8
2.2 Kompresi Video
Dalam teori informari kompresi data atau sumber pengkodean adalah proses encoding informasi dengan menggunakan sedikit bit atau unit informasi
lainnya dari sebuah unencoded representasi akan menggunakan, melalui penggunaan khusus pengkodean skema. Kompresi video mengacu untuk
mengurangi jumlah data yang digunakan untuk mewakili video digital gambar dan merupakan kombinasi dari ruang kompresi gambar dan temporal kompensasi
gerak. Kompresi video adalah contoh dari konsep pengkodean sumber dalam teori informasi[4].
2.2.1 Standar Kompresi Video
Standarisasi terhadap kompresi informasi video diperlukan untuk memfasilitasi pertukaran data berupa video digital secara global. Sebuah
standarisasi pengkodean dikatakan efisien bila mendukung algoritma kompresi yang baik dan mengimplementasikan disain encoder dan decoder yang efisien.
Untuk komunikasi multimedia, terdapat dua organisasi standard yang utama yaitu ITU-T dan International Organization For Standardization ISO. Urutan standar
kompresi video dapat dilihat pada Gambar 2.3[5].
Gambar 2.3 Perkembangan Kompresi video
Universitas Sumatera Utara
9
2.2.2 H.261
Standard H.261 adalah standar yang diterbitkan oleh ITU-T pada tahun 1990. Standar H.261 didesain untuk kompresi video yang akan ditansmisikan
melalui jaringan ISDN dengan bandwidth yang diizinkan sebesar px64 Kbits, dimana p berkisar antara 1 sampai 30. Standar H.261 ini diimplementasikan untuk
aplikasi conferencing dan videophone[5].
2.2.3 H.263
Pada Februari 1995 ITU-T SG15 mengeluarkan standar H.263 yang dirancang untuk penggunaan komunikasi bitrate namun tidak pernah berjalan
dengan baik ketika melalui jaringan POTS Plain Old Telephone Service. Standar H.263 telah menggantikan standar H.261 untuk video conferencing dibeberapa
aplikasi yang mendominasi standarisasi untuk beberapa aplikasi internet video streaming sekarang ini[5].
2.2.4 H.264
Berdasarkan ISOIEC 14496-10. Standar H.264AVC pertama kali diterbitkan pada Mei pada tahun 2003 dan dibangun berdasarkanpada konsep awal
standar seperti MPEG-2 dan MPEG-4 visual.H.2.64 menawarkan efisiensi kompresi lebih baik yakni kompresi video yang lebih berkualitas dan fleksibilitas
yang lebih besar dalam melakukan kompresi, transmisi dan penyimpanan video. Video encoder H.264 dapat melakukan prediksi, transform dan proses encoding
untuk menghasilkan kompresi bitstream H.264 dapat melakukan proses decoding secara lengkap, inverse transform dan rekonstruksi sebuah urutan video yang telah
Universitas Sumatera Utara
10
diencode. Dibandingkan dengan standar seperti MPEG-2 dan MPEG-4 visual. H.264 memiliki kelebihan antara lain[5]:
a. Kualitas gambar yang lebih baik pada bitrate kompresi yang sama.
b. Kecepatan bit kompresi yang lebih rendah untuk kualitas gambar yang sama.
c. Standar H.264 menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dari segi kompresi
dan transmisi.
2.3 Video Streaming