Sistem Rantai Pasok Dengan Pendekatan Metode Supply Chain Management Di PT. Tanabe Indonesia
BIODATA PENULIS
1.
Data Pribadi
Nama
: Erlin Listiya Ningsih
NIM
: 10110672
Tempat, Tanggal Lahir : Purbalingga, 17 Juli 1993
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Babakan Cihapit RT 05 RW 07 No. 5
Kelurahan Pasirlayung Kecamatan Cibeunying
Kidul 40192
No. Telepon Ponsel
: 085721815324
: erlin.listiya@yahoo.com
2.
Riwayat Pendidikan
1998
–
2004
: SD Negeri Padasuka 3
2004
–
2007
: SMP Negeri 16 Bandung
2007
–
2010
: SMA Kartika Siliwangi I
2010
–
2015
: Universitas Komputer Indonesia
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam
keadaan sadar tanpa paksaan.
Bandung, Juli 2015
(2)
SISTEM RANTAI PASOK DENGAN PENDEKATAN METODE
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
DI PT. TANABE INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
ERLIN LISTIYA NINGSIH
10110672
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2015
(3)
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR SIMBOL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah... 3
1.5 Metodologi Penelitian ... 3
1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Tinjauan Perusahaan ... 7
2.1.1 Profil Perusahaan ... 7
(4)
vi
2.2 Landasan Teori ... 13
2.2.1 Sistem Informasi ... 13
2.2.2 Supply Chain Management (SCM) ... 13
2.2.3 Teori Peramalan (Forecasting) ... 22
2.2.3.1
Metode Single Exponential Smoothing ... 25
2.2.3.2
Metode Single Moving Average ... 26
2.2.4 Ketepatan Metode Peramalan ... 27
2.2.4.1
Mean Square Error (MSE) ... 27
2.2.4.2
Mean Absolute Deviation (MAD) ... 27
2.2.5 Manajemen Persediaan... 28
2.2.5.1
Metode Economic Order Quantity (EOQ) ... 29
2.2.5.2
Safety Stock ... 29
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 31
3.1 Analisis Sistem ... 31
3.1.1 Analisis Masalah ... 31
3.1.2 Analisis Yang Sedang Berjalan ... 31
3.1.2.1
Prosedur Pengecekan Persediaan Produk Obat di Gudang ... 32
3.1.2.2
Prosedur Pengiriman Produk ke Pasar Besar Farmasi (PBF) ... 34
3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 36
3.1.4 Analisis Supply Chain Management ... 37
3.1.4.1
Analisis Tahapan SCM Di PT. Tanabe Indonesia ... 39
3.1.4.2
Analisis Monitoring Persediaan Produk Obat ... 41
3.1.4.3
Analisis Peramalan Produk Obat ... 44
3.1.4.4
Analisis Distribusi Produk Obat... 47
(5)
vii
3.1.5.1
Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 50
3.1.5.2
Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 51
3.1.5.3
Analisis Pengguna /
User
... 52
3.1.5.4
Analisis Pengkodean ... 54
3.1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 57
3.1.6.1
Analisis Basis Data ... 57
3.1.6.2
Kamus Data ERD ... 58
3.1.6.3
Diagram Konteks ... 59
3.1.6.4
DFD (Data Flow Diagram) ... 60
3.1.6.4.1
DFD Level 1 ... 60
3.1.6.4.2
DFD Level 2 Proses 1 Login ... 62
3.1.6.4.3
DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Data Master ... 62
3.1.6.4.4
DFD Level 3 Proses 3.1 Pengolahan Data User ... 64
3.1.6.4.5
DFD Level 3 Proses 3.2 Pengolahan Data Produk ... 64
3.1.6.4.6
DFD Level 3 Proses 3.3 Pengolahan Data Customer ... 65
3.1.6.4.7
DFD Level 3 Proses 3.4 Pengolahan Data Transport ... 66
3.1.6.4.8
DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan Data Pemesanan ... 67
3.1.6.4.9
DFD Level 3 Proses 4.1 Pengolahan Data Pemesanan ... 68
3.1.6.4.10 DFD Level 3 Proses 4.2 Pengolahan Data Pemesanan ... 69
3.1.6.4.11 DFD Level 2 Proses 8 Pengolahan Data Distribusi ... 70
3.1.6.4.12 Spesifikasi Proses DFD ... 71
3.1.6.4.13 Kamus Data DFD ... 82
3.2 Perancangan Sistem ... 84
3.2.1 Diagram Relasi ... 84
(6)
viii
3.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 90
3.2.3.1
Perancangan Struktur Menu Admin ... 90
3.2.3.2
Perancangan Struktur Menu Kepala Bagian Gudang Obat ... 91
3.2.3.3
Perancangan Struktur Menu Manager Marketing ... 91
3.2.3.4
Perancangan Struktur Menu
Customer
... 92
3.2.4 Perancangan Antarmuka ... 93
3.3 Perancangan Prosedural ... 104
3.3.1 Prosedural Login ... 104
3.4.1 Prosedural Tambah Data ... 105
3.4.2 Prosedural Ubah Data ... 106
3.4.3 Prosedural Hapus Data ... 107
3.4.4 Prosedural Cari Data ... 108
3.4.5 Prosedural Peramalan ... 109
3.4.6 Prosedural Monitoring ... 110
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 113
4.1 Implementasi Sistem ... 113
4.1.1 Lingkungan Implementasi ... 113
4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 113
4.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 113
4.1.4 Implementasi Basis Data ... 114
4.1.5 Implementasi Antarmuka ... 118
4.2 Pengujian Sistem ... 120
4.2.1 Pengujian
Alpha
... 120
4.2.1.1
Pengujian Login ... 121
(7)
ix
4.2.1.3
Pengujian Data Produk ... 123
4.2.1.4
Pengujian Data Customer ... 125
4.2.1.5
Pengujian Data Transport ... 126
4.2.1.6
Pengujian Peramalan ... 127
4.2.1.7
Pengujian Monitoring Persediaan ... 128
4.2.1.8
Pengujian Laporan Persediaan ... 129
4.2.1.9
Pengujian Pemesanan ... 129
4.2.1.10 Kesimpulan Pengujian
Blackbox
... 130
4.2.2 Pengujian Beta ... 131
4.2.2.1
Hasil Pengujian Beta ... 131
4.2.2.2
Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 134
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN ... 135
5.1 Kesimpulan ... 135
5.2 Saran ... 135
(8)
137
DAFTAR PUSTAKA
[1]
HM, Jogiyanto Akt., MBA, Ph.D. 2001.
Analisis & disain sistem informasi
pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis,
Yogyakarta :
Andi.
[2]
H.M, Jogiyanto
.
1999.
Pengenalan Komputer : Dasar Ilmu Komputer,
Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan
. Yogyakarta :
Andi.
[3]
Lerbin R.Aritonga R. 2009.
Peramalan Bisnis
Edisi Kedua.Jakarta :
Ghalia Indonesia.
[4]
Makridakis, S, Wheelright, S.C,Mcgee,V.E. 1999.
Metoda dan Aplikasi
Peramalan
, Jakarta : Erlangga.
[5]
Pujawan, I Nyoman and Mahendrawati ER. 2010.
Supply Chain
Management Edisi Kedua
. Surabaya: Guna Widya.
[6]
Rangkuti, Freddy. 2000.
Manajemen Persediaan : Aplikasi di Bidang
Bisnis
. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
(9)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
1Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
SISTEM RANTAI PASOK DENGAN PENDEKATAN
METODE SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
DI PT. TANABE INDONESIA
Erlin Listiya Ningsih
Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung
E-mail : erlin.listiya@yahoo.co.id
ABSTRAK
PT. Tanabe Indonesia merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang farmasi. Produk yang dihasilkan oleh PT. Tanabe Indonesia berupa obat-obatan yang berbentuk tablet. Produk obat-obatan yang dihasilkan tersebut kemudian didistribusikan ke Pedagang Besar Farmasi yang telah bekerja sama dengan PT. Tanabe Indonesia tersebut sebelum produk obat-obatan tersebut beredar di kalangan masyarakat. PT. Tanabe Indonesia sering mendapat kendala menentukan persediaan obat yang harus disediakan agar memenuhi kebutuhan distribusi. Hal itu berpengaruh
kepada distribusi obat yang mengalami
keterlambatan.
Berdasarkan permasalahan di atas untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membangun sistem rantai pasok dengan pendekatan metode supply chain management di PT. Tanabe Indonesia. Tujuannya adalah untuk menjaga agar persediaan produk obat yang tersedia memenuhi kebutuhan distribusi sehingga tidak menimbulkan keterlambatan distribusi dan untuk memudahkan pihak PT. Tanabe Indonesia dalam menentukan jumlah persediaan produk obat untuk distribusi.
Metode peramalan yang digunakan adalah single
exponential smoothing. Peramalan pemesanan obat menggunakan data pemesanan obat dari Pasar Besar Farmasi. Perhitungan dalam menentukan jumlah persediaan obat menggunakan Safety Stock.
Berdasarkan hasil pengujian dapat
disimpulkan bahwa sistem yang dibangun belum dapat memenuhi seluruh tujuan dalam penelitian ini. Maka dari itu sistem yang dibangun belum dapat membantu PT. Tanabe Indonesia dalam menjaga agar persediaan produk obat yang tersedia
memenuhi kebutuhan distribusi dan untuk
memudahkan pihak PT. Tanabe Indonesia dalam menentukan jumlah persediaan produk obat untuk distribusi.
Kata Kunci : Supply Chain Management, Single
Exponential Smoothing, Safety Stock..
1.
PENDAHULUAN
PT. Tanabe Indonesia merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang farmasi. Produk yang dihasilkan oleh PT. Tanabe Indonesia berupa obat-obatan yang berbentuk tablet. Produk obat-obatan yang dihasilkan tersebut kemudian didistribusikan ke Pedagang Besar Farmasi yang telah bekerja sama dengan PT. Tanabe Indonesia tersebut sebelum produk obat-obatan tersebut beredar di kalangan masyarakat. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang Pedagang Besar Farmasi, yang dimaksud dengan pedagang besar farmasi adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pihak PT. Tanabe Indonesia, dalam
memproduksi obat PT. Tanabe Indonesia
menggunakan sistem make to stock dan PT. Tanabe Indonesia sering mendapat kendala menentukan persediaan obat yang harus disediakan agar memenuhi kebutuhan distribusi. Jika persediaan obat terlalu sedikit, dapat menyebabkan kurangnya
persediaan sehingga tidak dapat memenuhi
kebutuhan distribusi. Selain itu perusahaan juga sulit dalam menentukan persediaan produk obat karena permintaan obat dari pelanggan tidak pasti.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan
menggunakan sistem Supply Chain Management, dimana PT. Tanabe Indonesia dapat bekerja sama dengan mitra bisnisnya karena fungsi Supply Chain
Management itu sendiri adalah untuk
mengintegrasikan proses-proses bisnis mulai dari pemasok bahan baku yaitu para supplier sampai ke pengguna akhir yaitu pelanggan berupa produk. Tujuannya adalah agar manajemen aliran produk obat dan aliran informasi yang ada di perusahaan mulai dari penerimaan pemesanan dari pelanggan sampai pengiriman produk obat kepada pelanggan akan menciptakan sinkronisasi dan konsistensi. Pendekatan metode supply chain management digunakan dalam penelitian ini karena supply chain
(10)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
2Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
management mengelola aliran data, informasi danproduk sehingga jika persediaan sesuai dengan kebutuhan, maka aliran pada rantai pasok akan dapat berjalan sesuai dengan keinginan.
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah:
1.Menjaga agar persediaan produk obat yang tersedia memenuhi kebutuhan distribusi sehingga tidak menimbulkan keterlambatan dalam proses distribusi.
2.Memudahkan pihak PT. Tanabe Indonesia
dalam menentukan jumlah persediaan produk obat untuk distribusi.
1.1 Landasan Teori
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang merupakan kombinasi dari komponen-komponen di dalam suatu organisasi yang ditujukan untuk
menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan yang cerdik. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka sistem ini akan
menggunakan metode Supply Chain Management
dalam membantu proses distribusi produk.
1.1.1 Supply Chain Management
Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan
baku, memproduksi barang, maupun
mengirimkannya ke pemakai akhir. Sedangkan
supply chain management adalah metode untuk mengelola aliran produk, informasi dan uang secara terintegrasi yang melibatkan pihak-pihak dari hulu ke hilir. Supply chain management didasari dengan kerja sama antara elemen-elemen yang terdapat pada
supply chain dalam mencapai tujuannya. Selain itu, transparansi informasi baik di dalam internal perusahaan maupun dengan pihak-pihak di luar perusahaan di sepanjang supply chain merupakan prinsip penting di dalam supply chain management. SCM yang baik dapat meningkatkan kemampuan bersaing bagi supply chain secara keseluruhan, tetapi tidak menyebabkan satu pihak berkorban dalam jangka panjang.
Pada suatu supply chain biasanya ada tiga macam aliran yang harus dikelola. Pertama adalah aliran barang yang mengalir dari hulu (upstream) ke hilir (downstream). Contohnya adalah bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik. Setelah produk selesai diproduksi, mereka dikirim ke distributor, lalu ke pengecer atau retailer, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua adalah aliran uang atau sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu. Yang ketiga adalah aliran informasi yang dapat terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya.
1.1.2 Komponen dalam SCM
Terdapat tiga macam komponen dalam
supply chain yaitu :
1.Rantai Persediaan Hulu (Upstream Supply
Chain)
Bagian hulu dari supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (dapat berupa manufaktur, assembler, dan atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada para penyalur mereka (penyalur second-tier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material. Di dalam rantai persediaan
hulu, aktivitas yang utama adalah
pengadaan.
2.Manajemen Rantai Persediaan Internal
(Internal Supply Chain Management) Bagian internal dari supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari hilir ke hulu. Di dalam manajemen rantai persediaan internal, perhatian utamanya antara lain produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan. [5] 3.Rantai Persediaan Hilir (Downstream Supply
Chain)
Hilir dari supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam rantai persediaan hilir, perhatian utamanya diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi dan pelayanan.
1.1.3 Strategi SCM
Pada supply chain terdapat tiga jenis strategi yaitu strategi push, strategi pull dan push-pull strategi.
1.Push-based supply chain
Dalam strategi push-based supply chain,
keputusan produksi dan pengiriman adalah didasarkan pada peramalan jangka panjang. Peramalan permintaan diterima dari gudang oleh retail. Oleh karenanya, penggunaan
strategi push-based supply chain, untuk merespon perubahan dari permintaan pasar tergantung dari informasi retail atau gudang. Dalam kondisi ini permintaan yang tidak pasti antara permintaan gudang ke pabrik dengan permintaan riil oleh konsumen akan
menyebabkan bullwhip efek. Peningkatan
perubahan permintaan dikarenakan :
a. Jumlah persediaan barang yang
berlebihan dari semestinya yang
memerlukan biaya penyimpanan
cukup besar
b. Perubahan kapasitas pada produksi
semakin besar
c. Tingkat layanan yang kurang diterima
oleh konsumen
d. Produk menjadi kedaluwarsa dalam
arti ketinggalan atau kuno
Secara khusus, efek bullwhip akan
(11)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
3Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
karena lebih sulit dalam perencanaan danpengelolaan. Untuk lebih cepatnya proses yang demikian itu tidak bisa diselesaikan hanya melalui pembagian kapasitas produk. Dalam strategi push-based supply chain ini, sering kali didapatkan peningkatan biaya transportasi, persediaan barang dalam jumlah yang besar, sehingga produksi menjadi
mahal, dalam kondisi yang demikian
perusahaan dianjurkan segera merubah
strategi yang digunakan. 2.Pull-based supply chain
Dalam pull-based supply chain, produksi dan barang yang dikirimkan terjadi koordinasi dari peramalan permintaan barang oleh pelanggan. Hal ini dimungkinkan karena adanya aliran informasi dari permintaan pelanggan. Yaitu pelanggan bisa langsung
menghubungi perusahaan dalam hal
permintaan barang tidak perlu harus melewati retail atau gudang terlebih dahulu. Sistem
pull inidijalankan sejak produsen menyadari beberapa hal :
a. Mengantisipasi penurunan permintaan
dari pelanggan
b. Penurunan persediaan diretailer sejak
tingkat penyimpanan meningkat
c. Adanya perubahan pada sistem di
bagian produksi
d. Penurunan persediaan karena
pengurangan volume produksi
Di dalam sistem pull-based supply chain, bisa kita lihat adanya pengurangan yang cukup berarti pada tingkat persediaan, menambah kemampuan dalam mengelola
sumberdaya dan mengurangi sistem
pembayaran ketika dibandingkan dengan strategi sistem push-based. Namun sistem
pull based ini juga memiliki resiko yaitu apabila pemenuhan barang dalam tempo yang terlalu lama, maka konsumen akan mengalihkan permintaan kepada produsen lainnya.
3.Push-pull supply chain
Dalam strategi push-pull supply chain ada beberapa tahapan dalam aplikasinya dan diantara tahapan tersebut adalah push-based, dan selanjutnya dengan strategi pull-based system. Penggabungan kedua strategi ini dikenal dengan kondisi push-pull strategi. Pemahaman lebih mendalam dimulai dari pengadaan material yaitu dimulai dari
perencanaan dan pengiriman kepada
pelanggan dalam rentang waktu yang lama. Strategi push-pull diterapkan jika kondisi pengiriman kebeberapa tempat dengan lokasi yang berbeda dengan jarak yang jauh.
1.1.4 Teori Peramalan
Peramalan adalah proses untuk
memperkirakan beberapa kebutuhan di masa mendatang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran
kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Tujuan utama dari peramalan adalah untuk meramalkan permintaan di masa mendatang sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang sebenarnya. Tujuan peramalan berdasarkan dimensi waktu dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Peramalan Jangka Panjang
Lama peramalan jangka panjang umumnya 5 sampai 20 tahun. Perencanaan ini digunakan untuk perencanaan produksi dan perencanaan sumber daya.
2. Peramalan Jangka Menengah
Lama peramalan jangka menengah
biasanya bersifat bulanan atau kuartal. Umumnya digunakan untuk menentukan perhitungan aliran kas dan penentuan anggaran.
3. Peramalan Jangka Pendek
Lama peramalan jangka pendek biasanya bersifat harian atau mingguan. Peramalan ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam kaitannya dengan penjadwalan tenaga kerja, bahan baku, mesin dan sumber daya.
Metode peramalan dapat dibedakan berdasarkan sifat pengguna dan sifat ramalan. Apabila dilihat berdasarkan sifat penggunanya, metode peramalan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Peramalan bersifat subjektif, yaitu
peramalan yang didasarkan pada intuisi atau perasaan pengguna. Sudut pandang, sifat dan karakteristik pengguna peramalan sangat mempengaruhi baik atau tidaknya hasil peramalan yang diperoleh.
b. Peramalan bersifat objektif, yaitu
peramalan yang didasarkan atas data masa lalu yang dapat dikumpulkan. Penggunaan metode ini dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik perhitungan tertentu yang dilanjutkan dengan analisa hasil peramalan. Sedangkan jika dilihat berdasarkan sifat ramalannya, maka metode peramalan dibagi menjadi dua yaitu metode peramalan kualitatif dan metode peramalan kuantitatif. Metode peramalan kualitatif
merupakan metode peramalan yang dalam
perhitungannya tidak menggunakan perhitungan
secara matematis tetapi didasarkan pada
pertimbangan akal sehat dan pengalaman yang umumnya bersifat subjektif. Beberapa metode yang termasuk ke dalam metode peramalan kualitatif
diantaranya adalah metode delphi, dugaan
manajemen, riset pasar, metode kelompok
(12)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
4Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Metode peramalan kuantitatif merupakan
metode peramalan yang dalam perhitungannya
menggunakan perhitungan secara matematis.
Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat informasi masa lalu dan informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data dimana data tersebut dapat diasumsikan sebagai pola yang akan berlanjut di masa yang akan datang. Metode peramalan kuantitatif dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Metode peramalan yang didasarkan atas
penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang merupakan deret waktu.
2. Metode peramalan yang didasarkan atas
penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya, yang bukan waktu yang disebut metode korelasi atau sebab akibat (causal method).
1.1.5 Metode Single Exponential Smoothing
Metode penghalusan eksponensial
(Exponential Smoothing) adalah salah satu bagian dari metode deret waktu berkala. Teknik Single Exponential Smoothing dapat diartikan brdasarkan tahapan perhitungannya, dimana nilai data ramalan pada periode t+1 merupakan nilai aktual pada periode t ditambah dengan penyesuaian yang berasal dari kesalahan nilai peramalan yang terjadi pada periode t. Perhitungan peramalan dilakukan dengan menggunakan persamaan(2.1).
...(2.1) Keterangan :
= Data permintaan periode t = faktor/konstanta pemulusan
= Peramalan untuk periode t
Nilai konstanta pemulusan dipilih di antara 0 dan 1 karena berlaku 0 < α < 1. Apabila pola historis dari data aktual permintaan sangat bergejolak atau tidak stabil dari waktu ke waktu, nilai α yang dipilih adalah yang mendekati 1. Pola historis dari data aktual permintaan tidak berfluktuasi atau relatif stabil dari waktu ke waktu, α yang dipilih adalah yang nilainya mendekati nol.
1.1.6 Mean Square Error
Forecast error yang digunakan dalam perhitungan
untuk meguji hasil peramalan adalah Mean Absolute
Error (MSE). MSE adalah rata-rata dari kesalahan
forecasting dikuadratkan. Nilai MSE dapat dicari dengan menggunakan persamaan (2.2).
...(2.2) Keterangan:
= Data aktual pada periode t
= Data ramalan dihitung dari model yang digunakan pada periode t
= Banyak data hasil ramalan
1.1.7 Mean Absolute Deviation
Mean Absolute Deviation (MAD) merupakan rata – rata nilai absolut dari kesalahan ramalan, dengan menghiraukan tanda positif serta negatifnya. MAD ini dapat dilihat pada persamaan 2.3 dibawah ini :
...(2.3)
Dimana : MAD = nilai mean absolute
deviation
∑ = Jumlah seluruh periode
Xt = Data pengamatan periode t
Ft = ramalan periode t
n = jumlah data
1.1.8 Safety Stock
Safety stock berfungsi sebagai perlindungan terhadap ketidakpastian permintaan atau pasokan. Perusahaan
biasanya menyimpan lebih banyak yang
diperkirakan dibutuhkan selama periode tertentu agar kebutuhan yang lebih banyak dapat terpenuhi
tanpa harus menunggu. Perhitungan safety stock
dapat dilihat dalam persamaan(2.4).
Safety Stock= (jumlah pengeluaran barang/jumlah hari dalam bulan xL)...(2.4) Keterangan :
L= Waktu tunggu pengiriman(Lead Time).
2.
ISI PENELITIAN
2.1 Analisis Tahapan SCM
PT. Tanabe Indonesia berhubungan dengan
supplier sebagai pemasok bahan baku dan Pasar Besar Farmasi (PBF) sebagai distributor produk obat. Pada penelitian ini diketahui bahwa PT.
Tanabe Indonesia menggunakan strategi make to
stock sehingga perusahaan memproduksi produk obat sebelum terjadi pesanan dari Pasar Besar Farmasi (PBF). Dalam lingkup penelitian ini PT. Tanabe Indonesia melakukan monitoring persediaan produk obat di gudang PT. Tanabe Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan ketersediaan produk obat yang akan didistribusikan. Tahapan monitoring persediaan untuk digudang PT. Tanabe Indonesia yaitu menggunakan metode Safety stok
untuk mengetahui batas aman produk obat yang harus tersedia digudang PT. Tanabe Indonesia.
Tahapan yang dilakukan selanjutnya adalah
peramalan permintaan produk obat periode
selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pesanan yang akan dilakukan oleh Pasar Besar Farmasi sebagai pelanggan sehingga pesanan obat dapat terpenuhi. Selain itu, terdapat pula proses monitoring terhadap distribusi obat. Tahapan pada monitoring pada proses distribusi, yaitu melakukan monitoring terhadap status distribusi produk obat. Status distribusi ini dilakukan untuk mengetahui apakah produk obat telah dikirim atau dalam proses pengiriman.
(13)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
5Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Maka dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa tahapan-tahapan SCM yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1.Tahapan monitoring persediaan produk obat
Tahap ini merupakan tahap monitoring persediaan produk obat yang tersedia apakah memenuhi batas aman persediaan atau tidak. Hal ini dilakukan sehingga dapat diketahui jika persediaan produk obat dapat
memenuhi kebutuhan distribusi obat
kepada Pasar Besar Farmasi. Monitoring
persediaan produk jadi menggunakan
metode safety stock.
2.Tahapan peramalan produk obat
Tahap ini merupakan tahapan untuk meramalkan pesanan dari Pasar Besar Farmasi yang akan terjadi pada periode selanjutnya. Hal ini dilakukan sehingga dapat mengantisipasi pesanan yang akan terjadi. Tahapan peramalan produk obat
menggunakan metode Single Exponential
Smoothing.
3.Tahapan distribusi produk obat
Tahap distribusi merupakan tahap
pengiriman produk obat dari PT. Tanabe Indonesia kepada Pasar Besar Farmasi (PBF). Dalam tahap ini terdapat proses
monitoring terhadap distribusi obat.
Tahapan pada monitoring pada proses distribusi, yaitu melakukan monitoring terhadap status distribusi produk jadi. Status distribusi ini dilakukan untuk mengetahui apakah produk jadi telah dikirim atau dalam proses pengiriman, waktu pengiriman, petugas yang melakukan pengiriman, dan kendaraan yang digunakan dalam melakukan pengiriman.
2.2 Pembahasan
2.2.1 Entitas Relationship Diagram (ERD)
ERD sistem rantai pasok dengan pendekatan metode supply chain management pada PT. Tanabe Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1
.
Gambar 1 Entity Relationship Diagram
2.2.2 Diagram Konteks
Hakekatnya sistem mempunyai keterkaitan dengan sejumalh entitas, baik itu keterkaitan dengan entitas luar sistem maupun keterkaitan dengan entitas dalam sistem. Hubungan antara entitias dengan sistem digambarkan dengan Diagram Konteks. Adapun Diagram Konteks pada Sistem Rantai Pasok PT. Tanabe Indonesia dapat dilihat pada gambar 2.
(14)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
6Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
2.2.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD Level 1 Sistem rantai pasok dapat dilihat pada Gambar 3. Proses yang terdapat pada DFD Level 1 sistem rantai pasok adalah proses login, proses pengolahan data master, pengolahan data
pemesanan, proses pengolahan peramalan,
monitoring persediaan, proses pengolahan laporan persediaan, dan proses pengolahan data verifikasi.
1 Login 2 Lupa Password 3 Pengolahan Data Master 4 Pengolahan Data Pemesanan 5 Peramalan 6 Monitoring Persediaan 7 Pengolahan Data Persediaan 9 Pengolahan Data Verifikasi Admin Customer Kepala Gudang Manager Marketing Mail Server Data login admin
Info login admin Info login customer
Data login customer Info login kepala gudang Data login kepala gudang Info login manager pembelian Data login manager pembelian
Username, email Info Lupa Password
Data Lupa Password Info Lupa Password
Data Lupa Password
Info Lupa Password Data Lupa Password
Info Lupa Password Data Lupa Password
8 Pengolahan Data Distribusi Tb_ user Tb_Customer Tb_produk Tb_pemesanan Tb_Detail_pemesanan Tb_peramalan Tb_distribusi Tb_transport Data user yang akan ditambah
Data user yang akan diubah Data produk yang akan ditambah
Data produk yang akan diubah Data customer yang akan ditambah
Data customer yang akan diubah Data transport yang akan ditambah Data transport yang akan diubah Info user yang ditambah
Info user yang diubah Info produk yang ditambah
Info produk yang diubah Info customer yang ditambah
Info customer yang diubah Info transport yang ditambah Info transport yang diubah
Data pemesanan yang akan ditambah Data pemesanan yang akan diubah Data detail pemesanan Info pemesanan yang ditambah Info pemesanan yang diubah Info detail pemesanan Data daftar pemesanan
Info daftar pemesanan Data perhitungan peramalan
Info perhitungan peramalan
Data monitoring persediaan Info monitoring persediaan
Data laporan persediaan barang Info laporan persediaan barang
Data distribusi yang akan ditambah Data distribusi yang akan diubah Info distribusi yang akan ditambah Info distribusi yang akan diubah
Data verifikasi pemesanan yang akan diubah
Info verifikasi pemesanan yang akan diubah Data Admin Data Admin Data Customer Data Customer Data Produk Data Produk Data Transport Data Transport Data Pemesanan Data Pemesanan Data Detail Pemesanan Data Detail Pemesanan
Data Distribusi Data Distribusi Data Produk Data Produk Data Produk Data Produk Data Verifikasi Data Verifikasi
Data login berhasil Data login berhasil Data login berhasil Data login berhasil Data login berhasil
Data login berhasil Data login berhasil
Data perhitungan peramalan
Data perhitungan peramalan
Gambar 3 DFD Level 1 2.2.4 Diagram Relasi
Dalam merancang basis data, model data yang akan digunakan adalah Entity Relationship Diagram (ERD) dapat dilihat pada gambar 4.
tb_User PK nik nama username password status_aktif hak_akses tb_Pemesanan PK id_pemesanan tgl_pesan tgl_kirim status FK1 id_customer tb_Peramalan PK id_peramalan tgl_ramal qty_ramal FK1 id_produk FK2 nik tb_produk PK id_produk nama_produk jenis qty tgl_kadaluarsa safetystock FK1 id_jenis_produk tb_Detail_pemesanan PK id_detail_pemesanan qty FK1 id_pemesanan FK2 id_produk Tb_distribusi PK id_distribusi tgl_distribusi tgl_diterima FK1 id_transport FK2 id_pemesanan Tb_transport PK id_transport nama_supir jenis_kendaraan tb_jenis_produk PK id_jenis_produk nama_jenis_produk tb_customer PK id_customer nama_customer alamat telepon
Gambar 4 Diagram Relasi
2.2.5 Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka dibuat untuk
menggambarkan tampilan program yang akan digunakan oleh user untuk berinteraksi dengan sistem yang dibuat. Perancangan dibuat berdasarkan tampilan antarmuka baik input maupun output yang akan dihasilkan saat aplikasi diimplementasikan.
Gambar 5 Perancangan Antarmuka Login
Gambar 6 Perancangan Antarmuka Admin
(15)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
7Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Gambar 8 Perancangan Antarmuka Monitoring Peramalan
Gambar 9 Perancangan Antarmuka Distribusi
Gambar 10 Perancangan Antarmuka Pemesanan
Gambar 11 Perancangan Antarmuka Verifikasi
2.3 Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka dari sistem yang dibangun diperlihatkan pada Gambar 12 sampai Gambar 15.
Gambar 12 Implementasi Antarmuka Admin
Gambar 13 Implementasi Antarmuka Kepala Gudang
(16)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
8Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Gambar 1 Implementasi Antarmuka Customer
Gambar 2 Implementasi Antarmuka Manager Marketing
3.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari semua proses yang telah dilakukan dalam membangun sistem rantai pasok ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem rantai pasok yang dibangun belum
memudahkan pihak PT. Tanabe Indonesia dalam menjaga persediaan produk obat yang harus tersedia di gudang obat agar dapat memenuhi distribusi karena terdapat proses-proses dalam sistem yang tidak berhasil dilakukan.
2. Sistem rantai pasok yang dibangun belum
memudahkan PT. Tanabe Indonesia dalam menentukan jumlah persediaan produk obat untuk memenuhi distribusi karena terdapat proses-proses dalam sistem yang tidak berhasil dilakukan.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah
diuraikan, diharapkan sistem rantai pasok di PT. Tanabe Indonesia ini dapat dikembangkan lebih jauh, sehingga sistem dapat menyempurnakan sistem
yang dibangun. Pengembangan sistem diharapkan dapat melakukan proses-proses yang belum dapat dilakukan dalam penelitian ini sehingga dapat memudahkan pihak PT. Tanabe Indonesia dalam menjaga dan menentukan persediaan produk obat yang harus tersedia di gudang obat agar dapat memenuhi distribusi.
4.
DAFTAR PUSTAKA
[1] HM, Jogiyanto Akt., MBA, Ph.D. 2001.
Analisis & disain sistem informasi pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Yogyakarta : Andi.
[2] H.M, Jogiyanto. 1999. Pengenalan
Komputer : Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan. Yogyakarta : Andi.
[3] Lerbin R.Aritonga R. 2009. Peramalan
Bisnis Edisi Kedua.Jakarta : Ghalia Indonesia.
[4] Makridakis, S, Wheelright, S.C,Mcgee,V.E.
1999. Metoda dan Aplikasi Peramalan,
Jakarta : Erlangga.
[5] Pujawan, I Nyoman and Mahendrawati ER.
2010. Supply Chain Management Edisi
Kedua. Surabaya: Guna Widya.
[6] Rangkuti, Freddy. 2000. Manajemen
Persediaan : Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
(17)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
1Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
SUPPLY CHAIN SYSTEM BY APPROACHING SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT METHOD IN PT. TANABE INDONESIA
Erlin Listiya Ningsih
Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung
E-mail : erlin.listiya@yahoo.co.id
ABSTRACK
PT. Tanabe Indonesia is one of the
manufacturing company engaged in the
pharmaceutical field. Products produced by PT. Tanabe Indonesia in the form of drugs in tablet form. Products produced drugs are then distributed to the pharmaceutical wholesaler which has been working with PT. Tanabe Indonesia before medicinal products are circulated in the community. PT. Tanabe Indonesia often have constraints determines the supply of drugs to be provided in order to meet the distribution needs. It affects the distribution of a drug that has been delayed.
Based on the above problems to overcome this problem is to build a supply chain system approach to supply chain management method in PT. Tanabe Indonesia. The goal is to keep the supply of medicinal products available to meet the needs of distribution that does not cause delays in distribution and to facilitate the PT. Tanabe Indonesia in determining the amount of supply of medicinal products for distribution. Forecasting method used is
single exponential smoothing. Forecasting
reservations drug use data ordering drugs from
pharmaceutical wholesaler. Calculation in
determining the amount of drug supply using Safety Stock.
Based on the test results it can be concluded that the system has not been able to meet all the objectives in this study. Thus the system built can not help PT. Tanabe Indonesia in keeping the supply of medicinal products available to meet the needs of distribution and to facilitate the PT. Tanabe Indonesia in determining the amount of supply of
medicinal products for distribution.
Keywords: Supply Chain Management, Single Exponential Smoothing, Safety Stock .
1.
INTRODUCTION
PT. Tanabe Indonesia is one of the
manufacturing company engaged in the
pharmaceutical field. Products produced by PT. Tanabe Indonesia in the form of drugs in tablet form. Products produced drugs are then distributed
to the pharmaceutical wholesaler which has been working with PT. Tanabe Indonesia before medicinal products are circulated in the community. According to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 1148 / Menkes / Per / VI / 2011 on the pharmaceutical wholesaler, is a pharmaceutical wholesaler is a company is a legal entity which has the license for the procurement, storage, distribution of drugs and / or drug ingredients in large quantities in accordance with legislation.
Based on observations and interviews with the PT. Tanabe Indonesia, in producing the drug PT. Tanabe Indonesia using the system make to stock and PT. Tanabe Indonesia often have constraints determines the supply of drugs to be provided in order to meet the distribution needs. If the drug supply is too little, can lead to a lack of supply that can not meet the needs of the distribution. In addition the company is also difficult to determine supply medicinal products because of customer demand for drugs is uncertain. Those problems can be overcome by using a system of Supply Chain Management, where PT. Tanabe Indonesia can cooperate with business partners for Supply Chain Management function itself is to integrate business processes ranging from raw material suppliers are suppliers to the end users ie subscribers in the form of products. The aim is that the drug product flow management and flow of information in companies ranging from booking receipts from customers through the delivery of medicinal products to customers will create the synchronization and consistency. Approach to supply chain management method used in this study because of supply chain management to manage the flow of data, information and products so that if the inventory as needed, then the flow in the supply chain will be able to run in accordance with the wishes.
The objectives to be achieved from this research are:
1.Keep inventory of drug products available to meet the needs of distribution that does not cause delays in the distribution process. 2.Make it easy for the PT. Tanabe Indonesia in
determining the amount of supply of medicinal products for distribution.
(18)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
2Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
The information system is a system that is acombination of components in an organization that is intended to provide an information base for decision making astute. Based on the existing problems, the system will use a method of Supply Chain Management in assisting the process of product distribution.
1.1.1 Supply Chain Management
Supply chain is a network of companies involved in supplying raw materials, produce goods, and deliver it to end users. While supply chain management is a method to manage the flow of products, information and money in an integrated manner involving parties from upstream to
downstream. Supply chain management is based on the cooperation between the elements contained in the supply chain to achieve its goals. In addition, the transparency of information both within internal company or with parties outside the company along the supply chain is an important principle in the supply chain management. Good SCM can enhance the ability to compete for the overall supply chain, but does not cause the party to sacrifice the long term.
At a supply chain there are usually three kinds of streams that must be managed. The first is the flow of goods flowing from upstream (upstream) to downstream (downstream). Examples are raw materials delivered from the supplier to the factory. After the finished products are produced, they are shipped to a distributor, then to a retailer or retailer, then to the end user. The second is the flow of money or the like which flows from downstream to upstream. The third is the flow of information that may occur from upstream to downstream or vice versa.
1.1.2 Components in SCM
There are three kinds of components in the supply chain, namely:
1.Upstream Supply Chain (Upstream Supply
Chain)
The upstream part of the supply chain covers the activities of a manufacturing company with the distribution (either manufacturing, assembler, and or both) and connect them to their dealers (dealer second-tier). Relationship suppliers can be extended to multiple strata, all the way from the original material. In the upstream supply chain, whose main activity is procurement.
2.Internal Supply Chain Management (Internal
Supply Chain Management)
The internal parts of the supply chain includes all the work of putting the goods into the warehouse which is used to transform input from downstream to upstream. In the internal supply chain management, his main concern, among
others, production, manufacturing, and inventory control.
3.Downstream Supply Chain (Downstream
Supply Chain)
Downstream of the supply chain includes all activities involving the delivery of products to end customers. In the downstream supply chain, the main attention is directed to the distribution, warehousing, transportation and services
1.1.3 SCM Strategy
In the supply chain there are three types of strategies that push strategy, a strategy pull and push-pull strategy.
1.Push-based supply chain
In the push-based strategy supply chain, production and delivery decisions are based on long-term forecasting. Forecasting a request is received from the retail warehouse. Therefore, the use of push-based strategy supply chain, to respond to changes of market demand depends on the information retail or warehouse. In this condition uncertain demand between the warehouse request to the plant with real demand by consumers will cause the bullwhip effect. Increased demand changes
due to:
a. Excessive amount of inventory that should require sizeable storage costs b. Changes in production capacity greater c. The level of service is less accepted by consumers
d. Product becomes obsolete or
old-fashioned in the sense that miss
In particular, the bullwhip effect will lead to inefficiencies in the utilities, because it is more difficult in planning and management. For more rapid process so it can not be solved only through the distribution capacity of the product. In the push-based strategy this supply chain, often obtained an increase in transportation costs, inventory of goods in large quantities, so the production becomes expensive, in such circumstances the company recommended to immediately change the strategy used. 2.Pull-based supply chain
In the pull-based supply chain, production and goods delivered occurs coordination of forecasting the demand for goods by the customer. This is possible because of the
flow of information from customer
demand. Customers can directly contact the company in terms of demand for goods does not necessarily have to pass through a retail or warehouse first. Pull system is run since manufacturers realized a few things:
(19)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
3Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
a. Anticipating a drop in demand fromcustomers
b. Diretailer inventories decline since
increased storage levels
c. Changes in the system in production d. A decrease in inventories due to the
reduction in production volume
The pull-based system supply chain, we can see a significant reduction in inventory levels, adds the ability to manage resources and reduce the payment system when
compared with push-based systems
strategy. However, the pull-based system is also a risk that if the fulfillment of goods in tempo that is too long, then the consumer will shift demand to other manufacturers. 3.Push-pull supply chain
In the push-pull strategy supply chain there are several stages in its application and among these stages are push-based, and subsequently with a pull strategy-based system. Merging the two strategies is known as the push-pull strategy condition. Deeper understanding starting from the procurement of materials which starts from planning and delivery to customers in a long time span. Push-pull strategy is applied if the condition of delivery to several places in different locations with long distances.
1.1.4 Forecasting Theory
Forecasting is the process of
estimating some of the needs in the future include the need to measure the quantity, quality, time and location are needed in order to meet the demand for goods and services. The main purpose of forecasting is to predict future demand in order to obtain a close approximation the actual situation. The purpose of forecasting is based on a time dimension can be divided into three parts:
1. Long-Term Forecasting
Older long-term forecasting is
generally 5 to 20 years. Planning is used for production planning and resource planning.
2. Medium-Term Forecasting
Medium-long term forecasting is
usually monthly or quarterly.
Commonly used to determine the cash flow calculations and budgeting.
3. Short-Term Forecasting
Long short-term forecasting is usually daily or weekly. Forecasting is used to take decisions in relation to the
scheduling of labor, raw materials, machinery and resources.
Forecasting methods can be distinguished based on user characteristics and properties of the forecast. When viewed by its nature, forecasting methods can be divided into two, namely:
a. Forecasting is subjective, that forecasting is based on intuition or feelings of the user. Point of view, the nature and characteristics of users forecasting greatly affect whether or not the forecasting results obtained. b. Forecasting is objective, namely forecasting
based on past data that can be collected. The use of this method is done by using the techniques specific calculations, followed by analysis of forecasting results.
Meanwhile, if viewed by the nature of his predictions, the forecasting method is divided into two forecasting methods qualitative and quantitative forecasting methods. Qualitative forecasting method is a method of forecasting that the calculation does not use mathematical calculations but is based on considerations of common sense and experience are generally subjective. Some methods are included in the qualitative forecasting methods include the Delphi method, the alleged management, market research, structured group methods, and historical analogies.
Quantitative forecasting method is a method of
forecasting that in its calculations using
mathematical calculations. Quantitative forecasting can only be used when there is information about the past and the information can be quantified in the form of data where the data can be assumed to be a pattern that will continue in the future. Quantitative forecasting method is divided into two parts, namely:
1. The forecasting method based on the use pattern analysis of the relationship between the variables to be estimated with a variable time, which is a time series.
2. forecasting method based on the use pattern analysis of the relationship between the variables to be estimated with other variables that influence, which is not a method called correlation or causal (causal method).
1.1.5 Single Exponential Smoothing Method
The exponential smoothing method
(Exponential Smoothing) is one part of a periodic time series method. Single Exponential Smoothing techniques can be interpreted brdasarkan stage of the calculation, where the value of the data forecast in period t + 1 is the actual value in period t plus the adjustment derived from the value of forecasting errors that occur in period t. Forecasting calculations done using equation (2.1).
(20)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
4Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Description := Data request period t = Factor / smoothing constant
= Forecasting for the period t
Smoothing constant value selected between 0 and 1 as applicable 0 <α <1. If the historical pattern of actual data demand is very volatile or unstable over time, the value of α is selected approaches 1. historical pattern of actual data does not demand fluctuating or relatively stable over time, α is selected whose value is close to zero.
1.1.6 Mean Square Error
Forecast error in the calculation used to test the forecasting results is Mean Absolute Error (MSE). MSE is the average of the squared forecasting errors. MSE values can be found using equation (2.2).
...(2.2) Description :
= The actual data in period t
= Data calculated prediction of the model used in period t
= A lot of the data results forecast
1.1.7 Mean Absolute Deviation
Mean Absolute Deviation (MAD) is the average - average absolute value of forecast error, regardless of the positive and negative signs. MAD can be seen in equation 2.3 below:
...(2.3) Where: MAD = mean absolute deviation value
Σ=total number of periods
Xt=Data observation period t
Ft=forecast period t
n = number of data
1.1.8 Safety Stock
Safety stock serves as a protection against the uncertainty of demand or supply. Companies typically save more are thought to be required for a certain period so that more needs can be met without having to wait. Calculation of safety stock can be
seen in equation (2.4).
Safety Stock = (amount of expenditure / number of days in the month xL) ... . (2.4) Description:
L = The waiting time delivery (Lead Time).
2.
CONTENTS OF RESEARCH
2.1 Analysis of SCM Stages
PT. Tanabe Indonesia deal with suppliers as suppliers of raw materials and Market Pharmacy (PBF) as a distributor of medicinal products. In this research known that. Tanabe Indonesia uses a strategy make to stock so that the company produces the drug before the orders of Market Pharmacy (PBF). Within the scope of this study PT. Tanabe
Indonesia to monitor the drug product inventory in the warehouse PT. Tanabe Indonesia. This is done to control the availability of medicinal products to be
distributed. Stages monitoring inventory to
warehouse PT. Tanabe Indonesia is using the Safety stock method to determine the safe limit drug products should be available in warehouse PT. Tanabe Indonesia.
Steps being taken next is a drug product demand forecasting the next period. This was done in anticipation of orders to be carried out by the Pharmaceutical Market as a customer so that orders can be fulfilled drugs. In addition, there is also the monitoring of the distribution of the drug. Stages in monitoring the distribution process, namely the monitoring of the status of the distribution of medicinal products. Status of this distribution is performed to determine whether the drug product has been delivered or in the delivery process. So from the above explanation can be concluded that the SCM stages are as follows:
1.Stages medicinal product inventory
monitoring.
This stage is the stage drug monitoring product inventory available if it meets the safe limit supply or not. This is done so that it can be known if the supply of medicinal products to meet the needs of the distribution of the drug to the Pharmaceutical Market. Monitoring inventory of finished products using safety stock.
2.Stages forecasting medicinal products This stage is the stage to forecast orders from Market Pharmacy will happen in the next period. This is done so that the order can anticipate what will happen. Forecasting stages of drug products using the Single Exponential Smoothing.
3.Stages of distribution of medicinal products Distribution stage is the stage of delivery of
medicinal products from PT. Tanabe
Indonesia to Market Pharmacy (PBF). In this phase there is a process of monitoring of the distribution of the drug. Stages in monitoring
the distribution process, namely the
monitoring of the status of the distribution of finished products. Status of this distribution is performed to determine whether the finished product has been delivered or in the delivery process, delivery time, the officer who made the delivery, and vehicles used in making deliveries.
2.2 Discussion
(21)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
5Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
ERD supply chain systems with methods ofsupply chain management approach to the PT. Tanabe Indonesia can be seen in Figure 1.
.
Figure 1 Entity Relationship Diagram
2.2.2 Context Diagram
Essentially the system is linked to sejumalh entity, be it a relationship with entities outside the system as well as linkages with entities in the system. The relationship between entitias with the system described by the diagram Context. As Diagram Context on Supply Chain Systems PT. Tanabe Indonesia can be seen in Figure 2.
Figure 2 Context Diagram
2.2.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD Level 1 supply chain system can be seen in Figure 3. The process contained in the DFD Level 1 is a supply chain system login process, processing of master data, booking data processing, processing of forecasting, monitoring inventory, processing inventory reports, and processing Data verification.
1 Login 2 Lupa Password 3 Pengolahan Data Master 4 Pengolahan Data Pemesanan 5 Peramalan 6 Monitoring Persediaan 7 Pengolahan Data Persediaan 9 Pengolahan Data Verifikasi Admin Customer Kepala Gudang Manager Marketing Mail Server Data login admin
Info login admin Info login customer
Data login customer Info login kepala gudang Data login kepala gudang Info login manager pembelian Data login manager pembelian
Username, email Info Lupa Password
Data Lupa Password Info Lupa Password
Data Lupa Password
Info Lupa Password Data Lupa Password
Info Lupa Password Data Lupa Password
8 Pengolahan Data Distribusi Tb_ user Tb_Customer Tb_produk Tb_pemesanan Tb_Detail_pemesanan Tb_peramalan Tb_distribusi Tb_transport Data user yang akan ditambah
Data user yang akan diubah Data produk yang akan ditambah
Data produk yang akan diubah Data customer yang akan ditambah
Data customer yang akan diubah Data transport yang akan ditambah Data transport yang akan diubah Info user yang ditambah
Info user yang diubah Info produk yang ditambah
Info produk yang diubah Info customer yang ditambah Info customer yang diubah Info transport yang ditambah Info transport yang diubah
Data pemesanan yang akan ditambah Data pemesanan yang akan diubah Data detail pemesanan Info pemesanan yang ditambah Info pemesanan yang diubah Info detail pemesanan Data daftar pemesanan
Info daftar pemesanan Data perhitungan peramalan
Info perhitungan peramalan
Data monitoring persediaan Info monitoring persediaan
Data laporan persediaan barang Info laporan persediaan barang
Data distribusi yang akan ditambah Data distribusi yang akan diubah Info distribusi yang akan ditambah
Info distribusi yang akan diubah
Data verifikasi pemesanan yang akan diubah
Info verifikasi pemesanan yang akan diubah Data Admin Data Admin Data Customer Data Customer Data Produk Data Produk Data Transport Data Transport Data Pemesanan Data Pemesanan Data Detail Pemesanan Data Detail Pemesanan
Data Distribusi Data Distribusi Data Produk Data Produk Data Produk Data Produk Data Verifikasi Data Verifikasi
Data login berhasil Data login berhasil Data login berhasil Data login berhasil Data login berhasil
Data login berhasil Data login berhasil
Data perhitungan peramalan
Data perhitungan peramalan
Figure 3 DFD Level 1 2.2.4 Diagram Relation
In designing a database, data model that will be used is the Entity Relationship Diagram (ERD) can be seen in Figure 4.
tb_User PK nik nama username password status_aktif hak_akses tb_Pemesanan PK id_pemesanan tgl_pesan tgl_kirim status FK1 id_customer tb_Peramalan PK id_peramalan tgl_ramal qty_ramal FK1 id_produk FK2 nik tb_produk PK id_produk nama_produk jenis qty tgl_kadaluarsa safetystock FK1 id_jenis_produk tb_Detail_pemesanan PK id_detail_pemesanan qty FK1 id_pemesanan FK2 id_produk Tb_distribusi PK id_distribusi tgl_distribusi tgl_diterima FK1 id_transport FK2 id_pemesanan Tb_transport PK id_transport nama_supir jenis_kendaraan tb_jenis_produk PK id_jenis_produk nama_jenis_produk tb_customer PK id_customer nama_customer alamat telepon
(22)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
6Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
2.2.5 Designing Interfaces
Interface design created to describe the look of the program that will be used by the user to interact with the system are made. The design is based on the user interface inputs and outputs to be generated when the application is implemented.
Figure 5 Design Interface Login
Figure 6 Admin Interface Design
Figure 7 Interface Design Forecasting
Figure 8 Design Interface Monitoring Forecasting
Figure 9 Distribution Interface Design
(23)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
7Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
Figure 11 Design Verification Interface 2.3 Implementation Interface
Implementation of a system built interface is shown in Figure 12 and Figure 15.
Figure 12 Admin Interface Implementation
Figure 13 Implementation Interface cellarer
Figure 14 Implementation of Customer Interface
Figure 15 Implementation of Interface Manager Marketing
3.
CLOSING
3.1 Conclusion
The conclusion that can be drawn from all the processes that have been made in building a supply chain system are as follows:
1. The supply chain system that is built not facilitate the PT. Tanabe Indonesia in maintaining the supply of medicinal products must be available in the warehouse of drugs in order to meet the distribution because there are processes in the system that are not successful.
2. The supply chain system that is built not
facilitate PT. Tanabe Indonesia in
determining the amount of supply of medicinal products to meet the distribution because there are processes in the system that are not successful.
3.2 Suggestions
Based on the conclusions that have been described, the expected supply chain system in PT. Tanabe Indonesia can be developed further, so that the system can enhance the system built. Development of the system is expected to perform processes that can not be done in this research so as to facilitate the PT. Tanabe Indonesia in maintaining and determine supply medicinal products to be available in the warehouse of drugs in order to meet distribution.
(24)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
8Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
4.
REFERENCES
[1] HM, Jogiyanto Akt., MBA, Ph.D. 2001.
Analisis & disain sistem informasi pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Yogyakarta : Andi.
[2] H.M, Jogiyanto. 1999. Pengenalan
Komputer : Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan. Yogyakarta : Andi.
[3] Lerbin R.Aritonga R. 2009. Peramalan
Bisnis Edisi Kedua.Jakarta : Ghalia Indonesia.
[4] Makridakis, S, Wheelright, S.C,Mcgee,V.E.
1999. Metoda dan Aplikasi Peramalan,
Jakarta : Erlangga.
[5] Pujawan, I Nyoman and Mahendrawati ER.
2010. Supply Chain Management Edisi
Kedua. Surabaya: Guna Widya.
[6] Rangkuti, Freddy. 2000. Manajemen
Persediaan : Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
(25)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan karunia-Nya, shalawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi y
ang berjudul “Sistem Rantai Pasok Dengan Pendekatan
Metode Supply Chain Management Di PT. Tanabe Indonesia”.
Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah
satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi
Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.
Penulis membutuhkan peran serta dari pihak lain untuk proses
penyelesaian skripsi ini, karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan. Oleh karena
itu ijinkanlah penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1.
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
2.
Kedua orangtua dan adik tercinta atas doa yang tidak pernah putus,
dukungan yang tidak pernah berhenti, baik secara moril dan materil, serta
sebagai alasan bagi penulis untuk tetap berjuang menyelesaikan
pendidikan ini.
3.
Ibu Riani Lubis, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing. Terima kasih
karena telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
saran dan nasehatnya selama penyusunan skripsi ini.
4.
Bapak Supriyanto selaku Manager IT di PT. Tanabe Indonesia yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan dan membantu
penelitian.
5.
Ibu Rani Susanto, S.Kom., M.Kom. dan Bapak Eko Budi Setiawan,
S.Kom., M.T., selaku
reviewer
dan penguji. Terima kasih karena telah
(26)
iv
meluangkan waktu untuk memberikan nasehat, kritik dan saran selama
penyusunan skripsi ini.
6.
Ibu Nelly Indriani W, S.SI., M.T., selaku dosen wali kelas IF-15 Angkatan
2010.
7.
Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika.
8.
Tiara Anggrainiputri dan Intan Nuari Wijaya yang telah mendukung dan
bersedia membantu selama penyusunan skripsi ini.
9.
Teman-teman di Program Studi Teknik Informatika Angkatan 2010
khususnya kelas IF-15 terima kasih atas doa, bantuan dan dorongannya.
10.
Serta semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan skripsi
ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Didalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha dengan maksimal
mungkin walaupun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
sempurna. Masukan atau saran yang ditujukan untuk penyempurnaan skripsi ini
akan diterima oleh penulis dengan senang hati.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
.
Bandung, Juli 2015
Penulis
(27)
(28)
(29)
(1)
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
8Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033
4. REFERENCES
[1] HM, Jogiyanto Akt., MBA, Ph.D. 2001.
Analisis & disain sistem informasi pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Yogyakarta : Andi.
[2] H.M, Jogiyanto. 1999. Pengenalan Komputer : Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan. Yogyakarta : Andi. [3] Lerbin R.Aritonga R. 2009. Peramalan
Bisnis Edisi Kedua.Jakarta : Ghalia Indonesia.
[4] Makridakis, S, Wheelright, S.C,Mcgee,V.E. 1999. Metoda dan Aplikasi Peramalan, Jakarta : Erlangga.
[5] Pujawan, I Nyoman and Mahendrawati ER. 2010. Supply Chain Management Edisi Kedua. Surabaya: Guna Widya.
[6] Rangkuti, Freddy. 2000. Manajemen Persediaan : Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
(2)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan karunia-Nya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem Rantai Pasok Dengan Pendekatan
Metode Supply Chain Management Di PT. Tanabe Indonesia”.
Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.
Penulis membutuhkan peran serta dari pihak lain untuk proses penyelesaian skripsi ini, karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan. Oleh karena itu ijinkanlah penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
2. Kedua orangtua dan adik tercinta atas doa yang tidak pernah putus, dukungan yang tidak pernah berhenti, baik secara moril dan materil, serta sebagai alasan bagi penulis untuk tetap berjuang menyelesaikan pendidikan ini.
3. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing. Terima kasih karena telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan nasehatnya selama penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Supriyanto selaku Manager IT di PT. Tanabe Indonesia yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan dan membantu penelitian.
5. Ibu Rani Susanto, S.Kom., M.Kom. dan Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T., selaku reviewer dan penguji. Terima kasih karena telah
(3)
iv
meluangkan waktu untuk memberikan nasehat, kritik dan saran selama penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Nelly Indriani W, S.SI., M.T., selaku dosen wali kelas IF-15 Angkatan 2010.
7. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
8. Tiara Anggrainiputri dan Intan Nuari Wijaya yang telah mendukung dan bersedia membantu selama penyusunan skripsi ini.
9. Teman-teman di Program Studi Teknik Informatika Angkatan 2010 khususnya kelas IF-15 terima kasih atas doa, bantuan dan dorongannya. 10.Serta semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan skripsi
ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Didalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha dengan maksimal mungkin walaupun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Masukan atau saran yang ditujukan untuk penyempurnaan skripsi ini akan diterima oleh penulis dengan senang hati.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bandung, Juli 2015
Penulis
(4)
(5)
(6)