Perumusan Masalah FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI BIOPESTISIDA OLEH PETANI DI KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR.

commit to user 2 Biopestisida merupakan salah satu inovasi yang mendukung pengembangan pertanian organik. Biopestisida dapat dibedakan menjadi pestisida nabati dan pestisida hayati. Biopestisida adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal dari bahan alami yang relatif mudah dibuat dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas. Oleh karena terbuat dari bahan alami maka jenis pestisida ini bersifat mudah terurai bio-degradable di alam sehingga tidak mencemari lingkungan, mencegah lahan pertanian menjadi keras dan menghindari ketergantungan pada pestisida kimia. Selain itu, penggunaan biopestisida dapat menjamin keamanan ekosistem sehingga dapat mendukung pertanian berkelanjutan. Biopestisida juga relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residu mudah hilang. Suatu inovasi tidak akan berguna tanpa adanya adopsi. Demikian juga dengan biopestisida yang merupakan pendukung pengembangan pertanian organik tidak akan berguna tanpa adanya adopsi. Mardikanto 1993 mendefinisikan adopsi sebagai proses perubahan perilaku yang berupa pengetahuan cognitive, sikap afective maupun ketrampilan pikomotorik pada diri seseorang setelah menerima pesan yang disampaikan penyuluh pada sasaranya. Terkait dengan hal tersebut, Kecamatan Mojogedang merupakan kecamatan yang mengembangkan pertanian organik dan telah memproduksi biopestisida sendiri. Selain itu, di Kecamatan Mojogedang juga terdapat satu desa yang direkomendasikan sebagai desa organik. Walaupun demikian, inovasi biopestisida tidak serta merta diadopsi oleh petani. Adopsi biopestisida di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar sebagai suatu proses hingga akhirnya petani memutuskan untuk menerapkan atau tidak menerapkan inovasi yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi biopestisida oleh petani di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar.

B. Perumusan Masalah

Pada dasarnya, dalam adopsi terdapat proses adopsi yang melalui tahapan-tahapan sebelum masyarakat memutuskan menerima atau menolak suatu inovasi. Tahapan dalam proses adopsi biopestisida dimulai dari tahap commit to user 3 pengenalan, di mana seseorang mulai mengetahui tentang adanya inovasi. Kemudian dilanjutkan dengan tahap persuasi, di mana seseorang membentuk sikap terhadap inovasi. Selanjutnya tahap keputusan untuk menerima atau menolak inovasi. Akhirnya, berlanjut pada tahap konfirmasi, di mana seseorang mencari penguat bagi keputusan inovasi yang telah dibuat untuk terus melanjutkan penerapan inovasi atau pada akhirnya tidak menerapkan. Biopestisida merupakan inovasi yang penting untuk mendukung pengembangan pertanian organik, namun tidak serta merta inovasi tersebut diadopsi. Tidak semua petani yang memperoleh pesan mengenai biopestisida memutuskan untuk menerima atau menggunakan inovasi tersebut. Miller 2004 dalam Samsudin 2008 menyebutkan bahwa dari seluruh pestisida yang diproduksi di seluruh dunia saat ini, 75 digunakan di negara-negara berkembang. Menurut Kardinan 2000, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sampai saat ini petani belum dapat melepaskan diri dari pestisida dalam kegiatan bertaninya. Begitu juga dengan petani di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar yang belum mampu melepaskan diri dari penggunaan pestisida kimia dalam kegiatan usahataninya. Hal tersebut tentunya juga berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi biopestisida oleh petani seperti di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diperoleh beberapa permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, diantaranya : 1. Bagaimanakah keputusan adopsi biopestisida oleh petani di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar? 2. Apakah ada pengaruh antara faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi terhadap adopsi biopestisida di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar?

C. Tujuan Penelitian