Puja Siti Fitriah, 2014 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Dalam
Pembelajaran IPA Materi Alat Optik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
didik dalam pembelajaran IPA di kelas V SD, dan mendorong sekolah menyediakan alat untuk percobaan sebagai salah satu sarana pembelajaran IPA.
d. Manfaat bagi Peneliti
Sebagai pengalaman merealisasikan ilmu perkuliahan ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya, juga bisa menambah ilmu khususnya dalam bidang
penelitian tindakan kelas yaitu penerapan metode eksperimen dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
E. Hipotesis Tindakan
Metode Eksperimen dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran IPA materi Alat Optik di kelas V SDN 4 Cibodas Lembang.
F. Definisi Operasional
1. Metode Eksperimen
Metode eksperimen yang diterapkan peneliti dalam PTK Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V SDN 4 Cibodas Lembang ini merupakan
suatu percobaan yang dilakukan oleh siswa untuk membuktikan sendiri suatu teori yang dipelajari pada pembelajaran IPA materi Alat Optik.
2. Keterampilan proses sains
Keterampilan proses sains yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang dimiliki siswa kelas V SDN 4 Cibodas Lembang setelah
mengikuti proses pembelajaran IPA materi Alat Optik mencakup lima aspek yaitu meliputi keterampilan mengamati, menafsirkan hasil pengamatan dan hasil
percobaan, merencanakan
percobaan, melakukan
percobaan, dan
mengkomunikasikan. Keterampilan proses sains tersebut memiliki indikator- indikator yang dapat dipilih peneliti sebagai batasan untuk dijadikan alat ukur dan
yang disesuaikan dengan karakteristik kemampuan siswa di kelas V SDN 4 Cibodas Lembang, yaitu kemampuan siswa tergolong pada tahap perkembangan
opersional konkrit, dan diukur melalui tes tertulis berupa butir soal KPS yang dilakukan ketika siswa melakukan pengamatan, dan setelah eksperimen.
26
Puja Siti Fitriah, 2014 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Dalam
Pembelajaran IPA Materi Alat Optik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Model Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan Keterampilan Proses Sains KPS siswa pada pembelajaran
IPA materi alat optik adalah metode Penelitian Tindakan Kelas PTK. Dalam bahasa asing PTK dikenal dengan Classroom Action Research CAR. Sumadayo
2013, hlm. 21 menjelaskan bahwa PTK terdiri dari tiga definisi kata yaitu berikut :
1. Penelitian berarti kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan
aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik
minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan berarti sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas berarti sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru. Batasan yang ditulis untuk pengertian yang salah dan dipahami secara luas oleh
umum dengan “ruangan tempat guru mengajar”. Kelas bukan wujud ruang tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar, kelompok
orang yang sedang belajar, kelompok orang yang sedang belajar dapat terjadi di lab, lapangan olahraga, workshop dan lain-lain.
Berdasarkan definisi ketiga bagian dalam PTK diatas, maka pelaksanaan penelitian yang menerapkan metode eksperimen ini dilakukan oleh guru sebagai
peneliti terhadap subjek penelitian atau sejumlah siswa dalam suatu proses kegiatan pembelajaran di kelas bisa dilakukan di lab, lapangan olahraga, dll.
Pada kegiatan ini diterapkan metode PTK karena guru didalam kelasnya sendiri yang mengetahui situasi kegiatan belajar mengajarnya. Dalam metode ini terdapat
siklus yang merupakan putaran dari suatu rangkaian kegiatan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Siklus-siklus yang ada pada PTK
merupakan putaran satu rangkaian penuh PTK. Metode ini bertujuan untuk memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam pembelajaran sebagai upaya