Implementasi Perbandingan Keberhasilan Implementasi Kebijakan Program Manfaat Kebijakan Program

IJPA-The Indonesian Journal of Public Administration Volume 1 | Nomor 2 | Juli - Desember 2015 Page | 191 Karya PU Provinsi Jateng setiap 3 bulan sekali melaksanakan paparan di Provinsi, demikian pula menjalin komunikasi dan koordinasi dengan CPMU di Ditjen Cipta Karya Departemen PU RI dan konsultan program. 2. Di tingkat Kabupaten, setiap seminggu sekali setiap Senin diadakan pertemuan dengan para fasilitator untuk membahas dan mengevaluasi kemajuan program maupun kendala yang dihadapi di lapangan, dan bila ditemukan permasalahan dapat segera diambil langkah tindak penyelesaiannya dengan bekerja bersama masyarakat secara langsung. 3. Indikator keberhasilan program PAMSIMAS di Kabupaten Pekalongan ini ditentukan oleh tingginya partisipasi masyarakat sejak proses perencanaan, pengelolaan pelaksanaan program hingga pelaporan maupun pengendalian kegiatan.

a. Implementasi

Kebijakan Program PAMSIMAS di Papua Barat Implementasi program PAMSIMAS di Papua Barat kurang memberikan hasil yang kentara. Padahal, sumber air datang dari gunung dan sungai, bersih dan belum tercemar polusi. Namun sayangnya, air itu tidak bisa terakses ke kampung dan perumahan penduduk. Ia sangat berharap program PAMSIMAS itu dapat membuat air bersih mengalir ke rumah-rumah penduduk. Unsur pemberdayaan dalam PAMSIMAS kurang terlihat implementasinya.

b. Hambatan

Implementasi PAMSIMAS di Papua Barat

1. Rendahnya nilai kesadaran

masyarakat dalam kegiatan pembangunan, seperti dalam table berikut : IJPA-The Indonesian Journal of Public Administration Volume 1 | Nomor 2 | Juli - Desember 2015 Page | 192 Table 1. Angka Partisipasi Sekolah APS menurut KabupatenKota dan Kelompok Umur tahun 2008 – 2009 KabupatenKota RegencyMunicipality Kelompok Umur Age Groups dalam 7 - 12 13 - 15 16 - 18 19 - 24 1 2 3 4 5 Kabupaten Regency 01. Fakfak 93,65 87,97 53,02 16,8 02. Kaimana 97,20 82,31 39,03 10,03 03. Teluk Wondama 89,07 91,35 62,31 10,32 04. Teluk Bintuni 96,12 81,18 56,94 5,42 05. Manokwari 91,24 89,79 79,15 17,68 06. Sorong Selatan 90,78 71,09 41,83 17,85 07. Sorong 88,79 86,36 53,62 6,8 08. Raja Ampat 94,34 95,17 61,76 14,09 Kota Municipality 71. Sorong 98,26 96,81 45,93 10,16 Papua Barat 2009 93,35 88,59 57,95 12,72 Sumber: BPS Provinsi Papua Barat 2009

2. Kondisi

geografis memberikan permasalahan dan hambatan tersendiri bagi implementasi PAMSIMAS 1. Kondisi alam Provinsi Papua Barat yang merupakan wilayah daratan yang bergunung- gunung, dan ada juga yang tandus. 2. Kualitas sumberdaya air yang belum termanfaatkan dengan baik serta adanya beberapa kawasan yang rawan bencana dapat menjadi kendala dalam pengembangan wilayah. 3. Akses antar kabupaten masih bertumpu pada angkutan laut dan udara, dan pelayanan angkutan darat yang masih perlu ditingkatkan. 4. Adanya kesenjangan ekonomi antara pusat pertumbuhan dengan daerah-daerah belakangnya dan kawasan-kawasan pulau- pulau kecil yang relatif masih terbelakang khususnya yang masih sulit dijangkau. IJPA-The Indonesian Journal of Public Administration Volume 1 | Nomor 2 | Juli - Desember 2015 Page | 193

3. Tingkat pendidikan yang masih rendah mempengaruhi pola pikir dan

keaktifan masyarakat dalam pembagunan Tabel 2. Daftar tingkat pendidikan Papua Barat Tahun 2009 Kab. TdkBlm pernah Sekolah Tidak Tamat SD SD SLTP SLTA SLTA Kejuruan Akademi Univ D1D2 D3 Fakfak 0,87 13,87 38,73 22,40 27,05 4,34 0,29 0,14 2,31 Kaimana 5,03 20,55 37,32 24,11 7,55 3,56 0,00 0,63 1,26 Teluk Wondama 4,86 24,32 49,73 12,97 5,41 1,62 0,54 0,54 0,00 Teluk Bintuni 17,11 17,94 37,94 20,00 4,95 2,06 0,00 0,00 0,00 Manokwari 9,26 21,91 36,49 16,25 9,26 3,83 0,72 0,44 1,83 Sorong Selatan 11,20 22,41 43,15 13,28 7,05 1,66 0,83 0,00 0,41 Sorong 3,04 30,91 46,50 13,08 3,04 2,25 0,26 0,26 0,66 Raja Ampat 9,42 24,61 49,21 12,04 3,66 0,00 0,00 0,00 0,00 Kota Sorong 0,59 10,54 19,31 22,18 28,16 12,06 1,26 1,77 4,13 Sumber: BPS Provinsi Papua Barat Diolah dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional

4. Kurangnya

komitmen pemerintah terhadap program Meski pemerintah pusat mengatakan bahwa PAMSIMAS akan dilakukan merata di wilayah Indonesia, khususnya yang kekurangan akses air bersih, pada kenyataannya PAMSIMAS hanya terfokus di ibu kota provinsi Papua Barat, yaitu di Manowari. Situasi ini mengesankan kurangnya komitmen pemerintah untuk mencanangkan perluasan program di penjuru tanah air.

c. Perbandingan Keberhasilan Implementasi Kebijakan Program

PAMSIMAS di Berbagai Provinsi di Indonesia Tingkat keberhasilan program PAMSIMAS disajikan dalam table berikut ini : IJPA-The Indonesian Journal of Public Administration Volume 1 | Nomor 2 | Juli - Desember 2015 Page | 194 Tabel 3. Perbandingan keberhasilan implementasi PAMSIMAS di Indonesia N o Provinsi Kab Kota Desa 2008 Status 2008 Desa 2009 Status 2009 Desa 2010 Status 2010 1 Sumatera Barat 13 100 100 178 178 195 171 2 Riau 6 50 50 84 84 90 84 3 Sumatera Selatan 8 31 31 127 111 107 75 4 Banten 2 18 18 30 30 26 26 5 Jawa Barat 5 45 45 74 74 75 75 6 Jawa Tengah 30 270 270 446 446 399 334 7 Kalimantan Selatan 8 71 65 119 108 108 50 8 Nusa Tenggara Timur 11 97 70 162 142 155 9 Sulawesi Barat 3 27 9 39 39 39 22 10 Sulawesi Selatan 7 68 67 104 104 96 72 11 Sulawesi Tengah 8 60 54 104 104 98 34 12 Gorontalo 3 27 27 45 45 39 27 13 Maluku 1 9 9 15 15 13 3 14 Maluku Utara 2 18 18 14 5 24 15 Papua Barat 1 9 2 15 14 15 Keterangan : 96 sd 100 80 sd 95 65 sd 79 50 sd 64 49 IJPA-The Indonesian Journal of Public Administration Volume 1 | Nomor 2 | Juli - Desember 2015 Page | 195 Tabel diatas menunjukkan perbedaan yang kentara antara daerah satu dengan daerah lainnya. Perbedaan pencapaian keberhasilan pada provinsi-provinsi di atas menunjukkan belum meratanya program PAMSIMAS

d. Manfaat Kebijakan Program

PAMSIMAS terhadap Pembangunan Kesehatan di Indonesia Dilihat dari Sarana dan Perilaku Masyarakat 1. Meningkatkan kualitas dan jumlah air yang disalurkan kepada para pelanggan, menghasilkan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat. 2. Meluasnya cakupan berlipat ganda dengan bertambahnya pemakaian jamban, akan menyebabkan berkurangnya penurunan arus, yang akan meningkatkan kualitas air dan tanah dan mengurangi penyakit yang disebarkan melalui air. 3. Sistem pembuangan yang meningkat, dengan mengurangi pecahkebocoran pipa, dengan memasang dengan baik sistem pembuangan limbah diseputar sistem air. 4. Meningkatnya pengelolaan pembuangan tinja – walaupun tim PAMSIMAS masih menemukan fakta bahwa praktek pembuangan kotoran tinja yang tidak layak terus menerus menjadi masalah pada masyarakat peserta proyek, mengakibatkan terpolusinya sumber air. 5. Masyarakat dididik untuk menggunakan teknologi sederhana untuk memonitor kualitas air. 6. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan dan Lingkungan Hidup yang merupakan komponen utama PAMSIMAS dilihat dari berkurangnya penyakit diare dan kulit.

e. Faktor

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Masyarakat dalam Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Kabupaten Sragen.

0 0 2

MODAL SOSIAL DALAM GERAKAN KOPERASI | Faedlulloh | The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA) 69 127 1 SM

0 0 13

REFORMULASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN DI INDONESIA | Solikhan | The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA) 509 1733 1 SM

0 0 16

KEMISKINAN PADA MASYARAKAT NELAYAN DI CILINCING | Menggala | The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA) 433 1414 1 SM

0 0 10

STUDI FORMULASI KEBIJAKAN KARTU BANYUMAS SEHAT DI KABUPATEN BANYUMAS | Denok Kurniasih | The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA) 432 1412 1 SM

0 0 14

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MAKASSAR TIDAK RANTASA PEMERINTAH KOTA MAKASSAR (Studi Analisa Teori Isikawa) | Ummi Zakiyah | The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA) 731 2270 1 SM

2 16 17

PEMBANGUNAN INDONESIA DALAM PANDANGAN AMARTYA SEN | Indarti | The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA) 727 2262 1 SM

0 0 16

PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN KOMPETENSI SDM TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA DEPOK | Ray | The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA) 726 2260 1 SM

1 3 17

PEMANFAATAN GADGET DALAM MEMAKSIMALKAN PELAYANAN MASYARAKAT | Khafsoh | The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA) 725 2258 1 SM

0 1 17

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI KABUPATEN LEBAK - FISIP Untirta Repository

3 31 336