38
bakteri metan yang sesuai. Beberapa sifat bahan organik tersebut mempunyai dampak yang nyata pada tingkat produksi gas.
Di dalam proses produksi biogas, terjadi dua tahap yaitu penyiapan bahan baku dan proses penguraian anaerobik oleh mikroorganisme untuk menghasilkan
gas metan.
a. Bahan Baku
Biogas berasal dari proses fermentasi bahan – bahan organik, diantaranya yaitu :
1 Limbah tanaman : tebu, rumput - rumputan, jagung, gandum, dan lain-
lain. 2
Limbah dari hasil produksi : minyak, penggilingan padi, limbah sagu. 3
Hasil samping industri : tembakau, limbah pengolahan buah – buahan dan sayuran, dedak, kain dari tekstil, ampas tebu dari industri gula dan
tapioka, industri tahu limbah cair. 4
Limbah perairan : alga laut, tumbuh – tumbuhan air. 5
Limbah peternakan : kotoran sapi, kotoran kerbau, kotoran kambung, kotoran unggas, dan lain – lain.
Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam fermentasi anaerob adalah keberadaan senyawa – senyawa tertentu yang bertindak sebagai inhibitor. Oleh
karena itu perlu ditambahkan sesuatu pada bahan baku supaya menghilangkan pengaruh inhibitor yang ada.
Hubungan antara jumlah karbon dan nitrogen yang terdapat pada bahan organik dinyatakan dalam terminologi rasio karbon nitrogen CN. Apabila rasio
CN sangat tinggi, nitrogen akan dikonsumsi sangat cepat oleh bakteri metan sampai batas persyaratan protein dan tak lama bereaksi ke arah kiri pada
kandungan karbon pada bahan. Sebagai akibatnya, produksi metan akan menjadi rendah. Sebaliknya, apabila rasio CN sangat rendah, nitrogen akan bebas dan
berakumulasi dalam bentuk amoniak NH
4
. NH
4
akan meningkatkan derajat pH bahan dalam digester. pH lebih tinggi dari 8,5 akan mulai menunjukkan akibat
39
racun pada populasi bakteri metan. Rasio ideal CN untuk proses dekomposisi anaerob untuk menghasilkan metan adalah 30. Oleh karena itu, pada proses
pencampuran bahan baku diusahakan memenuhi rasio ideal. dalam tabel 2.3 berikut dapat dilihat perbandingan CN berbagai bahan organik.
Tabel 2.3. Perbandingan CN untuk Beragai Bahan Organik Sufyandi. A, 2001
Bahan Organik Perbandingan CN
Total N pada Keadaan Kering
Kotoran Hewan: a.
Ayam b.
Kuda c.
Sapi Lumpur Aktif
Rumput Kering Rumput Kering Alfafa
Jerami Serbuk Gergaji
15 25
18
6 12
17 150
200 – 500 6,3
2,8 1,7
5 4
2,8 0,5
0,1
Penggunaan limbah sebagai bahan baku biogas memerlukan metode pengumpulan, penyiapan, penanganan dan penyimpanan yang memadai.
Pemilihan metode didasarkan pada sifat dan jumlah bahan baku yang bervariasi. Sifat alami bahan baku adalah padatan, semi padatan, atau cairan. Sejalan dengan
itu sistem penanganannya harus sesuai dengan kondisi setempat.
b. Proses Anaerob