METODE PENELITIAN KONTRIBUSI HASIL PELATIHAN BORDIR TERHADAP KESIAPAN MENJADI WIRAUSAHA BORDIR.

Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat diadakannya kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam penelitian ini yaitu Nagari Parambahan, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dengan pertimbangan bahwa lokasi penelitian yang merupakan daerah tempat asal penulis dan belum ada yang melakukan penelitian mengenai kontribusi hasil pelatihan bordir terhadap kesiapan menjadi wirausaha bordir pada alumni peserta pelatihan bordir kelompok PKK angkatan pertama tahun 2012. 2. Populasi Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya agar dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis, data yang diperoleh merupakan respon dari populasi atau sampel penelitian. Populasi dapat dimaknai sebagai keseluruhan objek atau subjek yang dijadikan sebagai sumber data dalam suatu penelitian dengan ciri-ciri seperti orang, benda, kejadian, waktu, dan tempat dengan sifat atau ciri-ciri yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok PKK angkatan pertama Nagari Parambahan, Kabupaten Solok, Sumatera Barat yang telah mengikuti pelatihan Bordir sebanyak 30 orang. 3. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan objek atau subjek penelitian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelompok PKK angkatan pertama Nagari Parambahan Kabupaten Solok Sumatera Barat yang telah mengikuti pelatihan bordir sebanyak 30 orang. Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan alat pengumpul data berupa tes dan angket, merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran dan suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Alasan penulis menggunakan metode survey dengan alat pengumpul data berupa tes dan angket untuk memperoleh jawaban atas masalah yang ada pada masa sekarang dengan mengumpulkan, menyusun, menjelaskan, dan menganalisa data tentang kontribusi hasil pelatihan bordir terhadap kesiapan menjadi wirausaha bordir pada alumni peserta pelatihan bordir kelompok PKK angkatan pertama tahun 2012. C. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan dalam penelitian ini sebagai upaya untuk menghindari salah pengertian tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian, khususnya istilah yang ada pada judul skripsi ini. Istilah-istilah tersebut adalah : 1. Hasil Pelatihan Bordir a. Hasil Pelatihan Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala 2010:211-212, mendefinisikan pelatihan yaitu : “sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktik daripada teori ”. b. Pelatihan Bordir Pelatihan Bordir merupakan salah satu bentuk program produktif yang didalamnya dibahas mencangkup konsep dasar bordir, alat dan bahan bordir, bentuk motif bordir, tusuk hias dasar bordir, motif hias bordir, memilih desain produk bordir, memindahkan desain pola hias bordir pada kain atau busana, Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu membuat bordir, dan pengelolaan usaha bordir. Pengertian hasil pelatihan bordir pada penelitian ini mengacu pada standar kompetensi bordir alumni peserta pelatihan bordir kelompok PKK. Nagari Parambahan Kabupaten Solok Sumatera Barat. 2. Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir a. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi yang mencangkup tiga aspek yaitu : ”kondisi fisik, mental dan emosional sebagai kesiapan internal, kebutuhan motif dan tujuan sebagai kesiapan eksternal, keterampilan dan pengetahuan”Slameto 2010:113. b. Wirausaha bordir merupakan salah satu usaha di bidang menghias busana dengan teknik bordir yang harus ditunjang dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas agar dapat bertahan di tengah persaingan usaha bidang bordir yang beragam. Pengertian kesiapan menjadi wirausaha bordir pada penelitian ini adalah kesediaan individu dalam melaksanakan suatu pekerjaan dan tindakan dengan segala kondisi atau keadaaan yang dimilikinya untuk mengikuti pelatihan bordir dengan program yang telah ditentukan sehingga menghasilkan suatu produk yang bernilai tinggi. D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan angket yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dilapangan, instrumen penelitian adalah instrumen yang apabila digunakan terhadap subjek yang sama, akan menunjukkan hasil yang sama, walaupun dilaksanakan dalam kondisi dan waktu yang berbeda. Pada umumnya penelitian akan berhasil apabila banyak menggunakan instrumen, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen untuk lebih memudahkan penyusunan intrumen terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrumen. Tujuan Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penggunaan instrumen adalah untuk memperoleh data mengenai kontribusi pelatihan bordir terhadap kesiapan menjadi wirausaha bordir pada alumni peserta pelatihan bordir kelompok PKK angkatan pertama. Instrumen penelitian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. E. Proses Pengembangan Instrumen Proses pengembangan instrumen yang baik meliputi : pengkajian masalah yang sedang diteliti, membuat kisi-kisi butir soal instrumen, pembuatan butir soal, penyunting, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal yang kurang baik, penyebaran instrumen kepada responden. F. Alat Pengumpul Data Penelitian Teknik pengumpulan data adalah suatu proses penerapan metode penelitian pada masalah yang sedang diteliti. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Tes Pengertian Tes sebagaimana yang diungkapkan oleh Menurut Sudijono 2011: 67 yaitu : “Tes adalah cara yang dapat dipergunakan atau prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan- pertanyaan yang harus dijawab, atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh testee, sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee , nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu ”. Tes yang dibuat dalam penelitian ini merupakan pertanyaan tertulis dalam bentuk tes objektif. Tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar pelatihan bordir sebagai variabel X yang telah dikuasai oleh alumni peserta pelatihan bordir kelompok PKK angkatan pertama. 2. Angket kuesioner Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Angket kusioner suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden. Bentuk angket kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berstruktur. Angket digunakan untuk memperoleh data tentang kesiapan menjadi wirausaha bordir variabel Y pada alumni peserta pelatihan bordir kelompok PKK angkatan pertama. G. Analisis Data Analisis data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Vertifikasi data, yaitu memeriksa dan memilih lembar jawaban yang benar dan dapat diolah lebih lanjut. 2. Pemberian skor atau scoring, pada setiap jawaban untuk setiap item dari seluruh pertanyaan instrumen berdasarkan pedoman penilaian instrumen penelitian yang telah ditentukan dengan kriteria sebagai berikut: a. Pemberian skor untuk hasil pelatihan pada standar kompetensi dalam pengetahuan untuk setiap option, yang benar 1-0. b. Pemberian skor untuk hasil pelatihan pada standar kompetensi dalam bersikap perpedoman pada skala likert yaitu skor tertinggi 5 dan terendah 1. c. Pemberian skor untuk hasil pelatihan pada standar kompetensi dalam keterampilan adalah modifikasi dari skala likert yaitu setiap option diberi skor 1 dan responden boleh memilih lebih dari satu jawaban. d. Pemberian skor untuk data kesiapan menjadi wirausaha bordir berpedoman pada skala likert yaitu skor tertinggi 5 dan terendah 1. e. Mentabulasi nilai disetiap jawaban responden untuk memperoleh skor mentah dari seluruh responden untuk variabel X dan Y. f. Penjumlahan skor dari setiap jawaban berdasarkan pertanyaan yang di buat untuk memperoleh skor mentah. g. Menentukan rumus statistik yang akan digunakan dalam penelitian sebagai berikut : Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Uji Validitas Instrumen Uji validitas ini dimaksudkan apakah instrumen penelitian mempunyai kelas kebenaran, ketepatan, atau tidak sebagai alat ukur, yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor yang ada pada butir soal dengan skor total. Uji Validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi momen produk product moment atau metode pearson yang di beri notasi “r” sebagai berikut: Keterangan: r = Koefisien korelasi X = Jumlah skor butir item seluruh responden Y = Jumlah skor total seluruh butir item dari seluruh responden ∑X = Jumlah skor item ∑Y = Jumlah skor total n = Jumlah responden Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan menggunakan uji t untuk menentukan taraf signifikannya menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan: t = Nilai t hitung r = Koefisien korelasi hasil r hitung n = Jumlah responden Kriteria pengujian: instrumen penelitian dikatakan valid bila dengan derajat kebebasan dk = 28 pada taraf kepercayaan 95. Hasil perhitungan uji validitas instrumen hasil pelatihan bordir variabel X, sebagai contoh pada item soal nomor 2 terlihat bahwa nilai r terdapat sebesar M.Hariwijaya, 2011:88 M.Hariwijaya, 2011:88 Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,401 dan setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai = 4,263 95 = 2,048 dengan taraf kepercayaan 95 sehingga dapat dikatakan bahwa item no.2 pada variabel X dinyatakan valid, begitu pula untuk keseluruhan item pertanyaan yang berjumlah 30 dinyatakan valid pada tingkat kepercayaan 95 dan dk = 28 Hasil perhitungan uji validitas instrumen kesiapan menjadi wirausaha bordir variabel Y, sebagai contoh pada item soal nomor 2 terlihat bahwa nilai r terdapat sebesar 0,588 dan setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai = 2,711 95 = 2,048 dengan taraf kepercayaan 95 sehingga dapat dinyatakan bahwa item no.2 pada variabel Y dinyatakan valid, begitu pula untuk keseluruhan item pertanyaan yang berjumlah 30 dinyatakan valid pada tingkat kepercayaan 95 dan dk = 28 2 Uji Reabilitas Instrumen Uji reabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu instrumen cukup dapat dipercaya atau tidak. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Internal Consistency sebagai berikut: Keterangan: = Reliabilitas Instrumen = Jumlah Varians skor tiap-tiap item St = Varians total K = Jumlah item Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas menggunakan bahan interpretasi nilai r dari Zaenal Arifin 2011:257 sebagai berikut: Tabel 3.1 Interpretasi Nilai r Besarnya nilai r Interpretasi 0,800-1,000 Sangat tinggi 0,600-0,799 Tinggi Riduwan, 2004:115 Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,400-0,599 Cukup 0,200-0,399 Rendah 0,200 Sangat Rendah Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan menggunakan uji t student untuk menentukan taraf signifikannya, dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: t = Nilai t hitung r = Koefisien korelasi hasil r hitung Kriteria pengujian instrumen: instrumen penelitian dikatakan reliabel bila pada taraf kepercayaan 95. Hasil perhitungan reliabilitas variabel X diperoleh nilai r n = 0,872 yang berada pada kriteria sangat tinggi dan sebagai contoh pada item soal nomor 2 terlihat bahwa setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai = 4,263 95 = 2,048 pada taraf kepercayaan 95 dengan dk = 28 Hasil perhitungan reliabilitas variabel Y diperoleh nilai r n = 0,875 yang berada pada kriteria sangat tinggi dan sebagai contoh pada item soal nomor 2 terlihat bahwa setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai = 3,423 95 = 2,306 dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. 3. Pengolahan data identitas responden Pengolahan data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan pada responden, karena jumlah jawaban responden tiap item berbeda. Rumus yang digunakan untuk M.Hariwijaya, 2011:89 Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mencari presentase mengutip pendapat Mohammad Ali 2010:184 sebagai berikut: Keterangan: P = Presentase Jawaban responden yang dicari f = Frekuensi jawaban yang dicari n = Jumlah responden 100 = Bilangan tetap Kemudian data ditafsirkan setelah dipresentasikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 100 : Seluruhnya 76 - 99 : Sebagian besar 51 - 75 : Lebih dari setengahnya 50 : Setengahnya 26 -49 : Kurang dari setengahnya 25 - 1 : Sebagian kecil : Tidak seorangpun Keterangan: Data yang ditafsirkan adalah data yang presentasinya paling besar. 4. Uji Normalitas Uji normalitas distribusi skor dilakukan sebagai syarat analisis korelasi yaitu untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau penentuan mempunyai penyebaran yang normal dengan menggunakan uji chi-kuadrat. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menentukan rentang skor R, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil R = skor terbesar – skor terkecil b. Menentukan banyaknya kelas Bk interval dengan menggunakan aturan sturgess Anas Sudjono, 2011:34 Riduwan,2004:121 Suprian A.S, 2008:9 Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BK = 1+ 3,3 log Keterangan: BK = Banyaknya kelas n = Jumlah responden c. Menggunakan panjang interval P P = Keterangan: P = Panjang kelas R = Rentang skor tertinggi-skor terendah BK = Banyaknya kelas d. Membuat tabel distribusi frekuensi variabel x dan variabel y e. Menghitung Mean M skor Keterangan = Nilai rata-rata F i = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x X i =Tanda kelas interval f. Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dan uji chi- kuadrat yaitu: 1. Menentukan batas kelas interval 2. Menentukan angka baku Z dengan rumus: z = Keterangan: z = Angka baku X = Batas kelas interval = Mean S = Simpangan baku Riduwan,2004:121 Riduwan,2004:121 Riduwan,2004:121 Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Menetukan batas luas tiap kelas interval L dengan rumus: L = Z tabel 1 – Z tabel 2 4. Menentukan frekuensi yang diharapkan Ei dengan cara mengalikan luas kelas interval L dengan jumlah responden n E i = L x n 5. Menghitung besarnya distribusi Chi-kuadrat dengan rumus: Keterangan : x 2 = Chi-kuadrat f = Data frekuensi yang diperoleh dari sampel hasil observasi kuesioner f e = Frekuensi yang diperoleh atau diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dari frekuensi yang diharapkan dalam populasi Kriteria pengujian normalitas adalah data berdistribusi normal jika hitung tabel dengan derajat kebebasan dk = d-3 dengan taraf nyata = 0,05 begitu juga sebaliknya data berdistribusi tidak normal jika hitung tabel jika pada uji normalitas diketahui variabel X dan Y berdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan adalah uji statistik parametrik. Sebaliknya jika salah satu atau kedua variabel X dan Y berdistribusi tidak normal maka analisis non parametrik. 5 Uji Linieritas Regresi Uji linieritas regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah data tersebar disekitar garis linear atau tidak. Pengujian linieritas regresi menggunakan rumus Fisher F dengan langkah-langkah sebagai berikut : Riduwan,2004:121 Riduwan,2004:121 Riduwan,2004:121 Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Mencari harga persamaan regresi variabel X dan Y melalui persamaan regresi linear sederhana : = a+bX dimana harga a dan b diperoleh dari : Variabel X sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah hasil pelatihan bordir, sedangkan variabel Y sebagai variabel terikat yaitu kesiapan menjadi wirausaha bordir, untuk menguji lineritas regresi, menggunakan rumus : a. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat RJK dari masing-masing sumber variabel b. Membuat tabel analisis ANAVA c. Memasukkan harga-harga dari perhitungan rata-rata jumlah kuadrat RJK ke dalam daftar ANAVA Perolehan hasil penelitian regresi linieritas diuji dengan menggunakan uji Fisher, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberanian perolehan persama linieritas, rumus yang digunakan yaitu : F = Kriteria pengujian : Jika maka linieritas data signifikan atau berarti pada taraf kepercayaan 95. 6 Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara mencari koefisien korelasi antara kedua variabel, dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari pearson sebagai berikut : M.Hariwijaya, 2011:96 Suharsimi A, 2006:290 Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan: r = Koefisien korelasi X = Jumlah skor butir item seluruh responden Y = Jumlah skor total seluruh butir item dari seluruh responden ∑X = Jumlah skor item ∑Y = Jumlah skor total n = Jumlah responden Harga r yang diperoleh dari perhitungan koefisien korelasi harus diuji tingkat signifikansinya yaitu dengan menggunakan rumus uji statistik t-student sebagai berikut: M.Hariwijaya, 2011:89 Keterangan: t = Distribusi t-student r = koefisien korelasi butir item n = Jumlah responden Kriteria pengujian hipotesis : Tolak Hipotesis Nol Ho apabila pada taraf kepercayaan 95. Besar koefisien korelasi menurut Zaenal Arifin 2011:257 diinterpretasikan sebagai berikut : Tabel 3.2 Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi r Korelasi r Intrepretasi Antara 0,800 – 1,00 Antara 0,600 – 0,800 Antara 0,400 – 0,600 Antara 0,200 – 0,400 Antara 0,000 – 0,200 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah tidak berkorelasi M.Hariwijaya, 2011:88 Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya hubungan variabel X dengan variabel Y. KD = r² x 100 Riduwan,2004:139 Keterangan: KD = Koefisien Determinasi yang dicari r ² = Kuadrat koefisien korelasi Dengan demikian, peneliti dapat menafsirkan harga koefisien determinasi KD yang diperoleh dalam teknik pengujian statistik, yaitu : 80,00 ≤ KD 100,00 = Sangat besar 60,00 ≤ KD 80,00 = besar 40,00 ≤ KD 60,00 = Cukup Riduwan, 2004:139 20,00 ≤ KD 40,00 = Kecil 00,00 ≤ KD 20,00 = Sangat kecil H. Prosedur dan Tahap Penelitian Prosedur penelitian ini adalah serangkaian kegiatan yang menempuh proses bertahap dan berkesinambungan dalam melakukan penelitian terhadap suatu masalah. Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan pelaksanaan penelitian, tahapan persiapan tersebut adalah sebagai berikut : a. Melakukan pengamatan lapangan dan memperlajari buku-buku sumber sebagai acuan untuk membuat out line penelitian b. Pemilihan masalah dan merumuskan masalah c. Pembuatan outline penelitian d. Pengajuan dosen pembimbing Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Proses bimbingan skripsi f. Penyusunan instrumen penelitian g. Seminar tahap I h. Uji coba instrumen 2. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan ini dilakukan untuk pelaksanaan penelitian pada reponden dari judul yang telah dibuat pada saat tahap persiapan. Setelah seminar I dan seluruh hasil perbaikan disetujui, maka dilakukan tahap pelaksanaan sebagai berikut : a. Penyebaran instrumen penelitian b. Pengumpulan kembali instrumen penelitian c. Pemeriksaan data dan pengolahan data penelitian d. Pembuatan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi e. Seminar tahap II f. Tahap perbaikan draft skripsi hasil seminar II 3. Tahap Akhir Tahap akhir ini merupakan proses terakhir yang harus dilakukan yaitu skripsi yang telah disetujui dijadikan bahan ujian sidang skripsi. Febrin Nazifah, 2014 Kontribusi Hasil Pelatihan Bordir Terhadap Kesiapan Menjadi Wirausaha Bordir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN