Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Baturiti - Kecamatan Baturiti - Kabupaten Taturiti.

(1)

i

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : BATURITI KECAMATAN : BATURITI KABUPATEN : TABANAN PROVINSI : BALI

Disusun Oleh:

Ni Komang Hari Padmayani NIM. 1305105062

PUSAT PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) karena berkat rahmat-Nya laporan ini dapat disusun. Laporan Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 ini disusun untuk memenuhi tugas penulis sebagai peserta KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran ataupun kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini berhasil disusun. Semoga laporan ini benar-benar bermanfaat.

Baturiti, 28 Agustus 2016


(3)

iii

DAFTAR ISI

Halaman judul ...i

Kata Pengantar……….ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I GAMBARAN UMUM K ELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 2

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.2.1 Sumber Penghasilan ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3

BAB II IDEN TIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.1.1 Masalah Perekonomian ... 5

2.1.2 Masalah Tempat Tinggal ... 5

2.1.3 Masalah Kesehatan ... 6

2.2 Masalah Prioritas ... 6

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 8

3.1 Program ... 8

3.2 Jadwal Kegiatan ... 8

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA…...11

4.1 Pemecahan Masalah ... 11

4.1.1 Masalah Ekonomi ... 11

4.1.2 Masalah Tempat Tinggal ... 11

4.1.3 Masalah Kesehatan ... 11

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga ... 11

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga ... 12

BAB V PENUTUP ... 13


(4)

iv


(5)

(6)

1

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Universitas Udayana kembali melaksanakan program KKN-PPM Periode XII pada tahun 2016. Program ini merupakan salah satu sarana untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam hal Pengabdian kepada Masyarakat. Pelaksanaan KKN mewajibkan masing-masing mahasiswanya untuk melaksanakan Program Pendampingan Keluarga terhadap keluarga yang memiliki status Rumah Tangga Miskin (RTM), dimana program ini merupakan salah satu program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program pokok non-tema.

Maka dari itu setiap mahasiswa peserta KKN di harapkan mampu mendampingi dan membantu satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin (RTM).

No Nama Keluarga Status Umur Pendidikan Pekerjaan

1. I Made Susun Kepala

Keluarga 80 tahun SD

Tidak bekerja 2. Made Sri (cerai) Istri - Tidak

Sekolah - 3. Putu Mukri (Alm) Anak 6 bulan

(alm) - -

I Made Susun merupakan salah satu warga di Banjar Pacung, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Karangasem yang tergolong dalam kategori Rumah Tangga Miskin. I Made Susun dahulunya mempunyai seorang istri yang bernama Made Sri, namun sejak anaknya meninggal Made Sri meninggalkan I Made Susun sehingga kini I Made Susun hidup seorang diri. Anak beliau telah meninggal sejak bayi.

I Made Susun tinggal di sebuah gubuk ksederhana dengan luas sekitar 2 meter x 2 meter saja. Gubuk tersebut terdiri dari satu kamar saja. Didalam gubuk tersebut terdapat tempat tidur, tunggku, dan tempat bahan makanan seadanya. Disamping gubuk sederhana beliau, terdapat tumpukan kayu bakar yang digunakan sehari-hari untuk memasak makanan ataupun air dan untuk


(7)

2

menghangatkan diri. I Made Susun tidak mempunyai kamar mandi, beliau meminta air kepada tetangga untuk mandi dengan menggunakan ember dan beliau biasa mandi dibelakang rumah.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Kondisi ekonomi I Made Susun cukup memprihantinkan. Umur yang sudah tidak muda lagi (80 tahun) membuat I Made Susun tidak dapat lagi untuk bekerja. Untuk kebutuhan sehari-hari I Made Susun hanya mengandalkan pemberian dari tetangga maupun bantuan dari pemerintah dan instansi yang peduli terhadap kondisi beliau. Sehari-hari beliau hanya mencari kayu bakar untuk keperluan tunggu kecil didalam kamarnya.

I Made Susun berusaha keras untuk hidupnya. Karena tidak adanya penghasilan, beliau harus hidup seadanya. Udara desa yang sangat dingin ditambah dengan umur beliau yang sudah tua membuat kesehatannya menurun. Namun tidak adanya penghasilan dan tidak adanya keluarga yang membantu, beliau hanya mengandalkan obat yang terdapat di warung terdekat, atau membiarkan rasa sakitnya.

1.2.1 Sumber Penghasilan

I Made Susun tidak memiliki sumber penghasilan. Dahulu beliau sempat menjadi petani namun kini karena faktor usia beliau tidak dapat lagi bekerja sehingga sumber penghasilannya pun tidak ada ditambah dengan tidak adanya keluargga dekat yang membantu beliau. Beliau hanya mengandalkan bantuan dari orang-orang yang mempunyai rejeki lebih untuk dibagi kepadanya. Sangat banyak orang yang berbaik hati untuk sekedar memberikan lauk ataupun beras kepada beliau.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran dari keluarga I Made Susunadalah pengeluaran sehari-hari untuk kebutuhan pokok dan kehidupan sosial masyarakat.

a. Kebutuhan Pokok Sehari-hari

Pengeluaran bapak I Made Susun dihabiskan untuk kebutuhan sehari-hari saja. Bapak I Made Susun mendapatkan bantuan beras dari desa. Bantuan tersebut cukup untuk menghidupi beliau karena beliau hanya hidup seorang diri, selain itu beras tersebut tidak setap hari dapat dimasak oleh beliau karena tetangga yang


(8)

3

berada disekitar rumah beliau memberikan nasi ataupun makanan sekedarnya kepada beliau.

Karena tidak mempunyai penghasilan, beliau memperoleh uang dari tetangga, keluarga jauh, dan instansi lain yang peduli terhadap keadaan I Made Susun. I Made Susun hanya sangat jarang berbelanja, beliau hanya berbelanja makanan kecil seperti kopi ataupun roti kewarung didekat pondoknya. Apabila tidak mempunyai uang maka beliau hanya akan membuat minuman hangat dengan tunggu api yang terdapat didalam pondoknya. Paling banyak beliau berbelanja sekitar Rp. 5000,00 sehari apabila mempunyai uang yang diberikan oleh orang-orang yang peduli kepada beliau.

b. Pengeluaran untuk Pendidikan

I Made Susun hidup seorang diri, anak beliau telah meninggal sejak dahulu, sehingga beliau tidak mengeluarkan biaya untuk pendidikan.

c. Pengeluaran untuk Kesehatan

I Made Susun tidak terlalu memperhatikan kesehatannya. Berdasarkan pengakuan dari Kelian Banjar Pacung beliau telah mendapatkan kartu kesehatan seperti JAMKESMAS, tetapi beliau tidak pernah mau diajak ke puskesmas saat sedang sakit. Beliau hanya membeli obat di warung terdekat. Tetangga disekitar rumah beliau sangat sering untuk mengajak beliau berobat ke puskesmas, tetapi beliau tidak pernah mau untuk berobat.

d. Kebutuhan Sosial dan lain-lain

Kebutuhan lainnya seperti air dan listrik di rumah Bapak I Made Susun mengandalkan penerangan sekedarnya yang listriknya dialirkan dari listrik tetangga. Sedangkan untuk kebutuhan air beliau juga mengambil di tetangga di sekitar rumah.

I Made Susun tidak mempunyai kamar mandi. Beliau hanya mandi di belakang rumahnya. Apabila udara sanga dingin maka beliau membuat air hangat di tungku api didalam pondoknya.


(9)

5

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

2.1.1 Masalah Perekonomian

Permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga I Made Susun adalah permasalahan dalam aspek ekonomi. Hal tersebut disebabkan karena umur beliau yang sudah lanjut usia (80 tahun) sehingga beliau tidak dapat lagi bekerja untuk menghidupi kebutuhan sehari-sehari.

2.1.2 Masalah Tempat Tinggal

Kondisi rumah I Made Susun tidak layak huni. Hal ini di sebabkan karena rumah beliau yang masih terbuat dari bambu dengan ukuran 2 meterx2 meter. Rumah beliau hanya terdapat satu kamar saja yang didalamnya langsung terdapat tempat tidur seadanya, tempat penyimpanan beras, dan tunggu api kecil untuk menghangatkan diri ataupun untuk memasak air. Udara yang sangat dingin di Desa Baturiti mampu menembus rumah bapak I Made Susun. Udara yang sangat dingin apalagi disaat musim hujan membuat kesehatan beliau cepat menurun. Selai itu tungku api yang terdapat didalam rumah bisa setiap saat mengancam keselamatan beliau. Hal itu disebabkan karena tunggu api yang cukup dekat dengan tempat tidur beliau dan dinding rumah yang masih terbuat dari bambu yang dapat menyabakan terjadinya kebakaran.

Disamping rumah beliau terdapat kayu bakar yang telah beliau kumpulkan setiap harinya untuk perapian kecil didalam rumahnya.

I Made Susun tidak memili kamar mandi. Beliau meminta air di tetangga sekitar rumah. Untuk mandi beliau memanfaatkan sedikit lahan kosong dibelang rumahnya.

Penerangan di pondok beliau pun masih sangat minim. Beliau mengandalkan listrik dari tetangga. Karena hidup seorang diri beliau hanya hidup dengan keadaan secukupnya ditambah dengan kondisi tubuh yang


(10)

6

sudah renta, membuat I Made Susun tidak berkeinginan untuk memperbaiki keadaan rumahnya.

2.1.3 Masalah Kesehatan

Bapak I Made Susun karap kali terganggu kesehatannya. Namun, beliau tidak pernah memeriksakan kesehatannya ke puskesmas ataupun ke dokter terdekat. Beliau hanya membiarkannya ataupun hanya membeli obat di warung terdekat. Uang yang diperoleh dari bantuan oleh tetangga dan instansi swasta dipergunakan beliau untuk membeli obat sekedarnya diwarung. Bapak I Made Susun sebanarnya talah mempunyai JAMKESMAS, tetapi beliau tidak pernah menggunakannya.

2.2 Masalah Prioritas

2.2.1 Masalah Perekonomian

Permasalahan ekonomi merupakan salah satu masalah penting bagi kehidupan sehari-hari I Made Susun, karena beliau hanya hidup dengan mengandalkan bantuan yang diberikan oleh orang lain.

2.2.2 Masalah Tempat Tinggal

Tempat tinggal merupakan sebagai kebutuhan papan yang sangat penting untuk setiap orang. Tempat tinggal setidaknya dalam kondisi layak huni sehingga memberikan rasa nyaman bagi orang yang tinggal didalamnya. Namun, hal itu tidak di temukan pada tempat I Made Susun. Tempat tinggal yang masih terbuat dari anyaman bambu dan hanya terdapat satu kamar didalamnya membuat rumah tersebut tidak layak huni dan tidak memberikan rasa aman dan nyaman. Udara dimalam hari yang sangat dingin, sangat mampu untuk menembus dinding bambu rumah I Made Susun.

2.2.3 Masalah Kesehatan

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan dengan baik. Namun hal itu tidak dilakukan oleh Bapak I Made


(11)

7

Susun. Beliau sangat rentan terganggu kesehatannya. Beliau tidak pernah memeriksa kesehatannya ke puskesmas ataupun layanan kesehatan lainnya. Bapak I Made Susun juga mendapat JAMKESMAS dari pemerintah, namur kartu kesehatan tersebut tidak pernah dipakai sehingga beliau membiarkan saja apabila terkena gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan yang biasanya dialami beliau adalah masuk angin dan rematik.


(12)

8

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Adapun usulan program yang dilaksanakan sesuai dengan permasalahan yang ada adalah sebagai berikut:

1. Menyarankan kepada Bapak I Made Susun untuk memanfaatkan JAMKESMAS untuk keperluan kesehatan

2. Memberikan motivasi agar selalu bersemangat walaupun hidup seorang diri.

3. Memberikan masukan tentang cara menjaga kesehatan diumur yang sudah lanjut usia.

4. Menyarankan kepada Bapak I Made Susun untuk menata kembali pondoknya dengan bantuan tetangga sehingga letak tungku api tidak dekat dengan tempat tidur.

3.2 Jadwal Kegiatan

No. Pelaksanaan Waktu Lokasi Kegiatan Jml. Jam

1. Selasa,

26-07-2016 17.30-20.00

Kelian Dinas Banjar Pacung.

Survei rumah KK

Dampingan 2,5

2. Minggu,

31-07-2016 09.00-14.00

Rumah I

Made Susun Perkenalan KK dampingan 5

3. Senin,

01-08-2015 09.00-14.00

Rumah I Made Susun

Diskusi dan mencatat permasalahan serta keadaan keluarga dampingan

5

4. Selasa,

02-08-2015 09.00-15.00

Rumah I Made Susun

Membantu menemani KK dampingan dan berdiskusi dengan beliau

6


(13)

9

05-08-2015 Made Susun dan ekonomi KK dampingan

6. Rabu,

10-08-2015 14.00-20.00

Rumah I Made Susun

Membantu bersih-bersih di

rumah KK Dampingan 6 7. Jumat,

12-08-2015 14.00-18.00

Rumah I Made Susun

Membantu KK dampingan

mengumpulkan kayu bakar 4

8. Sabtu,

13-08-2015 09.00-13.00

Rumah I Made Susun

Diskusi permasalahan kebersihan lingkungan rumah KK dampingan

4

9. Minggu,

14-08-2015 09.00-13.00

Rumah I Made Susun

Diskusi pemecahan masalah kebersihan dan penataan 4 10. Senin,

15-08-2015 09.00-14.00

Rumah I Made Susun

Diskusi Masalah Kesehatan KK Dampingan 5

11. Selasa,

16-08-2015 09.00-15.00

Rumah I Made Susun

Membantu menata tempat perapian didalam pondok KK Dampingan

6

12. Kamis,

18-08-2015 09.00-15.00

Rumah I Made Susun

Membantu menata tempat

kayu bakar KK Dampingan 6

13. Sabtu,

20-08-2015 13.00-19.00

Rumah I Made Susun

Penataan Tempat

Penampungan Beras dan Pembersihan peralatan makan KK Dampingan

6

14. Senin,

22-08-2015 09.00-15.00

Rumah I Made Susun

Membantu membersihkan tempat tidur dan halaman rumah KK Dampingan

6

15. Selasa,

23-08-2015 14.00-20.00

Rumah I Made Susun

Diskusi pentingnya kesehatan dan kebersihan rumah kepada KK

Dampingan

6

16. rabu,

24-08-2015 13.00-19.00

Rumah I Made Susun

Memberikan motivasi

kepada KK Dampingan 6 17. Kamis, 13.00-19.00 Rumah I Memberikan motivasi 6


(14)

10

25-08-2015 Made Susun kepada KK Dampingan 18 Jumat,

25-08-2016 10.00-12.30

Rumah I Made Susun

Perpisahan dengan KK

Dampingan 2,5


(15)

11

BAB IV

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pemecahan Masalah

4.1.1 Masalah Perekonomian

Pemecahan masalahan ekonomi yang dihadapi dari keluarga dampingan I Made Susun adalah memalui pemberian perhatian lebih dari pihak pemerintah, instansi swasta, dan tetangga sekitar untuk memberikan bantuan mengingat kondisi tubuh beliau yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk bekerja, bertani, maupun membuka usaha sendiri.

4.1.2 Masalah Tempat Tinggal

Permasalahan tempat tinggal yaitu masalah tata letak perlengkapan dalam rumah, kebersihan, dan kerapian di lingkungan rumah. Keluarga I Made Susun disarankan untuk memperhatikan kebersihan tempat tinggal terutama didalam pondok. Sebaiknya keluarga I Made Susun menyempatkan waktu untuk melakukan pembersihan terhadap tempat tinggalnya secara rutin dan mencoba menata barang-barang dan perapian yang kebetulan menjadi satu dengan kamar tidur.

1.1.3 Masalah Kesehatan

Permasalahan kesehatan yaitu Bapak I Made Susun tidak pernah menggunakan fasilitas kesehatan gratis yang diberikan oleh pemerintah. Berdasarkan permasalahan kesehatan tersebut sebaiknya Bapak I Made Susun lebih memberhatikan kesehatannya dan menggunakan fasilitas kesehatan gratis yang telah diberikan oleh pemerintah.

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

Selama kunjungan yang sudah dilakukan, terlihat keluarga I Made Susun menyambut baik kedatangan mahasiswa KKN dalam program keluarga dampingan.


(16)

12

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala yang ditemukan saat menjalankan Program Pendampingan Keluarga adalah dalam berkomunikasi, karena Bapak I Made Susun pendengaran beliau yang sediit terganggu.


(17)

13

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

a. Permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga I Made Susun adalah masalah perekonomian dan tempat tinggal dan kesehatan.

b. Solusi yang disarankan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah pemberian perhatian yang lebih baik dari pemerintah, instansi swasta, dan tetangga disekitar pondok beliau. Untuk permasalahan tempat tinggal, sebaiknya bapak I Made Susun lebih menata kondisi didalam pondok sehingga lebih bersih, rapi, dan tertata letak perapiannya. Sedangkan permasalahn kesehatan, sebaiknya Bapak I Made Susun dapat menggunakan kartu kesehatan yang telah diberikan sehingga Bapak I Made Susun dapat lebih menjaga kesehatan.

5.2 Saran

Saran untuk Bapak I Made Susun agar memanfaatkan secara optimal kartu kesehatan (JAMKESMAS) yang telah diberikan oleh pemerintah sehingga kesehatan beliau lebih terjaga. Selain itu sebaiknya Bapak I Made Susun lebih menata kondisi didalam pondok sehingga letak perapian tidak dekat lagi dengan tempat tidur, selain itu kebersihan dan kerapian pondok menjadi lebih terjaga.


(18)

14

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Biodata Penanggung Jawab

Nama Lengkap : Ni Komag Hari Padmayani NIM : 1305105062

Fakultas/Jurusan : Pertanian/Agroekoteknologi Tanggal Lahir/Umur : 09 Desember 1994/21 tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Hindu

Status Pernikahan : Belum Menikah

Alamat : Jalan Pulau Irian, Link. Menega, Kel. Dauh Waru, Kabupaten Jembrana.

No. HP : 081936020655


(19)

15

DOKUMENTASI

Gambar 1. Kondisi Rumah


(20)

16


(1)

11 BAB IV

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pemecahan Masalah

4.1.1 Masalah Perekonomian

Pemecahan masalahan ekonomi yang dihadapi dari keluarga dampingan I Made Susun adalah memalui pemberian perhatian lebih dari pihak pemerintah, instansi swasta, dan tetangga sekitar untuk memberikan bantuan mengingat kondisi tubuh beliau yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk bekerja, bertani, maupun membuka usaha sendiri.

4.1.2 Masalah Tempat Tinggal

Permasalahan tempat tinggal yaitu masalah tata letak perlengkapan dalam rumah, kebersihan, dan kerapian di lingkungan rumah. Keluarga I Made Susun disarankan untuk memperhatikan kebersihan tempat tinggal terutama didalam pondok. Sebaiknya keluarga I Made Susun menyempatkan waktu untuk melakukan pembersihan terhadap tempat tinggalnya secara rutin dan mencoba menata barang-barang dan perapian yang kebetulan menjadi satu dengan kamar tidur.

1.1.3 Masalah Kesehatan

Permasalahan kesehatan yaitu Bapak I Made Susun tidak pernah menggunakan fasilitas kesehatan gratis yang diberikan oleh pemerintah. Berdasarkan permasalahan kesehatan tersebut sebaiknya Bapak I Made Susun lebih memberhatikan kesehatannya dan menggunakan fasilitas kesehatan gratis yang telah diberikan oleh pemerintah.

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

Selama kunjungan yang sudah dilakukan, terlihat keluarga I Made Susun menyambut baik kedatangan mahasiswa KKN dalam program keluarga dampingan.


(2)

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala yang ditemukan saat menjalankan Program Pendampingan Keluarga adalah dalam berkomunikasi, karena Bapak I Made Susun pendengaran beliau yang sediit terganggu.


(3)

13 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

a. Permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga I Made Susun adalah masalah perekonomian dan tempat tinggal dan kesehatan.

b. Solusi yang disarankan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah pemberian perhatian yang lebih baik dari pemerintah, instansi swasta, dan tetangga disekitar pondok beliau. Untuk permasalahan tempat tinggal, sebaiknya bapak I Made Susun lebih menata kondisi didalam pondok sehingga lebih bersih, rapi, dan tertata letak perapiannya. Sedangkan permasalahn kesehatan, sebaiknya Bapak I Made Susun dapat menggunakan kartu kesehatan yang telah diberikan sehingga Bapak I Made Susun dapat lebih menjaga kesehatan.

5.2 Saran

Saran untuk Bapak I Made Susun agar memanfaatkan secara optimal kartu kesehatan (JAMKESMAS) yang telah diberikan oleh pemerintah sehingga kesehatan beliau lebih terjaga. Selain itu sebaiknya Bapak I Made Susun lebih menata kondisi didalam pondok sehingga letak perapian tidak dekat lagi dengan tempat tidur, selain itu kebersihan dan kerapian pondok menjadi lebih terjaga.


(4)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Biodata Penanggung Jawab

Nama Lengkap : Ni Komag Hari Padmayani

NIM : 1305105062

Fakultas/Jurusan : Pertanian/Agroekoteknologi Tanggal Lahir/Umur : 09 Desember 1994/21 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Hindu

Status Pernikahan : Belum Menikah

Alamat : Jalan Pulau Irian, Link. Menega, Kel. Dauh

Waru, Kabupaten Jembrana.

No. HP : 081936020655


(5)

15

DOKUMENTASI

Gambar 1. Kondisi Rumah


(6)