Batasan Masalah Tujuan Sistematika Penulisan

3

1.3 Batasan Masalah

Dalam pembuatan Tugas Akhir Rancang Bangun Aplikasi Penjualan ini, ruang lingkup permasalahan dibatasi pada : 1. Tidak membahas pengiriman barang ke pelanggan. 2. Tidak membahas Laporan akuntansi. 3. Tidak membahas retur penjualan. 4. Tidak Membahas Persediaan dan HPP Penjualan.

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai adalah menghasilkan Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Sanitary pada Showroom PT. Gracious Pualam Jaya .

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini dibagi menjadi beberapa Bab dan Sub-Bab. Adapun pembagian Bab ini sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan dari Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Sanitary pada Showroom PT. Gracious Pualam Jaya. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini dijelaskan teori yang berkaitan dengan permasalahan dan teori yang digunakan untuk 4 menyelesaikan permasalahan dalam Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Sanitary pada Showroom PT. Gracious Pualam Jaya, yaitu penjualan, penjualan kredit, komisi, piutang usaha, aplikasi, aplikasi desktop, konsep dasar basis data, testing dan implementasi sistem. BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini dijelaskan tentang pembahasan sistem dan perancangan sistem yang meliputi analisis permasalahan, document flow , system flow, hirarki proses input, data flow diagram , entity relationship diagram, struktur tabel dan desain IO . BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat secara keseluruhan dan memberikan penjelasan dari rancangan input dan output serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat antara lain : implementasi sistem, implementasi aplikasi, uji coba fitur dasar sistem. BAB V : PENUTUP Bab ini dijelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan setelah program aplikasi selesai dibuat dan saran untuk proses pengembangan selanjutnya. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Penjualan adalah suatu proses pertukaran suatu produk berupa barang atau jasa dari suatu perusahaan. Proses penjualan melibatkan dua departemen di dalam perusahaan yaitu departemen pemasaran dan keuangan. Pada saat perusahaan menjual barang dagangannya, maka diperoleh pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan. Penjualan dapat dilakukan secara kredit maupun tunai, dan pada umumnya kepada beberapa pelanggan. Seperti halnya waktu membeli, ketika menjual perusahaan juga terikat dengan syarat jual beli tertentu. Soemarso, 1992. Pada waktu menjual, kadang-kadang perusahaan harus menerima pengembalian barang yang dijual tidak sesuai dengan permintaan pembeli. Penerimaan barang kembali yang telah dijual disebut penjualan retur sales return , sedangkan pemberian potongan harga disebut pengurangan harga sales allowances . Pada umumnya penjualan retur dan pengurangan harga dicatat pada suatu perkiraan yang disebut penjualan retur dan pengurangan harga sales return and allowances . Soemarso, 1992 . 2.2 Penjualan Kredit Menurut akuntansi, penjualan dikelompokkan menjadi dua, yaitu penjualan reguler penjualan biasa dan penjualan angsuran. Penjualan reguler terdiri dari penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan tunai adalah penjualan 6 yang pembayarannya diterima sekaligus langsung lunas. Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya tidak diterima sekaligus tidak langsung lunas. Pembayarannya bisa diterima melalui dua tahap atau lebih. Sedangkan penjualan angsuran adalah penjualan yang pembayarannya tidak diterima sekaligus pembayarannya diterima melalui lebih dari dua tahap. Menurut Yendrawati 2005:63 banyak orang yang menyamakan istilah antara penjualan kredit dan penjualan angsuran. Sebenarnya semua penjualan angsuran bisa dikatakan sebagai penjualan kredit. Tetapi penjualan kredit yang pelunasannya hanya melalui dua tahap bukan merupakan penjualan angsuran. Dalam penjualan angsuran membutuhkan waktu untuk pelunasan yang relatif lama, maka ada kemungkinan pembeli tidak melunasi pembayarannya. Untuk menghindari hal tersebut, biasanya untuk melindungi penjual supaya tidak mengalami kerugian, maka saat membeli ada beberapa perjanjian antara lain : 1. Pada saat membeli disertai dengan meninggalkan jaminan ke penjual. 2. Hak kepemilikan barang berpindah ke pembeli, kalau pembayarannya sudah lunas.

2.3 Insentif Komisi