PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Seiring
dengan perkembangan
pembangunan,  salah  satu  industri  yang menjanjikan di bidang Teknik Kimia adalah
urea  formaldehida.  Kebutuhan  impor  urea formaldehida ke Indonesia saat ini mencapai
6.110 ton
sedangkan ekspor
urea formaldehida  hanya  76,290  tontahun  pada
tahun 2012 Data ekspor-impor BPS, 2012. Dengan
didirikannya pabrik
urea formaldehida  diharapkan  dapat  memenuhi
kebutuhan  dalam  negeri  yang  semakin meningkat  dan  memberikan  lapangan  kerja
bagi masyarakat Indonesia. Urea  formaldehida  merupakan  resin
hasil  reaksi  antara  urea  dan  formaldehida yang
termasuk ke
dalam golongan
thermosetting   artinya  mempunyai  sifat tahan  terhadap  asam,  basa,  tidak  dapat
melarut dan tidak dapat meleleh. Resin urea formaldehida  banyak  dimanfaatkan  dalam
industri  perekatan,  kayu  lapis  dan  mebel yaitu sekitar 82 Meyer, 1979.
Urea  formaldehida  dihasilkan  dari  bahan baku  metanol  dan  urea.  Bahan  baku  ini
dapat  diperoleh dari dalam  negeri. Metanol diperoleh  dari  PT.  Kaltim  Methanol
Indonesia  KMI  di  Bontang  dan  urea diperoleh  dari  PT  Pupuk  Kaltim.  Dengan
pertimbangan  adanya  bahan  baku  yang cukup
maka memungkinkan
untuk mendirikan  pabrik  urea  formaldehida  di
Indonesia.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian sebagai berikut : 1.
Mengurangi  ketergantungan  impor  urea formaldehida dari luar negeri.
2. Melakukan  diversifikasi  produk  yang
bernilai  ekonomi  tinggi  sehingga  dapat menambah  devisa  negara  dan  membuka
lapangan pekerjaan baru.
TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Kapasitas Rancangan Produksi
Berdasarkan  data  statistik  perdagangan luar  negeri  Indonesia  kebutuhan  urea
formaldehida mengalami peningkatan dalam kurun  waktu  lima  tahun  terakhir  yang
disajikan pada Tabel 1 berikut: Tabel 1 Data Impor Urea Formaldehida
Indonesia
Tahun Kebutuhan Impor
Tontahun
2009 1577,639
2010 3650,832
2011 4959,438
2012 6109,797
Badan Pusat Statistik, 2013
Gambar 1 Impor Urea Formaldehida di Indonesia Tahun 2009 -2012 Dari  data  diatas  memperlihatkan  bahwa
impor  urea  formaldehida  cenderung  mengalami kenaikan sesuai dengan persamaan garis lurus :
y = 1490x – 3x10
6
Dengan  y  adalah  data  impor  urea  formaldehida pada  tahun  tertentu  dalam  ton  sedangkan  x
adalah tahun.
Sehingga kebutuhan
urea formaldehida  pada  tahun  2020  dapat  dihitung
sebesar 9800 tontahun. Melihat kebutuhan yang semakin  bertambah  tiap  tahunnya  maka
diputuskan pabrik
yang akan
dibangun berkapasitas 30.000 tontahun.
Berdasarkan  pertimbangan  ketersediaan bahan  baku,  tenaga  kerja,  pemasaran  produk,
sarana transportasi,
energi, fasilitas
air, kemasyarakatan, pembuangan limbah, perijinan,
perpajakan,  biaya  konstruksi  dan  kebijakan pemerintah,
maka lokasi
pabrik urea
formaldehida ditetapkan di Bontang, Kalimantan Timur.
2.2. Proses Produksi Urea Formaldehida
Proses  pembuatan  urea  formaldehida  ini dibagi menjadi 2 buah unit:
A. Unit Formaldehide Plant
Tempat pembentukan
formaldehida. Formaldehida  dapat  dibuat    dengan  empat
cara yaitu: 1.
Proses Hidrokarbon 2.
Proses  Incomplete  Conversion  and Distillative  Recovery  of  Metanol
ICDRM 3.
Proses  Complete  Conversion  of Metanol
4. Proses D.B. Western
Berdasarkan  kelebihan  dan  kekurangan yang  dimiliki  oleh  masing-masing  proses
maka  dipilih  proses  D.B.  Western  karena konversi  yang  tinggi  yaitu  99  serta  umur
katalis yang lebih panjang 12-18 bulan. Proses
ini merupakan
proses pembentukan
formaldehida atau
urea formaldehida  secara  kontiyu  dengan  bahan
baku  metanol,  oksigen  dan  urea.  Katalis
y = 1490,x - 3E+06 R² = 0,979
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000
2008 2009
2010 2011
2012 2013
Im p
or ton
th
Tahun
yang  digunakan  adalah  iron  molydenum  oxide. Metanol  yang  diuapkan  direaksikan  dalam
sebuah  reaktor  fixed  bed  multitube  yang  terdiri atas  beberapa  tube  yang  berisi  katalis  dengan
dikelilingi  dowtherm  A.  Gas  hasil  reaksi  yang mengandung  gas  formaldehida  dilewatkan  ke
menara  absorber  untuk  diserap  dengan  larutan urea sehingga membentuk urea formaldehida.
B. Unit Urea Formaldehida Plant
Proses  pembuatan  urea  formaldehida  terjadi didalam  absorber.  Proses  ini  merupakan  tahap
pembentukan monomer
metilolurea yang
merupakan  reaksi  metiolasi.  Urea  mengalami adisi  ke  formaldehida  untuk  memberikan
turunan  metilol.  Larutannya  dijaga  dalam suasana  pH  basa  untuk  mencegah  terjadi
penggumpalan karena
turunan metilol
berkondensasi secara cepat pada kondisi asam. Reaksi :
2 CONH
2 2
+ CH
2
O         CONH
2
CONH
2
Urea         Formaldehida     Metilol diurea CONH
2 2
+  CH
2
O           HOCH
2
NHCONH
2
Urea            Formaldehida Metilol urea
CONH
2
+ 2 CH
2
O           NHCONHCH
2
OH
2
Urea          Formaldehida Dimetilol urea
Reaksi  kondensasi  merupakan  tahap pertumbuhan  dan  pembentukan  rantai  polimer
urea  formaldehida.  Struktur  polimer  sederhana yang  paling  mungkin  terbentuk  di  sini  adalah
polimer  rantai  lurus  linier.  Pada  tahap kondensasi  ini  terbentuk  hasil  samping  berupa
air. H
2
NCONHCH
2
OHn NHCONH
2
-CH
2
O-[NCONH
2
CH
2
O]
n- 2
NCONH
2
CH
2
OH   + n-1 H
2
O Subekti, 1995
METODELOGI PENELITIAN 3.1.
Tinjauan Termodinamika
Secara  termodinamika  untuk  menentukan sifat  reaksi  dapat  dilihat  dari  harga  entalpi
dan  konstanta  keseimbangan  reaksi.  Data ∆H
f ᴼ
pada suhu 298 K sebagai berikut: Reaksi utama :
CH
3
OH
g
+ ½ O
2g
HCHO
g
+  H
2
O
g
Diketahui pada suhu 25
o
C : ΔH
f o
CH
3
OHg  =  -48,08 kkalmol ΔH
f o
O
2g
= 0 kkalmol ΔH
f o
HCHOg  = -28,29 kkalmol ΔH
f o
H
2
O
g
= -57,7979 kkalmol Perry, 2008 :
ΔH
r o
= Σ ΔH produk - Σ ΔH reaktan=
ΔH
f o
HCHO + ΔH
f o
H
2
O – ΔH
f o
CH
3
OH + ½
ΔH
f o
O
2
= -28,29-57,7979 -  -48,08 + 0 = -86,0879 kkalmol + 48,98 kkalmol
= -38,0079 kkalmol Ternyata
ΔH  reaksi  menunjukkan  harga negatif maka reaksi bersifat  eksotermis.
Apabila  ditinjau  dari  energi  Gibbs ΔG
r
pada  suhu  25
o
C  diketahui  data  sebagai berikut:
ΔG
f o
CH
3
OHg  = -38,62 kkalmol
ΔG
f o
O
2
g = 0
kkalmol ΔG
f o
HCHOg  = -26,88 kkalmol
ΔG
f o
H
2
O
g
= -54,6351 kkalmol
Perry, 2008 ΔG
r o
= Σ ΔG produk - Σ ΔG reaktan=
ΔG
f o
HCHO + ΔG
f o
H
2
O – ΔG
f o
CH
3
OH + ½ ΔG
f o
O
2
= -26,88  - 56,6351 - -38,62+ 0 = -81,5151 kkalmol + 38,62 kkalmol
= -42,8951 kkalmol = -42895,1 kalmol
ΔG
r o
= - RT ln KK
298
= exp - ΔGRT
= exp 42895,1  1,987 x 298 = 2,893 x 10
31
Harga  K  pada  suhu  operasi  240ºC  dapat dihitung sebagai berikut :
ΔG
r o
= - RT ln K
298
ln K
operasi
K
298
= -
∆G R
x T-
�
�
T x �
�
ln K
operasi
2,893 x 10
31
= 42895,1
1,987 x
513-298 513 x 298
=  4,435 x 10
44
Ternyata  diperoleh  harga  K  ,  hal  ini menunjukkan  bahwa  reaksi  yang  berlangsung
adalah irreversibel.
3.2. Tinjauan Kinetika
Bila  ditinjau  dari  segi  kinetika  persamaan pendekatan  kecepatan  reaksi  pembentukan
formaldehida  dari  oksidasi  metanol  dan  udara adalah sebagai berikut:
�
1
= �
�1
. �
�
. �
1 + ��
1
. �
�
. � + ��
2
. �
�
. �
. 3600 Dengan :
k = 5,37227.10
2
. exp -7055,14T ��
1
= 567,606 exp
-1125,96 T
��
2
= 8,36863 . 10
-5
exp 7124,14
T Subekti,1995
Dimana : r
1
= kecepatan reaksi kmolkg.kat.jam k
p1
= konstanta kinetika reaksi kmolkg   kat.det.atm
T  = suhu reaksi K P  = tekanan atm
Y
m
= fraksi mol metanol αp
1
= konstanta kmolkmol CH
3
OH.atm αp
2
= konstanta kmolkmol CH
3
OH.atm
3.3. Spesifikasi Alat Utama Proses