xxxviii 10 Peningkatan mutu secara berkelanjutan; 11 Budaya sekolah; 12
Manajemen; 13 Komunikasi dan Kolaborasi dengan masyarakat; 14 Sikap Keteladanan, Kejujuran, Keadilan, dan Etika Profesi; 15 Lingkungan
Poleksosbudhuk; 16 Program Instruksional; 17 Implementasi Kebijakan.
C. Penelitian yang relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah tesis yang berjudul ā€¯Kinerja Kepala Sekolah dan Keberhasilan Sekolah Studi Kasus Tentang
Manajemen Pembelajaran di SMA Negeri 2 Purwokerto yang ditulis oleh Titik Pujiastuti pada tahun 2006.
D. Kerangka Pikir
Output dan outcome sekolah menjadi baik tergantung dari bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dijalankan, sehingga akan membentuk sekolah
menjadi baik. Kepala sekolah berlatar belakang pendidikan, kepribadian, sosial dan manajerial tinggi merupakan syarat kompetensi. Kepala sekolah
yang kompeten dan komitmen kuat menjadi modal untuk meningkatan mutu pendidikan sekolah. Hal tersebut dapat saya gambarkan sebagai berikut;
Peningkatan Mutu
Sekolah
Potensi Sumber Daya Manusia Kepemimpinan Kepala
Sekolah dalam menjalankan Peran dan
Fungsi sebagai EMASLIM
Kondisi dan Pelaksanaan Prestasi
sekolah
Kompetensi Manajerial
Kepala Sekolah
xxxix
Bagan 1 :
Flow Chart
Kerangka Pikir
xl
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berbagai hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
A. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Wonorejo wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo disebabkan sekolah
ini terletak di pedesaan namun pembelajaran sudah menggunakan teknologi komputer, memiliki prestasi bidang akademik maupun non akademik yang
menonjol baik tingkat kecamatan, kabupaten maupun propinsi.
B. Strategi dan Bentuk Penelitian
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini menekankan pada masalah proses, maka jenis penelitian dan strategi yang terbaik adalah
penelitian kualitatif deskriptif. Jenis penelitian ini akan mampu menangkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi teliti dan penuh nuansa yang
lebih berharga dari pada sekedar pernyataan jumlah atau frekuensi dalam bentuk angka. Strategi yang digunakan adalah studi kasus
case study
. Karena permasalahan serta fokus penelitian sudah ditentukan dalam proposal
sebelum peneliti terjun dan menggali permasalahan di lapangan, maka penelitian tersebut juga dapat dikategorikan sebagai Studi Kasus Terpancang
Embedded Case Study Research
Sutopo:2002:41. 25