2013 Annual Report
n
PT KBN Persero
48
Laporan Tahunan 2013
n
PT KBN Persero
49
Menempai areal seluas 578,59 hektar, tempat usaha PT KBN Persero berada di 3 iga lokasi
di wilayah Jakarta Utara, dengan rincian sebagai berikut:
a. kawasan Cakung Berada di jalan raya Cakung-Cilincing sekitar 5
KM dari pelabuhan Utama Tanjung Priok, Jakarta Utara, kawasan ini memiliki luas 176,7 hektar.
Sebagian besar atau mencapai 166,6 hektarnya berstatus kawasan berikat sedangkan sisanya
berstatus non-berikat. Di lokasi ini beroperasi 104 pelanggan pengolahan produsen yang 78 di
antaranya pelanggan asing serta 15 perusahaan pergudangan dan 34 usaha jasa lainnya.
b. kawasan tanjung priok Menempai areal seluas 8 hektar dan terletak di
areal Pelabuhan Tanjung Priok yang seluruhnya berstatus berikat. Di lokasi ini terdapat 9 pelang-
gan pengolahan produsen yang telah berop- erasi dan 5 di antaranya pelanggan asing serta
4 pelanggan non-pengolahan dan 3 perusahaan pergudangan.
C. kawasan marunda Terletak di tepi pantai utara Jakarta dan berja-
rak sekitar 3 Km dari Pelabuhan Tanjung Priok. Awalnya memiliki luas areal 413,35 hektar yang
terdiri dari 103,6 hektar berstatus berikat, 297,80 hektar berstatus non-berikat, dan sisanya 11,95
hektar be¬rupa lahan Sarang Bango dan eks Sudirja. Tetapi sejak tahun lalu menjadi 393,89
hektar karena dipergunakan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta untuk Proyek Banjir Kanal Timur. Di
lokasi ini terdapat 12 pelanggan pengolahan produsen yang telah beroperasi, 11 diantaranya
pelanggan asing. Selain itu juga terdapat 32 peru- sahaan pergudangan, 7 perusahaan dermaga dan
19 usaha pendukung jasa lainnya. Residing in a total area of 578.59 hectare, PT KBN
Persero has operated in three zones in North Ja- karta, detailed as follows:
A. Cakung Zone
It is located at Jalan Raya Cakung-Cilincing about 5 KM from Main Port of Tanjung Priok, North Ja-
karta with total area of 176.7 hectare. Most part or about 166.6 hectare has bonded zone status
and the rest non-bonded. At this site, there are operaing 104 processing companies which 76 of
them are foreign customers, 15 are warehous- ings, and 34 are other services.
B. Tanjung Priok Zone
It is situated in a 8-hectare area of Port of Tanjung Priok having all zones bonded in status. There are
9 pro¬ducers which 5 of them are foreign custom- ers and 4 are non-producers and 3 are warehous-
ings.
C. marunda Zone
It is located on the brink of North Jakarta Coast, around 3 KM from Port of Tanjung Priok. The to-
tal area is 413.35 hectare which 103.6 hectare is bonded zone, 297.8 hectare is non-bonded zone,
and the rest of 11.95 hectare is in the form of Sa- rang Bango land and ex-Sudirja. At this site, there
have been operaing about 12 producers which 11 of them are foreign customers. Moreover,
there are 32 warehousing companies, 7 pier cus- tomers, and 19 other supporing services.
Wilayah Usaha Business Territories
Company Proile
Akuntan publik yang mengaudit perseroan ada- lah Kantor Akuntansi Publik KAP Kanaka Pura-
diredja, Suhartono. KAP tersebut berlokasi di The Royale Palace, Jalan Prof. Dr. Soepomo No. 178A
- C 29 Jakarta Selatan 12810 Telp: 021 8313861, Fax : 021 8313871, email: central.mailkana-
ka.co.id dan website www.kanaka.co.id. Hingga 2001, Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan BPKP telah menjadi auditor atas kinerja keuangan perusahaan. Dan sejak 2002,
akuntan publik menjadi penggani BPKP selaku auditor atas kinerja keuangan perusahaan.
Besarnya fee audit tahun buku 2009 sampai de- ngan 2013 adalah sebagai berikut:
The Public Accountant that audits PT KBN Pers- ero is Registered Public Accountant Firm KAP
of Kanaka Puradiredja, Suhartono. KAP is located at The Royale Palace, Prof. Dr. Soepomo Street
No. 178A - C 29 South Jakarta 12810 Telp: 021 8313861, Fax : 021 8313871, email: central.
mailkanaka.co.id dan website www.kanaka. co.id.
Unil 2001, Financial and Development Supervi- sory Board BPKP had been the auditor for the
Company’s inancial performance. But since 2002, its role has been replaced by public accouning.
Total of audiing fee for the book year of 2009 – 2013 is detailed as follows:
t aHuN KoNTRaK ContRaCt
NIlaI Rp yeaR
NoMoR nuMBeR total
2013 08SPKSdRT.5.3112013
239.800.000
2012 35SPKSDRT.7.1122012
254.800.000 2011
17SPKSDRT7.1122011 222.108.000
2010 56SPKSDAK.7.1112010
141.000.000 2009
70SPKDAK.7.1122009 142.000.000
Akuntan Publik Perusahaan Akuntan Publik, Notaris dan Konsultan Hukum Perusahaan
Public Account, Notary and Legal Consultant of Company
:: analisis dan Pembahasan Manajemen
:: Management Analysis and Review
2013 Annual Report
n
PT KBN Persero
52
Laporan Tahunan 2013
n
PT KBN Persero
53
PT KBN Persero mempunyai bisnis berupa pengelolaan kawasan in- dustri baik yang berstatus kawasan berikat Export Processing Zone
maupun non-berikat. Kawasan berikat adalah suatu wilayah tertentu yang berada di dalam daerah pabean Indonesia yang mendapat insen-
if khusus yaitu penangguhan bea masuk dan pungutan negara lain- nya.
Perusahaan mempunyai beberapa jasa utama yaitu jasa properi berupa penyewaan lahan serta bangunan untuk pabrik. Selain itu, PT
KBN Persero menyediakan pelayanan terpadu satu pintu one stop service dan kegiatan pelayanan logisik yang terdiri dari jasa forward-
ing dan pergudangan.
jasa propertI
Kegiatan jasa properi merupakan jasa penyewaan bangunan pabrik dan atau lahan pabrik kepada investor, baik dari luar negeri berupa
Penanaman Modal Asing PMA maupun lokal berupa Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN, untuk kegiatan industri yang utamanya
berorientasi ekspor dan sebagian dapat dipasarkan di dalam negeri. Dari seluruh kegiatan usaha PT KBN Persero, jasa properi adalah
kontributor pendapatan usaha perusahaan yang paling besar. Inilah bisnis ini core business PT KBN Persero.
Sampai akhir tahun 2013 terdapat 10 sepuluh pelanggan baru pe- ngolahan yang telah menandatangani kontrak sewa bangunan pabrik
dengan total luas bangunan 20.468 m2 dan lahan seluas 10.761 m2. Para penyewa baru ini bergerak dalam bidang industri garmen, pack-
aging paper foto, dan solar cell. Terdapat pula 11 sebelas investor pengolahan yang memperluas sewa bangunan untuk pabrik seluas
4.065 m2 dan sewa lahan seluas 4.336 m2. Dengan penambahan tersebut, realisasi penyewaan bangunan dan lahan baru dan per-
luasan masing-masing mencapai 24.533 m2 dan 15.097 m2. Pada 2013 terhadap 23 duapuluh iga pelanggan putus kontrak dan
yang mengembalikan sewa bangunan dan lahan. Terhadap bangunan yang mengalami putus kontrak dan diinggalkan oleh penyewanya, PT
KBN Persero berupaya menyelesaikan permasalahan perizinan Peng- usaha Dalam Kawasan Berikat PDKB secara cepat dengan pihak bea
cukai agar bangunan tersebut dapat segera dipasarkan kembali. Akivitas usaha jasa properi yang menghasilkan 21 duapuluh satu
investor properi baru dan perluasan baik pengolahan maupun non- pengolahan di kawasan PT KBN Persero juga ini diraih dengan pelak-
sanaan hasil pemasaran dengan strategi yang invasif dan langsung kepada calon pelanggan. PT KBN Persero juga melakukan upaya
pemasaran jejaring melalui pelanggan yang ada, baik pelanggan baru maupun perluasan, serta akivitas pemasaran akif lainnya.
Management Analysis and Review
Tinjauan Operasi per Segmen Usaha Operational Review per Business Line
PT Kawasan Berikat Nusantara Persero’s or KBN is mainly en- gaged in the operaion of an industrial area either bearing a
bonded zone Export Processing Zone status or a non-bonded zone status. Bonded zone refers to a certain area within Indone-
sian Customs and Excise area which receives a special incenives, that is deferment of import duty and other levies.
The company has several major services that include the leasing of land and buildings for factory use. In addiion, PT KBN Persero
provides a one stop service and logisic service that consist of for- warding and warehousing services.
pRopeRty seRviCes
Property services consitute leasing of factory buildings and or factory land to investors, either prom overseas in the form of
Foreign Investment PMA or from local investors in the form of Domesic Investment PMDN for industrial aciviies that are ex-
port oriented and parially for the domesic market. Of the enire business aciviies of PT KBN Persero, the property services is the
biggest contributor to the company’s income. It is PT KBN’s core business.
Up to 2013 there are 10 ten new processing companies that have signed a leasing contract for a total area 20.468 m2 and land area
by 10.761 m2. These new leasers operate in the garment, pack- aging paper photo, and solar cell. Besides there are 11 eleven
processing companies that expanded their factory buildings by 4.065 m2 and land area by 4.336 m2. With this addiion, the fac-
tory building and land lease new leases and expansions realized now respecively amount to 24.533 m2 and 15.097 m2.
In 2013 as many as 23 twenty three customers had terminated their leasing contracts and return related buildings and land. PT
KBN Persero has acted immediately to solve business license for bonded zone company PDKB problem as soon as possible with
the customs oice to make related building marketable again. The property services that produced 21 twenty one new property
investors and lease expansions both processing and non-process- ing in the KBN area was achieved by implemening the markeing
results using an invenive strategy aimed directly at prospecive customers. PT KBN Persero also did network markeing eforts
through the exising customers that were either new customers or lease expansion customers and other markeing aciviies.
2013 Annual Report
n
PT KBN Persero
54
Laporan Tahunan 2013
n
PT KBN Persero
55
jasa LogIstIk a. Forwarding
Realisasi kegiatan SBU pelayanan logisik tahun 2013 dapat dilihat sebagai berikut:
LOGISTIC SERVICES a. Forwarding
The Logisic Services SBU operaion in 2013 net- ted a business volume as detailed below:
UraIan rkap 2013
reaL 2013 desCRiptions
Angkutan Ritase 42.307
22.667 55,6
Transportaion Trips Mekanik Box
7.473 11.893
159,1 Mechanical Equipment Box
Dokumen Dox 4.478
4.183 93,45
Documents Doc Layanan angkutan tahun 2012 mencapai 22.667
rit atau mencapai 55,6 dari RKAP 2013 sejum- lah 42.307 rit. Layanan mekanik tahun 2013 men-
capai 11.893 box atau 159,1 dari RKAP 2013 se- jumlah 7.473 box. Sedangkan layanan dokumen
mencapai 4.183 dokumen atau 93,45 dari RKAP 2013 sejumlah 4.478 dokumen.
Dalam usaha forwarding, selain usaha-usaha pe- masaran logisik di luar kawasan perseroan, juga
dilakukan upaya untuk meningkatkan pangsa pa- sar dengan pendekatan kepada investor PT KBN
Persero melalui peningkatan kualitas la yanan jasa dan pendekatan kepada investor yang belum
memakai jasa unit logisik. Transportaion Service in 2013 reached 22,667
trips or 53.6 of the RKAP 2012 projecion of 42,307 trips. Mechanical Equipment Service in
2013 atained 11,893 box or 159,1 of the RKAP 2013 number of 7,473 documents or 93.4 of the
RKAP 2013 number of 4,478 document. In the forwarding business, aside from the lo-
gisic service markeing atempts outside of the company’s zone, market share increasing eforts
are done within the PT KBN circle of investors by enhancing the quality of services and by reach-
ing out to the investors that have not used the services of the logisics unit.
b. Pergudangan Penyewaan gudang tertutup dan terbuka selama
tahun 2013 adalah sebagai berikut: Uraian
Gudang Gudang
Descripions Tertutup
Terbuka Covered
Open Warehouses Warehouses
Penyewaan s.d. 31 Desember 2012 41.710
167.225 Leasing unil December, 31st 2012
Koreksi luasan 9.718
1.469 Width correcion
Dialihkan ke properi kawasan 1.000
21.000 Shited to zone properly
Penyewaan baruperluasan 3.930
42.764 New leasesexpansions
Pemutusan pengembalian 3.450
33.050 Terminaionreturn of warehouses
Jumlah 31.472
154.470 Total
b. Warehousing Lease of covered and open warehouses in 2013
are as follows:
Gudang tertutup yang disewakan secara kon- trak space tahun 2013 mencapai 31.472 m2 atau
59,6 dari RKAP tahun 2013 seluas 522.773 m2. Sedangkan gudang terbuka tahun 2013 men-
capai luasan 154.470 m2 atau 98,7 dari RKAP tahun 2013 seluas 156.514 m2. Volume mekanik
pergudangan reachstaker tahun 2013 mencapai 126.897 TEUSbox atau 154,2 dari RKAP tahun
2013 sejumlah 82.278 TEUSbox. Volume me- kanik pergudangan forklit tahun 2013 mencapai
262.771 ton m3 atau 84,6 dari RKAP tahun 2013 sejumlah 310.679 ton m3.
Gudang tertutup yang disewakan secara kon- trak space tahun 2013 mencapai 31.472 m2 atau
59,6 dari RKAP tahun 2013 seluas 522.773 m2. Sedangkan gudang terbuka tahun 2013 menca-
pai luasan 154.470 m2 atau 98,7 dari RKAP tahun 2013 seluas 156.514 m2. Volume mekanik
pergudangan reachstaker tahun 2013 mencapai 126.897 TEUSbox atau 154,2 dari RKAP tahun
2013 sejumlah 82.278 TEUSbox. Volume me- kanik pergudangan forklit tahun 2013 mencapai
262.771 ton m3 atau 84,6 dari RKAP tahun 2013 sejumlah 310.679 ton m3.
Management Analysis and Review
2013 Annual Report
n
PT KBN Persero
56
Laporan Tahunan 2013
n
PT KBN Persero
57
Realisasi per 31 Desember 2013 menunjukkan peningkatan laba yang luar biasa. Laba perusa-
haan tahun 2013 tumbuh 1.848,5 dari Rp 41,18 miliar menjadi Rp 259,63 miliar. Posisi likuiditas
perusahaan mencapai 308,8 dan posisi solva- bilitas perusahaan mencapai 375,7. Adapun ak-
iva lancar PT KBN Persero sebesar Rp 576,14 mi liar. Dari sisi kewajiban, perusahaan memiliki
kewajiban jangka pendek dan jangka panjang masing-masing sebesar Rp 186,55 miliar dan Rp
148,14 miliar. Arinya, total kewajiban perusa- haan sebesar Rp 334,71 miliar atau 50,5 dari
modal dan cadangan sebesar Rp 663,12 miliar.
pendapatan darI sektor jasa propertI, kepeLabUhanan, dan prIma beton
Pendapatan jasa properi, kepelabuhan, dan Prima Beton tahun 2013 sebesar Rp 524,2 mi-
liar atau 95,3 dari RKAP tahun 2013 sebesar Rp 550,08 miliar. Beban pokok Properi, Kepelabu-
hanan, dan Prima Beton tahun 2013 sebesar RP 175,31 miliar atau 57 dari RKAP Tahun 2013
sebesar Rp 307,63 miliar. Laba bruto Properi, Kepelabuhanan, dan Prima Beton tahun 2013
sebesar RP 348,89 miliar atau 143,9 dari RKAP Tahun 2013 sebesar Rp 242,44 miliar.
g
Realisasi pendapatan dan beban pokok jasa properi terdiri dari SBU Kawasan Cakung,
SBU Kawasan Prima, SBU Pengelolaan Air, SBU Manajemen Properi Non Industri, dan Ventu-
ra tahun 2013 sebesar Rp 477,34 miliar atau 95 dari RKAP tahun 2013 sebesar Rp 498,69
miliar. Beban pokok properi tahun 2013 sebe- sar Rp 131,9 miliar atau 49,9 dari RKAP Ta-
hun 2013 sebesar Rp 264,09 miliar. Laba bruto properi tahun 2013 sebesar Rp 345,44 miliar
atau 147,2 dari RKAP Tahun 2013 sebesar Rp 234,6 miliar.
g
Pendapatan jasa kepelabuhan tahun 2013 sebesar Rp 2,14 miliar atau 94,4 dari RKAP Ta-
hun 2013 sebesar Rp 2,27 miliar. Beban pokok kepelabuhanan tahun 2013 sebesar RP 1,06
miliar atau 141,6 dari RKAP Tahun 2013 sebe- sar Rp 0,75 miliar. Laba bruto kepelabuhanan
tahun 2013 sebesar Rp 1,07 miliar atau 70,9 dari RKAP Tahun 2013 sebesar Rp 1,51 miliar.
Management Analysis and Review
Kinerja Keuangan Financial Performance
The realizaion as per December 31st 2013 shows an incredible proit rising. The company’s proit
rose 1,848.5 from Rp 41.18 billion to Rp 259.63 billion. The company’s liquidity posiion reached
308.8 and it’s solvency posiion 375.7. PT KBN Persero’s current assets stood at Rp 576.14 bil-
lion. On the liabiliies side, the company had short term and long term liabiliies respecively Rp
186.55 billion and Rp 148.14 billion. This means that the company’s total liabiliies was as much
as Rp 334.71 billion or 50.5 of the capital and reserves amount of Rp 663.04 billion.
InCOME frOM THE PrOPErTy SErvICES, POrT SErvICES, AnD PrIMA BETOn SErvICES
The income from Property Services, Port Services, and Prima Beton Services in 2013 was Rp 524.2
billion or 95.3 of the RKAP 2013 projecion of Rp 550.08 billion. The main cost of Property Services,
Port Services, and Prima Beton Services in 2013 stood at Rp 175.31 billion or 57 of the RKAP
2013 igure of Rp 307.63 billion. The gross proit of Property Services, Port Services, and Prima Beton
Services in 2013 was Rp 348.89 billion or 143.9 of the RKAP 2013 stated Rp 242.44 billion.
g
The realizaion of income and main cost of Property Services consists of The Cakung Area
SBU, The Prime Area SBU, Water Supply SBU, Non-Industry Property Management SBU, and
The Venture in 2013 reached Rp 477.34 bil- lion or 95 of the RKAP 2013 projecion of Rp
498.69 billion. The main cost of Property Ser- vices in 2013 stood at Rp 131.9 billion or 49.9
of the RKAP 2013 igure of Rp 264.09 billion. The gross proit of Property Services in 2013
was Rp 345.44 billion or 147.2 of the RKAP 2013 stated Rp 234.6 billion.
g
Income from port services in 2013 was Rp 2.14 miliar or 94,4 of the RKAP 2013 projecion of
Rp 2.27 billion. The main cost of port services in 2013 amounted Rp 1.06 billion or 141.6
of the RKAP 2013 igure of Rp 0.75 billion. The gross proit of port services in 2013 was Rp
1.07 billion or 70.9 of the RKAP 2013 stated Rp 1.51 billion.
g
Pendapatan jasa Prima Beton tahun 2013 sebe- sar Rp 44,72 miliar atau 91,1 dari RKAP Tahun
2013 sebesar Rp 49,12 miliar. Beban pokok Prima Beton tahun 2013 sebesar Rp 42,34 mi-
liar atau 99 dari RKAP Tahun 2013 sebesar Rp 42,79 miliar. Laba bruto Prima Beton tahun
2013 sebesar Rp 2,38 miliar atau 37,6 dari RKAP Tahun 2013 sebesar Rp 6,33 miliar.
pendapatan darI sektor jasa LogIstIk
g
Jasa Forwarding Pendapatan jasa forwarding tahun 2013 sebe-
sar Rp 27,02 miliar atau 65,2 dari RKAP Tahun 2013 sebesar Rp 41,45 miliar. Beban pokok jasa
forwarding tahun 2013 sebesar Rp 26,54 miliar atau 75 dari RKAP Tahun 2013 sebesar Rp 35,38
miliar. Laba bruto jasa forwarding tahun 2013 ter- catat Rp 0,48 miliar atau 7,9 dari RKAP Tahun
2013 sebesar Rp 6,07 miliar.
g
Jasa Bengkel Pendapatan jasa bengkel tahun 2013 sebesar
Rp 0,57 miliar atau 40,8 dari RKAP Tahun 2013 sebesar Rp 1,4 miliar. Beban pokok jasa bengkel
tahun 2013 sebesar Rp 26,54 miliar atau 75 dari RKAP Tahun 2013 sebesar Rp 35,38 miliar. Laba
bruto jasa bengkel tahun 2013 tercatat Rp 0,05 miliar atau 9,3 dari RKAP Tahun 2013 sebesar
Rp 0,58 miliar.
g
Jasa Pergudangan Pendapatan jasa pergudangan tahun 2013 sebe-
sar Rp 50,64 miliar atau 121,5 dari RKAP Tahun 2013 sebesar Rp 41,67 miliar. Beban pokok jasa
pergudangan tahun 2013 sebesar Rp 23,79 miliar atau 106,2 dari RKAP Tahun 2013 sebesar Rp
22,4 miliar. Laba bruto jasa pergudangan tahun 2013 tercatat Rp 26,85 miliar atau 139,3 dari
RKAP Tahun 2013 sebesar Rp 19,27 miliar.
g
The income from the Prima Beton Services in 2013 was Rp 44.72 billion or 91.1 of the RKAP
2013 projecion of Rp 49.12 billion. The main cost of the Prima Beton Service in 2013 was Rp
42.34 billion or 99 of the RKAP 2013 igure of Rp 42.79 billion. The gross proit of the Prima
Beton Service in 2013 stood at Rp 2.38 billion or 37.6 of the RKAP 2013 amounted Rp 6,33
miliar.
inCoMe fRoM tHe logistiC seRviCes seCtoR
g
Forwarding Service The income from the forwarding service in 2013
was Rp 27,02 billion or 65.2 of the RKAP 2013 projecion of Rp 41.45 billion. The main cost of
forwarding service in 2013 amounted Rp 26.54 billion or 75 of the RKAP 2013 igure of Rp 3.38
billion. The gross proit of forwarding service in 2013 stated Rp 0.48 billion or 7,9 of the RKAP
2013 projecion of Rp 6.07 billion.
g
Mechanical Service The income from the Mechanical Service in 2013
was Rp 0.57 billion or 40.8 if the RKAP 2013 pro- jecion of Rp 1.4 billion. The main cost of mechan-
ical service in 2013 was Rp 26.54 billion or 75 of the RKAP 2013 igure of Rp 35.38 billion. The
gross proit of mechanical service in 2013 stat- ed at Rp 0.05 billion or 9,3 of the RKAP 2013
amounted Rp 0.58 billion.
g
The income from the warehousing service in 2013 was Rp 50.64 billion or 121,5 of the RKAP
2013 projecion of Rp 41.67 billion. The main cost of the warehousing service in 2013 was Rp 23.79
billion or 106.2 of the RKAP 2013 igure of Rp 22.4 billion. The gross proit of the warehous-
ing service in 2013 stated at Rp 26.85 billion or 139.3 of the RKAP 2013 amounted Rp 19.27 bil-
lion.
2013 Annual Report
n
PT KBN Persero
58
Laporan Tahunan 2013
n
PT KBN Persero
59
Management Analysis and Review
Dengan akiva lancar tahun 2013 sebesar Rp 1,257 triliun atau mencapai 375,68 dibanding-
kan dengan kewajiban lancar sebesar Rp 186,55 dan jumlah kewajiban 2013 sebesar Rp 334,71
miliar, menunjukkan bahwa perusahaan masih sangat mampu membayar utang baik kewajiban
lancar maupun kewajiban jangka panjang melalui akiva lancar. Kondisi ini ditopang cash manage-
ment yang efekif.
Kemampuan Membayar Utang Tingkat Kolektibilitas Piutang Debt Payment Capacity Receivables Collectability Rate
In 2013, the Company had total current assets of Rp 1.257 trillion or amouning to 375,68 com-
pared to current liabiliies amouning just to Rp 186.55 billion and compared to total liabiliies
in 2013 of Rp 334.71 billion. It indicates that the Company has tremendous capacity to pay debt,
both current and long-term liabiliies, through current assets. This situaion is supported by an
efecive cash management.
Pada tangal 14 Agustus 2008, berdasarkan Kepu- tusan Pemegang Saham di luar rapat, yang kemu-
dian disahkan dengan Akta Notaris Sudiono Kun- tjoro, SH, MH No.3, tanggal 12 September 2008,
terjadi Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan di mana Modal Dasar meningkat dari semula
sebesar Rp 800 miliar menjadi Rp 1 triliun dan peningkatan Modal Disetor sebesar Rp 100 mi-
liar yang diambil dari Cadangan Perusahaan, se- hingga komposisi Pemerintah Republik Indonesia
menjadi sebesar Rp 226.220.000.000 88,74 dan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta sebesar Rp 33.780.000.000 11,26.
Pada tanggal 30 Maret 2010 anggaran dasar di- ubah lagi dengan penambahan Modal DKI sebe-
sar Rp 63.945.000.000. Modal dasar ditempatkan menjadi sebesar Rp 363.945.000.000 sehingga
komposisi Pemerintah Republik Indonesia sebe- sar Rp 266.220.000.000 dan Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta sebesar Rp 97.725.000.000. Perubah- an tersebut telah disahkan dengan Akta Notaris
H. Umaran Mansjur, SH, no. 8 tanggal 29 April 2010 dan telah mendapat persetujuan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indone- sia no: AHU0042869.AH.01.09 tahun 2010 tang-
gal 7 Juni 2010.
Struktur Modal Tingkat Likuiditas Capital Structure Liquidity Rate
On August 14, 2008, pursuant to the Decision of the Shareholders Beyond the Meeing, which
was then raifed by the Notarial Deed of Agus Sudiono Kuntjoro, SH, MH, No. 3 dated Septem-
ber 12, 2008, the Amendment to the Company’s Aricles of Associaion was made in which the
Authorized Capital was increased from iniially amouning to Rp 800,000,000,000 into in the
amount of Rp 1,000,000,000,000 and the in- crease of the Paid-up Capital in the amount
of Rp 100,000,000,000 taken from the Com- pany’s Reserves, so that the composiion of
the Government of the Republic of Indonesia became in the amount of Rp 266,220,000,000
88.74 and the Provincial Government of the Special Capital City Area of Jakarta became in the
amount of Rp 33,780,000,000 11.26. On March 30, 2010 the Company’s Aricles of As-
sociaion was changed again with the Provincial Government of the Special Capital City Area of Ja-
karta Increase in the amount of Rp 63.945.000.000. The Authorized Capital placed into registraion
Rp 363.945.000.000 therefore the composiion of the Government of the Republic of Indonesia Rp
266.220.000.000 and the Provincial Government of the Special Capital City Area of Jakarta in the
amount of Rp 97.725.000.000. The amendment was approved by Notarial Deed H. Umaran Mansjur, SH,
No: 8 of 29 April 2010 and was approved by the Minister of Jusice and Human Rights Republic of
Indonesia no: AHU0042869.AH.01.09 year 2010 on June 7, 2010.
Komponen-komponen substansial dari pendapa- tan dan beban lainnya yang berpengaruh terha-
dap hasil usaha perseroan, antara lain: Pendapatan dan beban lain-lain utamanya diper-
oleh dari keuntungan selisih kurs, hasil bunga de- posito, bunga obligasi, dan jasa giro. Jumlah pen-
dapatan lain-lain neto tahun 2013 sebesar Rp 42,76 miliar atau 1.601,9 dari RKAP Tahun 2013 sebesar
Rp 2,67 miliar. Sedangkan realisasi beban usaha ta- hun 2013 sebesar Rp 109,15 miliar atau 96,4 dari
RKAP Tahun 2013 sebesar Rp 113,18 miliar.
Komponen-komponen Substansial dari Pendapatan Beban Lainnya Substantial Components of Revenues other Costs
Substanial components of revenues and other costs afecing Corporate proits from operaions,
are as follows: The company’s other income and cost mainly
from the gain on foreign currency rate, ime de- posits’ interest income, bonds’ yield, and the cur-
rent accounts’ income. The amount of other in- come in 2013 was Rp 42.76 billion or 1,601.9 of
the RKAP 2013 igure of Rp 2.67 billion. Whereas the realizaion of operaing expense in 2013 was
Rp 109.15 billion or 96.4 of the RKAP 2013 amounted Rp 113.18 billion.
Memasuki tahun 2013, pemulihan ekonomi du- nia dari krisis masih belum meyakinkan. Pereko-
nomian negara-negara Eropa dan Amerika Seri- kat masih belum stabil. Kadang, perekonomian
mereka memberikan sinyal posiif namun sering pula diikui dengan tanda-tanda perlambatan.
Upaya anisipasi yang bisa dilakukan Indonesia dan PT KBN Persero adalah menjaga dan men-
ingkatkan kepercayaan investor asing. Caranya, berupa perbaikan iklim investasi untuk menarik
lebih banyak investor masuk ke Indonesia, dan khususnya kawasan PT KBN Persero. Selama ini,
Indonesia sudah dikenal sebagai negara tujuan investasi asing di Asia Tenggara yang kompeiif.
Namun, kenaikan Upah Minimum Provinsi UMP Daerah Khusus Ibukota DKI Jakarta sedikit ba-
nyak memukul iklim investasi di Jakarta, khusus-
Prospek Usaha Business Prospect
In early 2013, the world economic recovery from the crisis was not convincing. Economies of Eu-
rope and the United States is not stable. Some- imes, they give the economy a posiive signal but
oten accompanied by signs of a slowdown. That can be done to anicipate by Indonesia and
PT KBN Persero is to maintain and improve the conidence of foreign investors. The trick, as the
improvements in the investment climate to at- tract more investors to enter Indonesia, and in
paricular to the PT KBN Persero’s are. So far, In- donesia has been known as a compeiive foreign
investment desinaion in Southeast Asia. However, the increase in the Provincial Minimum
Wage UMP in Special Capital Region DKI Jakar- ta bit much hit the investment climate in Jakarta,
2013 Annual Report
n
PT KBN Persero
60
Laporan Tahunan 2013
n
PT KBN Persero
61
nya PT KBN Persero. Tahun ini, kenaikan UMP di Jakarta mencapai 44. Kenyataan ini memuncul-
kan kekhawairan investor terhadap kemungkin- an kenaikan UMP pada tahun-tahun berikutnya
yang tak terkendali dan akan sangat menyulitkan operasional perusahaan.
Jika kenaikan UMP pada tahun-tahun menda tang benar-benar tak terkendali bisa mengganggu
iklim investasi di Jakarta. Beberapa investor su- dah berencana untuk merelokasi bisnis mereka
keluar dari wilayah DKI Jakarta ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Mereka beralasan
UMP di iga provinsi tersebut lebih rendah dari Jakarta dan cenderung lebih kondusif. Perusa-
haan yang berencana merelokasi bisnis tersebut adalah perusahaan Penanaman Modal Asing
PMA yang sangat memiliki perhitungan investa- si dalam jangka panjang.
Adanya sedikit gangguan iklim investasi ini ter- cermin pada kinerja PT KBN Persero dalam
menggaet investor properi baru dan perluasan baik pengolahan maupun non-pengolahan. Sam-
pai akhir tahun 2013 terdapat 10 sepuluh pel- anggan baru pengolahan yang telah menanda-
tangani kontrak sewa bangunan pabrik dengan total luas bangunan 20.468 m2 dan lahan se-
luas 10.761 m2. Para penyewa baru ini bergerak dalam bidang industri garmen, packaging paper
foto, dan solar cell. Terdapat pula 11 sebelas investor pengolahan
yang memperluas sewa bangunan untuk pabrik seluas 4.065 m2 dan sewa lahan seluas 4.336 m2.
Dengan penambahan tersebut, realisasi penye- waan bangunan dan lahan baru dan perluasan
masing-masing mencapai 24.533 m2 dan 15.097 m2. Arinya, terdapat 21 investor baru dan per-
luasan sepanjang tahun 2013. Di sisi lain, pada 2013 terhadap 23 duapuluh iga pelanggan pu-
tus kontrak dan yang mengembalikan sewa ba- ngunan dan lahan.
Terhadap bangunan yang mengalami putus kon- trak dan diinggalkan oleh penyewanya, PT KBN
Persero berupaya menyelesaikan permasalah- an perizinan Pengusaha Dalam Kawasan Berikat
especially at PT KBN Persero. This year, the in- crease of minimum wage in Jakarta reached 44.
This fact raises investor concern about a possible increase in UMP in subsequent years of unbridled
and would greatly complicate the company’s op- eraions.
If the UMP rise in the coming years is really out of control could disrupt the investment climate in
Jakarta. Some investors are already planning to relocate their businesses out of Jakarta to West
Java, Central Java, and East Java. They reasoned UMP in the three provinces is lower than Jakarta
and tend to be more conducive. The companies that is planning to relocate their business are For-
eign Investment Company PMA who has a very long-term investment calculaions.
These litle investment climate disrupion is re- lected in the performance of PT KBN Persero to
atract new property investors and the expansion of both processing and non-processing. Unil the
end of 2013 there were 10 ten new process- ing customers who have signed factory build-
ings’ lease contract with a total building area of 20,468 m2 and a land area of 10,761 m2. The
new tenant is engaged in the garment industry, packaging paper photographs and solarcell.
There were also 11 eleven processing investor who leases the building to expand a factory cov-
ering an area of 4,065 m2 and 4,336 m2 area of land lease. With these addiions, the realizaion
of buildings and land leasing new and expan- sion respecively reached 24,533 m2 and 15,097
m2. That is, there were 21 new investors and ex- pansion throughout the year 2013. On the other
hand, in 2013 there were 23 twenty three cus- tomers broke the contract and returned the lease
of buildings and land. Against the tenants who dropped out of the
building contract, PT KBN Persero seeks to re- solve the licenses for bonded zone entrepreneurs
PDKB as quickly as possible with the customs so PDKB secara cepat dengan pihak bea cukai agar
bangunan tersebut dapat segera dipasarkan kem- bali. Ke depan, perusahaan juga terus melakukan
upaya pemasaran jejaring melalui pelanggan yang ada baik pelanggan baru maupun perluasan
serta akivitas pemasaran akif lainnya. Demi memikat investor, PT KBN Persero
bertekad untuk melengkapi sarana dan prasa- rana yang berkualitas dengan dukungan Sum-
berdaya Manusia SDM yang profesional. Untuk meningkatkan pendapatan, ada beberapa lahan
yang berada di samping jalan tol akan dikeluar- kan dari status berikat menjadi non-berikat. La-
han tersebut akan dikembangkan untuk kawasan komersial seperi pembangunan pusat perda-
gangan dan bisnis, perkantoran, hotel, hingga apartemen.
Untuk menganisipasi pengembangan bisnis usa- ha di masa mendatang dan meningkatkan pe-
layanan pelanggan, PT KBN Persero akan terus melakukan berbagai upaya berikut:
o Melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperi Badan Koordinasi Penanaman Modal
BKPM, Badan Penanaman Modal dan Pen- dayagunaan Kekayaan dan Usaha Daerah
BPM PKUD, Kementerian Perdagangan, Ke- menterian Perindustrian, dan instansi lainnya.
o Melakukan koordinasi dengan pihak Bea dan Cukai dalam rangka pengurangan lokasi Ka-
wasan Berikat, Kawasan Pabean, rekomendasi izin PDKB dan Pengusaha Pada Gudang Berikat
PPGB. o Pengawasan konsultan Survey Kepuasan Pel-
anggan. o Pengawasan Konsultan Pekerjaan Review SBU.
Untuk itu, PT KBN Persero cukup opimis- is bahwa prospek usaha ke depan tetap baik.
Perkembangan pendapatan yang inggi pada ta- hun 2013 akan terus diingkatkan. Perusahaan
meyakini, di tengah krisis inansial yang melanda dunia, ketertarikan investor untuk berinvestasi di
PT KBN Persero tetap inggi. Pertumbuhan aset juga akan selalui diingkatkan seiring penambah-
an cadangan yang digunakan untuk kegiatan in- vestasi.
that the building could be marketed again. Look- ing ahead, the company also coninues to make
networking markeing eforts through exising customers both new customers and expand as
well as other acive markeing aciviies. For the sake of luring investors, PT KBN Persero
is determined to complete a quality infrastruc- ture with the support of Human Resources HR
professionals. To increase revenue, there is some land that is next to the toll roads will be removed
from the bonded status to a non-bonded area. The land will be developed for commercial areas
such as the development of trade and business centers, oices, hotels, to apartments.
To anicipate business growth in the future and to enhance customer services, the following eforts
have been made: o To work in coordinaion with related agen-
cies such as BKPM Coordinaing Agency for Investment, Board of Investment and Wealth
and Empowerment of Local Business BPM PKUD, The Ministry of Trade, The Ministry of
Industry, and other agencies. o To work in coordinaion with the Customs Ex-
cise Oice in order to decrease the locaion of Bonded Zones, Customs Areas, PDKB and PPGB
license recommendaions and abolishment. o Supervision by Customer Saisfacion Survey.
o Supervision by SBU Review Work Consultant.
The Company is opimisic that future business prospects are sill good. PT KBN Persero’s high
annual income growth in 2013 will coninue to be improved. The Company believes, the investors’
interes to invest in the PT KBN Persero remains high. The asset growth will also be improved with
increasing reserves used for invesing aciviies.
Management Analysis and Review
2013 Annual Report
n
PT KBN Persero
62
Laporan Tahunan 2013
n
PT KBN Persero
63
Sampai akhir tahun 2013 terdapat 10 sepuluh pelanggan baru pengolahan yang telah menan-
datangani kontrak sewa bangunan pabrik dengan total luas bangunan 20.468 m2 dan lahan seluas
10.761 m2. Ada pula 11 sebelas investor peng- olahan yang memperluas sewa bangunan untuk
pabrik seluas 4.065 m2 dan sewa lahan seluas 4.336 m2. Dengan penambahan tersebut, reali-
sasi penyewaan bangunan dan lahan baru dan perluasan masing-masing mencapai 24.533 m2
dan 15.097 m2. Keberadaan 21 duapuluh satu investor pro-
peri baru dan perluasan baik pengolahan mau- pun non-pengolahan di dalam kawasan PT. KBN
Persero diperoleh dengan dilakukannya strategi pemasaran secara intensif dan langsung kepada
calon pelanggan, pemasaran jejaring melalui pe- langgan yang ada, baik pelanggan baru maupun
perluasan, dan melakukan usaha-usaha pemasar- an secara akif.
Jumlah perusahaan pengolahan yang berkegiatan di kawasan PT KBN Persero sebanyak 104 perusa-
haan. Dari 104 perusahaan ini terdiri dari 89 investor Penanaman Modal Asing PMA dan 15 perusahaan
Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN. Selain perusahaan pengolahan terdapat juga 56
perusahaan pergudangan, 8 perusahaan penye- waan dermaga, dan 75 perusahaan penunjang
lainnya. Dengan kata lain, jumlah perusahaan non-pengolahan sebesar 139 perusahaan.
Ekspektasi pasar terhadap harga sewa masih berkisar antara USD 1,85 s.d. USD 3m2bu-
lan sehingga masih di atas SKD No. 33SKD DIRUT032006. Adapun tarif sewa lahan berada
di kisaran USD 0,5 s.d. USD 1m2bulan. Hal ini berkaitan dengan struktur biaya produksi, se-
hingga harga jual komodii tersebut dapat ber- saing di pasaran dunia.
Untuk meningkatkan penyewaan properi ba- ngunan pabrik, lahan, dan logisik, berbagai upa-
ya telah dilakukan guna memenuhi target dalam RKAP Tahun 2013, sebagai berikut:
o Melakukan kegiatan program penawaran perlu-
Aspek Pemasaran Marketing Aspect
asan usaha bagi perusahaan yang berkinerja baik. o Promosi melalui penyebaran brosurCD ke
berbagai asosiasi, ECONID, INA, TEITRA, JET- RO, dan Perwakilan Dagang Asing yang berada
di Indonesia. o Pendekatan terhadap para investor di PT KBN
Persero untuk membangun jaringan dan mem berikan referensi kepada relasi dan mitra
bisnisnya. o Pengadaan dan penyempurnaan buku pandu-
an investor terkait perubahan peraturan kepa- beanan dan fasilitas.
o Pemasangan iklan di Yellow Pages dan bebera- pa media cetak.
o Bekerja sama dengan Himpunan Kawasan In- dustri HKI dalam menjaring investor.
o Public service lewat markeing online PT KBN Persero.
Dalam usaha forwarding, selain usaha-usaha pe- masaran logisik di luar kawasan perseroan, juga
dilakukan peningkatan pangsa pasar di lingkung- an investor PT KBN Persero melalui peningkat-
an kualitas layanan jasa dan pendekatan kepada investor yang belum memakai jasa unit logisik.
Layanan angkutan tahun 2013 mencapai 22.667 rit atau 53,6 dari RKAP Tahun 2013 sejumlah
42.307 rit. Layanan mekanik tahun 2013 men- capai 11.893 box atau 159,1 dari RKAP Tahun
2013 sejumlah 7.473 box. Sedangkan layanan dokumen mencapai 4.183 dokumen atau 93,4
dari RKAP Tahun 2013 sebanyak 4.478 dokumen. Gudang tertutup yang disewakan secara kon-
trak space tahun 2013 mencapai 31.472 m2 atau 59,6 dari RKAP Tahun 2013 seluas 52.773 m2.
Sedangkan penyewaan gudang terbuka tahun 2013 mencapai 154.470 m2 atau 98,7 dari
RKAP Tahun 2013 seluas 156.514 m2. Volume mekanik pergudangan reachstaker tahun
2013 mencapai 126.897 boxTEUS atau 154,2 dari RKAP Tahun 2013 sebesar 82.278 boxTEUS.
Volume mekanik pergudangan forklit tahun 2013 mencapai 262.771 tonm3 atau 84,6 dari
RKAP Tahun 2013 sebesar 310.679 tonm3. Up to the end of 2013 there are 10 ten new
processing customers that have signed a lease contract for a total building area of 20,468 m2
and land area by 10.761 m2. There are 11 elev- en processing investors who extended their fac-
tory building lease by 4,065 m2and land area by 4,336 m2. With these addiions, the realizaion of
building and land lease both new ones and ex- tensions respecively amounted 24,533 m2and
15,097 m2. The success in gaining 21 new property inves-
tors and extensions in both processing and non- processing customers in the KBN Persero zone
were the result of an intenive markeing strategy aimed directly at prospecive customers through
the exising customers, both new customers and property extensions, and other acive markeing
tools. The amount of processing companies operaing
in PT KBN Persero zone is 104 companies. Of the 104 companies, there are 89 foreign investors
PMA and 15 domesic investors PMDN. Beside the processing companies, there are 56
warehousing companies, 8 dock rental compa- nies, and 75 other supporing companies. In an-
other words, the amount of non-processing com- panies are 139 companies.
Market expectaion on lease rate remains around USD 1.85 up to 3.00m2month, which is sill
above the igure indicated in SKD No. 33SKD DIRUT032006. While the land lease rate around
USD 0.5 up to USD 1.00m2month. This relates to producion cost structure, meaning that our
lease rate is compeiive in the world market. To increase the lease of factory buildings, land,
and logisics, a variety of eforts have been made in order to meet the target in the RKAP 2013.
These eforts include: o Carrying out a program of business expansion
ofers directed to companies with good perfor- mance.
o Promoional work through the spreading of brochuresCD to various associaions, ECONID,
INA, TEITRA, JETRO, and Foreign Trade Repre- sentaives in Indonesia.
o Approaching the exising investors in the PT KBN Persero zone to build a network to
spread informaion about KBN’s services to their business partners and relaions.
o Providing and updaing the investor guide book with regard to the improvements made
to the faciliies and the changes in customs regulaions.
o Posing adverisements in the Yellow Pages and mass media.
o Doing cooperaions with The Industrial Estate Associaions HKI to bring investors.
o Doing Public service through markeing online PT KBN Persero.
In the forwarding business, besides logisic mar- keing outside the Company’s area, market share
increasing eforts are also done within the circle of KBN investors by enhancing the service quality
and approaching investors who have not used the services of the logisic service unit.
The transportaion service in 2013 reached 22,667 trips or 53.6 of the RKAP 2013 igure of
42,307 trips. The mechanical service in 2013 at- tained 11,893 box or 159.1 of the RKAP 2013
projecion of 7,473 box. Whereas the document services reached 4,183 documents or 93.4 of
the RKAP 2013 amounted 4,478 documents. Covered warehouses leased on space contract in
2013 reached 31,472 m2 or 59.6 of the RKAP 2013 igure of 52,773 m2. While open warehous-
es in 2013 reached 154,470 m2or 98.7 of the RKAP 2013 igure of 156.514 m2.
Warehouse reachtaker volume in 2013 atained 126,897 boxesTEUS or 154,2 of the RKAP 2013
igure of 82,278 boxesTEUS. Warehouse forklit volume in 2013 was 262,771 tonsm3or 84.6 of
the RKAP 2013 amounted 310.679 tonm3.
Management Analysis and Review
2013 Annual Report
n
PT KBN Persero
64
Laporan Tahunan 2013
n
PT KBN Persero
65
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Peme- gang Saham RUPS tanggal 17 Juni 2012 telah
ditetapkan bahwa laba bersih digunakan untuk pembagian dividen kepada pemegang saham,
cadangan, taniem untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris, serta Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan. Pemberian taniem dikaitkan dengan kinerja perusahaan telah dianggarkan
dan diperhitungkan sebagai biaya dan dalam per- lakuan akuntansi dicatat sebagai Biaya Taniem.
Kebijakan pembagian laba usaha sesuai dengan hasil RUPS adalah sebagai berikut:
Kebijakan Dividen Dividend Policy
Based on the decision of the General Sharehold- ers Meeing RUPS, dated June 17, 2013, it has
been sipulated that the net proit should be used for dividen apporionment to the shareholders,
for the company reserves, for bonuses to mem- bers of management and the Board of Commis-
sioners, and for the Environmental Management and Partnership Program PKBL. The handing of
bonuses is linked to corporate performance and is budgeted and calculated as cost in accountancy it
recorded as Biaya Taniem. Proit distribuion in accordance with the decision
of RUPS is as follows:
rp
Deviden 9.832.025.294
70,00 dividend
Cadangan 4.213.725.126
30,00 Reserves
Jumlah 14.045.750.420
100,00 Total
Untuk menjamin kesejahteraan hari tua kar- yawan, perusahaan telah mengikutsertakan kar-
yawan pada program Jamsostek dan Program Jaminan Hari Tua JHT melalui Dana Pensiun
Lembaga Keuangan DPLK PT Asuransi Jiwasraya Persero.
Di samping itu program dana pensiun juga meru- pakan penghargaan perusahaan atas jasa-jasa
karyawan yang telah mengabdi kepada perusa- haan selama bertahun-tahun. Dengan keyakinan
akan adanya kesinambungan penghasilan, di- harapkan tercipta moivasi kerja yang tenang ser-
ta loyalitas kepada perusahaan yang pada giliran- nya akan meningkatkan produkiitas. Sedangkan
bagi perusahaan program dana pensiun dapat menjadi motor penggerak yang dibutuhkan un-
tuk memajukan perusahaan.
Program Dana Pensiun Changes of Pension Fund Program
To ensure the welfare of old-age employees, the company has included employee at the Jamsostek
Program Social Security and the Old Age Secu- rity Program JHT through a Financial Insitu-
ion Pension Fund DPLK PT. Asuransi Jiwasraya Persero.
Beside that, the program also is a corporate award for the services of employees who have
served the company for many years. With the belief in the coninuity of income, is expected to
create a quiet work moivaion and loyalty to the company that will increase producivity. As for
the company, this program can be a driving force to advance the company.
Seluruh kewajiban PT KBN Persero terhadap pa- jak untuk tahun 2013 telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Adapun rincian kewajiban pajak yang telah dibayarkan selama
dua tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Kewajiban Perpajakan Tax Liabilities
The enire tax liability PT. KBN Persero for the year 2010, has been carried out in accordance
with applicable regulaions. The details of the tax liability has been paid during the last two years
are as follows:
jenIs pajak 2013
2012 tax type
PPh Pasal 21 Rampung 6.573,54
4.179,64 Income Tax of Aricle 21 Final
PPh Pasal 4 Ayat 2 50.263,57
19.580,15 Income Tax of Aricle 4 verses 2
PPN Keluaran 32.890,34
28.363,33 Tax for Services
Pajak Bumi dan Bangunan 13.858,41
9.417,70 Tax on Land and Building
Jumlah 103.585,86
61.540,82 Total
dalam juta Rupiah in milion Rupiah
Management Analysis and Review
2013 Annual Report
n
PT KBN Persero
66
Laporan Tahunan 2013
n
PT KBN Persero
67
Management Analysis and Review
Sumber Daya Manusia Human Resources
a. KoMPoSISI KaRYaWaN BeRdaSaRKaN lo kasI kerja
