ANALISIS OPERASIONAL KELANDAIAN KHUSUS JALAN LUAR KOTA (Studi Kasus: Jl. Raya Kalianda, Tanjakan Tarahan Kabupaten Lampung Selatan)

ABSTRAK
ANALISIS OPERASIONAL KELANDAIAN KHUSUS
JALAN LUAR KOTA
(Studi Kasus: Jl. Raya Kalianda, Tanjakan Tarahan
Kabupaten Lampung Selatan)

Oleh
KOMARUDIN

Analisis yang dilakukan mengacu pada manual yang sesuai dengan kondisi arus
lalu lintas di Indonesia. Dalam hal ini dilakukan analisis menggunakan Manual
Kapasitas Jalan Indonesia 1997 untuk memperhitungkan kinerja lalu lintas yang
meliputi analisis operasional kelandaian khusus untuk ruas jalan luar kota.
Selanjutnya untuk menentukan kriteria tingkat pelayanan (LOS) mengacu pada
Peraturan Menteri Perhubungan No: KM 14 Tahun 2006.
Data lalu lintas diperoleh dari pencacahan jumlah kendaraan di lapangan yang
dilakukan selama 2 hari (18, 20 Oktober 2009) pada jam-jam sibuk dan disajikan
dalam bentuk tabel data kendaraan dan kemudian dianalisis kinerja lalu lintasnya.
Untuk segmen jalan luar kota, menggunakan formulir IR-1, IR-2, dan IR-3 Spec
(MKJI 1997).
Berdasarkan hasil analisis kinerja pada ruas Jl. Raya Kalianda, tanjakan Tarahan

Kabupaten Lampung Selatan, dengan metode MKJI 1997, pada tahun 2009 derajat
kejenuhan (DS) masih memenuhi kriteria kelayakan yaitu 0,59, dengan kecepatan
tempuh kendaraan ringan 37,57 km/jam dan waktu tempuh 133 detik. Sedangkan
kecepatan Truk Besar 26,59 km/jam dan waktu tempuh 191 detik. Ruas jalan
tersebut masuk kategori tingkat pelayanan kelas D.
Kata kunci : Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Kecepatan Tempuh, Waktu Tempuh,
Tingkat Pelayanan Jalan

ABSTRACT
OPERATIONAL ANALYSIS INTERURBAN ROADS
SPECIFIC GRADES
(Case study: Jl. Raya Kalianda, Tanjakan Tarahan
Kabupaten Lampung Selatan)

By
KOMARUDIN

Analysis that done to threaten in manual appropriate with traffic current condition
in indonesia. In this matter is done analysis uses the Indonesian Highway
Capacity Manual th 1997 to calculate traffic performance that cover operational

analysis specific grades to interurban roads. Furthermore to determine level of
service (LOS) threaten in minister of communication regulation No: KM 14,
2006.
Traffic data is get from survey vehicle total at field that done during 2 days
(Octobers, 18st, 20th, 2009) in busy hours and presented in the form of vehicle data
table, and then analyzed performance then rush by it. To interurban roads
segment, used form IR-1, IR-2, and IR-3 spec (IHCM 1997).
Based on performance analysis result in Jl. Raya Kalianda, Tarahan Kabupaten
Lampung Selatan, with method IHCM th 1997, in the year 2009 saturation
degrees (ds) stills to fulfil elegibility criteria that is 0,59 with actual speed light
vehicle 37,57 km/ hour and travel time 133 second. While height truck speed
26,59 km/hour and travel time 191 second. Road enter class level of service
(LOS) D.
Key word : Road, Degree of Saturation, Actual Speed Light Vehicle,
Travel Time and Level of Service (LOS).

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang


Ditinjau dari letak geografi Kabupaten Lampung Selatan, posisi Kabupaten
Lampung Selatan sangat strategis sebagai penghubung Pulau Sumatera dan Pulau
Jawa sekaligus sebagai pintu gerbang, memberikan peluang sangat besar untuk
menjadi pusat pertumbuhan baru.

Apalagi kabupaten di ujung selatan Pulau

Sumatera ini memiliki sejumlah keunggulan komparatif (comparative advantage),
di antaranya tersedianya lahan produktif dan infrastruktur pendukung yang lebih
lengkap.
Wilayah Kabupaten Lampung Selatan dilewati dua jalur Jalan Lintas Sumatera
(timur dan pantai timur), terdapat pelabuhan penyeberangan Bakauheni dan
pelabuhan Ketapang, Bandar Udara (Branti), kawasan industri (Tanjungbintang,
Sumur, Bakauheni), tersedianya sumber daya alam pertanian, perikanan,
pertambangan dan pariwisata yang luas.
Jalur Lintas Timur dimulai dari Bakauheni-Kalianda-Babatan-Tarahan-PanjangKali Balok dan seterusnya. Jalur tersebut sangat ramai dilalui kendaraan setiap
harinya. Pada beberapa daerah yang dilalui Jalan Lintas Timur memiliki
kelandaian rata-rata lebih dari 5% yaitu daerah Bakauheni dan Tarahan, hal itu
disebabkan oleh keadaan tofografinya berupa daerah perbukitan. Kelandaian


2

khusus tanjakan Tarahan termasuk ke dalam segmen jalan luar kota, karena
terletak di desa Tarahan, Kecamatan Ketibung, Kabupaten Lampung Selatan.
Sepanjang kedua sisi jalan tanpa perkembangan yang menerus, meskipun
mungkin terdapat perkembangan permanen yang sebentar-sebentar terjadi, seperti
rumah makan atau perkampungan.

Lokasi tanjakan
Tarahan

Gambar 1.1 : Peta Lokasi Jl. Raya Kalianda, tanjakaan Tarahan, Kec. Ketibung,
Kabupaten Lampung Selatan.

Pada Jl. Raya Kalianda, tanjakan Tarahan memiliki kelandaian maksimum 9%
dan kelandaian minimum 2,9%, dengan empat-lajur dua-arah tak terbagi dan
panjang segmen jalan 1,4 km. Dengan kelandaian tersebut apakah kendaraan
berat (Truk Besar) masih bisa melaju dengan kecepatan ideal 50 km/jam, dan
bagaimana pengaruhnya terhadap kapasitas jalan tersebut. Untuk itu perlu
dilakukan analisis operasinal kelandaian khusus pada segmen jalan tersebut.


3

B. Tujuan

Tujuan penelitian dari analisa operasianal kelandaian khusus Jl. Raya Kalianda,
tanjakan Tarahan adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui karakteristik lalu lintas pada kondisi kelandaian khusus,
2. Mengetahui kecepatan arus bebas, kapasitas dan derajat kejenuhan yang
terjadi pada kondisi kelandaian khusus sehubungan dengan pergerakan arus
lalu lintas pada masa sekarang,
3. Mengetahui kecepatan dan waktu tempuh kendaraan berat (Truk Besar) yang
terjadi pada kondisi kelandaian khusus,
4. Mengetahui kelandaian dan panjang kritis Jl. Raya Kalianda, tanjakan
Tarahan,
5. Mengetahui tingkat pelayanan (LOS) kelandaian khusus Jl. Raya Kalianda,
tanjakan Tarahan.

C. Batasan Masalah


Untuk memperjelas permasalahan dan memudahkan dalam menganalisa, maka
dibuat batasan-batasan masalah sebagai berikut :
1.

Penelitian dilakukan pada kelandaian khusus Jl. Raya Kalianda, tanjakan
Tarahan,

2.

Data yang diambil hanya mencakup arus lalu lintas, geometri jalan, dan
hambatan samping,

3.

Metode analisis yang digunakan adalah MKJI 1997,

4.

Alternatif penyelesaian didasarkan pada prinsip-prinsip manajemen
lalu lintas dan mengacu pada formulasi-formulasi dalam MKJI 1997,


4

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif yang
menguntungkan dalam menangani permasalahan lalu lintas yang terjadi pada
kelandaian khusus Jl. Raya Kalianda, tanjakan Tarahan antara lain untuk :
1. Mendapatkan pemecahan masalah lalu lintas yang terjadi yang sesuai dengan
kondisi lalu lintas yang ada, sehingga ruas jalan dapat memberikan pelayanan
terhadap arus yang melintas dengan baik,
2. Menunjukkan kecepatan operasi kendaraan,
3. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan pemakai jalan, sehingga pada
waktu yang akan datang, ruas jalan dapat memberikan pelayanan yang lebih
baik bagi pemakai jalan.

V.

SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis operasional kelandaian khusus Jl.
Raya Kalianda, tanjakan Tarahan, Kabupaten Lampung Selatan, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1.

Hasil analisis arus total untuk kedua arah untuk kombinasi Truk Besar
tertinggi yaitu 1580 smp/jam.

2.

Hasil analisis kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk kondisi
kelandaian khusus adalah kendaraan ringan arah menanjak yaitu sebesar
54,16 km/jam dan untuk kendaraan Truk Besar sebesar 27,43 km/jam.
Sedangkan kapasitas untuk total kedua arah yaitu sebesar 2682 smp/jam.

3.

Hasil analisis kinerja jalan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan

Indonesia tahun 1997, berdasarkan lebar manfaat jalan yang ada
menyangkut labar jalur pada tahun 2009 masih memenuhi syarat dengan
derajat kejenuhan 0,59 sesuai dengan yang disyaratkan oleh MKJI 1997
yaitu kurang dari 0,75 untuk jalan empat lajur dua arah tak terbagi.

4.

Hasil analisis kinerja Jl. Raya Kalianda, tanjakan Tarahan pada tahun 2009
untuk nilai kecepatan menanjak sesungguhnya kandaraan ringan yaitu
(VLV,UH) = 37,57 km/jam dan Truk Besar (VLT,UH) = 26,59 km/jam

50

sedangkan untuk waktu tempuh kendaraan ringan sebesar 133 detik dan
Truk Besar sebesar 191 detik.
5.

Hasil analisis Jl. Raya Kalianda, tanjakan Tarahan Kabupaten Lampung
Selatan, kelandaian maksimum 9% masih memenuhi syarat diizinkan.
Sedangkan panjang kelandaian maksimum 9% sebesar 290 m tidak

memenuhi panjang kelandaian kritis yang diizinkan yaitu sebesar 230 m.

6.

Hasil analisis tingkat pelayanan Jl. Raya Kalianda, adalah tingkat
pelayanan D dengan kecepatan lalu lintas kendaraan ringan 37,57 km/jam
dan kapasitas 2682 smp/jam total dua arah.

B. Saran

1.

Perlu Menambahkan kelengkapan rambu-rambu lalu lintas dan pentunjuk
keselamatan berkendara yaitu petunjuk pindahkan gigi kecil pada arah
menanjak dan menurun.

2.

Memasang rambu kecepatan yang disarankan pada arah menurun.


3.

Panjang pendakian diturunkan dengan memperpendek panjang kelandaian
menjadi 130 m dan panjang datar 30 m untuk kondisi 1, sedangkan untuk
kondisi 2 panjang kelandaian 145 m dan panjang datar 11 m.

4.

Memperbanyak jumlah jalur penyelamat untuk kendaraan yang remnya
blong pada arah turunan.

5.

Mengurangi muatan Truk Besar yang melebihi kapasitasnya.