Latar Belakang Masalah PENERAPAN TIME COST TRADE OFF DALAM OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN PENAMBAHAN SHIFT KERJA DAN KAPASITAS ALAT.

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan suatu proyek konstruksi erat kaitannya dengan sistem manajemen proyek. Manajemen proyek sangat berperan penting dalam upaya meminimalisir tingkat kegagalan proyek. Tingkat keberhasilan suatu proyek tergantung pada efisiensi biaya, efisiensi waktu, efisiensi tenaga kerja dan penggunaan material proyek yang tepat secara kualitas maupun secara kuantitas. Faktor biaya merupakan hal yang paling krusial dalam pelaksanaan proyek konstruksi, karena di dalam penyelenggaraan proyek tertentu terdapat nilai investasi yang besar dan tentu harus dipertanggung-jawabkan. Pelaksanaan atau pekerjaan sebuah proyek konstruksi dimulai dengan penyusunan perencanaan, penyusunan jadwal penjadwalan dan untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan perencanaan diperlukan pengendalian. Pelaksanaan proyek akan berjalan baik dan tepat waktu apabila dilakukan dengan perencanaan yang matang dan baik pula. Maka esensi dari perencanaan proyek adalah untuk meletakkan sasaran proyek, yaitu penjadwalan, biaya dan mutu proyek. Penjadwalan dalam pengertian proyek konstruksi merupakan perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, di mana setiap aktivitas harus dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang ekonomis Callahan, 1992. Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan, yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progress waktu untuk menyelesaikan proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek. Pada pelaksanaan proyek, kerap kali waktu penyelesaian pekerjaan tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan di awal. Keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan ini mengakibatkan pembengkakkan biaya. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan dan penyusunan jadwal proyek yang tepat dengan menyusun analisis jaringan kerja network analysis. Network analysis menggambarkan grafik hubungan pekerjaan pada proyek yang memungkinkan suatu perencanaan yang efektif dari suatu rangkaian pekerjaan yang berkaitan. Dasar yang harus digunakan dalam pelaksanaan proyek adalah penggunaan biaya dan waktu yang tepat dan diikuti dengan penentuan peralatan yang sesuai. Inti dari manajemen proyek adalah efisiensi dan efektifitas sumber daya, baik sumber daya manusia, maupun sumber daya material sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang efisien dari segi biaya dan waktu serta tepat waktu penyelesaianya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan percepatan durasi pada pelaksanaan proyek. Percepatan pelaksanaan proyek yang dimaksud dapat berupa penggunaan tenaga kerja yang berpengalaman, penambahan jumlah pekerja, penambahan jam kerja, penambahan alat dan bahan konstruksi. Salah satu alternatif untuk meningkatkan efisiensi waktu pelaksanaan proyek adalah dengan penambahan waktu kerja dan jumlah kapasitas alat berat yang tentunya akan berengaruh pada biaya total proyek. Metode yang sering digunakan untuk mengetahui pengaruh dari penambahan waktu kerja dan jumlah tenaga kerja tersebu adalah dengan menggunakan Metode Analisis Pertukaran Waktu dan Biaya Time Cost Trade Off. Metode ini memungkinkan dilakukannya pertukaran waktu terhadap biaya proyek dengan menganalisis biaya proyek yang akan terjadi akibat dilakukannya pengurangan durasi pelaksanaan, sehingga pada kondisi tertentu proyek akan mencapai biaya dan waku optimum. Secara otomatis, metode ini akan berpengaruh pada efisiensi sumber daya yang digunakan. Proyek pembangunan dipilih sebagai objek penelitian karena pihak owner menginginkan adanya percepatan untuk menghindari adanya keterlambatan, yang mana proyek pembangunan jalan tol untuk ruas ini berhubungan dengan ruas lainnya sehingga apabila mengalami keterlambatan akan mempengaruhi start awal pembangunan jalan tol untuk ruas selanjutnya.

1.2. Latar Belakang Proyek

Dokumen yang terkait

ANALISIS WAKTU DAN BIAYA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF

1 5 11

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF

0 7 1

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF

0 4 3

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pembangunan Rumah Susun TNI Wilayah Jawa Barat)

2 12 113

ANALISIS WAKTU DAN BIAYA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF

0 6 109

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi kasus : Proyek Pembangunan Gedung Indonesia)

1 4 64

Analisis Percepatan Proyek Menggunakan Metode Time Cost Trade Off Dengan Penambahan Jam Kerja Lembur Dan Jumlah Alat.

0 11 5

PENERAPAN TIME COST TRADE OFF DALAM OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PERBANDINGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA DAN SHIFT KERJA.

0 1 15

ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA LEMBUR DAN JUMLAH ALAT

0 1 11

PENERAPAN TIME COST TRADE OFF DALAM OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN PENAMBAHAN SHIFT KERJA DAN KAPASITAS ALAT (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOLO – SEMARANG, RUAS BAWEN – SOLO SEKSI II)

0 2 11