Fokus Penelitian Rumusan Masalah Kegunaan Penelitian.

Berbeda dengan kondisi siswa yang ada di Sekolah Dasar Muhammadiyah 07 Sukaramai Medan, peneliti melihat realita yang terjadi di sekolah tersebut, siswa di dalamnya memiliki minat yang tinggi dalam mengikuti pelajaran agama Islam. Hal ini bisa dilihat dari absen pribadi yang dimiliki oleh guru agama Islam, kemampuan siswa dalam memahami dan menghafal doa-doa dan ayat-ayat Alqur’an yang diperintahkan oleh guru, dan dari pengamalan ajaran agama seperti salat berjama’ah, tilawah harian, serta siswa merasa kecewa ketika guru agama Islam berhalangan hadir. Fenomena lain yang dapat peneliti temukan adalah tidak pernah terjadi tawuran di dalamnya walaupun dalam lingkungan sekolah itu terdapat beberapa jurusan seperti SLTP, SD dan Madrasah. Padahal seperti kita ketahui dari media massa baik media cetak ataupun media elektronik, saat ini sering terjadi tawuran antar pelajar baik tingkat SLTP maupun SLTA.

B. Fokus Penelitian

Dari fenomena di atas, sebagai seorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dan memiliki kepedulian untuk kemajuan pendidikan pada umumnya dan pelajaran agama Islam pada khususunya, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana penumbuhan minat yang dilakukan oleh guru agama Islam di Sekolah Dasar Muhammadiyah 07 Medan tersebut dengan mengambil judul Komunikasi Instruksional Dalam Penumbuhan Minat Belajar Siswa Bidang Pelajaran Agama Islam Di SD Muhammadiyah 07 Medan Sumatera Utara.

C. Rumusan Masalah

Dalam latar belakang telah diuraikan panjang lebar tentang fakta dan keadaan yang ada, berdasarkan uraian di atas, maka untuk menumbuhkan minat siswa, peneliti merumuskan pertanyaan pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimanakah rencana komunikasi pembelajaran guru Agama Islam? 2. Bagaimanakah aktivitas komunikasi pembelajaran guru agama Islam dalam pembelajaran di kelas? 3. Bagaimanakah komunikasi guru agama Islam dalam membina hubungan antarpribadi dengan siswa dan pihak sekolah lainnya? 4. Bagaimana model-model komunikasi guru dalam proses pembelajaran? 5. Bagaimana komunikasi pegawai dengan siswa?

D. Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Maksud penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang komunikasi instruksional guru agama Islam dalam meningkatkan minat belajar siswa di Sekolah Dasar Muhammadiyah 07 Sukaramai Medan. Selain itu penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran bagaimana bentuk komunikasi instruksional yang dilakukan guru dalam meningkatkan minat belajar siswa.

2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek-aspek sebagai berikut : 1. Rencana komunikasi pembelajaran guru Agama Islam yang meliputi pemilihan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan materi kurikulum yang akan disampaikan, pemilihan sarana pembelajaran dan lain-lain. 2. Aktivitas komunikasi pembelajaran guru agama Islam di kelas yang meliputi penggunaan media pembelajaran, mengelola interaksi kelas dan komunikasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber-sumber belajar yang ada. 3. Komunikasi guru agama Islam dalam membina hubungan antarpribadi dengan siswa dan pihak sekolah lainnya, yang meliputi komunikasi untuk menampilkan kegairahan dan kesungguhan guru, komunikasi untuk mengembangkan sikap positif, dan komunikasi untuk mengoptimalkan lingkungan. 4. Model-model komunikasi guru dalam proses pembelajaran. 5. Komunikasi pegawai dengan siswa.

E. Kegunaan Penelitian.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa temuan- temuan atau ide-ide yang bermanfaat bagi aspek pengembangan ilmu dan aspek praktis. Selain itu diharapkan menjadi media aplikasi berbagai teori, hal ini juga diperuntukkan dalam mengembangkan penalaran dan pengalaman bagi peneliti, namun secara khusus penelitian ini diharapkan beguna bagi : 1. Dari segi keilmuan, yaitu memberikan sumbangan pemikiran berupa temuan-temuan yang menjadi titik awal bagi penelitian lebih lanjut dalam rangka penelitian ilmiah khususnya penelitian dalam bidang komunikasi instruksional. Sehingga dapat menjadi acuan. 2. Bahan masukan dalam setiap pola pembelajaran atau strategi komunikasi dalam proses belajar mengajar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Pengertian Komunikasi Instruksional

Komunikasi Instruksional berarti komunikasi dalam bidang instruksional. Kalimat instruksional berasal dari kata instruction yang berarti pengajaran, pelajaran, atau bahkan perintah atau instruksi. Websters Third New International Dictionary of The Language mencantumkan kata instruksional dari kata instruct dengan arti memberi pengalaman atau informasi khusus dengan maksud melatih dalam berbagai bidang khusus, dengan memberikan pengetahuan dalam berbagai bidang seni atau spesifikasi tertentu , atau dapat berarti pula “mendidik dalam subjek atau bidang pengetahuan tertentu. 8

B. Kajian Pustaka

Kajian pustaka dalam penelitian ini berupa hasil dari penelitian-penelitian yang terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Secara signifikan peneliti melihat dari hasil-hasil penelitian yang ada di perpustakaan Pascasarjana Universitas Padjadjaran, ada beberapa hasil penelitian yang mengkaji tentang komunikasi instruksional, namun secara spesifik belum ada yang sama dengan rencana penelitian yang akan peneliti lakukan, akan tetapi bisa dijadikan acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian ini. Adapun hasil penelitian sebelumnya yang peneliti anggap relevan dengan peneltian ini, yaitu: Penelitian yang telah dilakukan oleh Saleh pada tahun 2002 8 Yusuf, Pawit M. Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990, h. 18.