Penyelesaian perkara Hak cipta

Edisi 1, Volume 3, Tahun 2015 mengakibatkan hilangnya suatu peluang sebagai sumber pemasukan kas daerah 9 . B. Bentuk Penyelesaian Sengketa Bagi Pemegang Hak Cipta lagu daerah yang haknya dilanggar pada Lagu Daerah Ciptaan Hasan Bahasyuan Secara normatif Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta telah memberikan perlindungan hukum bagi pemegang hak cipta atau pencipta sebagai pemilik karya cipta cukup memadai. Akan tetapi, pada kenyataannya yang ada, pelanggaran akan suatu karya cipta masih marak dan sulit untuk ditangani. Padahal, pelanggaran-pelanggaran tersebut terjadi di depan mata dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk pelanggaran yang terjadi yaitu mengumumkan, mengedarkan maupun menjual karya cipta orang lain tanpa seizin pencipta maupun pemegang hak cipta. Dampak pelanggaran hak cipta ini selain merusak tatanan masyarakat pada umumnya, juga akan mengakibatkan lesunya gairah untuk berkarya di bidang seni, sastra dan ilmu pengetahuan. Model perlindungan ini berupa pendaftaran ciptaan dan lisensi serta pengalihan hak, sedangkan Kedua, perlindungan refresif yang bersifat tindakan hukum 10 Model perlindungan ini berupa gugatan ke pengadilan niaga atau melalui penyelesaian arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa untuk sengketa perdata, sedangkan tuntutan ke pengadilan negeri dengan melibatkan aparat penegakan hukum seperti polisi dan jaksa untuk sengketa pidananya. Proses yang dimaksud seperti yang di uraiakan dibawah ini;

1. Penyelesaian perkara Hak cipta

secara Pidana Pengajuan tuntutan pelanggaran atas Hak cipta dapat juga dilakukan secara pidana.UUHC telah merumuskan perbuatan-perbuatan yang dikategorikan sebagai tindak pidana Hak cipta.Semula tindak pidana Hak cipta adalah delik aduan, 9 Zulfikar Usman. Wawancara di Institute Hasan M Bahasyuan, pada tanggal 12 Agustus 2013 10 Much. Ahmad. Segala Tentang HKI Indonesia. Buku Biru. Jakarta. 2010. tetapi kemudian di ubah menjadi delik biasa. Dengan dijadikan delik biasa, penindakan dapat segera dilakukan tanpa perlu haknya dilanggar. Sebaliknya, dengan menjadi delik aduan, penindakannya semata-mata didasarkan pada adanya pengaduan dari pencipta atau pemegang Hak cipta yang merasa dirugikan, sehingga penegakan hukumnya menjadi kurang efektif. Selain itu, ancaman pidananya pun terlalu ringan dan kurang mampu menjadi penangkal terhadap pelanggaran Hak cipta, sehingga ancaman pidananya pun di perberat guna melindungi pemegang Hak cipta dan sekaligus memungkinkan dilakukan penahanan sebagaimana diatur dalam KUHAP. Tindak pidana Hak cipta biasanya dilakukan oleh perorangan ataupun badan hukum yang berkaitan dengan bidang ekonomi dan perdagangan. Motifnya adalah untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan cara melanggar hukum. Modus operandinya yang terbanyak adalah mengandakan dalam jumlah yang besar untuk di jual kepada masyarakat. Bertolak dari kenyataan menurut hemat penulis berdasarkan hasil penelitian bahwa laporan dari pemegang hak cipta lagu daerah yang tidak direspon oleh aparat penegak hukum, menunjukkan bahwa aparat penegak hukum kurang memahami isi dari UUHC, sehingga pelanggaran yang terjadi di kota Palu tidak diproses secara hukum. Padahal, kalau pelanggaran tersebut diproses secara hukum, dapatlah dijatuhkan sanksi berupa pidana penjara danatau denda.Hal ini sesuai dengan ketentuan pidana danatau denda dalam UUHC yaitu pada Pasal 72 dan Pasal 73 . UUHC tidak secara jelas menyatakan apakah tindak pidana Hak cipta Hak Terkait bersifat delik aduan atau delik biasa. Pasal 45 UU Nomor 6 tahun 1982 menggolongkan sebagai delik aduan, tetapi karena UU Nomor 6 Tahun 1982 telah diganti dengan UUHC No 9 tahun 2002 yang tidak mengatur tentang delik aduan, maka secara logika hukum dapat Edisi 1, Volume 3, Tahun 2015 disimpulkan bahwa saat ini tindak pidana Hak ciptahak terkait tergolong delik biasa atau bukan delik aduan. Hal senada dikatakan AIPDAAmir Abdul Kadir 11 , mengatakan bahwa dalam kasus pelanggaran Hak Cipta di Kota Palu khusunya Lagu Daerah tidak dapat kami tegakan hukumnya di sebabkan kasus ini termasuk dalam delik aduan yang dimana diharapkan proaktif dari masyarakat. Lebih lanjut AIPDA Amir Abdul Kadir 12 mengatakan dalam hal kasus hak cipta Hasan M Bahasyuan belum ada yang diperoses dikarenakan hal tersebut belum adanya aduan dari pemegang hak cipta itu sendiri 2. Penyelesaian sengketa Hak cipta secara Perdata Dalam pembentukan peraturan hukum terdapat suatu asas hukum yang dikenal dengan asas Lex Specialis Derogat Legi Generali.Lex Specialis Derogat Legi Generali adalah undang-undang yang khusus lebih diutamakan dari pada undang- undang umum. Berkaitan dengan asas ini maka peraturan dalam UUHC diberlakukan lebih dahulu sebagai pedoman dalam permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan Hak cipta, dan mengeyampingkan Pasal 1365 KUHPerdata di mana gugatan perdata terhadap sengketa Hak cipta ini didasarkan pada asumsi bahwa pengambilan Hak cipta tanpa izin dari pemiliknya atau dari yang berhak dapat digugat dengan berdasarkan alasan perbuatan melawan hukum onrechtmatigedaad. Pasal tersebut menyebutkan bahwa ”setiap perbuatan melawan hukum yang oleh karenanya menimbulkan kerugian pada orang lain mewajibkan orang yang karena kesalahannya menyebabkan kerugian itu mengganti kerugian” Ganti rugi terhadap tindak pidana Hak cipta lagu atau musik.Ganti rugi timbul karena adanya perbuatan melawan 11 AIPDA Amir Abdul Kadir. wawancara tanggal 1 Oktober 2013 12 AIPDA Amir Abdul Kadir. ibid hukum. Oleh karena itu untuk mengajukan gugatan ganti rugi haruslah dipenuhi terlebih dahulu unsur perbuatan melawan hukum yaitu; adanya orang yang melakukan kesalahan, dan kesalahan itu menyebabkan orang lain mengalami kerugian 13 . Kedua unsur tersebut telah terpenuhi, barulah peristiwa itu dapat diajukan ke Pengadilan dalam bentuk gugatan ganti rugi, sebagaimana diatur dalam Pasal 56 UUHC. Memang dapat saja gugatan ganti rugi itu dimajukan secara serentak dengan tuntutan pidana. Hanya saja karena unsur perbuatan melawan hukum itu menentukan harus ada kesalahan apakah sengaja atau kelalaian. Maka sebaiknya gugatan ganti rugi itu diajukan setelah ada putusan hakim yang menyatakan yang bersangkutan telah melakukan kesalahan.Hal ini menjaga sinkronnisasi atas keselarasan putusan hakim dalam perkara pidana dan perkara perdata.Jangan sampai terjadi sebelum seseorang dinyatakan bersalah, gugatan ganti rugi sudah dikabulkan atau di tolak.dalam Pasal 60 UUHC menegaskan bahwa gugatan ganti rugi diajukan ke Pengadilan Niaga. Hal itu merupakan satu bentuk upaya untuk mempertahankan hak pemegang Hak cipta. Ketentuan lain juga mendukung terhadap jaminan mempertahankan hak bagi pemegang Hak cipta ini, yaitu Pasal 66 UUHC .Pasal tersebut menyebutkan bahwa untuk mengajukan gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Pasal 56, Pasal 65 tidak mengurangi hak Negara untuk melakukan tuntutan pidana terhadap pelanggaran Hak cipta. Gugatan perdata yang diajukan oleh pemegang Hak cipta tidak mengurangi tuntutan pidana terhadap pelanggaran tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa pemegang hak cipta lagu daerah tidak menempuh jalur hukum, karena keterbatasan biaya untuk membayar 13 Muhammad Djumhana. Perkembanan Doktrin dan Teori Perlindungan Hak Kekayaan Intelektua l. Citra Aditya Bakti. Bandung.2006. Edisi 1, Volume 3, Tahun 2015 seorang penasehat hukum. Selain itu faktor kepercayaan masyarakat kepada institusi- institusi penegak hukum juga kurang dan terbukti dari hasil wawancara dengan pemegang Hak cipta lagu daerah yang mengatakan bahwa walaupun telah dilakukan proses hukum namun proses tersebut tidak terdapat penyelesaian seperti yang ditentukan oleh peraturan perundang- undangan oleh parat hukum setempat. Sehingga penulis berpendapat bahwa perlu adanya upaya dalam penegakan hukum terhadap pembajakan Hak cipta lagu daerah seperti perlunya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya Hak cipta, apabila terjadi pelanggaran Hak cipta agar bisa secepatnya di tindak lanjuti tanpa harus memandang apakah orang tersebut masyarakat umum golongan bawah, menengah maupun atas. Hal senada juga dikatakan Zulfikar Usman 14 bahwa lagu kami juga pernah di gunakan oleh pihak Produser PT Rana Production tanpa memberikan royalty kepada kami, lagu tersebut sebagai backsound di daerah Parimo Parigi Maoutong akan tetapi kami tidak langsung menggugat secara perdata melainkan mesomasi hal tersebut sama pihak pengguna dan apa yang kami somasikan langsung dilaksankan dengan mengganti backsoundnya dengan lagu lain karena kami sadar prosedur yang berbelit di Peradilan. Lebih lanjut Zulfikar mengatakan jika merujuk pada penghargaan-penghargaan yang diberikan oleh pemerintah daerah maupun pusat kepada Hasan M Bahasyuan, segala ciptaan yang telah diciptakan oleh beliau harusnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah maupun pusat dalam perlindungan segala ciptaan. 15 .

3. Penyelesaian sengketa Hak cipta