Tinjauan atas Prosedur Pengadaan dan Verifikasi Barang dan atau Jasa pada PT. Telkom Tbk Cabang Plasa Ende

(1)

Laporan Hasil Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata I Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

Disusun: MATILDE YENGE

21110172

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

(4)

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2 Maksud dan TujuanPenelitian ... 5

1.3 KegunaanPenelitian ... 5

1.4 Metode Kerja Praktek ... 6

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Telkom ... 10

2.2 Stuktur Organisasi Perusahaan dan Uraiannya ... 21

2.3 Aktivitas Perusahaan PT.Telkom ... 24

BAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 28

3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek ... 28

3.3 Pembahasan Kerja Praktek... 29

3.3.1 Prosedur Pengadaan barang PT.TelkomUnit Cabang ... ...32

3.3.2 Verifikasi Pengadaan Barang PT Telkom Pusat ... 35

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(5)

No Gambar Judul Gambar Halaman

2.1 Logo PT.Telkom...16 2.2

2.3

Logo maskot PT.Telkom... 19


(6)

No Tabel Judul Tabel Halaman

2.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek...…...8


(7)

yang telah memberikan kelancaran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan baik. Dalam penyusunan

laporan ini, penulis mengambil judul “Tinjauan Atas Prosedur Dan

Verifikasi Pengadaan Barang Dan Atau Jasa Pada PT.Telkom Cabang Plasa Ende .”

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal usulan penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan. Semoga dibalik kekurangannya laporan kerja praktek ini masih dapat memberikan manfaat.

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan semua pihak yang telah memberi dukungan dan masukan. Dengan segala ketulusan hati, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Surtikanti, SE, M.Si,Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia dan pembimbing penulis dalam menyelesaikan proposal usulan penelitian ini.


(8)

5. Seluruh Dosen dan Staff Unifersitas Komputer Indonesia

6. Kepada keluargaku tercinta Papa, Mama, Kakak, Adik, dan Kekasih yang telah memberikan dukungan pada penulis.

7. Debora, Laura, Eva, Rahma, Ela, Ulfie, Irna, Tammy serta teman-teman AK4 Ayee angkatan 2010 yang selalu bersama penulis selama 4 tahun terakhir ini.

8. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan usulan penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan guna penyempurnaan laporan ini. Semoga dibalik kekurangannya laporan kerja praktek ini masih dapat memberikan manfaat.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga proposal usulan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua, dan semoga doa, dorongan, perhatian dan pengertian yang diberikan kepada penulis mendapat balasan pahala yang berlipat dari Tuhan Yang Maha Esa.

Terima kasih.

Syalom

Bandung, Desember 2013


(9)

---Ilmu

Baridman.Zaki.1991. Sistem Akuntansi penyusunan prosedur dan Metode.Yogyakarta:bpfe

Kotler ,Philip.Gary Amstrong .2004.Prinsip-pinsip Pemasaran.Jakarta:Erlangga

Gillespie,Cecil.1971.Accounting systems,procedure and methods.New Jersey:Prentice-Hall inc.

Payne,Lee.1993.The Adaptive Decision Maker.Jakarta:Salemba Empat

Heidjrachman, R.1985.Evaluasi Pekerjaan.Yogyakarta:bpfe

Mulyadi.2001.sistem Akuntansi.Yogyakarta:Salemba Empat

Bequim,Nisa.Verifikasi Pengadaan Barang Pada PT. Telkom.: elib Unikom

Kamus Besar Bahasa Indonesia: Pengertian Barang Dan Jasa

Keputusan Direktur Keuangan Perusahaan Perseroan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Nomor : KR.06/KU300/COP-A0013000/2008 Tanggal 20 November 2008


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Saat ini, teknologi informasi mengalami kemajuan yang semakin pesat. Dimana perkembangan teknologi secara langsung mempengaruhi laju perkembangan ekonomi yang sangat fluktuatif. Keadaan ekonomi yang terus berfluktuasi tentunya akan membawa dampak pada kelangsungan dunia usaha. Apabila perekonomian suatu negara stabil, maka dunia usaha tidak mengalami kekhawatiran mengenai kelangsungan usahanya, namun jika keadaan perekonomian negara memburuk maka keberadaan usaha di dalam negara tersebutpun akan terancam. Tidak hanya itu, makin ketatnya persaingan juga semakin memperbesar kemungkinan bahwa suatu perusahaan akan semakin sulit mempertahankan usahanya.

Persaingan dalam dunia usaha adalah faktor ekstern yang tidak mungkin dapat dihindari dan dikendalikan oleh suatu perusahaan, namun demi mempertahankan keberadaanya, suatu perusahan dapat melakukan berbagai upaya dari dalam(intern) perusahaan. Upaya intern yang dapat dilakukan antara lain dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dengan adanya pemanfaatan seluruh sumber daya yang ada dengan baik dan seefisien mungkin maka diharapkan laba yang menjadi tujuan perusahaan akan meningkat. Salah satu sumber daya yang dapat dikelola oleh perusahaan yaitu memaksimalkan produktivitasnya terutama pada kegiatan operasionalnya. Kegiatan penting yang dilakukan perusahaan adalah pengadaan dan verifikasi barang dan atau jasa.


(11)

Penulis menyusun laporan kerja ini sebagai bukti telah menjalani praktek kerja lapangan (Job Tranning) di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk cabang Ende- NTT. Selain sebagai bukti, penulisan laporan praktek kerja lapangan juga merupakan salah satu syarat Akademik yang harus dipenuhi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia.

PT. Telkom merupakan penyelenggara jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia baik telekomunikasi dalam maupun luar negeri. Pada perkembangannya PT. Telkom telah banyak melakukan inovasi – inovasi dengan memberikan produk layanan telekomunikasi yang semakin memudahkan konsumen dalam melakukan komunikasi, sehingga jarak dan waktu tidak menjadi hambatan yang begitu berarti karena komunikasi dapat dilakukan dengan mudah dan dapat mengefisiensikan waktu.

Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi, kualitas, manajemen pengambilan keputusan dan pemecahan masalah serta keunggulan kompetitif yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis. Perencanaan, pengerjaan dan pengendalian dalam sebuah sub sistem memiliki kaitan yang erat. Dengan bantuan sistem informasi hubungan antara ketiga kegiatan tersebut dapat dikaitkan sehingga tercapai sinergi dalam pencapaian tujuan.

Sebuah organisasi tentu saja memiliki beberapa subsistem. Masing– masing sub sistem memiliki kegiatan perencanaan, pengerjaan dan pengendali antar sendiri, tetapi antar sub sistem saling berkoordinasi.Koordinasi antar sub sistem ini biasa dilakukan dengan berbagi informasi, oleh karena itu sistem informasi sangat berperan dalam proses koordinasi tersebut.


(12)

Keberhasilan suatu perusahaan dapat tercapai apabila perusahaan tersebut mampu mengolah dan menggunakan informasi – informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam membuat keputusan (decision making) bagi pihak manajemen informasi yang vital bagi perusahaan adalah informasi mengenai kegiatan operasional yang terjadi dalam perusahaan, dikarenakan informasi operasional tersebut sangat berpengaruh terhadap efektivitas kinerja karyawan dan efisiensi pendistribusian penggunaan sumber – sumber ekonomi perusahaan.

Salah satu informasi kegiatan operasional yang terpenting dalam Financial Service ini adalah mengenai prosedur pengadaan dan verifikasi barang dan atau jasa dikarenakan dalam suatu perusahaan, barang dan atau jasa mutlak harus ada untuk menunjang kegiatan usaha baik perusahaan jasa, dagang maupun industri. Dalam prosedur pengadaan barang dan atau jasa sangat menarik untuk dibahas karena dalam pelaksanaannya memerlukan mekanisme dan penanggung jawab aktivitas verifikasi atas dokumen pembayaran kepada pihak ketiga (Vendor) di unit keuangan dan unit bisnis yang mempunyai fungsi verifikasi. Dan juga dalam hal pelaksanaan verifikasi atas dokumen pembayaran kepada pihak ketiga (Vendor) di Kantor Perusahaan maupun yang ada di Unit Bisnis, sehingga kegiatan perusahaan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat, transparan, dan akuntabel serta dapat mengurangi tingkat resiko finansial juga dapat terkoordinir dengan baik sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan.

Didalam perusahaan sering terjadi kekosongan persediaan yang diakibatkan oleh kesalahan prosedur sehingga berpengaruh terhadap aktivitas operasional perusahaan.


(13)

Terkadang perusahaan harus menghentikan kegiatan operasionalnya dikarenakan harus menunggu material yang menjadi sumber daya bahan baku.

Pelaksanaan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa harus adanya dokumen pembayaran yang akan dianggap sah. Dan dokumen tersebut memiliki kriteria–kriteria khusus untuk memenuhi pelaksanaan verifikasi yang sesuai. Kriteria tersebut adalah terpenuhinya kelengkapan dokumen pembayaran dan adanya kuitansi tagihan. Dalam pelaksanaan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa dapat dilakukan dengan menggunakan tata cara yang sesuai. Tata cara untuk memverifikasi dokumen pembayaran ini dapat dilakukan 2 cara, yaitu verifikasi kebenaran material dan verifikasi formal. Verifikasi yang kebenaran material ini menjadi tanggung jawab unit Fungsional Logistik dan atau user yang melakukan kegiatan/pekerjaan yang menimbulkan kewajiban pembayaran.

Verifikasi formal ini dilakukan sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan oleh PT. Telkom. Dalam verifikasi formal terjadi cara–cara memverifikasikan pembayaran yang sudah ditentukan yaitu verifikasi kelengkapan dokumen – 1/Unit Fungsional Logistik, verifikasi perpajakan, verifikasi perpajakan invalid, verifikasi kelengkapan dokumen – 2, verifikasi perbendaharaan, verifikasi perbendaharaan invalid, dan ketentuan lain verifikasi.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk membahas masalah

tersebut dan dalam penulisan ini mengambil judul “TINJAUAN ATAS PROSEDUR

PENGADAAN DAN VERIFIKASI BARANG DAN ATAU JASA PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk CABANG PLAS ENDE”.


(14)

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Dengan menggunakan mekanisme kegiatan pengadaan dan verifikasi yang sesuai dengan ketentuan–ketentuan dari PT. Telkom ini sasaran yang dituju akan tercapai. Dan dari sasaran tersebut akan mengurangi tingkat resiko finansial yang terjadi di PT. Telkom, juga dapat terkoordinir dengan baik sesuai dengan standar yang ditetapkan PT. Telkom.

Untuk mengurangi tingkat resiko finansial inilah, maka tujuan dari Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui prosedur pengadaan barang dan atau jasa pada PT. Telkom Cabang Plasa Ende.

2) Untuk mengetahui pelaksanaan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa pada PT. Telkom Cabang Plasa Ende.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Adapun kegunaan dari kerja praktek yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Bagi Mahasiswa

1. Sebagai pelaksanaan mata kuliah wajib yaitu kerja praktek.

2. Dapat mengaplikasikan ilmu-ilu teoritis yang telah diperoleh dari bangku kuliah.

3. Mendapatkan pengalaman nyata dari dunia kerja sekaligus memperluas wawasan

mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya.

4. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis khususnya mengenai prosedur dan

verifikasi pengadaan barang dan jasa.

5. Memantapkan penulis untuk bersosialisasi, disiplin dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.


(15)

b. Bagi Perusahaan

1. Diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan dalam prosedur dan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa.

2. Sebagai salah satu sarana pertimbangan bagi perusahaan dalam hal penilaian kualitas mahasiswa yang pada akhirnya berhubungan dengan penerimaan tenaga kerja baru yang fresh graduate.

c. Bagi Institusi Pendidikan dan Mahasiswa

1. Sebagai bahan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi dalam rangka melakukan penelitian.

2. Memperoleh masukan guna pengembangan kurikulum yang sesuai dengan

kebutuhan lapangan kerja dan sebagai salah satu alat evaluasi terhadap kurikulum yang berlaku.

d. Bagi Pembaca atau Pihak Lain

1. Semoga laporan kuliah kerja praktek ini dapat memberikan gambaran praktis mengenai prosedur dan verifikasi pengadaan barang.

1.4 Metode Kerja Praktek

Di dalam metode penulisan laporan Kerja Praktek, penulis menggunakan metode full block release yaitu metode yang menyelenggarakan kerja praktek yang dilakukan dalam suatu periode tertentu. Adapun Kerja Praktek ini dimulai dari tanggal 1 agustus 2013 sampai dengan 31 Agustus 2013 di PT. TELKOM Ende.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :


(16)

Mengumpulkan data yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dengan cara mempelajari literature, serta pencatatan perkuliahan yang berhubungan dengan penyusunan laporan Kerja Praktek. Pengumpulan data ini terdapat pada buku Sistem Informasi Akuntansi dalam pembuatan flowchart dan didalam Keputusan Direktur Keuangan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

1.4.2 Studi Lapangan (Field Research)

Studi lapangan dalam pelaksanaan kerja praktek ini dapat dilakukan dengan melakukan Observasi dan wawancara.

1. Observasi yaitu teknik mengumpulkan data dengan melakukan subyek atau menuju tempat pelaksanaan kerja praktek. Dengan melakukan Observasi Langsung ke PT Telkom Cabang Ende pada divisi unit pelayanan dan perbaikan. 2. Wawancara yaitu teknik mengumpulkan data dengan mengumpulkan informasi–

informasi yang didapat dengan mengajukan pertanyaan kepada seseorang yang berkaitan dengan bagiannya. Dan saya mengajukan pertanyaan– pertanyaan yang berkaitan tentang prosedur pengadaan dan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa ini kepada Bapak Marselus Samson selaku pembimbing di perusahaan.

1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam prosedur pengadaan dan verifikasi barang dan atau jasa ini saya selaku penulis melakukan penelitian dengan terjun langsung ke perusahaan terkait untuk melaksanakan Kerja Praktek ini. Adapun lokasi dan waktu pelaksanaan Kerja Praktek yang tertera dibawah ini :


(17)

Lokasi Kerja Praktek untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini adalah PT.TELKOM Tbk cabang Plasa Ende.

1.5.2 Waktu Pelaksanaan

Adapun pelaksanaan Kerja Praktek ini dilaksanakan selama 1 bulan penuh dari tanggal 1 Agustus 2013 sampai 31 Agustus 2013dengan rincian Kegiatan dan schedule yang saya lakukan, sebagai berikut:

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

Tahap Kegiatan Juli 2013 Agustus 2013 Sept 2013 Okt 2013 Nov 2013 Des 2013

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 I Tahap Persiapan

Persiapan judul

Menentukan

Tempat Kerja

Praktek Pengajuan Proposal Penerimaan Kerja Praktek

II Tahap Pelaksanaan Perkenalan Perusahaan Perkenalan Divisi Pelayanan Pelaksanaan


(18)

kerja praktek Review Materi dan

pembahasan Laporan

III Tahap Pelaporan

Pengumpulan Data

Penyusunan Laporan

Bimbingan Lap. Kerja Praktek

Revisi laporan

Penyempurnaan Laporan Kerja Praktek


(19)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Dan Perkembangan PT.TELKOM,Tbk

Perusahaan Telekomunikasi sudah ada sejak masa Hindia Belanda dan yang menyelenggarakan adalah pihak swasta.Sedangkan perusahaan Telekomunikasi Indonesia (PT. TELKOM) sendiri juga termasuk bagian dari perusaahaan tersebut yang mempunyai bentuk badan usaha Post-en Telegraaflent dengan Staats blaad

No.52 tahun 1884.Dan sejak tahun 1905 perusahaan Telekomunikasi sudah berjumlah 38 peusahaan.Namun setelah itu pemerintah Hindia Belanda mengambil alih perusahaan tersebut yang berdasar kepada Staatsblaad tahun 1906. Dan sejak itu berdirilah Post, Telegraf en Telefoon Dients (PTT-Dients),dan perusahaan ini ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasar Staats blaad No.419 tahun 1927 tentang Indonesia Bedrijven Weet (I.B.W Undang-Undang Perusahaan Negara).

Perusahaan PTT tesebut bertahan sampai adanya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No.19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia, tentang adanya persyaratan suatu Perusahaan Negara (PN). Tetapi pada tahun 1961 menurut Peraturan Pemerintah No.240 bahwa Perusahaan Negara dilebur menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang dimuat dalam pasal 2 I.B. 2

Namun pada tahun 1965 pmemerintah membagi perusahaan Pos dan Telekomunikasi menjadi dua bagian yang berdiri sendiri yaitu Perusahaan Pos dan


(20)

1965.Dan perusahaan tersebut berkembang menjadi Perusahaan Umum (Perum).Dalam Peraturan Pemerintah No.36 tahun 1974 dinyatakan bahwa Perum Telekomunikasi sebagai penyelenggara jasa Telekomunikasi untuk umum baik Telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri.

Perusahaan Umum (PERUM) Telekomunikasi merupakan penyelenggara jasa telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. Tentang hubungan telekomunikasi luar negeri saat itu juga diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satelite Corporation (INDOSAT), yang masih berstatus perusahaan asing yakni dari American Cable and Radio Corp yaitu suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan peraturan negara bagian Delaware, USA.

Seluruh saham PT Indosat dengan modal asing ini pada tahun 1980 dibeli oleh Indonesia dari American Cable and radio Corp. Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1274 berdasarkan PP No. 53 tahun 1980, Perumtel ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan Indosat ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi urnurn untuk internasional.

Memasuki Repelita V, pemerintah merasakan perlu percepatan pembangunan telekomunikasi sebagai infrastruktur yang diharapkan dapat memacu pembangunan sektor lainnya. Berdasarkan PP No. 15 tahun 1991, maka Perum dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (persero).Mengantisipasi era globalisasi, seperti diterapkannya perdagangari bebas baik internasional maupun regional, maka PT Telkom pada tahun


(21)

internal, penerapan KSO dan persiapan Go Public Internasional (International Public Offering).

Kronologi sejarah PT Telkom dijelaskan sebagai berikut :

1. 1882 Sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.

2. 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).

3. 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.

4. 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi

(PN Postel).

5. 1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

6. 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi

(Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.

7. 1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk

menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. 8. 1989 Undang-undang No. 3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran


(22)

9. 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no. 25 tahun 1991.

10. 1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES),

New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing) di Tokyo Stock Exchange.

11. 1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996

di wilayah Divisi Regional I Sumatra dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten-dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta - dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia-dengan mitra PT Bukaka Singtel.

12. 1999 Undang-undang nomor 36/ 1999, tentang penghapusan monopoli

penyelenggaraan telekomunikasi.

13. 2001 KOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari

implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang


(23)

72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.

14. 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30%

saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham

Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan

telekomunikasi lokal.

15. Sejak 1 Juli 1995 PT. Telkom telah menghapus struktur wilayah usaha telekomunikasi (WTTEL) dan secara de facto meresmikan dimulainya era Divisi Network. Badan Usaha utama dikelola oleh 7 divisi regional dan 1 divisi network. Divisi regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah masing masing dan divisi network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh luar negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional. Daerah regional PT. Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi sebagai berikut :

a. Divisi Regional I, Sumatera.

b. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya. c. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya.


(24)

e. . Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan Yogyakarta. f. Divisi Regional V, Jawa Timur.

g. Divisi Regional VI, Kalimantan.

h. Divisi Regional VII, Kawasan timur Indonesia (Sulawesi, Bali, Nusa. Tenggara, Maluku dan Papua).

Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang terpisah berdasarkan prinsip desentraiisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (Divisi Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Network), serta divisi lainnya yang mempunyai keuntungan internal secara terpisah. Divisi-divisi pendukung terdiri dari divisi pelatihan, divisi properti, divisi sistem informasi. Berdasarkan organisasi divisional ini, maka kantor pusat diubah menjadi pusat biaya. Berlakunya kebijaksanaan dekonsentrasi menjadikan jumlah SDM menjadi lebih sedikit.

Pada suatu instansi baik swasta maupun pemerintahan pastinya memiliki suatu visi dan misi yang akan mengarahkan suatu instansi tersebut agar tidak keluar dari jalur yang seharusnya. Adapun Visi dari PT.Telkom Indonesia,Tbk adalah Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information,

Media dan Edutainment (TIME) di kawasan regional. Dalam rangka mencapai misi tersebut PT. Telkom Indonesia,Tbk mempunyai visi antara lain:

1. Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang

kompetitif.


(25)

Tanggal 23 Oktober 2009 yang lalu PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA merayakan ulang tahunnya yang ke 153 tahun.Sekaligus pada tanggal tersebut dilaksanakan soft lounching suatu transpormasi dan perubahan landscape bisnis Telkom. Suatu perubahan landscape bisnis dari bisnis Informasi dan Komunikasi menjadi Telecommunication, Information, Media and Education (TIME). Hal ini dikukuhkan dengan poisoning Telkom yang baru yaitu life confident dengan tagline -nya The World In your Hand.

Sebuah Logo akan menjadi suatu Brand Images dimanadari suatu perusahaan. Sudah banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan tranformasi visi dan misi melalui Logo.Contonhya Pertamina dan Telkom.Logo juga bersifat persepsi kuat terhadap perusahaan.

Adapun Logo dan arti dari simbol-simbol tersebut yaitu :

Gambar 2.1

Logo PT Telkom Indonesia, Tbk.


(26)

Seperti halnya sebuah nama, logo perusahaan pun memiliki arti atau makna tersendiri. Adapun arti dari logo pada perusahaan PT Telkom Indonesia, Tbk tersebut adalah :

1. Lingkaran. Simbol dari produk dan layanan dalam portopolio bisnis baru Telkom yaitu Telecommunication Information, Media and education (TIME), Expertise.

2. Tangan yang meraih keluar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi keluar. Empowering.

3. Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat. Assured.

4. Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru. Progressive.

5. Telapak tangan. Simbol yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan. Heart.

Warna-warna yang digunakan :

1. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi.

2. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang aktratif, hangat, dan dinamis.

3. Infinite Sky pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.


(27)

Mikro.Perkembangan teknologi dan ketatnya persaingan Industri teknologi Komunikasi dan Informasi di Indonesia juga mendorong untuk melakukan perubahan.Potensi pasar dan pengguna di bisnis ini memang masih sangat besar. Namun itu juga bersaing dengan competitor lain dari merebutkan pasar dan pelanggan.

Perubahan bisnis Telkom menyeluruh dan terintegrasi yang melibatkan empat aspek dasar perusahaan.Yakni, tranformasi bisnis, infrastruktur, system dan model operasi, serta transformasi dumber daya manusia. Yang menjadi pertanyaan Apakah Telkom sudah siap dengan perubahaan itu ?kebijakan manajerial dan strategic (Telkom ways) Budaya organisasi, Perkembangan Teknologi. Apabila dengan

perkembangan new wave era (web 2.0) dan Destructive Technology yang

menyebabkan suatu tren cepatnya suatu laju untuk mengalami perubahan. Jika tidak ingin tertinggal dan kalah bersaing dengan yang lain. Yang penting dalam melakukan tranformasi bisnis ini yang tetap menjadi patokan adalah pelanggan.

Seperti diketahui perusahaan ini bergerak di bidang jasa teknologi, komunikasi dan informasi maka yang menjadi tujuan utama dari perusahaan adalah mencapai kepuasan pelanggan.Dalam bidang jasa kepuasan pelanggan sangat menentukan. Sekali lagi pelanggan dikecewakan, maka persepsi dan citra suatu perusahaan dimata pelanggan akan berkurang.


(28)

Adapun Logo Maskot Telkom Be Bee yaitu :

Gambar 2.2

Logo Maskot PT Telkom Indonesia, Tbk.

Sumber : Arsip Dokumen PT Telkom Indonesia, Tbk., 2011

Selain dari pada logo perusahaan, maskot pun memiliki arti atau makna tersendiri. Adapun arti dari maskot pada perusahaan PT Telkom Indonesia, Tbk. tersebut adalah 1. Antena. Simbol sensitive terhadap segala keadaan dan perubahan.

2. Mahkota. Simbol dari kemenangan.

3. Mata. Simbol dari ketajaman dan kecerdasan. 4. Sayap. Simbol dari kelincahan dan praktis.

5. Tangan Kuning. Simbol dari selau memberikan karya yang terbaik.

Filosofi di balik sifat dan perilaku Be Bee adalah lebah tergolong makhuk social yang senang bekerja sama dan pekerja keras yang mempunyai system berupa pembagian peran operasional dan fungsional menghasilkan yang terbaik berupa madu


(29)

yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlidungan bagi para kolonialnya, maka akan balik menyerang bersama bila diganggu.

Lebah memiliki potensi diri baik berupa tubuh yang sehat, liar dan kuat bisa bergerak dengan cepat, gesit, dan efektif, dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandang jauh ke depan dengan merancang bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang biak. Dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup kolonialnya.Lebah berwarna biru merupakan penggambaran instansi TELKOM Indonesia.

Badan hukum TELKOM adalah Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga

Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjual-belikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.

Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar.Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri.Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan.Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki.Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan


(30)

perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.

Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi.Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan Dan Uraiannya

Untuk kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan, maka perlu dibentuk struktur organisasi dengan tujuan agar dapat terlaksananyatugas dengan lancer dan baik.Struktur organisasi merupakan gambaran susunan perwujudan oleh tetap berhubungan-hubungan, fungsi-fungsi, bagian-bagian dan posisi maupun yang memisahkan kedudukan dan wewenang dan taggung jawab bagi tiap-tiap karyawan dalam berorganisasi.

Secara umum organisasi Telkom Plasa Ende Unit Pelayanan dan Perbaikan terdiri dari beberapa bagian Divisi Access.Diantaranya Divisi Access Speedy yang terdiri dari kepala bagian speedy, sekretaris speedy, costumer service, monitoring trouble, dan anggota teknisi.


(31)

Adapun bagan struktur organisasi PT. TELKOM Tbk cabang Plasa Ende

Gambar 2.3

Struktur Organisasi PT. Telkom Tbk Cabang Plasa Ende Unit Pelayanan dan Perbaikan Sumber : Arsip Dokumen PT Telkom Indonesia, Tbk., 2011

Dan berikut merupakan rincian Job Deskripsi unit pelayanan dan perbaikan PT TELKOM Tbk. Plasa Cabang Ende .

Job deskripsi dari masing-masing jabatan adalah:

1. Kepala Speedy

a) Memimpin, mengatur, membina, mengendalikan dan mengkoordinasikan

kegiatan penyelenggaraan di bidang Speedy.

b) Meyusun dan menetapkan rencana dan program kerja Bagian speedy meliputi penyelenggaraan pelayanan dan perbaikan.

c) Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.

d) Memantau dan mengendalikan penyelenggaraan pelayanan teknis

KEPALA SPEEDY

COSTUMER SERVICE

MONITORING TROUBLE

SEKRETARIS SPEEDY

ANGGOTA TEKNISI


(32)

e) Berwewenang dalam memutuskan order pemasangan jalur baru maupun gangguan jalur speedy.

f) Memilikihak untuk mengirimkan anggotanya untuk meninjau langsung ke

lapangan apabila terjadi kerusakan yang fatal maupun ringan tanpa harus menunggu perintah dari kepala STO.

g) Mengemban tanggung jawab akan keberhasilan anggotannya dalam

menyelesaikan masalah. 2. Costumer Service

a) Menerima keluhan dari pelanggan gangguan speedy

b) Menerima permintaan pemasangan baru speedy

c) Mengirim Data Permintaan Pemasangan Jalur Speedy baru kepada kepala bagian

untuk di ACC .

d) Mengirimkan data keluhan pelanggan kepada komputer monitoring trouble untuk melakukan cek terhadap gangguan yang terjadi.

3. Monitoring Trouble

a) Tugas untuk melakukan monitoring data keluhan dari pelanggan melalui

komputer yang telah di order oleh costumer service

b) Memberikan data gangguan kepada teknisi di lapangan.

c) Menginput data yang telah di kerjakan teknisi lapangan untuk dilaporkan kepada sekretaris.


(33)

b) Menerima semua laporan dari masing-masing divisi.

c) Menginput data yang ditrima dari masing-masing divisi kedalam komputer umum.

d) Melakukan pengarsipan atas data-data yang diterima.

e) Melaporkan kegiatan yang dilakukan masing – masing divisi kepada kepala bagian.

5. Anggota Teknisi

a) Menerima data gangguan dari trouble monitoring

b) Melakukan perbaikan di lapangan

c) Melakukan pemasangan speedy dengan terjun langsung door to door ke

rumah-rumah maupun instansiinstansi yang ingin menjadi pelanggan speedy. d) Melaporkan Kegiatan yang telah dilakukan kepada sekretaris.

2.3 Aktivitas Perusahaan PT Telkom Indonesia, T.bk

PT Telkom adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidangpenjualan, yaitu penjualan jaringan kepada para calon pelanggan. Walaupun pada kenyataannya PT Telkom juga bergerak dibidang jasa, yaitu jasa perbaikan, pemasangan dan pemeliharaan jalur Telepon.Dengan tujuan untuk memberikan kepuasan, kenyamanan dan kebutuhansehari – hari, dirumah tangga, sekolah, universitas, tempat kerja dan instansi.

Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. Telkom secara umum yaitu: a. Produksi transmisi dan distribusi jasa telepon.


(34)

c. Pengendalian dan pengembangan jasa dibidang telekomunikasi. d. Pengusaha jasa-jasa di bidang tenaga telekomunikasi.

1. Kegiatan Usaha yang Berhubungan dengan jaringan telepon

a. Pembangunan Jaringan

Merupakan pembangunan hantaran udara meliputi: tegangan rendah, tegangan menengah dan jaringan dibawah tanah (KT) dan Kabel Udara (KU)

b. Pembangungan Gardu-Gardu Distribusi

Pembangunan gardu yang mendistribusikan jalur telepon kepada pelanggan melalui jaringan KT dan KU, termasuk perlengkapan telepon.

c. Pembangunan Tiang

Pemeliharaan gardu jaringan, sambungan rumah dan pemeliharaan gedung.

d. Penyambungan Baru

Mengadakan kegiatan pemasangan atau penyambungan telepon ke rumah-rumah konsumen baru.

e. Tambah Daya

Mengadakan perubahan beban, penambahan maupun penurunan daya.

f. Perubahan Tarif

Merupakan perubahan tarif dari pelanggan umum ke kelompok lainnya atau sebaliknya, seperti dari rumah tinggal ke tarif industri atau usaha.

g. Pelayanan kepada Pelanggan seperti:


(35)

h. Pembuatan rekening telepon atas jasa pemakaian telepon.

2. Community Relation

Kegiatan ini menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada para pihak yang terkait.

a. Community Services

Program bantuan dalam kegiatan ini berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau kepentingan umum. Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2012, antara lain memberikan :

1. Bantuan bencana alam.

2. Bantuan peningkatan kesehatan di sekitar instalasi Gardutelepon.

3. Bantuan sarana umum pemasangan untuk warga pedesaan.

4. Bantuan perbaikan sarana ibadah.

5. Bantuan Sarana air bersih.

3. Pemberdayaan Masyarakat

a. Melakukan pendidikan dan pelatihan masyarakat untuk meningkatkan tingkat perekonomian.

b. Pendidikan dan Pelatihan Petani Berwawasan Konservasi.

c. Memberdayakan masyarakat dengan memanfaatkan sampah plastik (bungkus

pemen, kopi, sabun, dsb) untuk di daur ulang menjadi peralatan yang berguna (tas, dompet, bunga, dsb).


(36)

e. Membuat sanitasi/MCK di beberapa desa serta menanam tanaman obat2an sebagai apotek hidup.

f. Memanfaatkan sampah organik dari pasar.

4. Pelestarian Lingkungan

a. Penghijauan di hulu Sungai

b. Penanaman pohon di semua sepanjang jalan dalam kota,

c. Pembibitan pohon .

d. Penanaman tanaman obat (apotek hidup) di beberapa desa.

e. Membangun atau memperbaiki sarana penyediaan air bersih di desa-desa


(37)

BAB III

PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Bidang pelaksanaan kerja praktek ini penulis ditempatkan pada bagian unit pelayanan dan perbaikan PT. Telkom Indonesia Cabang Plasa Ende. Dalam pelaksanaan tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan Pelayanan dan perbaikan khususnya dalam pengadaan dan verifikasi barang (kabel) yang menjadi prioritas divisi tersebut. Dalam hal ini penulis bertugas untuk mengamati, mencatat dan mencocokan dan memasukan barang kedalam gudang pada PT. Telkom Indonesia Cabang Plasa Ende.

3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek pada divisi pelayanan dan perbaikan pada PT.Telkom Cabang Plasa Ende telah dilaksanakan selama 25 hari kerja mulai tanggal 31 Juli sampai dengan 31 Agustus 2013 dengan jam kerja hari senin sampai dengan hari jumat dari jam 08.00-17.00 WITA. Selama melaksanakan kerja praktek di PT Telkom Indonesia Cabang Plasa Ende, penulis ditempatkan pada unit pelayanan dan perbaikan dimana pada bagian ini mempunyai fungsi dan peran yang sama pentingnya dengan bagian lain. Penulis diberi kesempatan untuk memperhatikan, membantu dan mengerjakan tugas yang ada, tugas tersebut antara lain :


(38)

3. Menerima dan menginput data ganguan dari pelanggan .

4. Memberikan data kepada teknisi lapangan.

5. Menverifikasi data ganguan yang telah dikerjakan atau diselesaikan oleh teknisi lapangan.

6. Mendengar dan melaksanakan arahan dari pembimbing dan pejabat lainnya pada

divisi unit pelayanan dan perbaikan PT.Telkom Indonesia Cabang Plasa Ende. Namun dalam hal ini penulis tetap dibimbing dan diarahkan agar tidak terjadi kesalahan yang akan menimbulkan koreksi pada masa yang akan datang.

3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek

PT. Telekomuniksi Indonesia Cabang Plasa Ende, Tbk memiliki prosedur pengadaan dan verifikasi barang dan atau jasa. Prosedur pengadaan dan verifikasi tidak hanya dilaksanakan terhadap barang melainkan juga terhadap jasa. Verifikasi pengadaan jasa hanya terjadi ketika menggunakan jasa – jasa outsourcing misalnya : jasa konsultan IT. Sehingga yang sering dilakukan oleh PT. Telkom Cabang Plasa Ende adalah tentang prosedur pengadaan dan verifikasi barang dan atau jasa.

Adapun kajian terhadap judul adalah sebagai berikut:

a. Pengertian Barang dan Jasa

Menurut KBBI barang adalah barang atau komoditas adalah suatu objek atau jasa yang memiliki nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan.


(39)

dapat diberikan pada seorang pembeli dan melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pelanggan, kebalikan dengan suatu jasa (tak berwujud, intangible). Istilah "komoditas" sering digunakan dalam mikroekonomi untuk membedakan barang dan jasa.

Menurut Kotler (2004: 476) merumuskan jasa sebagai berikut adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak yang lain secara prinsip Intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik. Sedangkan Berry, seperti dikutip oleh Ziethmal dan Bitner (2000:2) mendefinisikan jasa itu sebagai deeds (tindakan, prosedur, aktivitas) proses-proses dan kerja untuk yang intangible.

Dalam rumusan yang agak mirip dengan Kotler (2004), dalam Peter et al (2008:3), merumuskan jasa sebagai aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangible yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan pelanggan atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan.

Perubahan dalam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik. Zeithmal dan Bitner (2000:5) memberi solusi, dengancara merangkum semua definisi jasa diatas, yang menurut mereka, jasa itu mencakup semua aktivitas ekonomi yang keluarannya bukanlah produk atau kontruksi fisik, yang secara umum konsumsi dan produksinya


(40)

(kenyamanan, secara prinsip, intangible bagi pembeli pertama). Sedangkan menurut Gilbert (2003:7) menyatakan bahwa jasa memiliki tiga karakteristik yang membedakannya dari barang, yaitu tidak tampak secara fisik (intangible) tidak tahan lama (perishability), dan dapat berubah setiap saat (variability).

b. Pengertian Prosedur

Prosedur didefenisikan oleh mulyadi (2007:5) adalah sebagai berikut:

“Prosedur adalah suatau urutan kegiatan klerikal (clerical opertion), yang bisanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penaganan secara seragam terhadap transaksi perusahaan yan terjadi berulang- ulang”.

Menurut Dr. Zaky Baridwan, M,Sc (2002:3), “Prosedur merupakan suatu urutan -urutan pekerja kerani (clerical), bisanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.”

Lebih lanjut Richard F. Neuschel dalam Lilis Puspitawati dan Sridewi Anggadini (2011:1) mendefenisikan Prosedur Sebagai berikut:

“Suatu prosedur adalah suatu urutan–urutan operasi klerikal (Fulls menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang

terjadi.”

Dari beberapa pengertian mengenai prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatau urutan kegiatan yang melibatkan beberapa orang atau lebih didalam satu departemen dimana urutan kegiatan tersebut digunakan untuk menjamin adanya penanganan terhadap transaksi-transaksi yang terjadi berulang-ulang dalam satu perusahaan.


(41)

Verifikasi (verification) adalah teori filsafat positif logis dalam memilih yang menyatakan bahwa pengalaman adalah satu-satunya sumber dasar pengetahuan dan dalam analisis logis dapat dilakukan dengan bantuan simbol-simbol logika dengan menggunakan metode untuk pemecahkan masalah melalui metode verifikasi empirik yaitu bila terdapat sesuatu yang tidak dapat diverifikasi secara empirik maka hasilnya adalah sia-sia. penganut teori radikal ini memiliki masalah konsekuensi untuk filosofi tradisional, karena, jika benar, akan menyebabkan banyak pekerjaan sia-sia pada filosofis masa lalu, antara lain pada metafisika dan etika.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa verifikasi adalah pemeriksaan tentang kebenaran laporan, pernyataan dan perhitungan uang. Yang dimaksudkan dengan verifikasi dalam pennelitian ini adalah verifikasi terhadap dokumen yang menyertai pengadaan barang pada PT.Telkom Cabang Plasa Ende.

3.3.1 Prosedur Pengadaan Barang dan atau Jasa pada PT Telkom Oleh Unit Bisnis Cabang.

Prosedur pengadaan barang dan atau jasa pada PT. Telkom cabang plasa ende dilakukan secara sederhana dan praktis karena hanya merupakan cabang unit bisnis. adapun alur praktis prosedur pengadaan barang dalam hal ini pengadaan kabel dari divisi unit pelayanan dan perbaikan cabang plasa Ende adalah sebagai berikut:

1. Memeriksa persediaan kabel di gudang.

Pemeriksaan terhadap persediaan diawali dengan pemeriksaan terhadap kartu persediaan kabel.


(42)

Berdasarkan pemeriksaan tersebut data base pembelian akan menginformasikan persediaan barang yang sudah menipis atau menunjukan jumlah di bawah atau sama dengan titik pemesanan kembali (Reorder Point) Apabila persediaan telah menipis maka pemeriksa akan memberitahukan kepada kepala divisi bahwa persedian telah menipis .

3. Kepala bagian divisi akan meminta pemeriksa gudang untuk menelpon kantor pusat yang berada di kota propinsi.

4. Pemeriksa menelpon kantor pusat dengan menyebutkan jumlah kabel yang

dibutuhkan.

Kegiatan ini dapat dilakukan apabila bagian pembelian sudah menemukan pemasok yang diinginkan. Pesanan ini mengidentifikasikan pemasok dan menginformasikan barang yang dipesan, jumlah, harga, tanggal pengiriman jangka waktu pengiriman dan jangka waktu pembayaran yang diinginkan perusahaan.

5. Kantor pusat akan merespon dengan menginformasikan jangka waktu kapan kabel tersebut akan tiba di kantor cabang unit bisnis.

Dalam waktu tenggang tersebut sering timbul permasalahan berupa kekosongan persediaan sebagai akibat dari ketidaktepatan dalam memprediksi stock persediaan dengan jangka waktu barang diterima sehingga seringkali menghambat aktivitas operasional perusahaan.


(43)

Dalam penerimaan transaksi ini bagian pemeriksaan akan membuat laporan sebagai bukti barang-barang telah diterima , berapa banyak yang diterima serta tanggal diterimanya..

7. Melakukan verifikasi kebenaran material kabel.

Verifikasi kebenaran material barang ini dilakukan ketika barang tersebut diterima oleh bagian penerimaan barang dan dicocokan dengan dokumen pengirimannya. Bagian penerimaan biasanya mengecek secara fisik jumlah barang yang dikirim. Kemudian barang tersebut akan di input untuk menambah persediaan sehingga saldo persediaan dapat terupdate sesegera mungkin. Selanjutnya barang tersebut akan dikirim kepada bagian gudang untuk disimpan

8. Memasukan kabel ke gudang.

Dokumen penerimaan dibuat oleh bagian gudang ketika barang diterima dan disimpan atau dengan kata lain dokumen ini dipersiapkan ketika suatu item barang dikirim dari sumber penerima ke sumber penyimpanan barang.

9. Verifikasi faktur

Verifikasi dilakuan ketika perusahaan akan melakukan pembayaran kepada pemasok. Faktur harus diperiksa dan dicocokan dengan dokumen penerimaan barang dan perjanjian pengadaan barang. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar terciptanya pengendalian internal dalam aktivitas pengeluaran kas untuk pembayaran kepada pemasok dan memastikan bahwa biaya dan kebutuhan kuantitas sudah sesuai dan terpenuhi dengan baik. Pelaksanaan verifikasi akan di


(44)

10. Pembayaran kepada pemasok

Apabila semua tahap telah dilalui dan cocok maka perusahaan akan melakukan pembayaran dengan pemasok. Pembayaran dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu dan persyaratan yang ditentukan dalam permintaan pengadaan barang dan atau jasa.

Prosedur pengadaan barang dan jasa pada PT.Telkom cabang plasa ende dilakukan secara praktis, manual dan berulang.

3.3.2 Verifikasi Barang dan atau Jasa Pada PT. Telkom Cabang Plasa Ende.

Pelaksanaan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa pada PT. Telkom Indonesia cabang plasa ende dilakukan dengan dua cara yakni verifikasi pengadaan barang atau jasa yang bersifat material dan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa yang bersifat formal. Verifikasi barang dan atau jasa yang bersifat material pada umumnya dilakukan oleh bagian logistik sedangkan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa yang bersifat formal dilakukan oleh bagian keuangan atau Finance Center.

Mengacu kepada Keputusan Direktur Keuangan Perusahaan Perseroan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Nomor : KR.06/KU300/COP-A0013000/2008 Tanggal 20 November 2008, yaitu pelaksanaan yang cepat, transparan, tepat, dan akuntabel serta dapat mengurangi tingkat resiko financial maka pelaksanaan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa di PT Telkom. Cabang Plasa Ende adalah sebagai berikut:


(45)

Pada prosedur verifikasi formal, dalam melakukan pengeluaran uang dalam rangka pembayaran kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga (Vendor) harus didahului dengan proses verifikasi dokumen pembayaran dan sudah dilakukan Fiat Bayar pada Form Surat Perintah Bayar (SPB) atau Form lain yang sejenis oleh pejabat yang berwenang. Berkas dokumen pembayaran/pertanggungan kepada pihak eksternal/Vendor maupun pihak internal (Imprest Fund) yang terjadi di Unit Bisnis/RO dipertanggungkan ke unit Finance Center Area atau Financial Service

terkait sesuai dengan Finance Center Area yang menangani lokasi area dimana Unit Bisnis/RO tersebut berada.

Alur verifikasi pengadaan barang dan atau jasa secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Dokumen pembayaran diberikan kepada (Pemasok)Vendor.

2. Unit Fungsional Logistik menerima dokumen pembayaran dari Vendor.

3. Unit Fungsional Logistik memberikan dokumen pembayaran ke Finance Center

bagian Perpajakan, untuk di periksa pengenaan obyek pajak dan Faktur Pajak PPN.

4. Dokumen pembayaran dari bagian perpajakan diperiksa ulang (secara Scanning) atas kelengkapan dokumen yang terjadi oleh bagian perbendaharaan.

5. Jika dalam proses verifikasi perpajakan dan verifikasi perbendaharaan ini menemukan hal – hal yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan maka petugas verifikasi perpajakan dan petugas verifikasi perbendaharaan segera


(46)

melengkapi atau melakukan koreksi atas ketidaksesuaian/kesalahan yang ada. Sebagai bukti bahwa sudah dilakukan konfirmasi koreksi hasil verifikasi perpajakan dan verifikasi perbendaharaan maka harus dibuatka bukti/nota/form konfirmasi sesuai dengan kebutuhan.

Pelaksanaan prosedur verifikasi pengadaan barang dan atau jasa pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk meliputi verifikasi kebenaran material yang hanya meyakini kebenaran material menjadi tanggung jawab unit Fungsional Logistik dan prosedur verifikasi formal atau prosedur verifikasi yang dilakukan oleh PT. Telkom sesuai dengan aturan – aturan yang sesuai berdasarkan Keputusan Direktur Keuangan Nomor KR. 06/KU300/COP-A0013000/2008 Tanggal 20 November 200008. Prosedur verifikasi formal akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Verifikasi Kelengkapan Dokumen-1 (User)/Unit Fungsi Logistik

a. Sebagai langkah awal proses verifikasi dokumen pembayaran adalah

melakukan pemeriksaan awal berupa kelengkapan dokumen yang dilakukan oleh unit yang pertama kali menerima dokumen pembayaran dari Vendor. b. Melakukan identifikasi obyek pajak (PPN, PPh).

c. Membutuhkan tickmark (√) kelengkapan dokumen pembayaran pada kolom

Check List yang tersedia.

2. Verifikasi Perpajakan (Finance Center)

a. Melakukan identifikasi pengenaan obyek pajak (PPN, PPh) yang harus dikenakan atas dokumen transaksi yang diverifikasi.


(47)

b. Melakukan review atas kebenaran perhitungan pajak dan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) yang harus dikenakan atas dokumen transaksi yang diverifikasi. c. Memeriksa validitas Faktur Pajak PPN termasuk nomor seri dan tanggal jangka

waktu kadaluarsanya.

d. Faktur pajak tidak cacat/sobek dan tidak ada tindasan, tanda coretan atau tip-ex atau perubahan lain yang sejenis.

e. Faktur pajak standar minimal memuat keterangan tentang :

1) Nama, alamat, NPWP PKP penjual/ yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak.

2) Nama, alamat, NPWP pembeli Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak.

3) Jenis barang dan atau jasa, jumlah harga jual atau penggantian, dan potongan harga.

4) Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut.

5) Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut.

6) Kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan faktur pajak, danNama, jabatan dan tanda tangan yang berhak menandatangani faktur pajak.

7) Kode dan nomor seri faktur pajak standar, harus memuat Kode Faktur Pajak Standar dan Nomor seri Faktur Pajak Standar

8) Tanggal pembuatan faktur pajak dibuat paling lambat :

1. Pada akhir bulan berikutnya setelah bulan terjadinya penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak dalam hal pembayaran diterima setelah


(48)

akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak.

2. Pada saat penerimaan pembayaran dalam hal pembayaran terjadi sebelum akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak.

3. Pada saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan Barang Kena Pajak dan atau sebelum Penyerahan Jasa Kena Pajak.

4. Pada saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan.

5. Pada saat Pengusaha Kena Pajak Penjual/ yang menyerahkan barang dan atau jasa kena pajak menyampaikan tagihan kepada Bendaharawan Pemerintah sebagai Pemungut Pajak Pertambahan Nilai.

f. Bila verifikasi perpajakan telah selesai dan tidak ditemukan hal – hal yang tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan, maka petugas verifikasi perpajakan membubuhkan tickmark(√) pada kolom Check List yang tersedia.

g. Selanjutnya dilakukan verifikasi dokumen pembayaran. 3. Verifikasi Perpajakan Invalid

Bila dalam proses verifikasi perpajakan ditemukan hal – hal yang masih tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku, maka petugas verifikasi perpajakan segera menginformasikan (konfirmasi) kepada Vendor (melalui Unit Fungsional


(49)

Logistik atau user terkait) untuk melengkapi atau melakukan koreksi atas ketidaksesuaian/kesalahan yang ada.

Sebagai bukti bahwa sudah dilakukan informasi (konfirmasi) koreksi hasil verifikasi perpajakan kepada Vendor (melalui Unit Fungsional Logistik dan atau user terkait), maka harus dibuatkan Bukti/Form/Nota Konfirmasi sesuai dengan kebutuhan.

4. Verifikasi Kelengkapan Dokumen

Petugas verifikasi perbendaharaan memeriksa ulang (secara scanning)

kelengkapan dokumen yang diterima dari petugas verifikasi perpajakan. Selanjutnya dilakukan verifikasi perbendaharaan. Pada verifikasi kelengkapan dokumen-2 harus memperhatikan response time yang telah ditetapkan dalam SLA (Service Level Agreement).

5. Verifikasi Perbendaharaan

a. Memeriksa kelengkapan dokumen sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam

kontrak atau surat perintah kerja.

b. Memeriksa validitas/keabsahan invoice atau kuitansi, jika dianggap perlu dapat melakukan konfirmasi ke penerbit invoice/kuitansi atau penanggung jawab cost center.

c. Memeriksa Berita Acara Uji Terima (BAUT)/Berita Acara Penerimaan Pekerjaan

(BAPP) untuk kontrak jasa, Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaan Barang (BAPPB) untuk kontrak barang, atau Berita Acara Laik Operasi (BALOP) atau


(50)

d. Memeriksa Berita Acara Serah Terima-I (BAST-I) dan bandingkan dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak atau surat perintah kerja.

e. Apabila pembayaran berdasarkan termin, dilakukan pemeriksaan Berita Acara Prestasi Phisik/Pelaksanaan dan dicantumkan jumlah yang harus dibayar.

f. Apabila berdasarkan ketentuan dipersyaratkan pekerjaan harus menggunakan Jaminan Pelaksanaan/Pemeliharaan, melakukan pemeriksaan jaminan tersebut (bukti setor, garansi bank, surety bond) dan bandingkan dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak atau surat perintah kerja.

g. Memeriksa surat konfirmasi dari bank atau lembaga penjamin yang

mengeluarkan jaminan yang dimaksud.

h. Apabila dalam kontrak dipersyaratkan barang dan atau jasa tersebut harus diasuransikan, dilakukan pemeriksaan bukti pembayaran polis dan masa asuransi serta cover asuransi sesuai dengan kontrak.

i. Bila verifikasi perbendaharaan telah selesai dan dianggap valid, tidak ditemukan hal –hal yang tidak sesuai dengan ketentuan perbendaharaan, maka petugas verifikasi perbendaharaan membubuhkan tickmark (√) pada kolom Check List

yang tersedia.

j. Selanjutnya dilakukan entry (Park & Post) ke dalam system yang tersedia (Aplikasi Keuangan dan atau SAP) melalui Transaction Code yang sudah ditentukan dalam SOP (Standard Operation Procedur), untuk memastikan ketersediaan anggaran baik Commitment dan atau Payment Budget-nya.


(51)

k. Bila anggaran tersedia, maka hasil entry (Park & Post) akan menghasilkan satu nomor dokumen dari SAP (System Aplication Product).

l. Kemudian dibuatkan Surat Perintah Bayar dari SAP melalui proses F110 dan ZSPB (sesuai dengan bisnis proses SOA (Sarbanex Oxley Act) yang berlaku). m. Surat Perintah Bayar di paraf dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6. Verifikasi Perbendaharaan Invalid

Bila dalam proses verifikasi perbendaharaan ditemukan hal – hal yang masih tidak sesuai dengan ketentuan verifikasi perbendaharaan yang berlaku, maka petugas verifikasi perbendaharaan segera mengembalikan ke Unit Fungsional Logistik atau

user terkait, untuk melengkapi atau melakukan koreksi atas ketidaksesuaian atau kesalahan yang ada termasuk bila anggaran untuk akun – akun pada dokumen pembayaran yang dipertanggungkan tidak tersedia atau tidak mencukupi.

Sebagai bukti bahwa sudah dilakukan informasi (konfirmasi) koreksi hasil verifikasi perbendaharaan kepada Vendor/melalui Unit Fungsional Logistik dan atau

user terkait, maka harus dibuatkan Bukti/Form/Nota Konfirmasi sesuai dengan kebutuhan. Dari penjelasan prosedur diatas maka prosedur verifikasi formal lebih dapat dijelaskan melalui flowchart di bawah ini.


(52)

Verifikasi Dokumen Pembayaran

Unit Fungsional

Logistik FC Perpajakan FC Perbendaharaan

Vendor Pemeriksaan Pembayaran 1 1 Melakukan Identifikasi Membubuhkan tickmark Pembayaran 2 2 Malakukan Identifikasi, review,dan memeriksa

Faktur Pajak PPN

Membub uhkan tickmark sesuai Tidak Ya Pembayaran Pembayaran Bukti/Nota/ Form Konfirmasi Pembayaran Bukti/Nota/ Form Konfirmasi Bukti/Nota/ Form Konfirmasi 3 3 Memeriksa Ulang (secara scanning) Memeriksa kelengkapan untuk kontrak Membubu hkan tickmark SAP Entry SPB sesuai Ya Tidak Pembayaran Pembayaran Bukti/Nota/ Form Konfirmasi Bukti/Nota/ Form Konfirmasi Bukti/Nota/ Form Konfirmasi Penandatanganan Pembayaran Gambar 3.1


(53)

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Berdasarkan tinjauan penulis atas prosedur dan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk cabang plasa Ende, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Prosedur pengadaan barang dan atau jasa pada PT. Telkom cabang plasa Ende secara umum dilakukan secara sederhana dan praktis karena hanya merupakan cabang unit bisnis oleh karena itu pengadaan barang dan atau jasa hanya dilakukan apabila persediaan telah menipis dan menjadi tanggung jawab setiap divisi. Pengadaan barang dan atau jasa pada PT.Telkom Cabang Plasa Ende belum sepenuhnya dilakukan secara tepat sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang telah ditetapkan karena hanya sebagian dari prosedur yang benar-benar dilaksanakan seperti ketika kartu persedian menunjukan bahwa persedian telah menipis maka order pengadaan barang dilakukan hanya dilakukan by telepon tanpa disertai formulir order pengadaan (FOP) meskipun ketika barang tersebut diterima disertai bukti berupa dokumen yang menyertai aktivitas pengadaan barang dan atau jasa tersebut.

2. Pelaksanaan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa pada PT. Telkom cabang cabang Plasa Ende telah dilakukan secara tepat karena melibatkan beberapa fungsi, dikendalikan oleh orang yang berbeda dan dilaksanakan


(54)

secara terkomputerisasi sehingga potensi kemungkinan terjadinya kecurangan dapat diminimalis dan resiko finansial terhindarkan.

Fungsi-fungsi tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Vendor.

b. Unit Logistik Fungsional.

c. FC perpajakan.

d. FC perbendaharaan.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil dari kerja praktek yang telah dilaksanakan, penulis akan mengajukan saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi instansi yaitu: 1. Melihat sering terjadinya masalah berupa kekosongan persediaan yang

diakibatkan oleh ketidaktepatan dalam memprediksi persediaan maka manajemen waktu terhadap persediaan sangat diperlukan sehingga kegiatan operasional tidak terhambat.

2. Diharapkan kepada unit cabang Plasa Ende agar dalam pengadaan barang dan

atau jasa sebaiknya disertai dengan dokumen sehingga dapat terlaksanakan dengan cepat, transparan, tepat, dan akuntabel serta dapat mengurangi tingkat resiko finansial.


(55)

DATA PRIBADI

NAMA LENGKAP : MATILDE YENGE

TEMPAT/TANGGAL LAHIR : WATUMITE,26 APRIL 1990

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

AGAMA : KATOLIK

NAMA AYAH : WIHELMUS JAPRA

NAMA IBU : IRENE FRANSISKA SEDHO

ALAMAT : Jl. PH MUSTOFA NO 2 BANDUNG

DATA PENDIDIKAN

Pendidikan Formal :

1. SD NEGERI MALAARA [1998-2004]

2. SMPK INEMETE NANGAPANDA [2004-2007]

3. SMA NEGERI 1 ENDE [2007-2010]

4. UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM) [2010-2014]


(1)

41

d. Memeriksa Berita Acara Serah Terima-I (BAST-I) dan bandingkan dengan

ketentuan yang tercantum dalam kontrak atau surat perintah kerja.

e. Apabila pembayaran berdasarkan termin, dilakukan pemeriksaan Berita Acara Prestasi Phisik/Pelaksanaan dan dicantumkan jumlah yang harus dibayar.

f. Apabila berdasarkan ketentuan dipersyaratkan pekerjaan harus menggunakan Jaminan Pelaksanaan/Pemeliharaan, melakukan pemeriksaan jaminan tersebut (bukti setor, garansi bank, surety bond) dan bandingkan dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak atau surat perintah kerja.

g. Memeriksa surat konfirmasi dari bank atau lembaga penjamin yang

mengeluarkan jaminan yang dimaksud.

h. Apabila dalam kontrak dipersyaratkan barang dan atau jasa tersebut harus diasuransikan, dilakukan pemeriksaan bukti pembayaran polis dan masa asuransi serta cover asuransi sesuai dengan kontrak.

i. Bila verifikasi perbendaharaan telah selesai dan dianggap valid, tidak ditemukan hal –hal yang tidak sesuai dengan ketentuan perbendaharaan, maka petugas verifikasi perbendaharaan membubuhkan tickmark (√) pada kolom Check List

yang tersedia.

j. Selanjutnya dilakukan entry (Park & Post) ke dalam system yang tersedia (Aplikasi Keuangan dan atau SAP) melalui Transaction Code yang sudah ditentukan dalam SOP (Standard Operation Procedur), untuk memastikan ketersediaan anggaran baik Commitment dan atau Payment Budget-nya.


(2)

k. Bila anggaran tersedia, maka hasil entry (Park & Post) akan menghasilkan satu nomor dokumen dari SAP (System Aplication Product).

l. Kemudian dibuatkan Surat Perintah Bayar dari SAP melalui proses F110 dan ZSPB (sesuai dengan bisnis proses SOA (Sarbanex Oxley Act) yang berlaku). m. Surat Perintah Bayar di paraf dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6. Verifikasi Perbendaharaan Invalid

Bila dalam proses verifikasi perbendaharaan ditemukan hal – hal yang masih tidak sesuai dengan ketentuan verifikasi perbendaharaan yang berlaku, maka petugas verifikasi perbendaharaan segera mengembalikan ke Unit Fungsional Logistik atau

user terkait, untuk melengkapi atau melakukan koreksi atas ketidaksesuaian atau kesalahan yang ada termasuk bila anggaran untuk akun – akun pada dokumen pembayaran yang dipertanggungkan tidak tersedia atau tidak mencukupi.

Sebagai bukti bahwa sudah dilakukan informasi (konfirmasi) koreksi hasil verifikasi perbendaharaan kepada Vendor/melalui Unit Fungsional Logistik dan atau

user terkait, maka harus dibuatkan Bukti/Form/Nota Konfirmasi sesuai dengan kebutuhan. Dari penjelasan prosedur diatas maka prosedur verifikasi formal lebih dapat dijelaskan melalui flowchart di bawah ini.


(3)

43

Verifikasi Dokumen Pembayaran

Unit Fungsional

Logistik FC Perpajakan FC Perbendaharaan

Vendor Pemeriksaan Pembayaran 1 1 Melakukan Identifikasi Membubuhkan tickmark Pembayaran 2 2 Malakukan Identifikasi, review,dan memeriksa

Faktur Pajak PPN

Membub uhkan tickmark sesuai Tidak Ya Pembayaran Pembayaran Bukti/Nota/ Form Konfirmasi Pembayaran Bukti/Nota/ Form Konfirmasi Bukti/Nota/ Form Konfirmasi 3 3 Memeriksa Ulang (secara scanning) Memeriksa kelengkapan untuk kontrak Membubu hkan tickmark SAP Entry SPB sesuai Ya Tidak Pembayaran Pembayaran Bukti/Nota/ Form Konfirmasi Bukti/Nota/ Form Konfirmasi Bukti/Nota/ Form Konfirmasi Penandatanganan Pembayaran Gambar 3.1


(4)

44

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Berdasarkan tinjauan penulis atas prosedur dan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk cabang plasa Ende, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Prosedur pengadaan barang dan atau jasa pada PT. Telkom cabang plasa Ende secara umum dilakukan secara sederhana dan praktis karena hanya merupakan cabang unit bisnis oleh karena itu pengadaan barang dan atau jasa hanya dilakukan apabila persediaan telah menipis dan menjadi tanggung jawab setiap divisi. Pengadaan barang dan atau jasa pada PT.Telkom Cabang Plasa Ende belum sepenuhnya dilakukan secara tepat sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang telah ditetapkan karena hanya sebagian dari prosedur yang benar-benar dilaksanakan seperti ketika kartu persedian menunjukan bahwa persedian telah menipis maka order pengadaan barang dilakukan hanya dilakukan by telepon tanpa disertai formulir order pengadaan (FOP) meskipun ketika barang tersebut diterima disertai bukti berupa dokumen yang menyertai aktivitas pengadaan barang dan atau jasa tersebut.

2. Pelaksanaan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa pada PT. Telkom cabang cabang Plasa Ende telah dilakukan secara tepat karena melibatkan beberapa fungsi, dikendalikan oleh orang yang berbeda dan dilaksanakan


(5)

45

secara terkomputerisasi sehingga potensi kemungkinan terjadinya kecurangan dapat diminimalis dan resiko finansial terhindarkan.

Fungsi-fungsi tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Vendor.

b. Unit Logistik Fungsional.

c. FC perpajakan.

d. FC perbendaharaan.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil dari kerja praktek yang telah dilaksanakan, penulis akan mengajukan saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi instansi yaitu: 1. Melihat sering terjadinya masalah berupa kekosongan persediaan yang

diakibatkan oleh ketidaktepatan dalam memprediksi persediaan maka manajemen waktu terhadap persediaan sangat diperlukan sehingga kegiatan operasional tidak terhambat.

2. Diharapkan kepada unit cabang Plasa Ende agar dalam pengadaan barang dan

atau jasa sebaiknya disertai dengan dokumen sehingga dapat terlaksanakan dengan cepat, transparan, tepat, dan akuntabel serta dapat mengurangi tingkat resiko finansial.


(6)

DATA PRIBADI

NAMA LENGKAP : MATILDE YENGE

TEMPAT/TANGGAL LAHIR : WATUMITE,26 APRIL 1990

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

AGAMA : KATOLIK

NAMA AYAH : WIHELMUS JAPRA

NAMA IBU : IRENE FRANSISKA SEDHO

ALAMAT : Jl. PH MUSTOFA NO 2 BANDUNG

DATA PENDIDIKAN

Pendidikan Formal :

1. SD NEGERI MALAARA [1998-2004]

2. SMPK INEMETE NANGAPANDA [2004-2007]

3. SMA NEGERI 1 ENDE [2007-2010]

4. UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM) [2010-2014]

Pendidikan Informal :