Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

Arif Prasetyo Wibowo , 2015 TRANSFORMASI NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI ORGANISASI MAHA SISWA GUNA MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam menyambut era baru fajar reformasi ini, ada beberapa fakta mengenai belum terlaksananya transformasi nilai-nilai Pancasila, hal ini diperkuat dengan konflik-konflik sosial yang terjadi pada masyarakat yang seolah tidak pernah ada habisnya, bahkan semakin meningkat mengarah kepada anarkisme. Perang yang bersifat kedaerahan, kepentingan golongan, korupsi yang merajalela, saling bunuh dan tikam sesama bangsa, dan hal ini terjadi bukan hanya dikalangan masyarakat kecil yang minim akan pendidikan. Keributan antar sesama mahasiswa pun saat ini marak terjadi di setiap kampus seluruh Indonesia, dimana universitas yang seharusnya menghasilkan pribadi-pribadi yang sopan dan santun dalam beretika baik dimanapun ia berada menjadi individu-individu yang liar dan brutal seolah haus akan darah sesama bangsanya. Contoh “Mahasiswa Veteran UPN Tawuran ” tersedia di: http:www.pikiran-rakyat.comnode99203. Pancasila kini seolah tidak pantas lagi dipakai dalam dialektik era Reformasi, Dimana Pancasila sudah jarang dikutip, Pancasila sudah jarang dipakai dalam segala aspek ketatanegaraan, dan masyarakat yang terlalu menyambut gembira demokrasi yang seolah-olah melupakan Pancasila sebagai dasar kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Beberapa faktor penyebab yang penulis utarakan diatas merupakan contoh-contoh gejala yang melahirkan penyakit “Amnesia Nasional” dalam diri masyarakat Indonesia, dimana transformasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudah tidak timbul dan terlihat. Majelis Permusyawaratan Rakyat 2013, hlm. 103 telah mengidentifikasi masalah ini. Identifikasi ini di cantumkan dalam Ketetapan MPR NoVMPR2000 tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan dan Kondisi Bangsa Indonesia saat ini adalah sebagai berikut: a Nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa tidak dijadikan sumber etika dalam berbangsa dan bernegara oleh sebagian masyarakat hal itu akhirnya melahirkan krisis akhlak dan moral yang berupa ketidak adilan, pelanggaran hukum, dan pelanggaran hak asasi manusia. ...j kurangnya pemahaman, penghayatan, dan kepercayaan akan keutamaan nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila pancasila dan keterkaitannya satu sama lain, untuk kemudian diamalkan secara konsisten disegala lapis dan bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Istilah “Mahasiswa” sangat lazim atau identik dalam jenjang perguruan tinggi. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi Pasal 1 Ayat 15 dike mukakan “Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Perguruan Tinggi”. Jadi mahasiswa adalah suatu individu-individu manusia yang mengikuti propes pengembangan diri dibidang pendidikan dalam Perguruan Tinggi. Dalam menyalurkan minat dan bakatnya, mahasiswa membentuk student goverment dalam rangka mengembangkan dirinya, organisasi kemahasiswaan merupakan sarana belajar bagi setiap mahasiswa untuk bisa mengembangkan kemampuan intelektual, kemampuan sosial dan kemampuan religiusnya. Menurut Sukirman 2004, hlm. 72 “Organisasi Kemahasiswaan merupakan bentuk kegiatan diperguruan tinggi yang diselenggarakan dengan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Saepudin 2011, hlm. 1 menunjukan bahwa: a. Aktivitas dalam organisasi merupakan salah satu hal yang menunjang kegiatan akademis, bukan menghambat akademis. Untuk itu sebagai mahasiswa yang harus memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan yang luas, maka harus bergabung dalam sebuah organisasi. b. Peningkatan wawasan dan kecedikiawanan tidak dapat berjalan secara instan, oleh karena itu ketika bergabung dalam sebuah organisasi khususnya organisasi kemahasiswaan haruslah sampai tuntas dalam arti sampai kita merasa cukup dan memperoleh manfaat dari aktivitas di organisasi. Jadi, Organisasi Kemahasiswaan merupakan sekumpulan mahasiswa yang memiliki pencapaian tujuan bersama guna kepentingan bersama. Adapun manfaat yang bisa diambil dari organisasi kemahasiswaan diantaranya adalah selain mengasah pengetahuan dibidang akademis, organisasi mahasiswa memberikan keuntungan kepada tiap individu mahasiswa dalam pengambilan keputusan, cara hidup bergaul dimasyarakat, penentuan dan pengambilan sikap jatidiri, dan pengontrolan emosional. Berdasarkan pra-penelitian yang dilakukan penulis, didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Adanya mahasiswa yang tidak hafal Pancasila, 2. Tidak mengetahui sejarah lahirnya Pancasila, 3. Adanya kemauan untuk menjaga nilai-nilai Pancasila, 4. Dengan sadar mengakui dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, 5. Mendefinisikan Pancasila dan nilai-nilai Pancasila secara tidak jelas tanpa didasari argumen-argumen tujuan lahirnya Pancasila, 6. Pancasila di era-reformasi sudah memiliki banyak penafsiran makna, dimana Pancasila dikaji secara empiris tanpa kajian secara mendalam dan ilmiah, 7. Tidak melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi berdasarkan nilai-nilai Pancasila, dikarenakan kurangnya minat dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan berorganisasi serta kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap nilai- nilai yang terkandung didalam Pancasila. Berdasarkan penjelasan yang penulis uraikan, terdapat suatu hal yang nyata kurang dalam sistem sosial yang terjadi dikalangan mahasiswa. Dimana organisasi yang seharusnya menjadi sebuah wadah pelopor transformasi nilai-nilai Pancasila kepada tiap individu mahasiswa nyatanya masih kurang, sehingga melahirkan individu-individu yang tidak memiliki keyakinan kuat terhadap ideologi yang pantas untuk diperlihatkan. Transformasi nilai-nilai Pancasila seharusnya dapat dilaksanakan dengan baik memalui organisasi mahasiswa, agar perluasan pemahaman mengenai pentingnya nilai-nilai pancasila dapat diimplementasikan secara langsung melalui organisasi mahasiswa. Diharapkan setelah transformasi nilai-nilai Pancasila ini berjalan dengan baik, menghasilkan masyarakat Pancasila yang berkehidupan berbangsa dan bernegara. Berdasarkan hasil pra-penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis berpandangan bahwa : a. Perbaikan sistem pendidikan terhadap nilai-nilai Pancasila, dimana nilai-nilai Pancasila dikaji secara akademis melalui kajian teoritis yang diselenggarakan langsung oleh pihak perguruan tinggi untuk mengkaji dan mendiskusikan Pancasila dengan cara kuliah umum atau seminar kebangsaan. b. Mereaktualisasikan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila oleh pihak perguruan tinggi sebagai sarana refleksi transformasi nilai-nilai Pancasila di Perguruan Tinggi. c. Melaksanakan model-model pembelajaran dengan iplementasi langsung terhadap nilai-nilai Pancasila pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di tingkat perguruan tinggi dengan metode pembelajaran Project Citizen dan dikaitkan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai sarana pembelajaran langsung di lapangan. Sebagaimana hasil temuan yang dilakukan oleh penulis melalui data dan fakta, oleh sebab itu penulis merasa tertarik untuk mengetahui sejauh mana transformasi nilai-nilai Pancasila melalui organisasi mahasiswa bagi kesadaran berbangsa dan bernegara dengan melakukan penelitian yang berjudul: “ Transformasi Nilai-Nilai Pancasila Melalui Organisasi Mahasiswa Guna Meningkatkan Kesadaran Bernegara Studi Deksriptif Terhadap Organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan di FPIPS UPI.

B. Rumusan Masalah