3
Universitas Kristen Maranatha
-Perancangan difokuskan pada perencanaan tata layout dan gambar buku secara visual yang mampu mencirikan karakter dan adegan dalam Wayang Calonarang.
- Fokus media yang digunakan adalah berupa buku visual dalam bentuk cetak fullcolor.
- Konten buku, isi baik gambar maupun tulisan, serta ketentuan penerbit dalam perancangan buku visual dalam perancangan ini, hanya bersifat sebagai simulasi
atau dummy, kecuali apabila penulis berencana menerbitan buku tersebut secara legal.
- Data tulisan terbatas pada buku wayang yang menceritakan Wayang Calonarang dan sumber-sumber lain sebagai bahan pendukung sumber dari artikel, buku
yang mebahas Wayang Calonarang, majalah, website, dan testimoni para tokoh terpilih dan masyarakat umum.
1.3 Tujuan Perancangan
1. Menarik minat dan animo masyarakat terhadap wayang Calonarang
melalui media ilustrasi. 2.
Membuat perancangan sebuah buku visual dengan visualisasi yang menggambarkan adegan dalam cerita Wayang Calonarang yang mampu
memberi pesan moral kepada publik. 3.
Mempromosikan buku rancangan visual tersebut agar dapat diterima dan mendapat respon baik dari publik.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
● Observasi : melakukan pengamatan pasif tentang sejarah
wayang Indonesia dan Wayang Calonarang.
4
Universitas Kristen Maranatha
Observasi merupakan pengamatan langsung pada objek terkait, misalnya buku acuan dan pembanding
lainnya. ● Studi Pustaka
: menambah informasi dan data melalui buku serta majalah yang membahas hal-hal yang terkait dengan
budaya wayang. ● Kuesioner
: memberikan kuesioner kepada responden sejumlah 80 orang berisikan pertanyaan seputar pewayangan.
● Data Sekunder : - Data dari berbagai perpustakaan
- Data dari internet berupa artikel atau berita - Data dari surat kabar
5
Universitas Kristen Maranatha
1.5 Skema
64
Universitas Kristen Maranatha
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ada dua kesimpulan yang bisa dipetik pada tugas akhir penulis. Pertama, Bahwa ternyata media promosi tidak hanya terbatas pada iklan, poster atau
banner saja. Tetapi mungkin melalui komuk, packaging, atau hal-hal yang sebetulnya ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain itu, kita jadi
mengetahui bahwa sebuah buku visual yang utuh dan lengkap adalah yang seperti penulis jabarkan diatas. Sangat disayangkan ketika buku visual hadir di
Indonesia dengan pangkasan bab yang drastis hanya karena dirasa “tidak
penting”. Buku visual m\bisa menjadi produk yang penting sebagai benda koleksi, informasi dan rekreasi. Sebagai sarana visual yang menarik dan juga
media promosi yang kaya. Kedua, kita jadi mengetahui bahwa jika mau mendalami lagi,wayang
adalah cerita yang sangat menarik. Hanya memiliki kelemahan pada bidang visual saja. Sebenarnya kelemahan tersebut bukan terletak pada karyanya,
tatapi pada bagaimana sebuah karya dan posisinya sebagai elemen yang penting dalam menarik animo masyarakat terhadap kesenian dan budaya
Indonesia.
5.2 Kata Penutup
Penulis berharap dengan dibuatnya sebuah buku visual yang disadur dari kebudayaan asli Indonesia, masyarakat umumnya, khususnya yang berasal
dari Indonesia dapat lebih mengenal kebudayaan dari negerinya sendiri. Makalah ini sangat jauh dari sempurna. Penulis mohon maaf jika terjadi
kesalahan sekecil apapun. Semoga makalah ini bisa berguna bagi para pembaca yang ini mengetahui lebih dalam tentang ilustrasi dan wayang.
65
Universitas Kristen Maranatha
5.3 Saran Penulis