Tinjauan Atas Prosedur Pengadaan Barang Atau Jasa Pada Pusat Penelitian Elektronik Dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Tata pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean Government) adalah seluruh aspek yang terkait dengan kontrol dan pengawasan terhadap kekuasaan yang dimiliki Pemerintah dalam menjalankan fungsinya melalui institusi formal dan informal. Untuk melaksanakan prinsip Good Governance and Clean Government, maka Pemerintah harus melaksanakan prinsip-prinsip akuntabilitas dan pengelolaan sumber daya secara efisien, serta mewujudkannya dengan tindakan dan peraturan yang baik dan tidak berpihak (independen), serta menjamin terjadinya interaksi ekonomi dan sosial antara para pihak terkait (stakeholder) secara adil, transparan, professional dan akuntabel. (Renaldi&Djaswandi, 2010:93)

Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih, perlu didukung dengan pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, tranparan, dan akuntabel. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan keuangan negara yang dibelanjakan melalui proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, diperlukan upaya untuk menciptakan keterbukaan, transparansi, akuntabilitas serta prinsip persaingan/kompetisi yang sehat dapat dipertanggung-jawabkan baik dari segi fisik, keuangan maupun manfaatnya bagi


(2)

2 kelancaran tugas Pemerintah dan pelayanan masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dibuat yaitu Perpres No. 54 Tahun 2010. Peraturan ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman pengaturan mengenai tata cara Pengadaan Barang/Jasa yang sederhana, jelas dan komprehensif, sesuai dengan tata kelola yang baik. (Renaldi&Djaswandi, 2010:93)

Pengaturan mengenai tata cara Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam Peraturan Presiden ini diharapkan dapat meningkatkan iklim investasi yang kondusif, efisien belanja negara, dan percepatan pelaksanaan APBN/APBD. Selain itu, Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang berpedoman pada Peraturan Presiden ini ditujukan untuk meningkatkan keberpihakan terhadap industri nasional dan usaha kecil, serta menumbuhkan industri kreatif, inovasi, dan kemandirian bangsa dengan mengutamakan penggunaan industri strategis dalam negeri. (Renaldi&Djaswandi, 2010:93)

Menurut Perpres No. 54 Tahun 2010, Pengadaan Barang atau Jasa Pemeritah adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan memperoleh Barang/Jasa.

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang di atur oleh Perpres No.54 Tahun 2010, secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :


(3)

3 Gambar 1.1

Garis Besar Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Penjelasan dari gambar diatas sebagai berikut:

1. Untuk menjalankan kepemerintahan, dibutuhkan barang/jasa pemerintah dengan spesifikasi tertentu. Maka berdasarkan identifikasi kebutuhan akan didapatkan daftar kebutuhan Barang/Jasa Pemerintah.

2. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka diperlukan kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah.

Kebutuhan Barang dan Jasa

Pemerintah Diperlukan Kegiatan Pengadaan Bagaimana Cara Pengadaannya Peraturan Perundangan yang terkait KEGIATAN PENGADAAN

PERPRES NO.54 TAHUN 2010

Tata Nilai Melalui Penyedia Barang/Jasa Rencana Umum Pengadaan Melalui Swakelola Para Pihak Penggunaan Produk dalam Negeri Usaha Kecil Pelelanggan Internasional Pinjaman/Hibah LN Keikutsertaan Usaha Asing Konsep Ramah Lingkungan Pengadaan Secara Elektronik


(4)

4 3. Pertanyaannya adalah bagaimana cara pengadaan barang/jasa tersebut sehingga pelaksanaan pengadaannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

4. Untuk mengatur proses pengadaan ini maka Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Perpres 54/2010 yang dibuat didasarkan peraturan-peraturan yang terkait.

5. Secara garis besar, Perpres 54/2010 mengatur : Bagaimana kegiatan pengadaan harus dilakukan yaitu Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran menyusun Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa dan kegiatan pengadaan barang/jasa dilakukan dengan cara :

Melalui Swakelola yaitu pengadaan barang/jasa dimana pekerjaanya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat.

Melalui Penyedia Barang/Jasa, yaitu badan usaha atau orang perseorangan yang memenuhi syarat dan mampu menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan.

Pengadaan barang dan jasa yang diatur oleh Perpres No.54 Tahun 2010 dilakukan oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya dalam pemerintahan seperti pada Kementerian Olah Raga dan Pemuda


(5)

5 contohnya mengenai pengadaan alat-alat untuk para atlet. Sama seperti pada Kementerian, pada Institusi Pemerintah pun jika mereka memerlukan barang atau pun jasa harus melakukan beberapa proses contohnya seperti pada Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET-LIPI) yang bergerak dalam hal penelitian mengenai elektronika dan telekomunikasi. Untuk dapat melakukan penelitiannya PPET-LIPI memerlukan barang dan jasa yang dapat membantu memperlancar operasional dari PPET-LIPI seperti pembelian komponen-komponen untuk penelitian. Oleh karena itu, sebagai salah satu Instisusi/Lembaga Pemerintahan, PPET-LIPI harus melakukan beberapa proses untuk mengadakan barang dan jasa yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Presiden yang berlaku.

Dalam pengadaan barang dan jasa di PPET-LIPI terdapat beberapa kendala seperti proses yang diatur dalam Peraturan Pemerintah terkadang merumitkan dan masih ada hal-hal yang membuat bingung seperti dalam pemilihan metode Pengadaan Barang dan Jasa ada metode lelang, penunjukkan langsung dan pengadaan langsung. Setiap metode itu mempunyai kriteria yang berbeda namun perbedaan itu sangat tipis. Melihat latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana prosedur pengadaan barang atau jasa pada PPET - LIPI maka penulis mengambil judul “ Tinjauan atas Prosedur Pengadaan Barang atau Jasa pada Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET – LIPI)”.


(6)

6 1.2 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan diadakannya kerja praktek sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengadaan barang atau jasa pada PPET-LIPI.

2. Untuk mengetahui prosedur pengadaan barang atau jasa pada PPET-LIPI.

1.3 Kegunaan Hasil Kerja Praktek

Informasi – informasi yang berhasil dikumpulkan selama kerja praktek ini baik yang diperoleh dari instansi maupun literatur, diharapkan akan memberikan manfaat bagi penulis, bagi instansi, serta masyarakat secara umum.

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan perbandingan yang dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta menjadi informasi yang memadai mengenai pengadaan barang atau jasa pada instansi pemerintah.

2. Bagi Instansi

Dapat dijadikan masukan dan bahan untuk mengevaluasi bagi pengembangan instansi dalam menetapkan kebijakan mengenai prosedur pengadaan barang atau jasa.


(7)

7 3. Bagi Pihak Lainnya

Dapat menjadi tambahan referensi dan tambahan informasi prosedur-prosedur pengadaan barang atau jasa.

1.4 Metode Kerja Praktek

Dalam menyusun laporan kerja praktek, penulis menggunakan metode Block Release yaitu metode dimana penulis melakukan kerja praktek di Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (PPET) LIPI selama satu bulan atau 25 hari kerja.

Adapun teknik dalam pengumpulan data dan informasi sebagai materi pendukung dalam penyajian laporan ini adalah :

1. Studi Kepustakaan (library research)

Studi Kepustakaan (library research) yaitu merupakan suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai macam bahan bacaan yang ada di perpustakaan, baik buku – buku, diktat dan bahan – bahan lain yang ditulis dan disusun oleh beberapa Penulis yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas. Juga catatan – catatan pribadi yang pernah didapat selama mengikuti perkuliahan.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Studi Lapangan (Field Research) yaitu merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung pada objek


(8)

8 penelitian. Penelitian yang dilakukan dengan metode pengambilan data yang tersedia dilapangan yaitu:

a. Pengamatan (Observation)

Yaitu suatu cara untuk mendapatkan suatu data-data yang diperlukan dengan melakukan pengamatan langsung. Penulis melakukan pengamatan secara langsung, mempelajari, dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap kegiatan – kegiatan mengenai pengadaan barang atau jasa pada PPET-LIPI.

b. Wawancara (Interview)

Yaitu tanya jawab langsung kepada bagian-bagian tertentu seperti para pegawai atau petugas yang bertanggungjawab dengan instansi tersebut dan dikerjakan dengan sistematik dengan berlandaskan kepada tujuan penelitian serta dianggap oleh penulis terdapat relevansinya dengan materi penyusunan laporan kerja praktek ini.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek ini di Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi yang berlokasi di Komplek LIPI Gedung 20 Lantai 4, Jln. Sangkuriang No. 21 Bandung 40135. Sedangkan waktu Kerja Praktek yang dilakukan dalam satu bulan terhitung mulai tanggal 4 Juli 2011 sampai dengan 5 Agustus 2011. Hari Kerja Praktek yang berlaku dari hari Senin sampai dengan Jumat


(9)

9 dan waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek hari Senin sampai Kamis dimulai pukul 07.30 – 16.00 WIB sedangkan hari Jumat dimulai pukul 07.30 – 16.30 WIB.


(10)

10 Tabel 1.1

Materi Bimbingan Kerja Praktek

No. Minggu Materi Kerja Praktek

1. Ke – 1

Tgl 04 Juli s/d 08 Juli 2011

 Pengenalan

 Mengarsipkan dokumen serta memberi kode setiap dokumen

2. Ke – 2

Tgl 11 Juli s/d 15 Juli 2011

 Menggunakan aplikasi RKAKL 2011  Input data pada aplikasi RKAKL 2011

3. Ke – 3

Tgl 18 Juli s/d 22 Juli 2011

 Input data SPM (Surat Perintah Membayar) pada aplikasi untuk direkonsiliasi dengan pusat

 Mengarsipkan SPM

4. Ke – 4

Tgl 25 Juli s/d 29 Juli 2011

 Merekap dan mengarsipkan kwitansi atau tanda bukti

 Menginput dan merekap data pengadaan barang jasa

5. Ke – 2

Tgl 01 Agustus s/d 05 Agustus 2011

 Mengarsipkan SPM

 Penjelasan mengenai Pengadaan Barang dan Jasa


(11)

11

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Sejarah Singkat Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi - LIPI

Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET-LIPI), sebelumnya bernama Pusat Penelitian dan Pengembangan Telekomunikasi Komponen dan Material (Puslitbang TELKOMA - LIPI) yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan ketua LIPI Nomor 23/Kep/D.5/1978 tanggal 17 Januari 1987.

Puslitbang TELKOMA LIPI sendiri, merupakan pengembangan dari Lembaga Elektroteknika Nasional-Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LEN-LIPI) yang pada 3 Januari 1986 berdasarkan Keppres No. 1 tahun 1986 dikembangkankan menjadi 3 (tiga) Puslitbang yaitu Puslitbang TELKOMA – LIPI, Puslitbang INKOM – LIPI dan Puslitbang Tenaga Listrik dan Mekatronik (TELIMEK) – LIPI serta satu UPT, yaitu UPT LEN. Yang kemudian beralih statusnya menjadi PT. LEN Industri dibawah naungan Badan Usaha Milik Negara Indusrti Strategis (BUMNIS).

Seperti halnya suatu perusahaan, suatu instansi pun mempunyai visi dan misi sendiri untuk mencapai apa yang diharapakan di masa yang akan datang. Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia


(12)

12 ((PPET-LIPI) sebagai suatu instansi pemerintah yang bergerak dibidang penelitian eletronika dan telekomunikasi mempunyai visi dan misi sendiri.

Visi Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan (PPET–LIPI) adalah sebagai berikut :

 Terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integratif dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi elektronika, telekomunikasi dan komponen mikroelektronika di bidang yang humanistik.

Sedangkan misi Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET–LIPI) adalah sebagai berikut :

 Bermanfaat bagi bangsa dan negara dalam :

a. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang elektronika, telekomunikasi dan komponen mikroelektronika agar menjadi penggerak utama dan acuan dalam meningkatkan kemajuan dan persatuan bangsa, memperkuat daya saing masyarakat.

b. Ikut serta dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembangunan berkelanjutan yang berwajah kemanusiaan (sustained humanistic development).

Selain visi dan misi, Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET–LIPI) mempunyai tugas pokok dan


(13)

13 fungsi. Tugas pokok Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET–LIPI), yaitu :

 Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian bidang elektronika dan telekomunikasi serta evaluasi penyusunan laporan.

Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET–LIPI) menyelenggarakan fungsi. Fungsi dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET–LIPI), yaitu :

1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan penelitian bidang elektronika dan telekomunikasi.

2. Penyusunan pedoman, pembinaan, dan pemberian bimbingan teknis penelitian bidang elektronika dan telekomunikasi.

3. Penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan penelitian bidang elektronika dan telekomunikasi.

4. Pemantauan pemanfaatan hasil penelitian bidang elektronika dan telekomunikasi.

5. Pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi bidang elektronika dan telekomunikasi.


(14)

14 6. Evaluasi dan penyusunan laporan penelitian bidang elektronika dan

telekomunikasi.

7. Pelaksanaan urusan tata usaha.

2.2 Struktur Organisasi Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi – LIPI

Struktur organisasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penyelenggaraan kegiatan suatu organisasi atau perusahaan, karena di dalam struktur organisasi terdapat garis pendelegasian wewenang yang seharusnya dilakukan.

Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang didalamnya menggambarkan tugas dan wewenang yang harus dijalankan sesuai dengan posisi dalam suatu organisasi tersebut. Dari struktur organisasi yang ada dapat diketahui kewajiban dan tanggungjawab setiap pegawai sehingga memperjelas mereka dalam melakukan kewajibannya tersebut. Struktur organisasi yang baik akan mempermudah pula kontrol intern bagi perusahaan dan perusahaan akan mampu mengejar saran serta tujuan yang hendak dicapai secara efektif dan efisien melalui koordinasi kegiatan serta perpaduan sumber daya alam dan potensi individual yang tergabung dalam suatu entitas.

Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET–LIPI) merupakan salah satu instansi pemerintah yang bergerak dibidang penelitian. Dalam kegiatan operasional, kekuasaan dipegang oleh Kepala


(15)

15 Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET–LIPI). Kepala PPET – LIPI membawahi 5 (lima) bagian atau bidang, yaitu :

1. Bagian Administratif 2. Bidang Elektronika 3. Bidang Telekomunikasi

4. Bidang Bahan dan Komponen Mikroelektronika 5. Bidang Sarana Penelitian

Untuk dapat lebih jelas mengenai struktur organisasi yang lengkap, penulis telah menyajikan dalam bentuk lampiran.

2.3 Deskripsi Jabatan Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi – LIPI

Suatu organisasi untuk mencapai tujuannya, maka diperlukan uraian tugas yang jelas dan teratur. Uraian tugas adalah yang menjelaskan jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap pegawai/setiap pemegang posisi untuk mencapai tujuan organiasasi, berikut adalah uraian tugas beserta fungsi dan peran masing – masing bagian atau bidang di Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET-LIPI) :


(16)

16 1. Bagian Administratif

Bagian administratif atau tata usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, kearsipan, perlengkapan, dan rumah tangga serta pelayanan jasa dan informasi.

2. Bidang Elektronika

Bidang Elektronika mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis penelitian, penyusunan rencana dan program, melaksanakan penelitian, pemantauan dan pemanfaatan, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil penelitian bidang elektronika.

Riset Area :

o Rural Communication o Central Telephone

o Digital Signal Processing for Smart Sensors o Digital Image Processing

o RF-IC Design for 4th Generation Wireless Communication o RF-IC Design for WiMAX

3. Bidang Telekomunikasi

Bidang Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis, penelitian, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian, pemantauan


(17)

17 pemanfaatan, evaluasi,dan penyusunan laporan hasil penelitian bidang telekomunikasi.

Riset Area :

o Wireless Communication

o Fiber Optic telecommunications system Device o Digital and Analogous Transmission TV system o Telemetry system

o Ground Penetrating Radar o Surveillance Radar

o SONAR (under water communication) o Antenna

4. Bidang Bahan dan Komponen Mikroelektronika

Bidang Bahan Komponen & Mikroelektronika mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis penelitian, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian, pemantauan pemanfaatan, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil penelitian bidang bahan dan komponen mikroelektronika.


(18)

18 Riset Area :

o Hybrid Component

o Solar Cell

o Sensor system (Environment, Biosensor) o Magnet (Hard and Soft Magnet)

o Multilayer PCB

5. Bidang Sarana Penelitian

Bidang sarana penelitian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengembangan dan pengelolaan sarana penelitian.

2.4 Aspek Kegiatan Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi – LIPI

Aspek kegiatan Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET-LIPI) adalah penelitian dimana penelitian ini dibagi menjadi 4 penelitian yang terdiri dari :

2.4.1 Penelitian Tematik

Program Penelitian Tematik merupakan Program kompetensi inti difokuskan untuk membangun kompetensi unit kerja dan memperoleh kecukupan dalam alokasi sumber daya. Proses seleksi program tahunan mengacu kewenangan eselon 1 (Deputi dengan mengacu kepada dokumen rencana strategis LIPI).


(19)

19 a. High Performance Electronic Ignition

Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam rangka penghematan penggunaan bahan bakar minyak pada motor bakar adalah dengan meningkatkan efisiensinya.

b. Pengembangan Modul Radio Multikanal untuk Sistem Komunikasi Rural

Kegiatan penelitian yang diajukan dalam proposal ini adalah bagian dari pengembangan sebuah sistem komunikasi tanpa kabel untuk komunikasi telepon maupun komunikasi data di daerah pedesaan atau daerah terpencil.

c. Pembuatan Komponen pasif Fotonik untuk Aplikasi Sensor dan Telekomunikasi berbasis bahan baru Polimer

Pada penelitian ini akan dibuat prototipe-prototipe komponen pasif fotonik berbasis bahan baru polimer. Penggunaan bahan polimer dalam komponen fotonik telah memberikan harapan baru bagi terwujudnya komponen yang mampu beroperasi dengan kecepatan tinggi (>100GHz), murah dan mudah dalam produksi massal dan low energy consumption.

2.4.2 Penelitian Kompetitif

Program kompetitif adalah kegiatan yang ditentukan secara Top-Down yang dilatar belakangi keinginan adanya program LIPI terpadu dalam menangani isu


(20)

20 substantif yang merefleksikan program korporat LIPI dengan semangat sinergisme, dengan kriteria ; Terpadu, bersifat terdepan, local government responsiveness, program unggulan, luaran jurnal, tolok ukur keberhasilannya jelas, mekanisme block-grant.

a. Rangkaian Terintegrasi 1-chip untuk Komunikasi Nirkabel WiMAX

Rangkaian terintegrasi ini untuk aplikasi komunikasi nirkabel pita-lebar berbasiskan standar IEEE 802.16-2004 dengan frekuensi kerja yang diinginkan di Indonesia.

2.4.3 Penelitian Insentif

Program Insentif merupakan Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Sejalan dengan kebijakan strategis nasional iptek, arah kebijakan dalam peningkatan iptek ditujukan untuk (a) mempertajam prioritas penelitian, pengembangan, dan rekayasa iptek yang berorientasi pada permintaan dan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha dengan roadmap yang jelas, (b) meningkatkan kapasitas dan kapabilitas iptek dengan memperkuat kelembagaan, sumber daya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat untuk mendorong perkuatan struktur industri, dan (e) menanamkan serta menumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa.


(21)

21 a. Instalasi Telepon Radio Digital Di Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur

(NTT)

Sistem Digital Radio Telephone merupakan suatu penerapan sistem telepon tanpa kabel (Wireless Communication) sebagai perpanjangan dari sistem telepon kabel pada umumnya.

2.4.4 Penelitian Iptekda

Program Iptekda merupakan Program Penugasan Khusus yaitu merupakan respon LIPI terhadap perminataan dan kerjasama dengan pihak luar, sebagai konsekwensi tanggung jawab LIPI kepada pihak yang berkepentingan (nasional maupun internasional). Proses seleksi program ini dilaksanakan pimpinan LIPI dan tenaga ahli.


(22)

22

BAB III

PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET-LIPI), penulis ditempatkan pada bagian umum. Pada bagian tersebut terdapat beberapa bidang kajian diantaranya adalah pengadaan barang dan jasa, persediaan barang di gudang, penerimaan dan pengeluaran kas.

Penulis melaksanakan kerja praktek pada bidang pengadaan barang dan jasa dan selama kerja praktek, penulis mendapatkan bimbingan dari para panitia pengadaan barang di bidangn tersebut yang sekaligus sebagai koordinator pelaksana pada bidang tersebut.

Adapun tugas penulis dalam bidang pelaksanaan kerja praktek tersebut adalah membantu tugas harian di bidang pengadaan barang dan jasa.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan selama 25 (dua puluh lima) hari, mulai dari tanggal 4 Juli s/d 5 Agustus 2011 dan ditempatkan pada bagian umu. Kuliah kerja praktek dilaksanakan setiap hari kerja, yatu Senin s/d Jumat mulai pukul


(23)

23 07.30 s/d 16.00 WIB sedangkan hari Jumat dimulai pukul 07.30 – 16.30 WIB, istirahat pada waktu dzuhur, yaitu pukul 11.30 – 13.00.

Adapun teknis pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan oleh penulis pada bagian Umum di Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET-LIPI) adalah sebagai berikut :

1. Pengenalan

2. Mengarsipkan dokumen serta memberi kode setiap dokumen 3. Menggunakan aplikasi RKAKL 2011

4. Input data pada aplikasi RKAKL 2011

5. Input data SPM (Surat Perintah Membayar) pada aplikasi untuk direkonsiliasi dengan pusat

6. Mengarsipkan SPM

7. Merekap dan mengarsipkan kwitansi atau tanda bukti 8. Menginput dan merekap data pengadaan barang jasa 9. Mengarsipkan SPM

10.Penjelasan mengenai Pengadaan Barang dan Jasa 3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek 3.3.1 Kajian Teoritis

3.3.1.1Pengertian Prosedur

Suatu kegiatan perusahaan untuk melaksanakan dan untuk mencapai tujuannya memiliki tatacara kerja untuk melaksanakan pekerjaan yang memiliki pola kerja tetap yang sudah ditentukan suatu perusahaaan. Dengan memiliki prosedur yang


(24)

24 jelas, maka setiap perusahaan tersebut akan dengan mudah mencapai tujuan dari target usahanya.

Definisi prosedur menurut Ardiyos ( 2004:734 ), yaitu :

“Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi berulangkali dan dilaksanakan secara seragam.”

Sedangkan pengertian prosedur menurut Mulyadi ( 2001:5 ), yaitu :

“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang jadi berulang-ulang.”

Berdasarkan kedua definisi diatas prosedur dapat diartikan suatu kegiatan yang melibatkan beberapa orang atau beberapa bagian dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin kegiatan atau transaksi perusahaan berjalan secara seragam dan terjadi berulang-ulang.

3.3.1.2Pengertian Pengadaan Barang atau Jasa

Definisi menurut Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 (Pasal 1), yaitu:

“Pengadaan barang atau jasa adalah kegiatan memperoleh Barang/Jasa oleh

Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya

seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa.”

Pengadaan barang atau jasa dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, meliputi :


(25)

25 1. Barang

Menurut Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.

2. Pekerjaan Konstruksi

Menurut Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, pekerjaan konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.

3. Jasa Konsultansi

Menurut Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, jasa konsultansi adalah jasa layanan professional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware).

4. Jasa Lainnya

Menurut Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, jasa lainnya adalah jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang mengutamakan keterampilan (skillware) dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau segala pekerjaan dan/atau


(26)

26 penyediaan jasa selain Jasa Konsultansi, pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan Pengadaan Barang.

3.3.1.3Prinsip-prinsip Pengadaan Barang atau Jasa

Pengadaan barang atau jasa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 (Pasal 5) menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Efisien berarti Pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dan dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum.

2. Efektif berarti Pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

3. Transparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan barang/jasa bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh Penyedia barang/jasa yang berminat serta oleh masyarakat pada umumnya.

4. Terbuka berarti Pengadaan barang/jasa dapat diikuti oleh semua Penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas.

5. Bersaing berarti Pengadaan barang/jasa harus dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara sebanyak mungkin Penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi persyaratan, sehingga dapat diperoleh barang/jasa yang ditawarkan secara


(27)

27 kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan barang/jasa.

6. Adil/tidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon Penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk member keuntungan kepada pihak tertentu, dengan etap memperhatikan kepentingan nasional.

7. Akuntabel berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan Pengadaan barang/jasa sehngga dapat dipertanggungjawabkan.

3.3.1.4 Sistem Pengadaan Barang atau Jasa

Pelaksanaan pengadaan barang atau jasa dilakukan melalui dua cara, yaitu : 1. Swakelola adalah pengadaan barang atau jasa dimana pekerjaannya

direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya sebagai penanggungjawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat.

2. Pemilihan penyedia barang atau jasa

Pada Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET-LIPI), pelaksanaan pengadaan barang atau jasa melalui pemilihan penyedia barang atau jasa. Untuk pemilihan penyedia barang atau jasa dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :


(28)

28 a. Pelelangan yang terdiri atas :

 Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang memenuhi syarat.

 Pelelangan sederhana adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

b. Penunjukkan langsung adalah metode pemilihan penyedia barang atau jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) penyedia barang atau jasa.

c. Pengadaan langsung adalah pengadaan barang atau jasa langsung kepada penyedia barang atau jasa, tanpa melalui pelelangan/seleksi/penunjukkan langsung.

d. Kontes adalah metode pemilihan penyedia barang yang memperlombakan barang atau benda tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yang harga atau biayanya tidak dapat ditentukan berdasarkan harga satuan, atau

Sayembara adalah metode pemilihan penyedia jasa yang memperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga atau biayanya tidak dapat ditentukan berdasarkan harga satuan.


(29)

29 3.3.2 Pihak-pihak yang Terlibat Dalam Proses Pengadaan Barang atau Jasa

pada PPET-LIPI

Pengadaan barang atau jasa di Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET-LIPI) melalui penyedia barang atau jasa, maka pihak-pihak yang terlibat adalah :

1. Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

PA mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

a. Menetapkan Rencana Umum Pengadaan

b. Mengumumkan secara luas Rencana Umum pengadaan paling kurang di website Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya

c. Menetapkan PPK

d. Menetapkan Pejabat Pengadaan

e. Menetapkan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

f. Menetapkan :

a) Pemenang pada pelelangan atau penyedia pada penunjukkan langsung untuk paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan nilai diatas Rp 100.000.000.000,00 (Seratus miliar rupiah) atau


(30)

30 b) Pemenang pada seleksi atau penyedia pada penunjukkan langsung untuk paket pengadaan jasa konsultasi dengan nilai diatas Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)

g. Mengawasi pelaksanaan anggaran

h. Menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

i. Menyelesaikan perselisihan antara PPK dengan ULP/Pejabat Pengadaan, dalam hal terjadi perbedaan pendapat

j. Mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan seluruh dokumen pengadaan barang atau jasa

2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

PPK memiliki tugas pokok dan kewenangan sebagai berikut :

a. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang atau jasa yang meliputi :

a) Spesifikasi teknis barang atau jasa

b) Harga Perkiraan Sendiri (HPS), dan

c) Rancangan kontrak


(31)

31 c. Menandatangani kontrak

d. Melaksanakan kontrak dengan penyedia barang atau jasa

e. Mengendalikan pelaksanaan kontrak

f. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang atau jasa kepada PA/KPA

g. Menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan barang atau jasa kepada PA/KPA dengan berita acara penyerahan

h. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran da hambatan pelaksanaan peerjaan kepada PA/KPA setiap triwulan

i. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan pengadaan barang atau jasa

3. Unit Layanan Pengadaan (ULP)/Pejabat Pengadaan

Tugas pokok dan kewenangan ULP/Pejabat Pengadaan meliputi :

a. Menyusun rencana pemilihan penyedia barang atau jasa

b. Menetapkan dokumen pengadaan


(32)

32 d. Mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di website

Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnyamasing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke LPSE utnuk diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional

e. Menilai kualifikasi penyedia barang atau jasa melalui prakualifikasi dan pascakualifikasi

f. Melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang masuk

g. Khusus untuk ULP :

a) Pelelangan atau penunjukkan langsung untuk paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling tinggi Rp 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) atau

b) Seleksi atau penunjukkan langsung untuk paket pengadaan barang atau jasa konsultasi yang bernilai paling tinggi Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)

h. Khusus untuk pejabat pengadaan :


(33)

33  Penunjukkan langsung atau pengadaan langsung untuk paket pengadaan barang/jasa konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling tinggi Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan/atau

 Penunjukkan langsung atau pengadaan langsung untuk paket pengadaan jasa konsultasi yang bernilai paling tinggi Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)

b) Menyerahkan dokumen asli pemilihan penyedia barang atau jasa kepada PA/KPA

i. Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi

j. Memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan barang atau jasa kepada PA/KPA

4. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan mempunyai tugas dan keweangan untuk :

a. Melakukan pemeriksanaan hasil pekerjaan pengadaan barang atau jasa sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak

b. Menerima hasil pengadaan barang atau jasa melalui pemeriksanaan/pengujian dan


(34)

34 c. Membuat dan menandatangani berita acara serah terima hasil pekerjaan

3.3.3 Prosedur Pengadaan Barang atau Jasa pada PPET-LIPI

Pada Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, pelaksanaan pengadaan barang atau jasa melalui penyedia barang atau jasa. Dimana sistem pemilihan penyedia barang atau jasa yaitu dengan sistem pengadaan langsung. Pelaksanaan pengadaan barang melalui pengadaan langsung mengikuti ketentuan atau kebijakan sebagai berikut :

1. Pengadaan langsung dilaksanakan untuk pengadaan barang yang nilainya sampai dengan Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

2. Proses pengadaan langsung dilakukan sebagai berikut :

a. Pejabat pengadaan mencari informasi barang dan harga melalui media elektronik maupun non elektronik;

b. Pejabat pengadaan membandingkan harga dan kualitas paling sedikit dari 2 (dua) sumber informasi yang berbeda;

c. Pejabat pengadaan melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis serta untuk mendapatkan harga yang wajar serta dapat dipertanggungjawabkan; (bila diperlukan)

d. Pejabat pengadaan melakukan transaksi; dan


(35)

35 1) Untuk pengadaan langsung yang bernilai sampai dengan Rp.

5.000.000,00 (lima juta rupiah) berupa bukti pembelian;

2) Untuk pengadaan langsung yang bernilai sampai dengan Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) berupa kuitansi; dan

3) Untuk pengadaan langsung yang bernilai sampai dengan Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) berupa Surat Perintah Kerja (SPK).

Adapun prosedur pengadaan barang atau jasa dapat dilihat dari flowchart sebagai berikut:


(36)

36

PEMOHON KABID/KAS

UBID/KASU BAG

KASUBAG UMUM

PPK PERENCA

NAAN PENGADA

AN

Gambar 3.1

Prosedur Pengajuan Permintaan Bahan/Barang ke Panitia Pengadaan

Uraian prosedur dari flowchart diatas adalah sebagai berikut:

1. Karyawan/ti Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET-LIPI) membuat atau mengisi formulir pengajuan bahan atau barang ke panitia pengadaan yang ditandatangani oleh Kabid/Kasubid/Kasubag masing-masng; Ajuan Barang/ Bahan TTD Pengadaan Paraf 2 1 5 TIDAK 4 YA/TIDAK 3 Perset ujuan Pelaksan aan 7 6 YA


(37)

37 2. Surat atau formulir pengajuan tersebut disampaikan ke Kasubag Umum untuk

diparaf dan diketahui;

3. Dilanjutkan kemudian ke Kabag TU/PPK untuk disetujui apabila disetujui maka formulir tersebut akan diteruskan ke perencanaan pengadaan agar dapat dilakukan pelaksanaan bahan atau barang tersebut;

4. Apabila pengajuan tersebut tidak disetujui dengan alasan-alasan tertentu, maka formulir pengajuan permohonan pengadaan barang atau bahan tersebut akan dikembalikan ke pemohon dan dikoordinasikan kembali.


(38)

38

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan kerja praktek tersebut dan setelah penulis memahami, dan mempelajari serta menguraikan tentang Pelaksanaan Prosedur atas Pengadaan Barang/Jasa pada Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia maka Penulis mencoba menyimpulkan beberapa hasil kegiatan Kuliah Kerja Praktek yang dilakukan di Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yaitu :

1. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengadaan barang atau jasa pada Pusat Penelitian Elektronika dan Teelekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia adalah Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Unit Layanan Pengadaan/Pejabat Pengadaan, dan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

2. Pelaksanaan pengadaan barang atau jasa pada Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia melalui penyedia barang atau jasa dimana sistem pemilihan penyedia barang atau jasa menggunakan sistem pengadaan langsung. Dengan sistem pengadaan langsung, pengadaan barang atau jasa dilakukan langsung kepada penyedia barang atau jasa, tanpa melalui pelelangan/seleksi/penunjukkan langsung


(39)

39 4.2 Saran

Berdasarkan uraian diatas, maka Penulis memberikan saran untuk peningkatan dan kelancaran dalam pelaksanaan prosedur Pengadaan Barang atau Jasa pada Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yaitu pihak-pihak yang terlibat dalam prosedur pengadaan barang atau jasa dapat melaksanakan prosedur tersebut dengan baik sehingga barang atau jasa yang diperlukan segera dapat digunakan untuk peneliti atau karyawan lain. Selain itu, pihak-pihak yang terlibat harus melaksanakan tugas dan wewenang masing-masing sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.


(40)

TELEKOMUNIKASI

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN

INDONESIA

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Studi S – 1 Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh : SENNI SONIA

21108022

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(41)

40 Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Renaldi Habibi & Djaswandi. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Beserta Lampitannya. Jakarta : Catur Prima.

http://khalidmustafa.wordpress.com/2008/02/10/pengadaan-barang-dan-jasa-di-pemerintahan-bagian-i-pengertian-umum/

http://heldi.net/2010/09/perpres-54-2010/

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=peraturan%20pengadaan%20barang%20 dan%20jasa&source=web&cd=7&ved=0CEkQFjAG&url=http%3A%2F%2Fw ww.djpp.kemenkumham.go.id%2Finc%2Fbuka.php%3FczozMDoiZD0yMDA wKzEwJmY9cHM1NC0yMDEwLnBkZiZqcz0xIjs%3D&ei=ij_nTqPKDsrLrQ fGoNCXBw&usg=AFQjCNHs4tLVN7ZPbt-oM9tvObEy2POq8w


(42)

55 DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Senni Sonia

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 08 Oktober 1990

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Caringin RT 03/RW 02 No.16 Bandung 40223

DATA PENDIDIKAN

TK AL-FITROH BANDUNG 1995-1996

SDN BABAKAN CIPARAY 3 BANDUNG 1996-2002

SMPN 36 BANDUNG 2002-2005

SMAN 6 BANDUNG 2005-2008

Sampai sekarang ini masih tercatat sebagai mahasiswi di UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM) Bandung tahun pendidikan 2008.


(43)

i

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. beserta seluruh keluarganya, sahabatnya, dan akhirnya kepada kita semua selaku keturunannya hingga akhir zaman nanti.

Atas rahmat dan ridha – Nya, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan laporan atas Kuliah Kerja Praktek (KKP). Laporan Kerja Praktek ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Jenjang Strata 1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Dimana judul laporan kuliah kerja praktek yang diambil, yaitu: “TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGADAAN BARANG ATAU JASA PADA PUSAT PENELITIAN ELEKTRONIKA DAN TELEKOMUNIKASI – LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA”. Untuk itu Penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar – besarnya kepada Papa dan Mama yang selalu memberikan doa dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada hentinya, mendorong dan selalu memberi semangat Penulis untuk menyelesaikan laporan kuliah kerja praktek ini.

Dalam kesempatan ini pula Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu :


(44)

ii Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra. SE. M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi.

5. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk demi selesainya Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

6. Staff kesekretariatan Program Studi Akuntansi ( Teh Dona dan Teh Senny) terima kasih banyak untuk pelayanan dan informasinya.

7. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali Penulis dengan pengetahuan.

8. Ana Kristina T, SE., Ak , selaku kepala di Sub. Bidang Umum PPET-LIPI sekaligus pembimbing bagi Penulis pada saat Kerja Praktek. 9. Bapak Oma Komara, Raharjono, Sarip Hidayat Umaran, S.Sos, Aseni,

Ike Suhu, dan Sugiantoro yang membantu dalam memberikan pengetahuan tentang pengadaan barang atau jasa di PPET-LIPI dan selalu membantu penulis setiap hari apabila menemui kesulitan dalam pelaksanaan KKP ini.

10. Ibu Wawat, Mbak Emil, Mbak Ratna dan Mbak Fiya membantu dalam melaksanakan Kerja Praktek di PPET-LIPI.


(45)

iii 12. Ayahku Sobandi dan Ibuku Ade Rohmah yang telah memberikan

dorongan, motivasi, doa yang tak terkira dalam setiap kegiatan.

13. Kakakku tersayang Yulias Deni Nugraha yang telah memberikan doa dan semangatnya untuk meyelesaikan laporan kerja praktek ini.

14. Untuk semua keluargaku, Ratih, Adzriel, dll terimakasih yang telah memberikan doa dan dukungannya.

15. Indra Suryadi yang selalu memberikan dorongan dan semangat serta doa setiap saat kepada Penulis.

16. Untuk Astri, Dewinta, Irka, Melinda dan Yupi yang menjadi sahabat setiap saat baik senang maupun sedih, mudah – mudahan laporannya lancar.

17. Untuk Rosyana Dewi yang telah menjadi teman saat melaksanakan Kerja Praktek dan Bimbingan serta kerjasamanya dalam mengerjakan Laporan Kerja Praktek.

18. Semua teman – teman kelas Akuntansi 1 terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

19. Seluruh pihak yang membantu penyelesaian laporan ini yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu Penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini. Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan


(46)

iv Akhir kata Penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat dan menjadi pendorong untuk lebih maju serta semangat berbuat yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain.

Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2011


(47)

(48)

(1)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. beserta seluruh keluarganya, sahabatnya, dan akhirnya kepada kita semua selaku keturunannya hingga akhir zaman nanti.

Atas rahmat dan ridha – Nya, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan laporan atas Kuliah Kerja Praktek (KKP). Laporan Kerja Praktek ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Jenjang Strata 1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Dimana judul laporan kuliah kerja praktek yang diambil, yaitu: “TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGADAAN BARANG ATAU JASA PADA PUSAT PENELITIAN ELEKTRONIKA DAN TELEKOMUNIKASI – LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA”. Untuk itu Penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar – besarnya kepada Papa dan Mama yang selalu memberikan doa dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada hentinya, mendorong dan selalu memberi semangat Penulis untuk menyelesaikan laporan kuliah kerja praktek ini.

Dalam kesempatan ini pula Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu :


(2)

ii

1. Allah SWT atas segala keridhoan-Nya dan Rahmat-Nya.

2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M. Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra. SE. M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi.

5. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk demi selesainya Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

6. Staff kesekretariatan Program Studi Akuntansi ( Teh Dona dan Teh Senny) terima kasih banyak untuk pelayanan dan informasinya.

7. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali Penulis dengan pengetahuan.

8. Ana Kristina T, SE., Ak , selaku kepala di Sub. Bidang Umum PPET-LIPI sekaligus pembimbing bagi Penulis pada saat Kerja Praktek. 9. Bapak Oma Komara, Raharjono, Sarip Hidayat Umaran, S.Sos, Aseni,

Ike Suhu, dan Sugiantoro yang membantu dalam memberikan pengetahuan tentang pengadaan barang atau jasa di PPET-LIPI dan selalu membantu penulis setiap hari apabila menemui kesulitan dalam pelaksanaan KKP ini.

10. Ibu Wawat, Mbak Emil, Mbak Ratna dan Mbak Fiya membantu dalam melaksanakan Kerja Praktek di PPET-LIPI.


(3)

11. Bapak Luay yang telah membantu dalam proses permohonan pelaksanaan kerja praktek.

12. Ayahku Sobandi dan Ibuku Ade Rohmah yang telah memberikan dorongan, motivasi, doa yang tak terkira dalam setiap kegiatan.

13. Kakakku tersayang Yulias Deni Nugraha yang telah memberikan doa dan semangatnya untuk meyelesaikan laporan kerja praktek ini.

14. Untuk semua keluargaku, Ratih, Adzriel, dll terimakasih yang telah memberikan doa dan dukungannya.

15. Indra Suryadi yang selalu memberikan dorongan dan semangat serta doa setiap saat kepada Penulis.

16. Untuk Astri, Dewinta, Irka, Melinda dan Yupi yang menjadi sahabat setiap saat baik senang maupun sedih, mudah – mudahan laporannya lancar.

17. Untuk Rosyana Dewi yang telah menjadi teman saat melaksanakan Kerja Praktek dan Bimbingan serta kerjasamanya dalam mengerjakan Laporan Kerja Praktek.

18. Semua teman – teman kelas Akuntansi 1 terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

19. Seluruh pihak yang membantu penyelesaian laporan ini yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu Penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini. Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan


(4)

iv

segala kerendahan hati Penulis bersedia menerima segala kritik dan saran dari semua pihak untuk peningkatan mutu laporan kerja praktek ini.

Akhir kata Penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat dan menjadi pendorong untuk lebih maju serta semangat berbuat yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain.

Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2011


(5)

(6)