Kepala Bagian Umum Kepala Bagian Pertanahan Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan Biaya Produksi Biaya Non Produksi

10. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia

Fungsi dan tugas dari kepala sumber daya manusia adalah : a. menyusun rencana hari-hari kerja efektif, b. menyusun kebutuhan beras karyawan pelaksana dan pensiun, c. menyusun tarif biaya cuti karyawan pimpinan dan pelaksana, d. meningkatkan hubungan industrial, keselamatan dan kesehatan kerja.

11. Kepala Bagian Umum

Fungsi dan tugas dari kepala umum adalah : a. menigkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya mengamankan aset perusahaan, b. meningkatkan koordinasi pelayanan kerumahtanggaan, keamanan dan sarana komunikasi, c. menyusun anggaran biaya overhead bagian umum ke unit usaha.

12. Kepala Bagian Pertanahan

Fungsi dan tugas dari kepala pertanahan adalah : a. menyusun standard yang berkaitan dengan bidang agraria, b. menyusun tarif biaya keamanan untuk uni-unit usaha, c. menyusun rencana biaya ganti rugi tanaman perunit usaha baik pada rekening biaya eksploitasi maupun investasi.

13. Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan

Fungsi dan tugas dari kepala sekretaris perusahaan adalah : a. menyusun anggaran biaya overhead bagian sekretaris perusahaan, b. menyusun biaya administarsi dan biaya lain-lain unit usaha.

14. Grup Unit Usaha GUU

Fungsi dan tugas dari GUU adalah : a. mengawasi program kerja lapangan para administrasi ditiap kebun, b. memberi laporan kepada para kepala bagian di masing-masing bidang, c. bertanggungjawab penuh atas perkembangan hasil produksi.

D. Jaringan Kegiatan

PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat merupakan salah satu unit usaha yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IV persero wilayah Sumatera Utara yang berlokasi di Medan dan sekaligus merupakan anak dari perusahaan tersebut. PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat mengoperasikan 1 unit pabrik fraksionasi dan rafinasi CPO dengan kapasitas lebih kurang 200 ton perhari dengan produk akhir berupa margarin RBD olein refined bleaced deodorized, stearine dan fatty acid. Pabrik ini dalam proses menggunakan sistem dry prosess tanpa bahan kimia. Keunggulan hasil produksinya diminati dipasar negara-negara maju. Jaringan kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat adalah dengan mengelola hasil kebun sawit tersebut dengan kapasitas TBS tandan buah segar dan pabrik tersebut mengolah bahan mentah sawit menjadi pengolahan inti sawit PIS dan kemudian mengantar produk yang telah dihasilkan ke PT Perkebunan Nusantara IV persero wilayah Sumatera Utara yang berlokasi di Medan.

E. Kinerja Kegiatan Terkini

PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat merupakan perkebunan yang bergerak dibidang sektor kelapa sawit dari mulai pembibitan sampai dengan pengolahan menjadi minyak mentah. Tabel 1.2 Realisasi kinerja tahun 2009-2012 . URAIAN 2009 2010 2011 2012 TBS TonHa 13.508 14.210 16.900 16.799 TBS kg 81.264.030 85.474.180 98.560.350 85.673.830 Minyakkg 17.709.240 18.690.719 21.801.763 19.376.180 Intikg 4.193.406 4.874.592 6.086.281 4.399.664 Rend.Minyak 21,79 21,87 22,12 22,62 Rend.Inti 5,16 5,67 6,18 5,14 Sumber : PT.Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat. Realisasi kinerja yang dilakukan pada tahun 2013 adalah TBS dan hasil olahan. A. TBS Tandan Buah Segar Total produksi TBS kebun sendiri diperkirakan sebesar 2.005.585 ton atau 3,2 dibawah RKAP tahun 2013 sebesar 2.072.090 ton sedangkan produksi TBS sebesar 22.03 tonHa, hal ini disebabkan pada tahun 2013 dilakukan mapping areal sehingga total area TBM berkurang seluas 3.314 Ha. Total areal perkebunan adalah 175.244 Ha dan areal rehabilitasi bermasalah 2.122. B. Hasil Olahan Total produksi minyak sawit untuk kebun sendiri sebesar 472.918 ton atau 3,29 dibawah RKAP tahun 2013 sebesar 489.017 ton, sedangkan capaian rendemen sebesar23,58 atau 0,09 dibawah RKSP tahun 2013 sebesar 23,60 . Total produksi inti sawit ini kebun sawit sebesar 98.607 ton atau 4,79 dibawah RKAP tahun 2013 sebesar 103.573 ton sedangkan capain rendemen sebesar 4,92 atau 1,64 dibawah RKAP tahun 2013 sebesar 5,0. Dari uraian diatas, disimpulkan bahwa realisasi kinerja terkini pada perusahaan yang bergerak di bidang sektor kelapa sawit dari mulai pembibitan sampai dengan pengolahan menjadi minyak mentah selalu berubah-ubah sesuai dengan produksi yang dihasilkan.

F. Rencana Kegiatan

PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat memiliki jenis kegiatan usaha yang bergerak di bidang industri perkebunan dengan mengelola tanaman kelapa sawit yang dilengkapi dengan sarana pegolahan berupa pabrik kelapa sawit. Rencana kegiatan usaha antara lain : 1. mengusahakan budidaya tanaman meliputi pemupukan, pengelolaan lahan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain sehubungan dengan budidaya lahan tersebut, 2. produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pegolahan hasil tanaman sendiri dari bahan baku menjadi bahan setengah jadi, 3. pengembangan usaha di bidang perkebunan, agrousaha dan agrobisnis, 4. menjalankan perusahaan di bidang perkebunan kelapa sawit, 5. mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan dan senantiasa berpedoman pada tata kelola perusahaan secara sehat.

BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA

PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV PERSERO KEBUN SAWIT LANGKAT

A. Elemen-Elemen Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam aktifitas ekonomi dari suatu perusahaan dalam pembentukan laba usaha. Biaya merupakan pengeluaran segala kegiatan untuk memperoleh barang dan jasa. Menurut perusahaan, biaya cost adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang. Menurut prinsip Milton F.Usry and Laurence H.Hammer 1991, biaya cost adalah suatu nilai tukar prasyarat dan pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu barang atau jasa yang bermanfaat. Dari penyataan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian biaya cost menurut perusahaan dengan menurut prinsip Milton F.Usry and Laurence H.Hammer 1991 telah sesuai yaitu biaya merupakan suatu pengeluaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh barang atau jasa yang bermanfaat untuk masa yang akan datang. Biaya operasional merujuk pada cara anggota perusahaan mengubah input, tenaga kerja, uang, pasokan, peralatan dan sebagainya menjadi output berupa barang atau jasa. Dalam menjalankan biaya operasional perusahaan, diperlukan kegiatan yang kompleks untuk memperbaiki produktifitas yang berguna untuk membantu memenuhi prioritas kompetitif pelanggan. Biaya sangat diperlukan untuk mendukung berjalannya operasi perusahaan. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan equitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penurunan modal. Penggolongan elemen-elemen biaya operasional dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu biaya produksi, biaya non produksi, dan biaya umum.

1. Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan pemrosesan barangjasa. Beban produksi ini berupa biaya bahan baku langsung, upah langsung, dan overhead pabrik. a. Biaya bahan baku langsung direct material used Bahan baku langsung digunakan untuk proses produksi. b. Upah langsung direct labour Upah langsung merupakan upah yang dibayar untuk buruh langsung dalam proses produksi. c. Overhead pabrik factory overhead Overhead pabrik merupakan semua bahan yang tidak langsung dalam proses produksi seperti : 1 upah buruh tidak langsung indirect labour, 2 bahan baku tidak langsung indirect material used, 3 biaya reparasi peralatan pabrik repair expanse, 4 biaya pemeliharaan peralatan pabrik factory maintenance, 5 penyusutan mesin depreciation of machinery, 6 penyusutan gedung pabrik depreciation of factory building, 7 penyusutan peralatan pabrik depreciation of factory equipment,

2. Biaya Non Produksi

Biaya non produksi merupakan biaya yang tidak berkaitan dengan pemrosesan barang atau jasa. Biaya ini berupa biaya administrasi, dan biaya penjualan. a. Biaya Administrasi general expanse biaya administrasinya adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengelola administrasi suatu perusahaan meliputi : 1 biaya gaji, tunjangan, dan biaya sosial karyawan, 2 biaya pengangkutan, perjalanan, dan penginapan, 3 biaya pemeliharaan kantor, 4 biaya perbaikan kantor, 5 penyusutan peralatan kantor, 6 penyusutan gedung kantor, 7 biaya listrik, 8 asuransi, 9 biaya telepon, 10 biaya supplies kantor, Biaya administarasi pada PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat adalah sebagai berikut : 1 biaya gaji, tunjangan, biaya sosial peg.staf, 2 biaya gaji, tunjangan, biaya sosial non staf, 3 biaya pengangkutan, perjalanan, dan penginapan, 4 biaya percobaanpenelitian, 5 biaya emplasmen, 6 biaya pemeliharaan bangunan rumah, 7 biaya pemeliharaan bangunan perusahaan, 8 biaya pemeleliharaan jalan, jembatan, saluran air, 9 biaya pemeliharaaninventaris, 10 pemakaian alat inventaris kecil, 11 pemakaian dan pemel.sistem komputer, 12 iuran dan sumbangan, 13 pajak dan sewa tanahPBB, 14 asuransi, 15 biaya keamanan, 16 biaya penerangan, 17 biaya air, 18 pengeluaran lain-lain, 19 andil biaya umum kebun. b. Biaya Penjualan Biaya penjualan adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka menjual produk selesai yang dihasilkan oleh perusahaan hingga ketangan konsumen. Biaya penjualan terdiri dari : 1 gaji karyawan, 2 biaya pemeliharaan peralatan bagian penjualan, 3 biaya perbaikan bagian penjualan, 4 penyusutan peralatan bagian penjualan, 5 asuransi pabrik, 6 penyusutan gedung bagian penjualan depreciation of store building, 7 biaya listrik, 8 biaya advertising. Biaya penjualan pada PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat tidak ada karena perusahaan ini hanya mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi dan barang setengah jadi ini akan diantar kepusatnya untuk diolah kembali menjadi bahan jadi yang kemudian nantinya akan dipasarkan oleh perusahaan yang berada dipusat.

3. Biaya Umum