Kebutuhan Sehari-hari Kebutuhan Sosial dan lain-lain

3 diminta untuk bekerja. Apabila tidak bekerja maka dengan terpaksa I Wayan Nuasa akan meminjam uang terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebagai petani beliau memanfaatkan ladang yang dimiiki kakak kandungnya yang bisa dimanfaatkan dan menghasilkan uang tambahan. Cara I Wayan Nuasa mengelola kebun yaitu selama 6 bulan menanam padi, dan 6 bulan berikutnya menanam palawija. Pekerjaan I Wayan Nuasa sebagai petani mendapat gaji sebesar Rp. 80.000 per hari, sedangkan sebagai buruh bangunan sebesar Rp. 90.000 per hari. Sedangkan Istri beliau mendapat gaji sebesar 60.000 per hari sebagai petani. Namun, Ni Ketut Wati jarang bekerja di ladang karena tergantung pada permintaan.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran dari keluarga I Wayan Nuasa adalah pengeluaran sehari-hari untuk kebutuhan pokok dan kehidupan sosial masyarakat.

a. Kebutuhan Sehari-hari

Pengeluaran keluarga I Wayan Nuasa secara rutin di habiskan untuk biaya makan dan biaya listrik. Keluarga I Wayan Nuasa mendapatkan beras bantuan dari desa, jadi beliau hanya perlu membayar biaya beras sebesar Rp 24.000,00 untuk 15 kg beras yang dapat digunakan memenuhi kebutuhan keluarganya selama kurang lebih 1 bulan. Terkadang untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga I Wayan Nuasa memanfaatkan nasi sisa sehari yang lalu untuk dikonsumsi kembali dihari berikutnya. Untuk keperluan lauk pauk, biasanya keluarga I Wayan Nuasa menghabiskan uang sebanyak Rp. 50.000 per hari. Untuk memasak beliau masih menggunakan kayu bakar dengan dapur tradisional dan jarang menggunakan kompor gas karena memang harga gas yang cukup mahal. b. Pendidikan 4 Keluarga I Wayan Nuasa saat ini sedang memiliki dua anak yang sedang bersekolah. Anak pertama berusia 13 tahun yang masih duduk di sekolah menengah pertama dan anak kedua berusia 12 tahun yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Biaya pendidikan anak pertama dibiayai oleh dinas sosial dalam bentuk Kartu Indonesia Pintar KIP, sedangkan anak yang kedua menghabiskan biaya sebanyak Rp. 30.000 per bulan. I Wayan Nuasa juga memberikan uang saku kepada anaknya setiap hari sebesar Rp. 17.000 untuk anak pertama dan Rp. 5.000 untuk anak kedua. Belum termasuk membelikan alat tulis dan perlengkapan sekolah lainnya seperti seragam, sepatu, tas dan lain- lain. Pendidikan terakhir yang dimiliki I Wayan Nuasa dan Ni Ketut Wati membuatnya tidak mampu untuk memberikan pelajaran tambahan kepada anak-anaknya. Apalagi mengikutsertakan anaknya pada bimbingan belajar, karena terbatas pada uang yang dimiliki keluarga.

c. Kebutuhan Sosial dan lain-lain

Kebutuhan lainnya seperti air dan listrik di rumah I Wayan Nuasa. tidak terlalu banyak karena memang beliau menggunakan alat penerangan dan barang-barang elektronik seadanya saja, sedangkan untuk keperluan air bersih I Wayan Nuasa membeli air bersih seharga Rp. 10.000 untuk mendapat air sebanyak 1.000 kubik selama satu bulan. Air tersebut biasanya habis untu keperluan mandi dirumah. Sedangkan, untuk keperluan mencuci pakaian biasanya beliau dan keluarga memanfaatkan sungai yang dekat dengan tempat tinggalnya. Selain untuk air dan listrik, di banjar Bangah juga terkadang mengumpulkan iuran untuk piodalan. Uang iuran tersebut tidak menentu, kisaran harganya mulai dari Rp. 100.000 hingga Rp. 300.000. Terkadang untuk memenuhi uang iuran tersebut, beliau meminjam uang dari tetangga terlebih dahulu. 1

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

2.1.1 Masalah Perekonomian

Permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga I Wayan Nuasa adalah permasalahan dalam aspek ekonomi. Keadaan ekonomi saat ini sangat mempengaruhi kebutuhan pokok keluarga I Wayan Nuasa, mulai dari bahan sandang, pangan, hingga papan. Pekerjaan yang kurang tetap dengan hasil yang tidak menentu, membuat I Wayan Nuasa dan istrinya terbatas untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Ditambah lagi kedua anak I Wayan Nuasa masih bersekolah dan memerlukan biaya pendidikan yang tidak sedikit.

2.1.2 Masalah Pendidikan

Permasalahan lain yang dihadapi oleh keuarga I Wayan Nuasa adalah permasalahan dalam aspek pendidikan. I Wayan Nuasa dan Ni Ketut Wati yang hanya tamatan Sekolah Dasar membuat dirinya terbatas untuk mengajari anak-anaknya tentang pelajaran di sekolah. Sehingga anak-anaknya seringkali mendapat PR namun kesulitan dalam mengerjakannya.

2.1.3 Masalah Tempat Tinggal

Kondisi rumah I Wayan Nuasa memang sudah layak dihuni, namun masih kurang penataan yang baik karena rumah beliau berlokasi disamping jurang dan kurangnya penerangan dirumah tersebut. Selain itu kondisi dapur yang sempit membuat keluarga tidak leluasa memasak dan penggunaan kayu bakar untuk memasak membuat keadaan dapur menjadi menghitam. Kondisi pondok beristirahat beliau sudah berdiri dengan batako yang masih belum di plester sehingga kerapian dan kebersihan masih kurang. Rumah I Wayan Nuasa sudah berisi padmasana dan tugu karang sehingga ruah beliau sudah lengkap untuk menyesuaikan dengan adat orang Hindu di Bali.