Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan Pengkondisian Udara

commit to user 3 melewati troposfer dan stratosfer, refrigerant tersebut tidak rusak. Dengan pancaran sinar matahari yang kuat, mereka akan memecah dan melepas chlorine. Chlorine disini berfungsi sebagai katalisator yang akan mengurangi lapisan ozone secara terus- menerus di stratosfer. 2. R 134a sebagai refrigerant yang tidak mudah terbakar, tidak mudah meledak, tidak beracun, tidak menyebabkan karat pada komponen AC, tidak berbau dan tidak merusak pakaian atau makanan. 3. Jika R 134a dilepaskan ke udara, maka secara cepat akan menguap karena panas di udara sekitar. R 134a juga akan secara mudah mengembun kembali menjadi cairan pada kondisi tekanan tertentu dengan melepaskan panas ke sekelilingnya. Wahyu Triyono, 2010

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam proyek akhir ini adalah bagaimana merancang, membuat dan menguji sistem AC pada mobil berbahan bakar etanol BBE.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas agar permasalahan yang dibahas tidak melebar, maka batasan-batasan masalah proyek akhir ini adalah : 1. Proses perancangan dan pengujian sistem AC pada mobil bahan bakar etanol dengan kapasitas penumpang maksimal 4 orang. 2. Perhitungan kapasitas pendinginan dengan jumlah luasan dinding berbahan kaca 5 m 2 , jumlah luasan dinding berbahan komposit 6 m 2 , nilai konduktivitas thermal bahan komposit 1,4195 Wm 2 .K dan menggunakan jenis refrigerant R134a. commit to user 4

1.4 Tujuan

Setelah mengetahui alasan pengambilan judul dari proyek akhir ini, penulis memiliki beberapa tujuan yang akan dicapai, yaitu: • Menghitung kapasitas pendinginan mobil berbahan bakar etanol dengan penumpang maksimal 4 orang. • Merancang dan merangkai sistem AC pada mobil bahan bakar etanol. • Menguji COP mesin AC yang sudah dirangkai untuk berbagai kecepatan setingan aliran udara evaporator.

1.5 Sistematika Penyusunan Laporan

Agar mempermudah dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis menyusun laporan dengan urutan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari : latar belakang masalah yang menitikberatkan pada alasan pengambilan judul, sistematika penulisan laporan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari : prinsip kerja, komponen AC mobil, dan cara pengisian refrigerant R 134a ke dalam sistem. Serta sejumlah rumus untuk mengetes kemampuan alat. BAB III PROSES PEMBUATAN ALAT Bab ini terdiri dari : bahan pembuatan alat, proses pengerjaannya, dan pemilihan komponen. BAB IV DATA DAN ANALISIS Bab ini terdiri dari : perhitungan daya, tabel data hasil percobaan, contoh perhitungan dan analisa data hasil percobaan. BAB V PENUTUP Untuk bab ini berisi kesimpulan dan saran. commit to user 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengkondisian Udara

Prinsip terjadinya suatu pendinginan didalam sistem refrigerasi adalah penyerapan kalor oleh suatu zat pendingin yang dinamakan refrigerant. Karena kalor dalam udara yang berada disekeliling refrigerant diserap, akibatnya refrigerant akan menguap, sehingga temperatur udara akan bertambah dingin. Hal ini dapat terjadi mengingatpenguapan memerlukan kalor. Di dalam suatu alat pendingin, kalor diserap di evaporator dan dibuang ke kondensor. Uap refrigerant yang berasal dari evaporator yang bertekanan dan bertemperatur rendah masuk ke kompresor melalui saluran hisap. Di kompresor, uap refrigerant tersebut dimampatkan, sehingga ketika keluar dari kompresor, uap refrigerant akan bertekanan dan bersuhu tinggi, jauh lebih tinggi dibanding temperatur udara sekitar. Kemudian uap menuju ke kondensor. Di kondensor, uap refrigerant tersebut akan melepaskan kalor, sehingga akan berubah fasa dari uap menjadi cair terkondensasi dan selanjutnya refrigerant cair tersebut terkumpul di penampungan cairan refrigerant. Cairan refrigerant yang bertekanan tinggi mengalir dari penampung refrigerant ke katup ekspansi. Keluar dari katup ekspansi, tekanan menjadi sangat berkurang dan akibatnya cairan refrigerant bersuhu sangat rendah. Pada saat itulah refrigerant itu mulai menguap yaitu di evaporator, dengan menyerap kalor untuk mengawetkan bahan makanan atau mendinginkan ruangan. Kemudian uap refrigerant akan dihisap oleh kompresor dan demikian seterusnya proses-proses tersebut berulang kembali.Suyitno, 2010

2.2 Sistem Kompresi Uap