GEJALA KLINIS PEMERIKSAAN PENUNJANG

PATHWAYS Salmonella typhosa Saluran pencernaan Diserap oleh usus halus Bakteri memasuki aliran darah sistemik Kelenjar limfoid Hati Limpa Endotoksin usus halus Tukak Hepatomegali Splenomegali Demam Pendarahan dan Nyeri perabaan perforasi Mualtidak nafsu makan Perubahan nutrisi Resiko kurang volume cairan Suriadi Rita Y, 2001

D. GEJALA KLINIS

2 Gejala klinis pada anak umumnya lebih ringan dan lebih bervariasi dibandingkan dengan orang dewasa. Walaupun gejala demam tifoid pada anak lebih bervariasi, tetapi secara garis besar terdiri dari demam satu minggulebih, terdapat gangguan saluran pencernaan dan gangguan kesadaran. Dalam minggu pertama, keluhan dan gejala menyerupai penyakit infeksi akut pada umumnya seperti demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare, konstipasi, serta suhu badan yang meningkat. Pada minggu kedua maka gejalatanda klinis menjadi makin jelas, berupa demam remiten, lidah tifoid, pembesaran hati dan limpa, perut kembung, bisa disertai gangguan kesadaran dari ringan sampai berat. Lidah tifoid dan tampak kering, dilapisi selaput kecoklatan yang tebal, di bagian ujung tepi tampak lebih kemerahan. Ranuh, Hariyono, dan dkk. 2001 Sejalan dengan perkembangan penyakit, suhu tubuh meningkat dengan gambaran ‘anak tangga’. Menjelang akhir minggu pertama, pasien menjadi bertambah toksik. Vanda Joss Stephen Rose, 1997 Gambaran klinik tifus abdominalis Keluhan: - Nyeri kepala frontal 100 - Kurang enak di perut 50 - Nyeri tulang, persendian, dan otot 50 - Berak-berak 50 - Muntah 50 Gejala: - Demam 100 - Nyeri tekan perut 75 - Bronkitis 75 - Toksik 60 - Letargik 60 - Lidah tifus “kotor” 40 Sjamsuhidayat,1998 3

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap Dapat ditemukan leukopeni, dapat pula leukositosis atau kadar leukosit normal. Leukositosis dapat terjadi walaupun tanpa disertai infeksi sekunder. 2. Pemeriksaan SGOT dan SGPT SGOT dan SGPT sering meningkat, tetapi akan kembali normal setelah sembuh. Peningkatan SGOT dan SGPT ini tidak memerlukan penanganan khusus 3. Pemeriksaan Uji Widal Uji Widal dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi. Uji Widal dimaksudkan untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita Demam Tifoid. Akibat adanya infeksi oleh Salmonella typhi maka penderita membuat antibodi aglutinin yaitu:  Aglutinin O: karena rangsangan antigen O yang berasal dari tubuh bakteri  Aglutinin H: karena rangsangan antigen H yang berasal dari flagela bakteri  Aglutinin Vi: karena rangsangan antigen Vi yang berasal dari simpai bakter. Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglitinin O dan H yang digunakan untuk diagnosis Demam Tifoid. Semakin tinggi titernya semakin besar kemungkinan menderita Demam Tifoid. Widiastuti Samekto, 2001

F. TERAPI