IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI KABUPATEN LEBAK - FISIP Untirta Repository

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI KABUPATEN LEBAK SKRIPSI

  Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  Oleh : Rachmawati Dwi Maharani

  NIM 6661100330

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

  PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

  

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

  Nama : Rachmawati Dwi Maharani NIM : 6661100330 Judul Skripsi : Implementasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

  Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Kabupaten Lebak Telah Diuji di Hadapan Dewan Penguji Sidang Skripsi di Serang, tanggal 16 Oktober 2014 dan dinyatakan LULUS.

  Serang, Oktober 2014 Ketua Penguji (Kandung Sapto Nugroho., S.Sos., M.Si) NIP 197809182005011002 ..................................

  Anggota : (Drs. Hasuri Waseh, SE., M.Si) NIP 196202032000121002 ...................................

  Anggota : (Deden Maulana Haris, S.Sos., M.Si) NIP 197204072008121002 ...................................

  Mengetahui, Dekan Fisip Untirta Ketua Program Studi

  Ilmu Administrasi Negara

  

ABSTRAK

Rachmawati Dwi Maharani. NIM 1100330. Implementasi Program Penyediaan

Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kabupaten Lebak.

Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I: Rina Yulianti, S.IP.,

M.Si dan Pembimbing II: Deden Maulana Haris, S.sos., M.Si Kata Kunci : Implementasi Program, Penyediaan Air Minum, Sanitasi

  Fokus dalam penelitian ini adalah Implementasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari implementasi program tersebut dilihat dari faktor pendukung serta faktor penghambatnya. Program ini dibuat dengan tujuan dapat meningkatkan jumlah masyarakat untuk dapat mengakses air minum dan sanitasi yang layak serta mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrument dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri yang didasari pada indikator teori implementasi kebijakan menurut model Merilee S. Grindle. Indikatornya terdiri dari isi kebijakan dan konteks kebijakan. Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis interaktif menurut Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini adalah dalam implementasinya belum berjalan dengan baik. Kurangnya profesionalitas kerja dan sanksi yang tegas, keterbatasan SDM serta kurangnya keikutsertaan dari masyarakat terhadap program tersebut. peneliti memberikan saran agar kinerja dari para pelaksana senantiasa dapat ditingkatkan lagi agar lebih profesional dan bertanggung jawab.

  

ABSTRACT

Rachnawati Dwi Maharani. Nim 1100330. The Implementation of Water Supply

and Sanitation Community-based at Lebak Regency. Public Administration

Departement. Faculty of Social and Politic. Sultan Ageng Tirtayasa University.

Advisor I: Rina Yulianti, S.IP. M.Si., and advisor II: Deden Maulana Haris, S.Sos.

M.Si., Keyword: Implementation Program, Water supply, Sanitation

This research focuses on the Implementation of Water Supply and Sanitation

Program to knowhow successful the implementation of the program see by the

supporting and unsupporting factors. This program is made to increase total amound

of citizen that not only can access water and sanitation but also practice clean and

healthy living. The research method is descriptive methodology in qualitative

approach. The instrument is the researcher herself based on the indicators of policy

implementation theory by Merilee S. Grindle. The indicators are content of policy

and context of policy. The data analyzing technique is interactive analysis technique

by Miles and Huberman. The result of this research is the implementation had not

gone well. The lack of professional work and strick sanctions, limitation of SDM, and

the lack of participation from citizen toward this program. The researcher suggest

that the executive should increase their performance in order to be professional and

responsible.

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu, Alhamdulillah Puja dan Puji syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT atas segala rahmat, ridho, dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua.

  Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita semua Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Dan berkat rahmat, ridho, dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.

  Adapun dalam peelitian skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul

  “Program

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di

Kabupaten Lebak.” Penyusunan penelitian skripsi ini tentunya tak lepas dari

  bantuan banyak pihak yang tentunya sangat berpengaruh dalam pembuatan proposal skripsi ini, baik secara moril dan materil. Maka peneliti ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada kedua orang tuaku tercinta yang selalu memberikan do’a, kasih sayang, serta dukungan dan motivasi dalam penyelesaian penelitian skripsi ini.

  Pada kesempatan ini juga peneliti akan menyampaikan ucapan terimakasih peneliti dalam menyelesaikan proposal penelitian ini. peneliti ingin menyampaikan terimakasih kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa;

  3. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 4. Bapak Gandung Ismanto., S.Sos., MM., selaku Wakil Dekan III Fakultas

  Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 5. Ibu Rina Yulianti, S.IP., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu

  Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, yang sekaligus menjadi dosen pembimbing I skripsi. Trimakasih atas kebaikan, bimbingan, waktu dan arahannya selama proses penyusunan penelitian skripsi ini; 6. Bapak Anis Fuad, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

  Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 7. Bapak Deden M.Haris. S.Sos., M.Si., selaku Dosen Program Studi Ilmu

  Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas skripsi. Trimakasih atas kebaikan, waktu, bimbingan dan motivasi yang selalu diberikan dalam penyusunan penelitian skripsi ini;

  8. Ibu Titi Setiawati, M.Si., selaku Kepala Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  9. Terimakasih yang tak terhingga untuk kedua orang tuaku tercinta, kepada Apih Jajuli S.Sos., dan Mamah Rd. Yani Aryani atas do’a, cinta kasih dan motivasi yang telah diberikan tanpa henti dan tak pernah putus kepada peneliti dalam proses penyelesaian penelitian skripsi ini; 10. Terimakasih kepada kaka tersayang Wildan Alfariza SH M.Si atas segala dukungannya yang telah diberikan kepada peneliti dalam penyelesaian proposal skripsi ini; 11. Terimakasih kepada keluarga besar Jaka Wijaya, Keluarga besar Amar

  Bastaman, Keluarga Besar AJ, terimakasih Uwa, Om, Tante, teteh, aa Saudara Sepupu, dan Ponakan atas doa dan semangat yang diberikan kepada peneliti;

  12. Terimakasih kepada Rihat Faris Ardiansyah atas do’a, semangat, motivasi, dan dukungan kepada penliti dalam pembuatan skripsi ini.

  13. Terimakasih kepada A Indra Pratama SE., Kang Alam, Intan Aisyah HR, Rista Pebriyanti, A apis, A ncha, Gita, De Vina, Oling, Coffee Break, Allbest, Atangers. Trimakasih atas segala bantuan dan semangatnya.

  14. Terimakasih untuk para sahabat terbaik Laarons, Ka Safira, Tisa, Nuke, Lina, Nidya, Citra, Fitra, Gita, Pita, Rurin, Njay atas doa, semangat dan dukungannya.

  15. Terimakasih untuk teman-teman satu angkatan 2010 baik Reguler maupun Non Reguler, khususnya kelas ANE A dan ANE B yang menjadi motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

  16. Kepada para sahabat, Kanari Gemilang Al Ridha, Dwi Mayang Sari, Astri Permata Sari, Pratiwi, Emma Marlini, Ivan Setiawan, yang selalu mendukung dan memberikan semangat dan canda kebahagian selama penyusunan skripsi ini.

  17. Semua dosen dan staf Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  Terimakasih atas segala ilmu yang telah diberikan selama perkuliahan; 18. Terimakasih kepada Ibu Ela Arwati dan ibu Anik Arifah bagian Kesehatan

  Lingkungan di Puskesmas Rangkasbitung dan Cibadak atas segala informasi dan bantuannya kepada peneliti dalam proses penyelesaian proposal skripsi ini; 19. Terimakasih kepada semua informan yang telah membantu peneliti dalam proses pengerjaan proposal skripsi ini, terimakasih Ibu Windarti, Ibu

  Phatma, Bapak Yayat, Bapak Helmi, Bapak Dadan, warga-warga desa Tidak lupa juga peneliti mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan dan penyadian skripsi ini. Peneliti mengharapkan kritik dan saran untuk membangun kemujuan yang lebih baik lagi terhadap penelitian skripsi ini. Semoga penelitian skripsi ini dapat bermanfaat berguna dan memberikan wawasan bagi para pembaca dan peneliti. Akhir kata peneliti ucapkan terimakasih.

  Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

  Rangkasbitung, September 2014 Rachmawati Dwi Maharani

  

DAFTAR ISI

i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS…………………………. LEMBAR PERSETUJUAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ii KATA PENGANTAR……………………………………………………. vii DAFTAR ISI……………………………………………………………… x DAFTAR TABEL………………………………………………………… xi DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. xii DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1

  1 Latar Bekang…………………..…………………………………….....

  1.2

  15 Identifikasi Masalah……………….……………………………..……

  1.3

  15 Batasan Masalah…………………………………………………...…..

  1.4

  16 Rumusan Masalah……………………………………………….…….

  1.5

  16 Tujuan Penelitian……………………………………………………..

  1.6

  17 Manfaat Penelitian……………………………………………………

  1.7

  17 Sistematika Penelitian………………………………………………..

  

BAB II Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Asumsi Dasar Penelitian

  2.1

  24 Kebijakan Publik…..………………………………………..…

  2.1.1

  27 Kebijakan dalam Pembangunan…………………………..……

  2.1.2

  30 Kebijakan Pembangunan Berwawasan Lingkungan………….

  2.1.3

  32 Pengertian Implementasi Kebijakan……………………..…

  2.1.7

  49 Ruang Lingkup Administrasi Pembangunan……………..

  2.1.8

  50 Pengertian Pembangunan Masyarakat……………………

  51 2.2 Penelitian Terdahulu…………………………………………..

  54 2.3 Kerangka Berfikir……………………………………………..

  63 2.4 Asumsi Dasar………………………………………………….

BAB III METODE PENELITIAN

  64 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian………………………….….

  66

  3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian………….………...…………

  66

  3.3 Lokasi Penelitian………………………………………………

  67

  3.4 Variabel Penelitian……………………………………………

  67

3.4.1 Definisi Konsep………………………………………

  68 3.4.2 Definisi Operasional………………………………….

  3.5 Instrum 69 en Penelitian……………………………………………

  70

3.6 Informan Penelitian……………………………………………

  73 3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data………………………….

  73 3.7.1 Wawancara…………………………………………..

  74 3.7.2 Pedoman Wawancara………………………………...

  80 3.7.3 Observasi……………………………………………...

  80 3.7.4 Dokumentasi………………………………………….

  80 3.7.5 Teknik Analisis Data………………………….……...

  82 3.7.6 Sumber Data………………………………………….

  82 3.7.7 Pengujian Keabsahan Data…………………………..

BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Desk ripsi Objek Penelitian………………………………….….

  85

  4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Lebak………...…………

  85 4.1.2 Gambaran Umum Desa Pasir Tanjung………………….

  93 4.1.3 Gambaran Umum Desa Tambakbaya…………………..

  96

  4.2 Deskripsi Data……………………………………………… 100

  4.2.1 Deskripsi Data Penelitian………………………………

  100 4.2.2 Daftar Informan………………………………………... 105

  4.3 Pembahasan Hasil Penelitian………………………………… 108

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan…………….………………………………….….

  141

  143

5.2 Saran…………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

  89 Tabel 4.5 Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Lebak ……………………………………………..

  98 Tabel 4.11 Mata Pencaharian Pokok Di Desa Tambakbaya …………………

  98 Tabel 4.10 Pendidikan Di Desa Tambakbaya ……………………………….

  96 Tabel 4.9 Potensi Sumber Daya Manusia Di Desa Tambakbaya ……………

  95 Tabel 4.8 Mata Pencaharian Pokok Di Desa Pasir Tanjung ………………..

  94 Tabel 4.7 Pendidikan Di Desa Pasir Tanjung ……………………………….

  90 Tabel 4.6 Potensi Sumber Daya Manusia Di Desa Pasir Tanjung ………….

  88 Tabel 4.3 Jarak Ibu Kota Kecamatan ke Kota Rangkasbitung…………….

Tabel 1.1 Rekapitulasi Pelaporan Monitoring Stop Babs dan Ctps Puskesmas

  87 Tabel 4.2 Luas Wilay ah Menurut Kecamatan di Kabupaten Lebak………

  84 Tabel 4.1 Nama Kecamatan dan jumlah Desa Di Kabupaten Lebak……..

  75 Tabel 3.8 Jadual Penelitian……………………………………………….

  71 Tabel 3.2 Pedoman Wawancara…………………………………………..

  8 Tabel 3.1 Informan Penelitian……………………………………………..

  7 Tabel 1.2 Rekapitulasi Pelaporan Monitoring Stop Babs dan Ctps Puskesmas Mandala di Desa Tambakbaya………………………………….

  Rangkasbitung di Desa Pasir Tanjung….………………………

  99

  DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berfikir…………………………………….

  62 Gambar 4.1 Peta Wilayah Kabupaten Lebak……………………..

  86

DAFTAR LAMPIRAN

  LAMPIRAN I Dokumentasi Gambar……………………………………..… LAMPIRAN 2 Matriks Sebelum Reduksi………………………………..… LAMPIRAN 3 Matriks Setelah Reduksi……………..………………….….

  LAMPIRAN 4 Surat Izin Penelitian……………………………..…….…… LAMPIRAN 5 Member Check........................................................................

  LAMPIRAN 6 Pedoman Umum pengelolaan Program Pamsimas………….. LAMPIRAN 7 Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal

  Nomor: 001/KEP/M- PDT/I/2005……………………………. LAMPIRAN 8 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor: 79/KPTS/DC/2013…………………………………..

  LAMPIRAN 9 Daftar Riwayat Hidup………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Kebijakan pembangunan pada hakikatnya harus bersifat adil, demokrasi, terbuka, partisipatif dan terintegrasi, sehingga kesenjangan pembangunan daerah yang ada saat ini dapat segera diatasi. Untuk mengatasi suatu ketertinggalan di daerah menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah itu sendiri, namun Pemerintah Pusat lebih berperan untuk melakukan fasilitasi dan koordinasi. Dalam pembangunan diperlukan pembangunan yang menyeluruh, mulai dari pembangunan sektor kecil pembangunan desa dengan berbagai faktor permasalahan di desa yang dilanjut ketingkatan yang lebih tinggi ke pembangunan Kabupaten/Kota dan Nasional.

  Pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk mencapai target Millenium

  

Development Goals dalam bidang sektor Air Minum dan Sanitasi (WSS-MDG), yaitu

  menurunkan separuh dari proporsi penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar pada Tahun 2015. Sejalan dengan itu, Pemerintah Indonesia melaksanakan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), yaitu adalah salah satu program nasional yang diselenggarakan secara terstruktur oleh Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah untuk dapat dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat. program Pamsimas dimulai padaTahun 2008, dimana sampai dengan Tahun 2012 telah berhasil meningkatkan pelayanan air minum dan sanitasi, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat di sekitar 6800 desa/kelurahan yang tersebar di 110 Kabupaten/Kota.

  Untuk terus meningkatkan akses penduduk perdesaan dan pinggiran kota terhadap fasilitas air minum dan sanitasu dalam rangka pencapaian target MDG’s, Program Pamsimas dilanjutkan pada Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2016. Program Pamsimas II dilaksanakan untuk mendukung dua agenda nasional untuk meningkatkan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, yaitu (1) Air Bersih untuk Rakyat, dan (2) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

  Sebagai Pelayanan publik yang mendasar, berdasarkan Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pelayanan air minum dan sanitasi telah menjadi urusan wajib pemerintah daerah, dimana penyelenggaraan urusan wajib berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan Pemerintah. Untuk mendukung kapasitas Pemerintah Daerah dalam menyediakan layanan air minum dan sanitasi yang memenuhi SPM tersebut, Program Pamsimas berperan dalam menyediakan dukungan financial baik investasi fisik dalam bentuk sarana dan

  Pemerintah telah menetapkan 13 (tiga sebelas) prioritas dalam Program Aksi Pembangunan Nasional 2010-2014 dengan misi untuk melanjutkan pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera, memperkuat pilar-pilar demokrasi dan memperkuat dimensi keadilan di semua bidang. Ketiga belas prioritas ini dipandang mampu menjawab semua tantangan yang dihadapi oleh bangsa dan negara di masa mendatang, prioritas-prioritas tersebut meliputi : 1.

  Program aksi bidang pendidikan 2. Program aksi bidang kesehatan 3. Program aksi penanggulangan kemiskinan 4. Program aksi penciptaan lapangan kerja 5. Program aksi pembangunan infrastruktur dasar 6. Program aksi ketahanan pangan 7. Program aksi ketahanan dan kemandirian energi 8. Program aksi perbaikan dan pelaksanaan tata kelola pemerintahan 9. Program aksi penegakan pilar demokrasi 10.

  Program aksi penegakan hukum dan pemberantasan korupsi 11. Program aksi pembangunan yang inklusif dan berkeadilan 12. Program aksi di bidang lingkungan hidup 13. Program aksi pengembangan budaya yang dilaksanakan salah satunya melalui program-progeam pembangunan- pembangunan infrastruktur untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, dukungan terhadap kawasan perbatasan dan kawasan terpencil dan terisolir.

  Pembangunan yang berbasis pedesaan sangat penting dan perlu untuk memperkuat fondasi perekonomian negara, mempercepat pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan perkembangan antar wilayah. Sebagai solusi bagi perubahan sosial, desa sebagai basis perubahan. Pembangunan diperlukan untuk merubah suatu kondisi dan situasi seperti sekarang yang dirasa kurang baik kearah yang lebih baik lagi sesuai kebutuhan masyarakat banyak. Pembangunan desa bisa melalui beberapa program seperti misalnya listrik masuk desa, hotmix masuk desa, pembangunan jalan atau jembatan, Pamsimas, pembangunan gedung sekolah baik penambahan kelas dan pembangunan sarana yang lain.

  Program Pamsimas adalah salah satu bentuk aksi nyata dari pemerintah Indonesia baik pusat maupun daerah dalam upaya pembangunan desa dan peningkatan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat, dan meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungan di desa, serta berupaya menurukan angka penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan yang tidak bersih. Adapun ruang lingkup dari kegiatan program Pamsimas adalah : 1.

  Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan Lokal

3. Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Umum 4.

  Insentif untuk Desa / Kelurahan dan Kabupaten / Kota; dan 5. Dukungan Pelaksanaan dan Manajemen proyek Pamsimas adalah suatu program penyediaan air minum, sanitasi, dan kesehatan.

  Pamsimas dapat berjalan dengan efektif dan berkelanjutan apabila berbasis pada masyarakat dengan melibatkan seluruh masyarakat baik perempuan dan laki-laki, baik yang kaya dan yang miskin dan dilakukan melalui pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Proyek tanggap terhadap kebutuhan masyarakat tersebut diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam menyiapkan, melaksanakan, mengoprasionalkan dan memelihara sarana yang telah dibangun, serta melanjutkan kegiatan peningkatan derajat kesehatan.

  Program Pamsimas ini adalah salah satu program Pemerintah Pusat dalam pembangunan yang masuk ke desa-desa untuk menyelesaikan segala permasalahan yang berhubungan dengan air dan lingkungan yang berbasis masyarakat. Program ini hadir tentu dengan tujuan awalnya adalah untuk membantu masyarakat di desa dalam berbagai kebutuhan air untuk aktivitas kehidupan sehari-harinya serta kesehatan lingkungan tempat mereka tinggal. Program ini memang tidak hanya untuk desa tertinggal, tetapi untuk semua desa yang memang membutuhkan sarana air ataupun kekurangan akses air di desa mereka guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di

  Indikator capaian Pamsimas tahun 2008-2012: 1.

  Bertambahnya 6-7 juta penduduk menurut status sosial ekonomi yang dapat mengakses air minum.

  2. Bertambahnya 3,1 juta penduduk menurut status sosial ekonomi yang dapat mengakses sanitasi.

  3. Bertambahnya 80% masyarakat “stop BABS”.

  4. Bertambahnya 80% masyarakat yang mengadopsi program cuci tangan pakai sabun.

  5. Adanya rencana peningkatan kapasitas Pemerintah Kabupaten/Kota pelaksana Pamsimas untuk mendukung adopsi dan pengarusutamaan pendekatan Pamsimas.

  6. Meningkatkan prosentase anggaran Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota) untuk pencapaian target MDG’s.

  Pencapaian keberhasilan Pamsimas: 1.

  Adanya keberlanjutan pelayanan sarana air minum dan sanitasi.

  2. Adanya perubahan perilaku masyarakat menuju perilaku hidup sehat serta terjadi peningkatan pelayanan kesehatan dan sanitasi.

  3.

  Seleksi dan pemilihan lokasi sasaran dari program Pamsimas untuk mendapatkan desa/kelurahan lokasi sasaran dilakukan tiap tahun, dan dilaksanakan pada 1 tahun pelaksanaan program. Jumlah desa/kelurahan yang masuk dalam daftar panjang desa layak (eligible longlist) sama dengan jumlah kouta lokasi sasaran per Kabupaten/Kota dikurangi jumlah desa/kelurahan yang telah menjadi lokasi program Pamsimas pada tahun-tahun sebelumnya. Untuk menentukan desa/kelurahan yang dinilai layak dan akan diundang dalam sosialisasi program di tingkat Kabupaten/Kota, TKK (Tim Koordinasi Kecamatan) membuat suatu tabel daftar panjang (longlist) desa/kelurahan dengan menggunakan kriteria pada tabel berikut :

  No. Kriteria Lokasi Sumber Daya

  1. Indeks Kemiskinan desa/kelurahan yang tinggi BPS 2005

  2. Desa/Kelurahan yang terbatas akses terhadap Potdes, PU, Dinkes air minum

  3. Desa/Kelurahan yang terbatas akses terhadap Potdes, PU, Dinkes sanitasi

  4. Desa/Kelurahan dengan prevalensi penyakit Dinkes/Puskesmas diare/terkait air yang tinggi

  5. Desa/Kelurahan yang belum mendapatkan Bappeda, PU, Dinkes program sejenis (air minum & sanitasi) dalam 2tahun terakhir

  Berdasarkan daftar tersebut, TKK (Tim Teknis Kabupaten/Kota) kemudian membuat rangking dengan memberikan skor terhadap desa-desa ataupun kelurahan yang bersangkutan agar dapat menentukan prioritas desa/kelurahan yang dipilih untuk ikut sertadalam kegiatan pertemuan sosialisasi proyek. Jumlah desa/ kelurahan yang akan mengikuti pertemuan sosialisasi dapat disesuaikan dengan jumlah desa calon penerima proyek yang ditargetkan, dengan mempertimbankan dua hal utama sebagai berikut ini : 1.

  Rangking desa/ kelurahan daftar calon lokasi proyek, dimana menunjukan prioritas suatu desa/ kelurahan untuk memperoleh bantuan dari proyek.

  2. Lokasi desa/ kelurahan, dimana lokasi-lokasi yang dipilih sebaiknya masih dalam satu wilayah, kecamaan, atau kecamatan yang berdekatan agar menunjang efektivitas dan efiiensi proses pendampingan kepada masyarakat.

  Di setiap Kabupaten/Kota yang menjadi sasaran lokasi Program Pamsimas dibentuk Tim Evaluasi RKM (Rencana Kerja Masyarakat) oleh TKK (Tim Koordinasi Kabupaten) dan menyampaikan laporannya kepada TKK. TKK dibentuk berdasarkan SK Bupati/Walikota dengan diketuai oleh Kepala Bappeda setempat, dan beranggotakan Dinas Cipta Karya, Dinas/Instansi Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kesehatan, serta perwakilan kelompok masyarakat sipil/LSM lokal atau kelompok distribusi dan geografi desa/kelurahan sasaran di wilayahnya. Kecamatan sangat tepat untuk mengkoordinasi sekelompok desa/kelurahan sasaran Program Pamsimas.

  Tujuan Umumnya adalah Meningkatkan masyarakat berpenghasilan rendah di perdesaan dan pinggiran kota di lokasi Pamsimas dalam (Penggunaan sarana air minum dan sanitasi dan juga praktik perilaku hidup bersih da sehat), sebagai upaya pencapaian target WSS-

  MDG’s. Hal ini dapat dicapai melalui pengarusutamaan program dan perluasan pendekatan berbasis masyarakat secara nasional.

  Indikator dari penetapan lokasi sasaran dari Program tujuan umumnya adalah (1) Tambahan jumlah orang yang memiliki akses sarana air minum yang sesuai. (2) Tambahan jumlah orang yang memiliki akses sarana sanitasi yang sesuai. Kemudian Intervensi dari Kegiatannya yaitu RKM I : (1)Pelatihan Manajemen administrasi dan keuangan. (2) Pelatihan teknis sarana air minum dan sanitasi. (3) Pembangunan sarana air minum umum di daerah pedesaan. (4) Pembangunan sarana sanitasi komunal di daerah pinggiran kota. RKM II: (1) Pembangunan sarana sanitasi di sekolah. (2) Pelatihan PHBS di masyarakat dan di sekolah. (3) Pelaksaaan PBHS di masyarakat dan sekolah. (4) Penyiapan dan pelatihan pengelola sarana air minum dan sanitasi. Selanjutnya adalah tahapan dari Program Pamsimas adalah sebagai berikut : Proses pemilihan lokasi berdasarkan kriteria dengan menggunakan Metode

  Rapid Participatory Assessment (RPA), mulai dari daftar panjang (Longlist) dan daftar pendek (Shortlist) sampai dengan penetapan lokasi terpilih. Dari tabel diatas adalah pelaku program tingkat Kabupaten/Kota serta tingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan, adapun Pamsimas ini dilakukan dari tingkat Pemerintahan Pusat sampai dengan desa. Dimana Tim Pusat bertanggungjawab penuh dalam menjamin tercapainya tujuan antara indikator kinerja program sebagaimana disepakati dan ditetapkan dalam Financing Agreement serta dokumen proyek.

  Pelaku di Kabupaten/ Kota

  Pelaku di Kecamatan dan Desa/Kelurahan 1. TKK 2. Bappeda 3. DPU 4. Dinkes 5. PMD 6. Bappedalda 7. Pokja AMPL 8. Tim Penggerak PKK 9. DPMU 10.

  Koor Fasilitator Kecamatan : 1.

  TKKc 2. TTKc 3. Sanitarian Puskesmas 4. Kasi PMD 5. Kaurbang 6. TFM

  Desa/Kel : 1.

  Aparat Desa 2. Lkm/Satlak Pamsimas 3. Natural Leader 4. Masyarakat

Tabel 1.1 Rekapitulasi Pelaporan Monitoring Stop Babs dan Ctps Puskesmas Rangkasbitung di Desa Pasir Tanjung

  31

  4,121

  Dari data tabel diatas, dapat dilihat pada sebelum implementasi program Pamsimas di Desa Pasir Tanjung tersebut ada sebanyak

  (S umber: Dinas Kesehatan Rangkasbitung, 2009)

  54

  8 Jumlah 1,377 1,377 4,533 4,121 412

  67

  5 Ciunut 152 152 386 319

  16

  9 Cilengkeng 113 113 374 358

  23

  7 Cipancur Pasir 174 174 532 509

  12 Cipancur Lebak 184 184 617 586

  Jumlah Dusun/

  70

  Pasir Nangka 152 152 569 499

  13 Babakan 104 104 455 381 74 - Sawit 159 159 480 417 63 -

  68

  Sabagi 339 339 1,120 1,052

  Kasus Diare BABS Jamban

  BAB Jumlah

  Sebelum Implementasi Kebiasaan Tempat

  Jumlah Penduduk

  KK Jumlah Rumah

  RW Jumlah

  jiwa penduduk di desa tersebut yang membuang air besarnya sembarangan atau BABS dan ada sebanyak 412 jiwa penduduk yang melakukan aktivitasnya tersebut di jamban. Hal tersebut tentu yang menggunakan jamban bersih, kemudian adanya kasus diare yangbtimbul karena pola kebiasaan prilaku masyarakat sendiri sehingga di desa tersebut sebanyak 54 penduduk yang terdata yang terkena penyakit diare. Maka dapat dikatakan bahwa masih banyak masyarakat di desa pasir tanjung yang masih BABS dibandingkan dengan yang menggunakan jamban.

Tabel 1.2 Rekapitulasi Pelaporan Monitoring Stop Babs dan Ctps Puskesmas Mandala di Desa Tambakbaya

  441 366

  393

  Kondang Rw 05 130 105 508 132

  22 Kampung Pengkolan/Bojong

  90 615

  64 Kampung Tambakbaya RW 04 201 141 792

  53 44 174 112

  4 Kampung Pasir Cau RW 03

  6 Kampung Cidalung RW 02 158 116 593 190 390

  3 Kampung Peucangeun RW 02 155 140 807

  Jumlah Dusun/ RW

  Melati RW 01 104 98 482 251 231

  BABS Jamban Kampung Pasir

  Kasus Diare

  BAB Jumlah

  Sebelum Implementasi Kebiasaan Tempat

  Jumlah Penduduk

  Jumlah Rumah

  Jumlah KK

  3 Kampung Pasir Kampung Sempur Dua RW 07

  135

  2

  56 45 229

  90 Jumlah 913 727 3,792 1,371 2,319 40 (S umber: Puskesmas Mandala Kec.Cibadak, 2012).

  Dari data tabel diatas, dapat dilihat pada sebelum implementasi program Pamsimas di desa Tambakbaya pada sebelum implementasi, masyarakat yang melakukan BABS ada sebanyak 1,371 jiwa orang. Kemudian ada sebanyak 2,319 jiwa orang yang melakukannya di jamban. Hal ini tentu lebih baik dari Desa Pasir Tanjung yang memang masyarakatnya masih banyak yang BABS, namun dilihat dari banyaknya masyarakat yang menggunakan jamban apakah jamban tersebut jamban bersih dan sehat, kemudian dalam tahap pengelolaan pembuangannya apakah langsung ke sungai atau apakah sudah dengan baik pengelolaannya sehingga tidak merusak dan mengganggu lingkungan. Pada desa Tambakbaya ada sekitar 40 jiwa orang yang terkena kasus diare, memang jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan desa Pasir Tanjung.

  Dari pelaksanaan implementasi program Penyediaan Sanitasi Berbasis Masyarakat ini atau Pamsimas adalah program yang di keluarkan oleh Kementerian PU, dan pelaksana di daerahnya Dinas Cipta Karya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan program Pamsimas tersebut. dibawah pengawasan Dinas Kesehatan memberikan pelayanan untuk merubah kebiasaan dan perilaku masyarakatnya melalui kegiatan pemicuan bukan dari fisik dalam pembangunannya seperti yang dilakukan Dinas Cipta Karya.

  Pada awal mula sebelum adanya program ini masuk ke desa mereka, para warga di desa Pasir Tanjung maupun Tambakbaya tersebut melakukan sebagaian aktifitas kehidupannya yang berhubungan dengan air di sungai, seperti mandi, membuang air besar/kecil, mencuci baju, mencuci piring. Aktivitas ataupun kebiasaan yang dilakukan oleh warga Desa Pasir Tanjung dan Desa Tambakbaya tentu adalah kebiasaan yang tidak baik ataupun tidak sehat. Karena dengan aktivitas tersebut maka dapat menimbulkan beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh air dan lingkungan kotor seperti diare, dan bukan hanya itu saja lingkungan sekitarpun tentu akan menjadi tidak bersih dan tidak sehat atas aktivitas ataupun kebiasaan masyarakat yang akan merugikan masyarakat itu sendiri.

  Perilaku hidup tidak sehat ini dapat ditinggalkan dan dirubah dikit demi sedikit dengan adanya program Program Pamsimas tersebut. Masyarakat dibuatkan penampungan air yang telah ditentukan titik penyimpanan penampungan air Pamsimasnya untuk dialirkan kerumah penduduk di desa tersebut, selain itu warga atau penduduk di desa dibuatkan MCK untuk mereka melakukan aktifitas kehidupannya untuk mengganti kebiasaan aktivitas sehari-hari masyarakat di sungai

  Di tahun 2008-2009 di Desa Pasir Tanjung sendiri sudah ada sebanyak delapan titik pembangunan penampungan air sanitasi berbasis masyarakat atau Pamsimas, diantaranya yaitu berada di Kampung Sabagi, Kampung Babakan, Kampung Sawit, Kampung Pasir Nangka, Kampung Cipancur Lebak, Kampung Cipancur Pasir, Kampung Cilengkeng dan Kampung Ciunut. Sedangkan di Desa Tambakbaya ada tujuh titik penyimpanan penampungan air ada sebanyak delapan titik yang tersebar diantara di Kampung Pasir Melati, Kampung Peucangeun, Kampung Cidalung, Kampung Pasir Cau, Kampung Tambakbaya, Kampung Pengkolan/Bojong Kondang, Kampung Pasir Kadu dan Kampung Sempur Dua.

  Maka dapat dijelaskan permasalahan-permasalahan yang ada di Desa Pasir Tanjung Kecamatan Rangkasbitung dan Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak mengenai Implementasi Program Penyediaan Air Minum Sanitasi Berbasis Masyarakat, karena pada dasarnya permasalahan yang muncul dari kedua desa tersebut adalah tidak jauh berbeda. Maka dari observasi awal peneliti permasalahan yang muncul adalah: 1.

  Kurangnya keterlibatan langsung dari masyarakat di Desa Pasir Tanjung dan kurang koordinasi pihak pengelolaa Pamsimas. Hal ini disampaikan langsung oleh Ibu Ela sebagai Sanitarian di Puskesmas Kecamatan Rangkasbitung, bahwa pada awal program Pamsimas ini masuk ke Desa masyarakat di desa tersebut yang membangun secara gotong royong. Serta adanya kurang koordinasi yang baik antara pengelola atau penyelenggara Pamsimas seperti dari Dinas Cipta Karya dan Puskesmas, karena seharusnya dinas-dinas terkait melakukan sosialisasi ataupun pemicuan sebelum program tersebut dilaksanakan. Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan oleh Ibu Anik sebagai sanitarian dari Puskesmas Mandala pada Desa Tambakbaya juga masyarakatnya kurang terlibat langsung dalam pembangunan penampungan airnya, sehingga menimbulkan rasa memiliki yang kurang dalam menjaga dan merawat sarana dan prasarana yang telah disediakan dari program tersebut. Hal tersebut dapat pula menyebabkan kurangnya pemeliharaan dari masyarakat tentu dapat disebabkan karena kurangnya partisipasi awal pada pembangunan sarana penampungan air tersebut, sehingga kurangnya rasa memiliki dari masyarakat terhadap penampungan air tersebut.

2. Penempatan penyimpanan penampungan yang kurang strategis.

  Penempatan titik penyimpanan atau penampungan air tersebut tidak di tempatkan di tempat yang sesuai dan strategis dengan pemukiman warga yang akan diairi, dalam prosesnya keputusan penempatannya di dasari oleh aspek politik seperti kekerabatan dan kepentingan khusus ataupun masyarakat di desa Pasir Tanjung tersebut yang dapat mengakibatkan tujuan adanya program tersebut tidak dapat dirasakan secara menyeluruh oleh warga di Desa Pasir Tanjung dan DesaTambakbaya. Selain itu, penempatan kurang tepat yang menyimpan penampungan air di rumah keluarga Kepala Desa ataupun di rumah Kepala Desanya membuat warga segan dan mersa malu untuk menggunakan air tersebut. Sehingga warga di desa pun tidak menggunakan penampungan air tersebut dengan baik, dan tidak banyak dari warga yang memilih kembali ke sungai. Bukan hanya dari penyimpanan yang kurang stategis saja memang, karena pada penempatan penampungan yang kurang meratapun dirasakan masyarakat di Desa Pasir Tanjung dan Desa Tambakbaya, sehingga hal tersebut menyebabkan warga kembali BABS atau menjalankan aktivitas kesehariannya seperti sebelum adanya Program Pamsimas masuk ke desa mereka.

  3. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan dan kebersihan lingkungan hidup. Pada awal sebelum adanya program ini masuk ke Desa Pasir Tanjung dan Tambakbaya, aktivitas sehari-hari masyarakat di desa tersebut yang berhubungan dengan air adalah denga melakukannya di sungai ataupun di kebun-kebun sekitar desa. Seperti mencuci, mandi, membuang air kecil/besar, sehingga kesehatan masyarakat pun dapat akan pentingnya kesehatan dan menjaga lingkungan hidup demi keberlangsungan hidup mereka sendiri pula.

  Berdasarkan uraian yang telah peneliti paparkan diatas, dapat dikatakan bahwa permasalahan yang terjadi pada program Pamsimas tersebut ialah pada awal program tersebut akan direalisasikan di Desa Pasir Tanjung Kecamatan Rangkasbitung dan Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak adalah masih kurangnya partisipasi dan koordinasi yang selaras dari para pelaksana yang menjadi kendala awal dalam program tersebut. Serta peran masyarakat yang kurang dalam implementasi program ini agar dapat berjalan dengan baik dan berdayaguna. Sehingga pada pelaksanaan dan impelementasi program tersebut masih memiliki beberapa kendala ataupun permasalahan-permasalahan yang muncul dan mengganggu implementasi program berjalan dengan baik.

1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka identifikasi masalah yang diperoleh adalah sebagai berikut : a.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22

KAJIAN PELAKSANAAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI DESA JELBUK KECAMATAN JELBUK KABUPATEN JEMBER TAHUN 2014

4 28 150

PEMANFAATAN POTENSI AIR HUJAN SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN AIR SANITASI DI ISLAMIC CENTRE BANDAR LAMPUNG

0 3 53

ANALISIS EFEKTIVITAS PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN SARANA AIR MINUM PROGRAM PAMSIMAS DI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL

0 0 19

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM)

7 38 198

1 KAJIAN EFEKTIVITAS PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT BERDASARKAN KARAKTERISTIK LINGKUNGAN DAN EVALUASI PROGRAM DI KABUPATEN BANJAR

0 1 9

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN DALAM PENCAPAIAN TERGET PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO AIR DAN SANITASI UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KSPPS BMT BINA UMMAT SEJAHTERA) - STAIN Kudus Repository

0 0 31

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN DALAM PENCAPAIAN TERGET PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO AIR DAN SANITASI UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KSPPS BMT BINA UMMAT SEJAHTERA) - STAIN Kudus Repository

0 0 9

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN DALAM PENCAPAIAN TERGET PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO AIR DAN SANITASI UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KSPPS BMT BINA UMMAT SEJAHTERA) - STAIN Kudus Repository

0 0 43

COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI KABUPATEN SEMARANG

0 1 17