Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanan Dan Pengawasan Laba Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran

(1)

TUGAS AKHIR

FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAN DAN PENGAWASAN LABA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA

BUMIPUTERA 1912 CABANG KISARAN

Oleh:

ULFA RACHAYUNI HASIBUAN 062102086

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan ridhoNya kepada penulis sehingga tugas akhir yang berjudul “ Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan Laba pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Serta shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita ke jalan kebenaran yaitu jalan keimanan.

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua penulis, Abdul Rachman Hasibuan dan Mawarni Batubara yang tidak henti-hentinya mencurahkan kasih sayang, perhatian, bimbingan, dorongan dan doanya kepada penulis. Terima kasih telah menjadi ayah dan mama yang terbaik dan juga pahlawan bagi penulis. Mungkin tugas akhir ini belum ada artinya dibandingkan dengan pengorbanan yang ayah dan mama berikan kepada penulis selama ini tapi Insya Allah tugas akhir ini akan menjadi awal dari kesuksesan penulis dimasa yang akan datang.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(5)

2. Bapak Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak dan Bapak Iskandar Muda, SE, MSi selaku ketua dan sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Iskandar Muda, SE, MSi selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini

4. Bapak Ahnuddin dan H. Sudartoyo selaku kepala cabang dan karyawan pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran yang telah membantu memberikan informasi yang dibutuhkan penulis pada saat melakukan riset.

5. Adikku tersayang, Habib Kusuma Hasibuan atas kasih sayang, perhatian, dorongan dan bantuan serta doa yang telah diberikan selama ini

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari dari kata sempurna, di dalamnya masih banyak terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna kesempurnaan tugas akhir ini dan kebaikan penulis pada masa yang akan dating. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi orang banyak khususnya bagi yang membacanya

Medan, 30 Mei 2009

Penulis


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Permasalahan... 3

C. Maksud dan Tujuan ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survei / Observasi ... 4

2. Rencana Isi... 5

BAB II ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 CABANG KISARAN ... 6

A. Sejarah Ringkas... 6

B. Struktur Organisasi... 10

C. Job Description... 11

D. Jaringan Usaha / Kegiatan ... 13

E. Kinerja Usaha Terkini ... 19

F. Rencana Kegiatan ... 21

BAB III TOPIK PENELITIAN ... 22

A. Penyusunan Anggaran... 22

B. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Laba ... 24


(7)

D. Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Laba... 28

E. Hubungan Anggaran dengan Pengawasan ... 32

BAB IV PENUTUP... 35

A. Kesimpulan ... 35

B. Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Income Statement Budget... 23 Tabel 3.2 Income Statement Budget ( Actual Vs Budget ) Periode Januari


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan yang didirikan baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri mempunyai tujuan utama yang ingin dicapai, yaitu untuk mendapatkan keuntungan ( laba ) yang sebesar-besarnya pada setiap periodenya.

Dalam usahanya untuk memperoleh laba yang maksimal diperlukan perencanaan dan pengawasan yang baik. Untuk itu perusahaan perlu menyusun suatu anggaran. Anggaran merupakan rencana yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang dan berlaku untuk periode yang akan datang. Laba yang menjadi tujuan perusahaan tersebut tertuang dalam anggaran. Oleh karenanya anggaran yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan khususnya terhadap laba, haruslah disusun secara teliti, penuh pertimbangan serta disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan pada saat ini. Bila perusahaan berkembang menjadi besar, maka perencanaan dan pengawasan kegiatan yang dilakukan harus seimbang dengan besarnya perusahaan tersebut. Perlunya suatu anggaran oleh manajemen adalah untuk dapat menjabarkan perencanaan, pengawasan, koordinasi dan sebagai pedoman kerja secara sistematis, selain itu juga untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan yang terpenting untuk meningkatkan tanggung jawab dari masing-masing karyawan atas pekerjaan yang menjadi kewajibannya.


(10)

Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi mengenai masa yang akan datang untuk merumuskan aktivitas-aktivitas yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Sedangkan pengawasan dimaksudkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan apakah setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Kesesuaian antara aktivitas yang dilakukan dengan perencanaan yang dibuat akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, ini berarti produktivitas perusahaan juga akan meningkat. Dengan demikian apa yang menjadi tujuan perusahaan akan dapat dicapai dengan semaksimal mungkin. Akan tetapi jika aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan perencanaan yang dibuat maka dengan adanya pengawasan tindakan korektif akan dapat segera dilakukan sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tetap dapat dicapai.

Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas bahwa perencanaan dan pengawasan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung perusahaan mencapai tujuannya. Oleh karena itu penulis terdorong untuk mengetahui fungsi anggaran tersebut sebagai alat perencanaan dan pengawasan, khususnya terhadap laba. Maka melalui tugas akhir ini penulis ingin membahas mengenai anggaran yang berfokus pada fungsinya sebagai alat perencanaan dan pengawasan laba. Adapun judul dari tugas akhir ini adalah “Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Penawasan Laba Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran“.


(11)

B. Permasalahan

Masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah apakah anggaran yang dibuat dan digunakan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan laba sudah terealisasi dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan / ditargetkan.

C. Maksud dan Tujuan

Adapun yang menjadi maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:

1. Menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran penulis tentang anggaran yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan laba. 2. Sebagai pengalaman yang sangat berharga bagi penulis karena dapat

langsung terjun ke lapangan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai anggaran yang dibuat oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran.

3. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan agar dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya dapat lebih efisien dan efektif serta lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan demi kelancaran perusahaan dalam mencapai tujuannya.

4. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi peneliti ( rekan-rekan mahasiswa ) yang akan membahas masalah dengan topik yang sama.


(12)

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah: 1. Sebagai bahan pembanding bagi penulis atas ilmu yang diperoleh selama

perkuliahan.

2. Untuk mengetahui sejauh mana anggaran yang dibuat Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan laba perusahaan.

3. Untuk mengetahui apakah anggaran yang dibuat oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran sesuai dengan realisasinya.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei / Observasi

Tempat : Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran Waktu : Tanggal 30 Maret 2009 sampai dengan 4 April 2009 Berikut ini adalah penjelasan dari jadwal survei/observasi penulis:

30 Maret 2009 : Menerima surat persetujuan survei/observasi dari AJB Bumiputera 1912 cabang Kisaran

30-31 Maret 2009 : Menerima data mengenai profil perusahaan

1-3 April 2009 : Menerima data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu mengenai anggaran yang dibuat oleh perusahaan dan sampai sejauh mana anggaran tersebut dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan laba pada Asuransi Jiwa bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran


(13)

4 April 2009 : Melengkapi data-data yang telah diperoleh sebelumnya dengan meminta penjelasan atas hal-hal yang belum dimengerti

2. Rencana Isi

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II : ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912

CABANG KISARAN

Menguraikan sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, job description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III : TOPIK PENELITIAN

Menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan laba pada AJB Bumiputera 1912 cabang Kisaran. BAB IV : PENUTUP


(14)

BAB II

ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912

CABANG KISARAN

A. Sejarah Ringkas

Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru sederhana bernama M. Ng. Dwidjosewojo, Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia Belanda (PGHB ) sekaligus Sekretaris I Pengurus Besar Budi Utomo. Dwidjosewojo menggagas pendirian perusahaan asuransi karena didorong oleh keprihatinan mendalam terhadap nasib para guru bumiputera (pribumi). Ia mencetuskan gagasannya pertama kali di Kongres Budi Utomo, tahun 1910. Dan kemudian terealisasi menjadi badan usaha, sebagai salah satu keputusan Kongres pertama PGHB di Magelang, 12 Februari 1912.

Sebagai pengurus, selain M. Ng. Dwidjosewojo yang bertindak sebagai Presiden Komisaris, juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai Direktur, dan M. Adimidjojo sebagai Bendahara. Ketiga orang iniah yang kemudian dikenal sebagai "tiga serangkai" pendiri Bumiputera, sekaligus peletak batu pertama industri asuransi nasional Indonesia.

Tidak seperti perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang kepemilikannya hanya oleh pemodal tertentu. Sejak awal pendiriannya Bumiputera sudah menganut sistem kepemilikan dan kepenguasaan yang unik, yakni bentuk badan usaha "mutual" atau "usaha bersama". Semua pemegang polis


(15)

adalah pemilik perusahaan yang mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota (BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan. Asas mutualisme ini, yang kemudian dipadukan dengan idealisme dan profesionalisme pengelolanya, merupakan kekuatan utama Bumiputera hingga hari ini.

Perjalanan Bumiputera yang semula bernama Onderlinge Levensverzekering

Maatschappij PGHB (O.L. Mij. PGHB) kini hampir mencapai satu abad.

Sepanjang itu, tentu saja tidak lepas dari pasang surut. Sejarah Bumiputera sekaligus mencatat perjalanan Bangsa Indonesia. Termasuk, misalnya, peristiwa sanering mata uang rupiah di tahun 1965 yang memangkas asset perusahaan ini, dan bencana paling hangat multikrisis di penghujung millenium kedua. Di luar itu, Bumiputera juga menyaksikan tumbuh, berkembang, dan tumbangnya perusahaan sejenis yang tidak sanggup menghadapi ujian zaman , mungkin karena persaingan atau badai krisis. Semua ini menjadi cermin berharga dari lingkungan yang menjadi bagian dari proses pembelajaran untuk upaya mempertahankan keberlangsungan.

Dan sekarang, memasuki millenium ketiga, Bumiputera yang mengkaryakan sekitar 18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9,7 juta jiwa rakyat Indonesia, dan dengan jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia tengah berada di tengah capaian baru industri asuransi Indonesia. Sejumlah perusahaan asing menyerbu dan masuk menggarap pasar domestik. Mereka menjadi rekan sepermainan yang ikut meramaikan dan bersama-sama membesarkan industri yang dirintis oleh pendiri Bumiputera 97 tahun yang lalu.

Bagi Bumiputera, iklim kompetisi ini meniupkan semangat baru, karena makin menegaskan perlunya komitmen, kerja keras, dan profesionalisme. Namun


(16)

berbekal pengalaman panjang melayani rakyat Indonesia berasuransi hampir seabad, menjadikan Bumiputera bertekad untuk tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri, menjadi asuransi Bangsa Indonesia sebagaimana visi awal pendirinya. Bumiputera ingin senantiasa berada di benak dan di hati rakyat Indonesia.

Sebagai perusahaan perjuangan Bumiputera memiliki falsafah sebagai berikut:

1. Idealisme

Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam mengangkat kemartabatan anak bangsa sesuai sejarah pendirian Bumiputera sebagai perusahaan perjuangan.

2. Kebersamaan

Mengedepankan sistem kebersamaan dalam pengelolaan perusahaan dengan memberdayakan potensi komunitas Bumiputera dari, oleh dan untuk komunitas Bumiputera sebagai manifestasi perusahaan rakyat.

3. Profesionalisme

Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate

governance) dan senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap tuntutan


(17)

Adapun yang menjadi visi dan misi dari Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 ini adalah sebagai berikut:

VISI

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat, modern dan menguntungkan didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idialisme serta mutualisme.

MISI

Menjadikan Bumiputera senantiasa berada di benak dan di hati masyarakat Indonesia dengan:

1. Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

2. Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan produktivitas dan peningkatan kesejahteraan, dalam kerangka peningkatan kualitas pelayanan perusahaan kepada pemegang polis.

3. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untuk mendorong proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien.


(18)

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antar komponen dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi yang jelas dapat memberikan gambaran tentang tugas dan tanggung jawab antar bagian yang satu dengan bagian yang lain, sehingga memungkinkan orang-orang yang terlibat di dalam perusahaan tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Suatu struktur organisasi juga merinci pembagian kerja dan menunjukkan berbagai tingkatan aktifitas yang berkaitan satu sama lain. Ini menunjukkan hirarki organisasi serta struktur wewenang dan memperlihatkan hubungan pelaporannya. Sruktur organisasi akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan kegiatan serta tujuan perusahaan. Salah satu unsure struktur organisasi yang baik adalah adanya pola interaksi dari hubungan kerja sama antar individu pada tiap bagian dari suatu perusahaan yaitu mengenai hubungan pembagian dan fungsi dari pekerjaan dilakukan serta wewenang yang seimbang baik vertikal maupun horizontal.

Struktur organisasi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran adalah struktur garis dan staf atau disebut juga organisasi garis dan staf yang merupakan kombinasi dari organisasi garis dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari kepala cabang kepada kepala unit dan supervisor. Kepala cabang adalah yang sepenuhnya berhak untuk menetapkan kebijakan dan juga mengambil keputusan guna mencapai tujuan perusahaan.


(19)

Mengenai bagan struktur organisasi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 baik pusat maupun cabang dapat dilihat pada bagian lampiran dari Tugas Akhir ini.

C. Job Description

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang ada di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran, yaitu sebagai berikut:

1. Kepala Cabang Asuransi Standar

Adapun tugas dan tanggung jawab dari kepala cabang , yaitu sebagai berikut:

1) Menyusun program kerja kantor cabang untuk jangka pendek

2) Melaksanakan pemenuhan kebutuhan dan pengembangan keagenan utama 3) Melaksanakan trilogy operasional asuransi jiwa

4) Mengolah sarana kantor dan sarana operasional

2. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)

Adapun tugas dan tanggung jawab dari KUAK, yaitu sebagai berikut: a. Menyusun rencana kerja, anggaran penerimaan dan pengeluaran kantor

cabang

b. Melaksanakan dan mengawasi kegiatan administrasi dan keuangan kantor cabang

c. Membina dan mengembangkan SDM kantor cabang d. Mengamankan asset kantor cabang


(20)

f. Menyajikan data dan informasi bisnis secara berkala kepada kepala cabang g. Melaksanakan kegiatan pelaporan secara berkala ke kepala cabang

3. Dinas Dalam

Adapun tugas dan tanggung jawab dinas dalam, yaitu sebagai berikut:

a. Sebagai pembantu administrasi dinas luar

b. Melaksanakan penerimaan uang masuk dan uang keluar

4. Kasir

Adapun tugas dan tanggung jawab kasir, yaitu sebagai berikut: a. Bertindak sebagai pemegang kas

b. Menerima dan mengeluarkan uang setelah adanya persetujuan dari pejabat yang berwenang

c. Membuat dan mempertanggungjawabkan rincian sisa kas harian

d. Ikut mengatur likuiditas kas terutama kewajiban kepada pemegang polis e. Menyelenggarakan catatan yang meliputi lembaran buku kas

f. Menyelenggarakan administrasi inventaris g. Menyelenggarakan administrasi barang cetak

h. Menyelenggarakan administrasi produksi, antara lain meliputi: 1) Pemeriksaan surat permintaan serta kelengkapannya 2) Pengiriman berkas-berkas surat permintaan baru

3) Penerimaan dan pendistribuasian polis-polis yang telah jadi untuk diserahkan kepada pemegang polis melalui supervisor


(21)

5. Supervisor Standar

Adapun tugas dan tanggung jawab supervisor standar, yaitu sebagai berikut:

a. Memberikan pengrahan kepada agen mengenai lokasi yang akan didatangi untuk menarik nasabah

b. Mengkoordinir agen standar

c. Membantu kepala cabang dalam perekrutan agen d. Memberikan laporan kegiatan kepada kepala cabang

6. Agen Standar

Adapun tugas dan tanggung jawab agen standar, yaitu sebagai berikut: b. Menutup produksi baru

c. Menagih premi para nasabah

d. Merwat polis yang ada dengan cara melakukan penagihan tepat waktu dan berupaya melakukan polis-polis “ lapse ”

D. Jaringan Usaha / Kegiatan

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, yaitu jasa asuransi. Perusahaan ini menawarkan jasa dalam bentuk pemberian jaminan proteksi terhadap nasabahnya, yang antara lain berupa jaminan proteksi kesehatan, kecelakan, kematian, pendidikan, bahkan jaminan proteksi atas asset-asset yang dimiliki oleh nasabah. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran ini mengklasifikasikan asuransi menjadi tiga golongan, yaitu asuransi perorangan,


(22)

asuransi kumpulan dan asuransi syariah. Berikut ini adalah jenis-jenis produk asuransi yang ditawarkan dari ketiga golongan asuransi diatas, yaitu sebagai berikut:

1. Asuransi Perorangan, terdiri dari: a. Mitra Prima (US$)

Program asuransi yang memberikan jaminan proteksi meninggal dunia pada masa asuransi atau perolehan uang tertanggungan ketika masa asuransi berakhir.

b. Mitra Pelangi (Rp)

Program asuransi yang memberikan proteksi meninggal dunia selama masa asuransi atau penerimaan uang pertanggungan pada akhir masa asuransi.

c. Ekawaktu Ideal (Rp)

Penanggulangan resiko keuangan sebagai akibat meninggalnya tertanggung dan pengembalian premi.

d. Mitra Oetama (US$)

Program asuransi dengan pembayaran premi tunggal yang fleksibel. menggabungkan tiga manfaat, yaitu santunan meninggal dunia sebesar uang pertanggungan, atau dua kali uang pertanggungan jika meninggal akibat kecelakaan. Sekaligus memberikan biaya rawat inap di rumah sakit. Atau perolehan tabungan yang akan diterima pada akhir masa asuransi.


(23)

e. Mitra Poesaka (US$)

Program asuransi dengan pembayaran premi tunggal, yang merupakan gabungan unsur tabungan dan proteksi meninggal dunia.

f. Mitra Beasiswa Berencana (Rp)

Program asuransi yang menjamin biaya pendidikan untuk anak, mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi. Disamping jaminan perolehan santunan meninggal dunia sebesar uang pertanggungan.

g. Mitra Permata (Rp)

Program asuransi yang menjamin biaya pendidikan untuk anak, mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi. Disamping jaminan perolehan santunan meninggal dunia sebesar uang pertanggungan

h. Mitra Melati (Rp)

Program asuransi yang menggabungkan tiga unsur, yaitu proteksi meninggal dunia, tabungan dan perolehan investasi yang kompetitif minimal 4,5%.

i. Mitra Cerdas (Rp)

Program asuransi pendidikan mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi. Asuransi ini menggabungkan proteksi meninggal dunia, tabungan dan perolehan hasil investasi.


(24)

j. Mitra Sehat (Rp)

Program asuransi yang menggabungkan tiga unsur, yaitu jaminan santunan meninggal dunia, jaminan perawatan di rumah sakit, sekaligus perolehan hasil investasi yang kompetitif.

k. Mitra Abadi (Rp)

Program asuransi khusus untuk warisan. Dengan pembayaran premi selama periode tertentu, seumur hidup Anda mendapat proteksi jaminan meninggal dunia.

2. Asuransi Kumpulan, terdiri dari: a. Asuransi Kredit

Adalah asuransi kumpulan untuk para debitur dari suatu lembaga keuangan (kreditur), terdiri dari:

1) Asuransi Kredit Ekawaktu

2) Asuransi Kredit Cicilan / Tahunan 3) Asuransi Kredit Annuitas

b. Asuransi Ekawarsa

Bersifat non saving, masa asuransi satu tahun, memberikan benefit berupa uang pertanggungan kepada pemegang polis apabila peserta meninggal dunia.


(25)

c. Asuransi Ekawaktu

Bersifat non saving, masa asuransi sesuai kebutuhan (bisa lebih atau kurang dari satu tahun), memberikan benefit berupa uang petanggungan kepada pemegang polis apabila peserta meninggal dunia.

d. Asuransi Kecelakaan

Memberikan benefit kepada peserta melalui pemegang polis akibat terjadinya resiko kecelakaan pada diri peserta dalam masa asuransi.

e. Asuransi Rawat Inap dan Pembedahan

Memberikan benefit kepada peserta berupa penggantian biaya rawat inap dan atau pembedahan di rumah sakit dalam asuransi karena suatu penyakit atau kecelakaan. Jangka waktu asuransi ini berlaku satu tahun dan dapat diperpanjang.

f. Asuransi Program Kesejahteraan Karyawan

Program asuransi jiwa ini dirancang dengan memberikan benefit bagi karyawan yang mengalami cacat total / tidak mampu bekerja sehingga tidak dapat menjalankan tugasnya lagi atau karyawan meninggal dunia.

g. Asuransi Iuran Dana Mantap (Idaman)

Memberikan benefit berupa proteksi jika terjadi resiko sebesar uang pertanggungan dan nilai tunai.


(26)

Dirancang untuk seluruh anggota keluarga dengan memberikan santunan sebesar uang pertangguingan jika ada anggota keluarga yang menjadi peserta / tertanggung meninggal dunia atau mengalami cacat tetap karena kecelakaan.

3. Asuransi Syariah, terdiri dari: a. Mitra Mabrur

Program asuransi yang menggabungkan unsur tabungan dan perlindungan asuransi. Serta ditujukan untuk melaksanakan niat suci Anda menunaikan ibadah haji.

b. Mitra Sakinah

Asuransi yang merupakan gabungan antara unsur tabungan dan tolong menolong dalam menanggulangi musibah kematian dengan masa pembayaran premi tiga tahun lebih pendek dari masa asuransinya.

c. Mitra Iqra

Program asuransi pendidikan yang menjamin biaya sekolah anak mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi. Merupakan gabungan antara tabungan dan tolong menolong dalam menanggulangi musibah kematian.

E. Kinerja Usaha Terkini

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 menargetkan perolehan premi di tahun 2009 ini mencapai Rp 5,27 triliun. Target tahun ini naik Rp 1.07 triliun atau sekitar 25,5% dari perolehan premi tahun 2008 yang sebesar Rp 4,2 triliun. Untuk itu Bumiputera akan lebih mengefektifkan kinerja kantor cabangnya di seluruh


(27)

Indonesia. Selai itu, bumiputera akan melakukan kegiatan direct marketing melalui sistem keagenan.

Dari sisi diversifikasi produk, bumiputera mulai menambah bisnis unitlink. Karena unitlink yang merupakan produk hasil perkawinan silang asuransi dan investasi ini hanya membutuhkan sedikit pencadangan. Selain itu, Bumiputera juga mengincar pasar bancassurance guna memperluas kegiatan usahanya.

Hingga akhir 2008, sebagian besar premi yang terkumpul di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 berasal dari asuransi jiwa perorangan, yakni 65% dari total perolehan premi. Sisanya, yakni 34% berasal dari korporasi dan produk asuransi syariah menyumbang sebesar 1%.Adapun total klaim premi yang dibayar Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 tahun lalu mencapai Rp 2,27 triliun. Nilai ini setara dengan 65,5% dari total premi yang terkumpul. Pembayaran tersebut terdiri atas klaim meninggal dunia Rp 340,76 miliar, habis kontrak Rp 1,59 triliun, dan klaim lain-lainnya sebesar Rp 825,89 miliar.

Total investasi bumiputera tahun lalu Rp 7 triliun. Investasi terbesar mereka adalah pada property, yakni berupa tanah dan bangunan sebesar 20,7%, lalu deposito 20,3%, reksadana 21,2%, obligasi 17,4%, dan lain-lain 21,4%. Tahun ini Bumiputera menargetkan pendapatan hasil investasi senilai Rp 1,01 triliun. Ini tumbuh 54,35% dari perolehan tahun lalu sebesar Rp 654, 36 miliar.

Untuk kedepannya Bumiputera akan memfokuskan pada sejumlah kebijakan utama agar perusahaan tubuh pesat, yakni kembali ke core business asuransi jiwa, beroperasi secara menguntungkan, fokus pada upaya-upaya perbaikan internal guna meningkatkan kualitas bisnis dan daya saing, serta fokus pada pengelolaan


(28)

risiko asuransi jiwa untuk meminimalkan risiko kerugian perusahaan dan upaya menuju tata kelola perusahaan yang baik.

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 yang merupakan pelopor dari usaha asuransi di Indonesia ini dan yang merupakan satu-satunya perusahaan di Indonesia yang berbentuk Usaha Bersama atau Mutual (bukan Perseroan Terbatas) ini kembali meraih Top Brand untuk kategori asuransi jiwa. Penghargaan ini merupakan penghargaan yang ketiga bagi Asuransi jiwa Bersama Bumiputera 1912. Ini merupakan suatu kebanggaan bagi Bumiputera sekaligus menjadi kado teristimewa karena penghargaan tersebut diberikan dua hari menjelang ulang tahunnya yang ke-97 tahun pada 12 Februari 2009. Penghargaan Top Brand 2009 untuk kategori asuransi jiwa ini merupakan merupakan penghargaan yang ketiga kalinya diperoleh oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. Dengan adanya penghargaan ini maka keberadaanya sebagai pelopor asuransi jiwa di Indonesia tidak diragukan lagi.

F. Rencana Kegiatan

Di tahun 2009 ini Bumiputera akan memfokuskan kegiatannya pada asuransi pendidikan, karena Menteri Keuangan mengatakan bahwa anggaran pendidikan Indonesia untuk tahun 2009 ini adalah sebesar 20%. Sebagai langkah awal perusahaan akan masuk dalam pemberian beasiswa dan beasiswa untuk mitra guru yang punya dedikasi di bidang pendidikan. Selain fokus terhadap asuransi pendidikan, Bumiputera di tahun 2009 ini juga fokus di asuransi kesehatan, meski ini secara selektif sehingga mudah dievaluasi.


(29)

Selain fokus pada asuransi pendidikan Bumiputera juga mengagendakan untuk melakukan perombakan internal, baik dari jajaran direksi maupun system kerja. Bumiputera berharap, perombakan ini dapat memperbaiki kinerja sumber daya manusia sekaligus efisiensi operasional dan memaksimalkan profit ( laba ).


(30)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Penyusunan Anggaran

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 cabang Kisaran dalam menjalankan kegiatan operasinya terlebih dahulu menetapkan atau menyusun suatu anggaran. Penyusunan anggaran dalam perusahaan tersebut dimaksudkan untuk dijadikan sebagai pedoman kerja dan sebagai alat perencanaan atau pengawasan kerja perusahaan.

Anggaran merupakan suatu rencana kuantitatif sebagai pedoman manager atau pimpinan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

Dalam menyusun anggaran semua bagian yang terdapat dalam perusahaan dilibatkan. Dengan adanya koordinasi dalam perusahaan akan memungkinkan diperolehnya informasi yang dibutuhkan dalam penusunan anggaran. Adapun anggaran yang disusun oleh AJB Bumiputera 1912 cabang Kisaran adalah anggaran operasional, dimana anggaran operasional tersebut merupakan anggaran induk ( master budget ) yang berhubungan dengan aktifitas perusahaan dalam memperoleh laba pada periode yang akan dating. Hasil akhir proses penyusunan anggaran tersebut adalah laporan laba rugi yang diproyeksi atau perhitungan laba rugi yang dianggarkan.

Skedul dari penyusunan anggaran laba rugi pada AJB Bumiputera 1912 cabang Kisaran adalah sebagai berikut:


(31)

Tabel 3.1 Income Statement Budget

ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 CABANG KISARAN Income Statement Budget

Period 200X

Direct Income XXXXX

Direct Cost ( XXXXX )

Gross Profit XXXXX

General and Administration Expenses ( XXXXX )

Net income Operation XXXXX

Other Expenses / Income ( XXXXX )

Profit Before Tax XXXXX

Sumber : Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran

Adapun yang dilakukan AJB Bumiputera 1912 cabang Kisaran dalam prosedur penyusunan anggaran laba ruginya adalah sebagai barikut:

1. Anggaran yang disusun diperinci lagi menjadi anggaran bulanan dengan maksud untuk dapat menilai prestasi kerja perusahaan pada periode setiap bulan, dengan cara membandingkan data aktual dengan anggaran.

2. Kemudian anggaran yang telah disusun tersebut dilaporkan kepada pimpinan perusahaan untuk disahkan menjadi pegangan atau pedoman perusahaan dalam menjalankan operasinya.

3. Jika anggaran tersebut ditolak oleh pimpinan perusahaan maka anggaran tersebut harus direvisi kembali, dan jika diterima maka anggaran tersebut harus menjadi pedoman kerja perusahaan.


(32)

Penyusunan anggaran dalam perusahaan merupakan tahap akhir dari proses perencanaan menyeluruh dan persetujuan untuk:

a. menentukan tujuan-tujuan maupun sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan

b. membantu dan mendorong dilaksanakannya kebijakan-kebijakan perusahaan

c. membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia

d. menggunakan sarana dan prasana yang ada dengan seefektif mungkin

B. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Laba

Perencanaan merupakan proses pemanfaatan fakta-fakta yang berhubungan dan asumsi-asumsi masa yang akan datang guna merumuskan langkah-langkah yang perlu diikuti dalam rangka upaya mencapai tujuan-tujuan yang spesifik. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa dengan adanya suatu perencanaan kita dapat mengetahui apa yang harus kita lakukan, bagaimana caranya, kapan waktu yang tepat untuk melakukannya dan siapa yang harus melakukannya.

Setiap perusahaan mempunyai tujuannya masing-masing. Tujuan ini bertingkat-tingkat, ada tujuan umum dan ada tujuan khusus, ada tujuan jangka panjang dan ada tujuan jangka pendek. Perusahaan harus mempunyai perencanaan yang baik untuk mencapai tujuannya, dalam hal ini untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Dengan kata lain perencanaan merupakan fungsi yang paling utama selain fungsi pelaksanaan dan fungsi pengawasan. Dengan adanya


(33)

perencanaan kita dapat mengawasi pelaksanaan dari suatu kegiatan yang dilakukan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Anggaran merupakan bagian yang penting dari proses perencanaan karena anggaran menentukan kepastian mengenai pengelolaan sumber daya yang ada menuju pencapaian tujuan. Anggaran yang direncanakan dengan baik menyelaraskan strategi dari struktur organisasi, manajemen dan personelnya serta tugas-tugas yang perlu diselaraskan.

Anggaran yang angkanya terlalu tinggi seringkali merupakan tanda awal bahwa aktivitas tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan. Apabila anggaran menjadi terlalu besar, maka seluruh rencana anggaran mungkin perlu diperbaiki. Dengan kata lain anggaran merupakan kompas, yang menjadi arah dan pedoman kerja bagi perusahaan untuk mencapai tujuan.

Ada empat langkah dalam penyusunan perencanaan, yaitu sebagai berikut: 1. Menetapkan tujuan

Perencanaan berawal dengan keputusan mengenai apa yang diinginkan atau yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan. Tanpa rumusan yang jelas, maka perusahaan akan mengguanakan sumber dayanya secara tidak efektif.

2. Menentukan situasi sekarang

Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai sangat penting agar rencana dapat dirumuskan sesuai dengan kondisi perusahaan.


(34)

3. Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan

Segala kemudahan dan hambatan dalam mencapai tujuan harus diidentifikasi dengan memperhatikan factor intern dan ekstern perusahaan walaupun sulit hal tersebut merupakan bagian penting dari perusahaan.

4. Mengembangkan serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan

Langkah terakhir dalam proses perencanaan adalah mengembangkan berbagai alternative tindakan, mengevaluasi alternatif - alternatif ini dan memilih alternatif yang paling cocok atau sekurang-kurangnya yang paling memuaskan.

C. Hubungan Perencanaan dengan Anggaran

Komponen utama perencanaan adalah anggaran, yang merupakan rencana keuangan untuk masa yang akan dating. Rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.

Sebelum anggaran disiapkan, pihak manajemen terlebih dahulu harus membangun suatu rencana strategi. Rencana strategi mengidentifikasikan strategi-strategi untuk aktifitas dan operasi di masa depan, umumnya mencakup setidaknya untuk lima tahun ke depan. Perusahaan dapat menerjemahkan strategi umum ke dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Rencana strategi ini akan menjadi dasar dalam pembuatan anggaran perusahaan.

Anggaran merupakan bagian penting dari proses perencanaan. Karena anggaran menentukan keputusan mengenai pengalokasian sumber daya menuju pencapaian tujuan. Anggaran yang direncanakan dengan baik menyelaraskan


(35)

strategi dan struktur organisasi manajemen dan personelnya dan tugas-tugas yang perlu diselesaikan.

Anggaran yang angkanya terlampau tinggi seringkali merupakan tanda awal bahwa aktifitas tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan. Apabila angka anggaran menjadi lebih besar, maka seluruh rencana mungkin perlu diperbaiki. Dengan kata lain anggaran merupakan kompas, arah, atau pedoman kerja bagi perusahaan untuk mencapai tujuan.

Anggaran disusun berdasarkan asumsi-asumsi perencanaan serta data akuntansi dan keuangan. Anggaran yang telah disusun menjadi pedoman kerja atau standar bagi perusahaan . Apabila terdapat penyimpangan haruslah diselidiki penyebab penyimpangan tersebut dan segera dilakukan tindakan korektif atas penyimpangan tersebut.

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 mempunyai anggaran laba rugi dan juga anggaran rekapitulasi pendapatan biaya per pelanggan. Dalam penyusunan anggaran ini Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 melakukan berbagai analisa, yaitu sebagai berikut:

1) Analisa terhadap pendapatan-pendapatan langsung yang mungkin akan didapat, yang berhubungan langsung dengan operasi normal perusahaan.

2) Analisa terhadap biaya-biaya langsung yang mungkin akan didapat yang berhubungan langsung dengan operasi normal perusahaan.

3) Analisa terhadap biaya-biaya yang terjadi di perusahaan yang naik turunnya biaya tersebut tanpa dipengaruhi volume kegiatan.

4) Analisa terhadap biaya dan pendapatan yang mungkin terjadi dan hal ini tidak dalam operasi normal kegiatan perusahaan,


(36)

5) Analisa terhadap biaya dan pendapatan yang biasanya terjadi pda tiap-tiap pelanggan perusahaan.

Berdasarkan analisa-analisa yang telah dilakukan tersebut disusunlah Anggaran Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran.

D. Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Laba

Pengawasan merupakan proses pengukuran dan pengevaluasian kinerja aktual dari setiap bagian dalam suatu perusahaan, dan kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan.

Untuk mengetahui apakah rencana yang telah ditetapkan dijalankan dengan semestinya, maka dibutuhkan suatu pengawasan atau pengendalian. Seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan harus diawasi secara terus menerus, jika pihak manajemen ingin tetap berada dalam batas-batas yang telah ditetapkan.

Pengawasan terdiri dari tiga macam langkah yang bersifat universal, yaitu: a. Mengukur hasil pekerjaan

b. Membandingkan hasil pekerjaan dengan perencanaan dan memastikan perbedaannya (apabila ada)

c. Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan.

Pengawasan dapat dibagi menjadi tiga tipe dasar, yaitu: 1. Pengawasan Pendahuluan ( Preliminary Control )

Pengawasan ini memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya penyimpangan-penyimpangan pada kualitas sumber-sumber daya yang digunakan pada sebuah perusahaan.


(37)

2. Pengawasan Pada Saat Pekerjaan Berlangsung ( Concurrent Control )

Pengawasan ini dilakukan untuk memonitor pekerjaan yang berlangsung, guna memastikan bahwa sasaran yang dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

3. Pengawasan Umpan Balik ( Feedback Control )

Pengawasan ini memusatkan perhatian pada hasil-hasil akhir untuk menentukan tindakan-tindakan korektif apabila terdapat penyimpangan.

Ada beberapa perbedaan dalam mendefenisiskan konsep pengawasan, termasuk di dalamnya pengawasan internal dan pengawasan menajemen. Akuntansi sering menggunakan pengawasan internal dalam mengontrol kegiatan bisnis suatu perusahaan.

Ada tiga elemen dari struktur pengawasan internal suatu perusahaan, yaitu pengawasan lingkungan yang merupakan kerangka kerja utama diantara kebijakan pengawasan dan prosedur operasi. Pengawasan sistem akuntansi yan g terdiri dari catatan dan prosedur yang digunakan untuk mencatat, memproses, melaporkan semua transaksi perusahaan, memelihara tingkat kepercayaan terhadap asset dan hutang perusahaan serta pengawasan prosedur yang merupakan langkah khusus untuk meminimumkan resiko terhadap ancaman tertentu.

Pengawasan manajemen memiliki tiga aspek, yaitu pengwasan manajemen sebagai suatu bagian dan tanggung jawab manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh managemen. Pengawasan manajemen lebih luas dari pengawasan internal termasuk di dalamnya merancang sistem untuk mengurangi tingkat kesalahan dan ketidakteraturan serta aktifitas yang positif untuk


(38)

pencapaian tujuan dan pengawasan manajemen yang berorientasi pada karyawan yaitu memberi fasilitas untuk suksesnya pencapaian tujuan perusahaan.

Dengan adanya pengawasan dapat dilihat seberapa jauh perencanaan yang telah dicapai dan seberapa banyak penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan yang terjadi akan dianalisis guna mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.

Adapun pengawasan yang dilakukan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran dalam menjalankan kegiatan operasinya adalah dengan cara:

a. Mengontrol pendapatan melalui premi-premi yang diterima dan beban-beban yang dikeluarkan secara bulanan atau tahunan.

b. Disesuaikan dengan keadaan baik dengan memperhatikan situasi keamanan, politik, dan ekonomi agar tidak melebihi anggaran yang telah disusun.

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran melaksanakan pengawasan dengan cara:

1). Membandingkan realisasi dengan anggaran. Melalui hasil perbandingan ini perusahaan dapat mengetahui apakah telah terjadi penyimpangan atau tidak. Selanjutnya dicari faktor-faktor penyebab timbulnya perbedaan tersebut dan untuk penyimpangan yang merugikan akan dilakukan tindakan koreksi. 2). Membentuk suatu bagian yang bertugas untuk mengawasi seluruh kegiatan

yang dilakukan perusahaan sebelum menganalisis perbandingan antara realisasi dengan anggaran.


(39)

Adapun peranan anggaran sebagai alat pengawasan pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran, yaitu sebagai berikut:

a. Mencegah terjadinya pemborosan

b. Memberikan standar yang memadai untuk mengukur prestasi

c. Sebagai alat pembanding seberapa jauh pelaksanaan rencana kerja yang telah dicapai perusahaan

d. Mengendalikan operasi dan biaya serta pengeluaran perusahaan

Untuk mengawasi kegiatan operasionalnya, Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran setiap periode anggarannya melakukan perbandingan antara anggaran dengan realisasi yang terjadi untuk melihat keberhasilan anggaran yang telah disusun. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut kepala cabang dapat mengetahui apakah seluruh bagian di dalam perusahaan telah melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.

Tabel 3.2 Income Statement Budget (Actual Vs Budget) Periode Januari 2008 JANUARI 2008

PERKIRAAN

BUDGET ( Rp ) ACTUAL ( Rp )

DIRECT INCOME

Premi Pertama 375.000.000 287.000.000

Premi Lanjutan Tahun Pertama 139.869.065 109.872.630

Premi Lanjutan 1.377.913.958 738.927.105

Income 1.886.510.000 1.549.737.000

Total Direct Income 3.779.293.023 2.685.536.735

DIRECT COST

Meninggal Dunia 90.000.000 38.807.667

Habis Kontrak 460.000.000 335.076.612

Penebusan 186.264.000 97.335.266

Pengobatan / Rawat Inap 12.000.000 148.000

Klaim 761.781.000 121.367.545

Total Direct Cost 1.510.045.000 592.735.090


(40)

GENERAL & ADM. EXPENSES

Biaya Pertama 51.495.000 32.259.519

Biaya Umum 42.070.000 22.733.868

Total General & Adm. Expenses 93.565.000 54.993.387

NET PROFIT OPERATION 2.175.683.023 2.037.808.258

OTHER INCOME / EXPENSE

Setoran / Dropping 1.028.397.000 955.305.478

Total Other income / Expense 1.028.397.000 955.305.478

NET PROFIT BEFORE TAX 1.147.286.023 1.082.502.780

Sumber : Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran

E. Hubungan Anggaran dengan Pengawasan

Anggaran dapat dijadikan sebagai alat untuk melaksanakan fungsi pengawasan. Dengan adanya anggaran maka standar kerja sudah ada, kemudian sistem akuntansi atau system informasi lainnya akan menjadi angka realisasi yang dapat dibandingkan dengan standar atau sasaran, yaitu anggaran. Perbedaan antara anggaran dan realisasi merupakan penyimpangan atau variance. Penyimpangan terjadi dalam dua kemungkinan, yaitu:

a. Penyimpangan yang menguntungkan ( favourable variance )

b. Penyimpangan yang tidak menguntungkan ( unfavourable variance )

Untuk melihat bagaimana fungsi pengawasan yang terjadi pada anggaran Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran berlangsung efektif dan efisien dapat dilihat dari hasil yang dicapai, yaitu dari laporan anggaran aktual pada periode Januari 2008 yang belum mencapai target yang diharapkan. Berikut ini adalah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada Asuransi Jiwa


(41)

Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran berdasarkan laporan realisasi anggarannya pada periode Januari 2008:

1. Pendapatan Langsung ( Direct Income )

Realisasi atas pendapatan langsung belum mencapai hasil yang ditargetkan, dari Rp 3.779.293.023 yang dianggarkan hanya Rp 2.685.536.735 yang dapat dicapai. Terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan sebesar Rp 1.093.756.288.

2. Beban Langsung ( Direct Cost )

Untuk realisasi beban langsung adalah sebesar Rp 592.735.090, sedangkan yang dianggarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 1.510.045.000. Terjadi selisih Rp 917.309.910, yang artinya realisasinya lebih rendah dari anggarannya yaitu sebesar Rp 917.309.910. Hal ini menguntungkan bagi perusahaan karena dana yang dianggarkan untuk beban langsung berkurang.

3. Beban Umum dan Administrasi ( General and AdministrationExpenses )

Anggaran yang direncanakan untuk beban umum dan administrasi sebesar Rp 93.565.000 dan hasil yang dicapai sebesar Rp 54.993.387, yang artinya terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 723.091.522.

4. Pendapatan / Beban Lain-lain ( Other Income / Expense )

Pada pendapatan / beban lain-lain ini terdapat beban sebesar Rp 955.305.478, sedangkan yang dianggarkan sebesar Rp 1.028397.000. Terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 73.091.522.


(42)

Penyimpangan-penyimpangan tesebut baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan akan dievaluasi, dan hasil evaluasinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun anggaran periode berikutnya.


(43)

BAB IV

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan jasa asuransi dengan kepemilikan dan bentuk perusahaan yang unik, dimana Bumiputera adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang berbentuk “mutual” atau “usaha bersama” yang artinya pemilik perusahaan adalah para pemegang polis, bukan pemegang saham. Jadi perusahaan tidak berbentuk PT atau Koperasi. Hal ini dikarenakan premi yang diberikan kepada perusahaan sekaligus dianggap sebagai modal.

2. Struktur organisasi yang terdapat pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah struktur organisasi yang berbentuk garis, yang merupakan struktur organisasi yang sangat sederhana dimana kekuasaan dan tanggung jawab dari pimpinan tertinggi ke tingkat paling rendah.


(44)

3. Dalam penyusunan anggaran, perusahaan menggunakan data dan informasi yang bersumber dari pengalaman dan juga data aktual tahun-tahun sebelumnya.

4. Anggaran merupakan tolak ukur kinerja perusahaan. Oleh karena itu tidak baik melakukan revisi anggaran pada periode yang sedang berjalan. Apabila hal tersebut terjadi, anggaran tersebut tidak bisa lagi dijadikan tolak ukur kinerja.

5. Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan laba benar-benar fungsi dengan baik, karena antara laba yang dianggarkan dengan laba yang terealisasi hampir sama.

6. Peran utama anggaran sebagai alat pengawasan laba adalah untuk mengontrol seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan agar apa yang telah ditargetkan dapat tercapai, selain itu juga untuk menemukan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi agar dapat segera dilakukan tindakan korektif

B. Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kebaikan dan kemajuan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912:

1. Sebaiknya dibuat suatu parameter (angka yang menggambarkan kondisi perusahaan) seperti Break Even Point. Yang mana parameter tersebut memberikan informasi kepada manager dari jumlah target pendapatan yang dianggarkan, berapa pendapatan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.


(45)

2. Sebaiknya anggaran yang telah dibuat perusahaan terbuka bagi seluruh karyawan, sehingga karyawan juga termotivasi untuk mencapai target yang telah dianggarkan dan lebih baik lagi jika seluruh elemen yang ada di dalam perusahaan dilibatkan dalam penyusunan anggaran tersebut.

3. Analisa yang digunakan dalam memperoleh input untuk penyusunan anggaran perusahaan sebainya diperluas lagi dan terus memperhatikan perkembangan internal dan eksternal perusahaan, sehingga setiap perubahan yang terjadi dapat ditangani dengan cepat dan tepat oleh perusahaan.

4. Perbedaan antara anggaran dengan realisasi harus terus diawasi dan setiap penyimpangan yang terjadi dianalisis guna memahami penyebabnya dan dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan. 2003. Anggaran Perusahaan. Edisi Pertama. BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Budgetting Penganggaran, Perencanaan

Lengkap untuk Membantu Manajemen. PT Grafindo Persada. Jakarta.

Munandar. 2001. Penganggaran Perusahaan. Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi, Salemba Empat. Jakarta.

Welsch, Hilton, Gordon. 2000. Anggaran Perencanaan dan Pengendalian

Laba. Diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw. Buku

Satu. Salemba Empat. Jakarta.

Winardi. 2000. Asas-asas dalam Manajemen. Cetakan Kedua. Mandar Maju.Bandung


(47)

Bagan Struktur Organisasi

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Pusat

Komisaris Badan Pengawas

DIREKSI Pelaksana

Sekretaris Perusahaan

BPA

Badan Perwakilan Anggota

Divisi Askum Departemen

Keuangan Divisi Asper

Kantor Cabang Asper Kantor Cabang

Syariah Divisi Syariah

Kantor Wilayah Askum

Kantor Cabang Askum Kantor Rayon

Departemen Umum, dll


(48)

Kepala Cabang Asuransi Standar

Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)

Asisten dan staf

Dinas Dalam

Kasir

Agen Standar

Agen Standar Supervisor Standar

Supervisor Standar

Agen Standar

Supervisor Standar

Agen Standar

Agen Standar

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran

Bagan Struktur Organisasi


(1)

BAB IV

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A.

Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan jasa asuransi dengan kepemilikan dan bentuk perusahaan yang unik, dimana Bumiputera adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang berbentuk “mutual” atau “usaha bersama” yang artinya pemilik perusahaan adalah para pemegang polis, bukan pemegang saham. Jadi perusahaan tidak berbentuk PT atau Koperasi. Hal ini dikarenakan premi yang diberikan kepada perusahaan sekaligus dianggap sebagai modal.

2. Struktur organisasi yang terdapat pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah struktur organisasi yang berbentuk garis, yang merupakan struktur organisasi yang sangat sederhana dimana kekuasaan dan tanggung jawab dari pimpinan tertinggi ke tingkat paling rendah.


(2)

3. Dalam penyusunan anggaran, perusahaan menggunakan data dan informasi yang bersumber dari pengalaman dan juga data aktual tahun-tahun sebelumnya.

4. Anggaran merupakan tolak ukur kinerja perusahaan. Oleh karena itu tidak baik melakukan revisi anggaran pada periode yang sedang berjalan. Apabila hal tersebut terjadi, anggaran tersebut tidak bisa lagi dijadikan tolak ukur kinerja.

5. Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan laba benar-benar fungsi dengan baik, karena antara laba yang dianggarkan dengan laba yang terealisasi hampir sama.

6. Peran utama anggaran sebagai alat pengawasan laba adalah untuk mengontrol seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan agar apa yang telah ditargetkan dapat tercapai, selain itu juga untuk menemukan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi agar dapat segera dilakukan tindakan korektif

B.

Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kebaikan dan kemajuan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912:

1. Sebaiknya dibuat suatu parameter (angka yang menggambarkan kondisi perusahaan) seperti Break Even Point. Yang mana parameter tersebut memberikan informasi kepada manager dari jumlah target pendapatan yang dianggarkan, berapa pendapatan yang harus dicapai agar perusahaan


(3)

2. Sebaiknya anggaran yang telah dibuat perusahaan terbuka bagi seluruh karyawan, sehingga karyawan juga termotivasi untuk mencapai target yang telah dianggarkan dan lebih baik lagi jika seluruh elemen yang ada di dalam perusahaan dilibatkan dalam penyusunan anggaran tersebut.

3. Analisa yang digunakan dalam memperoleh input untuk penyusunan anggaran perusahaan sebainya diperluas lagi dan terus memperhatikan perkembangan internal dan eksternal perusahaan, sehingga setiap perubahan yang terjadi dapat ditangani dengan cepat dan tepat oleh perusahaan.

4. Perbedaan antara anggaran dengan realisasi harus terus diawasi dan setiap penyimpangan yang terjadi dianalisis guna memahami penyebabnya dan dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan. 2003. Anggaran Perusahaan. Edisi Pertama. BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Budgetting Penganggaran, Perencanaan Lengkap untuk Membantu Manajemen. PT Grafindo Persada. Jakarta. Munandar. 2001. Penganggaran Perusahaan. Fakultas Ekonomi Universitas

Gajah Mada. Yogyakarta

Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi, Salemba Empat. Jakarta.

Welsch, Hilton, Gordon. 2000. Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba. Diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw. Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta.

Winardi. 2000. Asas-asas dalam Manajemen. Cetakan Kedua. Mandar Maju.Bandung


(5)

Bagan Struktur Organisasi

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Pusat

Komisaris Badan Pengawas

DIREKSI Pelaksana

Sekretaris Perusahaan

BPA

Badan Perwakilan Anggota

Divisi Askum Departemen

Keuangan Divisi Asper

Kantor Cabang Asper Kantor Cabang

Syariah Divisi Syariah

Kantor Wilayah Askum

Kantor Cabang Askum Kantor Rayon

Departemen Umum, dll


(6)

Kepala Cabang Asuransi Standar

Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)

Asisten dan staf

Dinas Dalam

Kasir

Agen Standar Supervisor Standar

Supervisor Standar

Agen Standar

Supervisor Standar

Agen Standar

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran

Bagan Struktur Organisasi