Hasil Analisa SEM Membran Selulosa Ase- tat Dari Selulosa Asetat Komersial Hasil Analisa SEM Membran Selulosa Ase- tat cotton linter

Prosiding ISBN : 978-979-95271-8-9 88 Seminar Teknologi Pulp dan Kertas Savoy Homann Bidakara Hotel, Bandung 10 Nopember 2010 Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung Pengaruh Komposisi SA Cotton Linter Terhadap Rejeksi 20 40 60 80 100 11.5 12 12.5 13 13.5 14 14.5 Komposisi Selulosa Asetat Cotton Linter R ej ek si H2O 6 ml H2O 5 ml Gambar 6. Pengaruh Komposisi Selulosa Ase- tat Cotton Linter Terhadap Re- jeksi Pengaruh Komposisi SA Cotton Linter Terhadap Fluks Air lj m2 10 20 30 40 50 60 70 11.5 12 12.5 13 13.5 14 14.5 Komposisi Selulosa Asetat Cotton Linter F lu ks A ir l j m 2 H2O 6 ml H2O 5 ml Gambar 7. Pengaruh Komposisi Selulosa Ase- tat Cotton Linter Terhadap Fluks Air lj.m 2 Hasil Analisa SEM Membran Selulosa Asetat Jenis Ultrailtrasi SEM Scanning Electron Microscope meru- pakan salah satu teknik karakterisasi yang ba- nyak digunakan dalam bidang membran. Salah satu karakterisasi yang digunakan dalam peneli- tian ini untuk melihat penampang permukaan, penampang lintang, diameter pori dan struktur pori.

a. Hasil Analisa SEM Membran Selulosa Ase- tat Dari Selulosa Asetat Komersial

Citra penampang lintang cross section yang diperbesar 1000x dapat dilihat pada gambar 8, se- dangkan citra penampang permukaan yang diper- besar 5000x dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 8. Citra Penampang Lintang diperbe- sar 1000x Gambar 9. Citra Penampang Permukaan diper- besar 5000x

b. Hasil Analisa SEM Membran Selulosa Ase- tat cotton linter

Citra penampang lintang dan permukaan den- gan pembesaran 5000 x dapat dilihat pada gam- bar 10 dan 11. Gambar 10. Citra Penampang Lintang diperbe- sar 5000x Prosiding ISBN : 978-979-95271-8-9 89 Seminar Teknologi Pulp dan Kertas Savoy Homann Bidakara Hotel, Bandung 10 Nopember 2010 Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung Gambar 11. Citra Penampang Permukaan diper- besar 5000x Bentuk pori membran selulosa asetat menyeru- pai jaring yang terlihat pada gambar penampang lintang. Struktur pori, ukuran diameter pori dapat terukur dari citra penampang permukaan. Dari citra penampang permukaan membran selulosa asetat cotton linter diperoleh ukuran diameter pori sebesar rata-rata antara 0,08 µm – 0,1 µm. Ukuran ketebalan membran selulosa asetat cotton linter yang diperoleh , berkisar 0,1-0,14 µm. Ditinjau berdasarkan evaluasi, karakteristik dan fungsinya, membran tersebut sudah memen- uhi kriteria jenis membran ultrailtrasi. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan seba- gai berikut: 1. Berdasarkan pengamatan pada reaksi aseti- lasi cotton linter dan hasil serapan spektrum inframerah menunjukkan bahwa reaksi aseti- lasi cotton linter telah berhasil dilakukan dan dapat digunakan sebagai bahan membran. 2. Kondisi optimum pembuatan selulosa asetat dari cotton linter, terjadi pada penggunaan anhidrida asam asetat sebanyak 60 ml dan H 2 O sebanyak 5 ml atau reaksi mol rasio reagen hidrolisareagen asetilasi sebesar 0,36. Mol rasio reagen hidrolisareagen aseti- lasi berdasarkan reaksi kimia murni stoikio- metri adalah 0,33. 3. Kadar asetil selulosa asetat yang diperoleh sebesar 38,583, mendekati kadar asetil se- lulosa asetat komersial yaitu sebesar 39,8. 4. Kondisi optimum pembuatan membran dari selulosa asetat komersial,dan membran selu- losa asetat cotton linter terjadi pada kondisi komposisi selulosa asetat:formamid:aseton = 14 : 30 : 56, dengan hasil rejeksi 95 ; 84,38 , dan luks air 82,5 lj.m 2 ; 20,37 lj.m 2 . 5. Hasil analisa SEM membran selulosa asetat komersial dan selulosa asetat cotton linter memberikan informasi ukuran struktur pori yang tidak homogen, kulit membran tipis dan rapat. Ukuran diameter pori 0,08 µm – 0.1 µm, dengan ketebalan membran masing-mas- ing , dan dan tekstur permukaan membran yang diperoleh. Berdasarkan strukturnya, adalah 0,075-0,09 µm, dan 0,1-0,14 µm. 6. Berdasarkan karakteristik dan fungsinya jenis membran yang diperoleh termasuk membran ultrailtrasi. DAFTAR PUSTAKA Ali, Syed; Boblak, Paul; Capili, Efrem; Mi- lidovich, Stanislav; Membrane Separation And Ultrailtration. CHE-396 Senior Design. 2008 Anonim. ; Membrane Processing. University of Guelph.2008 Anonim. ; Cellulose Acetate Project. National Li- brary Of Australia. 2008, Billmeyer, F.W. ; Text book of Polimer Science 3rd edition, John Wiley Sons, : New York, 1994. Brady, J.A.; General Chemistry PrinciplesStructure, 5 th edition, John Wiley Sons, : New York, 1996 Falconer, J,L; Noble, R.D ; Spery, D.P. Mem- brane Separation Technology, Principal and Application, Elsevier Science B.V, Amster- dam, 1995. Fengel, D., Wegener. G,; Wood Chemistry, Ultra- structure, Reactions, Walter de gruyter Co, : Berlin, 1998. http:vienna.che.uic.eduteachingche396sep- ProjFinalReport.pdf http:www.foodsci.uoguelph.cadairyedumem- brane.html http: www.nla.gov.auanicacellulose.pdf h t t p : e n . w i k i p e d i a . o rg w i k i C e l l u l o s e _ acetateAcetate_iber_and_triacetate_iber King, J.C; Separation Processes Based on Re- Prosiding ISBN : 978-979-95271-8-9 90 Seminar Teknologi Pulp dan Kertas Savoy Homann Bidakara Hotel, Bandung 10 Nopember 2010 Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung versible Complection, Separation Technology. Rousseau ed,CRC, 1999 Mulder, M.; Basic Principles of Membran Tech- nology, Kluwer academic Publisher,;New York, 1996. Ray.L. Whistler, ; Method in Carbohydrate Chemistry, Vol III, academic Press Publish- ing,: New York and London, 1993. Rautenbach, R.,Albrecht, R., ; Membrance Pro- cesses, John Willey Sons, : New York, 1998. Ultrailtrasi, Berita Selulosa volume 44,No.1 Juni 2008, Balai Besar Pulp dan kertas Departe- men Perindustrian Victor, H. et all; Acetic Acid and its Derivatives, Marcel Dekker, inc,:New York, Basel, Hong- kong, 1989, p.241-2 Wikipedia. Cellulose Acetate. 2008 Yuniarti. PK. Selulosa Asetat Ramah Lingkun- gan, Prosiding Seminar Nasional II Plastik Dan Lingkungan, Yogyakarta, 1998 Yuniarti. PK. Penentuan kondisi optimum pem- buatan selulosa asetat untuk bahan membran, Prosiding Seminar Teknolgi Pulp dan Kertas, Bandung, 2002 Yuniarti.PK. Pemanfaatan limbah rami untuk se- lulosa asetat sebagai bahan membran Prosiding ISBN : 978-979-95271-8-9 91 Seminar Teknologi Pulp dan Kertas Savoy Homann Bidakara Hotel, Bandung 10 Nopember 2010 Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung PENANGANAN STICKY DAN PITCH PADA KERTAS BEKAS SECARA ENZIMATIS Nina Elyani , Jenni R , Sonny K , Cucu Balai Besar Pulp dan Kertas Jl. Raya Dayeuhkolot no. 132, Bandung – 40258 Telp. 022-5202980, 5202871 Fax. 022-5202871 e-mail: bbpkbbpk.go.id HANDLING OF STICKY AND PITCH IN THE WASTE PAPER BY ENZIMATICALLY ABSTRACT Sticky and pitch in the recycling processof coated print paper is a constraint and distrurbs pa- permaking equipment as well as producing low-quality paper. Controlling pitch and sticky, need special handling either chemicalyl, physically, and or enzymatically.Rresearchfor handling of sticky and pitch has been done for coated paper recycling process using enzyme at 0.1 and 0.5 , pH 6-7 and the tem- perature of 70 – 80 °C for 30 minutes.For as comparison also, the addition of conventional surfactant at 0.1 and 0.5 by weight of dry pulp. The results showed that the handling sticky and pitch enzymatically produces brigtness, opacity, dirt contain and tensile index that is better than using the conventional surfactant.. Keywords: waste paper, sticky, pitch, enzymes, surfactants INTISARI Sticky dan pitch pada proses daur ulang kertas cetak salut merupakan kendala yang sering terjadi karena menggnaggu peralatan pembuatan kertas serta menghasilkan lembaran kertas yang berkualitas rendah. Untuk mengendalikan sticky dan pitch tersebut diatas perlu penanganan khusus baik secara kimia, isika dan ataupun secara enzimatis. Pada penelitian penanganan sticky dan pitch ini telah dilaku- kan pada proses daur ulang kertas cetak salut bekas dengan menggunakan enzim sebesar 0,1 - 0,5 , pH 6 – 7 dan suhu sekitar 70 - 80°C selama 30 menit. Sebagai pembanding juga dilakukan penambahan surfaktan sebesar 0,1 - 0,5 terhadap berat kering pulp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pe- nanganan sticky dan pitch secara enzimatis menghasilkan derajat putih, opasitas, noda dan indeks tarik yang lebih baik dibandingkan secara konvensional yang menggunakan surfaktan. Kata kunci: kertas bekas, sticky, pitch, enzim, surfaktan PENDAHULUAN Salah satu masalah yang sering terjadi pada proses daur ulang kertas bekas khususnya untuk keras salut adalah terdapatnya kontaminan sticky dan pitch. Sticky dan pitch pada kertas bekas me- rupakan bahan yang sukar larut dalam air. Adan- ya sticky dan pitch pada pengolahan kertas bekas mengakibatkan masalah pada peralatan penye- diaan stok dan di mesin kertas. Di industri pulp dan kertas pada umumnya penanganan sticky dan pitch pada kertas dilakukan secara isika dan kimia. Secara isika yaitu dengan melakukan proses pengurain serat, proses pencucian serat dan proses penyaringan serat, sedangkan secara kimia yaitu dengan menambahkan bahan kimia seperti dispersan, talk, alum dan polimer. Dalam mendukung program pemerintah yang berwawasan lingkungan di industri pulp dan ker- tas, maka perlu adanya reduksi pemakain bahan kimia yang akan mencemari. Penelitian ini di- fokuskan pada penanganan sticky dan pitch pada kertas bekas secara enzimatis, sehingga diharap- kan serat daur ulang yang diperoleh dapat digu- nakan kembali sebagai bahan baku kertas yang berkualitas baik. Sebagai pembanding digunakan juga bahan kimia tanpa enzim untuk menangani sticky dan pitch ini. Pitch merupakan senyawa Prosiding ISBN : 978-979-95271-8-9 92 Seminar Teknologi Pulp dan Kertas Savoy Homann Bidakara Hotel, Bandung 10 Nopember 2010 Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung berbentuk resin yang umumnya terdapat dalam pulp asli. Pitch berasal dari pulp kimia dan me- kanis kayu, berupa rosin dan ekstraktif yang ber- sifat tidak larut dan tidak suka air atau hidrofobik. Pitch sering juga disebut sebagai resin kayu yang dilepas dari serat pada waktu proses penggilingan dan cenderung berakumulasi membentuk suspen- si koloid dari partikel yang bermuatan negatif. Partikel-partikek ini akan menyebabkan masalah karena akan menyumbat wire pada mesin kertas serta akan membentuk gumpalan berwana gelap sehingga dapat menimbulkan noda dan lubang- lubang transparan pada kertas yang dihasilkan. Sebagian hati kayu dan kayu teras dari semua species kayujarum dan kayudaun mengandung sejumlah kecil senyawa-senyawa organik oleoi- lik yang sebagian besar bersifat non polar dengan kelarutan dalam air rendah. Senyawa ini biasanya dinyatakan resin kayu yang umumnya disebut sebagai pitch. Resin kayu dibagi dua kelas yaitu resin canal dan resin parenchyma. Resin kayu meliputi oleoresin yang terdiri dari terpen, asam resin dan bahan-bahan yang bersifat netral, serta lemak resin yang terdiri dari asam lemak dan unsaponiication. Beberapa upaya dapat dilaku- kan untuk mengatasi masalah sticky dan pitch ini, baik pada proses pembuatan pulp di pabrik mau- pun pada proses pembuatan kertas di pabrik ker- tas. Pada prinsipnya ada dua cara yang umum di- lakukan untuk mengendalikanya yaitu, mencegah pembentukkan sticky dan pitch atau dengan men- jaga pitch tetap dalam kondisi terdispersi yaitu dengan dugunakan polimer dispersan larut air dan bahan aktif permukaan surfaktan. Dari ber- bagai jenis surfaktan yang ada, jenis nonionik dilaporkan paling efektif dalam menjaga stabili- tas dispersi koloid pitch. Selain itu penanganan sticky dan pitch dapat dilakukan secara teknologi enzim yaitu dengan menggunakan lipase. Lipase dapat mendegradasi trigliserida sehingga dapat mengurangi downtime dan penurunan frekuensi pembersihan, mengurangi noda dan menaikkan kekuatan kertas yang dihasilkan. BAHAN DAN METODA Bahan dan Peralatan Bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan terdiri dari : kertas cetak salut bekas, surfaktan, natrium hidroksida, lipase, dan aquadest. Sedan- gkan peralatan yang digunakan yaitu : neraca analitik, hydopulper, disintegrator, screen, sheet former, tensile tester, standar noda, brightness tester. Metode Metode penelitian penanganan sticky dan pitch pada kertas bekas dapat di dilakukan baik secara enzimatis maupun konvensional yaitu dengan penambahan surfaktan sesuai dengan dia- gram alir dibawah ini.

1. Secara Enzimatik