Hakekat Roman sebagai Karya Sastra

10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hakekat Roman sebagai Karya Sastra

Kata fiksi dalam bahasa Inggris disebut fiction yang diturunkan dari bahasa latin fictio, fictum yang berarti membentuk, membuat, mengadakan, dan menciptakan Tarigan, 2015:120. Pembagian fiksi dapat didasarkan pada isi atau bentuknya, berdasarkan isinya, fiksi dapat diklasifikasikan atas romantik, realisme, sosial realisme, naturalisme, ekspresionisme dan simbolisme Tarigan, 2015: 157-162. Karya fiksi dapat dibedakan menjadi roman atau novel, novelet, dan cerpen, namun perbedaan yang utama terletak pada panjang pendek isi cerita, kompleksitas isi cerita serta jumlah pelaku yang mendukung isi cerita. Aminuddin, 1987: 66-67. Roman pada dasarnya merupakan bentuk penceritaan tentang kehidupan manusia yang bersifat fragmentasi atau penggalan cerita Nurgiyantoro, 2013:17. Menurut Frye via Nurgiyantoro, 2013: 18 roman dalah cerita yang ditulis dalam bahasa roman, yaitu bahasa masyarakat Prancis abad pertengahan. Roman juga disebut prosa yang melukiskan pengalaman dari beberapa orang yang saling berhubungan. Sedangkan Virginia Wolf via Tarigan, 2015: 30 mengemukakan bahwa novel adalah sebuah eksplorasi atau satu kronik penghidupan, merenungkan dan melukiskan dalam bentuk tertentu, pengaruh, ikatan, kehancuran atas tercapainya gerak-gerik hasrat-hasrat. Teeuw berpendapat bahwa roman adalah nama lain dari novel, yaitu cerita panjang yang isinya menceritakan tentang tokoh-tokoh atau pelaku dalam rangkaian peristiwa dengan rangkaian yang teratur Teeuw, 1984:37. Namun, menurut Frye Nurgiyantoro, 2013: 15, roman lebih tua daripada novel. Roman tidak berusaha menggambarkan tokoh secara nyata realistis. Roman lebih merupakan gambaran angan, dengan tokoh yang bersifat introvert dan subjektif. Di sisi lain, novel lebih mencerminkan gambaran tokoh nyata, tokoh yang berangkat dari realitas sosial. Meskipun novel, cerita pendek dan roman sering dibedakan. Namun, pada perkembangan selanjutnya antara novel dan roman sudah tidak dibedakan lagi. Sedangkan antara novel dan cerita pendek masih dibedakan. Pembedaan tersebut tidak hanya terletak pada panjang pendeknya cerita, melainkan meliputi aspek-aspek pembentuk lainnya karena pada dasarnya novel merupakan bentuk pencitraan yang bebas, lebih rinci, dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks Nurgiyantoro, 2013: 19. Roman merupakan bagian dari sebuah karya sastra yang dibangun oleh unsur-unsur pembangunnya, unsur-unsur tersebut berupa plot, tema, latar dan penokoha. Unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang bersistem dan membentuk kesatuan. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa roman adalah sebuah prosa yang menceritakan pengalaman beberapa orang yang dituangkan dalam bentuk cerita oleh si pengarang dimana konflik-konflik yang terdapat di dalamnya dapat merubah jalan hidup pelakunya. Sebuah roman disamping memberikan kesenangan dan hiburan juga memberikan pengetahuan kepada pembaca karena roman juga menuliskan tentang petualangan, budaya, dan mendalami perasaan tiap- tiap manusia yang mempunyai unsur-unsur yang saling berkaitan. Unsur- unsur tersebut membangun keutuhan dan kepaduan cerita yang dibangun melalui unsur intrinsik dan ekstrinsiknya.

B. Unsur Struktural dalam Roman