Aplikasi Operasional CM@X Di PT PLN (persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten
APLIKASI OPERASIONAL CM@X
DI PT PLN (PERSERO)
DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
KEN KINANTI P
10107778
BILLY BAKTIAR S
10107776
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
(3)
i
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya yang senantiasa dilimpahkan dalam seluruh kehidupan penulis. Hanya atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “Aplikasi Operasional CM@X di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten”.
Adapun tujuan penulis menyusun laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat lulus mata kuliah Kerja Praktek di Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Meskipun dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini tetapi karena adanya dorongan dan motivasi dari berbagai pihak, maka laporan kerja praktek ini dapat selesai dalam waktu yang sudah ditentukan.
Harapan penulis, semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun semua pihak yang membacanya.
Dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun materiil sehingga penelitian dan pembuatan laporan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
2. Bapak Swadiono Subali selaku Deputi Manager Analis Sistem Teknologi Informasi (ASTI) sekaligus Koordinator pembimbing kerja praktek. 3. Bapak Djoni Trijanto selaku pembimbing kerja praktek yang telah
membantu dalam penelitian dan pengumpulan data.
4. Ibu Mira Kania, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
5. Bapak Galih Heramawan, S.Kom, selaku dosen pembimbing kerja praktek.
(4)
ii
yang telah membimbing kami selama kuliah.
8. Teman-teman program studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung, khususnya kelas IF-16 angkatan 2007.
Demikian laporan kerja praktek ini dibuat, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membutuhkannya.
Bandung, Januari 2011
(5)
iii
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR...x
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Perumusan Masalah ...1
1.3 Maksud dan Tujuan ...2
1.3.1 Maksud ...2
1.3.2 Tujuan...2
1.4 Batasan Masalah ...2
1.4.1 Prosedur...2
1.4.2 Data ...2
1.4.3 Laporan ...2
1.4.4 Software ...3
1.4.5 Hardware ...3
(6)
iv
1.5.1.1 Studi Pustaka ...4
1.5.1.2 Wawancara dan Pengamatan ...4
1.5.1.3 Pengembangan Perangkat Lunak ...4
1.6 Sistematika Penulisan ...6
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Profil Organisasi ...7
2.1.1 Sejarah Instansi ...7
2.1.2 Logo PLN DJBB ...8
2.1.3 Badan Hukum ... 10
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description ... 13
2.2 Landasan Teori ... 11
2.2.1 Definisi Sistem Informasi ... 11
2.2.2 Jaringan Komputer ... 14
2.2.3 Intranet ... 15
2.2.4 Basis Data ... 16
2.2.4.1 Pengertian Basis Data ... 16
2.2.4.2 Sistem Manajemen Basis Data ...16
(7)
v
2.2.5.2 Hubungan antar relasi ... 17
2.2.6 Rekayasa Perangkat Lunak ... 18
2.2.6.1 Diagram Konteks... 18
2.2.6.2 Data Flow Diagram ... 18
2.2.6.3 Kamus Data ... 20
2.2.7 Tinjauan Perangkat Lunak ... 20
2.2.7.1 Pemrograman PHP ... 20
2.2.7.1.1 Definisi PHP ... 20
2.2.7.1.2 Kelebihan PHP ... 20
2.2.7.2 DatabaseServer MySQL ... 22
2.2.7.2.1 Definisi Database MySQL ... 22
2.2.7.3 Apache Web Server... 25
2.2.7.4 Macromedia Dreamweaver 8 ... 25
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem ... 23
3.1.1 Analisis Sistem ... 23
3.1.1.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 23
3.1.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 26
(8)
vi
3.2 Perancangan Sistem ...27
3.2.1 Perancangan Aliran Informasi ...27
3.2.1.1 Diagram Konteks ...28
3.2.1.2 Data Flow Diagram (DFD) ...29
3.2.2 Spesifikasi Proses ...37
3.2.3 Kamus Data ...38
3.2.4 Perancangan Basis Data...39
3.2.4.1 Entity Relationship Diagram (ERD)...39
3.2.4.2 Skema Relasi ...39
3.2.4.3 Struktur Tabel ...40
3.2.5 Perancangan Antarmuka ...43
3.2.5.1 Perancangan Struktur Menu ...43
3.2.5.2 Perancangan Tampilan...44
3.3 Implementasi Sistem ...51
3.3.1 Implementasi Hardware ...51
3.3.2 Implementasi Software ...52
3.3.3 Implementasi Basis Data ...52
3.3.3 Implementasi Antarmuka ...57
(9)
vii
3.3.4.4 Tampilan Halaman Input Berita ... 59
3.3.4.5 Tampilan Halaman Input Manajemen Modul ... 59
3.3.4.6 Tampilan Halaman Input Pegawai ... 60
3.3.4.7 Tampilan Halaman Input Kategori ... 60
3.3.4.8 Tampilan Halaman Input Tujuan ... 61
3.4 Pengujian Sistem ... 63
3.4.1 Rencana Pengujian ... 63
3.4.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ...64
3.4.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ...81
BAB IV Kesimpulan 4.1 Kesimpulan ...82
(10)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT PLN (Persero) adalah sebuah perusahaan kelistrikan yang ada di Indonesia. Untuk mengoptimalkan kinerjanya dalam memenuhi kepuasan pelanggan, perusahaan ini membangun sebuah sistem yang dikenal dengan nama CM@X. Sistem yang merupakan singkatan dari CIS Multi @ccess X-plorer ini, dioperasionalkan oleh bagian Aplikasi Sistem Teknologi Informasi (ASTI) yang ada di PT PLN (Persero) DJBB.
Dalam pengaplikasian CM@X, beberapa pegawai dikerahkan untuk melakukan perjalanan dinas ke beberapa lokasi di Indonesia. Setiap penugasan dicatat dan dikelola oleh bagian ASTI. Karena banyaknya jumlah penugasan yang ada, ditemukan berbagai masalah dalam mengawasi dan mengendalikan secara detail setiap pengajuan perjalanan dinas.
Masalah yang sering dihadapi adalah adanya kesalahan dalam proses penjadwalan dinas. Seringkali terjadi penjadwalan ganda dan kesalahan input oleh pegawai. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan sumber daya untuk memeriksa satu per satu setiap nota dinas yang telah diajukan sebelumnya.
Proses pengawasan yang ada masih dilakukan secara manual. Hal ini tentu saja dapat memperlambat proses dokumentasi perjalanan dinas yang hasilnya diperlukan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja sistem CM@X yang telah berjalan dan mengambil beberapa keputusan penting bagi perusahaan. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, maka dirancanglah proyek Pembuatan Aplikasi Operasional CM@X untuk PT PLN (Persero) DJBB.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan suatu permasalahan tentang bagaimana membuat Aplikasi Operasional CM@X untuk PT PLN (Persero) DJBB.
(11)
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka maksud dari aplikasi ini adalah untuk mengetahui data dan hal – hal yang berkaitan dengan perjalanan dinas karyawan dengan permasalahan variabel waktu dan kualitas pekerjaan karayawan di PT. PLN DJBB.
1.3.2 Tujuan
Dari segi keilmuan, dengan aplikasi ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi untuk mengembangkan manajemen di bagian SDM dalam hal pemberian nota dinas. Dari segi praktis, aplikasi ini dapat dijadikan masukan untuk meringankan pekerjaan bagi petugas yang menangani nota dinas.
1.4 Batasan Masalah
Batasan Masalah dari aplikasi ini adalah :
1.4.1 Prosedur
Prosedur yang diolah dalam aplikasi ini adalah Login User, Pengelolaan User, Pengelolaan Nota Dinas, Pengelolaan Pegawai, Pengelolaan Berita, Pengelolaan Delegasi, Pengelolaan Kategori, Pengelolaan Modul Admin dan Pengelolaan Tujuan.
1.4.2 Data
Data yang diolah dalam aplikasi ini yaitu data-data yang berhubungan perjalanan dinas, yaitu Data User, Data Nota Dinas, Data Pegawai, Data Berita, dan Data Delegasi.
1.4.3 Laporan
Laporan yang dihasilkan melalui aplikasi ini, yaitu Laporan Nota Dinas dan Delegasi. Laporan Nota Dinas mencakup nama pegawai, tempat dinas, keterangan dinas, lama dinas dan approval dari DM. Laporan Delegasi mencakup nama pegawai yang mendelegasikan (DM dan Koordinator) dan yang didelegasikan beserta lama pendelegasian.
(12)
1.4.4 Software
Aplikasi Operasional CM@X dibangun dalam sistem operasi Microsoft Windows XP Pro SP3 dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP+AJAX+HTML dan software DBMS MySQL. Software penjelajah internet yang digunakan untuk pengembangan dan pengujian adalah IE v6, Opera, Firefox v3.5, dan Chrome v2 yang telah mendukung sepenuhnya Web 2.0.
1.4.5 Hardware
Spesifikasi komputer minimal untuk aplikasi :
1. CPU: Minimal Intel Pentium III, AMD Athlon XP, dan Intel Atom (mendukung web dan multimedia).
2. RAM: Minimal 512 MB.
3. HDD: Minimal ruang kosong di hardisk 1 GB setelah segala program yang dibutuhkan ter-install.
4. Monitor dengan resolusi layar minimal 1024x768 pixels untuk mendukung lebar halaman web (1024 pixels width).
5. Perangkat I/O standar.
6. NIC atau modem yang terhubung ke ISP atau jaringan yang menyediakan akses internet.
1.4.6 Brainware
Aplikasi hanya dapat digunakan oleh Administrator dan Pegawai 1. Administrator, yaitu Koordinator ASTI PT PLN (Persero) DJBB
2. Pegawai, yaitu setiap karyawan yang bekerja di bagian ASTI PT PLN (Persero) DJBB
(13)
1.5 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini meliputi : 1.5.1 Pengumpulan Data
1.5.1.1Studi Pustaka
Studi Pustaka dilakukan untuk mengumpulkan materi yang berhubungan dengan operasional CM@X.
1.5.1.2Wawancara dan Pengamatan
Wawancara dan pengamatan akan dilakukan terhadap TUT Pemrograman yang ada di bagian ASTI PT PLN (Persero) berkenaan dengan sistem operasional CM@X yang ada di dalam perusahaan tersebut.
1.5.1.3Pengembangan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak ini adalah metode waterfall. Alur dari metode waterfall dapat dilihat pada gambar berikut :
Rekayasa dan Pemodelan
Analisis
Desain
Pembangkitan Kode
Pengujian
Pemeliharaan
(14)
Penjelasan dari alur metode waterfall ini adalah sebagai berikut : 1. Rekayasa dan Pemodelan
Rekayasa dan pemodelan sistem menekankan pada pengumpulan kebutuhan pada level sistem dengan sedikit perancangan dan analisis.
2. Analisis
Pada tahap analisis, dilakukan proses pengumpulan kebutuhan yang lebih diintensifkan ke perangkat lunak.
3. Desain
Perancangan perangkat lunak dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan perangkat lunak, yang mencakup perancangan arsitektur, perancangan modul aplikasi, dan perancangan antarmuka. Proses desain ini mengubah hasil analisis menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum penulisan program.
4. Pengkodean (Coding)
Dalam proses ini, hasil analisis dan desain sistem pada proses sebelumnya diterjemahkan ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin.
5. Pengujian
Dalam tahap ini akan dilakukan pengujian untuk menguji apakah sistem yang telah dirancang dan diimplementasikan sudah sesuai dengan hasil analisis.
6. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi pada prototipe perangkat dan dokumen teknis perangkat lunak.
(15)
1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas landasan teori yang berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam membangun aplikasi ini.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan dan juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis.
Bab ini juga meliputi hasil implementasi dari analisis dan perancangan yang telah dilakukan beserta hasil pengujian sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi dan dapat memenuhi tujuannya dengan baik.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan tentang keseluruhan dari pembangunan aplikasi ini dan saran tentang aplikasi ini untuk masa yang akan datang.
(16)
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Organisasi 2.1.1 Sejarah Instansi
Bangunan tua peninggalan Belanda yang letaknya persis di sisi sungai Cikapundung dan bersebelahan dengan Gedung Merdeka sebuah gedung tua tempat peserta Konferensi Asia Afrika di gelar di Kota Bandung seakan menjadi simbol kasat mata yang mampu menuturkan panjangnya perjalanan penyediaan tenaga listrik di Bumi Pasundan, sejak dulu, kini dan esok hari.
Gedung lawas hasil polesan arsitek Belanda yang kini dibalut cat tembok abu-abu muda yang dipadu dengan warna biru tua itu, seakan menjadi saksi biru sejarah kelistrikan di Tatar Parahyangan.
Berawal pada tahun 1905, di kota Bandung berdiri perusahaan listrik milik Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Bandoengsche Electriciteit Maatschaappij (BEM).
Selanjutnya BEM diubah menjadi perusahaan perseroan dengan nama Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf en Omstreken Voor Bandoeng (GEBEO). Perubahan kembali terjadi ketika pemerintahan Jepang mengambil alih kekuasaan di Indonesia pada tahun 1942-1945. Pada saat itu, distribusi tenaga listrik dilaksanakan oleh perusahaan yang didirikan oleh Pemerintah Jepang yang dikenal dengan Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha.
Paska kemerdekaan Republik Indonesia, penguasaan pengelolaan tenaga listrik ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia. Salah satunya ditandai dengan terbentuknya perusahaan listrik di Jawa Barat dengan nama PLN Exploitasi XI pada tahun 1961 hingga pertengahan tahun 1975.
Kemudian pada kurun waktu 1975 sampai 1994, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.
Di tahun 1994, sejalan dengan perkembangan ekonomi dan pertumbuhan kelistrikan yang bergerak begitu cepat, Badan Hukum PLN mengalami perubahan dari Perusahaan Umum (Perum) menjadi Perseroan.
(17)
Perubahan ini turut mengubah nama perusahaan listrik di Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat.
Oleh karena wilayah kerjanya yang tidak hanya menjangkau Jawa Barat saja, tetapi juga Propinsi Banten, maka sejak tanggal 27 Agustus 2002 hingga saat ini nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dilengkapi menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Dan kini, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten disingkat PLN DJBB masih menempati bangunan lawas bernilai sejarah yang berada di Jalan Asia Afrika No. 63 Bandung.
2.1.2 Logo PLN DJBB
Di bawah ini adalah logo PLN DJBB (Distribusi Jawa Barat dan Banten). Bentuk, warna dan makna lambang perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. 031/DIR/76 Tanggal 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.
Gambar 2.1 Logo PLN DJBB Elemen :
1. Bidang Persegi Panjang Vertikal
Elemen ini menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lainnya. Melambangkan bahwa PT PLN merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan
(18)
semangat yang menyala-nyala yang dimiliki setiap insan yang berkarya di perusahaan ini.
2. Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya
2.1.3 Badan Hukum
Penetapan secara resmi tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga, Nomor 20 tahun 1960. Namun kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, nomor 235/KPTS/1975 tanggal 30 September 1975 peringatan Hari Listrik dan Gas yang digabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember.Mengingat pentingnya semangat dan nilai-nilai hari listrik, maka berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi,
Nomor 1134.K/43/MPE/1992 tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.
(19)
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description
PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten sebagai Kantor Induk dinahkodai oleh seorang General Manager. Pada jenjang berikutnya dibawah General Manager ada 6 (enam) Manajer Bidang, yaitu:
1. Manajer Bidang Perencanaan, 2. Manajer Bidang Niaga, 3. Manajer Bidang Distribusi, 4. Manajer Bidang Keuangan,
5. Manajer Bidang SDM dan Organisasi,
6. Manajer Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi,
7. Masih di bawah General Manager terdapat jabatan yang setara dengan Manajer Bidang, yaitu:
8. Kepala Auditor Internal,
9. Pemimpin Proyek Listrik Pedesaan.
Sementara itu, secara operasional untuk melayani pelanggan yang tersebar diseluruh Jawa Barat dan Banten, kami memiliki 15 kantor Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) dan 1 Kantor Area Pengatur Distribusi (APD). Kantor APJ memikul tanggung jawab operasional untuk mendistribusikan tenaga listrik, melayani pelanggan dan penjaga keandalan pasokan listrik di masing-masing wilayah pengusahaannya. Sedangkan kantor APD memegang tanggung jawab untuk mengendalikan dan mengatur pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan dan masyarakat khususnya di wilayah Bandung Raya.
(20)
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PLN DJBB
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Definisi Sistem Informasi
Menurut Jogianto sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :
“Sistem sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau
subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan” (Jogianto Hartono, 1999).
Berdasarkan definisi di atas bahwa sebuah sistem pada dasarnya terdiri dari komponen-komponen yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem. Integrasi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa sehingga tercapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi.
Informasi merupakan komponen paling penting dalam suatu sistem. Informasi dibutuhkan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan dan kebijakan.
Sistem menurut Gordon B. Davis adalah :
“kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk melakukan suatu pekerjaan atau mencapai tujuan tertentu”.
(21)
Sedangkan informasi adalah :
“data yang telah diolah oleh proses tertentu sehingga menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”.
Dari definisi diatas dapat dilihat bahwa sumber dari informasi adalah data yang merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dari suatu yang nyata. Data merupakan bentuk yang mentah yang belum bisa bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk dijadikan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi penerima yang kemudian informasi tersebut membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang akan membuat sejumlah data kembali.
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi.
Menurut Robert A. Leitch dan K Roscoe Davis
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi lain, mendukung operasi bersifat manajerial. Kegiatan tragis suatu organisasi, menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan yang diperlukan” (Jogianto Hartono, 2001).
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technologi block), blok kendali (control block), blok basis data (database block) sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
(22)
1. Blok Masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basisdata dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (technology block)
Teknologi terdiri dari 3 bagian yang utama, yaitu perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), dan teknisi (humanware dan brainware). Teknologi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Misalnya teknisi adalah seorang operator komputer, pemograman, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analisis sistem, penyimpanan data, dan lain sebagainya.
5. Blok Kendali (control block)
Supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian didalamnya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan agar sistem yang rusak dapat dicegah atau apabila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
6. Blok Basis Data (database block)
Basisdata merupakan kumpulan dari data yang paling berhubungan satu dengan yang lainya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basisdata untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
(23)
2.2.2 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer, software dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama untuk membagi sumber daya, komunikasi dan akses informasi.
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Berdasarkan implementasinya, jaringan komputer dapat dibedakan dari topologi yang digunakan seperti topologi bus, bintang, cincin, mesh, pohon, dan linier.
Berdasarkan kriteria, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu: 1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
a. Jaringan Terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer client dan server yang mana komputer client yang berfungsi sebagai perantai untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server.
b. Jaringan Terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem jaringan tertentu.
2. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi: a. Jaringan LAN
Merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, dan sebuah warnet.
(24)
b. Jaringan MAN
Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.
c. Jaringan WAN
Merupakan jaringan dengan cakupan seluruh dunia. Contohnya jaringan PT Telkom, PT. Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih banyak lagi.
3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data. a. Jaringan Client-Server
Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.
b. Jaringan Peer-to-peer
Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.
2.2.3 Intranet
Intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Kadang-kadang, istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun Internet, yakni protokol Internet (Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol
(25)
lainnya), klien dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol Internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan. Khoe Yao Tung (1997) mengatakan: Intranet adalah LAN yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas internet, diibaratkan berinternet dalam lingkungan lokal. Intranet umumnya juga terkoneksi ke Internet sehingga memungkin pertukaran informasi dan data dengan Intranet lainnya (Internetworking) melalui backbone Internet.
2.2.4 Basis Data
2.2.4.1Pengertian Basis Data
Definisi dari Basis Data menurut Abdul Kadir (2003) adalah:
“Sekumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tata cara yang khusus.”
Komponen utama Basis Data yaitu : 1. Perangkat Keras
2. Sistem Operasi 3. Data
4. Aplikasi 5. Pemakai
2.2.4.2Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System/ DBMS) Definisi dari Sistem Manajemen Basis Data adalah :
“Perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan
dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar” (Abdul Kadir, 2003).
“Suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi dan memperoleh data/informasi dengan
(26)
2.2.4.3Bahasa Basis Data
Bahasa yang digunakan dalam Basis Data adalah : 1. DDL (Data Definition Language)
2. DML (Data Manipulation Language) 3. DCL (Data Control Language)
2.2.5 Pemodelan Data
Pemodelan sistem adalah suatu komponen yang penting untuk pengembangan sebuah sistem. Pemodelan data dapat digambarkan dengan ERD (Entity Relationship Diagram).
2.2.5.1Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antar elemen yang selanjutnya dapat diimplementasikan ke dalam bentuk tabel relasi.
ERD menggunakan beberapa notasi dan simbol untuk menggambarkan hubungan antar data. Pada dasarnya ada 3 macam simbol yang digunakan, yaitu : 1. Entitas
Merupakan suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai dalam konteks sistem yang akan dibangun.
2. Atribut
Merupakan elemen dari sebuah entitas yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakter dari entitas tersebut.
3. Hubungan
Merupakan hubungan yang terjadi antar entitas dalam suatu sistem.
2.2.5.2Hubungan antar relasi
Beberapa macam hubungan yang terjadi antar relasi, yaitu : 1. Satu ke Satu
Bentuk relasi antara satu entitas dengan jumlah tunggal ke entitas lainnya dengan jumlah yang sama.
(27)
2. Satu ke Banyak
Bentuk relasi antara suatu entitas dengan jumlah tunggal ke entitas lainnya dengan jumlah jamak (banyak alternatif tujuan) atau sebaliknya.
3. Banyak ke Banyak
Bentuk relasi antara suatu entitas dengan jumlah jamak ke entitas lainnya dengan jumlah jamak.
2.2.6 Rekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa perangkat lunak mengadopsi pendekatan yang sistematis dan terorganisir terhadap suatu perancangan dan menggunakan teknik yang ditentukan berdasarkan masalah yang akan dipecahkan. Pada bagian ini penulis akan menguraikan penjelasan singkat mengenai Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, dan Entity Relationship Diagram (ERD) yang digunakan dalam membangun sistem perangkat lunak yang akan dibuat oleh penulis.
2.2.6.1Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah diagram tingkat atas, yaitu yang paling tidak terinci dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran ke dalam dan keluar entitas-entitas eksternal yang terletak diluar sistem. Dengan kata lain, diagram konteks adalah alat pemodelan untuk menggambarkan sistem yang berbasis komputer dan dirancang secara global.
Diagram Konteks terdiri dari sebuah simbol proses tunggal yang digambarkan oleh seluruh sistem dan menunjukkan data flow utama untuk dan dari terminator.
2.2.6.2Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram adalah representasi dari suatu sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta seluruh keterlibatan bagian-bagian yang ada. Sistem yang dimaksud dapat berupa sistem otomatis, manual atau gabungan dan keduanya. Diagram aliran data ini digunakan untuk menggambarkan beberapa hal meliputi komponen-komponen dalam sebuah
(28)
sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal dan tujuan data, serta penyimpanan data.
Simbol-simbol yang biasa digunakan dalam DFD adalah :
1. Kesatuan Luar (External Entity) adalah kesatuan di luar batas sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar yang akan memberikan input data ataupun menerima output data dari sistem.
Gambar 2.3 External Entity
2. Proses adalah sesuatu yang mengubah satu atau lebih input menjadi output. Nama proses dituliskan dengan suatu kata, singkatan atau kalimat sederhana.
Gambar 2.4 Proses
3. Alir Data (Data Flow) digunakan sebagai aliran suatu data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
Gambar 2.5 Alir Data
4. Simpanan data adalah suatu penampung data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer, suatu arsip atau catatan manual.
(29)
2.2.6.3Kamus Data
Kamus data merupakan kumpulan data mengenai karakteristik dari penyimpanan data-data. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi mengenai definisi, struktur, pemakai dari masing-masing elemen. Elemen adalah unit terkecil.
2.2.7 Tinjauan Perangkat Lunak
Dalam Pembuatan aplikasi ini, penulis menggunakan perangkat lunak yaitu PHP, Mozilla Firefox 3.0.1, Macromedia Dreamweaver 8.
2.2.7.1Pemrograman PHP 2.2.7.1.1 Definisi PHP
PHP adalah kependekan dari PHP Hypertext Preposessor, bahasa interpreter yang mempunyai kemiripan dengan bahasa C dan Perl yang mempunyai kesederhanaan dalam perintah (Open Source Research Group Universitas Ahmad Dahlan, 2002).
PHP merupakan bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan berada di server (server-side HTML-embedded scripting), artinya sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web.
PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML (Bimo Sunarfrihanto, 2002).
2.2.7.1.2 Kelebihan PHP
PHP memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa pemrograman sejenisnya, diantaranya adalah:
1. PHP mudah dibuat dan dijalankan, maksudnya PHP dapat berjalan dalam web server Apache, Internet Information Service (IIS), Personal Web server
(30)
(PWS), Xitami dan lainnya serta dalam sistem operasi yang berbeda pula seperti Windows dan Unix.
2. PHP bersifat efisien, karena hanya memerlukan resource sistem yang sangat sedikit dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya.
3. PHP dapat menggunakan beberapa database seperti MySQL, Sybase, Interbase, Oracle, Ms.SQL Server, Microsoft Access, Dbase dan lainnya.
Hampir seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP, namun fungsi PHP yang paling utama adalah untuk menghubungkan database dengan web.
2.2.7.2Database Server MySQL
2.2.7.2.1 Definisi Database MySQL
MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa SQL. MySQL dalam operasi client-server melibatkan server daemon MySQL di sisi server dan berbagai macam program serta library yang berjalan di sisi client. SQL (Structured Query Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database server. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IBM, namun diadopsi dan digunakan sebagai standar industri (Bimo Sunarfrihanto, 2002).
SQL bisa digunakan dalam dua cara. Yang pertama secara interpretasi, yakni dengan memasukkan sebuah pernyataan SQL melalui terminal atau mikrokomputer dan langsung diproses atau diinterpretasikan. Hasilnya bisa dilihat secara langsung. Cara ini dikenal juga dengan SQL interaktif (Interactive SQL). Cara kedua dengan menyisipkan pernyataan SQL ke dalam sebuah program yang ditulis ini tidak dapat dilihat secara langsung oleh pemakai, tetapi diproses oleh program yang memakainya. Cara ini dinamakan dengan SQL sisip (embedded SQL). Alasan digunakannya MySQL sebagai database server :
1. Mendukung standar yang telah ada.
2. Dukungan terhadap berbagai bahasa pemrograman. 3. Mampu membuat tabel berukuran sangat besar.
(31)
2.2.7.3Apache Web Server
Web Server Apache merupakan program aplikasi yang berjalan diserver berfungsi untuk menjalan aplikasi web sehingga bisa akses oleh client baik melalui jaringan secara intranet maupun internet (R. Kresno Aji dan Agus Hartanto, 2003).
Apache merupakan turunan dari web server yang dikeluarkan oleh NCSA, yaitu NCSA HTTPd sekitar tahun 1995-an. Pada dasarnya Apache adalah “A
PatCHy” (patch) dan pengganti dari NCSA HTTPd. Apache web server
merupakan tulang punggung dari World Wide Web (Open Source Research Group Universitas Ahmad Dahlan, 2002).
Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser, seperti Nestcape Navigator, Internet Explorer, Modzilla, Lynks, dan lain-lain. Web server dalam berkomunikasi dengan client menggunakan protocol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol).
Apache berada di bawah GNU, General Public Licence yang bersifat free sehingga Apache dapat di download gratis pada alamat http://www.apache.org, saat ini Apache banyak digunakan sebagai web server untuk portal-portal besar dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Apache termasuk dalam kategori free software (software gratis) 2. Instalasi Apache sangat mudah
3. Mampu beroperasi pada banyak platform sistem operasi seperti AUX 3.1, Free BSD, Linux, Solaris, Windows, dan lain-lain.
4. Mudah dalam pengkonfigurasian karena Apache hanya mempunyai empat file konfigurasi.
5. Apache mudah dalam penambahan peripheral lainnya ke dalam platform web server, misalkan menambah modul.
2.2.7.4Macromedia Dreamweaver 8
Dreamweaver merupakan editor visual yang profesional untuk membuat dan mengelola situs web dan halaman-halaman HTML. Dengan Dreamweaver, sangat mudah untuk membuat dan mengubah lintas platform termasuk lintas platform browser.
(32)
23
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisis Sistem
Analisis Sistem adalah penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui seluruh kegiatan yang bekerja di dalam sistem. Analisis sistem terdiri dari analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan non-fungsional.
3.1.1 Analisis Kebutuhan Fungsional
3.1.1.1Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Prosedur dalam Tim Operasional CM@X yang akan diolah dalam aplikasi yang dibangun, meliputi :
1. Pengelolaan Nota Dinas
a. Petugas meminta pengajuan dinas kepada sekretaris.
b. Sekretaris membuat surat pengajuan dinas dan memberikannya kepada Koordinator.
c. Koordinator memeriksa surat pengajuan dinas dan memberikan persetujuannya (diterima atau ditolak).
d. Jika pengajuan dinas diterima, maka surat pengajuan dinas akan dikembalikan kepada sekretaris beserta dengan paraf Koordinator
e. Selanjutnya, Sekretaris akan memberikan surat pengajuan dinas tersebut kepada Deputi Manager (DM).
f. DM memeriksa surat pengajuan dinas dan memberikan persetujuannya (diterima atau ditolak).
g. Jika pengajuan dinas diterima, maka surat pengajuan dinas akan dikembalikan kepada sekretaris beserta dengan paraf Koordinator dan approval DM.
(33)
h. Sekretaris akan mengarsipkan pengajuan dinas tersebut ke dalam Arsip Nota Dinas. Surat pengajuan dinas yang sudah disetujui Koordinator dan DM akan diberikan kepada petugas yang mengajukan dinas.
i. Jika pengajuan dinas ditolak, maka surat pengajuan dinas akan dikembalikan ke sekretaris tanpa adanya paraf Koordinator.
j. Surat pengajuan tersebut akan diberikan kepada petugas dan petugas dapat meminta surat pengajuan dinas yang baru.
(34)
2. Pengelolaan Pendelegasian
a. Koordinator atau DM mengajukan pendelegasian kepada sekretaris. b. Sekretaris membuat surat pendelegasian tugas.
c. Sekretaris memberikan surat pendelegasian tugas tersebut kepada Koordinator atau DM yang mengajukan pendelegasian.
d. Koordinator atau DM tersebut mengesahkan surat pendelegasian tersebut dan mengembalikannya kepada sekretaris.
e. Sekretaris memberikan surat pendelegasian tersebut kepada pegawai yang ditunjuk.
f. Pegawai yang ditunjuk diberi ijin untuk melakukan pemeriksaan terhadap surat pengajuan dinas yang diajukan pada saat pendelegasian berlaku dan memberikan persetujuan (diterima atau ditolak) terhadap pengajuan dinas tersebut.
(35)
3.1.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis Kebutuhan non fungsional meliputi analisis kebutuhan user, hardware, software dan jaringan.
3.1.2.1Analisis Kebutuhan User
Analisis kebutuhan user dilakukan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam suatu sistem. Dalam sistem aplikasi operasional CM@X, ada beberapa user yang terlibat, yaitu :
1. Administrator
Tanggung jawab : mengelola aplikasi operasional CM@X. Hak Akses : berinteraksi dengan halaman administrator
pada aplikasi operasional CM@X. Pendidikan : minimal D3.
Keterampilan : mengelola teknis aplikasi berbasis web. Pengalaman khusus : pelatihan pengelolaan aplikasi web. Sistem Operasi : Windows XP
2. Pegawai
Tanggung jawab : melakukan kegiatan operasional CM@X. Hak Akses : mengakses Aplikasi Operasional CM@X. Pendidikan : minimal D3.
Keterampilan : dapat mengikuti petunjuk dalam aplikasi. Pengalaman khusus : tidak diperlukan.
Sistem Operasi : Windows XP
3.1.2.2Analisis Kebutuhan Hardware
Kebutuhan hardware yang akan digunakan pada aplikasi operasional CM@X adalah :
1. Komputer server yang diletakkan di ruang koordinator ASTI dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Prosesor : minimal Pentium IV dengan kecepatan 1,8 GHz (mendukung web dan multimedia)
(36)
b. Memori : minimal 512 Mb c. Harddisk : minimal 40 Gb
d. Monitor : 15 inch, resolusi layar minimal 1024 x 768 pixels e. Mouse dan Keyboard
f. NIC yang terhubung ke jaringan intranet
2. Komputer client masing-masing yang diletakkan di ruang ASTI dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Prosesor : minimal Pentium IV dengan kecepatan 1,8 GHz (mendukung web dan multimedia)
b. Memori : minimal 512 Mb c. Harddisk : minimal 40 Gb
d. Monitor : 15 inch, resolusi layar minimal 1024 x 768 pixels e. Mouse dan Keyboard
f. NIC yang terhubung ke jaringan intranet
3.1.2.3Analisis Kebutuhan Software
Kebutuhan software (perangkat lunak) yang akan digunakan pada pembangunan aplikasi operasional CM@X adalah :
1. Sistem Operasi : Microsoft Windows XP Pro SP3 2. Bahasa Pemrograman : PHP, Javascript, HTML
3. DBMS : MySQL
4. Browser : Mozilla Firefox v3.0
3.2 Perancangan Sistem
3.2.1 Perancangan Aliran Informasi
Perancangan aliran informasi ini meliputi perancangan Diagram Konteks dan Data Flow Diagram (DFD).
(37)
3.2.1.1Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah diagram yang menggambarkan hubungan antar entitas dalam sistem dan hubungan entitas-entitas dengan sistem. Diagram Konteks dari Aplikasi Operasional CM@X digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3. 3 Diagram Konteks Aplikasi Operasional CM@X
Pada Gambar 3.3 diperlihatkan arus data yang mengalir secara umum. Administrator menginputkan data user, data administrator, data pegawai, data berita, data modul dan data kategori. Pegawai dapat menginputkan data user, data pegawai, data nota dinas, data delegasi, data berita, data dinas, dan data tujuan. Baik Administrator maupun Pegawai dapat memasuki halaman operasional CM@X sesuai dengan hak akses masing-masing.
(38)
3.2.1.2Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu diagram yang menggambarkan aliran data atau informasi dalam suatu sistem. DFD dibuat jika dalam Diagram Konteks masih terdapat proses-proses yang harus dijelaskan dengan lebih rinci. Berikut adalah DFD dari Aplikasi Operasional CM@X :
1. DFD level 1
DFD level 1 merupakan diagram yang memperlihatkan proses-proses utama yang terjadi dalam sistem yang selanjutnya akan dikembangkan.
(39)
Dalam Aplikasi Operasional CM@X ada 9 proses utama, yaitu :
a. Login User
Proses ini harus dilalui sebelum Administrator atau Pegawai dapat mengakses proses yang lain. Login user dilakukan dengan username dan password. Jika verifikasi data user bernilai benar, maka halaman utama user akan ditampilkan. Jika salah, sistem akan menampilkan pesan invalid.
b. Pengelolaan Nota Dinas dan Dinas
Proses ini dilakukan oleh pegawai yang ingin mengajukan dinas. Setelah mengisi form nota dinas, pegawai yang meminta pengajuan dinas harus menunggu persetujuan dari Koordinator dan DM.
c. Pengelolaan User
Proses ini dilakukan untuk mengelola data user yang akan digunakan untuk mengenali username dan password yang diberikan pada saat login. Proses ini dapat dilakukan oleh Administrator atau Pegawai.
d. Pengelolaan Pegawai
Proses ini dilakukan untuk mengelola data pegawai. Data pegawai ini akan digunakan untuk mengenali user dan memberikan hak akses untuk setiap Administrator dan Pegawai.
e. Pengelolaan Berita
Proses ini dilakukan untuk mengelola data berita. Data berita ini akan ditampilkan pada halaman utama aplikasi. Baik Administrator maupun Pegawai dapat melakukan proses ini.
f. Pengelolaan Delegasi
Proses ini dilakukan oleh pegawai yang ingin mendelegasikan tugasnya. Setelah form delegasi diisi, maka data delegasi yang diisikan akan disimpan sebagai data delegasi yang baru.
(40)
g. Pengelolaan Tujuan
Proses ini dilakukan oleh administrator yang ingin mengelola tujuan. Setelah form tujuan diisi, maka data tujuan yang diisikan akan disimpan sebagai data tujuan yang baru.
h. Pengelolaan Kategori
Proses ini dilakukan oleh administrator yang ingin mengelola kategori dari berita. Setelah form kategori diisi, maka data kategori yang diisikan akan disimpan sebagai data kategori yang baru.
i. Pengelolaan Modul Admin
Proses ini dilakukan oleh administrator yang ingin mengelola modul. Setelah form modul admin diisi, maka data modul admin yang diisikan akan disimpan sebagai data modul admin yang baru.
2. DFD level 2
a. Proses 1 Login User
Gambar 3. 5 DFD Level 2 Proses Login User
Dalam proses ini dilakukan pemeriksaan data user (data login) untuk dapat memasuki halaman aplikasi. User dapat diakses sebagai Pegawai atau Administrator.
(41)
b. Proses 2 Pengelolaan Nota Dinas
Gambar 3. 6 DFD Level 2 Proses Pengelolaan Nota Dinas
Dalam pengelolaan data nota dinas dilakukan proses Penambahan Nota Dinas, Penghapusan Nota Dinas dan Pengubahan Nota Dinas. Pengelolaan Nota Dinas ini juga melibatkan data dinas yang menampung data dari setiap dinas yang diajukan.
c. Proses 3 Pengelolaan User
(42)
Dalam pengelolaan data user dilakukan proses penambahan user, penghapusan user dan pengubahan user. Administrator dapat melakukan semua proses pengelolaan user, tetapi pegawai hanya dapat mengakses proses pengubahan user dari account dari masing-masing pegawai.
d. Proses 4 Pengelolaan Pegawai
Gambar 3. 8 DFD Level 2 Proses Pengelolaan Pegawai
Proses Pengelolaan Pegawai terdiri dari proses penambahan pegawai, penghapusan pegawai dan pengubahan pegawai. Proses-proses tersebut mengakses data pegawai yang tersimpan di dalam database. Administrator dapat melakukan ketiga proses yang ada, sedangkan Pegawai hanya bisa mengakses proses Pengubahan Pegawai.
(43)
e. Proses 5 Pengelolaan Berita
Gambar 3. 9 DFD Level 2 Proses Pengelolaan Berita
Proses Pengelolaan Berita terdiri dari proses penambahan berita, penghapusan berita dan penghapusan berita. Ketiga proses tersebut melibatkan data berita yang tersimpan di dalam database. Administrator dapat melakukan semua proses sedangkan Pegawai hanya bisa melakukan proses Penambahan Berita dan Pengubahan Berita.
f. Proses 6 Pengelolaan Delegasi
(44)
Proses Pengelolaan Delegasi terdiri dari proses penambahan delegasi, penghapusan delegasi dan pengubahan delegasi. Ketiga proses yang ada melibatkan data delegasi yang tersimpan di dalam database. Proses ini hanya bisa dilakukan oleh Pegawai.
g. Proses 7 Pengelolaan Tujuan
Gambar 3. 11 DFD Level 2 Proses Pengelolaan Tujuan
Proses Pengelolaan Tujuan terdiri dari proses penambahan tujuan, penghapusan tujuan dan pengubahan tujuan. Ketiga proses yang ada melibatkan data tujuan yang tersimpan di dalam database. Proses ini hanya dapat dilakukan oleh Administrator.
(45)
h. Proses 8 Pengelolaan Kategori
Gambar 3. 12 DFD Level 2 Proses Pengelolaan Kategori
Proses Pengelolaan Kategori terdiri dari proses penambahan kategori, penghapusan kategori dan pengubahan kategori. Ketiga proses yang ada melibatkan data kategori yang tersimpan di dalam database. Proses ini hanya dapat dilakukan oleh Administrator.
i. Proses 9 Pengelolaan Modul Admin
(46)
Proses Pengelolaan Modul Admin terdiri dari proses penambahan modul admin, penghapusan modul admin dan pengubahan modul admin. Ketiga proses yang ada melibatkan data modul admin yang tersimpan di dalam database. Proses ini hanya dapat dilakukan oleh Administrator.
3.2.2 Spesifikasi Proses
Tabel 3. 1 Spesifikasi Proses
Kode Spesifikasi Nama Spesifikasi Kode Proses
Nama Proses Verifikasi
SRS-WEB-01 Login User 1 login_pegawai Demonstrasi 2 login_administrator Demonstrasi SRS-WEB-02 Pengelolaan
Nota Dinas & Dinas
3 olah_nota Demonstrasi
SRS-WEB-03 Pengelolaan User
4 olah_user Demonstrasi
SRS-WEB-04 Pengelolaan Pegawai
5 olah_pegawai Demonstrasi
SRS-WEB-05 Pengelolaan Berita
6 olah_berita Demonstrasi
SRS-WEB-06 Pengelolaan Delegasi
7 olah_delegasi Demonstrasi
SRS-WEB-07 Pengelolaan Tujuan
8 olah_tujuan Demonstrasi
SRS-WEB-08 Pengelolaan Kategori
9 olah_kategori Demonstrasi
SRS-WEB-09 Pengelolaan Modul Admin
(47)
3.2.3 Kamus Data
Data yang mengalir pada sistem dari satu proses ke proses yang lain dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Input user : username + password
2. Request Nota Dinas : request tambah | request hapus | request ubah 3. Request User : request tambah | request hapus | request ubah 4. Request Pegawai : request tambah | request hapus | request ubah 5. Request Berita : request tambah | request hapus | request ubah 6. Request Delegasi : request tambah | request hapus | request ubah 7. Request Tujuan : request tambah | request hapus | request ubah 8. Request Kategori : request tambah | request hapus | request ubah 9. Request Modul Admin : request tambah | request hapus | request ubah 10. Respon Nota Dinas : respon tambah | respon hapus | respon ubah 11. Respon User : respon tambah | respon hapus | respon ubah 12. Respon Pegawai : respon tambah | respon hapus | respon ubah 13. Respon Berita : respon tambah | respon hapus | respon ubah 14. Respon Delegasi : respon tambah | respon hapus | respon ubah 15. Respon Tujuan : respon tambah | respon hapus | respon ubah 16. Respon Kategori : respon tambah | respon hapus | respon ubah 17. Respon Modul Admin : respon tambah | respon hapus | respon ubah
(48)
3.2.4 Perancangan Basis Data
3.2.4.1Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 3. 14 ERD Aplikasi Operasional CM@X
3.2.4.2Skema Relasi
Skema relasi adalah penggambaran hubungan yang terjadi di antara dua tabel atau lebih pada suatu sistem database. Skema relasi yang digunakan dalam aplikasi operasional CM@X adalah :
Dinas : {id_dinas, tujuan, tgl_awal, tgl_akhir, ket, lama} Tujuan : {id_tujuan, tujuan}
Nota Dinas : {id_nota, tgl, kode, nip, id_dinas} Pegawai : {nip, jabatan, status, kode_dg} User : {nip, nama, jabatan, id_user}
Modul Admin : {id_modul, nama_modul, link, publish, status, aktif, urutan, static_content, gambar}
Delegasi : {kode_dg, tgl_mulai, tgl_selesai, wkt_mulai, wkt_selesai, nip_pemberi, nip_penerima, lama}
(49)
Berita : {id_berita, nama, judul, isi_berita, tanggal} Kategori : {id_kategori, nama_kategori}
Gambar 3. 15 Struktur Tabel Aplikasi Operasional CM@X
3.2.4.3 Struktur Tabel
(50)
Tabel 3. 3 Struktur Tabel Berita
Tabel 3. 4 Struktur Tabel Delegasi
(51)
Tabel 3. 6 Struktur Tabel Dinas
Tabel 3. 7 Struktur Tabel Kategori
Tabel 3. 8 Struktur Tabel Pegawai
Tabel 3. 9 Struktur Tabel User
(52)
3.2.5 Perancangan Antarmuka
Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan :
3.2.5.1Perancangan Struktur Menu
Pembuatan Aplikasi Operasional C-M@X menggunakan struktur menu di bawah ini :
Gambar 3. 16 Struktur Menu Admin
Gambar 3. 17 Struktur Menu Sebelum Login
(53)
Gambar 3. 19 Struktur Menu Koordinator
Gambar 3. 20 Struktur Menu Petugas
3.2.5.2Perancangan Tampilan
1. Tampilan Halaman Utama (T01)
Rancangan tampilan halaman utama dibagi menjadi lima bagian, di bagian atas terdapat header, di bagian kanan bawah dari header tersebut terdapat area berita, sebelah kiri bawah dari header terdapat area menu utama, sedangkan di bagian tengah terdapat area tampilan. Di bawah area tampilan diletakkan footer.
(54)
Gambar 3. 21 Rancangan Tampilan Halaman Utama
2. Tampilan Halaman Login (T02)
Gambar 3. 22 Rancangan Tampilan Halaman Login
Halaman Login User dibuat untuk Pegawai atau Administrator untuk masuk ke halaman Pegawai atau Administrator, dimana Pegawai atau Administrator mengisi username dan password terlebih dahulu.
(55)
3. Tampilan Halaman Manajemen User (T03)
Gambar 3. 23 Rancangan Tampilan Halaman Manajemen User
Halaman Manajemen User digunakan agar Administrator dapat memasukkan data user ke dalam tabel user sehingga data tersebut dapat ditampilkan ke dalam halaman web.
4. Tampilan Halaman Manajemen Berita (T04)
(56)
Halaman Manajemen Berita digunakan agar Pegawai atau Administrator dapat memasukkan data berita ke dalam tabel berita sehingga data tersebut dapat ditampilkan ke dalam halaman web.
5. Tampilan Halaman Manajemen Modul (T05)
Gambar 3. 25 Rancangan Tampilan Halaman Manajemen Modul
Halaman Manajemen Modul digunakan agar Administrator dapat memasukkan data modul admin ke dalam tabel moduladmin sehingga data tersebut dapat ditampilkan ke dalam halaman web.
6. Tampilan Halaman Manajemen Pegawai (T06)
(57)
Halaman Manajemen Pegawai digunakan agar Administrator dapat memasukkan data pegawai ke dalam tabel pegawai sehingga data tersebut dapat ditampilkan ke dalam halaman web.
7. Tampilan Halaman Manajemen Delegasi (T07)
Gambar 3. 27 Rancangan Tampilan Halaman Manajemen Delegasi
Halaman Delegasi digunakan agar Pegawai dan Administrator dapat memasukkan data Delegasi ke dalam tabel delegasi sehingga data tersebut dapat ditampilkan ke dalam halaman web.
(58)
8. Tampilan Halaman Manajemen Kategori (T08)
Gambar 3. 28 Rancangan Tampilan Halaman Manajemen Kategori
Halaman Manajemen Kategori digunakan agar Administrator dapat memasukan data kategori ke dalam tabel kategori sehingga data tersebut dapat ditampilkan ke dalam halaman web.
9. Tampilan Halaman Manajemen Tujuan (T09)
(59)
Halaman Manajemen Tujuan digunakan agar Administrator dapat memasukan data tujuan ke dalam tabel tujuan sehingga data tersebut dapat ditampilkan ke dalam halaman web.
10. Tampilan Halaman Manajemen Nota Dinas (T10)
Gambar 3. 30 Rancangan Tampilan Halaman Manajemen Nota Dinas
Halaman Nota Dinas digunakan agar petugas dapat memasukan data dinas ke dalam tabel dinas sehingga data tersebut dapat ditampilkan ke dalam halaman web.
11. Tampilan Halaman Tampil Data (T11)
(60)
Tampilan ini dirancang untuk Pegawai atau Administrator. Untuk tampilan Administrator akan diberikan fasilitas edit atau hapus data pada setiap kolom akhir tabel data.
3.2.5.2Jaringan Semantik
Gambar 3. 32 Jaringan Semantik
3.3 Implementasi Sistem
Implementasi sistem dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan.
3.3.1 Implementasi Hardware
Hardware yang digunakan untuk pembuatan Aplikasi Operasional CM@X secara optimal menggunakan spesifikasi minimum komputer sebagai berikut:
1. Komputer server
a. Prosesor : Pentium IV dengan kecepatan 1,8 GHz b. Memori : 512 Mb
c. Harddisk : 20Gb
d. Monitor : 15 inch, resolusi layar 1024 x 768 pixels e. Mouse dan Keyboard
(61)
2. Komputer client
a. Prosesor : Pentium IV dengan kecepatan 1,8 GHz b. Memori : 512 Mb
c. Harddisk : 40Gb
d. Monitor : 15 inch, resolusi layar 1024 x 768 pixels e. Mouse dan Keyboard
f. NIC yang terhubung ke jaringan intranet
3.3.2 Implementasi Software
Software yang digunakan untuk menjalankan Aplikasi Operasional CM@X adalah sebagai berikut :
1. Sistem Operasi : Microsoft Windows XP Pro SP3
2. DBMS : MySQL
3. Browser : Mozilla Firefox v3.0
3.3.3 Implementasi Basis Data
Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan MySQL. Implementasi basis data dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan tabel user : CREATE TABLE `usertb` (
`id_login` int(4) NOT NULL auto_increment,
`nama` varchar(50) collate latin1_general_ci NOT NULL, `password` varchar(50) collate latin1_general_ci NOT NULL, `nip` varchar(20) collate latin1_general_ci NOT NULL, `level` enum('admin','dm','koordinator','petugas') collate latin1_general_ci NOT NULL,
`status` enum('aktif','tidak aktif') collate latin1_general_ci NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_login`)
(62)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_general_ci AUTO_INCREMENT=72 ;
2. Pembuatan tabel pegawai : CREATE TABLE `pegawaitb` (
`nip` varchar(15) collate latin1_general_ci NOT NULL, `nama` varchar(50) collate latin1_general_ci NOT NULL, `alamat` varchar(100) collate latin1_general_ci NOT NULL, `no_telp` varchar(15) collate latin1_general_ci NOT NULL, `jabatan` varchar(50) collate latin1_general_ci NOT NULL, `status` enum('aktif','tidak aktif')
collate latin1_general_ci NOT NULL, PRIMARY KEY (`nip`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_general_ci;
3. Pembuatan tabel nota dinas : CREATE TABLE `notadinastb` (
`id_nota` int(11) NOT NULL auto_increment,
`kode` varchar(4) collate latin1_general_ci NOT NULL, `tahun` year(4) NOT NULL,
`tgl` date NOT NULL,
`nip` varchar(15) collate latin1_general_ci NOT NULL, `app_koor` enum('ya','tidak') collate latin1_general_ci
NOT NULL,
`app_dm` enum('ya','tidak') collate latin1_general_ci NOT NULL,
`id_dinas` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_nota`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_general_ci AUTO_INCREMENT=61 ;
(63)
4. Pembuatan tabel berita : CREATE TABLE `beritatb` (
`id_berita` int(5) NOT NULL auto_increment, `id_kategori` int(5) NOT NULL,
`nama` varchar(30) collate latin1_general_ci NOT NULL, `judul` varchar(100) collate latin1_general_ci NOT NULL, `judul_seo` varchar(100) collate latin1_general_ci
NOT NULL,
`isi_berita` text collate latin1_general_ci NOT NULL, `hari` varchar(20) collate latin1_general_ci NOT NULL, `tanggal` date NOT NULL,
`jam` time NOT NULL,
`gambar` varchar(100) collate latin1_general_ci NOT NULL, `dibaca` int(5) NOT NULL default '1',
`tag` varchar(100) collate latin1_general_ci NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_berita`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_general_ci AUTO_INCREMENT=13 ;
5. Pembuatan tabel delegasi : CREATE TABLE `delegasitb` (
`id_delegasi` int(4) NOT NULL auto_increment, `tgl_mulai` date NOT NULL,
`tgl_selesai` date NOT NULL, `wkt_mulai` time NOT NULL, `wkt_selesai` time NOT NULL, `lama` int(11) NOT NULL,
`nip_penerima` varchar(15) collate latin1_general_ci NOT NULL,
`nip_pemberi` varchar(15) collate latin1_general_ci NOT NULL,
(64)
collate latin1_general_ci NOT NULL, `level_penerima`
enum('admin','dm','koordinator','petugas') collate latin1_general_ci NOT NULL,
`id_login` varchar(15) collate latin1_general_ci NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_delegasi`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_general_ci AUTO_INCREMENT=49 ;
6. Pembuatan tabel dinas : CREATE TABLE `dinastb` (
`id_dinas` int(11) NOT NULL auto_increment, `id_tujuan` int(4) NOT NULL,
`tanggal_awal` date NOT NULL, `tanggal_akhir` date NOT NULL, `lama` int(11) NOT NULL,
`keterangan` varchar(1000) collate latin1_general_ci NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_dinas`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_general_ci AUTO_INCREMENT=106;
7. Pembuatan tabel tujuan : CREATE TABLE `tujuantb` (
`id_tujuan` int(4) NOT NULL auto_increment,
`tujuan` varchar(100) collate latin1_general_ci NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_tujuan`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_general_ci AUTO_INCREMENT=7;
(65)
8. Pembuatan tabel kategori : CREATE TABLE `kategoritb` (
`id_kategori` int(5) NOT NULL auto_increment,
`nama_kategori` varchar(50) collate latin1_general_ci NOT NULL, `kategori_seo` varchar(100) collate latin1_general_ci NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_kategori`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_general_ci AUTO_INCREMENT=3;
9. Pembuatan tabel modul admin : CREATE TABLE `moduladmintb` (
`id_modul` int(5) NOT NULL auto_increment,
`nama_modul` varchar(50) collate latin1_general_ci NOT NULL, `link` varchar(100) collate latin1_general_ci NOT NULL,
`publish` enum('Y','N') collate latin1_general_ci NOT NULL,
`status` enum('petugas','koordinator','dm','admin') collate latin1_general_ci NOT NULL,
`aktif` enum('aktif','tidak aktif') collate latin1_general_ci NOT NULL, `urutan` int(5) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_modul`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_general_ci AUTO_INCREMENT=11 ;
(66)
3.3.4 Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka meliputi setiap halaman program yang dibuat beserta pengkodean dalam bentuk file program. Berikut adalah implementasi antarmuka Aplikasi Operasional CM@X :
3.3.4.1Tampilan Halaman Utama
(67)
3.3.4.2Tampilan Halaman Login
Gambar 3. 34 Tampilan Halaman Login
3.3.4.3Tampilan Halaman Manajemen User
(68)
3.3.4.4Tampilan Halaman Manajemen Berita
Gambar 3. 36 Tampilan Halaman Manajemen Berita
3.3.4.5Tampilan Halaman Manajemen Modul
(69)
3.3.4.6Tampilan Halaman Manajemen Pegawai
Gambar 3. 38 Tampilan Halaman Manajemen Pegawai
3.3.4.7Tampilan Halaman Manajemen Kategori
(70)
3.3.4.8Tampilan Halaman Manajemen Tujuan
Gambar 3. 40 Tampilan Halaman Manajemen Tujuan
3.3.4.9Tampilan Halaman Manajemen Nota Dinas (Petugas)
(71)
3.3.4.10Tampilan Hasil Print Nota Dinas
Gambar 3. 42 Tampilan Hasil Print Nota Dinas
3.3.4.11Tampilan Halaman Manajemen Delegasi (Koordinator)
(72)
3.4 Pengujian Sistem
Setelah implementasi maka dilakukan pengujian sistem yang baru dimana akan dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk selanjutnya diadakan pengembangan sistem.
3.4.1 Rencana Pengujian
Rencana pengujian akan dilakukan dengan pengujian Alpha dan Beta :
Tabel 3. 11 Rencana Pengujian
Item Uji Detail Pengujian Jenis
Pengujian
Login User Verifikasi Login Black Box
Pengelolaan User Tambah, Hapus, Ubah
data user Black Box
Pengelolaan Nota Dinas Tambah, Hapus, Ubah
data nota dinas Black Box
Pengelolaan Pegawai Tambah, Hapus, Ubah
data pegawai Black Box
Pengelolaan Berita Tambah, Hapus, Ubah
data berita Black Box
Pengelolaan Delegasi Tambah, Hapus, Ubah
(73)
3.4.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha
Berdasarkan rencana pengujian yang telah disusun, maka dilakukan pengujian Alpha sebagai berikut :
1. Login
Tabel 3. 12 Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Prosedur Login
Kasus dan Hasil Uji(Data normal) Data masukan username, password
Yang di harapkan
Data login dimasukkan, isi username dan isi password lalu klik tombol login maka dilakukan proses pengecekan data login. Apabila data login benar maka pengguna dapat mengakses halaman aplikasi
Pengamatan Dapat mengisi data login sesuai dengan yang diharapkan. Kesimpulan Sukses
Tabel 3. 13 Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Prosedur Login
Kasus dan Hasil Uji(Data salah) Data masukan username salah atau password salah Yang
di harapkan
Data login username atau password salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan login, menampilkan pesan, sesuai dengan yang diharapkan.
(74)
2. Pengelolaan User
Tabel 3. 14 Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Prosedur Pengelolaan User
Kasus dan Hasil Uji(Data normal) Tambah Data
Data masukan Data user yang akan ditambah Yang
di harapkan
Data user dimasukkan, lalu klik tombol Simpan, maka akan dilakukan proses penambahan user. Apabila data yang dimasukkan benar, maka aplikasi akan menampilkan data user yang sudah di update.
Pengamatan Dapat mengisi data user sesuai dengan yang diharapkan. Kesimpulan Sukses
Hapus Data Data masukan Data user yang akan dihapus Yang
di harapkan
Data user dimasukkan, lalu klik tombol Hapus, maka akan dilakukan proses penghapusan user. Apabila data yang dimasukkan benar, maka aplikasi akan menampilkan data user yang sudah di update.
Pengamatan Dapat mengisi data user sesuai dengan yang diharapkan. Kesimpulan Sukses
Ubah Data Data masukan Data user yang akan diubah Yang
di harapkan
Data user dimasukkan, lalu klik tombol Update, maka akan dilakukan proses pengubahan user. Apabila data yang dimasukkan benar, maka aplikasi akan menampilkan data user yang sudah di update.
Pengamatan Dapat mengisi data user sesuai dengan yang diharapkan. Kesimpulan Sukses
(75)
Tabel 3. 15 Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Prosedur Pengelolaan User
Kasus dan Hasil Uji(Data salah) Tambah Data
Data masukan Data user yang akan ditambahkan salah Yang
di harapkan
Data user yang akan ditambahkan salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan penambahan user dan harus mengulangi proses pengisian data user yang akan ditambahkan
Kesimpulan Sukses
Hapus Data
Data masukan Data user yang akan dihapus salah Yang
di harapkan
Data user yang akan dihapus salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan penghapusan user dan harus mengulangi proses pengisian data user yang akan dihapus
Kesimpulan Sukses
Ubah Data
Data masukan Data user yang akan diubah salah Yang
di harapkan
Data user yang akan diubah salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan pengubahan user dan harus mengulangi proses pengisian data user yang akan diubah Kesimpulan Sukses
(76)
3. Pengelolaan Nota Dinas
Tabel 3. 16 Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Prosedur Pengelolaan Nota Dinas
Kasus dan Hasil Uji(Data normal) Tambah Data
Data masukan Data nota dinas yang akan ditambah Yang
di harapkan
Data nota dinas dimasukkan, lalu klik tombol Simpan, maka akan dilakukan proses penambahan nota dinas. Apabila data yang dimasukkan benar, maka aplikasi akan menampilkan data nota dinas yang sudah di update. Pengamatan Dapat mengisi data nota dinas sesuai dengan yang
diharapkan. Kesimpulan Sukses
Hapus Data
Data masukan Data nota dinas yang akan dihapus Yang
di harapkan
Data nota dinas dimasukkan, lalu klik tombol Hapus, maka akan dilakukan proses penghapusan nota dinas. Apabila data yang dimasukkan benar, maka aplikasi akan menampilkan data nota dinas yang sudah di update. Pengamatan Dapat mengisi data nota dinas sesuai dengan yang
diharapkan. Kesimpulan Sukses
Ubah Data
Data masukan Data nota dinas yang akan diubah Yang
di harapkan
Data nota dinas dimasukkan, lalu klik tombol Update, maka akan dilakukan proses pengubahan nota dinas. Apabila data yang dimasukkan benar, maka aplikasi akan menampilkan data nota dinas yang sudah di update. Pengamatan Dapat mengisi data nota dinas sesuai dengan yang
diharapkan. Kesimpulan Sukses
(77)
Tabel 3. 17 Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Prosedur Pengelolaan Nota Dinas
Kasus dan Hasil Uji(Data salah) Tambah Data
Data masukan Data nota dinas yang akan ditambahkan salah Yang
di harapkan
Data nota dinas yang akan ditambahkan salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan penambahan nota dinas dan harus mengulangi proses pengisian data nota dinas yang akan ditambahkan
Kesimpulan Sukses
Hapus Data
Data masukan Data nota dinas yang akan dihapus salah Yang
di harapkan
Data nota dinas yang akan dihapus salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan penghapusan nota dinas dan harus mengulangi proses pengisian data nota dinas yang akan dihapus
Kesimpulan Sukses
Ubah Data
Data masukan Data nota dinas yang akan diubah salah Yang
di harapkan
Data nota dinas yang akan diubah salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan pengubahan nota dinas dan harus mengulangi proses pengisian data nota dinas yang akan diubah
(78)
4. Pengelolaan Pegawai
Tabel 3. 18 Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Prosedur Pengelolaan Pegawai
Kasus dan Hasil Uji(Data normal) Tambah Data
Data masukan Data pegawai yang akan ditambah Yang
di harapkan
Data pegawai dimasukkan, lalu klik tombol Simpan, maka akan dilakukan proses penambahan data pegawai. Apabila data yang dimasukkan benar, maka aplikasi akan
menampilkan data pegawai yang sudah di update. Pengamatan Dapat mengisi data pegawai sesuai dengan yang
diharapkan. Kesimpulan Sukses
Hapus Data Data masukan Data pegawai yang akan dihapus Yang
di harapkan
Data pegawai dimasukkan, lalu klik tombol Hapus, maka akan dilakukan proses penghapusan pegawai. Apabila data yang dimasukkan benar, maka aplikasi akan menampilkan data pegawai yang sudah di update.
Pengamatan Dapat mengisi data pegawai sesuai yang diharapkan. Kesimpulan Sukses
Ubah Data Data masukan Data pegawai yang akan diubah Yang
di harapkan
Data pegawai dimasukkan, lalu klik tombol Update, maka akan dilakukan proses pengubahan data pegawai. Apabila data yang dimasukkan benar, maka aplikasi akan
menampilkan data pegawai yang sudah di update. Pengamatan Dapat mengisi data pegawai sesuai yang diharapkan. Kesimpulan Sukses
(79)
Tabel 3. 19 Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Prosedur Pengelolaan Pegawai
Kasus dan Hasil Uji(Data salah) Tambah Data
Data masukan Data pegawai yang akan ditambahkan salah Yang
di harapkan
Data pegawai yang akan ditambahkan salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan penambahan pegawai dan harus mengulangi proses pengisian data pegawai yang akan ditambahkan
Kesimpulan Sukses
Hapus Data
Data masukan Data pegawai yang akan dihapus salah Yang
di harapkan
Data pegawai yang akan dihapus salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan penghapusan pegawai dan harus mengulangi proses pengisian data pegawai yang akan dihapus
Kesimpulan Sukses
Ubah Data
Data masukan Data pegawai yang akan diubah salah Yang
di harapkan
Data pegawai yang akan diubah salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan pengubahan pegawai dan harus mengulangi proses pengisian data pegawai yang akan diubah
(80)
5. Pengelolaan Berita
Tabel 3. 20 Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Prosedur Pengelolaan Berita
Kasus dan Hasil Uji(Data normal) Tambah Data
Data masukan Data berita yang akan ditambah Yang
di harapkan
Data berita dimasukkan, lalu klik tombol Simpan, maka akan dilakukan proses penambahan data berita. Apabila data yang dimasukkan benar, maka aplikasi akan menampilkan data berita yang sudah di update.
Pengamatan Dapat mengisi data berita sesuai dengan yang diharapkan. Kesimpulan Sukses
Hapus Data Data masukan Data berita yang akan dihapus Yang
di harapkan
Data berita dimasukkan, lalu klik tombol Hapus, maka akan dilakukan proses penghapusan data berita. Apabila data yang dimasukkan benar, maka aplikasi akan
menampilkan data berita yang sudah di update.
Pengamatan Dapat mengisi data berita sesuai dengan yang diharapkan. Kesimpulan Sukses
Ubah Data Data masukan Data berita yang akan diubah Yang
di harapkan
Data berita dimasukkan, lalu klik tombol Update, maka akan dilakukan proses pengubahan data berita. Apabila data yang dimasukkan benar, maka aplikasi akan menampilkan data berita yang sudah di update.
Pengamatan Dapat mengisi data berita sesuai dengan yang diharapkan. Kesimpulan Sukses
(81)
Tabel 3. 21 Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Prosedur Pengelolaan Berita
Kasus dan Hasil Uji(Data salah) Tambah Data
Data masukan Data berita yang akan ditambahkan salah Yang
di harapkan
Data berita yang akan ditambahkan salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan penambahan berita dan harus mengulangi proses pengisian data berita yang akan ditambahkan
Kesimpulan Sukses
Hapus Data
Data masukan Data berita yang akan dihapus salah Yang
di harapkan
Data berita yang akan dihapus salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan penghapusan berita dan harus mengulangi proses pengisian data berita yang akan dihapus
Kesimpulan Sukses
Ubah Data
Data masukan Data berita yang akan diubah salah Yang
di harapkan
Data berita yang akan diubah salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan pengubahan berita dan harus mengulangi proses pengisian data berita yang akan diubah
(1)
Tabel 3. 27 Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Prosedur Pengelolaan Kategori
Kasus dan Hasil Uji(Data salah) Tambah Data
Data masukan Data kategori yang akan ditambahkan salah
Yang di harapkan
Data kategori yang akan ditambahkan salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan penambahan kategori dan harus mengulangi proses pengisian data kategori yang akan ditambahkan
Kesimpulan Sukses
Hapus Data
Data masukan Data kategori yang akan dihapus salah
Yang di harapkan
Data kategori yang akan dihapus salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan penghapusan kategori dan harus mengulangi proses pengisian data kategori yang akan dihapus
Kesimpulan Sukses
Ubah Data
Data masukan Data kategori yang akan diubah salah
Yang di harapkan
Data kategori yang akan diubah salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan pengubahan kategori dan harus mengulangi proses pengisian data kategori yang akan diubah
(2)
9. Pengelolaan Modul Admin
Tabel 3. 28 Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Prosedur Pengelolaan Modul Admin
Kasus dan Hasil Uji(Data normal) Tambah Data
Data masukan Data modul admin yang akan ditambah
Yang di harapkan
Data modul admin dimasukkan, lalu klik tombol Simpan, maka akan dilakukan proses penambahan data modul admin. Apabila data yang dimasukkan benar, maka aplikasi akan menampilkan data modul admin yang sudah di update.
Pengamatan Dapat mengisi data modul admin sesuai dengan yang diharapkan.
Kesimpulan Sukses
Hapus Data
Data masukan Data modul admin yang akan dihapus
Yang di harapkan
Data modul admin dimasukkan, lalu klik tombol Hapus, maka akan dilakukan proses penghapusan modul admin. Apabila data yang dimasukkan benar, maka aplikasi akan menampilkan data modul admin yang sudah di update.
Pengamatan Dapat mengisi data modul admin sesuai yang diharapkan.
Kesimpulan Sukses
Ubah Data
Data masukan Data modul admin yang akan diubah
Yang di harapkan
Data modul admin dimasukkan, lalu klik tombol Update, maka akan dilakukan proses pengubahan data modul admin. Apabila data yang dimasukkan benar, maka aplikasi akan menampilkan data modul admin yang sudah di
update.
Pengamatan Dapat mengisi data modul admin sesuai yang diharapkan.
(3)
Tabel 3. 29 Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Prosedur Pengelolaan Modul Admin
Kasus dan Hasil Uji(Data salah) Tambah Data
Data masukan Data modul admin yang akan ditambahkan salah
Yang di harapkan
Data modul admin yang akan ditambahkan salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan penambahan modul admin dan harus mengulangi proses pengisian data modul admin yang akan ditambahkan
Kesimpulan Sukses
Hapus Data
Data masukan Data modul admin yang akan dihapus salah
Yang di harapkan
Data modul admin yang akan dihapus salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan penghapusan modul admin dan harus mengulangi proses pengisian data modul admin yang akan dihapus
Kesimpulan Sukses
Ubah Data
Data masukan Data modul admin yang akan diubah salah
Yang di harapkan
Data modul admin yang akan diubah salah dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan Pengguna tidak bisa melakukan pengubahan modul admin dan harus mengulangi proses pengisian data modul admin yang akan diubah
(4)
3.4.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha
Berdasarkan hasil pengujian dengan beberapa sampel uji didapatkan kesimpulan bahwa pada proses masih memungkinkan terjadinya kesalahan dalam kasus-kasus validasi khusus. Namun demikian, secara fungsional sistem sudah dapat bekerja dan menghasilkan output yang diharapkan.
(5)
76
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari pembahasan yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, dapat diperoleh beberapa kesimpulan dan saran yang nantinya dapat digunakan untuk perbaikan dan pengembangan aplikasi ini.
4.1 Kesimpulan
Dari pembangunan aplikasi Operasional CM@X PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dalam rangka menyelesaikan laporan ini, penulis menarik kesimpulan bahwa :
1. Dengan adanya Aplikasi Operasional CM@X, proses pengolahan data dinas dan delegasi beserta dengan laporannya dapat berjalan lebih maksimal.
2. Aplikasi Operasional CM@X ini memiliki fasilitas untuk mengolah data dinas dan data delegasi pegawai.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran yang dapat membantu mengatasi beberapa kekurangan yang ada, diantaranya :
1. Perlu dibuat adanya sistem penyimpanan (back up) data dalam bentuk history.
2. Aplikasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga informasi yang dihasilkan dapat lebih jelas dan mudah dimengerti.
(6)
60
Tracy, Laquey. 1997. Sahabat Internet. Bandung : ITB Bandung.
Febrian, Jack. Andayani, Farida. 2002. Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi. Bandung : CV Informatika.
Open Source Research Group Universitas Ahmad Dahlan. 2002. Buku Pintar
Linux Aplikasi Web Database dengan PHP & MySQL.
Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Jogianto H.M. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer. 2003. Konsep Jaringan dan Pengembangannya. Jakarta : Salemba Infotek.
Jogianto H.M. 1999. Pengenalan Komputer. Yogyakarta : Andi Offset. Syahputra, Andry. 2003. Apache Web Server. Yogyakarta : Andi Offset. Wursanto. 1989. Manajemen Kepegawaian I.
Sunarfrihantono, Bimo, ST. 2002. PHP dan MySQL untuk Web. Yogyakarta : Andi Offset.