DASAR TEORI PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT IKAN DI STASIUN KARANTINA IKAN KELAS I BANDARA SULTAN ISKANDAR MUDA BLANG BINTANG BANDA ACEH
PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT IKAN DI STASIUN KARANTINA IKAN KELAS I BANDARA SULTAN ISKANDAR MUDA BLANG BINTANG
BANDA ACEH
LINK DOWNLOAD [85.71 KB] LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT IKAN DI STASIUN KARANTINA IKAN KELAS I BANDARA
SULTAN ISKANDAR MUDA BLANG BINTANG BANDA ACEH BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah Negara kepulauan dengan panjang pantai 81.000 Km dan luas perairan sekitar 5,8 juta Km2. Potensi perairan pantai untuk budidaya seluas 84.725 ha, dan 3.750 ha lahan diantaraya merupakan lahan budidaya ikan Nurdjana, 1997.
Perairan pantai yang di sekitar pulau-pulau yang terdiri dari ekosistem mangrove, padang lamun, estuaria dan terumbu karang yang sangat potensial untuk kegiatan usaha perikanan dan budidaya. Berbagai jenis komoditas perikanan seperti udang, ikan, rumput laut,
dan kerang-kerangan. Bila potensi tersebut dimanfaatkan secara optimal dan benar niscaya akan dapat meningkatkan pendapatan petani nelayan, membuka lapangan pekerjaan, memanfaatkan daerah potensial, meningkatkan produktifitas perikanan,
meningkatkan devisa negara dan membantu menjaga kelestarian sumberdaya hayati perairan. Potensi sumber daya perikanan indonesia dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan, namun besarnya serangan
hama dan penyakit ikan akan berdampak pada lambatnya pertumbuhan, menurunnya produktifitas dan hancurnya usaha perikanan. Menurut undang-undang No. 16 tahun 1992 pasal I ayat 3 ,hama penyakit ikan karantina adalah semua hama dan penyakit ikan yang
belum terdapat atau telah terdapat hanya di area tertentu di wilayah Negara Republik Indonesia yang dalam waktu relative cepat dapat mewabah dan merugikan sosio ekonomi atau yang dapat membahayakan kesehatan manyarakat.sedangkan penyakit
didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik ,morfologi atau fungsi yang mengalami perubahan dari kondisi normal karena beberapa penyebab dan terbagi atas dua kelompok yaitu penyebab dari dalam atau luar.
Kerugian yang dapat ditanggung akibat penyakit tergantung pada : 1. Persentase populasi yang terserang oleh penyakit, 2. Umur ikan yang sakit, 3. Parahnya penyakit yang menyerang, 4. Ada dan tidaknya infeksi sekunder. Penyakit yang non infeksi juga
sangat berperan dalam kemunculan penyakit. Peran ini sangat berhubungan dengan lingkungan tempat hidup ikan, karena itu sangat tergantung dengan air beserta semua jenis mikroorganisme pada proses produksi ikan.
Penyakit yang terjadi dan menyerang ikan ini dikarenakan adanya interaksi antara ikan, inang, patogen dan lingkungannya. Oleh karena itu perlu dipertahankan keseimbangan anatara ketiga faktor tersebut. Bila salah satu faktor tersebut tidak menguntungkan
maka penyakit akan timbul dan memerlukan penanganan khusus untuk mengendalikannya.
2 Tujuan
Praktikum hama dan penyakit ikan bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi hama dan penyakit ikan khususnya parasit dan bakteri serta mengetahui bakteri dan parasit apa yang terdapat pada media pembawa ikan lele dan udang
putih.