Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU
DALAM MENGELOLA KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS
KELAS VIII DI MTs NUURUL BAYAN KECAMATAN
KALAPANUNGGAL KABUPATEN SUKABUMI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Muhammad Faishal Ramdhan
NIM: 1110015000052

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2014

J."


LEMBAR PENGESAHAN
PENGAITIJII PERSDPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURI]

DAI,AM MENGEI,OI,A KEI,AS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS
I(E,I,AS

VIII DI MTS NUURUL BAYAN KALAPANUNGGAI,
SI(RIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mempeloleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial

Di Susun oleh:
Muhammad Faishal Ramdhan

NIM. 1110015000052

PEMBIMBING

Prof. Dr. H. Rusmin Tumang,gor. MA

NIP. 194701 141965101001

JUITUSAN PBNDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAII DAN KEGURUAN
IJNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA
2014

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG
Skripsi berjudul Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Dalam

Mengelola Kelas Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas

VIII di MTs Nuurul

Bayan Kacamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi disusun

MUHAMMAD FAISHAL RAMDHAN Nomor Induk


oleh

Mahasiswa

1110015000052, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah
pada tanggal 04 Desember 2014 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis
berhak memperoleh gelar Sarjana 51 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan IPS.
J

akarta, 04 Desemb er 20I 4

Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program

Studi)

Tanggal


Tanda Tangan

.zz-t>,t+t*t'

Dr. Iwan Purwanto. M.Pd
NIP: 19730424 200801 I 012
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

S)'aripulloh. M.Si
NIP: 19670909 200701

--14

-

I 033

Penguji I


Lq

Penguji

II

Drs. Nurochim. MM
NIP: 19590115 198403

I

r (tz

Dr. Muhamad Arif. M.Pd
NIP: 19700606 199702 I 002

1 003

Mengetahui:
Dekan


%Lq

w,I&

91020 198603 2 001

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang berlanda tangan di bawah

ini:

Nama

Muhammad Faishal Ramdhan

NIM

11100150000s2


Jurusan/Semester

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Judul Skripsi

Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru

Dalam Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar IPS
Kelas

VIII di MTs Nuurul Bayan

Kalapanunggal.

Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. Rusmin Tumanggor, MA.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat merupakan hasil karya

sendiri. Apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya, maka saya

siap menerima sanksi yang berlaku di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarla.

24 November 2014

Muhammad Faishdl Ralndhan

NrM. 1110015000052

111

ABSTRAK
MUHAMMAD FAISHAL RAMDHAN. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang
Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas Terhadap Hasil Belajar IPS
Kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten
Sukabumi. Skripsi. Jakarta: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah. 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Persepsi Siswa tentang

keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di
MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi.
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Nuurul Bayan
sejumlah 112 siswa. Dalam penelitian ini, penentuan sampel berdasarkan tabel
taraf kesalahan dengan tingkat 1%, 5%, dan 10% yang dikembangkan dari Isaac
dan Michael sehingga berjumlah 84 siswa. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket/kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Metode angket
digunakan untuk mengungkap variabel Persepsi Siswa tentang keterampilan guru
dalam mengelola kelas, wawancara yang dilakukan terhadap guru bidang studi
IPS digunakan untuk memperkuat dan membandingkan metode angket dalam
mengetahui jawaban siswa mengenai Persepsi Siswa tentang keterampilan guru
dalam mengelola kelas yang sesuai dengan kondisi sesungguhnya, dan metode
dokumentasi untuk mengungkap data Hasil Belajar IPS. Uji validitas instrumen
menggunakan teknik corrected item – total correlation, dan uji reliabilitas
mengunakan rumus Alpha Cronbach’s dengan jumlah responden N=84 pada kelas
VIII MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji
normalitas dan uji liniearitas. Uji hipotesis terdiri dari regresi sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan mengenai Persepsi Siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola
kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan

Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi, dengan
= 0,597; r2xy = 0,356 dan thitung
sebesar 6,735 lebih besar dari ttabel sebesar 1,663 dengan signifikansi sebesar
0,000.
Kata kunci : Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas,
Hasil Belajar IPS.

iv

ABSTRACT
MUHAMMAD FAISHAL RAMDHAN. The influence of Student Perceptions
About Skill of Teacher in manage the classroom to result of learning a Social
Sciences Grade VIII in MTs Nuurul Bayan Subdistrict Kalapanunggal District
Sukabumi. Minithesis. Jakarta: Departement of Education Social Sciences
Faculty of Tarbiyah and Teaching State Islamic University (UIN) Syarif
Hidayatullah. 2014.
The purpose of this research is to determine the influence of student
perceptions about skill of teacher in manage the classroom to result of learning of
social sciences grade VIII in MTs Nuurul Bayan Subdistrict Kalapanunggal
District Sukabumi.

The population of this research is a grade VIII of MTs Nuurul Bayan were
112 students. In this study, sampling error based on the table level with level 1%,
5%, and 10% developed from Isaac and Michael thus amounted to 84 students.
Data collection technique that had been used is a questionnaire, interviews and
documentation methods. Questionnaire method reveal variable of student
perceptions about skill of teacher in manage the classroom, interview with
teacher of social sciences to amplify and compare the questionnaire method to
know the student's answer about student perceptions about skill of teacher in
manage the classroom in accordance with the fact condition, and documentation
methods to reveal the result of learning a Social Sciences. Validity test of the
instrument used the technique corrected item - total correlation, and reliability
test used the Alpha Cronbachs with the respondent N = 84 in grade VIII MTs
Nuurul Bayan Kalapanunggal. The analysis requirement test consisted of the
normality test and linearity test. Hypothesis test consisted of a simple regression.
The result of this research indicated that there was a positive and
significant impact about student perceptions about skill of teacher in manage the
classroom the result of learning a social sciences grade VIII in MTs Nuurul
Bayan Subdistrict Kalapanunggal District Sukabumi, with
= 0,597; r2xy =
0,356 and thitung= 6,735 greater than ttable =1,663 with a significance = 0,000.
Key words: Student PerceptionsAbout Skill of Teacher, The Result of Learning a
Social Sciences.

v

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT dan
Rosul-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk melengkapi syarat
menyelesaikan studi S-1 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul skripsi “Pengaruh Persepsi Siswa
Tentang Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas Terhadap Hasil Belajar IPS
Kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal ”.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, baik moril maupun materil, maka penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Prof. Dr. H. Rusmin Tumanggor, MA, selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya pada Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang tidak terhingga banyaknya dan sangat berguna bagi
penulis.
6. Seluruh civitas akademi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

vi

7. Staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Kedua orang tua H. Endin Mahpudin (alm) dan Hj. Elis Sutianah, kakak
Maya Eldini Rahmah dan adik Astri Puspitasari serta keluarga yang telah
memberikan motivasi penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
9. Bapak Iyan Sufyan, S.Pd, selaku kepala MTs Nuurul Bayan dan guru bidang
studi IPS yang telah memberikan izin dan bimbingan kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian.
10.

Sahabat penulis yaitu Siti Ngaisah, Fakihuddin Ahmad, Rizki MP, Rahmat

Saputra, Hamdi Assidqi, Neneng Suwartini, Ardi M. Arsyad, Dara Rahmita,
Desstia Loveacna, Ahmad Hambali yang selalu memberikan bantuan,
dukungan, dan menghibur penulis ketika merasa tidak mampu dalam
menyelesaikan berbagai tugas dan semoga persahabatan dan persaudaraan
kita tak lekang oleh waktu.
11.

Teman-teman dan adik-adik di Pramuka UIN Jakarta (Angkling2011),

HMJ P.IPS (Pengurus 2013-2014), POSTAR (SoulSpektra), Pendidikan IPS
2010 (ATK) yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik.
Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdo'a semoga Allah
SWT memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan ketaatan
kepada-Nya, Amin.
Harapan penulis, semoga penyusunan Skripsi ini akan dapat membantu
mahasiswa dalam penyusunan skripsi di semester akhir dan menjadi acuan pula
bagi adik – adik kelas yang hendak pula akan mengerjakan skripsi.
Wassalmualaikum wr. wb
Jakarta, 24 November 2014
Penulis

Muhammad Faishal Ramdhan
vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .............................. i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG ........................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ......................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
ABSTRACT .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ........................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik ............................................................................ 7
1. Persepsi Siswa .......................................................................... 7
a. Pengertian Persepsi ............................................................ 7
b. Syarat Terjadinya Persepsi ................................................. 9
c. Mekanisme Persepsi ........................................................... 9
d. Peranan Persepsi................................................................. 10
2. Keterampilan Mengelola Kelas ................................................ 11
a. Pengertian Keterampilan Mengelola Kelas ........................ 11
b. Tujuan Keterampilan Mengelola Kelas ............................. 13
c. Pendekatan-pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas ........... 14
3. Hasil Belajar ............................................................................. 17

viii

4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ................................................. 20
a. Pengertian IPS .................................................................... 20
b. Karakteristik IPS ................................................................ 21
c. Tujuan Pembelajaran IPS ..................................................... 22
d. Konsep Pembelajaran Terpadu dalam IPS ......................... 22
B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 24
C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 26
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian......................................................... 29
B. Metode Penelitian ............................................................................ 29
C. Variabel Penelitian .......................................................................... 29
D. Populasi dan Sampel........................................................................ 30
E. Definisi Operasional ........................................................................ 30
F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 32
G. Uji Coba Instrumen ......................................................................... 34
H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 35
I. Analisis Data ................................................................................... 38
J. Hipotesis Statistik ............................................................................ 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 41
1. Gambaran Umum MTs Nuurul Bayan........................................ 41
a. Sejarah MTs Nuurul Bayan ................................................. 41
b. Visi dan Misi MTs Nuurul Bayan ....................................... 42
c. Data Guru MTs Nuurul Bayan ............................................ 44
d. Data Siswa Nuurul Bayan .................................................... 45
e. Data Sarana dan Prasarana MTs Nuurul Bayan .................. 45
f. Struktur Organisasi MTs Nuurul Bayan .............................. 47
B. Deskripsi Data ................................................................................. 48
C. Perhitungan Uji Coba Instrumen ..................................................... 49
1. Uji Validitas.............................................................................. 49

ix

2. Uji Reliabilitas .......................................................................... 50
D. Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas
.................................................................................................. 50
E. Hasil Belajar .................................................................................... 53
F. Uji Prasyarat .................................................................................... 56
1. Uji Normalitas .......................................................................... 56
2. Uji Linearitas ............................................................................ 56
G. Uji Hipotesis .................................................................................... 58
H. Hasil Wawancara ............................................................................. 59
I. Ketepatan Hipotesa .......................................................................... 61
J. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 64
B. Saran

............................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen Penelitian ........................................................ .... 33
Tabel 3.2 Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi ............. 35
Tabel 4.1 Data Guru MTs Nuurl Bayan .............................................................. 44
Tabel 4.2 Data Sarana dan Prasarana .................................................................. 46
Tabel 4.3 Data Variabel X dan Y ........................................................................ 48
Tabel 4.4 Perhitungan nilai rata-rata angket penelitian ...................................... 50
Tabel 4.5 Hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nuurul Bayan ............................. 54
Tabel 4.6 Identifikasi kategori kecenderungan persepsi siswa ........................... 55
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ....................................................... 56
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Linearitas ......................................................... 57
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X-Y ........................... 58

xi

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .....................................................................27
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi ...................................................................47
Gambar 4.2 Deskripsi persepsi siswa.......................................................................53
Gambar 4.3 Grafik data hasil belajar bidang studi IPS ............................................55
Gambar 4.4 Diagram bentuk hubungan linier antara X dengan Y ...........................57

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Penelitian........................................................................... 69
Lampiran 2 Pedoman Wawancara Guru Bidang Studi IPS ................................ 71
Lampiran 3 Tabulasi Data Hasil Penelitian ........................................................ 73
Lampiran 4 Perhitungan Uji Validitas dan Realibilitas Angket dan WMS ...... 76
Lampiran 5 Data Hasil Belajar UTS ................................................................. 77
Lampiran 6 Tabulasi Data Pokok ...................................................................... 78
Lampiran 7 Uji Prasyarat Analisis .................................................................... 79
Lampiran 8 Analisis Data .................................................................................. 80
Lampiran 9 Surat-surat ...................................................................................... 81

xiii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan

pendidikan

formal

akan

banyak

ditentukan

oleh

keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yaitu keterpaduan antara
kegiatan guru dengan kegiatan siswa. Kegiatan belajar mengajar tidak
terlepas pula dari keseluruhan sistem pendidikan. Untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar ini banyak upaya yang dapat
dilakukan guru, seperti keterampilan mengelola kelas demi terciptanya
prestasi hasil belajar siswa.
Dalam

upaya

meningkatkan

kualitas

pendidikan,

kemampuan

profesionalisme guru amatlah penting, karena guru merupakan ujung tombak
di lapangan, kewajiban guru dalam meningkatkan profesionalismenya tidak
hanya berguna bagi dirinya, tetapi mempunyai makna yang positif bagi
peningkatan kualitas pendidikan, karena itu guru dituntut untuk selalu
berusaha agar dalam kegiatan belajar mengajar berjalan secara efektif dan
efisien sehingga pada akhirnya tujuan pengajaran dapat

dicapai secara

optimal.
Dari tujuan pendidikan tersebut jelaslah bahwa pelaksanaan pendidikan
diarahkan dalam rangka membina manusia kearah kedewasaan, yang pada
akhirnya dapat membangun Bangsa dan Negara dalam mewujudkan cita-cita
Nasional yaitu masyarakat yang adil dan makmur secara merata keseluruh
tanah air Indonesia dengan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Untuk menuju ke arah tersebut di atas strategi pelaksanaan pengajaran
diperlukan adanya kegiatan mengajar yang efektif dan efisien, juga
keberhasilan proses belajar mengajar dapat ditentukan melalui pengelolaan
kelas yang dipusatkan pada peningkatan mutu belajar siswa. Adapun faktorfaktor yang mendukung terhadap proses tersebut antara lain, perilaku siswa,
perilaku guru, kurikulum, fasilitas, biaya dan manajemen.

1

2

Perilaku siswa dan guru memegang peranan penting di dalam
pengelolaan kelas, sedangkan yang lainnya sebagai pendukung. Sifat
hubungan dari seluruh faktor tersebut saling keterkaitan dan harus ada. Tidak
berjalannya atau ketidak harmonisan dari salah satunya akan menghambat
proses pendidikan. Pendekatan terhadap perilaku siswa ini dapat dilakukan
melalui pendekatan individu atau kelompok, sebenarnya pendekatan ini tidak
lepas dari guru sebagai seorang manajer, di mana guru mengelola kelas,
mengelola pengajaran, dan mengelola administrasi pembelajaran.
Di dalam pembelajaran pendekatan ini guru harus paham benar latar
belakang siswa, kemampuan daya serap terhadap mata pelajaran, kondisi
belajar siswa, sikap emosional, dan dinamika kelompok siswa. Hal ini jelas
menantang guru untuk selalu aktif dan kreatif dalam rangka meningkatkan
kegiatan mengajar yang bervariasi, agar masing-masing individu siswa tidak
merasa dikecewakan.
Dengan demikian betapa pentingnya peranan guru dalam kelas, dalam
membina siswa demi terciptanya proses belajar mengajar yang diharapkan.
Peranan guru dalam mengelola kelas adalah usaha untuk menciptakan kondisi
belajar pelajaran IPS yang baik agar tujuan pengajaran tercapai secara
optimal. Pengelolaan kelas harus ditangani serius karena akan erat kaitannya
dengan keberhasilan mengajar.
Dalam usaha untuk mencapai hasil belajar siswa ada beberapa faktor
yang mempengaruhi belajar siswa. Menurut Muhibin Syah, faktor–faktor yang
mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu
sebagau berikut :
faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani
dan rohani siswa, faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi
lingkungan di sekitar siswa, dan faktor pendekatan belajar, yakni jenis
upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi–materi pelajaran.1

1

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. (Bandung: PT. Remaja
RosdaKarya, 2005), cet ke 11, h. 132

3

Dari beberapa faktor–faktor yang mempengaruhi hasil belajar seperti
yang telah dijelaskan bahwa faktor internal merupakan semua faktor yang ada
di dalam diri siswa yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor
internal tersebut adalah persepsi siswa. Persepsi dapat mempengaruhi tinggi
rendahnya hasil belajar siswa. Menurut Sarlito, persepsi secara umum
merupakan “proses perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan
informasi indrawi tentang orang lain.”2 Pengertian lain tentang persepsi
dalam kamus lengkap psikologi dalam wikipedia, bahwa persepsi adalah
sebagai berikut:
(1) Proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif
dengan bantuan indera, (2) Kesadaran dari proses-proses organis, (3)
(Titchener) satu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti
yang berasal dari pengalaman di masa lalu, (4) variabel yang
menghalangi atau ikut campur tangan, berasal dari kemampuan
organisasi untuk melakukan pembedaan diantara perangsang-perangsang,
(5) kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang
serta merta mengenai sesuatu.3
Menurut

Carrol

Wades

dan

Carrol

Tavris

faktor-faktor

yang

mempengaruhi persepsi yaitu sebagai berikut :
1. Kebutuhan. Ketika manusia membutuhkan sesuatu, atau memiliki
ketertarikan akan suatu hal, atau menginginkannya, kita akan dengan
mudah mempersepsikan sesuatu berdasarkan kebutuhan ini.
2. Kepercayaan. Apa yang dianggap sebagai benar dapat mempengaruhi
interprestasi manusia terhadap sinyal sensorik yang ambigu.
3. Emosi. Emosi dapat mempengaruhi interprestasi manusia adalah
mengenai suatu informasi sensorik.
4. Ekspektasi. Pengalaman masa lalu sering mempengaruhi cara manusia
mempersepsikan dunia.4
Peranan guru dalam mengelola kelas hendaknya mampu memberikan
kontribusi bagi kemajuan pelaksanaan pengajaran, karena kelas merupakan
lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu
2

Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno, Psikologi Sosial, (Jakarta: Penerbit Salemba
Humanika, 2009), h. 24.
3
Pengertian Persepsi menurut para ahli, 2013, http://www.psychologymania.com di akses
tanggal 2 oktober 2014
4
Carol Wades dan Carol Tavris, Psikologi Jilid , Terj. dari Psychology oleh Benedictine
Widyasinta dan Iga Darma Juwono (Jakarta: PT. Penerbit Erlangga,2007) Edisi Ke-9, h. 228-229

4

di organisir secara baik-baik agar terjadi suatu interaksi belajar mengajar
yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan baik.
Guru sangat besar perananya di dalam pengelolaan kelas, karena guru
merupakan sentral di dalam pengelolaan kelas dan sumber belajar di kelas,
oleh sebab itu guru harus penuh rasa tanggung jawab atas maju mundurnya
pengajaran di sekolah, karena kunci keberhasilan suasana kelas akan
merangsang untuk belajar dan akan dapat dicapai dengan sempurna. Apabila
ada dukungan dari semua pihak serta tersediannya perangkat atau fasilitas
pengajaran yang memadai terutama guru sebagai ujung tombak di lapangan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan
penelitian di dalam pelaksanaan pengajaran IPS dalam pengelolaan kelas
kaitannya terhadap keberhasilan belajar siswa. Untuk dikaji menjadi sebuah
judul penelitian, oleh sebab itu maka dalam penelitian ini penulis memberi
judul “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Dalam
Mengelola Kelas Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas VIII di MTs Nuurul
Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Tuntutan dunia pendidikan terhadap kemampuan dan keterampilan guru
dalam mengelola kelas.
2. Persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas
terhadap pembelajaran bidang studi IPS.
3. Hasil belajar siswa dalam bidang studi IPS kelas VIII di MTs Nuurul
Bayan Kalapanunggal.
4. Pengaruh persepsi keterampilan mengelola kelas yang dilakukan guru
IPS terhadap hasil belajar siswa di MTs Nuurul Bayan Kalapanunggal.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah yang sudah dijelaskan diatas, maka
masalah yang diteliti dibatasi pada :

5

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola
kelas terhadap hasil belajar IPS.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dan
pembatasan masalah, maka permasalahan ini dirumuskan sebagai berikut :
Apakah terdapat pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam
mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan
Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Mengetahui pengaruh
persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap
hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal
Kabupaten Sukabumi.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini yaitu :
1. Manfaat Teoritis
a. Persepsi terhadap keterampilan guru dalam mengelola kelas.
Persepsi merupakan suatu proses dimana informasi ditangkap
melalui alat indera untuk diteruskan kedalam otak. Sedangkan
pengelolaan kelas adalah usaha dari pihak guru untuk menata
kehidupan

kelas.

Sehingga

berdasarkan

persepsi

tentang

keterampilan guru dalam mengelola kelas ini mampu meningkatkan
hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPS sebagai kebutuhannya
dalam mencapai kompetensi yang diharapkan oleh sekolah sehingga
hasil belajarnya baik.
b. Hasil belajar adalah tahap pencapaian kompetensi peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam penelitian ini dengan
adanya pengaruh persepsi siswa terhadap keterampilan guru dalam
pengelolaan kelas dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

6

2. Manfaat Praktis
a. Bagi peserta didik, lebih memiliki motivasi untuk memperhatikan
dan

mengikuti

proses

pembelajaran

dengan

baik

sehingga

mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan KKM yang sudah
ditentukan.
b. Bagi guru dapat menjadi salah satu acuan untuk mengukur hasil
belajar siswa dari pengalaman dan persepsi siswa terhadap suatu
mata pelajaran.
c. Bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan terhadap administrasi pendidikan, sebagai saran untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Persepsi Siswa
a. Pengertian Persepsi
Proses belajar tanpa memerhatikan siapa yang belajar, materi,
lokasi, jenjang pendidikan atau usia pembelajar selalu dipengaruhi oleh
persepsi peserta didik. Persepsi memang jarang disinggung dalam tulisan
terkait dalam proses belajar. Padahal cara berfikir, minat atau potensi
dapat berkembang dengan baik jika seseorang memiliki persepsi yang
memadai. Menurut Prawiladilagia “tujuan belajar sebenarnya adalah
mengembangkan

persepsi

kemudian

mewujudkannya

menjadi

kemampuan-kemampuan yang tercermin dalam cara berfikir (kognitif),
bekerja motorik, serta bersikap”.1
Istilah persepsi berasal dari bahasa latin “perceptio”, yang berarti
menerima atau mengambil.2 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
persepsi diartikan “tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu;
serapan”.3 Menurut Rakhmat, persepsi adalah pengalaman tentang objek,
peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan.4 Sedangkan menurut Desmita, “persepsi
adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk
memperoleh dan menginterpretasi stimulus (rangsangan) yang diterima
oleh sistem alat indra manusia”.5

1

Prawiladilagia, Dewi Salam dan Eveline Siregar. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan.
(Jakarta: Prenada Media). h. 132
2
Desmita. 2010. Psikolologi Perkembangan Peserta Didik Panduan bagi Orang Tua dan Guru
dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).
h. 117
3
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka). h. 863
4
Jalaluddin Rakhmat. 1994. Psikologi Komunikasi. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya). h. 51
5
Desmita. loc. cit. h. 118

7

8

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa persepsi
pada dasarnya menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya,
bagaimana individu mengerti dan menginterpretasikan stimulus yang ada
di lingkungannya melalui bantuan alat indranya. Setelah individu
mengindrakan objek di lingkungannya, kemudian ia memproses hasil
pengindraannya itu, sehingga objek tersebut dapat dimaknai.
Persepsi adalah awal dari segala macam kegiatan belajar yang bisa
terjadi pada setiap kesempatan, disengaja atau tidak.6 Persepsi merupakan
salah satu aspek kognitif manusia

yang sangat penting,

yang

memungkinkannya untuk mengetahui dan memahami dunia sekelilingnya.
Tanpa persepsi yang benar, manusia mustahil dapat menangkap dan
memaknai berbagai fenomena, informasi atau data yang senantiasa
mengitarinya. Demikian juga halnya dengan kehadiran peserta didik di
sekolah, tidak akan mendapatkan kemanfaatan yang berarti dari informasi
atau materi pelajaran yang disampaikan guru, atau mungkin malah
menyesatkan, tanpa adanya persepsi yang benar. Hal ini karena persepsi
merupakan proses yang menyangkut masuknya informasi ke dalam otak
manusia.
Dalam proses ini, manusia tidak seperti sebuah mesin, yang dapat
memberikan respons terhadap setiap stimulus secara otomatis. Sebaliknya,
bagi manusia setiap informasi atau stimulus harus terlebih dahulu
melewati serangkaian proses kognitif yang kompleks, yang melibatkan
hampir seluruh dimensi kepribadiannya. Oleh sebab itu, apa yang terjadi di
luar dapat sangat berbeda dengan apa yang sampai ke otak manusia,
karena

adanya

faktor-faktor

kognitif

lain

yang tidak

berfungsi

sebagaimana mestinya. Adanya realitas persepsi yang demikian,
mengharuskan seorang guru untuk memahami gejala-gejala persepsi,

6

Prawiladilagia, Dewi Salam dan Eveline Siregar. op.cit. h. 132

9

sehingga informasi-informasi yang disampaikannya tidak dimaknai secara
berbeda oleh peserta didiknya.7
b. Syarat Terjadinya Persepsi
Menurut Walgito, agar individu dapat menyadari, dapat mengadakan
persepsi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Adanya objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.
Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indera atau
reseptor, dapat datang dari dalam, yang langsung mengenai syaraf
penerima (sensoris), yang bekerja sebagai reseptor.
b. Alat indera atau reseptor
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di
samping itu harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat untuk
meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf
yaitu otak sebagai pusat kesadaran, dan sebagai alat untuk
mengadakan respons diperlukan syaraf motoris.
c. Adanya perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi sesuatu diperlukan
pula adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama sebagai
suatu persiapan dalam mengadakan persepsi. Tanpa perhatian tidak
akan terjadi persepsi.8
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi
dapat terjadi dengan terpenuhinya beberapa syarat, yaitu adanya objek
yang dipersepsi, kemudian adanya reseptor sebagai alat untuk menerima
stimulus dan yang terpenting ialah diperlukan adanya perhatian agar
persepsi tersebut dapat terjadi.
c. Mekanisme Persepsi
Desmita menjelaskan bahwa persepsi meliputi suatu Interaksi
rumit yang melibatkan setidaknya tiga komponen utama, yaitu:

7

8

Desmita. op. cit. h. 117
Bimo Walgito. 1997. Pengantar Psikologi Umum. (Yogyakarta: Andi Offset). h. 54

10

a. Seleksi
Seleksi adalah proses penyaringan oleh indra terhadap stimulus.
Dalam proses ini, struktur kognitif yang telah ada dalam kepala akan
menyeleksi, membedakan data yang masuk dan memilih data mana
yang relevan sesuai dengan kepentingan dirinya.
b. Penyusunan
Penyusunan adalah proses mereduksi, mengorganisasikan, menata
atau menyederhanakan informasi yang kompleks ke dalam suatu pola
yang bermakna. Sesuai dengan teori Gestalt, manusia secara alamiah
memiliki kecenderungan tertentu dan melakukan penyederhanaan
struktur di dalam mengorganisasikan objek-objek perseptual. Oleh
karena itu, sejumlah stimulus dari lingkungan cenderung
diklasifikasikan menjadi pola-pola tertentu dengan cara-cara yang
sama.
c. Penafsiran
Penafsiran adalah proses menginterpretasikan informasi atau stimulus
ke dalam bentuk tingkah laku sebagai respon. Dalam proses ini,
individu membangun kaitan-kaitan antara stimulus yang datang
dengan struktur kognitif yang lama, dan membedakan stimulus yang
datang untuk memberi makna berdasarkan hasil interpretasi yang
dikaitkan dengan pengalaman sebelumnya, dan kemudian bertindak
atau bereaksi. Tindakan ini dapat berupa tindakan tersembunyi
(seperti: pembentukan pendapat, sikap) dan dapat pula berupa
tindakan terbuka atau perilaku nyata.9
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mekanisme
terjadinya persepsi dapat berjalan dengan baik apabila ketiga komponen
utama tersebut dapat berinteraksi dengan baik pula.
d. Peranan Persepsi
Dalam kegiatan belajar, persepsi menjadi landasan berpikir bagi
seseorang dalam belajar. Menurut Prawiradilaga dan Siregar, persepsi
dalam belajar berpengaruh terhadap beberapa hal diantaranya:
a. Daya ingat
Beberapa tanda visual seperti simbol, warna, dan bentuk yang
diterapkan dalam penyampaian materi ajar mempermudah daya ingat
seseorang mengenai materi tersebut. Dengan memiliki kekhususan,
yaitu memanfaatkan tanda-tanda visual, maka materi ajar menjadi
lebih mudah dicerna dan mengendap dalam pikiran seseorang.
9

Desmita. op. cit. h. 120

11

b. Pembentukan sikap
Persepsi dapat dikembangkan tidak hanya melalui tanda visual, seperti
diuraikan di atas, tetapi dapat pula dibentuk melalui pengaturan
kedalaman materi, spasi, pengaturan laju belajar, dan pengamatan.
Kedalaman materi dapat diatur dengan cara memberikan contoh atau
bukan contoh, respons terhadap jawaban benar dan salah, latihan,
ringkasan, atau model penerapan adalah cara-cara lain dalam
membentuk konsep.
c. Pembinaan sikap
Interaksi antara pengajar sebagai narasumber dan pembelajar
merupakan kunci dari pembinaan sikap. Pengajar/guru sebagai
komunikator berperan besar terhadap seseorang. Dalam persepsi, baik
pengajar maupun pembelajar memiliki persepsi masing-masing.
Pengajar dapat membina sikap pembelajar jika ia berusaha menjadi
panutan (role model) baginya. Makin akrab hubungan tersebut, maka
semakin mudah bagi pengajar untuk memengaruhi pembelajar.
Dengan segala kemampuan inderanya, maka pembelajar berusaha
untuk mempersepsikan segala gerak-gerik dan sikap pengajar.
Keberhasilan proses belajar dapat tercapai jika pengajar berhasil
memberikan „gambaran visual’ yang baik bagi pembelajar.10
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi memiliki
peranan yang penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu,
guru diharapkan dapat mengarahkan peserta didik supaya memiliki
persepsi yang positif terhadap kegiatan pembelajaran. Berkenaan dengan
hal keterampilan mengelola kelas, sudah menjadi tugas guru untuk
berusaha menjadikan peserta didik memiliki persepsi yang positif terhadap
pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru. Dengan adanya persepsi yang
positif dari peserta didik, tentunya keberhasilan proses belajar-mengajar
akan lebih mudah tercapai.
2. Keterampilan Mengelola Kelas
a.

Pengertian Keterampilan Mengelola Kelas
Menurut Depdiknas keterampilan berasal dari kata “terampil yang
berarti cakap dalam menyelesaikan tugas.”11 Menurut Muhibbin Syah
keterampilan merupakan “kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat

10
11

Prawiladilagia, Dewi Salam dan Eveline Siregar. op. cit. h. 134-135
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka). h.1180

12

syaraf dan otot-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam
kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olah raga, dan
sebagainya.”12 Sedangkan pengelolaan kelas menurut E. Mulyasa
merupakan “keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran
yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam
pembelajaran.”13
Menurut Djamarah pengelolaan kelas adalah “keterampilan guru
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses interaksi
edukatif.”14
Berdasarkan pengertian di atas keterampilan mengelola kelas
dapat diartikan suatu kecakapan atau kemampuan yang dimiliki oleh
guru dalam memberdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal
mungkin dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam proses
interaksi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas
dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik
dan guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru. Menurut
Roqib dan Nurfuadi “kelas yang dikelola dengan baik akan menunjang
jalannya interaksi edukatif. Sebaliknya, kelas yang tidak dikelola
dengan baik akan menghambat kegiatan pengajaran. Anak didik tidak
mustahil akan merasa bosan untuk tinggal lebih lama di kelas.”15 Oleh
karena itu, sebagai pengelola kelas guru dituntut mampu untuk

12

Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya). h. 119
13
E. Mulyasa, 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya). h.91
14
Djamarah dan Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. (Jakarta:
PT Rineka Cipta). h.144
15
Moh. Roqib dan Nurfuadi. 2009. Kepribadian Guru. (Purwekerto: STAIN Purwekerto
Press). h. 110

13

menjadikan anak didik betah berada di kelas dengan semangat yang
tinggi untuk belajar didalamnya.
Pengelolaan kelas dan pengelolaan pengajaran adalah dua
kegiatan yang sangat erat hubungannya, namun dapat dan harus
dibedakan satu sama lain karena tujuannya berbeda. Menurut Rohani
pengajaran (instruction) mencakup sebagai berikut :
semua kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai
tujuan-tujuan khusus pengajaran (menentukan entry behavior peserta
didik, menyusun rencana pelajaran, memberi informasi, bertanya,
menilai, dan sebagainya), maka pengelolaan kelas menunjuk kepada
kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan) “raport”,
penghentian tingkah laku peserta didik yang menyelewengkan perhatian
kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas
oleh peserta didik dan penetapan norma kelompok yang produktif.16
Menurut Djamarah dan Syaiful Bahri yang termasuk kegiatankegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal
bagi terjadinya proses interaksi edukatif antara lain: “a) Penghentian
tingkah laku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, b)
Pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas anak
didik, c) Penetapan norma kelompok yang produktif.”17
Kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu
mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya
dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran.
Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi
terjadinya proses interaksi edukatif yang efektif.
b. Tujuan Keterampilan Mengelola Kelas
Menurut Suwarna, seluruh komponen di dalam keterampilan
mengelola kelas mempunyai tujuan yang baik untuk siswa, diantaranya:
16
17

Ahmad Rohani,. 2004. Pengelolaan Pengajaran.( Jakarta: PT Rineka Cipta). h. 123
Djamarah dan Syaiful Bahri. 2005. op.cit. h.14

14

1) Mendorong siswa mengembangkan tingkah lakunya sesuai tujuan
pembelajaran.
2) Membantu siswa menghentikan tingkah lakunya yang menyimpang
dari tujuan pembelajaran.
3) Mengendalikan siswa dan sarana pembelajaran dalam suasana
pembelajaran yang menyenangkan, untuk mencapai tujuan
pembelajaran.18
Sedangkan menurut Djamarah dan Syaiful Bahri, komponen di dalam
keterampilan mengelola kelas mempunyai tujuan yang baik untuk guru
diantaranya:
1) Mengembangkan pemahaman dalam penyajian pelajaran dengan
pembukaan yang lancar dan kecepatan yang tepat.
2) Menyadari kebutuhan anak didik dan memiliki kemampuan dalam
memberi petunjuk secara jelas kepada anak didik.
3) Mempelajari bagaimana merespon secara efektif terhadap tingkah
laku anak didik yang mengganggu.
4) Memiliki strategi remedial yang lebih komprehensif yang dapat
digunakan dalam hubungannya dengan masalah tingkah laku anak
didik yang muncul di dalam kelas.19
c. Pendekatan-pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
Dalam pengelolaan kelas, ada beberapa pendekatan yang dapat
dilakukan oleh guru dalam menciptakan kondisi belajar yang optimal.
Adapun pendekatan tersebut, antara lain:
a. Pendekatan kekuasaan
Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses mengontrol
tingkah laku anak didik. Peranan guru di sini menciptakan dan
mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah
kekuatan yang menuntut kepada anak didik untuk menaatinya. Di
dalamnya ada kekuasaan dalam bentuk norma mengikat untuk ditaati
anggota kelas. Melalui kekuasaan dalam bentuk norma itulah guru
mendekatinya.
18

Suwarna, dkk. 2006. Pengajaran Mikro, Pendekatan Praktis dalam Menyiapkan Pendidik
Profesional. (Yogyakarta: Tiara Wacana). h. 82.
19
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. op.cit h. 148

15

b. Pendekatan ancaman
Dalam pendekatan ini, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu
proses mengontrol tingkah laku anak didik. Pelaksanaannya
dilakukan dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang,
mengejek, menyindir dan memaksa.
c. Pendekatan kebebasan
Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses membantu
anak didik untuk merasa bebas mengerjakan sesuatu kapan saja dan
di mana saja. Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal
mungkin kebebasan anak didik.
d. Pendekatan resep (Cookbook)
Pendekatan ini dilakukan dengan mendaftar apa yang harus dan
apa yang tidak boleh dikerjakan guru dalam mereaksi semua masalah
atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap
demi tahap yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah
mengikuti petunjuk sesuai yang tertulis dalam resep.
e. Pendekatan pengajaran
Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa
perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah
tingkah laku anak didik, dan pemecahan diperlukan bila masalah
tidak bisa dicegah. Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru
dalam mengajar dapat mencegah atau menghentikan tingkah laku
anak didik yang kurang baik. Peranan guru adalah merencanakan
dan mengimplementasikan pelajaran yang baik.
f. Pendekatan pengubahan tingkah laku
Sesuai dengan namanya, pengelolaan kelas di sini diartikan
sebagai suatu proses mengubah tingkah laku anak didik. Peranan
guru ialah mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik dan
mencegah tingkah laku yang kurang baik.

16

g. Pendekatan proses kelompok
Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses menciptakan
kelas sebagai suatu sistem sosial dan proses kelompok merupakan
yang paling utama. Peranan guru adalah mengusahakan agar
pengembangan dan pelaksanaan proses kelompok itu efektif. Proses
kelompok adalah usaha mengelompokkan anak didik ke dalam
beberapa kelompok dengan berbagai pertimbangan individual
sehingga tercipta kelas yang bergairah dalam belajar.20
h. Pendekatan suasana emosi dan sosial
Menurut pendekatan ini pengelolaan kelas merupakan proses
menciptakan iklim atau suasana emosional dan hubungan sosial yang
positif dalam kelas. Suasana hati yang saling mencintai antara gurumurid dan murid-murid penting dalam menciptakan hubungan sosial
pembelajaran.
i. Pendekatan kombinasi
Pada pendekatan ini bisa menggunakan beberapa pilihan
tindakan untuk mempertahankan dan menciptakan suasana belajar
yang baik. Guru memiliki peran penting untuk menganalisis kapan
dan bagaimana tindakan itu tepat dilakukan. Semua orang mudah
melakukan tindakan, tetapi bertindak pada waktu yang tepat dengan
cara yang akurat dan pada tujuan yang bermanfaat adalah tidak
mudah, dan guru harus dapat mencermati hal tersebut.21
Berdasarkan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa ada berbagai
macam pendekatan yang bisa diterapkan oleh guru dalam proses belajarmengajar. Dari berbagai pendekatan tersebut, dapat dikatakan bahwa
tidak ada satu pun pendekatan yang dikatakan paling baik. Oleh karena
itu, guru dituntut untuk dapat menggunakan pendekatan yang tepat dan
20

Syaiful Bahri dan Djamarah,. op. cit. h.145-147
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2007. Strategi Mewujudkan Pembelajaran
Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. (Bandung: PT Refika Aditama).
h.106
21

17

sesuai dengan kondisi yang terjadi ketika proses belajar-mengajar
berlangsung.
3.
a.

Hasil Belajar
Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas
belajar yang telah dilakukan. Hasil belajar merupakan hal yang tidak
dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar
merupakan proses, sedangkan hasil belajar merupakan hasil dari proses
belajar. Menurut Poerwanto, hasil belajar yaitu hasil yang dicapai oleh
seseorang dalam usaha belajar seperti yang dinyatakan dalam rapor.
Sedangkan belajar sendiri merupakan suatu proses dari seseorang
yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang
relatif

menetap.

Hamalik

mendefinisikan

belajar

adalah

suatu

pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan
dalam cara-cara bertingkah laku yang baru yang disebabkan pengalaman
dan latihan. Menurut James O. Wittaker, “belajar dapat didefinisikan
sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman.”22
Menurut Bloom dkk, tujuan instruksional dalam proses pembelajaran
pada prinsipnya dapat dikelompokkan menjadi tiga domain atau ranah
yaitu “kognitif, afektif, dan psikomotorik”23. Tiga domain atau ranah ini
merupakan alat pengukur hasil belajar siswa. Minimal dua atau ketiga
jenis ranah tersebut akan mempengaruhi tingkat professional siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang
perubahan tersebut berupa perubahan pengetahuan, pengalaman,
22

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan. (Jakarta. Rhineka Cipta). h. 83
Sukardi, Evaluasi Pendidikan : Prinsip dan Operasionalnya (

Dokumen yang terkait

Pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi

0 11 0

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 2 10

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 90

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 1

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS, MOTIVASI BELAJAR, DAN PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 8

0 3 35

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS Sekolah Menengah Ata

0 4 16

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS

0 3 13

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KEAKTIFAN SISWA Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Terhadap Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Ekonomi Kelas X IPS SMA

0 2 19

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KEAKTIFAN SISWA Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Terhadap Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Ekonomi Kelas X IPS SMA

0 4 12

HUBUNGAN KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD DI KECAMATAN WANAREJA.

0 0 97