2. Hasil Wawancara Pra Penelitian Hasil Pengamatan
Sebelum memperoleh informasi dengan menggunakan panduan wawancara penelitian, peneliti sempat melakukan pra penelitian untuk
mengenal lebih jauh industri kecil yang berada di Manding. Di sela pra penelitian yang dilakukan, peneliti, mencatat beberapa hal yang
berhubungan dengan konteks penelitian ini, antara lain:
• Perbincangan peneliti dengan Ibu Subekti Sumarno, salah seorang pemilik showroom, pernah juga menjadi pengrajin
dan pengurus di Paguyuban Karya Sejahtera. Perbincangan berlangsung pada tanggal 16 Februari 2008.
Berikut petikannya;
P: Sejak kapan Ibu membuka showroom ini? R: Sudah cukup lama ya…sekitar tahun 1990-an
P: Maaf…..apakah masih ada hubungan saudara dengan showroom Edward yang ada di depan?
R: O....itu anak Saya, showroom milik Saya disini, namanya saja yang sama
P: Apakah ini masih usaha keluarga dan bagaimana pembagian tugasnya? R: iya. Nggak ada pembagian tugas, campur saja
P: Apakah selain membuka showroom ini Ibu juga sebagai pengrajin? R: Dulu iya, sekarang nggak. Soalnya peminatnya kulit asli mulai
berkurang. Saya cuma pesan barang saja, ada yang dari Magetan, Magelang, dari Tasikmalaya, Garut juga ada.
P: Apakah disini ada organisasinya, seperti paguyuban atau perkumpulan bagi pengrajin di Manding?
R: Ada paguyuban tapi sekarang Saya sudah tidak aktif lagi, kalau dulu Saya sempat jadi pengurusnya selama 1 periode. Saya dulu jadi
sekretaris di paguyuban.
• Wawancara dengan ibu Siti, wawancara ini dilakukan pada tanggal 16 Februari 2008. Berikut petikannya;
P: Sejak kapan usaha Ibu dimulai? R: Dari tahun 1992
P: Apakah Ibu masih membuat kerajinan dari kulit dan biasanya membuat kerajinan apa sajakah?
R: Kulit masih buat, kalau sekarang membuat box-box, tas-tas, tergantung orderan. Tergantung pesanan konsumen juga
P: Apakah usaha Ibu ini termasuk usaha keluarga atau usaha Ibu sendiri? R: Sekarang usaha sendiri, dulu dibantu anak, jadi sekarang mandiri. Anak
sekarang usaha kertas karton P: Belajar darimanakah membuat kerajinan seperti ini?
R: Belajar dari ada pelatihan-pelatihan, terus coba-coba sendiri P: Kemana sajakah memasarkan hasil kerajinannya?
R: Dulu jualan di Malioboro, Borobudur. Sekarang pasarannya lain, nggak jualan disana lagi. Sekarang buat untuk ekspor ke luar negeri kaya
Amerika dan Australia. Ada orang Australia yang tinggal di Jogja datang kemari
P: Apakah ada organisasinya seperti paguyuban atau perkumpulan bagi pengrajin di Manding?
R: Ada paguyuban, pertemuannya 1 bulan sekali, pertemuan arisan. Kalau koperasi baru akan dibentuk
P: Apakah Ibu ada kerja sama dengan pengrajin lain? R: Ada. Kerja sama dalam kasih bahan kalau ada yang membutuhkan,
penitipan barang untuk dipasarkan. Saling bantu membuat kerajinan kalau cuma ada orderan
P: Kalau boleh tahu, Ibu menggunakan modal sendiri atau mendapatkan pinjaman?
R: Modal sendiri-sendiri, pinjaman modal juga ada P: Kalau tahu berasal dari mana saja tenaga kerjanya?
R: Tenaga kerja masih dekat sini, ada yang dari Kretek, Samas
• Hasil wawancara dengan Bapak Sarjimin, sebagai ketua Paguyuban Karya Sejahtera dan salah satu pengrajin di
Manding. Wawancara ini dilakukan pada tanggal 16 Februari 2008. berikut petikannya:
P: Sudah berapa lama Bapak menjadi ketua paguyuban? R: Sudah 2 periode ini, 1 periode itu 3 tahun. Harusnya habis tahun 2006
tapi karena berbagai kendala jadi Saya tetap menjadi ketua lagi P: Sejak kapan Bapak menjadi pengrajin?
R: Dari tahun 1990, terutama pembuatan tas, ikat pinggang. Sekarang kulitnya sepi, untuk bertahan beralih ke bahan serat alam
P: Dari mana saja bahan baku yang Bapak peroleh? R: Untuk produk serat alam ke Jogja, Jakarta
P: Kalau boleh tahu siapa sajakah yang mendirikan paguyuban? R: Bapak Wahid Sutrisno jadi ketua petama termasuk yang mendirikan
paguyuban, selama 2 periode P: Berapa jumlah anggota paguyuban dan siapa sajakah yang dapat
menjadi anggota paguyuban? R: Yang termasuk anggota paguyuban yang menjadi pengusaha di
Sabdodadi, tapi paling banyak di sentra kerajinan, ada 70 lebih anggota P: Apa saja kegiatan yang diadakan paguyuban?
R: Kegiatan pelatihan kerajinan, simpan pinjam, rutin pertemuan 1 bulan 1 kali, arisan
P: Apakah ada kerja sama antar anggota paguyuban? R: Kerja sama belum melalui organisasi, tadinya mau ada koperasi tapi
bubar lalu didirikan paguyuban P: Apakah paguyuban memberikan pinjaman modal?
R: Masih sebatas anggota karena dana baru sekitar 300 juta. Kemarin ada proyek desa kita dengan Bank Indonesia mulai 2007-2009, kerja sama
dalam bentuk program Bank Indonesia, kegiatannya berupa fisik kesehatan, taman parkir ada ATM, MCK, tempat sampah, balai dusun.
Dari pemerintah untuk petugasnya sendiri baru menyiapkan
3. HASIL WAWANCARA PENELITIAN Tanggal 15 Juni 2009, pukul 15.45 WIB