Contoh Teks Drama Anekdot

Cast :
Caca : ABG dan murid 1
Kiki : kiki dan murid 3
Bayu : caleg dan murid 2
Reza : Host, guru, narrator
Di sebuah malam di Kota Jakarta, dibawah kerlap-kerlip lampu dan
di dalam hingar-bingar kebisingan, sebuah kafe sesak dipadati
pengunjung. Mulai dari ABG sampai caleg pun berkumpul di sana. Di
tengah-tengah berbagai percakapan, host dari acara malam yang
rutin diselenggarakan di kafe, mengisi.
Host : Oke guys, selamat malam untuk para tamu dan pelanggan
setia kafe. Seneng banget kita bisa ketemu lagi di sini malam ini.
Khususnya malem minggu ini ya, hehehe. Okelah, seperti biasa, kita
bakal nyuguhin acara yang bikin semuuaanya ketawa, di “Stand Up
Comedy”. Nah, male mini kita udah ngundang seorang comedian,
langsung saja kiki…….!!! Tepuk tangannya dong untuk kiki.
(semua orang tepuk tangan)
kiki : hai, malem semua. Gua kiki. Gua yakin lo semua udah pada
tau gua, karena gua udah sering nongol buat ngisi acara disini.
(melirik ke salah satu penonton yang ribut) Dan malem ini gua mau
ngomongin tentang….

(semua mata tertuju pada seorang pengunjung kafe)
Caleg : (bicara di telfon dengan suara lantang dan bersemangat)
itulah masalahnya pak. Bagaimana negeri kita ini bakal maju kalau
wakil rakyatnya saja begitu. Saya janji pak, kalau bapak dan warga
bapak memilih saya menjadi pemimpin untuk lima tahun yang akan
datang, kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi.
Kiki : oke, malem ini gua mau ngomongin tentang demam K-Pop di
kalangan remaja. Siapa sih yang disini suka K-Pop?
ABG : saya!
Kiki : ya, ketahuan. muka kamu kekorean gitu sih.
ABG : kenapa? cantik ya? emang sih bener kata orang, wajah
seseorang itu tergantung pada papa nya.
Kiki : oh, papa kamu pasti ganteng ya makanya kamu bisa begini

ABG : enggak. Aku bisa begini karena papa aku dokter operasi
plastik.
(beralih perhatian ke pengunjung tadi)
Caleg : iya pak, tenang saja. Saya bukan model pemimpin yang
seperti itu. Besok uangnya akan saya transfer, kalau begitu,
terimakasih pak.

Kiki : emmm, gua rasa pengunjung di sebelah sana (menunujuk
pengunjung yang ribut) udah ngubah mood gua. Gua sekarang
malah jadi pengen bicarain masa-masa sekolah gua. Dimana gua itu
sekolah di sekolah yang luar biasa.
ABG : SLB untuk orang gak normal?
Kiki : sebenernya untuk orang normal, tapi warga sekolahnya kurang
normal. (menjawab). Gua paling suka pelajaran PKN,
Penonton : Wuuuiihhh…..
Kiki : temen-temen gua juga gitu. Karena, gurunya itu kalo ngajar
sesuai dengan realita. Jadi ceritanya gini…. (kiki mulai narasi) waktu
itu pelajaran tentang pejabat-pejabat Negara. Setelah guru selesai
nerangin, beliau nanya lagi ke muridnya tentang materi tadi.
(latar berubah menjadi di dalam sebuah kelas)
Guru : Baiklah anak-anak, kita ulangin lagi ya yang sudah kita
pelajari hari ini. Kalau gubernur dan wakil gubernur mana yang lebih
tinggi dan harus dihormati?
Murid-murid : Gubernur, bu.
Guru : kalau presiden dan wakil presiden?
Murid-murid : presiden bu.
Guru : bagus, kalau rakyat dan wakil rakyat?

Murid 1 : harusnya sih rakyat bu.
Guru : kenapa pake seharusnya?
Murid 1 : karena kebalik sih bu.
Guru : pinter, terus apa ciri-ciri wakil rakyat?
Murid 3 : suka konspirasi politik bu.

Guru : demi apa?
Murid 3 : demi kepentingan pribadi bu.
Guru : ya. apa lagi?
Murid 2 : sering muncul di tv bu?
Guru : karena apa?
Murid 2 : karena skandal dan kasus bu.
Guru : apa lagi?
Murid 1 : mendadak tajir bu.
Guru : pinter. Jadi rakyat dan wakil rakyat mana yang jadi bos?
Murid 2 : ya semestinya rakyat dong bu.
Guru : kenapa semestinya?
Murid 2: karena aneh sih bu. Masa bos kekurangan beras di rumah
sedangkan wakil rakyat asik impor beras bu.
Akhirnya, sang caleg yang merasa tersindir pergi meninggalkan kafe

dan acara stand up comedy itu semakin lama berlangsung semakin
meriah mengisi keramaian kota Jakarta.