cerita, kemungkinan anak akan lebih semangat dan antusias dalam menerima pelajaran.
Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi guru, bagaimana supaya pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan, efektif dan efisien, dan siswa pun
senang menerima pelajaran itu. Jika pendidikan dikatakan berhasil dikarenakan siswanya memiliki daya
dukung yang baik itu wajar, akan tetapi yang tidak memiliki daya dukung itulah yang sebenarnya dikatakan berhasil jika bisa mengarahkannya. Penulis mendapati
dari latar belakang keluarga siswa banyak sekali yang tidak mendukung pembelajaran di TK, seperti kebanyakan mereka dari orang awam yang tidak
mengerti al quran, orang sibuk, dan lain-lain. Akan tetapi kami melihat guru-guru TK bisa mengkondisikan siswa-siswinya dengan baik. Penulis ingin mengetahui
bagaimana cara mengkondisikan dan memotivasi anak yang memiliki karakteristik yang bermacam-macam. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik
untuk meneliti dan mendalami lebih jauh tentang PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAHFIDZ PADA ANAK USIA DINI DI TKU DAAR EL
DZIKIR SUKOHARJO.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengelolaan pembelajaran tahfidz di TK Unggulan Daar El Dzikir?
2. Bagaimanakah motivasi guru kepada siswa saat pembelajaran tahfidz di TK Unggulan Daar El Dzikir?
3. Bagaimanakah kendala yang dihadapi dan solusinya untuk mencapai target tahfidz siswa setiap tahunnya?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui metode yang digunakan guru dalam mengelola pembelajaran tahfidz.
2. Untuk mengetahui cara guru dalam memotivasi siswa untuk bisa fokus saat pelajaran tahfidz.
3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi serta solusinya untuk mencapai target tahfidz
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis Memberikan sumbangan pemikiran bagi Ilmu Pendidikan Islam pada
umumnya dan pendidikan tahfidz usia dini pada khususnya, terutama mengenai metode motivasi anak usia dini pada pelajaran tahfidz di TKU Daar
El Dzikir. 2. Praktis
a. Memberikan masukan kepada TKU Daar El Dzikir agar menerapkan sistem pengelolaan pembelajaran yang benar.
b. Memberikan masukan kapada para guru agar dapat meningkatkan sistem pengelolaan pembelajaran tahfidz.
E. Kajian Pustaka
Sebelumnya telah banyak dilakukan penelitian seputar pendidikan anak usia dini baik jenjang play group maupun TK, mulai dari perkembangan anak
sampai dengan rancangan pembelajaran untuk anak usia prasekolah tersebut, termasuk di dalamnya tentang minat anak apabila dikaitkan dengan pengelolaan
pembelajaran. Beberapa penelitian terdahulu yang sejalan dengan permasalahan penelitian kali ini dapat penulis paparkan sebagai berikut:
1. “Pengaruh interior ruang belajar dan bermain terhadap kognitif, afektif dan psikomotorik anak di TK Negeri Pembina Malang oleh Wulan astrini
tahun 2005 diterbitkan oleh Jurusan Desain interior, fakultas seni dan Desain Universitas Kristen Petra.”
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana data analisis menggunakan statistik, sekaligus pendekatan kualitatif untuk lebih bisa
mendeskripsikan hasil penelitian. Dari hasil penelitian ini dekemukakan bahwa perkembangan anak meliputi tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik. Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh lingkungan interior ruang belajar dan bermain di taman kanak-kanak TK.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan elemen-elemen interior ruang belajar dan bermain di TK Negeri Pembina Malang sesuai dengan
teori maupun pedoman Departemen Pendidikan Nasional Depdiknas. Elemen-elemen interior ruang belajar dan bermain berpengaruh terhadap
kognitif kreatifitas, afektif rasa senang dan psikomotorik aktifitas anak didik.
2. Ravisa Mathur dan Lisa Oliver 2007 dalam penelitiannya yang berjudul “Developing an International Distance Education Program: A Blended
Learning Approach”. Dalam penelitiannya mereka mengatakan “The purpose of this paper is to discuss a model for global learning that
utilizes a blended learning approach.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskusikan suatu model pelajaran yang umum yang
menggunakan suatu pendekatan pembelajaran yang digabungkan dengan kondisi siswa. Hal ini dapat diartkan bahwa penerapan suatu pendekatan
pembelajaran di sekolah disesuaikan dengan kondisi sekolah dan juga dengan kondisi siswanya.
3. Ilham Agus Sugianto UMS, 2004 dengan judul “Kiat Praktis
Menghafal Al-Quran” Pada Sekolah Dasar Islam Terpadu Ar-Risalah Surakarta Tahun 2007. Peneliti menemukan kesimpulan bahwa dalam
menghafal AL-Quran proses yang dilalui sangatlah panjang diantaranya dengan cara:
a. Menghafal dari ayat per ayat waqof per waqof. b. Menghafal dengan mengumpulkan penuh, yakni materi hafalan
secara utuh dibaca berulang-ulang sampai hafal dengan sendirinya. c. Menghafal dengan tulisan.
d. Menghafal dengan mengetahui makna. e. Menghafal dengan bimbingan guru.
F. Metodologi