36
4.3.3 Analisis Return Loss RL
Analisis RL dilakukan dengan mencari perbandingan antara daya yang dipantulkan P
r
dengan daya yang datang P
i
. Nilai RL pada rentang frekuensi 300 MHz sampai 3 GHz digunakan sebagai sampel untuk mencari perbandingan
daya yang dipantulkan Pr dengan daya yang diterimanya Pi, dimana penulis menggunakan 28 titik sampel pada rentang tersebut dengan kenaikan frekuensi
sebesar 100 MHz. Nilai PrPi antena yang didapatkan harus lebih kecil atau sama dengan 0,1 agar daya yang ditransferkan antena semaksimal mungkin.
Dengan menggunakan Persamaan 2.1 maka dapat dicari nilai P
r
P
i
pada rentang frekuensi 300 MHz – 3 GHz. Dari hasil pengukuran didapatkan data nilai RL dari
frekuensi 300 MHz – 3 GHz yang ditunjukkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Nilai RL pada frekuensi 300 MHz – 3 GHz No
Frekuensi MHz
Return loss dB
No Frekuensi
MHz Return loss
dB 1
300 -4,8
15 1700
-10,2 2
400 -4,7
16 1800
-35,7 3
500 -30
17 1900
-9,8 4
600 -13,1
18 2000
-16,4 5
700 -13,6
19 2100
-9,7 6
800 -33,2
20 2200
-13,1 7
900 -14,1
21 2300
-15,2 8
1000 -25,3
22 2400
-22,8 9
1100 -12,3
23 2500
-15,4 10
1200 -35,8
24 2600
-13,6 11
1300 -10,1
25 2700
-10,2 12
1400 -9,4
26 2800
-22,3 13
1500 -6,2
27 2900
-34,9 14
1600 -10,3
28 3000
-22,8
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
37 Dari nilai RL pada Tabel 4.1 dapat dicari perbandingan daya yang
dipantulkan dengan daya yang datang P
r
P
i
. Dengan menggunakan Persamaan 2.1 maka didapatkan perhitungan sebagai berikut.
1 Frekuensi 300 MHz
8 ,
4 log
10 −
=
i r
P P
48 ,
10
−
=
i r
P P
33 ,
=
i r
P P
2 Frekuensi 400 MHz
7 ,
4 log
10 −
=
i r
P P
47 ,
10
−
=
i r
P P
33 ,
=
i r
P P
3 Frekuensi 500 MHz
30 log
10 −
=
i r
P P
3
10
−
=
i r
P P
001 ,
=
i r
P P
Dengan menggunakan cara yang sama, perbandingan daya yang dipantulkan dengan daya yang datang dapat dicari. Hasilnya Perbandingan P
r
P
i
dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
38 Tabel 4.2 Nilai P
r
P
i
pada rentang frekuensi 300 MHz – 3 GHz No
Frekuensi MHz
Return loss dB
Pr Pi 1
300 -4,8
0,3311 2
400 -4,7
0,3388 3
500 -30
0,0010 4
600 -13,1
0,0489 5
700 -13,6
0,0436 6
800 -33,2
0,0005 7
900 -14,1
0,0389 8
1000 -25,3
0,0029 9
1100 -12,3
0,0588 10
1200 -35,8
0,00026 11
1300 -10,1
0,0977 12
1400 -9,4
0,1148 13
1500 -6,2
0,2398 14
1600 -10,3
0,0933 15
1700 -10,2
0,0954 16
1800 -35,7
0,00026 17
1900 -9,8
0,1047 18
2000 -16,4
0,2291 19
2100 -9,7
0,1071 20
2200 -13,1
0,0489 21
2300 -15,2
0,0301 22
2400 -22,8
0,0052 23
2500 -15,4
0,0288 24
2600 -13,6
0,0436 25
2700 -10,2
0,0954 26
2800 -22,3
0,0059 27
2900 -34,9
0,00032 28
3000 -22,8
0,0052 Jumlah =
2,21034 Rata-rata =
0,0789
Rata-rata hasil perbandingan P
r
P
i
yang terdapat pada Tabel 4.2 dapat dihitung sebagai berikut:
28 21034
, 2
Pr Pr
1
= =
−
∑
=
n Pi
Pi rata
rata
n i
= 0,0789
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
39 dengan persentase daya yang hilang pada antena adalah:
Daya hilang = 0,0789 x 100 = 7,89 Dari pengukuran yang telah dilakukan pada rentang frekuensi 300 MHz
sampai 3 GHz, VSWR yang bernilai di bawah 2 mempunyai total bandwidth 1859,1 MHz dengan persentase pencapaian sebesar 68,86 dari total keseluruhan
bandwidth. Sementara pada pengukuran return loss dari antena didapatkan rata- rata perbandingan daya yang dipantulkan P
r
dengan daya yang datang P
i
sebesar 0,0789 dengan persentase daya yang hilang pada antena sebesar 7,89. Pada pengukuran Impedansi, nilai impedansi terbaiknya sebesar 48,44 – j0,43
ohm atau 48,44 ∠
0,51
o
ohm yang berada di frekuensi 1823,61 MHz. Berdasarkan hasil yang telah dicapai pada saat pengukuran antena,
ketidaksempurnaan pencapaian hasil yang diperoleh dapat terjadi karena bentuk antena yang sulit difabrikasi sehingga antena yang dihasilkan tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Sementara itu, faktor biaya yang mahal pada proses fabrikasinya tidak memungkinkan untuk dapat melakukan percobaan pencetakan hingga
berulangkali. Sedikit banyaknya timah yang melekat pada lengan spiral antena pada saat dilakukan penyolderan dengan kabel koaksial juga mempengaruhi nilai
parameter antena yang didapatkan. Untuk penelitian lebih lanjut, mungkin dengan menambah atau mengurangi jumlah putaran spiralnya akan dapat menghasilkan
pencapaian yang sempurna dari parameter-parameter antena yang dianalisis dan juga dapat dilakukan metode lain yang lebih efektif pada proses menghubungkan
antena dengan alat ukurnya agar tidak memperburuk nilai parameter-parameter antenanya.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
40
BAB V PENUTUP