Pembangunan Sistem Rantai Pasok Produk Beton Di PT. Beton Elemenindo Perkasa Menggunakan Pendekatan Metode Supply Chain Management
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
FIXGAN HAPISSA
10110544
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2015
(2)
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrohim Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
Peneliti panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan hidayahNya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW serta doa restu dari kedua orang tua, sehingga akhirnya penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Pembangunan Sistem Rantai
Pasok Produk Beton Elemenindo Perkasa Menggunakan Metode Supply Chain Management”. Tugas akhir ini disusun sebagai syarat memperoleh Gelar Serjana Komputer di Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa begitu banyak peran serta dari pihak lain untuk proses penyelesaian Tugas Akhir ini, karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan. Melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik. 2. Ayahanda Suhena dan Ibunda Ai Julaeha yang selalu memberikan doa yang
tidak pernah putus, dukungan yang tidak pernah berhenti baik secara moril dan materil, serta sebagai alasan bagi penulis untuk tetap berjuang menyelesaikan pendidikan ini.
3. Utami Dewi W, S.Kom., M.Kom selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga dalam menyusun Tugas Akhir.
4. Irawan Afrianto, S.T., M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.
5. Kania Evita Dewi, S.Pd., M.Si. Selaku Dosen Wali yang telah mengarahkan saya selama mengikuti akademik di kampus ini.
(3)
iv
6. Seluruh staf pengajar/dosen di lingkungan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan pengajaran dan didikan sepanjang proses perkuliahan.
7. Segenap staf yang ikut berpartisipasi dalam penelitian di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung.
8. Teman-teman IF-13/2010 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, semoga kita sukses.
Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dengan segala kekurangan. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tugas akhir ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandung, 24 Februari 2014
(4)
196
DAFTAR PUSTAKA
1. Herjanto, Eddy, 2008, Manajemen Operasi Edisi Ketiga, Jakarta: Grasindo. 2. Ladjamudin, Al-Bahra, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi,
Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.
3. Makridakis, S, Wheelright, S.C,Mcgee,V.E, 1999, Metoda dan Aplikasi Peramalan, Jakarta : Erlangga
4. Pujawan, I Nyoman, 2010, Supply Chain Management Edisi Kedua, Surabaya : Guna Widya.
5. Rangkuti, Freddy, 1998, Manajemen Persediaan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
6. Sommerville, I, 2011, Software Engineering (9th Edition), USA: Pearson Education.
7. Witarto, 2004, Memahami Sistem Informasi, Bandung: Informatika. 8. Yamit, Zulian, 2008, Manajemen Persediaan, Yogyakarta : Ekonisia.
(5)
1
PT. Beton Elemenindo Perkasa (BEP) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur bangunan. Salah satu produk yang dihasilkannya berupa tiang pancang. Pengadaan persediaan barang digudang produk jadi harus di lakukan secara terus menerus dan diharapkan persediaan sudah tersedia digudang sebelum permintaan datang. Dengan melihat kondisi perusahaan yang perencanaan dan jadwal induk produksi yang selama ini hanya mengandalkan pada perkiraan yang diambil berdasarkan data-data sebelumnya pihak perusahaan terus memproduksi dan akibatnya apabila permintaan menurun maka stok di gudang penyimpanan akan terjadi penumpukan, begitu juga sebalikanya apabila permintaan bertambah perusahaan sering kekurangan produk sehingga tidak dapat memenuhi permintaan konsumen. Kelebihan produksi maupun kekurangan produksi akan memberikan dampak negatif bagi perusahaan.
Berdasarkan observasi dan wawancara di PT. Beton Elemenindo Perkasa dengan bagian warehouse atau gudang,dalam memenuhi kebutuhan produksi dan untuk memenuhi permintaan pelanggan, PT. Beton Elemenindo Perkasa belum memiliki perencanaan pembelian yang dapat memprediksi jumlah bahan baku yang akan di beli ke supplier, sehingga jumlah bahan baku yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan bahan baku di gudang. Begitu juga sebaliknya, kekurangan jumlah bahan baku berakibat tidak terpenuhinya pemesanan beton dari pelanggan. Pemesanan bahan baku kepada supplier dilakukan untuk memenuhi kebutuhan produksi, dimana pemesanan bahan baku yang dilakukan kepada supplier memiliki jeda waktu yang cukup lama hingga mencapai dua minggu dari mulai pemesanan di lakukan hingga bahan baku diterima oleh perusahaan, sehingga mengakibatkan sering terjadi kekurangan stock atau kehabisan stock. Perusahaan ini mempunyai gudang yang digunakan untuk menyimpan bahan baku yang disediakan serta menyimpan hasil produksi yang
(6)
siap dipasarkan. Permasalahan yang sering dihadapi PT. Beton Elemenindo Perkasa adalah perencanaan dan penjadwalan produksi yang kurang berjalan dengan baik, akibatnya akan terjadi keterlambatan proses produksi. Keterlambatan proses produksi akan mengakibatkan penumpukan bahan setengah jadi. Tentu itu akan mengakibatkan kerugian dan pemborosan waktu serta tenaga kerja, serta naiknya ongkos produksi akibat mundurnya jadwal produksi. Apabila proses produksi tidak berjalan dengan baik, maka proses pendistribusian produk terhambat dan kebutuhan pelanggan pun tidak dapat terpenuhi.
Berdasarkan permasalahan–permasalahan yang ada pada saat ini di PT. Beton Elemenindo Perkasa (BEP), maka dibutuhkan suatu pembangunan sistem informasi distribusi hasil produksi beton dengan menggunakan pendekatan metode Supply Chain Management di PT. Beton Elemenindo Perkasa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka permasalahan yang di terjadi di PT. Beton Elemenindo Perkasa adalah bagaimana membangun sistem rantai pasok produk beton di PT. Beton Elemenindo Perkasa menggunakan pendekatan metode Supply Chain Management :
1.3 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Distribusi Hasil Produksi Beton pada PT. Beton Elemenindo Perkasa Menggunakan Metode Supply Chain Management.
Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Memudahkan manager warehouse dalam menentukan jumlah produksi beton yang disediakan gudang sampai jangka waktu permintaan kembali.
b. Membantu dalam mengendalikan hasil produksi beton. c. Memudahkan petugas dalam penjadwalan pengiriman.
(7)
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam pembangunan sistem informasi ini adalah : a. Sistem Informasi Distribusi Hasil Produksi Beton di PT Beton Elemenindo
Perkasa (BEP) berbasis web
b. Data yang di olah hanya hasil produksi mini pile (tiang pancang) dan eco lite panel (dinding beton) karena berspesifikasi tetap yang setiap bulannya dilakukan produksi
c. Berdasarkan hasil analisis dan permintaan hasil produksi beton bulan januari sampai desember tahun 2013, dapat disimpulkan Metode peramalan yang digunakan adalah Single Exponential Smoothing.
d. Pembangunan sistem informasi ini hanya pada bagian hulu yaitu dari PT. Beton ke par customer berupa pendistribusian hasil produksi beton, dan melakukan peramalkan permintaan hasil produksi beton.
e. Model analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah analisis tersturktur yang meliputi ERD (Entity Relationship Diagram) dan DFD (Data Flow Diagram).
f. Sistem informasi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP. g. Database yang digunakan yaitu MySql.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif merupakan metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metode penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pembangunanperangkat lunak. 1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Tahapan pengumpulan data yang digunakan yaitu:
(8)
a. Studi Literatur
Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai literatur-literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku, teks dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik penelitian. b. Studi Lapangan
Studi ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat yang akan diteliti dan pengumpulan data dilakukan secara langsung. Hal ini meliputi:
1. Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara pengumpulan data dengan cara sesi tanya jawab secara langsung dengan pihak instansi terkait dengan penelitian.
2. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dengan pihak instansi terkait dengan penelitian.
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan menggunakan model waterfall. Proses-proses yang terdapat dalam model waterfall dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
a. Requirements analysis and definition
Pada tahap ini mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan diidentifikasi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan di bangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.
b. System and software design
Tahap ini dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.
(9)
Tahap desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.
d. Integration and system testing
Tahap penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan
e. Operation and maintenance
Mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian dan perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.
Requirements Definition
System and Software design
Implementation and unit testing
Integration and system testing
Operation and Maintenance
Gambar 1.1 Waterfall Model [6]
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penulisan tugas akhir yang akan dilakukan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut.
(10)
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas uraian mengenai latar belakang masalah yang diambil, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas mengenai tinjauan umum PT Beton Elemenindo Perkasa dan pembahasan berbagai konsep dasar mengenai sistem informasi, supply chain management, peramalan, konsep pengelolaan data, dan teori-teori pendukung lainnya yang berkaitan dengan topik pembangunan perangkat lunak.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan, selain itu juga terdapat perancangan antarmuka untuk aplikasi yang dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini membahas implementasi dalam bahasa pemograman yaitu implementasi kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak, implementasi basis data, implementasi antarmuka dan tahap-tahap dalam melakukan pengujian perangkat lunak.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas tentang kesimpulan yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas akhir dan saran mengenai pengembangan aplikasi untuk masa yang akan datang.
(11)
7
Tahap tinjauan perusahaan ini merupakan peninjauan terhadap tempat penelitian studi kasus yang dilakukan di PT. Beton Elemenindo Perkasa
2.1.1 Sejarah PT. Beton Elemenindo Perkasa
PT. Beton Elemenindo Perkasa didirikan pada tahun 1990. Pada awalnya pendiriannya, PT Beton Elemenindo Perkasa Mengkonsentrasikan diri pada proyek Hollow Core Slab(HCS) yang tergolong baru bagi masyarakat Seiring dengan perjalanan waktu, kepercayaan masyarakat pada PT Beton Elemenindo Perkasa semakin meningkat. Pengembangan produk pun semakin bertambah, seperti : half slab, tiang pancang, pagar beton, dinding precast(Facade), U-Ditch, kansteen, bantalan kereta api (Sleeper), meja & tempat duduk precast, tangga precast, dan balok serta kolom precast.
PT Beton Elemenindo Perkasa terus memacu diri mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi demi tercapainya kepuasan pelanggan, seperti yang tercermin dalam ungkapan “tidak ada yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri.”
2.1.2 Visi dan Misi
PT. Beton Elemenindo Perkasa memiliki Visi dan Misi sebagai berikut : a. Visi
Menjadi Perusahaan terkemuka dan terpercaya dalam industri beton bermutu tinggi.
b. Misi
Meningkatkan kualitas dan keterampilan sumber daya manusia kami dengan dukungan teknologi andal untuk menciptakan tim kerja dengan motivasi dan prestasi kerja optimal yang berkesinambungan
(12)
2.1.3 Logo PT. Beton Elemenindo Perkasa
Logo PT. Beton Elemenindo Perkasa dapat dilihat pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Logo PT. Beton Elemenindo Perkasa
2.1.4 Struktur Organisasi PT. Beton Elemenindo Perkasa
Struktur Organisasi yang terdapat pada PT. Beton Elemenindo Perkasa dapat dilihat pada gambar 2.2
(13)
Irawan Soetantio Commisioner
(Board) General Manager Meylani Wijaaya
Internal Audit
Tjejep Hartono Director
Andrew Hartono MIS Manager
Venny M Santoso Finance Manager Irawan Soetantio
Management Respresentative Janto Minah
Branch Manager
Ellene Accounting Manager
Rijanto Sudjihartono QA Manager
Iding Winardi Project Manager Sugianto
Engineering Manager
Ong Frangky Marketing Manager Bambang Rismanto
Factory Manager
Diana Susanto Purchasing Manager Diah
HRD & GA Manager
Parluhutan Panggabean Maintenance Manager
Liliewati Ibrahim WH & DIST. Manager Erigana Enoch
Production Manager Beatrik Juliani
PPIC Manager
(14)
2.1.5 Deskripsi Tugas
Berikut ini masing-masing dari deskripsi tugas yang ada pada struktur organisasi diatas adalah :
1. Director
Bertugas untuk mengawasi kegiatan perusahaan sehingga dapat berjalan dengan baik. Serta memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan strategis perusahaan
2. Accounting
Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan, menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan, menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan, menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan ), menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan ) ,menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan dan kemampuan keuangan perusahaan
3. HRD & GA
Menerima penerimaan tenaga kerja dari setiap bagian yang disesuaikan dengan kebutuhan yang diminta tiap bagian, mengawasi kinerja karyawan di perusahaan, dan mengadakan peralihan posisi karyawan sesuai dengan perintah dari atasan.
4. QA
Memehami spec. customer dan standard atau spec. yang berhubungan dengan product, kemudian membuat / menentukan cara inspectionnya (berupa procedure) dan mendokumentasi hasil inspectionnya (manufacturing data report) 5. Enginering
Menjamin bahwa metoda pelaksanaan pekerjaan kontraktor dilapangan sesuai dengan ketentuan yang ada, dan cara pengukuran kuantitas hasil pekerjaan kontraktor sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak.
(15)
6. Factory
Mengelola Pabrik dan seluruh aset sumber daya yang berada dibawah pengawasannya. Menyusun rencana dan anggaran tahunan. Merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengolahan serta aspek lainnya agar mutu dan effisiensi yang tinggi dapat dicapai dengan biaya yang ekonomis.
7. Marketing
Bertugas mencari pembeli pelanggan, menawarkan produk, menerima pemesanan dan melakukan transaksi penjualan beton.
8. Purchasing
Mengatur dan mengelola semua keuangan yang berhubungan dengan masalah masalah pembelian, seperti pembelian bahan baku kepada supplier
9. PPIC
Membuat perencanaan atau persiapan sebelum proses produksi dijalankan, membuat jadwal setiap order yang akan dijalankan dalam proses produksi sampai barang tersebut siap untuk dikirim, membuat jadwal penyelesaian dan pngiriman, membuat rincian berapa banyak kebutuhan bahan baku yang akan 10.Production
Merancang system produksi dan dapat mengoperasikan suatu system produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan
11.Maintenance 12.WH & Dist.
Membuat perencanaan atau persiapan sebelum proses produksi dijalankan, membuat jadwal setiap order yang akan dijalankan dalam proses produksi sampai barang tersebut siap untuk dikirim, membuat jadwal penyelesaian dan pngiriman, membuat rincian berapa banyak kebutuhan bahan baku yang akan
(16)
(17)
2.2 Landasan Teori
Landasan teori dari penulisan skripsi ini menguraikan proses analisis sistem serta mendukung proses pembangunan sistem rantai pasok produk beton beton di PT. Beton Elemenindo Perkasa menggunakan pendekatan metode supply chain management.
2.2.1 Sistem Informasi
Mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan sebagai suatu urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Berdasarkan pendekatan elemen adalah sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.[2]
Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang. Fungsi dari informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu pihak didalam organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sekumpulan- sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi dan pengendalian yang ada didalamnya. Adapun tujuan dari sistem informasi adalah untuk menyediakan dan mensistemastikkan informasi dari seluruh kejadian atau
(18)
kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi suatu organisasi. Kegiatan yang dimaksud didalam sistem infomasi ini diantaranya mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyampaikan informasi yang diperlukan didalam mengoperasikan seluruh aktifitas organisasi yang bersangkutan.
2.2.2 Supply Chain Management
Supply Chain Management adalah metode atau pendekatan integratif untuk mengelola aliran produk, informasi, dan uang secara terintegrasi yang melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir. Prinsip penting dalam SCM adalah transparansi informasi dan kolaborasi antara fungsi internal perusahaan maupun dengan pihak-pihak diperusahaan disepanjang supply chain. Supply Chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik, distributor, ritel serta perusahaan-perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik.
Istilah Supply Chain Management pertama kali dikemukakan oleh Oliver & Weber pada tahun 1982. Jadi SCM tidak hanya berorientasi pada urusan internal sebuah perusahaan, melainkan juga urusan ekternal yang menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner. Karena perusahaan-perusahaan yang berada pada suatu supply chain pada intinya ingin memuaskan konsumen akhir yang sama, mereka harus bekerja sama untuk membuat produk yang murah, mengirimkannya tepat waktu, dan dengan kualitas yang bagus. Idelnya, hubungan antar pihak pada suatu supply chain berlangsung jangka panjang. Hubungan jangka panjang memungkinkan semua pihak untuk menciptakan kepercayaan yang lebih baik serta menciptakan efisiensi. Efisiensi bisa tercipta karena hubungan jangka panjang berarti mengurangi ongkos-ongkos untuk mendapatkan perusahaan partner baru. [4]
(19)
2.2.2.1Komponen Supply Chain Management
Supply Chain Management memiliki 3 komponen utama yang mendukung berjalannya suatu proses bisnis sebagai berikut:
1. Upstream Supply Chain
Keseluruhan kegiatan perusahaan manufaktur dengan pendistribusiannya atau hubungan distributor dapat diperluas menjadi kepada beberapa tingkatan. Kegiatan utama dalam Upstream Supply Chain ini adalah pengadaan barang. 2. Internal Supply Chain
Internal Supply Chain ini merupakan proses pengiriman barang ke gudang. Kegiatan utama dalam Internal Supply Chain adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
3. Downstream Supply Chain
Kegiatan didalam Downstream Supply Chain ini melibatkan proses pengiriman kepada konsumen akhir. Kegiatan utama dalam Downstream Supply Chain ini adalah distribusi barang, gudang, transportasi.[4]
2.2.2.2Area Cakupan Supply Chain Management
Apabila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan-kegiatan utama yang masuk dalam klasifikasi SCM adalah:
1. Kegiatan merancang produk baru (product development)
2. Kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement, purchasing atau control) 3. Kegiatan merencanakan produksi dan persediaan (planning & control) 4. Kegiatan melakukan produksi (production)
5. Kegiatan melakukan pengiriman / distribusi (distribution) 6. Kegiatan pengelolaan pengembalian produk/barang (return)
Keenam klasifikasi tersebut biasanya tercermin dalam bentuk pembagian department atau divisi pada perusahaan manufaktur. [4].
(20)
Bagian Cakupan Kegiatan
Pengembangan Produk Melakukan riset pasar, merancang
produk baru, melibatkan supplier dalam percancangan produk baru.
Pengadaan Memilih supplier, mengevaluasi kinerja
supplier, melakukan pembelian supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier.
Perencanaan & Pengendalian Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan.
Operasi / Produksi Eksekusi produksi, pengendalian
kualitas.
Pengiriman / Distribusi Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan
memelihara hubungan dengan
perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level ditiap pusat distribusi.
2.2.3 Teori Peramalan (forecasting)
Menyelesaikan masalah dimasa yang akan datang tidak dapat dipastikan, orang senantiasa berupaya menyelesaikannya dengan model pendekatan- pendekatan yang sesuai dengan perilaku aktual data, begitu juga dalam melakukan peramalan. Peramalan (forecasting) permintaan akan produk dan jasa diwaktu mendatang dan bagian-bagiannya adalah sangat penting dalam perencanaan dan pengawasan produksi. Suatu peramalan banyak mempunyai arti, maka peramalan tersebut perlu direncanakan dan dijadwalkan sehingga akan diperlukan suatu periode waktu paling sedikit dalam periode waktu yang dibutuhkan untuk membuat suatu kebijaksanan dan menetapkan beberapa hal yang mempengaruhi
(21)
kebijaksanaan tersebut. Peramalan diperlukan disamping untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang juga para pengambil keputusan perlu unuk membuat planning.
Peramalan merupakan suatu perkiraan atau taksiran tingkat permintaan suatu produk atau banyak produk untuk kurun waktu tertentu. Peramalan digunakan untuk mengukur atau menaksir keadaan dimasa yang akan datang.
Suatu peramalan perlu diperhatikan tahapan-tahapan yang harus ada dalam proses peramalan. Terdapat enam proses tahapan dalam peramalan, yaitu:
1. Menentukan tujuan ramalan. Bagaimana ramalan akan digunakan dan kapan akan dibutuhkan ramalan? Tahapan ini akan memberikan indikasi tingkat rincian yang diperlukan dalam ramalan, jumlah sumber daya (karyawan,waktu,komputer, dan biaya) yang dapat dibenarkan, serta tingkat keakuratan yang diperlukan.
2. Menetapkan rentang waktu. Ramalan harus mengindikasikan rentang waktu, mengingat bahwa keakuratan menurun ketika rentang waktu meningkat. 3. Memilih teknik peramalan.
4. Memperoleh, membersihkan, dan menganalisa data yang tepat. Memperoleh data dapat meliputi usaha yang signifikan. Setelah memperoleh data data mungkin perlu “dibersihkan” agar dapat menghilangkan objek asing dan data yang jelas tidak benar sebelum analisis.
5. Membuat ramalan.
Memantau ramalan. Ramalan harus dipantau untuk menentukan apakah ramalan dilakukan dengan cara yang memuaskan. Jika tidak memuaskan, periksa kembali metode peramalan, asumsi, keabsahan data, dan lain-lain. Kemudian, mengubahnya sesuai kebutuhan serta menyiapkan revisi ramalan
Langkah yang penting dalam memilih suatu metode deret berkala (time series) yang tepat untuk peramalan adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data, sehingga metode yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji. Pola data dapat dibedakan menjadi empat jenis siklis dan trend, yaitu:
(22)
1. Pola Horizontal (H) terjadi bilamana nilai data berfluktuasi disekitar niai rata- rata yang konstan. Deret seperti ini adalah stationer terhadap nilai rata- ratanya, pola data dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Pola Horizontal
2. Pola Musiman (S) terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh factor musiman, misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan, atau hari hari pada minggu tertentu. Pola data dapat dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 Pola Musiman
3. Pola siklis (C) terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti berhubungan dengan siklus bisnis. Pola data dapat dilihat pada gambar 2.5.
(23)
Gambar 2.5 Pola Siklus
4. Pola Trend (T) terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Pola data dapat dilihat pada gambar 2.6.
Gambar 2.6 Pola Trend
Peramalan sangat beragam dalam horizon waktu peramalan, faktor yang menentukan hasil sebenarnya, tipe pola dan berbagai aspek lainnya. Untuk menghadapi penggunaan yang luas seperti itu, beberapa teknik telah
(24)
dikembangkan. Salah satu teknik dalam peramalan yaitu Metode Smoothing (Pemulusan). [3]
2.2.3.1Teknik Peramalan Metode Single Exponential Smoothing
Metode Single Exponential Smoothing dipakai pada kondisi dimana bobot data pada periode yang satu berbeda dengan data pada periode sebelumnya dan membentuk fungsi Exponential. Metode ini banyak mengurangi masalah penyimpangan data karena tidak perlu lagi menyimpan data historis. Pengaruh besar kecilnya α berlawanan arah dengan pengaruh memasukan jumlah pengamatan. Metode ini selalu mengikuti setiap trend dalam data sebenarnya karena yang dapat dilakukannya tidak lebih dari mengatur ramalan mendatang dengan suatu persentase dari kesalahan terakhir. Menentukan α mendekati optimal memerlukan beberapa kali percobaan.
Jika suatu deret data historis XT untuk T = 1,2,3,….,N, maka data ramalan eksponensial untuk data waktu T adalah FT. Metode exponential smoothing yang sederhana dikembangkan dari metode rata-rata bergerak. Jika terdapat data dari T pengamatan makan nilai ramalan pada waktu T + 1 dapat dihitung dengan persamaan 2.1 dan 2.2 sementara untuk perhitungan exponential untuk N dapat dilihat dipersamaan 2.3.
(2.1)
(2.3)
Metode Exponential untuk N pengamatan adalah sebagai berikut
(2.3)
Misalkan observasi yang lama tidak tersedia sehingga harus digantikan dengan suatu nilai pendekatan (aproksimasi). Salah satu pengganti
(25)
yang mungkin adalah nilai ramalan periode sebelumnya sehingga dapat dihitung dengan persamaan 2.4 dan 2.5.
(2.4)
(2.5)
Jadi nilai ramalan pada waktu t – 1 tergantung pada pembobotan nilai observasi saat t, yaitu dan pada pembobotan nilai ramalan yaitu bernilai antara 0 dan 1. Bila , maka dapat dihitung dengan persamaan 2.6.
(2.6)
Keterangan :
= Hasil forecast untuk periode t-1
= Konstanta pemulusan
= Data demand aktual untuk periode t
= Forecast pada periode t
Dalam metode exponential smoothing nilai bisa ditentukan secara bebas, artinya tidak ada suatu cara yang pasti untuk mendapatkan nilai yang optimal. Maka pemilihan nilai α dilakukan dengan cara trial dan error. Besarnya terletak antara 0 dan 1.
(26)
2.2.3.2Menghitung Kesalahan Peramalan
Menghitung error biasanya digunakan Mean Absolute Error Square atau
Mean Square.
1. Mean Absolute Error (MAE)
Mean Absolute Error (MAE) yaitu rata-rata nilai absolute error dari kesalahan meramal (nilai positif dan negatif tidak dilihat) dapat dilihat pada persamaan 2.7.
(2.7)
2. Mean Squares Error (MSE)
Mean Squared Error (MSE) yaitu rata-rata dari kesalahan forecasting dikuadratkan dan dapat dilihat pada persamaan 2.8.
(2.8)
Keterangan:
= Data aktual pada periode t
= Data ramalan dari model yang digunakan pada periode t = Banyak data hasil ramalan
2.2.4 Monitoring
Monitoring adalah pengumpulan informasi secara terus menerus dan teratur yang akan membantu menjawab pertanyaan mengenai proyek atau kegiatan. Monitoring membantu mengingatkan ketika terjadi sesuatu yang salah dan membantu agar pekerjaan tetap pada jalurnya.
Monitoring bertujuan mengingkatkan efektifitas dan efisiensi dari sebuah proyek atau organisasi dan didasarkan pada sasaran dan rencana kegiatan yang sudah ditentukan. Monitoring memungkinkan kita untuk menentukan apakah sumber daya kita telah mencukupi dan telah digunakan dengan baik dan menjadi dasar yang berguna untuk evaluasi dan mengetahui kapasitas kita telah layak dan cukup.
(27)
2.2.5 Teknik Safety Stock
Pemesanan suatu barang sampai barang tersebut itu datang diperlukan jangka waktu yang bervariasi dari beberapa jam sampai bulan. Perbedaan waktu antara saat memesan sampai barang tersebut datang dikenal dengan istilah waktu tenggang (Lead Time). Waktu tenggang dipengaruhi oleh ketersediaan barang yang dipesan dan jarak lokasi antara pemesan dan penyedia barang. Waktu tenggang yang tidak menentu mengakibatkan terjadinya kekurangan barang misalnya disebabkan penggunaan barang yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya, maka dari itu dibutuhkan suatu persediaaan pengaman (safety stock). Apabila Safety Stock ditetapkan terlalu rendah, persediaan akan habis sebelum persediaan pengganti diterima sehingga produksi dapat terganggu atau permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi. Perencanaan persediaan bahan baku yang telah diperhitungkan namun sering persediaan bahan baku tersebut tidak mencukupi karena sering meloncatnya persediaan hasil produksi perusahaan atau barang persediaan tersebut mengalami kerusakan dan tidak memenuhi standar untuk memenuhi permintaan konsumen. Rumus persediaan pengaman (safety stock) dapat dihitung dengan persamaan 2.9.
Safety Stock = Pemakaian Rata-Rata Periode Sebelumnya x Lead Time (2.9) Dimana :
Lead Time = waktu tunggu
2.2.6 Hypertext Processor (PHP)
PHP adalah bahasa pemrograman untuk mebuah website dinamis dan website interaktif. Pada sebuat auturan umum, pemrograman PHP berjalan di atas sebuah Web Server, dan halaman sebuah web dapat ditampilkan ketika pengunjung webiste meminta. Salah satu fitur dari PHP adalah kamu dapat menyisipkan kode PHP dalam hlaman web HTML yang dapat mempermudah para developer untuk membuat sebuah konten yang dinamik secara cepat.
(28)
Apa yang dimaksud dengan kata “dinamis, dan halaman web interaktif” ? sebuah website dinamis adalah sebuah halam website dapat berubah sesuai secara otomatis setiap kali halaman ditampilkan. Bahkan dengan halaman statis sekalipun, seperti halaman yang berisi tag HTML dan dapat ditampilkan dengan halaman yang sama sampai ada proses pengeditan. Dan yang dimaksud dengan website interaktif adalah sebuah website yang merespon inputan dari pengunjung sebuah website, seperti website yang menyediakan pengisian formulir yang dapat diisi pengunjung.
HP adalah sebuah server-side scripting language, yang artinya sebuah kode PHP dapat berjalan di atas web server sebagai contoh sebuah kode client-side adalah JavaScript dimana kode tersebut berjalan tanpa bantuan web server.
Cukup menggunakan browser, kode tersebut dapat terekseskusi. Sedangkan PHP dolah terlebih dahulu oleh mesing pengolahan PHP yang terdapat pada web server. Dengan menggunakan PHP, pengembang website dapat membuat sebuah web yang dinamis seperti CMS.
2.2.7 MySQL
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relational (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public Lisense). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk terutama yang sifatnya komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya, SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Kehandalan suatu basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasinya dalam melakukan proses perintah – perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program – program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basisdata, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional
(29)
maupun operasi basisdata nontransaksional. Pada modus operasi nontransaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namum demikian pada modus nontransaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus nontransaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditunjukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensunya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus nontransaksional. MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
1. Portabilitas, MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, MacOS X Server, Solaris, Amiga dan masih banyak lagi.
2. Perangkat lunak sumber terbuka, MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.
3. Multiuser, MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Ragam tiper data, MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp dan lain - lain.
6. Perintah dan Funsi, MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7. Keamanan, MySQl memiliki beberapa lapisan kemanan seperti lever subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
(30)
8. Skalabilitas dan Pembatasan, MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (record) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapat 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Konektivitas, MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10. Lokalisasi, MySQL dapat mendeteksi pesan kesalah pada clients dengan menggunakan lebih dari 2 puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indoneisa belum termasuk kedalamnya.
11. Antar Muka, MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
12. Clients dan Peralatan, MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basisdata, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
13. Struktur tabel, MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basisdata lainnya semacam PostageSQL ataupun Oracle.
(31)
165
Setelah sistem dianalisis dan didesain secara terperinci maka selanjutnya akan dilakukan tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap peletakan sistem sehingga dapat dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk mengkomfirmasi modul-modul perancangan sehingga pengguna sistem dapat memberikan masukan-masukan terhadap pengembangan sistem.
4.1.1 Implementasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk implementasi sistem informasi ini dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Implementasi Perangkat Lunak
No Perangkat Lunak Spesifikasi
1 Sistem Operasi Microsoft Windows 7
2 Web Server WAMP Server
3 Web Browser Google Chrome
4 Database Server MySQL
5 Code Editor Adobe Dreamweaver CS5
4.1.2 Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan untuk implementasi sistem informasi ini dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Implementasi Perangkat Keras
No Perangkat Keras Spesifikasi
1 Processor Intel Core i5 3,2 Ghz
2 RAM 8 GB
3 VGA 2 GB
4 Harddisk 1 TB
(32)
4.1.3 Implementasi Basis Data
Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan DBMS MySQL.
Implementasi basis data dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut. 1. Tabel t_user
Tabel t_user ini digunakan untuk menyimpan data user. Tabel user dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Tabel t_user
No SQL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_user`(
`id_user` int(5) NOT NULL AUTO INCREMENT, `nip` varchar 18 NOT NULL,
`password` varchar 50 NOT NULL, `nama` varchar 50 NOT NULL, `email` varchar 50 NOT NULL,
`jabatan` enum (‘Admin’,Warehouse’,’Marketing’,
’Purchasing’,’Accounting’), NOT NULL,
`status` enum(‘Aktif’,’Tidak Aktif’), NOT NULL, DEFAULT ‘Aktif’, PRIMARY KEY (`id_user`),
UNIQUE KEY `nip` (`nip`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=65 ;
2. Tabel t_pelanggan
Tabel t_pelanggan ini digunakan untuk menyimpan data pelanggan. Tabel pelanggan dapat dilihat pada tabel 4.4.
(33)
Tabel 4.4 Tabel t_pelanggan
No SQL
1 2 3 4 5 6 7
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_pelanggan`( `id ` int(5) NOT NULL AUTO INCREMENT, `nama` varchar 30 NOT NULL,
`alamat` varchar 50 NOT NULL, `no_telepon` varchar 50 NOT NULL, PRIMARY KEY (`id `)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=65 ;
3. Tabel t_supplier
Tabel t_user ini digunakan untuk menyimpan data supplier. Tabel supplier dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Tabel t_supplier
No SQL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_supplier`( `id ` int(5) NOT NULL AUTO INCREMENT, `username` varchar 18 NOT NULL,
`password` varchar 50 NOT NULL, `nama` varchar 50 NOT NULL, `email` varchar 50 NOT NULL, `alamat` varchar 50 NOT NULL, `no_telepon` varchar 50 NOT NULL, PRIMARY KEY (`id`),
UNIQUE KEY `username` (`username`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=65 ;
4. Tabel t_transportasi
Tabel t_transportasi ini digunakan untuk menyimpan data transportasi. Tabel transportasi dapat dilihat pada tabel 4.6.
(34)
Tabel 4.6 Tabel t_transportasi
No SQL
1 2 3 4 5 6
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_supplier`( `no_polisi` varchar(10) NOT NULL,
`jenis_kendaraan` varchar(20) NOT NULL, `pengemudi` varchar(30) NOT NULL, PRIMARY KEY (`no_polisi`)
ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
5. Tabel t_pesanan
Tabel t_pesanan ini digunakan untuk menyimpan data pesanan. Tabel pesanan dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Tabel t_pesanan
No SQL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_pesanan` ( `id_pesan` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `tgl_pesan` date NOT NULL,
`tgl_kirim` date NOT NULL,
`verifikasi_1` enum(„belum‟,‟sudah‟) NOT NULL, `verifikasi_2` enum(„belum‟,‟sudah‟) NOT NULL,
`status` enum(„menunggu persetujuan‟,‟telah disetujui‟,‟dalam pengiriman‟,‟sudah diterima‟,‟belum dikirim‟,‟ditolak‟), `id_pelanggan` int(5) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_pesan`), KEY `id_cabang` (`id_pelanggan`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=50 ; ALTER TABLE `pemesanan`
ADD CONSTRAINT `pemesanan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_pelanggan`) REFERENCES `t_pelanggan` (`id_pelanggan`);
6. Tabel t_detail_pesanan
Tabel t_detail_pesanan ini digunakan untuk menyimpan data detail pesanan. Tabel detail pesanan dapat dilihat pada tabel 4.8.
(35)
Tabel 4.8 Tabel t_detail_pesanan
No SQL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_detail_pesanan` (
`id_detail_pemesanan` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_barang` varchar(10) NOT NULL,
`qty` int(11) NOT NULL, `id_pesan` int(11) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_detail_pemesanan`), KEY `id_pesan` (`id_pesan`),
KEY `id_produk` (`id_produk`) ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=290 ;
ALTER TABLE `detail_pemesanan`
ADD CONSTRAINT `detail_produk` FOREIGN KEY (`id_produk`) REFERENCES `t_produk` (`id_produk`),
ADD CONSTRAINT `detail_pemesanan_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_pesan`) REFERENCES `pemesanan` (`id_pesan`);
7. Tabel t_peramalan
Tabel t_peramalan ini digunakan untuk menyimpan data peramalan. Tabel peramalan dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Tabel t_peramalan
No SQL
1 2 3 4 5 6 7 8 9
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_peramalan ` ( `id_ramal` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `tgl_ramal` date NOT NULL,
`qty_ramal` int(11) NOT NULL, `id_produk` varchar(10) NOT NULL, `keterangan` text NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_ramal`), KEY `id_produk` (`id_barang`)
(36)
8. Tabel t_pengadaan
Tabel t_pengadaan ini digunakan untuk menyimpan data pengadaan. Tabel pengadaan dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Tabel t_pengadaan
No SQL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `pengadaan` (
`id_pengadaan` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `tgl_pengadaan` date NOT NULL,
`ver_1 ` enum(„belum‟,‟sudah‟) NOT NULL, `ver_2 ` enum(„belum‟,‟sudah‟,‟‟,‟‟) NOT NULL, `ver_3 ` enum(„belum‟,‟sudah‟) NOT NULL, `ket` text NOT NULL,
`id_supplier ` int(5) NOT NULL
`status` enum(„menunggu persetujuan‟,‟telah disetujui‟,‟dalam pengiriman‟, ‟sudah diterima‟,‟belum dikirim‟,‟ditolak‟) NOT NULL DEFAULT „belum dikirim‟,
`tgl_terima` datetime NOT NULL,
UNIQUE KEY `id_pesan` (`id_pengadaan`), KEY `id_suppliier` (`id_supplier`) )
ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=9 ; ALTER TABLE `t_pengadaan`
ADD CONSTRAINT `pengadaan_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_supplier`) REFERENCES `t_supplier` (`id_supplier`);
9. Tabel t_produk
Tabel t_produk ini digunakan untuk menyimpan data produk. Tabel produk dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Tabel t_produk
No SQL
1 2 3 4 5 6 7
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_produk ` (
`id_produk` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `tgl_masuk` date NOT NULL,
`qty ` int(11) NOT NULL, `jenis ` varchar(10) NOT NULL,
`safety_stock` varchar(10) NOT NULL, `keterangan` text NOT NULL,
(37)
8 9
PRIMARY KEY (`id_produk`),
ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=290 ;
10.Tabel t_pengiriman
Tabel t_pengiriman ini digunakan untuk menyimpan data pengiriman. Tabel pengiriman dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Tabel t_pengiriman
No SQL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `pengiriman` ( `id_kirim` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_pesan` int(5) DEFAULT NULL,
`tgl_pengiriman` datetime NOT NULL, `no_polisi` varchar(10) NOT NULL, `id_user` int(5) NOT NULL,
`tgl_diterima` datetime NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_kirim`),
KEY `no_polisi` (`no_polisi`), KEY `id_pesan` (`id_pesan`), KEY `id_user` (`id_user`),
ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=19 ; ALTER TABLE `pengiriman`
ADD CONSTRAINT `pengiriman_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_pesan`) REFERENCES `pemesanan` (`id_pesan`),
ADD CONSTRAINT `pengiriman_ibfk_2` FOREIGN KEY (`no_polisi`) REFERENCES `t_transportasi` (`no_polisi`),
ADD CONSTRAINT `pengiriman_ibfk_3` FOREIGN KEY (`id_user`) REFERENCES `user` (`id_user`);
4.1.4 Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap halaman program yang dibangun dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Berikut ini adalah
(38)
implementasi antarmuka yang dibangun dan dibedakan antara antarmuka untuk admin, bagian warehouse, bagian marketing, bagian accounting, bagian
purchasing, dan supplier.
1. Implementasi Antarmuka Admin
Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk admin dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Implementasi Antar Muka Admin
Menu Deskripsi Nama File
Halaman Login Digunakan sebagai halaman login admin
index.php
User Halaman yang digunakan untuk
mengolah data user
user.php
Supplier Halaman yang digunakan untuk
mengolah data supplier
supplier.php Transportasi Halaman yang digunakan untuk
mengolah data transportasi
transportasi.php
Keluar logout.php
2. Implementasi Antarmuka Warehouse
Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk bagian warehouse dapat dilihat pada tabel 4.14.
Tabel 4.14 Implementasi Antar Muka Warehouse
Menu Deskripsi Nama File
Halaman Login Digunakan sebagai halaman login warehouse
index.php Pengolahan data produk Halaman yang digunakan
untuk mengolah data produk
produk.php Pengolahan data pesanan Halaman yang digunakan
untuk mengolah data pemesanan
pemesanan.php
Pengolahan data distribusi Halaman yang digunakan untuk mengolah data distribusi produk
(39)
Pengolahan data peramalan Digunakan untuk mengolah data peramalan produk
peramalan.php Pengolahan data pengadaan Digunakan untuk mengolah
data pengadaan bahan baku
pengadaan.php Monitoring persediaan bahan
baku
Digunakan untuk penyajian hasil monitoring persediaan bahan baku
Monitoring.php
Laporan persediaan Digunakan untuk melihat laporan persediaan produk
lap.persediaan.php Pengolahan surat jalan Digunakan untuk mengolah
data surat jalan
surat_jalan.php Verifikasi pemesanan Digunakan untuk mengolah
persetujuan pemesanan
ver_pesanan.php
Keluar logout.php
3. Implementasi Antarmuka Marketing
Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk bagian marketing dapat dilihat pada tabel 4.15
Tabel 4.15 Implementasi Antar Muka Marketing
Menu Deskripsi Nama File
Halaman Login Digunakan sebagai halaman login bagian marketing
index.php
Pelanggan Halaman yang digunakan untuk
mengolah data pelanggan
pelanggan.php Pengolahan Data
Pesanan
Halaman yang digunakan untuk mengolah data pesanan pelanggan
pesanan.php
Keluar logout.php
4. Implementasi Antarmuka Bagian Accounting
Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk bagian accounting dapat dilihat pada tabel 4.16
(40)
Tabel 4.16 Implementasi Antar Muka Accounting
Menu Deskripsi Nama File
Halaman Login Digunakan sebagai halaman login bagian accounting
index.php Laporan Persediaan Halaman yang digunakan untuk
mengolah data laporan persediaan
lap_persediaan.p hp
Verifikasi Data Pengadaan
Halaman yang digunakan untuk mengolah data pesanan pelanggan
ver_pengadaan. php
Keluar logout.php
5. Implementasi Antarmuka Bagian Purchasing
Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk bagian purchasing dapat dilihat pada tabel 4.17
Tabel 4.17 Implementasi Antar Muka
Menu Deskripsi Nama File
Halaman Login Digunakan sebagai halaman login bagian purchasing
index.php Verifikasi Data
Pengadaan
Halaman yang digunakan untuk mengolah data pesanan pelanggan
ver_pengadaan. php
Keluar logout.php
6. Implementasi Antarmuka Supplier
Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk supplier dapat dilihat pada tabel 4.18.
Tabel 4.18 Implementasi Antar Muka Supplier
Menu Deskripsi Nama File
Halaman Login Digunakan sebagai halaman login
supplier
index.php Verifikasi Data
Pengadaan
Halaman yang digunakan untuk mengolah data pesanan pelanggan
ver_pengadaan. php
(41)
4.2 Pengujian Sistem
Pengujian sistem merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan pada sistem informasi yang diuji. Pengujian bermaksud untuk mengetahui sistem informasi yang dibuat telah memenuhi kinerja sesuai dengan tujuan perancangan.
Pengujian yang dipergunakan untuk menguji sistem yang baru adalah metode pengujian black box. Pengujian black box terfokus pada pengujian persyaratan fungsional sistem informasi.
Rencana pengujian yang akan dilakukan adalah dengan cara menguji sistem yang dibangun secara Black Box dan Beta. Pengujian pembangunan sistem rantai pasok di PT. Beton Elemenindo Perkasa menggunakan data uji berdasarkan data yang diberikan dari beberapa data yang telah diberikan.
4.2.1 Skenario Pengujian Black Box
Pengujian black box difokuskan pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibangun. Rencana pengujian selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.19
Tabel 4.19 Pengujian Black Box
Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian
Login Login penggunak Black Box
Data User Penambahan
Pengubahan
Black Box
Data Supplier Penambahan
Pengubahan
Black Box
Data Pelanggan Penambahan
Pengubahan
Black Box
Data Transportasi Penambahan Pengubahan
Black Box
Data Produk Penambahan
Pengubahan
Black Box
Data Pesanan Penambahan
Pengubahan
(42)
Data Surat Jalan Pengunduhan Black Box
Data Laporan Persediaan Pengunduhan Black Box
Data Pengadaan Penambahan
Pengubahan
Black Box
Data Peramalan Penambahan Black Box
4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian
Pengujian dilakukan dengan menguji setiap proses untuk kemungkinan kesalahan yang terjadi.
1. Pengujian Login
Login digunakan untuk Admin, Bagian Warehosue, Bagian Markting, Bagian
Accounting, Bagian Purchasing, dan Supplier masuk ke dalam sistem. Pengujian Data login dapat dilihat pada tabel 4.20.
Tabel 4.20 Pengujian Login Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
NIP :
1988327632701 Password :
1988327632701
Mengisikan data login yang sudah terdaftar
Data login benar dan akan masuk ke masing-masing
interface yang telah ditentukan sesuai dengan data login.
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
NIP :
1988327632701 Password : admin
Muncul pesan “username atau password salah.” Muncul pesan “username atau password salah.”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
NIP : Password :
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
[√] diterima [ ] ditolak
(43)
2. Pengujian Penambahan Data User
Pengujian penambahan data user dilakukan oleh admin. Pengujian penambahan data user dapat dilihat pada tabel 4.21
Tabel 4.21 Pengujian Penambahan Data User Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
NIP : 1988327632701 Password :
1988327632701 Nama : Jonathan Email :
Jonathan@beton.co.id
Jabatan : Warehouse
Mengisikan data
user dan
menyimpan data
Data user dapat tersimpan
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
NIP : 1988327632701 Password :
1988327632701 Nama : Jonathan Email :
Jabatan : Warehouse
Muncul pesan “data gagal di tambahkan, email tidak boleh dikosongkan” Dapat menampilkan pesan kesalahan ”Penambahan gagal”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan NIP : Password : Nama : Email : Jabatan : Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
[√] diterima [ ] ditolak
3. Pengujian Ubah Data User
Pengujian ubah data user dilakukan oleh admin. Pengujian ubah data user dapat dilihat pada tabel 4.22
(44)
Tabel 4.22 PengujianUbah Data User Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
NIP : 1988327632701 Password :
1988327632701 Nama : Jonathan Email :
Jonathan@beton.co.id
Jabatan : Warehouse
Muncul Pesan “Data berhasil di ubah”
Dapat
menampilkan pesan kesalahan “Data user berhasil di ubah”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
NIP : 1988327632701 Password :
1988327632701 Nama : Jonathan Email :
Jabatan : Warehouse
Muncul pesan “data gagal di ubah, email tidak boleh dikosongkan” Dapat menampilkan pesan kesalahan ”Penambahan gagal”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan NIP : Password : Nama : Email : Jabatan : Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
[√] diterima [ ] ditolak
4. Pengujian Penambahan Data Supplier
Pengujian penambahan data supplier dilakukan oleh admin. Pengujian penambahan data supplier dapat dilihat pada tabel 4.23
(45)
Tabel 4.23 Pengujian Penambahan Data Supplier Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Username : hanamasa Password : hanamasa Nama : PT.Hanamasa Email :
hanamasa@gmail.com
Alamat : Jl Jakarta 32. Bandung
Mengisikan data supplier dan menyimpan data
Data supplier dapat tersimpan
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Username : hanamasa Password : hanamasa Nama : PT.Hanamasa Email :
Alamat : Jl Jakarta 32. Bandung
Muncul pesan “data gagal di tambahkan, email tidak boleh dikosongkan” Dapat menampilkan pesan kesalahan ”Penambahan gagal”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan Username : Password : Nama : Email : Alamat : Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
[√] diterima [ ] ditolak
5. Pengujian Ubah Data Supplier
Pengujian ubah data supplier dilakukan oleh admin. Pengujian ubah data supplier dapat dilihat pada tabel 4.24
(46)
Tabel 4.24 PengujianUbah Data Supplier Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Username : hanamasa Password : hanamasa Nama : PT.Hanamasa Email :
hanamasa@gmail.com
Alamat : Jl Jakarta 32. Bandung
Muncul Pesan “Data berhasil di ubah”
Dapat
menampilkan pesan kesalahan
“Data supplier
berhasil di ubah”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Username : hanamasa Password : hanamasa Nama : PT.Hanamasa Email :
Alamat : Jl Jakarta 32. Bandung
Muncul pesan “data gagal di ubah, email tidak boleh dikosongkan” Dapat menampilkan pesan kesalahan ”Penambahan gagal”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan Username : Password : Nama : Email : Alamat : Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
[√] diterima [ ] ditolak
6. Pengujian Penambahan Data Pelanggan
Pengujian penambahan data pelanggan dilakukan oleh marketing. Pengujian penambahan data pelanggan dapat dilihat pada tabel 4.25
(47)
Tabel 4.25 Pengujian Penambahan Data Pelanggan Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Nama : PT.Hanamasa Email :
hanamasa@gmail.com
Alamat : Jl Jakarta 32. Bandung
Mengisikan data pelanggan dan menyimpan data
Data pelanggan dapat tersimpan
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Nama : PT.Hanamasa Email :
Alamat : Jl Jakarta 32. Bandung
Muncul pesan “data gagal di tambahkan, email tidak boleh dikosongkan” Dapat menampilkan pesan kesalahan ”Penambahan gagal”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Nama : Email : Alamat :
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
[√] diterima [ ] ditolak
7. Pengujian Ubah Data Pelanggan
Pengujian ubah data pelanggan dilakukan oleh admin. Pengujian ubah data pelanggan dapat dilihat pada tabel 4.26
Tabel 4.26 PengujianUbah Data Pelanggan Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Nama : PT.Hanamasa Email :
hanamasa@gmail.com
Alamat : Jl Jakarta 32. Bandung
Muncul Pesan “Data berhasil di ubah”
Dapat
menampilkan pesan kesalahan “Data pelanggan berhasil di ubah”
[√] diterima [ ] ditolak
(48)
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Nama : PT.Hanamasa Email :
Alamat : Jl Jakarta 32. Bandung
Muncul pesan “data gagal di ubah, email tidak boleh dikosongkan” Dapat menampilkan pesan kesalahan ”Penambahan gagal”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Nama : Email : Alamat :
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
[√] diterima [ ] ditolak
8. Pengujian Penambahan Data Transportasi
Pengujian penambahan data transportasi dilakukan oleh admin. Pengujian penambahan data transportasi dapat dilihat pada tabel 4.27
Tabel 4.27 Pengujian Penambahan Data Transportasi Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
No Pol : D4358 XD Nama Pengemudi : Tatang
Jenis : Truck
Mengisikan data transportasi dan menyimpan data
Data transportasi dapat tersimpan
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
No Pol : D4358 XD Nama Pengemudi : Jenis : Truck
Muncul pesan “data gagal di tambahkan, nama pengemudi tidak boleh dikosongkan” Dapat menampilkan pesan kesalahan ”Penambahan gagal”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
No Pol :
Muncul pesan “silahkan isi semua
Muncul pesan
“silahkan isi semua [√]
diterima [ ] ditolak
(49)
Nama Pengemudi : Jenis : field terlebih dahulu” field terlebih dahulu” 9. Pengujian Ubah Data Transportasi
Pengujian ubah data transportasi dilakukan oleh admin. Pengujian ubah data transportasi dapat dilihat pada tabel 4.28
Tabel 4.28 Pengujian Data Transportasi Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
No Pol : D4358 XD Nama Pengemudi : Tatang
Jenis : Truck
Muncul Pesan “Data berhasil di ubah”
Dapat
menampilkan pesan kesalahan “Data transportasi berhasil di ubah”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
No Pol : D4358 XD Nama Pengemudi : Jenis : Truck
Muncul pesan “data gagal di ubah, nama pengemudi tidak boleh dikosongkan” Dapat menampilkan pesan kesalahan ”Penambahan gagal”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
No Pol :
Nama Pengemudi : Jenis :
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
[√] diterima [ ] ditolak
10.Pengujian Penambahan Data Produk
Pengujian penambahan data produk dilakukan oleh admin. Pengujian penambahan data transportasi dapat dilihat pada tabel 4.29
(50)
Tabel 4.29 Pengujian Penambahan Data Produk Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Kode: H00-001 Nama : Pile Qty : 30
Mengisikan data produk dan menyimpan data
Data produk dapat tersimpan
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Kode: H00-001 Nama :
Qty : 30
Muncul pesan “data gagal di tambahkan, nama tidak boleh dikosongkan” Dapat menampilkan pesan kesalahan ”Penambahan gagal”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Kode: Nama : Qty :
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
[√] diterima [ ] ditolak
11.Pengujian Ubah Data Produk
Pengujian ubah data transportasi dilakukan oleh admin. Pengujian ubah data produk dapat dilihat pada tabel 4.30
Tabel 4.30 Pengujian Ubah Data Produk Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Kode: H00-001 Nama : Pile Qty : 30
Muncul Pesan “Data berhasil di ubah”
Dapat
menampilkan pesan kesalahan “Data berhasil di ubah”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Kode: H00-001
Muncul pesan “data gagal di
Dapat
menampilkan
[√] diterima [ ] ditolak
(51)
Nama : Qty : 30
ubah, nama tidak boleh
dikosongkan”
pesan kesalahan ”Penambahan gagal”
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Kode: Nama : Qty :
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
[√] diterima [ ] ditolak
12.Pengujian Penambahan Data Pesanan
Pengujian penambahan data pesanan dilakukan oleh marketing. Pengujian penambahan data pesanan dapat dilihat pada tabel 4.31
Tabel 4.31 Pengujian Penambahan Data Pesanan Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Tanggal Pemesanan : 10/12/2014
Nama : PT. Hanamasa Barang : Pile Qty : 60
Mengisikan data pesanan dan menyimpan data
Data pesanan dapat tersimpan
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Tanggal Pemesanan : 10/12/2014
Nama : Barang : Pile Qty : 60
Muncul pesan “data gagal di tambahkan, nama tidak boleh dikosongkan” Dapat menampilkan pesan kesalahan ”Penambahan gagal”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Tanggal Pemesanan :
Muncul pesan “silahkan isi semua
Muncul pesan
“silahkan isi semua [√]
diterima [ ] ditolak
(52)
Nama : Barang : Qty : field terlebih dahulu” field terlebih dahulu”
13.Pengujian Ubah Data Pesanan
Pengujian ubah data pesanan dilakukan oleh marketing. Pengujian ubah data pesanan dapat dilihat pada tabel 4.32
Tabel 4.32 Pengujian Ubah Data Pesanan Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Tanggal Pemesanan : 10/12/2014
Nama : PT. Hanamasa Barang : Pile Qty : 60
Muncul Pesan “Data berhasil di ubah”
Dapat
menampilkan pesan kesalahan “Data berhasil di ubah”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Tanggal Pemesanan : 10/12/2014
Nama : Barang : Pile Qty : 60
Muncul pesan “data gagal di ubah, nama tidak boleh dikosongkan” Dapat menampilkan pesan kesalahan ”Penambahan gagal”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Tanggal Pemesanan : Nama :
Barang : Qty :
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
[√] diterima [ ] ditolak
(53)
14.Pengujian Pengunduhan Surat Jalan
Pengujian pengunduhan surat jalan dilakukan oleh Bagian Warehouse. Pengujian pengunduhan surat jalandapat dilihat pada tabel 4.33
Tabel 4.33 Pengujian Pengunduhan Surat Jalan Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Klik Surat Jalan Data Surat Jalan
yang di unduh
Data surat jalan yang di unduh
[√] diterima [ ] ditolak
15.Pengujian Pengunduhan Laporan Persediaan
Pengujian pengunduhan Laporan Persediaan dilakukan oleh Bagian
Warehouse. Pengujian pengunduhan laporan persediaan dapat dilihat pada tabel Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Klik Surat Jalan Data laporan
persediaan yang di unduh
Data laporan persediaan yang di unduh
[√] diterima [ ] ditolak
16.Pengujian Penambahan Data Pengadaan
Pengujian penambahan data pengadaan dilakukan oleh bagian warehouse. Pengujian penambahan data pengadaan dapat dilihat pada tabel 4.34
Tabel 4.34 Pengujian Penambahan Data Pengadaan Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Tanggal Pengadaan : 10/12/2014
Nama : PT. Hanamasa
Bahan Baku : Semen Qty : 600 zak
Mengisikan data pesanan dan menyimpan data
Data pesanan dapat tersimpan
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
(54)
Contoh masukan Tanggal Pengadaan : 10/12/2014
Nama :
Bahan Baku : Semen Qty : 600 zak
Muncul pesan “data gagal di tambahkan, nama tidak boleh dikosongkan” Dapat menampilkan pesan kesalahan ”Penambahan gagal”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Tanggal Pengadaan: Nama :
Bahan Baku : Qty :
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
[√] diterima [ ] ditolak
17.Pengujian Ubah Data Pengadaan
Pengujian ubah data pengadaan dilakukan oleh bagian warehouse. Pengujian ubah data pengadaan dapat dilihat pada tabel 4.35
Tabel 4.35 Pengujian Ubah Data Pengadaan Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Tanggal Pengadaan : 10/12/2014
Nama : PT. Hanamasa
Bahan Baku : Semen Qty : 600 zak
Muncul Pesan “Data berhasil di ubah”
Dapat
menampilkan pesan kesalahan “Data berhasil di ubah”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Tanggal Pengadaan : 10/12/2014
Nama :
Bahan Baku : Semen Qty : 600 zak
Muncul pesan “data gagal di tambahkan, nama tidak boleh dikosongkan” Dapat menampilkan pesan kesalahan ”Penambahan gagal”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
(55)
Contoh masukan Tanggal Pengadaan: Nama :
Bahan Baku : Qty :
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
[√] diterima [ ] ditolak
18.Pengujian Penambahan Data Peramalan
Pengujian penambahan data peramalan dilakukan oleh bagian warehouse. Pengujian penambahan data peramalan dapat dilihat pada tabel 4.36
Tabel 4.36 Pengujian Penambahan Data Peramalan Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Tanggal Peramalan : 10/12/2014
Nama Produk : Pile
Mengisikan data peramalan dan menyimpan data
Data peramalan dapat tersimpan
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Tanggal Peramalan : 10/12/2014
Nama Produk :
Muncul pesan “data gagal di tambahkan, nama produk tidak boleh dikosongkan” Dapat menampilkan pesan kesalahan ”Penambahan gagal”
[√] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kseimpulan Contoh masukan
Tanggal Peramalan : 10/12/2014
Nama Produk : Pile
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
Muncul pesan “silahkan isi semua field terlebih dahulu”
[√] diterima [ ] ditolak
4.2.3 Kesimpulan Pengujian Blackbox
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sample uji yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa pada proses sudah benar. Penyaringan kesalahan
(56)
proses dalam bentuk arahan tampilan halaman pesan sudah cukup maksimal. Secara fungsional sistem sudah dapat menghasilkan output yang diharapkan. 4.2.4 Pengujian Beta
Pengujian beta merupakan pengujian yang bersifat langsung dilingkungan yang sebenarnya. Pengguna melakukan penilaian terhadap perangkat lunak menggunakan metode wawancara. Dari hasil wawancara tersebut maka dapat ditarik kesimpulan apakah perangkat lunak yang dibangun telah sesuai dengan tujuan atau tidak.
Wawancara dilakukan untuk pengguna dari sistem yang terdiri dari Admin, Bagian Warehouse, Bagian Marketing, Bagian Accounting, Bagian
Purchasing dan Supplier. Penelitian ini dilakukan di PT Beton Elemenindo Perkasa agar dapat mengetahui sejauh mana sistem yang dibangun dapat menjadi solusi dan penyelesaian permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya.
4.2.5 Skenario Pengujian Beta
Pengujian beta ini dilakukan dengan cara melakukan pengujian langsung di tempat penelitian dengan menggunakan teknik wawancara. Pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara adalah sebagai berikut:
1) Pertanyaan Wawancara untuk Bagian Warehouse
1. Apakah sistem ini sudah mengelola data pemesanan dengan baik?
2. Apakah dengan adanya sistem informasi ini dapat membantu anda dalam mengelola data barang yang terdapat di gudang?
3. Apakah dengan adanya sistem informasi ini dapat memudahkan anda dalam mengelola distribusi ?
4. Apakah dengan adanya sistem informasi ini dapat membantu anda untuk memantau informasi persediaan bahan baku di gudang?
5. Apakah dengan adanya fitur laporan persediaan produk dapat memudahkan anda dalam membuat laporan persediaan untuk di gudang? 6. Apakah dengan adanya pengelolaan pengadaan barang dapat memudahkan
(57)
7. Bagaimana menurut anda tentang bahasa yang digunakan pada sistem ini ? 8. Bagaimana pendapat anda tentang kemudahan penggunaan sistem ini ? 9. Bagaimana pendapat anda tentang tampilan antarmuka pada sistem ini ? Tabel 4.38 adalah jawaban dari Liliewati Ibrahim selaku manager warehouse
di PT Beton yang akan menjadi pengguna sebagai warehouse dari sistem ini terhadap kesembilan pertanyaan diatas.
Tabel 4.37 Hasil Wawancara Pengguna Bagian Warehouse
Pertanyaan Jawaban
Apakah sistem ini sudah mengelola data pemesanan dengan baik?
sistem ini sudah cukup baik untuk mengelola data pemesanan
Apakah dengan adanya sistem informasi ini dapat membantu anda dalam mengelola data barang yang terdapat di gudang?
Dengan adanya sistem ini dapat mengelola data barang yang terdapat digudang dengan cukup baik
Apakah dengan adanya sistem informasi ini dapat memudahkan anda dalam mengelola distribusi ?
Dengan sistem informasi ini dapat memudahkan saya dalam mengelola distribusi barang.
Apakah dengan adanya sistem informasi ini dapat membantu anda untuk memantau informasi persediaan bahan baku di gudang?
Sistem informasi ini dapat membantu saya dalam memantau persediaan bahan baku di gudang sehingga dapat meringankan pekerjaan saya
Apakah dengan adanya fitur laporan persediaan produk dapat memudahkan anda dalam membuat laporan persediaan untuk di gudang?
Dengan adanya menu laporan persediaan didalam sistem informasi ini dapat membantu saya dalam membuat laporan persediaan barang dengan cukup baik.
Apakah dengan adanya pengelolaan pengadaan barang dapat memudahkan anda dalam melakukan pengadaan ke supplier?
Dengan adanya sistem informasi ini dengan diadakannya menu pengadaan barang dapat memudahkan saya dalam melakukan pengadaan bahan baku ke supplier.
Bagaimana menurut anda tentang bahasa yang digunakan pada sistem ini ?
Penggunaan bahasa yang digunakan pada sistem ini sudah cukup baik dan mudah dimengerti.
Bagaimana pendapat anda tentang kemudahan penggunaan sistem ini ?
Penggunaan sistem untuk saat ini masih cukup mudah dan dapat dengan
(58)
mudah digundakan Bagaimana pendapat anda tentang
tampilan antarmuka pada sistem ini ?
Untuk tampilan antarmuka sudah cukup baik untuk digunakan
2) Pertanyaan Wawancara untuk Marketing
1. Apakah sistem ini sudah mengelola data pemesanan dengan baik?
2. Bagaimana menurut anda tentang bahasa yang digunakan pada sistem ini ? 3. Bagaimana pendapat anda tentang kemudahan penggunaan sistem ini ? 4. Bagaimana pendapat anda tentang tampilan antarmuka pada sistem ini ? Tabel 4.38 adalah jawaban dari Bpk. Ong Frangky selaku manager marketing
di PT Beton yang akan menjadi pengguna sebagai marketing dari sistem ini terhadap kesembilan pertanyaan diatas.
Tabel 4.38 Hasil Wawancara Pengguna Bagian Marketing
Pertanyaan Jawaban
Apakah sistem ini sudah mengelola data pemesanan dengan baik?
Dengan dibangunnya sistem ini, saya merasa terbantu dalam mengelola data pemesanan
Bagaimana menurut anda tentang bahasa yang digunakan pada sistem ini ?
Penggunaan bahasa yang digunakan pada sistem ini sudah cukup baik dan mudah dimengerti.
Bagaimana pendapat anda tentang kemudahan penggunaan sistem ini ?
Penggunaan sistem untuk saat ini masih cukup mudah dan dapat dengan mudah digundakan
Bagaimana pendapat anda tentang tampilan antarmuka pada sistem ini ?
Untuk tampilan antarmuka sudah cukup baik untuk digunakan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Pihak PT. Beton dengan adanya sistem informasi ini dapat disimpulkan bahwa sistem ini membantu Pihak PT. Beton dalam mengelola data pemesanan dan mengelola pengiriman dengan cukup baik dan dengan penggunaan bahasa dan tampilan antarmuka yang mudah dimengerti.
(59)
4.2.6 Kesimpulan Pengujian Beta
Berdasarkan pengujian beta diatas, dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem ini cukup mudah untuk digunakan
2. Sistem ini memiliki tampilan antarmuka yang cukup dimengerti
3. Penggunaan bahasa dalam sistem ini cukup dimengerti dan cukup mudah untuk digunakan
4. Sistem ini cukup membantu bagian warehouse, admin, marketing,
accounting, purchasing dalam melaksanakan pekerjaan masing-masing. 5. Fitur-fitur yang ada pada sistem ini juga cukup membantu pekerjaan
(60)
(1)
(2)
195
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pengembangan perangkat lunak sebelumnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat dalam penulisan tugas akhir ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem informasi yang dibangun ini dapat memudahkan PT. Beton dalam menentukan jumlah bahan baku yang harus dipesan ke Supplier.
2. Sistem informasi ini membentu Kepala Gudang dalam mengendalikan data produk beton yang keluar dan data produk beton yang diproduksi.
3. Sistem informasi ini memudahkan Bagian Accounting dan Bagian Purchasing dalam melakukan persetujuan pengadaan bahan baku ke Supplier.
4. Sistem informasi ini memudahkan Bagian Sales atau Marketing dalam mendapatkan informasi mengenai pengiriman produk beton yang dilakukan.
5.2 Saran
Saran untuk pengembangan sistem informasi ini ada beberapa saran yang dapat dilakukan, antara lain :
1. Membuat tampilannya lebih menarik lagi karena tampilan yang digunakan sekarang masih sederhana.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan sistem yang dibangun dapat melakukan pengelolaan dan perincian dalam memperhitungkan biaya untuk pembelian bahan baku ke Supplier.
(3)
BIODATA PENULIS
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Fixgan Hapissa Nama Panggilan : Fixgan
Tempat Lahir : Subang Tanggal Lahir : 4 Mei 1993 Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Perumahan Taman Firdaus Blok.A no.28RT.05 RW.02 Desa Pakuhaji Kecamatan Ngamprah Kab.Bandung Barat
Telepon : 085759130919
Email : hapissafixgan@hotmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
- SDN Sagalaherang 2 (2004)
- SMP N 1 Sagalaherang (2007)
- SMA N 1 Jalancagak (2010)
(4)
(5)
(6)