan (%)
KUD (Juf.a Rp)
401894
56.9
2114434
51.58
1003009
1474953
37.13
684428
SISA HASIL USAHA
Jumlah (juta Rp. )
- Rata-rata Perkembangan (%)
- KUD (Juta R p )
7840
45,97
23698
27.97
5940
34630
19.04
6,076
-
*
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Lembaga Koperasi, Departemen Koperasi.
an&a sampai dengan keadaan Tahun 1987**) angka sampai dengan keadaan 1988.
*I
Koperaai bukan merupakan perkumpulan modal
sebagai-
mana dinyatakan dalam paaal 6 Undang-Undang No. 12
1967
tentang Pokok-Pokok Perkoperasian.
koperasi
peranan
demikian
sebagai badan ueaha tidak dapat mengesampingkan
modal.
kecuali
Modal dalam koperasi, juga
sebagai
berfungsi
kepada
namun
tahun
sebagai
anggota.
lingkaran
koperasi*'
memecahkan
pembentuk
siaa
hasil
sarana
dalam
Dengan
demikian
dalam
KUD,
usaha.
memberikan
maka
juga
pelayanan
ada
semacam
talc berujung pangkal tentang permodalan
.
.Maeuknya modal dark luar
persoalan . tersebut.
dalam
dapat
nampaknya
Tabel
2
berikut
ini
menunjukkan betapa beearnya modal luar y a n g dimanfaatkan
oleh koperasi pada tahun 1983 sampai dengan tahun 1985Tabel 2.
Perkembangan Kredit untuk
1983-1985 (Jutaan Rupiah)
Sumber Kredit
1-
BRI
3-
Pemerintah
4-
Lpar Negeri
Koperasi Periode
Besar kredit
..................................
1983
1984
1985
4.659
2.467
2 - 210
280
285
275
9.341
9 - 959
13.996
Sumber :. Kantor Pusat BRI Jakarta. Data sajian
tidak diterbitkan : Februari 1986.
khusus.
--------------
*>
1. Modal KUD kecil. 2. Volume usaha keci1,kepada anggota kecil. 4 Siaa
ueaha kecil. 5 . Pemupukan modal kecil.
3. Pelajanan
hasil
Dalam
Rapat
organlsasi
Anggota
koperasl para
merupakan kekuasaan
anggota
terhimpun
tertinggi
koperasi.
Rapat Anggota antara lain berwenang untuk mengangkat
memberhentikan
garis-garis
beaar
pendapatan
dan
sehari-hari
kepada
Pengurus
belanja.
Pengurus
kekuatan
Badan
rencana kerja
Rapat
Untuk
dan
dan
Untuk
Anggota
Pemerikaa,
membuat
rencana
melaksanakan
mendelegasikan
anpgaran
pekerjaan
wewenangnya
dan Badan Pemeriksa.
meninqkatkan efisiensi usaha
koperasi
yanp lebih
beser
dan
menshimpun
beberapa
koperasi
primer yang sejenis mengadakan pernusatan organieasi
penggabungan
pada
dalam bentuk federasi atau bentuk
t i n e a t a n yang lebih tinggi.
koperasi
eekunder.
eekunder
dapat
kedudukannya
tersier
Znduk)
antara
atau
Dalam
Demikian
membentuk
pula
yang
mengatur
koperasi-koperasi
tersier
pengawasan
(Pusat.
kerjasama
anggotanya.
serta pelayanan
disebut
koperaei-koperasi
koperasi
lebih tinggi
atau
koperaei
Koperasi ini
setingkat lebih tinggi- Koperasi
berkewajiban
bimbingan
dan
Y-E
sekunder.
Gabungan
dhn
sebaik-baiknya
dan
mernberikan
yang
diperlukan.
melakukan kegiatan usaha koperasi pusat,
gabungan
dan induk tidak boleh bertentangan dengan usaha
koperasi
anggotanya bahkan harus mendukungnya.
Beberapa
bentuk
organiaasi
vertikal
Indonesia dipaparkan dalam Gambar 1.
koperasi
di
Koperasi
Suau
Koperasi
Unit Deaa
Tingkat
Nasional
Koperaei
Pengawai Negeri
o Gabungan
o Induk
o Induk
I
1
,
L
I
I
Propinai
m
1
o Pusat
o Gabungan
I
I1
hkal
8
I
I
I
!
I1
I
1
I
I
I
-
-
-
I
I
,
-
o r a n g
Gambar 1.
Sampai
-
I
I
I
1
I
I
-
-
-
-
o r a n g
o Primer
I
6
1
I
-
-
I
6
-
o r a n g
Beberapa Bentuk Pemusatan Organisasi
Koperasi Dewasa ini
saat
untuk
koperasi
,
I
I
- , -
pusat
I
1
o Primer
o Primer
-
I
L
iai tidak ada
mempergunakan
keseragarnan
2,
3
atau
di
4
antara
tingkatan
struktur pernusatan organisasi. Dalam Undang-Undang No. 12
Tahun
1967
penjelasan
tingkatan
tentang
pasal
Pokok-pokok
Perkoperasian
15 dikemukakan bahwa
apabila
organisaei vertikal kita mengenal 4
pada
lengkap
tingkatan
organisasi yaitu Primer. Pusat, Gabungan dan Induk.
Untuk terciptanya suatu kerjasama yang baik dan demi
menggalang persatubn antara beberapa jenis koperasi
setingkat
dibentuk
suatu badan kerjasama yang
non-business (tidak menjalankan usaha).
onal
badan
ini disebut Dewan
Koperasi
yang
bersifat
Di tingkat nasiIndonesia
atau
disingkat
tingkat
DEKOPIN-
Di
daerah-daerah
tingkat
I1 masing-masing ada perwakilan Dekopin
DEKOPINWIL Tingkat I dan DEKOPINDA Tingkat 11.
bereifat
perjuangan
koordinatif
kornersial
dan
disebut
Badan ini
merupakan
wadah
gerakan koperasi Indonesia dalam membela
mempertahankan
Indonesia.
non
'I
serta
mernajukan
perkoperasian
dan
di
KUD dan Beberapa Faktor Y a n g
2.2-
L f e m p e n g a r u h i Keberhasil-ya-
2-2-1 Timbulnya EUD
Kegiatan
bertumpu
ekonomi
pada
terdapat
d i daerah pedeeaan
usahatani
kegiatan
keluarga
pada
yang
s a l i n g membantu a n t a r
umumnya
di
dalamnya
keluarga.
samping i t u t e r d a p a t juga s i s t e m b e k e r j a upahan.
tan
potong
bendungan.
sambat
sampai
terbatas
saja,
royong
memelihara
sinambat
batae
dan
jalan.
Kegia-
memperbaiki
sebagainya
kepentingan
Di
itu
orang-orang
masih
sedesa
eedang kerjasama a n t a r d e s a terutama bidang ekonomi
masih
merupakan h a 1 b a r u b a g i masyarakat d e s a
(Sajogyo,
1972).
Di
koperasi
yang
hanya
m e l i p u t i s a t u d e s a s a j a s e r i n g d i r a s a kurang
atau
tidak
ekonomis ' k a r e n a
Agar
dalam k e g i a t a n ekonomi pelayanan
mencapai
kecilnya
volume
usaha-
t i n g k a t s k a l a usaha a t a u "econonies
of
scale"
yang memungkinkan k e g i a t a n uaaha b e r j a l a n dengan
seringkali
d i p e r l u k a n daerah pelayanan yang
efisien
lebih
d a r i s a t u d e s a . Akan t e t a p i adalah s u a t u kenyataan
bagi
lebih
lama
masyarakat
dari
d e s a kerjasama
ekonomi
s a t u d e s a merupakan s e s u a t u ha1
d i a l a m i sehingga t e r a s a m a s i h d i l u a r
(Sajogyo.
yang
1972) a p a b i l a
luas
bahwa
meliputi
yang
belum
jangkauannya
dilakukan dalam bentuk - bentuk
kerjaaama
yang masih bersifat tradisional
dikemukakan
di
ataa.
Dengan
demikian
seperti
yang
mempersatukan
kegiatan ekonomi rakyat dari beberapa deed kedalam
suatu
organiaasi
yaitu
ekonomi
rakyat yang
berwatak
eosial
koperasi dalam ha1 ini Koperasi Unit Desa merupakan suatu
langkah
maju. Diharapkan
menyalurkan
aapirasi
organisasi ini nantinya
ekonomi
pemerintah (Sayogyo, 1988).
di
rakyat
mampu
pedesaan
kepada
Dengan demikian
pembangunan
daerah pedesaan dapat dilaksanakan tidak
semata-mata
merupakan
juga
kebijaksanaan yang bereifat "top down"
bersifat
tersebut
"bottom
up".
Jika
aspirasi
dua
dapat bertaut satu sama lain di setiap
admiaistrasi
pemerintahan
maka hasil
tetapi
arah
tingkat
pembangunan
yang
l e b i h baik bisa terlaksana.
Dalam
rangka
mencukupi
sendiri
kebutuhan
pangan
Pemerintah ntelakukan berbagai upaya meningkatkan produksi
pangan-
Sejak
itulah kita
mengenal
istilah
Bimbingan
Maaal
dibidane psrtanian atau dengan istilah
Bimas.
,Bimas padi dimulai disekitar tahun 1962.
yang
padi.
diterapkan
Langkah
fntensifikasi
ialah Panca
ini
Usaha
dikenal
pertanian
padi
pula
yang
dibidang
kependekan
Langkah
produksi
dengan
meliputi
aebutan
:
1).
Pengolahan tanah yang baik;
2). Pengairan yang baik; 3).
Penggunaan bibit unggul; 4 ) .
Penggunaan pupuk yang
dan
5 ) - Pemberantasan h a m a .
tepat
Usaha bimbingan masal ini ternyata memberrkan
yang
baik,
Pemerintah
Bimas
yaitu produksi meningkat.
memperluas
Oleh
Bimas tersebut
hasil
karena
sehingga
Pemerintah kernudian ada Bimas Gotong
itu
kecuali
royong,
dan
Bimas yang disempurnakan. Seiring dengan naiknya produksi
padi,
kepada
pengolahan
petani
dengan
diperkenalkan
"Huller".
secara
luas
cara
Program Bimas
padi
dapat
berhasil karena jelas konsepnya, dilaksanakan secara ajeg
(konsiaten)
berkesinamburigan
dan
keterpaduan
antar
lembaga yang terkait.
Kenaikan
produksi
pertanian
yang
tidak
diikuti
dengan naiknya pendapatan petani dapat berakibat negatif-
Oleh karena itu yang menjadi maealah pada waktu itu ialah
bagaimana melngamankan
dan memanfaatkan kenaikan produksi
i t u . Lahirnya konsep Unit Desa sebenarnya dilandasi
pemikiran
-
pemikiran tersebut- Melalui pilot proyek yang
dilaksanakan
Hadisaputro.
diperkirakan
persawahan
wilayah
atas
Unit
di
daerah
Jopyakarata
luaa
Unit
Desa
antara 600 sampai dengan 1000 Hektar
areal
1973)
dengan
satuan
pengairan
Desa petani
wilayah
(Soedarsono
teknis.
diringankan
Dengan
atau
adanya
dipermudah
dalam mendapatkan sarana produksi pertanian, bibit unggul
dan kredit. Untuk keperluan itu maka didalam wilayah Unit
Desa
yang
dilengkapi pula dengan adanya penyuluhan
pertanian
dilaksanakan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan ( P P L ) .
BHI
Unit
Desa, dan kios atau
-
barang
didalam
warung
yang
menyediakan
barang sarana produksi pertanian. Di samping itu
Unit
Desa
dibentuk Badan
Usaha
Unit
Koperasi Unit Desa atau dengan singkatan B W D / KUD
bertugas
haail
antara lain dalam ha1 pengolahan dan
produksi
pertanian. Lambat laun
telah memungkinkan fungsi
-
unsur-unsur
Desa
dalam
Unit
/
Desa
yang.
pemasaran
apabila
keadaan
fungsi yang dilaksanakan oleh
dapat
dilaksanakan
oleh
Koperasi Unit Deea.
dikeluarkan Instruksi Presiden nornor 4
tahun
1973 tentang Unit Desa maka kedudukan BUUD menjadi
jelas
Setelah
yaitu
sebagai
1987).
padi
Diikut
stok
peraiapan
atau pra
(Ima
Suwandi.
dalam
pembelian
KUD
sertakannya BUUD / KUD
/
nasional dfmakaudkan agar BUUD
KUD
menghimpun modal sendiri yang beraeal dari marse
y a w diperolehnya aehingga kemudian mampu hidup
Dengan
(marge)
mandiri-
bantuan
sehingga
Pemerintah.
terlalu
mengakibatkan
mudah
timbulnya
Seringkali
diperoleh
sifat
/
BUUD
demikian dapat dikatakan bahwa kehidupan
KUD menclapat banyak bantuan dari Pemerintah-
dapat
koperasi
ketergantungan
kepada bantuan dan kurang berani berusaha sendiri- Inilah
antara lain kelemahan koperasi.
Dalam menjalankan pembelian padi untuk stok nasional
BUUD / KUD menghadapi suatu dilema, yaitu apabila diambil
_
kesempatan itu maka resiko kerugian yang dilpd&*iji .t;e&~~lu
.
. ' . -. . . . ...., .: , ,>,
*?
'?.' ..
'..
:
,
,
?
.
i , ? , '
j ,
.
',
"
'
,, ,+. -.
.
,.
:,
i
. i,:.
,
u:
,
<
\,
.-
~
c,z,..,
,, ; r
. -1
Menurut
kodratnya
manusia
memerlukan
kerjasama
dengan orang lain untuk memenuhi berbagai kepentingannyaDengan kerjasama dan tolong menolong atau saling membantu
orang akan dapat mencapai kemajuan menuju keaempurnaannya
Praptokusumo. 1956).
(Sumantri
adalah
suatu
bentuk
Koperasi
kerjasama
pada
orang
memperbaiki dan meningkatkan ekonominya.
daaarnya
usaha
dalam
Dalam
hubungan
ini A - Lyeen (1960) menyatakan bahwa kecendermngan
untuk
mempersatukan diri dalam kslompok
dan
orang
maey6rakat
bertujuan untuk mempertahankan diri dan untuk mendapatkan
kebutuhan
kebendaan
di1akuka.n
eendiri-
secara
Semangat
lebih
ringan
kerjaaama
daripada
itulah
yang
mendasari pembentukan koperasi yaitu untuk menolong
diri
sendiri melalui cara bekerjaaama dengan orang lain, bukan
sifat
menggantungkan diri kepada orang lain.
Sifat
menpgambarkan suatu upaya untuk mengatasi kesulitan
ini
yang
dihadapi bersama terutama clibidang ekonomi.
Ketika
kedaulatan
atas Indonesia
direbut
kembali
oleh Bangsa Indonesia dari tangan Pemerintah Belanda maka
Indonesia
krut.
dalam keadaan "chaos", kacau dan hampir
Kerniskinan terjadi di mana-mana (Hatta. 1951).
----------
*)
bang-
Keterangan : Uraian tambahan perikrsa Lampiran 1.
*)
Bagaimana miskinnya orang Lndonasia waktu itu
dapat
diperkirakan dari unpkapan direktur "Binnenlands Bestuur"
dalam
yang
sidang
"Raad Van Indie" tanggal 26
Oktober
menyatakan bahwa orang Indonesia dewaea bisa
dengan sebenggol seharimendorong
akan
harkat
keeadaran
bangsanya
akan
hidup
Suasana kemiskinan inilah
tampilnya beberapa tokoh nasional
lalu
berusaha
harga diri sebagai euatu
yang
20 banyak timbul perkumpulan
ke
Budi
Utomo,
Sarikat
Islam
dan
membangkitkan
bangsa-
adanya
Nusantara
terutarna
kemiskinan
di Jawa
yang
sebwai
awal
eeperti
misalnya
Indische
Partij-
Pergerakan-pergerakan tersebut berdirinya di ilhami
kenyataan
yang
sadar
Dalam sejarah pertumbuhan ekonomi Indonesia di
abad
1932
melanda
akibat
oleh
kawasan
penjajahan
Belanda.
Para
sudah
perintis kemerdekaan Indonesia pada waktu
sepakat
sebagai
bahwa
perekonomian
usaha bersAma berdasar atas
Kesepakatan
Indonesia
azas
tersebut dituangkan dalam pasal
itu
disusun
kekeluargaani
33
Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang di
dalam
penjelaeannya menyatakan bahwa bentuk yang
sesuai
dengan perekonomian yang dimaksud itu adalah koperasi.
Menurut
perekonomian
kekeluargaan
ayat
1 pasal 33 Undang-undang
Indonesia
mencerminkan
(Sri Edi Swasono, 1985).
Dasar
1945
kebersamaan
dan
Dengan
demikian
maka penyusunan tata ekonomi Indonesia merupakan hak
tanggung
jawab
bersama
seluruh
anggota
dan
masyarakat
Indonesia.
Usaha
terutama
sering
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat.
kaum bani kecil dengan luas lahan yang
mengalami .kesulitan karena
terangsang
oleh
teknologi
mereka
tidak
mudah
Petani
kecil
lebih
baru.
untuk memilih dan melaksanakan pekerjaan
cenderung
memberikan
kepastian
haeil
baginya,
walaupun
daripada menanggung resiko yang besar, walaupun
besar .
itu
sempit.
kecil,
hasilnya
Prof. Teko Sumodiwirjo menyatakan bahwa
bisa
berproduksi akan tetapi tidak
yang
pandai
petani
menjual
eehingga lemah kedudukannya dan selalu dirugikan kegiatan
pamasaran
haail.
Justru inilah yang
menjadi
tantangan
bagi koperasi di daerah pedesaan khususnya Koperasi
atau
Desa
tersebut.
KUD
untuk
Peranan
turut
menperbaiki
koperasi
di
Unit
ketimpangan
sektor
pertanian
diharapkan dapat :
1
meningkatkan
produksi dan
pendapatan
petani
khususnya anggota-anggota koperasi,
( 2 ) menggiatkan
anggota
(3) rnelayani
dan
usaha
sirnpan
pinjam
di kalangan
masyarakat
kebutuhan
konsumsi
bagi
anggota
khususnya dan masyarakat pada urnumnya.
+
Koperasi
Unit
Desa sebagai suatu
organisasi
yang
berada di dalam lingkungan'masyarakat desa hidupnya tidak
terlepas dari berbagai pengaruh. baik pengaruh dari dalam
tubuh organiaasi itu
dari
luar.
sendiri maupun pengaruh yang berasal
Pada waktu ini kehidupan Koperasi Unit
maaih lebih banyak melakukan usaha yang beraifat
pemerintah
daripada
melakukan
Desa
program
usaha
kegiatan
atas
kemampuan sendiri-
KUD
adalah
tengah-tengah
organisasi
masyarakat
ekonomi
serta
rakyat,
rnerupakan
hidup
bagian
terpieahkan dari rakyat
Kehidupannya erat sekali
faktor-faktor
internal
penmarus,
rnanajer
mengelolanya-
yang
pengaruh
dominan
yang
di
badan
kebijaksanaan
pemerintah.
masyarakat
di
mana
menentukan
kehidupan dan perkembangan KUD-
dapat
masuk
terbawah
atau
KUD
merembes
yang
Keadaan
hidup
dan
kedalam
termiskin.
dengan
lepas
masyarakat
dalam
tak
pemeriksa
KUD juga tidak
dan
dan
dari
serta
sifat-sifat
berkembang
lapisan
di
KUD
turut
balum
masyarakat
Sesungguhnya
koperasi
dapat dipakai sebagai wadah untuk menghimpun kaum ekonorni
lemah,
yaitu
produktifitasnya
mereka
guna
yang
secara
mernperbaiki
ekonomi
dan
rendah
rneningkatkan
keadaan ekonorni serta kesejahteraannya. Selarna dua Pelita
yartu
rata-rata
anggota
Pelita
Pelita
111,
koperaal
sebesar
94,3
persen
mengalami
maslng-rnaslng
dan
koperasi
dalam Pelita I ,
I1
dan
200,- Rp
1-500,- dan Rp 1.650,- per orang per tahun.
-
diterima
Pelita
1 1 1 masing-masing rata-rata sebesar Rp
pada tahun 1985
persen
55,3
Besarnya sisa hasil usaha (SHU) yang
setahun.
oleh
dan
usaha yang mengesankan yaitu
perkembangan
naik
II
Pelita
Sedangkan
1987 rata-rata sebesar Rp. 2-448,- per
tahun .
Koperasi
menghimpun
modal terutama
dari
angggota
berupa simpanan pokok, simpanan wajib yang umumnya
dan
simpanan
disebabkan
permodalan
koperasi
karena
dan
Lemahnya
lemahnya
kepada
permodalan
lemahnya ekonomi
mengakibatkan
pelayanan
demikian
sukarela.
lemahnya
anggota
mengakibatkan
dan
koperasi,
anggota-
ketrampilan
Lernahnya
para
pelaksana
koperasi
memberikan
masyarakat-
rendahnya
keoil
kepercayaan
Keadaan
anggota
terhadap kemampuan koperasi.
Anggota seharusnya berpartisipasi aktif lebih dahulu
dalam koperasinya baru akan mendapat pelayanan yang
baik
dan menguntungkan sebagai perwujudan "sef help" dan "self
reliance".
tetapi
ha1 itu masih
belum
bisa
terwujud.
Pada umumnya anggota berharap bahwa kemudahan segera akan
diperoleh
setelah menjadi anggota.
Hal ini
adanya kelemahan pengertian tentang koperasi-
menunjukkan
6
Kurangnya
kepercayaan
anggota dan
rnasyarakat
terhadap
koperasi/KUD menyebabkan rendahnya partisipasi yang
mengakibatkan keberhasilan 'koperasi/KUIj belum
akhirnya
menjadi
kenyataan.
khususnya
koperasi
pemerintah.
Dalam
dalam
rangka
KUD mendapat
pembangunan
perhatian
menunjang
Untuk
perkembangannya
termuat
pada
pemerintah
ketetapan
nasional
besar
dari
pertumbuhan
memberikan
pemerintah
dan
pedoman
berupa
yang
rangkaian
Instruksi Presiden No. 4 tahun 1973
Instruksi Presiden.
memberi
peranan
kepada BWD/KUD untuk
wilayah
unit .deoa yang mendukung
berfungsi
Bimas
dalam
dalam
rangka
pembangunan pertanian.
Dalam
memaauki
~nstruksi Presiden
Presiden
No-
2
Pelita
I11
N o - 4 tahun 1973
tahun
1978
KUD
pedesaan-
Untuk membina hidup dan
beberapa
dengan
tentang
menetapkan
diberi
Pemerintah
sebagai pusat pelayanan
kemudahan
dalam
mengganti
Instruksi
BWD/KUD
yang
ekonomi
daerah
KUD
perkembangannya
memperlengkapi
diri
seperti kemudahan mendapat kredit, sarana pengolahan' dan
penyimpanan
dalam menyalurkan sarana produksi
pertanian
ke daerah-daerah pedesaan dan menampung serta menyalurkan
hasil
produksi
pasaran -
anggota dan masyarakat di
daerahnya
ke
Menjelang
Pelita
keempat
Pemerintah
mengeluarkan
Instruksi Presiden No.4 tahun 1984 tentang pembinaan
KUD.
pengembangan
mengganti
Instruksi Presiden Nomor
Instruksi
BWD/KUD
karena
Presiden No. 2 tahun
perkembangan KUD yang diharapkan.
No.
Tujuan
tersebut
4
tentang
1978
dirasa sudah tidak sesuai
lagi
dengan
dikeluarkannya
Instruksi
Presiden
memberikan
secara nyata dukungan dan bantuan kepada
dalam
melaksanakan
anggota
dengan
maupun
Cahun
4
pekerjaan
Pemerintah.
1984
adalah
dipikul
yang
Untuk
dan
untuk
baik
memperlancar
tata administrasi yang baik KUD mendapat
KUD
dari
usaha
bantuan
tenaga yang telah dilatih untuk menjadi manaj-erDari
berbagai
tercermin
keinginan
mandiri
melaksanakan
upaya
untuk
KUD
mengembangkan
KUD
pemerintah agar
tugasnya dengan
segera
baik-
lnampu
Kenyataan
lnenunjukkan bahwa Koperasi.Unit Deea belum dapat memenuhi
harapan
yaitu
(Presiden
jauh
sebagai sarana perekonomian
Soeharto,
dari jangkauan.
1984). dan keberhasilan
di
pedesaan
KUD
Peningkatan kesejahteraan
masih
anggota
dan masyarakat desa belum dapat dicapai melalui KUD.
Kelemahan
dalam
dalam pengawasan masih banyak terjadi
Koperasi Unit Desa (Sudarsono
sehingga
banyak
Keberhasilan
terjadi
penyalah
Hadisaputro,
gunaan
KUD memang diharapkan oleh
di
1986)
keuangan-
beberapa
pihak
sejauh ini harapan-harapan tersebut
tetagi
biaa dipenuhi.
1-
Bagaimana
masih
belum
Yang menjadi masalah sekarang ialah :
meningkatkan
keberhaailan
Koperasi
Unit
Desa
2.
Bagaimana
rneningkatkan ketrampilan pengurus.
badan
pemeriksa dan manager.
3-
Bagaimana meningkatkan permodalan KUD.
4.
Bagaimana
meningkatkan keikutsertaan anggota
dalam
KUD .
Sisa hasi.1 uaaha dalam koperasi merupakan hasil dari
kegiatan usaha yang dilakukan oleh pengurus, manager
badan
dan
pemerikea dalam memberi pelayanan
masyarakat.
kepada
Masalah yang terkait didalam
adalah bagaimana meningkatkan keragaan pengurue,
dan
badan
pemeriksa
aehingga
dapat
bekerja
dan
anggota
ha1
ini
manager
secara
maksimal dalann suatu manajemen yang baik pelayanan kepada
ariggota dan masyarakat dapat lebih ditingkatkan-
1
Atas
di
T u j u a n Penelitian
3
dasar rumusan masalah sebagaimana
atas
dikaitkan dengan
beberapa
keragaan
badan pemeriksa dan manager KUD yang diduga
pelaksanaan
manajemen
dalam
mencapai
maka penelitian ini bertujuan untuk
(1)
menelaah
keragaan
kaitannya
mecapai
mempengaruhi
keberhaeilannya
Unit
pelaksanaan
keberhaailan
pengurus.
:
Koperasi
dengan
dikemukakan
KUD
Desa
tugas
yang
dalam
untuk
ditunjukkan
dengana danya kenaikan sisa hasil usaha( 2 ) menelaah
beberapa
faktor
Y-g
utama
mempengaruhi keberhaailan Koperasi Unit Deea.
(3) menganalisis hubungan
faktor
dalam
kaitannya
(intern)
dengan
falrtor-
yang ada antara
koperaei
keberhasilan
yang
Koperaei
era*
Unit
Desa -
-
1 4
-
Kee-~
Panelit ian
Koperasi Unit Desa diikut eertakan dalam pembangunan
nasional
khususnya bidang ekonomi.
Hal ini
dimakeudkan
disatu pihak ur~tukmenunbuhkan peranan dan tanggung jawab
serta
keikut
aertaan
masyarakat
pedesaan
pembangunan dan dilain pihak dimaksudkan agar
dapat turut menikmati
Keberhasilan
dipikulnya
sangat
hasil
KUD
-
masyarakat
hasil pembangunan.
melaksanakan
diharapkan
dalam
baik
tugas
oleh
~ang
anggota.
masyarakat pedesaan maupun oleh Pemerintah.
Keberhasilan
KUD kecuali aangat ditentukan oleh faktor-faktor internal
KUD itu sendiri juga dipengaruhi oleh faktor disekitarnya
termasuk
kebijaksanaan
(resourcee)
Presiden
yang
tentang
Pemerintah
mendukungnya.
sumber
dan
Instruksi-instruksi
pembinaan KUD yang
telah
dikeluarkan
pemerintah maksudnya untuk mendorong agar KUD
oleh
berhasil melaksanakan tugaenya dengan baik.
yang
dicapai
untuk
daya
KUD eelama ini memberikan
bisa
Hasil-hasil
petunjuk
mencapai keberhasilan tidak cukup hanya
bahwa
diberikan
iklim usaha yang baik saja melainkan harus ditunjang oleh
para pelakeana yang memadai dengan tugas yang
disertai
dengan
Penelitian
utama
yam
sehat.
ifii berueaha menganalieie
faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan KUD terutama
kaitannya
dengan
pengurus,
badan
dapat
manajemen
dipikulnya
digunakan
pelakeana
manajemen
pemeriksa dart
manajer.
antara lain untuk
koperasi
Hasilnya
aecara
pemecahan
penelitian ini dapat
masalah
keberhasilannya.
yang
dihadapi
menunjukkan
XUD
yaitu
akan
konsepaional
memberi arah dalam pembinaan dan pengembangan KUD.
diharapkan
dalam
dalam
Juga
alternatif
mencapai
11. TINJAUAN PUSTAKA
2.1- Timbulnya Perkumpulan Koperasi
2.1.1-
Beberapa Pengertian dan Fungsi Koperasi
Kata koperasi berasal dari kata dalam bahasa Inggrie
"Co-operation".
Co
artinya
bersama.
artinya
bekerja;
Walaupun
demikian tidak eetiap kerjasama
koperasi.
Cooperation
dan
berarti
operation
bekerjaeamadapat
diaebut
Koperasi sebagai auatu organiaaai dalam bahasa
Inggris lazimnya disebut "Cooperative" di samping kadangkadang dipakai istilah "aaeociation". "cooperation"
"society".
dalam
atau
Karena tidak adanya kata pellgganti yang tepat
Indonesia maka dalam
bahasa
Undang-undang
Daear
1945 tetap dipakai kata koperasi (SudJanadi. 1985).
Beberapa
definisi
tentang
koperaai
dikemukakan
sebagai berikut :
(1)
International
lembaga
koperasi
koperasi
sebagai
Orang-OFang
perbaikan
atau
sosial
Cooperative
Alliance
internasioaal
berikut :
badan
ekonotni
memberikan
"Koperasi
hukum.
(ICA),
yang
anggotanya
adalah
definisi
kumpulan
bertujuan
dengan
suatu
untuk
memenuhi
kebutuhan anggotanya dengan jalan berusaha bersama saling
membantu
antara
yang satu dengan
membatasi keuntungan".
lainnya
dengan
cara
(2) Dr.
sebagai
Mohammad Hatta memberikan
berikut :
pengertian
koperasi
"Bahwa koperasi adalah usaha
beraama
untuk memperbaiki penshidupan ekonomi berdaaarkan
menolong
para
anggotanya
aendiri
atas
dasar
dengan
percaya
solidaritas,
tolong
kepada
diri
individualitas
dan
kolektivitasW- Sejak awalnya Bung Hatta telah
menekankan
bagaimana
perlu
dihidupkan
(3) Teko Sumodiwirjo (Teko Sumodiwiryo, 1955)
memberikan
ancar-ancar
berikut
pentingnya faktor kejujuran
dan dikembanpkan dalam koperaei-
"Koperasi
definisi koperasi adalah sebagai
ialah
beberapa
orang
angaota)
dexlgan
suatu
perkumpulan
dan atau badan hukum
jalan kerjasama,
dengan hak dan tang-
yang
memungkinkan
koperasi
atas
:
dasar
(sebagai
aukarela
jawab yan8 sama, menyelenggarakan
produksi, pembelian atau penjualan barang atau jasa untuk
kepent ingan anggota" .
(4) Undang-undang No. 12 tahun 1967 tentang
perkoperasian
yang berlaku sekarang
memberi
pokok-pokok
pengertian
tentang koperasi yaitu sebagai oreanisasi ekonomi
yang
berwatak
sosial, beranggotakan
rakyat
orang-orang,
atau
badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan
ekonomi
sebagai usaha bersama berdasar azas kekeluargaan-
*)
----------
*)
Pengertian lebih lanjut periksa : Lampiran 2 Dalam penelitian ini penulis mengacu pada definisi
tentang
koperasi
undang
No.
12
perkoperasian.
terutama
sebagaimana
ten%ang
1967
meningkatkan
Undang-
pokok-pokok
Indonesia
sebagai alat perjuangan
dan
sebagaimana
dalam
fungsi koperasi
Adapun
adalah
memperbaiki
tahun
tercan%um
yang
ekonomi
keaejahteraan
untuk
rakyat
diungkapkan dalam pasal 4 Undang-undang
No.
12 tahun 1967 tersebut.
- - -
2 1 2
Timbulnya K o p e r a s i di Indonesia
Pemerintah Belanda meninggalkan warisan antara
lain
kebodohan dan kemiskinan kepada bangsa Indoneeia
sebagai
akibat
pelaksanaan
Keadaan
ekonomi
rakyat
mendorong
politik
Indonesia yang amat jelek
semangat
para
memperkenalkan
koperasi
Gagasan
eesuai
ini
(Soedjanadi
adalah
satu
R.,
-
penjajahannya.
perintis
kepada
dengan
itu
kemerdekaan
masyarakat
pandangan
badan yang dapat
untuk
IndonesiaVan
1969). yang mengemukakan bahwa
satunya
akhirnya
Dranen
koperasi
menjadi
milik
penduduk dan dapat bekerja sesuai dellgan keadaan setempat
dengan
aemboyan
:
"bekerja
untuk
masyarakat
oleh
masyarakat sendiri".
Secara
singkat
pertumbuhan
perkoperasian
di
Indonesia dipaparkan melalui beberapa masa pertumbuhan.
(1)- Masa Pertumbuhan Tahun 1888 - 1908.
Melihat
menyedihkan
kehidupan masyarakat yang sangat
terketuklah
hati
para
berat dan
sosiawan
untuk
mengupayakan
jalan
perkumpulan
pernecahannya-
-
Bentuk
koperaai yang telah berjalan
bentuk
diluar
negeri
dicoba diterapkan di Hindia Belanda kini IndonesiaBerbagai bentuk perkumpulan koperasi kemudian timbul
di Indonesia.
bentuk
Koperasi kredit yang pertama berdiri dalam
bank ewasta (Spaarbank voor Inlanders)
di Mojowarno Jawa Timur pada tahun 1888melayani
keperluan
menjelang
lain
kaum
pribumi -
Bank ini
Indonesia
bank-bank eerupa
dengan
daerah-daerah
yang
tidak
diprakarsai olsh pihak ewasta akan tetapi 3-a
Pemerintah
hanya
Sampai
akhir abad ke-19 timbul pula di
di
didirikan
hanya
oleh p i h d
Hindia Belanda sendiri seperti misalnya
oleh
R - Aria Wiria Atmadja dan E. Sieburg masing-masing adalah
Di awal abad ke-20
Patih dan Asisten Rssiden Pu-kerto-
bank-bank serupa telah berdiri pula di luar Jawa
misalnya
di
Sumatera
Sosrodiharjo,l982)Atqkadja
di
Manado
( Soedj ito
Usaha yang dirintis oleh Aria
dan Sieburg diteruskan oleh Westerrode
kemudian
dan
dan
terbentuk Bank Rakyat, Rumah Gadai.
Lumbung
Iksa.
seperti
Dalam
Wiria
eehingga
Bank
perkembangan selanjutnya Bank
Rakyat diubah menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelayan
sekarang
menjadi
Bank
De-a
Rakyat
(2)- Masa Pertumbuhan Tahun 1908
dan
Indonesia-
-
1945.
Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang tahun 1905
mempunyai
dampak
positif bagi
bangsa-bangaa
di
Asia-
.
-
Bangsa
kulit
bangsa Asia menjadi sadar bahwa ternyata
putih
biea
juga
dikalahkan
oleh
orang
bangsa
berwarna. Kesadaran itu merembas pula ke bumi
kulit
Indonesia.
Xemudian timbulah perkumpulan - perkumpulan dan persatuan
-
persatuan orang atau pemuda
-
pemuda Indonesia
seperti
misalnya Budi Utomo, Sarikat Dagang Islam dan perkumpulan
perkumpulan
lain
p e r w ujudan
keinginan
-
Perkumpulan
kesadaran
yang
bersifat
adanya
kedaerahan
persatuan
sebagai
nasional-
perkumpulan tereebut bemrsaha membangkitkan
rakyat
melalui perbaikan hidup
dengan
jalan
menganjurkan pembentukan koperasi dibeberapa tempat.
Partai-partai
politik
menganjurkan
agar
Sumodiwirjo
1954).
masyarakat
terus tumbuh.
pert-
Undang
mgotanya
Senangat
Dalam
-
(Teko
berkoperaai
dalam
menamapi
Indonesia
kali berlakunya Undang
Undang
tereebut
sehingga
tidak
dirasa tidak
ketinggalan
berkoperasi
pada tahun 1915 di Indonesia
koperasi,
yang
.
tidak
pun
-
pertumbuhan
diumumkan
Undang
khusus
cocok.
u11tuk
Koperasi-
untuk
bangsa
Dieamping
untuk mendapatkan pengakuan badan hukum sebagai
itu
koperaei
harus membayar akta pendirian yang mahal.
Pada bulan Juni tahun 1920 atas desakan para
pemuka
rakyat Indonesia make Pemerintah Hindia Belanda membentuk
Panitia
Koperasi yang diketuai oleh Pr0f.Dr.J.H.
Panitia ini
bertugas untuk :
Boeke
(a). Menyelidiki
apakah koperasi berfaedah
bagi
rakyat
membangunkan
hasrat
Indonesia.
(b). Mencari
jalan bagaimana dapat
koperasi bagi rakyat Indonesia, dan
(c). Mempersiapkan
aebuah Undang
-
Undang Koperaei
yang
lebih eesuai bagi rakyat Indonesia.
Panitia
Koperasi
tersebut menyelesaikan
tugasnya
bulan Semtember 1821 (Teko Sumodiwirjo.1954).
kenyataanya
baru pada tahun 1927
pada
Akan tetapi
Indonesia
memperoleh
Undang-undan8 Koperaei yang lebih sesuai dengan keperluan
bangeta Indonesia dibanding d e w a n Undanp-undang
Koperasi
aebelumnya.
Setelah
adanya Undeng
-
Undang Koperasi tahun
pertumbuhan koperaei menjadi lebih pesat.
maka
jenia
koperasi
perikanan,
tumbuh
kopersai
seperti
kredit ,
misalnya
koperasi
1927
Beberspa
koperasi
kerajinan
dan
koperasi konauuu3i.
Sikap
pemerintah
Hindia Belanda
koperasi
Indonesia
membantu
perkembangannya.
karena
lebih
banyak
menghambat
Sikap menghambat
pemerintah Belanda menganggap
koperasi
merupakan
tempat
terhadap
para
bahwa
perintis
gerakan
daripada
itu
timbul
perkumpulan
kemerdekaan
Indonesia berkunrpul dan menyusun persatuan nasional (Teko
Sumodiwiryo, 1960).
Pada
tahun
1933
dikeluarkan
suatu
Undang-undang
Koperasi (dalam Staatsblad, 1933, Nomor 108, tahun
yang
hanya
merupakan
tinjauan
kembali
Koperaei
Stbl
108 tahun 1915.
berdasar
pada
hukum Barat sehingga
kehidupan banged Indonesia.
Koperasi
untuk
tahun
1927 yang belum
Undang-undang
Undang-undang
tidak
Dengan adanya
dicabut
1933)
tersebut
sesuai
bagi
Undang-undang
dan
khususnya
pribumi ( b a n g ~ aIndonesia) maka waktu itu ada
Undang-undang Koperasi yang berlaku.
menunjukkan
bahwa
diskriminasi
dan
pemerintah
memecah
Kenyataan
Belanda
tetap
persatuan
dua
tersebut
melakukan
dengan
memberi
keaempatan adanya koperaai dikelompok-kelompok masyarakat
atae daear ketu-anJawatan Koperasi yang sejak t a h m 1930 dipimpin oleh
Prof. Boeke juga m e d a d i pedorong pertumbuhan
Pada
mulanya Jawatan Koperaei berada didalam
koperasi.
Departemen
Dalam Negeri. Pada tahun 1935 Jawatan Koperaei dimasukkan
dalam
Departemen
Koperasi
Ekonomi, dan pada tahun
diperluas
menjadi
Jawatan
1939
Jawatan
Koperasi
dan
Perdagangan Dalam NegeriPada
menguaeai
ada
tahun
1942 bala tentara Jepang
mendarat
~kdonesia. Undang-undang Koperasi yang
yaitu Undang-undang Koperasi tahun 1927 dan
dan
telah
Undang-
undang Koperasi tahun 1933 dihapuskan.
Koperasi-koperasi
yang
Kumiai-
telah ada diubah namanya menjadi
Sifatnya
yang
demokratis berubah pula menjadi alat
pengunpul
bahan-bahan
untuk
keperluan
penyalur
perang
dan
Jepang.
Hilanglah sendi - aendi dasar koperasi yang sudah terbina
aebelumnya.
(3). Masa Pertumbuhan Tahun 1945 - 1966.
Setelah
proklamasi
kemerdekaan tanggal
1945
dan
Undang-undang Daaar tahun 1945
maka
koperasi Indonesia mulai bangkit
17 Agustua
mulai
kembali
berlaku
walaupun
Belanda sampai dengan tahun 1949 maaih menguasai beberapa
wilayah
Indonesia-
Taaikmalaya
eeluruh
Jawa
Pada
tanggal
Barat dilangaungkan
Indonesia yang pert--
12
Juli
Kongres
1947
di
Koperasi
Beberapa keputusan
yaw
penting dalam kongres tersebut antara lain adalah :
tangeal 12 Juli eebagai
a - Ditetap-ya
Hari
Koperaei
Indoneafab - Ditetapkannya azas gotoTlg royollg aebagai azas Koperasi
Indonesia.
c - Mengusahakan
terbentuknya
Koperasi Desa
di
seluruh
Indonesia untuk memperkuat perekonomian NasionalKongres
kedua
diadakan pads tahun 1953
di
Taaikmalaya
dengan menetapkan antara lain Dr. Mohammad Hatta
sebagai
Bapak Koperasi IndoneaiaPada
tahun
Federal
Belanda
Undnag-undnag tentang Perkumpulan
Koperasi
termuat dalam Staatsblad nomor 1979 tahun 1949-
Undang-
mengeluarkan
IS49
pemerintah
undang tersebut hanya merupakan terjemahan
Undang-undang
Perkoperasian tahun 1949 dan Undang-undang
Perkoperasian
tahun
1933
berlaku sampai dengan tahun 1958
pada
saat
pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-undang nomor
79
tahun 1958 tentang Perkumpulan Koperasi.
Beberapa
ha1 dagat dikemukakan
dari
Undang-undang
Perkoperasian tahun 1958 :
1-
Mulai
saat itu koperasi Indonesia hidup
Undang-undang
Perlrumpulan
Koperasi
atae
dasar
nasional, bukan
kolonial -
2-
Merupakan
tonggak pemisah koperasi
masa
penjajahan
dan mama kemerdekaan-
3- Msngaghiri
koperaai
4.
Orang
adanya
duali-
perundw---art
.
asing
tidak lagi
dibenarkan
mendirikan
dan
menjadi anggota serta pengurus koperaei5.
Pemerintah berkewajiban untuk membimbing,
me-ukan
dan mellgawasi koperaei,
Menilik dqri proses perkembangan
tentang
perkumpulan
koperasi sejak
pe-clang-undangan
tahun
1915
samapi
dengan tahun 1958 ternyata bahwa koperasi sebagai
sarana
perekonomian moderen yang "diimport" dari luar tidak bisa
secara
langaung menerap dalam masyarakat Indonesia-
memerlukan
suatu
inteprasi
dengan
sifat
yang
Ia
hidup
berakar dalam masyarakat Indonesia ialah kekeluargaan dan
kegotong-royongan (Ibnoe SoedJono. 1982)Kehidupan
pengaruh
koperasi
lingkungannya.
politik
meningkat
dipakai
juga
Undang-undang
tanggal
30-S/PKI,
pada
awal
tahun
1960-an
koperasi
tempat
untuk
berebut
pengaruh.
14 t a h u 1985 yang
Kehidupan
koperasi
aspirasi tetapi lebih banyak
Fungsi koperasi menjadi tak
down".
diundangkan
menunjukkan adanya pengaruh politik
itu.
NASAKOM.
Peranan
yang
tid&
pada
G-
ada
la&
bsrsifat
terpieahkan
serta tujuan revoluei Indonesia dan
berdasarkan
dari
partai-partai
2 Aguetue 1965. menjelang pecahnya peristiwa
menunjukkan
yang
sebagai
terlepas
Sewaktu kegiatan
pada
No.
waktu
dasar
Indonesia tidak
"top
dengan
Manipol/Usdek
pemerintah
menjadi
semakin menguat (Ibnoe Soedjono. 1982).
Dipandang
maka
dari segi
Undang-undang
No.
azas dan eendi daaar
14
tahun
1965
koperasi
tentang
perkoperamian tersebut menunjukkan bahwa :
1.
Koperasi dipakai eebagai slat politik.
2-
Azas dan sendi daear
3-
Koperaai kehilangan sifat kemandiriarmya.
Keadaan
koperasi tidak algi diindahkan.
yang tidak menguntunpkan kehidupan koperaei
itu
berakhir dengan terjadinya peristiwa G-30-S/PKI(4).
Masa Pertumbuhan Setelah Tahun 1966.
Setelah G.30.S PKI, Orde Baru bertekad
melaksanakan
21
Pancasila dan.Undang-undang Dasar tahun 1945 secara murni
dan
konsekuen-
Gerakan
Pemerintah mulai menata kehidupan
koperasi
ditetapkannya
pengganti
Undang
-
Undang-undang
-
Undang
juga menata
Undang
kembali
Koperasi
ini
No.
-
Undang
Dasar
1945
14
berusaha
koperasi kepada citra yang seb-arnya
Undang
hidupnya
dengan
Undang No-12 tahun 1967
Koperasi
baru.
sebagai
tahun
1965-
mengembalikan
yaitu sesuai dengan
pasal
33.
Diharapkan
koperaei menjadi tulang punggung perekonomian naeional.
Dengan
dilakukan
REPELITA
adanya
eecara
Rencana
bertahap
Pembangunan
dalam
Naeional
lima
yang
tahunan
maka pembangunan koperaei terasa lebih
Selama Pelita I sampai dengan Pelita IV
atau
mantap.
perkembangannya
digambarkan eebagai berikut.
Selmasing
Pelita
sama
tumbuh
maeing-
Koperasi non KUD dalam kurun
tumbuh sebesar -4.97
persen, dan 8-30 persen setahun.
anggota
sama
KUD
rata-rata sebesar 14-39 pereen. 5 - 5 7 persen
4.02 persen setahun.
yang
11, I11 clan IV
KUD
tumbuh
pereen
non
waktu
(negatif).
7.72
Dalam kurun waktu
yang
masing-masing
sebesar
persen. 27.54 persen dan 13.11 persen pertahun.
koperasi
dan
KUD bertambah sebeear 43.47
32-96
Anggota
persen.
0.81
persen. dan 20.74 peraen per tahun.
Perkembangan
volume
usaha
dan
jumlah
anggota,
sisa hasil
usaha
simpanan
selama
anggota.
Pelita
IV
dipaparkan dalam Tabel 1,
eedangkan perkembangan
aelama
Pelita I, I 1 dan I11 dikemukakan dalam Lampiran 3.
Tabel 1. Perkembangan Kogerasi D a r i Pelita I1 Sampai Pelita IV
.............................................................................
No U R A I A N
PELITA I1
PELITA I11
FELITA
1974/1975 s/d
1970/1979
1.
KOPERASI :
a- Jrrmlah (unit)
- Rata-rata Perkembangan (%)
b- NON KUD
- Jumlah (unft)
- Rata-rata Perkembangan (%)
2.
SIMPANAN
- Jumlah (juta Rp .)
- Rata-rata Perk-
(%)
3- PBFwoMLAN
- Jl~lllah(3uta Rp- Rata-rata Perkembangan (%)
- Total Modal RUD (Juta R p )
- Modal luar (Juta Rp)
4.
5.
1979/1980 s/d
1983/1984
IV
1984/1985 s/d
1988/1989
17430
25161
4444
7,57
6373
4.02
12986
4.97
18788
7,72
20074,Z
124991
50.83
435745
44.0
537600
60.75
341244
186010
785157
36.3
311680
115229
25.29
92906
34.86
"CL
VOLUME USAHA
-
Jlnnlah (juts b->
Rata-rata Perkembangan (%)
KUD (Juf.a Rp)
401894
56.9
2114434
51.58
1003009
1474953
37.13
684428
SISA HASIL USAHA
Jumlah (juta Rp. )
- Rata-rata Perkembangan (%)
- KUD (Juta R p )
7840
45,97
23698
27.97
5940
34630
19.04
6,076
-
*
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Lembaga Koperasi, Departemen Koperasi.
an&a sampai dengan keadaan Tahun 1987**) angka sampai dengan keadaan 1988.
*I
Koperaai bukan merupakan perkumpulan modal
sebagai-
mana dinyatakan dalam paaal 6 Undang-Undang No. 12
1967
tentang Pokok-Pokok Perkoperasian.
koperasi
peranan
demikian
sebagai badan ueaha tidak dapat mengesampingkan
modal.
kecuali
Modal dalam koperasi, juga
sebagai
berfungsi
kepada
namun
tahun
sebagai
anggota.
lingkaran
koperasi*'
memecahkan
pembentuk
siaa
hasil
sarana
dalam
Dengan
demikian
dalam
KUD,
usaha.
memberikan
maka
juga
pelayanan
ada
semacam
talc berujung pangkal tentang permodalan
.
.Maeuknya modal dark luar
persoalan . tersebut.
dalam
dapat
nampaknya
Tabel
2
berikut
ini
menunjukkan betapa beearnya modal luar y a n g dimanfaatkan
oleh koperasi pada tahun 1983 sampai dengan tahun 1985Tabel 2.
Perkembangan Kredit untuk
1983-1985 (Jutaan Rupiah)
Sumber Kredit
1-
BRI
3-
Pemerintah
4-
Lpar Negeri
Koperasi Periode
Besar kredit
..................................
1983
1984
1985
4.659
2.467
2 - 210
280
285
275
9.341
9 - 959
13.996
Sumber :. Kantor Pusat BRI Jakarta. Data sajian
tidak diterbitkan : Februari 1986.
khusus.
--------------
*>
1. Modal KUD kecil. 2. Volume usaha keci1,kepada anggota kecil. 4 Siaa
ueaha kecil. 5 . Pemupukan modal kecil.
3. Pelajanan
hasil
Dalam
Rapat
organlsasi
Anggota
koperasl para
merupakan kekuasaan
anggota
terhimpun
tertinggi
koperasi.
Rapat Anggota antara lain berwenang untuk mengangkat
memberhentikan
garis-garis
beaar
pendapatan
dan
sehari-hari
kepada
Pengurus
belanja.
Pengurus
kekuatan
Badan
rencana kerja
Rapat
Untuk
dan
dan
Untuk
Anggota
Pemerikaa,
membuat
rencana
melaksanakan
mendelegasikan
anpgaran
pekerjaan
wewenangnya
dan Badan Pemeriksa.
meninqkatkan efisiensi usaha
koperasi
yanp lebih
beser
dan
menshimpun
beberapa
koperasi
primer yang sejenis mengadakan pernusatan organieasi
penggabungan
pada
dalam bentuk federasi atau bentuk
t i n e a t a n yang lebih tinggi.
koperasi
eekunder.
eekunder
dapat
kedudukannya
tersier
Znduk)
antara
atau
Dalam
Demikian
membentuk
pula
yang
mengatur
koperasi-koperasi
tersier
pengawasan
(Pusat.
kerjasama
anggotanya.
serta pelayanan
disebut
koperaei-koperasi
koperasi
lebih tinggi
atau
koperaei
Koperasi ini
setingkat lebih tinggi- Koperasi
berkewajiban
bimbingan
dan
Y-E
sekunder.
Gabungan
dhn
sebaik-baiknya
dan
mernberikan
yang
diperlukan.
melakukan kegiatan usaha koperasi pusat,
gabungan
dan induk tidak boleh bertentangan dengan usaha
koperasi
anggotanya bahkan harus mendukungnya.
Beberapa
bentuk
organiaasi
vertikal
Indonesia dipaparkan dalam Gambar 1.
koperasi
di
Koperasi
Suau
Koperasi
Unit Deaa
Tingkat
Nasional
Koperaei
Pengawai Negeri
o Gabungan
o Induk
o Induk
I
1
,
L
I
I
Propinai
m
1
o Pusat
o Gabungan
I
I1
hkal
8
I
I
I
!
I1
I
1
I
I
I
-
-
-
I
I
,
-
o r a n g
Gambar 1.
Sampai
-
I
I
I
1
I
I
-
-
-
-
o r a n g
o Primer
I
6
1
I
-
-
I
6
-
o r a n g
Beberapa Bentuk Pemusatan Organisasi
Koperasi Dewasa ini
saat
untuk
koperasi
,
I
I
- , -
pusat
I
1
o Primer
o Primer
-
I
L
iai tidak ada
mempergunakan
keseragarnan
2,
3
atau
di
4
antara
tingkatan
struktur pernusatan organisasi. Dalam Undang-Undang No. 12
Tahun
1967
penjelasan
tingkatan
tentang
pasal
Pokok-pokok
Perkoperasian
15 dikemukakan bahwa
apabila
organisaei vertikal kita mengenal 4
pada
lengkap
tingkatan
organisasi yaitu Primer. Pusat, Gabungan dan Induk.
Untuk terciptanya suatu kerjasama yang baik dan demi
menggalang persatubn antara beberapa jenis koperasi
setingkat
dibentuk
suatu badan kerjasama yang
non-business (tidak menjalankan usaha).
onal
badan
ini disebut Dewan
Koperasi
yang
bersifat
Di tingkat nasiIndonesia
atau
disingkat
tingkat
DEKOPIN-
Di
daerah-daerah
tingkat
I1 masing-masing ada perwakilan Dekopin
DEKOPINWIL Tingkat I dan DEKOPINDA Tingkat 11.
bereifat
perjuangan
koordinatif
kornersial
dan
disebut
Badan ini
merupakan
wadah
gerakan koperasi Indonesia dalam membela
mempertahankan
Indonesia.
non
'I
serta
mernajukan
perkoperasian
dan
di
KUD dan Beberapa Faktor Y a n g
2.2-
L f e m p e n g a r u h i Keberhasil-ya-
2-2-1 Timbulnya EUD
Kegiatan
bertumpu
ekonomi
pada
terdapat
d i daerah pedeeaan
usahatani
kegiatan
keluarga
pada
yang
s a l i n g membantu a n t a r
umumnya
di
dalamnya
keluarga.
samping i t u t e r d a p a t juga s i s t e m b e k e r j a upahan.
tan
potong
bendungan.
sambat
sampai
terbatas
saja,
royong
memelihara
sinambat
batae
dan
jalan.
Kegia-
memperbaiki
sebagainya
kepentingan
Di
itu
orang-orang
masih
sedesa
eedang kerjasama a n t a r d e s a terutama bidang ekonomi
masih
merupakan h a 1 b a r u b a g i masyarakat d e s a
(Sajogyo,
1972).
Di
koperasi
yang
hanya
m e l i p u t i s a t u d e s a s a j a s e r i n g d i r a s a kurang
atau
tidak
ekonomis ' k a r e n a
Agar
dalam k e g i a t a n ekonomi pelayanan
mencapai
kecilnya
volume
usaha-
t i n g k a t s k a l a usaha a t a u "econonies
of
scale"
yang memungkinkan k e g i a t a n uaaha b e r j a l a n dengan
seringkali
d i p e r l u k a n daerah pelayanan yang
efisien
lebih
d a r i s a t u d e s a . Akan t e t a p i adalah s u a t u kenyataan
bagi
lebih
lama
masyarakat
dari
d e s a kerjasama
ekonomi
s a t u d e s a merupakan s e s u a t u ha1
d i a l a m i sehingga t e r a s a m a s i h d i l u a r
(Sajogyo.
yang
1972) a p a b i l a
luas
bahwa
meliputi
yang
belum
jangkauannya
dilakukan dalam bentuk - bentuk
kerjaaama
yang masih bersifat tradisional
dikemukakan
di
ataa.
Dengan
demikian
seperti
yang
mempersatukan
kegiatan ekonomi rakyat dari beberapa deed kedalam
suatu
organiaasi
yaitu
ekonomi
rakyat yang
berwatak
eosial
koperasi dalam ha1 ini Koperasi Unit Desa merupakan suatu
langkah
maju. Diharapkan
menyalurkan
aapirasi
organisasi ini nantinya
ekonomi
pemerintah (Sayogyo, 1988).
di
rakyat
mampu
pedesaan
kepada
Dengan demikian
pembangunan
daerah pedesaan dapat dilaksanakan tidak
semata-mata
merupakan
juga
kebijaksanaan yang bereifat "top down"
bersifat
tersebut
"bottom
up".
Jika
aspirasi
dua
dapat bertaut satu sama lain di setiap
admiaistrasi
pemerintahan
maka hasil
tetapi
arah
tingkat
pembangunan
yang
l e b i h baik bisa terlaksana.
Dalam
rangka
mencukupi
sendiri
kebutuhan
pangan
Pemerintah ntelakukan berbagai upaya meningkatkan produksi
pangan-
Sejak
itulah kita
mengenal
istilah
Bimbingan
Maaal
dibidane psrtanian atau dengan istilah
Bimas.
,Bimas padi dimulai disekitar tahun 1962.
yang
padi.
diterapkan
Langkah
fntensifikasi
ialah Panca
ini
Usaha
dikenal
pertanian
padi
pula
yang
dibidang
kependekan
Langkah
produksi
dengan
meliputi
aebutan
:
1).
Pengolahan tanah yang baik;
2). Pengairan yang baik; 3).
Penggunaan bibit unggul; 4 ) .
Penggunaan pupuk yang
dan
5 ) - Pemberantasan h a m a .
tepat
Usaha bimbingan masal ini ternyata memberrkan
yang
baik,
Pemerintah
Bimas
yaitu produksi meningkat.
memperluas
Oleh
Bimas tersebut
hasil
karena
sehingga
Pemerintah kernudian ada Bimas Gotong
itu
kecuali
royong,
dan
Bimas yang disempurnakan. Seiring dengan naiknya produksi
padi,
kepada
pengolahan
petani
dengan
diperkenalkan
"Huller".
secara
luas
cara
Program Bimas
padi
dapat
berhasil karena jelas konsepnya, dilaksanakan secara ajeg
(konsiaten)
berkesinamburigan
dan
keterpaduan
antar
lembaga yang terkait.
Kenaikan
produksi
pertanian
yang
tidak
diikuti
dengan naiknya pendapatan petani dapat berakibat negatif-
Oleh karena itu yang menjadi maealah pada waktu itu ialah
bagaimana melngamankan
dan memanfaatkan kenaikan produksi
i t u . Lahirnya konsep Unit Desa sebenarnya dilandasi
pemikiran
-
pemikiran tersebut- Melalui pilot proyek yang
dilaksanakan
Hadisaputro.
diperkirakan
persawahan
wilayah
atas
Unit
di
daerah
Jopyakarata
luaa
Unit
Desa
antara 600 sampai dengan 1000 Hektar
areal
1973)
dengan
satuan
pengairan
Desa petani
wilayah
(Soedarsono
teknis.
diringankan
Dengan
atau
adanya
dipermudah
dalam mendapatkan sarana produksi pertanian, bibit unggul
dan kredit. Untuk keperluan itu maka didalam wilayah Unit
Desa
yang
dilengkapi pula dengan adanya penyuluhan
pertanian
dilaksanakan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan ( P P L ) .
BHI
Unit
Desa, dan kios atau
-
barang
didalam
warung
yang
menyediakan
barang sarana produksi pertanian. Di samping itu
Unit
Desa
dibentuk Badan
Usaha
Unit
Koperasi Unit Desa atau dengan singkatan B W D / KUD
bertugas
haail
antara lain dalam ha1 pengolahan dan
produksi
pertanian. Lambat laun
telah memungkinkan fungsi
-
unsur-unsur
Desa
dalam
Unit
/
Desa
yang.
pemasaran
apabila
keadaan
fungsi yang dilaksanakan oleh
dapat
dilaksanakan
oleh
Koperasi Unit Deea.
dikeluarkan Instruksi Presiden nornor 4
tahun
1973 tentang Unit Desa maka kedudukan BUUD menjadi
jelas
Setelah
yaitu
sebagai
1987).
padi
Diikut
stok
peraiapan
atau pra
(Ima
Suwandi.
dalam
pembelian
KUD
sertakannya BUUD / KUD
/
nasional dfmakaudkan agar BUUD
KUD
menghimpun modal sendiri yang beraeal dari marse
y a w diperolehnya aehingga kemudian mampu hidup
Dengan
(marge)
mandiri-
bantuan
sehingga
Pemerintah.
terlalu
mengakibatkan
mudah
timbulnya
Seringkali
diperoleh
sifat
/
BUUD
demikian dapat dikatakan bahwa kehidupan
KUD menclapat banyak bantuan dari Pemerintah-
dapat
koperasi
ketergantungan
kepada bantuan dan kurang berani berusaha sendiri- Inilah
antara lain kelemahan koperasi.
Dalam menjalankan pembelian padi untuk stok nasional
BUUD / KUD menghadapi suatu dilema, yaitu apabila diambil
_
kesempatan itu maka resiko kerugian yang dilpd&*iji .t;e&~~lu
.
. ' . -. . . . ...., .: , ,>,
*?
'?.' ..
'..
:
,
,
?
.
i , ? , '
j ,
.
',
"
'
,, ,+. -.
.
,.
:,
i
. i,:.
,
u:
,
<
\,
.-
~
c,z,..,
,, ; r
. -1