Perancangan Buku Visual Wayang Calonarang.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini berisikan laporan perancangan buku visual wayang calonarang yang bertujuan untuk meningkatkan animo masyarakat Indonesia pada umumnya untuk memahami kesenian wayang dan dapat menikmatinya melalui suatu bentuk visual dalam media dua dimensi. Adapun permasalahan yang ada dalam perancangan visual ini adalah bagaimana cara menggugah minat masyarakat terhadap cerita wayang Calonarang melalui sebuah media dua dimensi, dengan melakukan riset yang tepat agar dapat membuat sebuah visualisasi yang sesuai. Demikian pula hasil rancangan buku visual dari wayang Calonarang ini harus berisikan moral yang baik terhadap publik. Dengan Perencanaan yang tepat dan paduan konten visual dan cerita yang menarik, diharapkan dapat turut melestarikan kebudayaan nasional Indonesia.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang 1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 2

1.3Tujuan Perancangan 3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori Desain 6

2.1.1 Teori Buku 6

2.1.2 Struktur Buku 7

2.1.2.1 Sampul Buku 7

2.1.2.2 Isi Bagian Depan 8

2.1.2.3 Bagian Tulisan 9

2.1.2.4 Isi Bagian Akhir 10

2.1.3 Ilustrasi 12

2.1.4 Warna 13

2.2 Character Book Section 15

2.2.1 Definisi 15

2.2.2. Sejarah Character Book 16

2.2.3 Jenis Buku 16


(3)

Universitas Kristen Maranatha

2.2.5 Fungsi Character Book 16

2.2.6 Proses Awal 17

2.2.7 Pembabakan 18

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH

3.1 Sejarah Wayang 21

3.2 Sejarah Wayang Calonarang 25

3.3 Hubungan Wayang Calonarang dan Psikis 32

3.4 Penafsiran Cerita Calonarang Dalam Bedhaya Legong Calonarang 39

3.5 Wayang Orang 43

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Komunikasi 53

4.2 Konsep Kreatif 55

4.3 Konsep Media 56

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan 68

5.2 Kata Penutup 68

5.3 Saran Penulis 68


(4)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN


(5)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dewasa ini dunia tradisional Indonesia semakin ditinggalkan, remaja muda-mudi Indonesia banyak yang lebih mengikuti era teknologi dan dengan demikian keberadaan wayang sebagai salah satu aset berharga budaya Indonesia pun turut tenggelam dalam maraknya budaya baru yang masuk kedalam bangsa.

Wayang sendiri memiliki kisah sejarah yang luas, sehingga lingkup cerita yang akan divisualisasikan dipersempit pada cerita Calonarang. Wayang ini sendiri berasal dari sendratari wayang orang berjudul Calonarang yang berasal dari Bali.

Perancangan media ini bertujuan untuk meningkatkan animo masyarakat Indonesia pada umumnya untuk memahami kesenian wayang dan dapat menikmatinya melalui suatu bentuk visual dalam media dua dimensi. Diharapkan dengan adanya bentuk visual yang baru ini, dapat diupayakan suatu dampak positif bagi kesenian wayang itu sendiri, yaitu dengan meningkatnya antusiasme masyarakat terhadap kesenian wayang di Indonesia. Dimana hal itu dapat memicu pelestarian kesenian wayang oleh masyarakat secara mandiri.

Konsep visual pada perancangan ini ditentukan melalui hasil riset dan survey pada responden yang sesuai dengan target segmen. Menurut hasil riset pada seratus responden muda di berbagai wilayah di Indonesia, sebagian besar menyatakan bahwa keberadaan kesenian wayang perlu dipertahankan, dan sebagian besar dari mereka menginginkan suatu bentuk segar dalam media visualisasi dua dimensi dimana dalam media tersebut menampilkan kembali cerita-cerita wayang yang ada di Indonesia.


(6)

2

Universitas Kristen Maranatha Adapun gaya visual yang digunakan pada ilustrasi ini adalah naturalis dengan media tradisional yaitu cat minyak dan cat air serta media penunjang yaitu pensil warna. Gaya lain yang dipakai penulis adalah dari aliran impresionisme, dengan menampilkan kesan-kesan pada suatu objek dengan cara yang lebih dramatis untuk mendukung sisi emosi yang ditampilkan pada penokohan karakter. Perancangan ini nantinya akan menjadi sebuah bentuk visualisasi dalam media dua dimensi berupa desain buku yang berisikan visualisasi dari adegan cerita dalam cerita wayang Calonarang. Memvisualisasikan cerita wayang dalam bentuk artwork menjadi tantangan bagi penulis agar dapat menciptakan sebuah rancangan visual yang dapat menarik masyarakat banyak dan memberikan minat kepada mereka untuk melestarikan budaya wayang di Indonesia.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Permasalahan yang ada dalam perancangan visual ini adalah:

1. Bagaimanakah menggugah minat dan animo publik terhadap cerita wayang Calonarang melalui sebuah media 2 dimensi?

2. Bagaimana membuat sebuah visualisasi dari adegan dalam cerita wayang Calonarang yang mampu menyampaikan pesan dan moral yang baik pada publik?

3. Bagaimana mempromosikan rancangan buku visual tersebut ke media publik agar diminati masyarakat umum?

Ruang Lingkup perancangan buku visual ini adalah cerita wayang yang berkembang di budaya Bali yaitu seni wayang orang berjudul Calonarang. Bentuk visualisasi akan bertaut kepada adegan-adegan dalam cerita wayang tersebut dan bagaimana untuk membuat konsep visual yang baik sesuai dengan target segmen. Adapun batasan-batasan masalah yang diterapkan antara lain adalah:

1. Perancangan hanya bersifat pada studi tentang kesenian Wayang Calonarang 2. Perancangan dan penelitian dilakukan untuk lingkup Indonesia saja.


(7)

3

Universitas Kristen Maranatha -Perancangan difokuskan pada perencanaan tata layout dan gambar buku secara visual yang mampu mencirikan karakter dan adegan dalam Wayang Calonarang. - Fokus media yang digunakan adalah berupa buku visual dalam bentuk cetak fullcolor.

- Konten buku, isi (baik gambar maupun tulisan), serta ketentuan penerbit dalam perancangan buku visual dalam perancangan ini, hanya bersifat sebagai simulasi atau dummy, kecuali apabila penulis berencana menerbitan buku tersebut secara legal.

- Data tulisan terbatas pada buku wayang yang menceritakan Wayang Calonarang dan sumber-sumber lain sebagai bahan pendukung (sumber dari artikel, buku yang mebahas Wayang Calonarang, majalah, website, dan testimoni para tokoh terpilih dan masyarakat umum.

1.3Tujuan Perancangan

1. Menarik minat dan animo masyarakat terhadap wayang Calonarang melalui media ilustrasi.

2. Membuat perancangan sebuah buku visual dengan visualisasi yang menggambarkan adegan dalam cerita Wayang Calonarang yang mampu memberi pesan moral kepada publik.

3. Mempromosikan buku rancangan visual tersebut agar dapat diterima dan mendapat respon baik dari publik.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

● Observasi : melakukan pengamatan pasif tentang sejarah


(8)

4

Universitas Kristen Maranatha Observasi merupakan pengamatan langsung pada objek terkait, misalnya buku acuan dan pembanding lainnya.

● Studi Pustaka : menambah informasi dan data melalui buku serta

majalah yang membahas hal-hal yang terkait dengan budaya wayang.

● Kuesioner : memberikan kuesioner kepada responden sejumlah 80 orang berisikan pertanyaan seputar pewayangan.

● Data Sekunder : - Data dari berbagai perpustakaan

- Data dari internet berupa artikel atau berita - Data dari surat kabar


(9)

5

Universitas Kristen Maranatha


(10)

64

Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Ada dua kesimpulan yang bisa dipetik pada tugas akhir penulis. Pertama, Bahwa ternyata media promosi tidak hanya terbatas pada iklan, poster atau banner saja. Tetapi mungkin melalui komuk, packaging, atau hal-hal yang sebetulnya ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain itu, kita jadi mengetahui bahwa sebuah buku visual yang utuh dan lengkap adalah yang seperti penulis jabarkan diatas. Sangat disayangkan ketika buku visual hadir di Indonesia dengan pangkasan bab yang drastis hanya karena dirasa “tidak

penting”. Buku visual m\bisa menjadi produk yang penting sebagai benda

koleksi, informasi dan rekreasi. Sebagai sarana visual yang menarik dan juga media promosi yang kaya.

Kedua, kita jadi mengetahui bahwa jika mau mendalami lagi,wayang adalah cerita yang sangat menarik. Hanya memiliki kelemahan pada bidang visual saja. Sebenarnya kelemahan tersebut bukan terletak pada karyanya, tatapi pada bagaimana sebuah karya dan posisinya sebagai elemen yang penting dalam menarik animo masyarakat terhadap kesenian dan budaya Indonesia.

5.2 Kata Penutup

Penulis berharap dengan dibuatnya sebuah buku visual yang disadur dari kebudayaan asli Indonesia, masyarakat umumnya, khususnya yang berasal dari Indonesia dapat lebih mengenal kebudayaan dari negerinya sendiri.

Makalah ini sangat jauh dari sempurna. Penulis mohon maaf jika terjadi kesalahan sekecil apapun. Semoga makalah ini bisa berguna bagi para pembaca yang ini mengetahui lebih dalam tentang ilustrasi dan wayang.


(11)

65

Universitas Kristen Maranatha

5.3 Saran Penulis

Penulis berharap agar Universitas Kristen Maranatha mau mendukung dan membantu para siswanya yang akan menjalani tugas akhir dengan tema yang berkaitan dengan kebudayaan. Karena FSRD Maranatha memiliki mata kuliah

“ilustrasi aplikatif” yang sebetulnya bisa dijadikan bahan tugas akhir yang

menarik dan tidak kalah dari mata kuliah lain.

5.4 Saran dan Komentar Dosen Pembimbing

Setelah menjalani preview, penulis mendapat banyak saran dan kritikan berguna. Banyak hal yang terlewatkan oleh penulis namun dosen pembimbing dengan baik hati mau memberitahu letak kesalahan dan kekurangan yang terjadi.

Ada beberapa kritik yang penulis terima dan kritik tersebut sangat membangun. Salah satunya adalah penulis sebagai desainer harus mampu lebih menekankan sisi kebudayaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Diharapkan agar setelah lulus dan selanjutnya, penulis bisa mengangkat dan meningkatkan animo masyarakat dewasa ini pada sisi kebudayaan melalui bidang desain grafis.


(12)

66

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Dilogo, Suwitadi Kusumo. 2009. Suri Tauladan. Panembahan Senopati, Garda Depan Budaya Indonesia. Surakarta

Heru S Sudjarwo, Sumari, Undung Wiyono. 2010. Rupa dan Karakter Wayang Purwa. Garda Depan Budaya Indonesia. Surakarta


(1)

-Perancangan difokuskan pada perencanaan tata layout dan gambar buku secara visual yang mampu mencirikan karakter dan adegan dalam Wayang Calonarang. - Fokus media yang digunakan adalah berupa buku visual dalam bentuk cetak

fullcolor.

- Konten buku, isi (baik gambar maupun tulisan), serta ketentuan penerbit dalam perancangan buku visual dalam perancangan ini, hanya bersifat sebagai simulasi atau dummy, kecuali apabila penulis berencana menerbitan buku tersebut secara legal.

- Data tulisan terbatas pada buku wayang yang menceritakan Wayang Calonarang dan sumber-sumber lain sebagai bahan pendukung (sumber dari artikel, buku yang mebahas Wayang Calonarang, majalah, website, dan testimoni para tokoh terpilih dan masyarakat umum.

1.3Tujuan Perancangan

1. Menarik minat dan animo masyarakat terhadap wayang Calonarang melalui media ilustrasi.

2. Membuat perancangan sebuah buku visual dengan visualisasi yang menggambarkan adegan dalam cerita Wayang Calonarang yang mampu memberi pesan moral kepada publik.

3. Mempromosikan buku rancangan visual tersebut agar dapat diterima dan mendapat respon baik dari publik.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

● Observasi : melakukan pengamatan pasif tentang sejarah


(2)

Observasi merupakan pengamatan langsung pada objek terkait, misalnya buku acuan dan pembanding lainnya.

● Studi Pustaka : menambah informasi dan data melalui buku serta

majalah yang membahas hal-hal yang terkait dengan budaya wayang.

● Kuesioner : memberikan kuesioner kepada responden sejumlah 80 orang berisikan pertanyaan seputar pewayangan.

● Data Sekunder : - Data dari berbagai perpustakaan

- Data dari internet berupa artikel atau berita - Data dari surat kabar


(3)

(4)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Ada dua kesimpulan yang bisa dipetik pada tugas akhir penulis. Pertama, Bahwa ternyata media promosi tidak hanya terbatas pada iklan, poster atau banner saja. Tetapi mungkin melalui komuk, packaging, atau hal-hal yang sebetulnya ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain itu, kita jadi mengetahui bahwa sebuah buku visual yang utuh dan lengkap adalah yang seperti penulis jabarkan diatas. Sangat disayangkan ketika buku visual hadir di Indonesia dengan pangkasan bab yang drastis hanya karena dirasa “tidak penting”. Buku visual m\bisa menjadi produk yang penting sebagai benda koleksi, informasi dan rekreasi. Sebagai sarana visual yang menarik dan juga media promosi yang kaya.

Kedua, kita jadi mengetahui bahwa jika mau mendalami lagi,wayang adalah cerita yang sangat menarik. Hanya memiliki kelemahan pada bidang visual saja. Sebenarnya kelemahan tersebut bukan terletak pada karyanya, tatapi pada bagaimana sebuah karya dan posisinya sebagai elemen yang penting dalam menarik animo masyarakat terhadap kesenian dan budaya Indonesia.


(5)

5.3 Saran Penulis

Penulis berharap agar Universitas Kristen Maranatha mau mendukung dan membantu para siswanya yang akan menjalani tugas akhir dengan tema yang berkaitan dengan kebudayaan. Karena FSRD Maranatha memiliki mata kuliah “ilustrasi aplikatif” yang sebetulnya bisa dijadikan bahan tugas akhir yang menarik dan tidak kalah dari mata kuliah lain.

5.4 Saran dan Komentar Dosen Pembimbing

Setelah menjalani preview, penulis mendapat banyak saran dan kritikan berguna. Banyak hal yang terlewatkan oleh penulis namun dosen pembimbing dengan baik hati mau memberitahu letak kesalahan dan kekurangan yang terjadi.

Ada beberapa kritik yang penulis terima dan kritik tersebut sangat membangun. Salah satunya adalah penulis sebagai desainer harus mampu lebih menekankan sisi kebudayaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Diharapkan agar setelah lulus dan selanjutnya, penulis bisa mengangkat dan meningkatkan animo masyarakat dewasa ini pada sisi kebudayaan melalui bidang desain grafis.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Dilogo, Suwitadi Kusumo. 2009. Suri Tauladan. Panembahan Senopati, Garda Depan Budaya Indonesia. Surakarta

Heru S Sudjarwo, Sumari, Undung Wiyono. 2010. Rupa dan Karakter Wayang Purwa. Garda Depan Budaya Indonesia. Surakarta