Uji Validitas Pembahasan Evaluasi Penggumaan Partograf Oleh Bidan Di Kecamatan Limapuluh Kabupaten Batu Bara Tahun 2014

2. Lembar observasi berisi tentang penggunaan partograf. Untuk mengukur evaluasi penggunaan partograf oleh bidan, peneliti membuat pertanyaan tertutup dengan mencheklist. Di mana responden diberi nilai 1 untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah. Jumlah keseluruhan pertanyaan 35 soal, yang terdiri dari kebenaran waktu pengisian partograf dan kelengkapan isi partograf.

G. Uji Validitas

Uji validitas adalah kemampuan instrumen untuk mengukur apa yang harus diukur. Validitas berasal dari kata validity yang artinya ketetapan atau kecermatan instrumen untuk mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian. Uji validitas dilakukan dengan content validity kepada Febri Oktavinola Kaban, SST, M.Keb

H. Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Univesitas Sumatera Utara dan mengajukan surat permohonan izin melaksanakan penelitian di Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara. Setelah itu peneliti mengajukan surat tersebut ke Kepala Camat Lima Puluh dan Kepala Puskesmas Lima Puluh untuk melakukan penelitian di Kecamatan Lima Puluh. Setelah itu peneliti meminta bantuan kepada bidan yang bekerja di wilayah kerja Puskesmas Lima Puluh dalam pengumpulan data.Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data pada bidan. Peneliti menemui responden di rumah responden atau di BPS . Pada saat penelitian, peneliti terlebih dahulu memberikan penjelasan tentang tujuan, proses dan manfaat penelitian. Jika mereka setuju menjadi Universitas Sumatera Utara responden, responden menandatangani surat persetujuan. Kemudian peneliti memberikan instrument untuk mengumpulkan data yaitu berupa data demografi dan lembar observasi pertanyaan tentang evaluasi penggunaan partograf. Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara terhadap responden, apakah responden menggunakan partograf dalam persalinan, sudah berapa lama bidan tersebut membuka balai pengobatan swasta, dan pendidikan terakhir bidan. Setelah responden menjawab semua pertanyaan peneliti sesuai dengan jawaban yang diharapkan peneliti, kemudian peneliti mengobservasi lembar partograf. Saat penelitian tidak ada responden yang menolak untuk menjadi sampel dalam penelitian ini.

I. Analisa Data 1. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan data, proses pengolahan data penelitian dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut : a. Editing Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data terkumpul. b. Coding Kegiatan pemberian kode numerik atau angka terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. c. Tabulating Universitas Sumatera Utara Merupakan pengolahan data yang didapatkan. Dalam pengolahan data ini disusun dan ditampilkan ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. e. Data Entry Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel astau database komputer. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan pengukuran terhadap masing-masing evaluasi penggunaan partograf, lalu disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan persentase. Selanjutnya akan dicari besarnya nilai persentase untuk masing-masing evaluasi penggunaan partograf tersebut. Kemudian dilakukan pembahasan terhadap analisa data dengan menggunakan teori-teori yang terkait sehingga dapat diambil suatu kesimpulan hasil. Universitas Sumatera Utara 34 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui evaluasi penggunaan partograf oleh bidan di kecamatan Limapuluh yang mempergunakan sampel sebanyak 27 orang yang bekerja di BPS : Farida, Hesti, Maya, Dewi, Surti, Ramija, Elly, NurlianaS, Tetty, C. Siregar, Fili, Reny, july, Rospita, Legiyem, Noni, amila, indah kasih, wiwik, Helena, Dorma, Sutini, Ismawati, S. Nainggolan, Darty, Bunda, dan Kharisma yang mendapatkan hasil sebagai berikut : 1. Distribusi responden berdasarkan karakteristik di Kecamatan Limapuluh Kabupaten Batu Bara tahun 2014 Hasil penelitian distribusi responden berdasarkan karakteristik, didapatkan mayoritas umur responden 40 tahun sebanyak 12 orang 44,4 dan minoritas umur responden 30 tahun sebanyak 414,8 orang, mayoritas agama islam sebanyak 21 orang 77,8 dan agama responden yaitu kristen protestan dan kristen katolik sebanyak 4 orang 11,1, mayoritas lama bekerja 9 tahun sebanyak 16 orang 59,3 dan minoritas lama bekerja 3-6 tahun sebanyak 4 orang 14,8, mayoritas berpendidikaan DIII sebanyak 25 orang 92,6 dan minoritas berpendidikan DIV sebanyak 2 orang 7,4, hal ini dapat dilihat pada table 5.1 di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik di Kecamatan Limapuluh Kabupaten Batu Bara tahun 2014 n = 27 Karakteristik frekuensi Umur 30 tahun 4 14,8 30-40 tahun 11 40,7 40 tahun 12 44,4 Agama Islam 21 77,8 Kristen katolik 3 11,1 Kristen protestan 3 11,1 Lama bekerja 3-6 tahun 4 14,8 6-9 tahun 7 25,9 9 tahun 16 59,3 Pendidikan DIII 25 92,6 DIV 2 7,4 Universitas Sumatera Utara 2. Distribusi responden berdasarkan lembar observasi penggunaaan partograf di Kecamatan Limapuluh Kabupaten Batu Bara Tahun 2014 s Berdasarkan hasil pemeriksaan responden menggunakan lembar observasi dalam pengisian partograf, mayoritas respoden tidak mengisi lembar partograf pada kolom protein urin sebanyak 14 responden 51,86 dan pemantauan pada kala IV sebanyak 7 responden 25,93. Dapat dilihat pada tabel 5.2 dibawah ini : Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan lembar observasi penggunaan partograf di Kecamatan Limapuluh Kabupaten Batu Bara tahun 2014 n= 27 No Pertanyaan Jawaban Ya Tidak f f 1. Apakah nama ibu dicatat? 27 100 0 0 2. Apakah umur ibu dicatat? 27 100 0 0 3. Apakah gravida atau para tentang ibu dicatat? 27 100 0 0 4. Apakah riwayat abortus dicatat? 27 100 0 0 5. Apakah nomor catatan medik atau 25 92,59 2 7,41 nomor puskesmas dicatat? 6. Apakah tanggal mulai merawat ibu dicatat? 24 88,88 3 11,12 7. Apakah waktu mulai merawat ibu dicatat? 26 96,29 1 3,71 8. Apakah waktu mulai pecahnya selaput 27 100 0 0 ketuban dicatat? 9. Apakah DJJ dicatat setiap 1 jam sekali? 26 96,29 1 3,71 10. Apakah warna dan adanya air ketuban dicatat? 27 100 0 0 Universitas Sumatera Utara 11. Apakah penyusupan atau molase kepala janin 25 92,59 2 7,41 dicatat setiap 4 jam sekali? 12. Apakah pembukaan serviks dicatat pada 27 100 0 0 pembukaan 4 cm ? 13. Apakah satu kolom pada lembar partograf 27 100 0 0 Adalah lama waktu 30 menit? 14. Apakah penurunan bagian terbawah janin 27 100 0 0 Dicatat? 15. Apakah penurunan bagian terbawah Janin dicatat setiap 4 jam sekali? 27 100 0 0 16. Apakah lama kontraksi uterus dicatat? 26 96,29 1 3,71 17. Apakah pemberian oksitoksin atau obat 25 92,59 2 7,41 lainnya dicatat? 18. Apakah pemberian cairan IV dicatat? 24 88,8 3 11,12 19. Apakah nadi ibu dicatat setiap 30 menit sekali? 25 92,59 2 7,41 20. Apakah tekanan darah ibu dicatat setiap 4 jam 26 96,29 1 3,71 sekali? 21. Apakah suhu ibu dicatat setiap 2 jam sekali? 22 81,48 5 18,52 22. Apakah urine protein dicatat setiap 2 jam 13 48,14 14 51,86 sekali atau saat ibu berkemih? 23. Apakah volume urine dicatat setiap 2 jam sekali 24 88,88 3 11,12 atau saat ibu berkemih? 24. Apakah bayi lahir hidup atau mati dicantumkan? 24 88,8 3 11,12 25. Apakah jenis kelamin bayi dicatat? 26 96,29 1 3,71 26. Apakah waktu lahirnya bayi dicatat? 26 96,29 1 3,71 Universitas Sumatera Utara 27. Apakah berat badan bayi dicatat? 25 92,59 2 7,41 28. Apakah panjang badan bayi dicatat? 24 88,88 3 11,12 29. Apakah catatan persalinan dicatat dengan lenkap? 26 96,29 1 3,71 30. Apakah pada kala I dicatat dengan lengkap? 24 88,8 3 11,12 31. Apakah pada kala II dicatat dengan lengkap? 23 85,18 4 14,82 32. Apakah pada kala III dicatat dengan lengkap? 24 88,8 3 11,12 33. Apakah pada kala IV dicatat dengan lengkap 24 88,8 3 11,12 34. Apakah bayi baru lahir dicatat dengan lengkap? 25 92,59 2 7,41 35. Apakah tabel pemantauan kala IV dicatat dengan 20 74,07 7 25,93 lengkap sesuai dengan waktu yanag telah ditentukan? 3. Distribusi responden berdasarkan evaluasi penggunaan partograf Dari hasil penelitian diperoleh bahwa evaluasi penggunaan partograf oleh bidan di kecamatan Limapuluh seluruh responden 100 mengisi partograf sesuai dengan pengisian waktu partograf dan pada kelengkapan partograf mayoritas pengisian partograf tidak lengkap sebanyak 23 responden 85,2 dari 27 responden. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.3 di bawah ini : Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan evaluasi penggunaan partograf oleh bidan di Kecamatan Limapuluh Kabupaten Batu Bara 2014 n=27 Universitas Sumatera Utara Evaluasi f Benar 27 100 Salah 0 0 Lengkap 4 14,8 Tidak lengkap 23 85,2

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa evaluasi penggunaan partograf oleh bidan pada kebenaran waktu pengisian seluruh bidan 100 mengisi lembar partograf dengan benar,namun pada kelengkapaisi partograf mayoritas tidak lengkap yaitu sebanyak 23 orang 85,2 . Hal ini menunjukan bahwa 23 bidan tidak memperhatikan pengisian partograf. Padahal partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik JNPK-KR, 2008. Tujuan dari penggunaan partograf yaitu mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan, mendeteksi Apabila pengisian partograf dapat diisi dengan lengkap dan benar dapat mendeteksi apakah proses persalinan dapat berjalan secara normal atau tidak, dengan demikian dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya partus lama, sehingga angka kematian ibu dan bayi dapat dihindari. Penggunaan partograf secara rutin akan memastikan ibu dan janin telah mendapatkan asuhan persalinan secara aman dan tepat waktu sarwono, 2010. Namun pada penelitian ini 23 bidan 85,2 tidak tidak mengisi partograf dengan lengkap, hanya 3 bidan 14,8 yang mengisi partograf dengan lengkap. Universitas Sumatera Utara Dari lembar observasi, terdapat 24 responden 88,8 yang tidak melakukan pemeriksaan protein urin, hal ini dapat dilihat karena responden tidak mengisi protein urin pada lembar partograf. Responden tidak melakukan pemeriksaan protein urin, karena responden tersebut tidak mempunyai alat untuk melakukan pemeriksaan protein urin. Responden juga mengatakan bahwasannya pemeriksaan protein urin memakan waktu yang lama, mereka hanya berpatokan pada tekanan darah, apabila tekanan darah tidak melebihi batas normal dan tidak ada odem pada wajah serta ekstremitas mereka berpendapat bahwa pasien tidak ada tanda-tanda pre eklamsia. Tetapi jika sudah ada tanda-tanda tersebut mereka langsung merujuk pasien tanpa pemeriksaan protein urin. Dengan dilakukan pemeriksaan protein urin dapat diketahui adanya tanda-tanda pre eklamsia pada ibu. Jadi saat ibu berkemih harus lakukan pemeriksaan protein urin sedikitnya 2 jam sekali, sehingga penyulit dalam persalinan dapat dihindari Sarwono, 2010. Table pemantauan pada kala IV terdapat 7 responden 25,93 yang tidak mengisi dengan lengkap. Hal ini menunjukan bahwasannya responden tidak terlalu memperhatikan pengawasan pada masa nifas. Responden tidak mengisi dengan lengkap pemantauan pada kala IV karena mereka mengatakan bahwasannya penulisan partograf sudah hampir selesai, sehingga mereka tidak mengisi kolom pemantauan kala IV dengan lengkap. Seharusnya responden harus mendeteksi secara dini komplikasi pada masa nifas. Pemantauan kala IV dilakukan setiap 15 menit dalam 1 jam pertama dan 30 menit pada satu jam berikutnya. Isikan hasil pemeriksaan pada kolom atau ruang yang sesuai pada tabel pemantauan JNPK-KR, 2008. Kala IV berisi tentang tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus, kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan. Semua hasil pemeriksaan harus jelas tercatat dilembar partograf guna mencegah terjadinya perdarahan paska persalinan. Selain Universitas Sumatera Utara itu, catatan persalinan yang sudah diisi lengkap dan tepat dapat pula digunakan untuk menilai atau memantau sejauh mana telah dilakukan pemeriksaan asuhan persalinan yang bersih dan aman Sarwono, 2010. Universitas Sumatera Utara 42 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Semua bidan 100 mengisi partograf sesuai dengan waktu pengisian 2. Mayoritas bidan tidak mengisi partograf dengan lengkap sebanyak 23 orang 85,2.

B. Saran