Fungsi Anggaran Kas Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan Pada Kantor Camat Medan Denai

(1)

TUGAS AKHIR

FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN

PENGAWASAN PADA KANTOR CAMAT MEDAN DENAI

OLEH:

M. PRASETYO UTOMO

112102108

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat waktu dan sesuai dengan yang direncanakan.

Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan nabi besar Muhammad

SAW, yang telah membawa risalah-Nya untuk menuntun ummat manusia ke jalan

yang benar. Semoga kita semua memperoleh syafa’atnya di akhirat kelak, Amin.

Tugas Akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah

satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi tujuan

tersebut, maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul: “

Fungsi

Anggaran Kas Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan Pada Kantor

Camat Medan Denai

Selama proses penulisan Tugas Akhir ini Penulis menerima banyak bantuan

baik moril maupun materil dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak

langsung. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1.

Ayahanda, M. Hamzah dan Ibunda tercinta, Suswati yang telah

memberikan dukungan dan semangat yang tak terhingga kepada penulis

dalam menghadapi masa-masa sulit dalam penulisan Tugas Akhir ini.

Mungkin tidak ada kata-kata yang di ucapkan selain kata terimakasih


(3)

dan maaf bagi penulis. Penulis mengucapkan terimakasih, karena

sampai saat ini penulis masih diberikan kasih sayang yang begitu besar

dari kedua orang tua penulis. Kata maaf penulis ucapkan karena sampai

pada saat ini penulis masih melakukan tindakan yang mungkin

membuat marah dan juga penulis belum bisa memberikan yang terbaik

buat kedua orang tua penulis.

2.

Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3.

Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4.

Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan

bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5.

Bapak Drs. Edi Mulia Matondang selaku Camat di daerah Kecamatan

Medan Denai.

6.

Bapak Fairuddin Majrul, SH selaku Plt. Sekcam pada Kantor Camat

Medan Denai.

7.

Ibu Erni Chairani, SE, yang telah memberikan keterangan dan data

yang dibutuhkan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

8.

Kepada seluruh staff dan pegawai pada Kantor Camat Medan Denai.

9.

Kepada seluruh teman-teman grup B stambuk 2011 D-III Akuntansi

yang telah mendukung saya, terutama buat Fahri, Dini, Intan,

Christopher, Rizka, Annisa Theresia yang telah memberikan semangat

dan dukungannya kepada penulis.


(4)

10.

Buat sahabat penulis, Brothers SixteenHood, terimakasih buat semangat

dan doa kalian kepada penulis, sehingga tugas akhir ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna dan masih

banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan

kekurangan yang terdapat di dalamnya dan semoga Tugas Akhir ini dapat

memberikan manfaat kepada pembacanya.

Medan, Juli 2014

Penulis

M.

PRASETYO

UTOMO


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I

: PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana Penulisan ... 5

1. Jadwal Penelitian ... 5

2. Rencana isi ... 6

BAB II

:

KANTOR CAMAT MEDAN DENAI ... 9

A. Sejarah Ringkas ... 9

B. Struktur Organisasi ... 14

C.

Job Description

... 16

D. Jaringan Kegiatan ... 23

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 23


(6)

BAB III :

FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA

KANTOR CAMAT MEDAN DENAI ... 25

A.

Pengertian Anggaran dan Kas ... 25

1.

Anggaran ... 25

2.

Kas ... 29

B.

Anggaran Kas ... 30

C.

Penyusunan Anggaran Kas ... 32

D.

Anggaran Kas Sebagai Alat Perencanaan ... 33

E.

Anggaran Kas Sebagai Alat Pengawasan ... 34

BAB IV :

KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

A. Kesimpulan ... 36

B. Saran

... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37


(7)

DAFTAR TABEL

Nomor

Judul

Halaman


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Judul

1.

Struktur Organisasi Pada Kantor Camat Medan Denai

2. Surat Permohonan Riset / Survey


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi yang di lakukan oleh suatu negara selalu di ikuti

oleh perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat dan rumit, baik itu

perusahaan besar maupun kecil. Perkembangan dunia usaha yang cepat juga

dapat mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan, sehingga tidak

dapat di pungkiri, hanya sedikit perusahaan yang mampu bertahan.

Dalam mendirikan dan melaksanakan kegiatan operasional pada suatu perusahaan atau instansi haruslah memiliki tujuan dan sasaran yang ingin di capai. Untuk itu perusahaan atau instansi tersebut di tuntut untuk mampu mengelola sumber daya yang dimiliki secara optimal. Pengalokasian sumber dana harus direncanakan setepat mungkin dan penggunaanya harus di awasi supaya hasil yang di capai sesuai dengan yang di harapkan.

Satu-satunya hal yang pasti mengenai masa depan organisasi adalah perubahan, dan perencanaan merupakan jembatan yang penting antara masa kini dan masa depan yang mampu meningkatkan kemungkinan tercapainya hasil yang di inginkan. Perencanaan adalah proses yang dengan nya orang menentukan apakah perlu untuk menempuh suatu usaha, mencari jalan paling efektif untuk meraih tujuan yang diinginkan, dan mempersiapkan diri untuk mengatasi beragam kesulitan yang tidak diharapkan dengan sumber daya yang memadai.


(10)

Perusahaan membantu memastikan apakah perusahaan siap untuk semua kemungkinan yang masuk akal serta untuk semua perubahan yang akan dibutuhkan. Perencanaan memampukan untuk mengumpulkan sumber daya yang di perlukan dan menjalankan berbagai tugas dengan cara yang seefisien mungkin. Perencanaan memampukan untuk menyimpan sumber dayanya, menghindari pemborosan atau penyia-nyiaan sumber daya ekologis. Perencanaan juga memampukan untuk mengidentifikasi secara persis apa yang ingin di raih dan secara tepat pula detail-detail tentang siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana yang di perlukan untuk mencapai tujuan yang di kehendaki.

Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan menggunakan dan asumsi masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang di anggap perlu untuk mencapai hasil yang di inginkan.

Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan. Maksudnya, dalam hal evaluasi kerja, apakah dapat di temukan efisiensi atau para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan atau suatu instansi serta menerapkan tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana.

Sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dan perusahaan tersebut harus terlebih dahulu merumuskan kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang dan hasil yang akan di capai dari kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktivitas akan berjalan dengan baik.


(11)

Salah satu alat perencanaan dan pengawasan adalah anggaran (budget). Perlunya suatu anggaran bagi perusahaan adalah untuk membantu manajer dalam merencanakan kegiatan, dan mengendalikan kinerja operasi serta memotivasi karyawan agar memperbaiki kinerja dan sikap dari penyimpangan – penyimpangan yang terjadi. Anggaran merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan suatu perusahaan atau instansi untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Penyusunan anggaran haruslah realistis dengan memperhitungkan lingkungan eksternal dan internal yang akan terjadi dalam jangka waktu tertentu.

Untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik, maka penerimaan dan pengeluaran kas harus di rencanakan sebaik dan seefisien mungkin dengan menyusun anggaran kas terlebih dahulu pada awal periode. Anggaran kas merupakan salah satu dari jenis anggaran. Anggaran kas adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama periode yang datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas.

Dengan menyusun anggaran kas, maka akan dapat diketahui kapan kas dalam keadaan defisit ataupun surplus. Dengan mengetahui adanya defisit kas jauh sebelumnya, maka dapatlah di rencanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang akan di gunakan untuk menutupi defisit kas tersebut, sebaliknya dengan mengetahui jauh sebelumnya akan terdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya sudah bisa dapat di rencanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana secara efisien.


(12)

Berdasarkan uraian di atas jelas sudah bahwa perencanaan dan pengawasan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, penulis terdorong untuk mengetahui dan menulis fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan. Adapun judul tugas akhir ini adalah “Fungsi Anggaran Kas Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan Pada Kantor Camat Medan Denai”.

B. Rumusan Masalah

Masalah pokok yang di bahas dalam tugas akhir ini adalah

1. Apakah anggaran kas yang di buat dan di gunakan Kantor Camat Medan Denai sudah terealisasi dengan baik?

2. Apakah apabila penyimpangan yang terjadi yang dapat merugikan segera diatasi dan diantisipasi dengan baik?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah anggaran kas yang di laksanakan pada Kantor Camat Medan Denai telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Untuk mengetahui kebijakan yang yang di tetapkan pada Kantor Camat Medan Denai dalam pengelolaan anggaran kas.

Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis, sebagai masukan dan tambahan ilmu pengetahuan jika sewaktu-waktu penulis di hadapkan pada masalah yang berhubungan dengan anggaran kas.


(13)

2. Bagi Kantor Camat, untuk mengetahui sejauh mana anggaran kas yang di gunakan apakah telah teralisasi dengan baik pada Kantor Camat Medan Denai.

3. Bagi pembaca, di harapkan dapat menjadi sebuah bahan rujukan atau sumber informasi bagi yang ingin mempelajari dan membahas lebih jauh tentang anggaran kas.

D.Rencana Penulisan 1. Jadwal penelitian

Penelitian akan di lakukan di Kantor Camat Medan Denai yang beralamatkan di Jl. Pancasila No. 96 Medan. Untuk lebih jelasnya, jadwal survei ada di bawah ini:

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

Kegiatan

Minggu Ke

I II III

IV

1

Pengesahan Tugas Akhir

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

Kegiatan

Minggu Ke

I II III

IV

2

Pengajuan Judul

3

Permohonan Izin Riset


(14)

4

Penunjukan Dosen Pembimbing

5

Pengumpulan Data

6

Penyusunan Tugas Akhir

7

Bimbingan Tugas akhir

8

Penyelesaian Tugas Akhir

2.

Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling

berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas

akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan

sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun

sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

rencana penulisan yang mencakup jadwal

survey

/ observasi dan

rencana isi.

BAB II : PROFIL KANTOR CAMAT MEDAN DENAI

Pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah ringkas,

struktur organisasi,

job description

, jaringan kegiatan, serta

kinerja kegiatan terkini dan juga rencana kegiatan.


(15)

BAB III : FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA

KANTOR CAMAT MEDAN DENAI

Pada bab ini penulis membahas tentang pengertian anggaran dan

kas, anggaran kas, penyusunan anggaran kas, anggaran kas

sebagai alat perencanaan, anggaran kas sebagai alat pengawasan.

BAB IV

:

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan

uraian terdahulu dan memberikan saran yang bertitik tolak dari

pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan, dimana di

harapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi

Kantor Camat Medan Denai dimasa yang akan datang.


(16)

BAB II

KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI

A.Sejarah Singkat Kantor Camat Medan Denai

Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk dari Pemekaran Kecamatan Medan Timur dan dipimpin oleh Camat yang ditugaskan sebagai Kepala Kantor Kecamatan selaku pelaksana amanah / delegasi wewenang dari Kepala Daerah, berdasarkan PP.41 Tahun 2007 tanggal 13 Agusutus 2007 dan Perda Walikota Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan, Kecamatan Medan Denai melaksanakan tugas pokok, melaksanakan program kegiatan dibidang Pemerintahan, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Masyarakat.

Visi Kecamatan Medan Denai.

Visi adalah cara pandang jauh ke depan, kemana instansi pemerintahan harus di bawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Secara umum visi adalah pandangan ideal masa depan yang ingin di wujudkan oleh kantor Camat Medan Denai Kota Medan. Penetapan visi mencerminkan apa yang ingin di capai, memberikan arah dan fokus stratgi yang jelas, berorientasi terhadap masa depan dan selanjutnya diharapkan mampu menumbuhkan komitmen di lingkungan kantor Camat Medan Denai.

Visi Kecamatan Medan Denai tahun 2011-2015:

“Kecamatan Medan Denai yang nyaman, peduli, berdaya saing serta professional dalam mewujudkan Medan sebagai kota Metropolitan.”


(17)

Misi Kecamatan Medan Denai.

Misi adalah sesuatu yang harus di emban atau di laksanakan oleh organisasi sesuai visi yang telah di tetapkan agar tujuan organisai dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Untuk mencapai visi tersebut, maka Kecamatan Medan Denai menjabarkannya dalam beberapa misi yang akan di laksanakan selama priode berjalan sebagai berikut:

1. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. 2. Meningkatkan profesionalisme aparatur kecamatan.

3. Mewujudkan medan sebagai kota Metropolitan yang nyaman, perduli, berdaya saing dan sejahtera.

4. Memberdayakan masyarakat yang optimal dalam pembangunan.

Tujuan dan sasaran.

Dengan memperhatikan visi dan misi Kecamatan Medan Denai tahun 2011-2015, tujuan dan sasaran yang akan di capai dalam lima tahun mendatang adalah sebagai berikut:

1. Misi pertama: Meningkatakan administrasi pelayanan public dengan tujuan:

a) Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi pemerintahan bagi masyarakat Kecamatan Medan Denai dengan sasaran:

1) Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap kinerja aparatur

pelayanan publik di kelurahan dan kecamatan Medan Denai.

2) Meningkatkan disiplin aparatur pelayanan kepada public di kelurahan dan kecamatan Medan Denai.


(18)

b) Meningkatkan SDM aparatur pelayanan publik dengan sasaran: 1) Menigkatkan keterampilan aparatur kecamatan.

2) Meningkatkan pengetahuan aparatur pelayanan public di kelurahan dan kecamatan Medan Denai.

3) Meningkatkan kesejahteraan aparatur pelayanan publik di kelurahan dan kecamatan Medan Denai.

4) Meningkatakan kesadaran disiplin aparatur.

c) Meningkatkan koordinasi dan konsolidasi lintas sektoral di bidang

pemerintahan dan pembangunan kecamatan Medan Denai dengan sasaran: 1) Meningkatkan kerjasama dan informasi lintas sektoral.

2) Meningkatkan peranan serta instansi lintas sektoral dalam pembangunan kecamatan.

3) Terlaksananya rapat koordinasi.

2. Misi kedua: Meningkatkan pemberdayaan masyarakat kecamatan Medan Denai

dengan tujuan:

a) Meningkatkan peranan serta masyarakat dalam pembangunan Kecamatan

dengan sasaran yaitu terlaksananya partisipasi masyarakat dalam pembangunan kecamatan.

b) Terlaksananya program pemerintahan dan pembangunan yang transparan dan akuntabel.

1) Meningkatkan pembangunan dan pemberdayaan pemuda dengan sasaran:

terlaksananya pembinaan pemuda.

2) Meningkatkan pembinaan keagamaan kepada masyarakat dengan sasaran


(19)

b. Terlaksananya perlombaan keagamaan.

c. Terlaksananya pembinaan kerukunan umat beragama.

d. Terlaksannya pembinaan bantuan kepada kaum dhuafa / miskin. e. Meningkatkan mutu sarana ibadah.

3) Meningkatkan kemampuan olahraga dan sumber daya masyarakat dalam

seni dengan sasaran:

a. Terlaksananya pembinaan olahraga.

b. Terlaksananya pembinaan kesadaran masyarakat terhadap kehidupan

berbangsa dan bernegara serta pelestarian nilai-nilai tradisi dan kebudayaan daerah.

3. Misi ketiga: Meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan kecamatan dengan tujuan:

a) Meningkatkan pengadaan sarana dan prasarana pelayanan perkantoran

kelurahan dan kecamatan dengan sasaran:

1. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan public.

2. Meningkatkan pengetahuan aparatur kelurahan dan kecamatan dalam bidang pengetahuan teknologi dan informasi.

b) Terwujudnya pengembangan sarana dan prasarana aparatur pemerintahan

dengan sasaran:

1. Terlaksananya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana kerja serta

perkantoran di lingkungan kecamatan dan kelurahan.

Meningkatkan pengamanan dan pengendalain barang milik daerah.

2. Terlaksananya perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana bangunan, mobilisasi dan peralatan kerja milik pemerintah.


(20)

B. Sruktur Organisasi

Struktur Organisasi Kantor Camat Medan Denai.

Struktur organisasi di perlukan untuk membedakan tugas-tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi, di perlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini di hubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah di tetapkan sebelumnya.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat di terapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat di wujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat di laksanakan perseorangan ataupun kelompok yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertical, melalui saluran tunggal.

C.Job Description

1. CAMAT.

Camat mempunyai tugas menyelenggarakan kewenangan Pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani sebagian urusan Otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan.


(21)

Sekretaris mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Camat lingkup kesekretariatan yang meliputi pengelolaan administrasi umum keuangan dan penyusunan program.

Dalam melaksanakan tugas pokok sekretariat menyelenggarakan fungsi:

a.

Penyusunan rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan

b.

Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Kecamatan

c.

Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi

kesekretariatan Kecamatan yang meliputi administrasi umum,

kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan Kecamatan

d.

Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Kecamatan

e.

Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

f.

Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan

g.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

3. SUB BAGIAN UMUM.

Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup administrasi umum.

Dalam melaksanakan tugas pokok, bidang ekonomi menyelenggarakan fungsi:

a.

Penyusunan rencana, program, dan kegiatan sub bagian umum


(22)

c.

Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah

dinas, penataan kearsipan, perlengkapan penyelenggaraan kerumah

tanggaan Kecamatan

d.

Pengelolaan administrasi kepegawaian

e.

Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,

ketatalaksanaan dan kepegawaian

f.

Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

g.

Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

h.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3. SUB BAGIAN KEUANGAN.

Sub Bagian Keuangan di pimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretaris.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a.

Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Keuangan

b.

Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan

c.

Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan

penyusunan rencana, penyusunan bahan pemrosesan pengusulan dan

verifikasi

d.

Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi

keuangan


(23)

e.

Penyusunan laporan keuangan Kecamatan

f.

Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

g.

Penyiapan bahan monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas

h.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

4. SUB BAGIAN PERENCANAAN PROGRAM.

Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretaris dalam melaksanakan tugas pokok Sub Bagian Perencanaan Prgram menyelenggarakan fungsi:

a.

Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Perencanaan

Program

b.

Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusun rencana dan

program Kecamatan

c.

Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Kecamatan

d.

Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian

e.

Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas

f.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan

tugas dan fungsinya.


(24)

Seksi Tata Pemerintahan di pimpin oleh Kepala Seksi, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Camat. Seksi Tata Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Camat.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Tata Pemerintahan bertugas menyelenggarakan fungsi:

a.

Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Seksi Tata Pemerintahan

b.

Penyusunan petunjuk teknis lingkupan tata pemerintahan

c.

Penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan tertib administrasi

pemerintahan kelurahan

d.

Penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi dalam penyelenggaraan

kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan

e.

Penyiapan bahan koordinasi pembinaan kegiatan sosial politik,

ideologi Negara dan kesatuan bangsa

f.

Penyiapan bahan pembinaan dibidang keagrarian

g.

Pelaksanaan proses pelayanan administrasi kependudukan

h.

Pelaksanaan kegiatan pencatatan monografi kecamatan dan kelurahan

i.

Pelaksanaan proses pelayanan administrasi lainnya lingkup tata

pemerintahan

j.

Pemantauan pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan

k.

Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas

l.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas

dan fungsinya.


(25)

6. SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.

Seksi Pemberdayaan Masyarakat di pimpin oleh Kepala Seksi, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Camat.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Pemberdayaan Masyarakat bertugas menyelenggarakan fungsi:

a.

Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pemberdayaan

Masyarakat

b.

Penyusunan bahan dan petunjuk teknis lingkup pemberdayaan

masyarakat

c.

Penyiapan bahan pembinaan terhadap kegiatan pemberdayaan

masyarakat seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

Lembaga Perekonomian Koperasi Usaha Mikro, kecil dan menengah

d.

Pelaksanaan proses pelayanan masyarakat lingkup pemberdayaan

masyarakat

e.

Penyiapan bahan koordinasi dalam penyelenggaraan pemberdayaan

masyarakat

f.

Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas

g.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas

dan fungsinya.


(26)

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Camat. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Camat.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum menyelenggarakan fungsi:

a.

Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Ketentraman dan

Ketertiban Umum

b.

Penyusunan petunjuk teknis lingkup Ketentraman dan Ketertiban

Umum

c.

Penyiapan bahan pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum

d.

Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan satuan kerja

perangkat daerah dalam penyelenggaraan dalam Ketentraman dan

Ketertiban Umum, pengamanan dan penertiban terhadap pelanggaran

peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya di

wilayah kecamatan

e.

Penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan polisi pamong praja,

pertahanan sipil dan perlindungan masyarakat

f.

Membantu pelaksanaan pengawasan terhadap penyaluran bantuan dan

pengamanan akibat bencana alam dan bencana lainnya.

g.

Pelaksanaan proses pelayanan masyarakat lingkup Ketentraman dan

Ketertiban Umum.


(27)

i.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

8. SEKSI KESEJAHTERAAN SOSIAL.

Seksi Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Camat. Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Camat.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Kesejahteraan Sosial menyelenggarakan fungsi:

a.

Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Seksi Kesejahteraan

Sosial.

b.

Penyusunan petunjuk teknis lingkup Seksi Kesejahteraan Sosial.

c.

Penyiapan bahan pembinaan Seksi Kesejahteraan Sosial.

d.

Pelaksanaan proses pelayanan masyarakat lingkup Kesejahteraan

Sosial.

e.

Penyiapan bahan koordinasi dalam penyelenggaraan pembinaan

kehidupan keagamaan, pendidikan, kepemudian, kebudayaan,

olahraga, kesehatan masyarakat dan kesejahteraan sosial lainnya

f.

Membantu pelaksanaan tugsa-tugas penanggulangan bencana alam

dan bencana lainnya

g.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas

dan fungsinya.


(28)

Berbagai arah pencapaian tujuan dan sasaran serta memberikan sumbangan bagi pencapaian misi organisasi. Untuk itu maka sejumlah kegiatan yang telah di tetapkan berdasar setiap program operasionalnya kurang dari 1 tahun sebagai berikut:

1. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik. 2. Penyediaan alat tulis Kantor.

3. Penyediaan makanan dan minuman.

4. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan. 5. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.

E. Kinerja Kegiatan Terkini

1. Tersedianya laporan SKPD serta akuntabilitas kinerja pemerintah menjadi evaluasi pelaksanaan tugas.

2. Pemeliharaan rutin berkala gedung kantor. 3. Stimulasi pembangunan berbasis masyarakat.

4. Tersusunnya laporan keuangan bulanan, triwulan dan semesteran sehingga menjadi pedoman dalam perencanaan dan penganggaran.

5. Diklat terkait tugas dan fungsi bagi PNS, maka akan meningkatkan kemampuan SDM.

6. Tersedianya peralatan kebersihan dan peralatan dapur sehingga menciptakan suasana kerja menjadi nyaman dan bersih.

F. Rencana Kegiatan

1. Program pelayanan administrasi perkantoran. 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur. 3. Program peningkatan disiplin aparatur.


(29)

4. Program peningkatan kegiatan sumber daya aparatur

5. Program peningkatan pengembangan system laporan capaian kinerja dan SKPD. 6. Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan.

7. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah. 8. Program peningkatan keberdayaan masyarakat.

9. Perayaan bersama untuk hari besar keagamaan dengan masyarakat sekitar. 10.Penyuluhan informasi untuk hari pemilu unutk masyarakat sekitar.


(30)

BAB III

FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA KANTOR CAMAT MEDAN DENAI

A. Pengertian Anggaran dan Kas

1. Anggaran

Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitaif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uanguntuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya sebuah organisasi. Untuk melaksanakan tugas di atas, tentu saja di perlukan rencana yang matang. Dengan demikian dengan gambaran tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan yang baik hanya dapat di peroleh manajemen dengan cara mempelajarinya, menganalisa dan mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif-alternatif dan konsekuensi yang ada sehingga dapat di defenisikan sebagai berikut.

Menurut Munandar, (2007:1) pengertian anggaran yaitu: “budget (anggaran) adalah suatu rencana yang di susun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan keuangan (unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.

Dari pengertian tersebut, ada empat unsur pokok yang penting dalam suatu anggaran, yaitu:


(31)

1. Rencana, yaitu suatu penentuan terlebih dahulu atau penentuan di muka, tentang suatu aktivitas atau kegiatan yang akan di lakukan di waktu yang akan datang. Budget termasuk sebagai sebuah rencana, karena budget merupakan penentuan terlebih dahulu atau penentuan di muka tentang kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang. Hanya saja budget merupakan sebuah rencana yang mempunyai spesifikasi khusus, yaitu di susun secara sistematis, mencakup seluruh kegiatan, dinyatakan dalam satuan keuangan (unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian yang ada di dalam perusahaan. Secara garis besar kegiatan-kegiatan perusahaan dapat di kelompokkan menjadi lima

kelompok, yaitu kegiatan pemasaran (marketing), kegiatan produksi

(producing), kegiatan keuangan atau pembelanjaan (financing), kegiatan administrasi (administrating), dan kegiatan pengelolaan Sumber Daya Manusia (personnel).

3. Dinyatakan dalam satuan keuangan, yaitu satuan yang dapat dengan mudah di terapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Satuan keuangan ini sangat di perlukan, mengingat bahwa masing-masing kegiatan perusahaan yang beraneka ragam macam itu memiliki satuan ukur sendiri-sendiri, yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

4. Berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang, yaitu bahwa anggaran berlaku untuk masa yang akan datang, dengan batas waktu tertentu. Budget berlaku untuk masa yang akan datang, juga berarti bahwa apa yang


(32)

tertuang di dalam sebuah budget merupakan taksiran-taksiran tentang apa yang terjadi di waktu yang akan datang, serta apa yang akan di kerjakan di waktu yang akan datang.

Dari pengertian di atas, anggaran di kaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Jadi bila anggaran di hubungkan dengan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional dalam badan usaha. Dari defenisi di atas dapat di ambil beberapa kesimpulan:

1. Bahwa anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalambentuk tertulis dan teliti.

2. Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya anggaran di susun dengan berurutan dan berdasarkan logika.

3. Bahwa setiap manajer di hadapkan pada suatu tanggung jawab untuk

mengambil suatu keputusan sehingga anggaran merupakan hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan asumsi tertentu.

4. Untuk kepututusan yang di ambil manajer tersebut, merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Tujuan menyusun anggaran :

1. Di gunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan

investasi dana.


(33)

3. Merinci jenis sumber dana yang di cari maupun jenis investasi dana sehingga dapat memudahkan pengawasan.

4. Merasionalkan sumber dana dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.

5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.

6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.

Fungsi dan Kegunaan Anggaran (budget).

1. Sebagai pedoman kerja.

Budget sebagai pedoman kerja dan memberikan arah sekaligus memberikan tugas dan target yang harus di capai oleh karyawan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang.

2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja.

Di maksudkan agar setiap bagian di perusahaan agar saling menunjang, saling bekerjasama secara sinergis untuk mencapai sasaran yang di tetapkan.

3. Sebagai alat evaluasi (pengawasan) kerja.

Budget berfungsi sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan nanti.

Budgeting yang kita kenal memiliki dua konsep, yaitu:

1. Budgeting dalam arti luas yaitu: Comprehensive profit planning control yang membagi budget bukan saja yang bersifat kuantitatif melainkan kualitatif. 2. Budgeting dalam arti sempit yaitu: hanya memuat aspek kuantitaif saja. Budget


(34)

2. Kas

Kas merupakan awal dari investasi dan operasi suatu perusahaan. kas terdiri dari mata uang (currency), giro, dan rekening uang di bank. Kas juga merupakan bagian dari aktiva yang liquid, yang dapat d pergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan. kas adalah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Semakin tinggi jumlah kas maka perusahaan semakin likuid, begitu pulak sebaliknya.

Menurut Soemarso, (2004:320) “kas adalah sesuatu baik yang berbentuk uang ataupun bukan yang dapat tersedia dengan segera dan di terima sebagai pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya”.

Jumlah kas ideal yang di butuhkan perusahaan, hingga kini belum terstandarisasi. Meski demikian, terdapat pedoman untuk menentukan jumlah kas yang di perlukan perusahaan yang “well finance” sebaiknya tidak kurang dari 5%-10% dari jumlah aktiva lancar. Kas yang di perlukan perusahaan baik di gunakan untuk membiayai perusahaan sehari-hari ataupun untuk pembelian aktiva tetap, memiliki sifat continue maupun tidak continue.

1. Sifat continue, untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji dan upah, membayar supplies kantor habis pakai, dll.

2. Sifat tidak continue, untuk pembayaran pajak, deviden, angsuran hutang, dll. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kas:

1. Perimbangan antara kas masuk dan kas keluar.

2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang telah di perkirakan. 3. Adanya hubungan yang baik antara pihak bank.


(35)

B. Anggaran kas

Anggaran merupakan suatu alat perencanaan dan pengawasan operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya organisasi. Anggaran kas (cash budget) bersangkutpaut dengan estimasi terinci mengenai antisipasi penerimaan dan pengeluaran kas untuk periode anggaran bersangkutan atau untuk periode khusus lainnya. Anggaran kas telah di akui secara umum sebagai alat manajemen yang sangat bermanfaat dan hakiki. Untuk melaksanakan tugas di atas, tentu saja di perlukan rencana yang matang. Dengan demikian dari gambaran tersebut, terasa pentingnya terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan yang baik hanya dapat di peroleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif-alternatif dan konsekuensi yang ada sehingga dapat di defenisikan sebagai berikut:

Bambang Riyanto (1996:97) menyatakan bahwa cash budget adalah estimasi terhadap posisi kas untuk periode tertentu yang akan datang.

Sedangkan menurut Erich a helfert (1997:128) menyatakan anggaran kas adalah sarana perencanaan bulan demi bulan atau minggu demi minggu.yang sangat spesifik, biasanya di susun oleh staff bagian keuangan suatu perusahaan.

Menurut Munandar (2007:287) “anggaran kas (cash budget) adalah anggaran yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahannya dari waktu ke waktu selama periode tertentu yang akan datang.


(36)

Dari penjelasan di atas, dapat di simpulkan bahwa, anggaran kas adalah gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluaran uang tunai yang bertalian dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang menyebabkan perubahan-perubahan pada posisi kas atau menunjukkan aliran kas pada periode tertentu.

Tujuan Utama Anggaran Kas:

1. Menunjukkan jumlah kebutuhan kas untuk kegiatan operasi yang berlangsung saat ini.

2. Membantu pemusatan perhatian berdasarkan prioritas penggunaan kas, yaitu

mendahulakn penggunaan kas yang mendesak dan tidak dapat di hindarkan ketimbang pengunaan kas yang dapat di tangguhkan atau yang tidak begitu di perlukan.

3. Menunjukkan jumlah kebutuhan kas untuk program perluasan bangunan dan

penambahan peralatan.

4. Membantu perencanaan kebutuhan keuangan seperti cicilan PPh serta pemabyaran uang pensiun dan uang pesangon.

5. Bermanfaat sebagai dasar guna mengevaluasi keberhasilan pengelolaankas oleh para personel yang menanggungjawabinya.

6. Menunjukkan ketersediaan uang tunai guna mengambil manfaat dari potongan harga atau diskon.

C. Penyusunan Anggaran Kas.


(37)

menyusun suatu budget perusahaan sebagai alat perencanaan maka budget itu harus realistis, fleksibel/luwes dan kontinyu. Dalam menyusun anggaran, perusahaan harus yakin akan kemampuan dirinya: mampu mengendalikan berbagai relevan variable dalam mencapai tujuan, mampu melaksanakan manajemen ilmiah, mampu berkomunikasi secara efektif, mampu memberikan motivasi kepada anggota, dan mampu mendorong adanya partisipasi.

Dalam praktek, menyusun anggaran sebagai alat perencanaan di bagi dalam dua kategori, yaitu fixed budget dan flexible/continous budget.

1. Fixed Budget.

Fixed budget adalah baudget atau anggaran yang di susun untuk suatu priode tertentu ketika volume (output) produksi sudah di tentukan, dan berdasarkan volume itu di buat rencana revenue, cost dan expense. Cara ini akan dipakai apabila asumsi dasar yang di gunakan oleh perusahaan dalam menyusun anggaran / budget tidak berubah sama sekali. Padahal dalam praktek, asumsi dasar itu sering kali perlu diubah untuk di sesuaikan dengan kenyataan yang terjadi.

2. Flexible / continous Budget.

Fleksible/continuous budget adalah anggaran yang disusun berdasarkan dua kriteria berikut ini :

a) Disusun untuk priode dan volume tertentu, serta berdasarkan volume mana di buat perkiraan besarnya revenue, cost dan expense.

b) Untuk menilai apakah asumsi-asumsi dasar masih dapat dipakai atau tidak, secara priodik dilakukan penilaian kembali (review) guna mengetahui perlu atau tidaknya diadakan perubahan.


(38)

Untuk menyusun fleksibel/continuous budget diperlukan dua syarat sebagai berikut:

a) Perlu adanya sistem akuntasi yang cepat dan akurat dalam merekam,

menganalisis serta melaporkan adanya penyimpangan dalam realisasi;

b) Perlu adanya data ekstern yang kontinyu untuk mengetahui adanya perubahan-perubahan yang datang dari luar.

Dalam menyusun kedua macam budget itu, factor dimensi waktu juga harus diperhatikan: baik masa lalu, masa kini ataupun masa yang akan datang. Ketiga dimensi waktu ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

D. Anggaran Kas Sebagai Alat Perencanaan.

Anggaran kas menunjukkan arus masuk dan keluar yang di rencanakan, dan posisi terakhir pada akhir periode interim tertentu misalnya akhir bulan. Sebagian besar perusahaan harus membuat rencana jangka panjang ataupun jangka pendek untuk arus uang mereka. Anggaran kas jangka pendek termasuk dalam rencana laba tahunan. Anggaran kas pada dasarnya meliputi dua bagian :

1. Penerimaan kas yang direncanakan. 2. Pengeluaran kas yang direncanakan.

Perencanaan adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta penentuan cara-cara yang akan di tempuh untuk mencapai tujuan tersebut.

Manfaat penting adanya perencanaan yang baik di dalam suatu perusahaan adalah:


(39)

1. Apabila tujuan yang ingin dicapai telah ditetapkan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektivitas dan efisiensi setinggi mungkin.

2. Unttk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan tersebut dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi atas penyimpangan yang timbul.

3. Dapat menghindarkan adanya kegiatan, pertumbuhan, perkembangan yang tidak terarah dan terkontrol.

Sehubungan dengan itu, perencanaan yang disusun oleh Kantor Camat Medan Denai, meliputi kegiatan-kegiatan operasional, tujuan dari kegiatan tersebut dan berapa jumlah anggaran yang di sediakan. Adapun kegiatan operasional yang dilakukan di Kantor Camat adalah kegiatan dalam belanja pegawai, belanja pemeliharaan, honorarium dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Anggaran kas yang menunjukkan angka yang terlalu tinggi seringkali merupakan tanda awal bahwa aktivitas yang rencanakan tidak berjalan sebagaimana yang telah direncanakan

E. Anggaran Kas Sebagai Alat Pengawasan.

Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang di tempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat tercapai. Aspek pengawasan yaitu dengan dengan membandingkan antara prestasi dengan yang di anggarkan, apakah dapat di temukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan.

Dengan adanya anggaran kas, maka standar kerja sudah ada kemudian system informasi dan system akuntansi yang lainnya akan menjadi realisasi yang dapat di bandingkan dengan sasaran, yaitu anggaran.


(40)

Pengawasan adalah fungsi ke dua dari pimpinan setelah perencanaan. Dalam hal ini, tujuan pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan, akan tetapi mencegah dan memperbaiki kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu di salah artikan yaitu mencari kesalahan orang lainatau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan yang di buat padahal tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan perusahaan.

Tahap dan proses pengawasan itu adalah:

1. Menyusun standar. 2. Menilai prestasi.

3. Membandingkan prestasi dengan standar. 4. Menilai dan menyesuaikan dengan situasi.

Dalam ilmu manajemen pengawasan, langkah-langkah yang di ikuti dalam proses pengawasan ini adalah sebagai berikut (Belkaoui 1998)

1. Penyusunan tujuan. 2. Penetapan standar. 3. Pengukuran hasil kerja.

4. Perbandingan fakta dengan standar. 5. Tindakan koreksi.

Melalui tahap-tahap pengawasan ini, maka dapat dilihat bahwa setiap tahap tidak bisa melepaskan diri dari akuntansi. Dalam menyusun tujuan diperlukan informasi dari system yang di hasilkan akuntansi dan format penyajiannya juga harus sesuai dengan format akuntansi.


(41)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa, penulis mencoba mengambil kesimpulan yang berhubungan dengan fungsi anggaran kas sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada Kantor Camat Medan Denai, yaitu:

1. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada Kantor Camat Medan Denai sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

2. Dalam menyusun anggaran kas, terlebih dahulu dilakukan pembanding antara anggaran kas dengan realisasinya dan kemudian di dapatkan penyimpangan-penyimpangan baik yang merugikan ataupun menguntungkan.

B. Saran

Adapun beberapa saran yang penulis berikan kepada Kantor Camat Medan Denai adalah sebagai berikut:

1. Kantor Camat Medan Denai sebaiknya tidak hanya mempercayakan pada satu

orang bagian keuangan, tetapi dua atau tiga petugas, hal ini di maksudkan agar kas dapat terjamin keamanannya.

2. Untuk membuat laporan realisasi anggaran kas di perlukan laporan yang akurat dan tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera di atasi dan di antisipasi dengan baik.

3. Perbedaan anggaran kas dengan realisasi harus di awasi dan setiap penyimpangan yang terjadi haruslah di analisis guna memahami penyebab dan dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan. 2003. Anggaran perusahaan. Edisi Pertama. Buku Dua. BPFE Universitas Gajah Mada.

Dalman, 2001. Menulis Karya Ilmiah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

David, Fred R. 2010. Manajemen Strategis. Edisi Dua Belas. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Harahap, Syafri Sofyan. 2001. Budgetting Peranggaran Perencanaan Lengkap. Jakarta. PT. Grafindo Persada.

Munandar, M. 2001. Budgetting, Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan kerja. Edisi Kedua. BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.


(1)

menyusun suatu budget perusahaan sebagai alat perencanaan maka budget itu harus

realistis, fleksibel/luwes dan kontinyu. Dalam menyusun anggaran, perusahaan harus

yakin akan kemampuan dirinya: mampu mengendalikan berbagai relevan variable

dalam mencapai tujuan, mampu melaksanakan manajemen ilmiah, mampu

berkomunikasi secara efektif, mampu memberikan motivasi kepada anggota, dan

mampu mendorong adanya partisipasi.

Dalam praktek, menyusun anggaran sebagai alat perencanaan di bagi dalam dua

kategori, yaitu fixed budget dan flexible/continous budget.

1. Fixed Budget.

Fixed budget adalah baudget atau anggaran yang di susun untuk suatu priode

tertentu ketika volume (output) produksi sudah di tentukan, dan berdasarkan

volume itu di buat rencana revenue, cost dan expense. Cara ini akan dipakai apabila

asumsi dasar yang di gunakan oleh perusahaan dalam menyusun anggaran / budget

tidak berubah sama sekali. Padahal dalam praktek, asumsi dasar itu sering kali

perlu diubah untuk di sesuaikan dengan kenyataan yang terjadi.

2. Flexible / continous Budget.

Fleksible/continuous budget adalah anggaran yang disusun berdasarkan dua

kriteria berikut ini :

a) Disusun untuk priode dan volume tertentu, serta berdasarkan volume mana di

buat perkiraan besarnya revenue, cost dan expense.

b) Untuk menilai apakah asumsi-asumsi dasar masih dapat dipakai atau tidak, secara priodik dilakukan penilaian kembali (review) guna mengetahui perlu atau


(2)

Untuk menyusun fleksibel/continuous budget diperlukan dua syarat sebagai

berikut:

a) Perlu adanya sistem akuntasi yang cepat dan akurat dalam merekam,

menganalisis serta melaporkan adanya penyimpangan dalam realisasi;

b) Perlu adanya data ekstern yang kontinyu untuk mengetahui adanya perubahan-perubahan yang datang dari luar.

Dalam menyusun kedua macam budget itu, factor dimensi waktu juga harus

diperhatikan: baik masa lalu, masa kini ataupun masa yang akan datang. Ketiga

dimensi waktu ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

D. Anggaran Kas Sebagai Alat Perencanaan.

Anggaran kas menunjukkan arus masuk dan keluar yang di rencanakan, dan

posisi terakhir pada akhir periode interim tertentu misalnya akhir bulan. Sebagian

besar perusahaan harus membuat rencana jangka panjang ataupun jangka pendek

untuk arus uang mereka. Anggaran kas jangka pendek termasuk dalam rencana laba

tahunan. Anggaran kas pada dasarnya meliputi dua bagian :

1. Penerimaan kas yang direncanakan. 2. Pengeluaran kas yang direncanakan.

Perencanaan adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta penentuan cara-cara yang akan di tempuh untuk mencapai tujuan tersebut.

Manfaat penting adanya perencanaan yang baik di dalam suatu perusahaan adalah:


(3)

1. Apabila tujuan yang ingin dicapai telah ditetapkan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektivitas dan efisiensi setinggi mungkin.

2. Unttk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan tersebut dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi atas penyimpangan yang timbul.

3. Dapat menghindarkan adanya kegiatan, pertumbuhan, perkembangan yang tidak terarah dan terkontrol.

Sehubungan dengan itu, perencanaan yang disusun oleh Kantor Camat Medan Denai, meliputi kegiatan-kegiatan operasional, tujuan dari kegiatan tersebut dan berapa jumlah anggaran yang di sediakan. Adapun kegiatan operasional yang dilakukan di Kantor Camat adalah kegiatan dalam belanja pegawai, belanja pemeliharaan, honorarium dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Anggaran kas yang menunjukkan angka yang terlalu tinggi seringkali merupakan tanda awal bahwa aktivitas yang rencanakan tidak berjalan sebagaimana yang telah direncanakan

E. Anggaran Kas Sebagai Alat Pengawasan.

Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam

perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang di tempuh agar rencana

yang telah disusun sebelumnya dapat tercapai. Aspek pengawasan yaitu dengan

dengan membandingkan antara prestasi dengan yang di anggarkan, apakah dapat di

temukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik

dalam mengelola perusahaan.

Dengan adanya anggaran kas, maka standar kerja sudah ada kemudian system

informasi dan system akuntansi yang lainnya akan menjadi realisasi yang dapat di


(4)

Pengawasan adalah fungsi ke dua dari pimpinan setelah perencanaan. Dalam hal

ini, tujuan pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan, akan tetapi mencegah dan

memperbaiki kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu di salah artikan yaitu

mencari kesalahan orang lainatau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu

kesalahan yang di buat padahal tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya

tujuan-tujuan perusahaan.

Tahap dan proses pengawasan itu adalah:

1. Menyusun standar.

2. Menilai prestasi.

3. Membandingkan prestasi dengan standar.

4. Menilai dan menyesuaikan dengan situasi.

Dalam ilmu manajemen pengawasan, langkah-langkah yang di ikuti dalam

proses pengawasan ini adalah sebagai berikut (Belkaoui 1998)

1. Penyusunan tujuan.

2. Penetapan standar.

3. Pengukuran hasil kerja.

4. Perbandingan fakta dengan standar. 5. Tindakan koreksi.

Melalui tahap-tahap pengawasan ini, maka dapat dilihat bahwa setiap tahap

tidak bisa melepaskan diri dari akuntansi. Dalam menyusun tujuan diperlukan

informasi dari system yang di hasilkan akuntansi dan format penyajiannya juga harus


(5)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa, penulis mencoba mengambil

kesimpulan yang berhubungan dengan fungsi anggaran kas sebagai alat perencanaan

dan pengawasan pada Kantor Camat Medan Denai, yaitu:

1. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada Kantor Camat Medan Denai sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

2. Dalam menyusun anggaran kas, terlebih dahulu dilakukan pembanding antara anggaran kas dengan realisasinya dan kemudian di dapatkan

penyimpangan-penyimpangan baik yang merugikan ataupun menguntungkan.

B. Saran

Adapun beberapa saran yang penulis berikan kepada Kantor Camat Medan

Denai adalah sebagai berikut:

1. Kantor Camat Medan Denai sebaiknya tidak hanya mempercayakan pada satu orang bagian keuangan, tetapi dua atau tiga petugas, hal ini di maksudkan agar kas

dapat terjamin keamanannya.

2. Untuk membuat laporan realisasi anggaran kas di perlukan laporan yang akurat dan tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera

di atasi dan di antisipasi dengan baik.

3. Perbedaan anggaran kas dengan realisasi harus di awasi dan setiap penyimpangan

yang terjadi haruslah di analisis guna memahami penyebab dan dapat mengetahui


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan. 2003. Anggaran perusahaan. Edisi Pertama. Buku Dua. BPFE Universitas Gajah Mada.

Dalman, 2001. Menulis Karya Ilmiah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

David, Fred R. 2010. Manajemen Strategis. Edisi Dua Belas. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Harahap, Syafri Sofyan. 2001. Budgetting Peranggaran Perencanaan Lengkap. Jakarta. PT. Grafindo Persada.

Munandar, M. 2001. Budgetting, Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan kerja. Edisi Kedua. BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.