Kekuatan Otot Tungkai Tes Lari 50 Meter Kecepatan Tes Kelincahan Tes Daya Tahan Aerobik

49

7. Kekuatan Otot Tungkai

leg and back dynamometer Kekuatan otot tungkai diukur menggunakan leg and back dynamometer , langkah pengukurannya adalah sebagai berikut Ismaryati, 2009: 34: a. Peserta tes berdiri pada tumpuan dynamometer dengan lutut ditekuk membentuk sudut 130-140 derajat dan tubuh tegak lurus. b. Panjang rantai dynamometer diatur sedemikian rupa sehingga posisi tongkat pegangan melintang di depan kedua paha. c. Tongkat pegangan digenggam dengan posisi tangan menghadap ke belakang pronasi. d. Tarik tangan sekuat mungkin dengan cara meluruskan sendi lutut secara perlahan-lahan. e. Baca jarum penunjuk pada skala dynamometer saat nilai maksimum tercapai. f. Ulangi pengukuran dengan waktu istirahat satu menit. Gambar 8. Tes Kekuatan Otot Tungkai Sumber: http:www.med-tox.comimagesLeg1.jpg 50

8. Tes Lari 50 Meter Kecepatan

Tujuan: untuk mengukur kecepatan. Tes lari 50 meter memiliki validitas sebesar 0,884 dan reliabilitas sebesar 0,911 Depdiknas, 2010: 25. f. Alat: 1 lapangan datar minimal 60 m, dibatasi garis start dan garis finish 30 m, 2 Stopwatch, bolpoint , dan formulir, 2 Bendera start , 3 Lintasan lari lebar 1,22 cm, buat beberapa lintasan. g. Testes: 1 orang tester, pengambil waktu, 1 orang pencatat waktu. h. Pelaksanaan: dengan aba-aba siap testi lari dengan start berdiri, setelah aba- aba “yaak” testi lari secepat-cepatnya menempuh jarak 50 meter sampai melewati garis finish . Kecepatan lari dicatat sampai dengan 0,1 detik, bila memungkinkan dicatat sampai 0,01 detik. Lakukan tes tersebut dua kali, dan diambil nilai yang terbaik. Gambar 9. Tes Sit Up Depdiknas, 2010: 25

9. Tes Kelincahan

Side Step Tujuan: untuk mengukur kelincahan seseorang. Side step test tes langkah ke samping 30 m selama 10 detik, hasil yang dicatat adalah jumlah skor yang dicapai testi dalam 10 detik. 51

10. Tes Daya Tahan Aerobik

Bleep Test VO2Maks Tes ini memiliki validitas sebesar 0,711 dan reliabilitas sebesar 0,782 Sukadiyanto, 2002: 36. Prosedur sebagai berikut: a. Lakukan warming up sebelum melakukan tes b. Ukuran jarak 20 meter dan diberi tanda. c. Putar CD player irama Multistage Fitness Test. d. Intruksikan siswa untuk ke batas garis start bersamaan dengan suara “ bleep ” berikut. Bila pemain tiba di batas garis sebelum suara “ bleep ”, pemain harus berbalik dan menunggu suara sinyal tersebut, kemudian kembali ke garis berlawanan dan mencapainya bersamaan dengan sinyal berikut. e. Diakhir setiap satu menit, interval waktu di antara setiap “ bleep ” diperpendek atau dipersingkat, sehingga kecepatan lari harus meningkatberangsur menjadi lebih cepat. f. Pastikan bahwa siswa setiap kali ia mencapai garis batas sebelum berbalik. Tekankan pada siswa untuk pivot satu kaki digunakan sebagai tumpuan dan kaki yang lainya untuk berputar dan berbalik bukannya berbalik dengan cara memutar terlebih dahulu lebih banyak menyita waktu. g. Setiap siswa meneruskan larinya selama mungkin sampai dengan ia tidak dapat lagi mengikuti irama dari CD player . Kriteria menghentikan lari peserta adalah apabila peserta dua kali berturut-turut gagal mencapai garis batas dalam jarak dua langkah di saat sinyal “ bleep ” berbunyi. h. Lakukan pendinginan cooling down setelah selesai tes jangan langsung duduk. Score diperoleh dari kemampuan atlet mampu menjalankan tes lari dengan maksimal pada tahap dan shuttle terakhir yang kemudian dikonversikan dalam tabel. Score dalam mlkg bb menit. Gambar 10. Tes Bleep Test Depdiknas, 2010: 25 52

E. Teknik Analisis Data